Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR


DI BEI

TAHUN : 2017- 2021

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era globalisasi yang semakin ketat dan kompetitif saat ini, setiap
perusahaan berusaha untuk meningkatkan dan mengembangkan
potensinya. Manajemen sumber daya yang efektif dan efisien adalah
kunci untuk kelangsungan bisnis perusahaan di masa depan . Saputra &
Darma (2021) merupakan aspek yang perlu diperhatikan dalam
keberlanjutan perusahaan agar dapat memberikan pelayanan yang unggul
kepada konsumen. Karena investor berpikir perusahaan dapat
menghasilkan keuntungan yang baik.
Kepercayaan masyarakat merupakan faktor terpenting dalam
menjalankan bisnis perbankan yang berfungsi sebagai financial
intermediary. Industri perbankan yang bertumpu pada kepercayaan
masyarakat terhadap perbankan perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan
kinerjanya. Kinerja bank dapat dinilai dengan menganalisis laporan
keuangan tahunan. Laporan tersebut dapat digunakan untuk menghitung
rasio keuangan untuk menilai kesehatan bank. Analisis indikator
keuangan memungkinkan manajemen untuk mengkonfirmasi
keberhasilan kegiatan bisnis bank
Tata kelola perusahaan merupakan pedoman bagi para eksekutif
untuk memaksimalkan pengetahuan dan keyakinan mereka dalam
mengelola perusahaan mereka. Dalam praktiknya, tata kelola perusahaan
yang baik didefinisikan sebagai proses yang digunakan perusahaan untuk
meningkatkan kualitas kepentingan pemangku kepentingannya,
berdasarkan hukum dan norma yang berlaku. Kreditur dan investor
menggunakan pendapatan untuk menilai pendapatan, memperkirakan
profitabilitas, dan memprediksi pendapatan masa depan.
Tata kelola perusahaan yang baik, atau tata kelola perusahaan yang
baik, membantu membangun hubungan yang bermanfaat dan akuntabel
antar elemen dalam perusahaan (dewan direksi, dewan direksi,
pemegang saham) dan meningkatkan kinerja keuangan. Dalam
paradigma ini, komite dapat memastikan bahwa manajemen benar-benar
berfungsi untuk kepentingan pemegang saham dalam rangka
meningkatkan nilai ekonomi perusahaan. Komite Audit juga berperan
penting dan strategis dalam menjaga keandalan proses penyusunan
laporan keuangan, membangun sistem pengawasan perusahaan yang
tepat, dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.
Bagaimanapun, tata kelola perusahaan adalah salah satu masalah
yang dibahas dalam konteks prevalensi penipuan administrasi dan
kebangkrutan perusahaan yang menimbulkan pertanyaan tentang
kecukupan tata kelola perusahaan. Ada juga keraguan tentang keandalan
proses pelaporan. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak yang
terlibat dalam proses penyusunan laporan keuangan berusaha untuk
memitigasi atau menghilangkan risiko kepercayaan dengan meninjau
peran masing-masing dalam proses penyusunan laporan keuangan.
Di Indonesia sudah banyak dilakukan penelitian mengenai
Pengaruh Good Corporate goperance diantaranya :

Penelitian yang dilakukan oleh Suryanto dan Refianto (2019)


menunjukan bahwa hasil pengujian komisaris independen menghasilkan
pengaruh tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan
pengujian kepemilikan institusional menghasilkan pengaruh signifikan
terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian dari Amalia (2019) yaitu
dewan komisaris independent ber pengaruh positif dan signifikn terhadap
kinerja keuangan. Dengan semakin besar dewan komisaris independent
fungsi pengawasan perusahaan akan terlaksana dengan baik sehingga
kinerja keuangan perusahaan juga meningkat. Hasil penelitian Sarafina
dan Saifi (2017) menunjukan bahwa hasil uji F variabel Dewan
Komisaris Independen dan Komite Audit secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap ROA dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. hasil uji
F variabel Dewan Komisaris 5 Independen dan Komite Audit secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap Tobins’Q dengan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05.
Ada beberapa aturan terkait dengan penerapan Good Coporate
Governance yang baik dikeluarkan Bank Indonesia (BI), Badan
Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), maupun Keputusan Menteri
BUMN. Peraturan Bank Indonesia Nomo 8/14/PBI2006 tentang
Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang
Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum serta Surat
Edaran Nomor 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan
Good Corporate Governance bagi Bank Umum. Bank berkewajiban
untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Coporate Governance dalam
setiap aktivitas usahanya pada seluruh tingkatan atau jejaring organisasi.
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Bursa Efek Indonesia
(BEI) juga sudah mengisyaratkan keberadaan komisaris independen dan
komite audit bagi semua perusahaan publik. Ditambah lagi, Keputusan
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor 117/2002 sudah
mengisyaratkan hal yang sama untuk BUMN. Rujukan-rujukan tentang
pratik terbaik penerapan manajemen resiko dan komite audit serta
melalui Indonesia Society of Independent Commissoners (ISICOM)
untuk pratik terbaik fungsi dan peran komisaris independen.

Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan maka penulis


mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Governance dan
kinerja keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
dengan judul “PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE
(GCG) TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN
PERBANKAN YANG TERDAFTAR PADA BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) PERIODE 2017 - 2021”.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan


masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh kepemilikan institusional terhadap kinerja
keuangan perusahaan perbankan?
2. Apakah Komite Independen Mempengaruhi Kinerja Keuangan
Perusahaan Perbankan?
C. Isolasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka batasan
masalah penelitian ini adalah:
1. Variabel independen meliputi kepemilikan institusional dan komisaris
independen
2. Perusahaan yang disurvei adalah bursa perusahaan perbankan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. ..
3. Periode survei 2017-2021.

B. Tujuan Survey Tujuan survey ini adalah untuk:


1. Dampak Manajemen Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Perbankan
2. Penetapan Dampak Komite Independen Komisi Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Perbankan

C. Manfaat Penelitian Kajian


1.ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.
2. Bagi Investor Hasil survei ini diharapkan dapat memberikan manfaat
dalam pengambilan keputusan investasi politik.
3. Memperdalam pengetahuan dan pemahaman tentang tata kelola
perusahaan yang baik dalam kaitannya dengan penerapan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan yang baik dalam kegiatan perusahaan untuk akademisi
dan penelitian lebih lanjut, dan dalam kaitannya dengan semua masalah dan
solusi saya bisa

D. Sistematika Pembahasan Penulisan Untuk memudahkan pembahasan,


penulis menyelenggarakan sistematika pembahasan sebagai berikut.
Bab 1: Pendahuluan Bab ini berisi latar belakang masalah. Penyusunan
perumusan masalah, dan menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian
dan membuat deskripsi sistematis tentang di akhir bab ini.
Bab 2: Teori Teori Bab ini memberikan pemahaman tentang teori yang
mendasari penelitian ini dan kerangka berpikir yang mendasari
penelitian ini. Dijelaskan selanjutnya, menjelaskan ruang lingkup
penelitian, dan menunjukkan hipotesis untuk diuji. Bab 3: Metode
Survei Dalam bab ini, peneliti menguraikan variabel dan variabel
survei, definisi operasional populasi dan sampel, jenis dan sumber
data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.
Bab 4: Hasil dan Analisis Data Bab ini berisi uraian tentang pokok bahasan,
dilanjutkan dengan hasil analisis data dari uji statistik, berupa
penolakan atau penerimaan terhadap yang diuji. Diakhiri dengan
interpretasi 9 terhadap hasil. hipotesa. Bab 5: Kesimpulan Dalam bab
ini, peneliti menarik kesimpulan, batasan , dan saran dari Studi . Saat
ini
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai