Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pengaruh globalisasi dalam dunia industri dewasa ini menyebabkan

persaingan perusahaan menjadi semakin ketat dan kompetitif. Persaingan

bisnis di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun, dengan

bertambahnya jumlah perusahaan. Praktik tata kelola perusahaan yang baik

dapat membantu manajemen memantau dan mengontrol penggunaan sumber

daya perusahaan dengan lebih baik. Praktik efisien tersebut dapat memotivasi

manajemen untuk mengungkapkan semua informasi yang material dan relevan

kepada investor. Investor akan memiliki pandangan positif terhadap kinerja

perusahaan serta antisipasi dividen yang lebih banyak, akan mengharapkan

arus kas potensial yang lebih tinggi (EmadEldeen et al., 2021).

Perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai parameter untuk

mengukur kinerja manajemen. Informasi tersebut bermanfaat bagi pihak

internal maupun eksternal dalam pengambilan keputusan ekonomi. Oleh

karena itu, penyajian informasi keuangan harus sesuai dengan standar

akuntansi yang berlaku (Zakia et al.,2019). Menurut Standar Akuntansi

Keuangan (2004) laporan keuangan harus dapat dipahami, relevan, andal dan

dapat diperbandingkan serta dapat menggambarkan kinerja perusahaan.

Laporan keuangan merupakan kondisi keuangan dan kinerja

manajemen melalui informasi laba yang terdapat dalam laporan laba rugi.

Fokus utama bagi pengguna laporan keuangan adalah informasi laba karena
dapat mengukur kinerja perusahaan apabila melaporkan laba yang berkualitas

(Nuraeni, 2019). Menurut Organisation for Economic Cooperation and

Development (OECD, 2004) corporate governance adalah seperangkat konsep

yang mengatur hubungan antara manajemen, direksi, dewan komisaris,

pemegang saham, dan para pemangku kepentingan yang mengatur dan

mengarahkan kegiatan perusahaan.

Kinerja perusahaan menjadi salah satu persyaratan penting untuk

kelangsungan hidup dan pertumbuhan setiap perusahaan (Kakanda, Salim, &

Chandren, 2016). Kinerja perusahaan juga berkaitan dengan efektivitas dan

efisiensi perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya mereka sendiri.

Masing-masing perusahaan mempunyai kinerja yang berbeda-beda di mana

kinerja yang baik akan menghasilkan pendapatan dan laba yang lebih tinggi.

Kinerja perusahaan dengan hasil yang baik akan mendatangkan pengaruh

terhadap harga saham perusahaan yang menjadi salah satu alasan utama

investor serta penanam modal lainnya menginvestasikan dananya pada

perusahaan tersebut.

Adapun faktor yang ikut berpengaruh pada kinerja perusahaan antara

lain adalah atribut dewan yang mencakup ukuran dewan direksi serta

komisaris independen. Dengan jumlah anggota dewan direksi yang banyak

akan meningkatkan pemantauan aktivitas manajemen dan memberikan

kemampuan yang lebih baik untuk pengambilan keputusan (Okon Akpan,

2014). Namun, (Gambo, Bello, & Rimamshung, 2018) memandang bahwa

ukuran dewan kecil lebih efektif daripada ukuran dewan besar karena ukuran
dewan besar menimbulkan masalah komunikasi dan koordinasi, menyebabkan

keterlambatan dalam pengambilan keputusan dan menciptakan lebih banyak

konflik pada manajer dan pemegang saham dan memiliki dampak buruk

terhadap kinerja perusahaan.

Dewan direksi memiliki peranan yang sangat vital dalam suatu

perusahaan. Dengan adanya pemisahan peran dengan dewan komisaris, dewan

direksi memiliki kuasa yang besar dalam mengelola segala sumber daya yang

ada dalam perusahaan. Dewan direksi memiliki tugas untuk menentukan arah

kebijakan dan strategi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, baik untuk

jangka pendek maupun jangka panjang. Ukuran dewan direksi merupakan

salah satu mekanisme Corporate Governance yang sangat penting dalam

menentukan kinerja perusahaan. Namun, dengan adanya perbedaan temuan

para peneliti dalam penelitian sebelumnya, maka bukti yang diperlukan masih

diperdebatkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk memberikan bukti yang

lebih komprehensif dalam melihat peran ukuran dewan direksi terhadap

kinerja perusahaan.

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa Board of Director

memiliki pengaruh terhadap Kinerja Perusahaan (Azali, Vannesa Cloudya,

2019; Sukandar dan Rahardja, 2014; Purnomo, et al., 2021). Beberapa unsur

corporate governance telah banyak dibuktikan mampu meningkatkan kinerja

perusahaan. Dalam beberapa penelitian menyatakan bahwa indikator

mekanisme corporate governance yang sering digunakan untuk mengetahui


pengaruhnya terhadap manajemen laba ditandai dengan adanya jumlah direksi

menjabat, termasuk dengan business culture yang ada.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, penelitian ini akan menguji

kembali pengaruh business culture terhadap kinerja perusahaan. Kinerja

perusahaan dimasukkan dalam penelitian ini dikarenakan untuk menguji

kehandalan dan kemampuan dari business culture yang diterapkan dalam

perusahaan dalam mewujudkan visi serta misi perusahaan berdampak pada

kinerja perusahaan yang positif. Variabel business culture termasuk sebagai

pembeda penelitian ini dengan penelitian terdahulu untuk menguji apakah

dengan budaya yang berkembang dalam organisasi maupun perusahaan

tersebut, berpengaruh terhadap kemampuannya meningkatkan kemampuan

finansial yang diukur dalam satuan laba berupa indikator kinerja perusahaan.

Perbedaan lain dalam penelitian ini yaitu adanya pengujian variabel age

director terhadap kinerja perusahaan. Untuk variabel age director mengukur

apakah pengaruh umur kematangan seseorang menjabat sebagai direksi

mempengaruhi kemampuan laba perusahaan. Variabel ini dimasukkan dalam

penelitian agar membuat perbedaan dengan penelitian sebelumnya yang jarang

digunakan sebagai variabel pemoderasi, dalam penelitian ini dijadikan

variabel independen, karena konsep GCG yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaan untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan

serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggungjawaban

terhadap pihak yang berkepentingan, shareholders pada khususnya serta

stakeholders pada umumnya atas kinerja perusahaan, apakah mempengaruhi


hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan

uraian di atas, maka judul penelitian ini adalah “Pengaruh Board Diversity,

Age Director, Dan Business Culture Terhadap Kinerja Perusahaan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka dapat dirumuskan

penelitian berikut, di antaranya:

1. Apakah terdapat pengaruh Board Diversity (X1) terhadap Kinerja

Perusahaan (Y) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode 2020 - 2022 ?

2. Apakah terdapat pengaruh Age Director (X2) terhadap Kinerja

Perusahaan(Y) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode 2020 - 2022?

3. Apakah terdapat pengaruh Business Culture (X3) terhadap Kinerja

Perusahaan(Y) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode 2020 - 2022?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat ditetapkan tujuan

penelitian sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh Board Diversity (X1) terhadap Kinerja

Perusahaan (Y) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode 2020 - 2022.


2. Untuk mengetahui pengaruh Age Director (X2) terhadap Kinerja

Perusahaan(Y) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode 2020 - 2022.

3. Untuk mengetahui pengaruh Business Culture (X3) terhadap Kinerja

Perusahaan(Y) pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia

periode 2020 - 2022.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pihak,

di antaranya:

1. Manfaat bagi penulis. Diharapkan penelitian ini dapat menambah

pengetahuan penulis tentang manajemen keuangan, khususnya berkenaan

dengan pasar saham di Bursa Efek Indonesia.

2. Manfaat bagi universitas. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan

bacaan bermanfaat yang melengkapi kepustakaan universitas pamulang.

3. Manfaat bagi objek penelitian. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan

pertimbangan atau rekomendasi objek penelitian di dalam mengambil

keputusan.

4. Manfaat bagi peneliti lain. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan referensi

atau rujukan bagi peneliti lain yang mengambil tema penelitian yang sama,

guna memudahkan dalam penyusunan penelitian akademik yang tengah

dilakukan.
5. Manfaat bagi akademisi. Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan

bacaan bermanfaat bagi para mahasiswa atau pembaca dalam memahami

manajemen keuangan, khususnya kinerja perusahaan yang listing di Bursa

Efek Indonesia.

1.5 Sistematika Penulisan

Secara teknis, sistematika penulisan proposal skripsi ini terdiri dari 3

(tiga) pembahasan utama, di antaranya:

BAB I PENDAHULUAN : pada bab ini akan dibahas mengenai latar

belakang penelitian, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA : pada bab ini akan dijelaskan mengenai

landasan teori, penelitian terdahulu,

kerangka berpikir dan pengembangan

hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN : pada bab ini akan dijelaskan mengenai

jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, operasional variabel

penelitian, populasi dan sampel, teknik

pengumpulan data dan teknik analisis

data

Anda mungkin juga menyukai