Oleh:
Kelompok 1 :
32209027 - Martinus Christian Winata
35219107 - Rafael Anjas Wijaya
38219090 - Teresia Juliana
38209030 - Veronica Fransisca
JAKARTA
2023
PENGESAHAN
Diajukan Oleh:
Kelompok 1 :
32209027 - Martinus Christian Winata
35219107 - Rafael Anjas Wijaya
38219090 - Teresia Juliana
38209030 - Veronica Fransisca
Jakarta, 2023
Disetujui Oleh:
Pembimbing
( …………………………… )
JAKARTA, 2023
ABSTRAK
i
Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan hasil penelitian dari beberapa jurnal
untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, leverage,
dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba dengan melakukan meta analisis.
Manajemen laba merupakan tindakan campur tangan pihak manajemen dalam proses
pelaporan keuangan ekternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri.
Manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dimasa yang
akan datang dibandingkan pemegang saham. Adanya mekanisme corporate
governance untuk melakukan pengawasan yang ketat diharapkan dapat meminimalisir
terjadinya manajemen laba. Dengan meminimalisir tindakan manajemen laba, maka
nilai laba yang dilaporkan dapat dicerminkan sesuai dengan fakta kondisi ekonomi
suatu entitas. Manajemen laba dapat mengurangi kualitas informasi keuangan, maka
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi praktik ini merupakan hal yang penting
agar dapat diberi perhatian lebih dan manajemen laba dapat diminimalisir. karena
laporan keuangan merupakan salah satu parameter penting sebagai suatu informasi
dalam mengambil keputusan.
Populasi dalam penelitian ini adalah jurnal di Google Scholar yang dengan topik
pengaruh ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, leverage, dan ukuran
perusahaan terhadap manajemen laba dengan periode penelitian antara 2009-2019.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling yang
menghasilkan 9 sampel. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diambil
melalui teknik observasi di Google Scholar yang terdiri dari hasil statistik dari jurnal.
Untuk mengintegrasi hasil penelitian jurnal peneliti menggunakan teknik meta
analisis untuk melakukan pengujian.
Hasil penelitian meta analisis menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris
memiliki pengaruh signifikan kuat terhadap manajemen laba, dan ukuran komite
audit, leverage, dan ukuran perusahaan juga memiliki pengaruh walaupun signifikan
lemah terhadap manajemen laba.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel ukuran dewan komisaris,
ukuran komite audit, leverage, dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh terhadap
manajemen laba. penelitian ini juga membuktikan masih berlakunya teori agensi pada
beberapa perusahaan manufaktur, properti, industri barang konsumsi dalam periode
penelitian tahun 2009 - 2019.
Kata kunci: Meta analisis, manajemen laba, leverage, ukuran perusahaan, ukuran
komite audit.
ABSTRACT
ii
This study aims to integrate the results of research from several journals to determine
the effect of board size, audit committee size, leverage, and company size on earnings
management by conducting a meta-analysis.
Earnings management is an act of intervention by management in the process of
external financial reporting with the aim of benefiting oneself. Managers know more
about internal information and future company prospects than shareholders. The
existence of a corporate governance mechanism to carry out strict supervision is
expected to minimize the occurrence of earnings management. By minimizing
earnings management actions, the value of reported earnings can be reflected in
accordance with the facts of the economic condition of an entity. Earnings
management can reduce the quality of financial information, so knowing the factors
that influence this practice is important so that more attention can be given and
earnings management can be minimized. because financial reports are one of the
important parameters as information in making decisions.
The population in this study is a journal on Google Scholar with the topic of the effect
of board size, audit committee size, leverage, and company size on earnings
management with a research period between 2009-2019. The sampling technique was
carried out by purposive sampling method which produced 9 samples. The data used
is secondary data taken through observation techniques at Google Scholar which
consists of statistical results from journals. To integrate the results of research
journals, researchers use meta-analysis techniques to conduct testing.
The results of the meta-analysis study show that the board of commissioners size
variable has a strong and significant influence on earnings management, and audit
committee size, leverage, and company size also have a weak significant effect on
earnings management.
The conclusion of this study shows that the variables of board of commissioners size,
audit committee size, leverage, and company size have an influence on earnings
management. This research also proves the validity of agency theory in several
manufacturing companies, property, consumer goods industries in the 2009 - 2019
research period.
Keywords: Meta analysis, earnings management, leverage, firm size, audit committee
size
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa karena berkat Rahmat-
Nya pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan penelitian yang berjudul
Meta Analisis: Pengaruh Good Corporate Governance, Leverage, dan Ukuran Perusahaan
Terhadap Manajemen Laba. Laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu proyek
kelompok mata kuliah Metode Penelitian Akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik
Kian Gie.
Penulisan skripsi ini merupakan suatu sarana yang baik bagi penulis untuk dapat
menerapkan teori yang telah dipelajari selama dalam perkuliahan. Penulis menyadari bahwa
penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis telah berusaha
semaksimal mungkin untuk melakukan yang terbaik selama proses penulisan skripsi ini.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari adanya hambatan yang dihadapi,
namun penulis bersyukur karena mendapatkan bantuan, dukungan, dan bimbingan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
1. Bapak Dr. Carmel Meiden, S.E., Ak., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu dan pikiran dalam membimbing, memberikan saran dan kritik
yang membangun untuk penulis, serta membantu penulis dalam penulisan penelitian
2. Keluarga tercinta yang selalu memberikan dorongan dan semangat serta bantuan
iv
3. Teman-teman di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie yang senantiasa
menjadi teman berbagi suka dan duka serta membantu peneliti dalam menyelesaikan
laporan penelitian.
4. Seluruh staf perpustakaan Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie yang telah
5. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang telah banyak
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih jauh dari kata
sempurna karena keterbatasan penulis. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik
dan saran membangun yang hendak disampaikan agar dapat menjadi lebih baik lagi di
kemudian hari. Penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak dan
dapat dijadikan sebagai masukan atau acuan bagi penelitian selanjutnya. Terima kasih.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
v
PENGESAHAN....................................................................................................................................i
ABSTRAK............................................................................................................................................ii
ABSTRACT........................................................................................................................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................vi
DAFTAR TABEL..............................................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................................................ix
BAB I..................................................................................................................................................10
B. Identifikasi Masalah................................................................................................................7
C. Batasan Masalah......................................................................................................................8
D. Batasan Penelitian...................................................................................................................8
E. Rumusan Masalah...................................................................................................................8
F. Tujuan Penelitian....................................................................................................................8
G. Manfaat Penelitian...............................................................................................................9
BAB II................................................................................................................................................10
A. Landasan Teoritis..................................................................................................................11
3. Manajemen laba.................................................................................................................14
B. Penelitian Terdahulu.............................................................................................................22
vi
C. Kerangka Pemikiran.............................................................................................................27
D. Hipotesis Penelitian...............................................................................................................31
BAB III...............................................................................................................................................31
A. Objek Penelitian....................................................................................................................32
B. Desain Penelitian....................................................................................................................32
C. Variabel Penelitian................................................................................................................33
BAB IV..............................................................................................................................................41
C. Pembahasan...........................................................................................................................44
BAB V.................................................................................................................................................51
A. Kesimpulan............................................................................................................................51
B. Saran.......................................................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................53
Lampiran...........................................................................................................................................57
DAFTAR TABEL
vii
Tabel 3.1 Pengukuran Variabel...................................................................................... 35
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
x
A. Latar Belakang Masalah
timbul upaya yang dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk menjaga kondisi
perusahaan. Tujuan utama hal tersebut dilakukan agar perusahaan dapat bersaing baik
dengan perusahaan yang telah lama berdiri ataupun perusahaan baru. Salah satu bentuk
Laporan keuangan merupakan suatu hal yang penting sebab didalam laporan
salah satunya laporan laba rugi perusahaan. Laba dalam laporan keuangan merupakan
salah satu parameter penting sebagai suatu informasi. Namun, seringkali tidak dipungkiri
bahwa pelaporan laba pada beberapa entitas tidak disajikan dan tidak mencerminkan
fakta yang sebenarnya mengenai kondisi ekonomi entitas tersebut. Laba yang seharusnya
untuk mempercantik laba supaya menjadi lebih menarik bagi para stakeholder yang
membacanya. Tindakan yang dilakukan oleh manajemen ini disebut dengan istilah
manajemen laba.
melakukan sebuah alternatif kebijakan akuntansi yaitu manajemen laba. Dengan melihat
hal tersebut dapat dilihat bahwa manajemen laba terjadi akibat ketidaksejalanan antara
hasil yang diperoleh perusahaan dengan target yang diinginkan sejak awal. Sehingga
pihak manajemen perusahaan berusaha mencari celah yang dapat dimanfaatkan untuk
xi
memperbaiki kondisi sebenarnya namun dengan standar akuntansi yang diperbolehkan.
Menurut (Braindies & Fuad, 2019) manajemen laba merupakan suatu hal yang masih
diperdebatkan. Banyak yang menganggap ini merupakan sebuah kecurangan disisi lain
ada juga yang menganggap ini merupakan tindakan yang dibenarkan. Alasan bagi yang
berpendapat ini merupakan suatu hal yang dibenarkan adalah manajemen menggunakan
metode dan prinsip akuntansi yang diterima secara umum. Namun bagi yang
beranggapan ini merupakan kecurangan hal ini salah karena tidak menggambarkan
kondisi yang sebenarnya. Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Healy &
Wahlen, 2016). Namun, pada kenyataannya masih banyak tindakan manajemen laba
yang akhirnya menjadi skandal pelaporan akuntansi baik di Indonesia maupun di luar
negeri. Hal tersebut dapat terjadi di akibat dari lemahnya tata kelola perusahaan.
saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan dan stakeholder internal dan eksternal
lainnya yang berkaitan dengan hak-hak mereka dan tanggung jawab, atau sistem dimana
governance merupakan sebuah konsep yang dilakukan agar perusahaan dapat mengalami
saham dan meningkatkan reabilitas informasi financial serta integritas proses pelaporan
perilaku manajemen laba salah satunya dari keberadaan dari ukuran komite audit serta
xii
(Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006) menyatakan bahwa dewan
komisaris memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan, terutama dalam
pelaksanaan good corporate governance. Dewan komisaris adalah organ perseroan yang
bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran
dasar serta memberi nasihat kepada direksi. Dewan komisaris merupakan core dari
penelitian (Lusmeida, 2019) menyatakan tidak terdapat pengaruh negatif dari proporsi
dewan komisaris terhadap manajemen laba dan hipotesis 1 dalam penelitian ini ditolak.
Hasil dari penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Prastiti &
Meiranto, 2013) dan (Susanto & Pradipta, 2016). Sedangkan hasil penelitian (Sutino &
memenuhi ketentuan formal saja tidak dimaksudkan untuk menegakkan good corporate
penting sehingga kinerja dewan tidak meningkat atau bahkan menurun. Kuatnya kendali
pendiri perusahaan dan kepemilikan saham mayoritas menjadikan dewan komisaris tidak
independen.
xiii
Dalam corporate governance juga terdapat komite-komite yang mempunyai
peranan penting, salah satunya yaitu komite audit. Menurut (Komite Nasional Kebijakan
komite audit adalah sekelompok orang yang dipilih oleh kelompok yang lebih besar
untuk mengerjakan pekerjaan tertentu atau untuk melakukan tugas-tugas khusus atau
sejumlah anggota dewan komisaris perusahaan klien yang bertanggung jawab untuk
risiko, dan corporate governance. Komite audit bertugas untuk membantu dan
memperkuat fungsi dewan komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas proses
dapat menemukan sejak dini praktik-praktik yang bertentangan dengan asas keterbukaan
formal antara dewan, manajemen, auditor eksternal, dan auditor internal. Adanya
komunikasi formal antara komite audit, auditor internal, dan auditor eksternal dilakukan
dengan baik. Proses audit internal dan eksternal yang baik akan menghasilkan tingkat
akurasi laporan keuangan yang tinggi dan kepercayaan terhadap laporan keuangan pun
meningkat (Anderson et al., 2005). Hasil penelitian yang dilakukan Lina & Asward,
manajemen laba. Praktek manajemen laba justru terjadi pada saat perusahaan memiliki
jumlah komite audit yang lebih banyak yang sesungguhnya diharapkan dapat
meminimalisasi praktek manajemen laba. Hal ini mengindikasikan bahwa fungsi komite
xiv
audit dalam melakukan pengawasan terhadap proses penyusunan laporan keuangan
manajemen laba dalam suatu perusahaan adalah ukuran perusahaan dan leverage.
yang besar dinilai memiliki kinerja yang lebih baik dari perusahaan yang berukuran
kecil. Sehingga semakin besar suatu perusahaan harus mampu memenuhi ekspektasi dari
investor atau pemegang sahamnya. Terdapat berbagai indikator ukuran perusahaan, yaitu
jumlah karyawan, total aset, jumlah penjualan, dan kapitalisasi pasar. Semakin besar aset
maka semakin banyak modal yang ditanam, semakin banyak penjualan maka semakin
banyak perputaran uang dan semakin besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula ia
dikenal dalam masyarakat. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Prastiti &
Meiranto, 2013) dan (Dimara & Hadiprajitno, 2017) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin besar ukuran maka semakin besar juga kemungkinan adanya praktik manajemen
Berbeda dengan penilitian yang dilakukan oleh (Purnama & Taufiq, 2021) dan
(Herlambang & Darsono, 2015) yang mengatakan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap praktik manajemen laba. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar ukuran suatu perusahaan yang dilihat dari total
asetnya, maka perusahaan tidak akan termotivasi untuk melakukan praktik manajemen
laba. Perusahaan yang semakin besar, maka dipastikan akan lebih dikritisi oleh para
pemegang saham, maupun publik, sehingga membuat manajemen untuk lebih berhati-
xv
Menurut (Fahmi, 2015), rasio leverage adalah sebuah rasio yang mengukur
seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi
akan membuat perusahaan berada dalam kategori extreme leverage (utang ekstrem) yaitu
perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban
utang tersebut. Semakin besar rasio leverage atau utang yang dimikiki perusahaan maka
semakin besar juga bagi para investor karena laba yang dihasilkan hanya akan digunakan
untuk pembayaran atau pelunasan utang, sehingga keuntungan yang didapat investor
akan semakin berkurang. Terdapat peneliti terdahulu yang membahas mengenai adanya
pengaruh positif variabel leverage terhadap manajemen laba (Purnama & Taufiq, 2021);
(Faranita & Darsono, 2017); dan (Prastiti & Meiranto, 2013) leverage dianggap
berpengaruh positif terhadap manajemen laba karena semakin besar utang yang dimiliki
perusahaan maka semakin besar pula keinginan manajemen untuk melakukan tindakan
manipulasi atau manajemen laba dengan meningkatkan jumlah pendapatan yang dimiliki
agar perusahaan tampak baik-baik saja dan perusahaan tampak dapat membiayai
Dari berbagai penelitian terdahulu mengenai topik manajemen laba tersedia cukup
melimpah dalam bentuk jurnal-jurnal terpublikasi. Namun, tidak banyak penelitian dan
keefektifan hasil suatu tema penelitian. Penelitian berdasarkan data-data yang sudah ada
dapat menghasilkan suatu teori baru mengenai tema yang diteliti, selain itu hasilnya juga
dapat dilakukan dengan menggunakan metode penelitian meta analisis. Meta analisis
dilakukan dengan tujuan untuk mengintegrasikan temuan-temuan yang ada atau dengan
kata lain analisis dari analisis (Angeline, 2017). Hal ini mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian jurnal dengan pendekatan meta analisis dengan melihat adanya
xvi
beberapa penelitian jurnal yang terpublikasi di Google Scholar menunjukkan hasil yang
masih beragam.
analisis terkait pengaruh good corporate governance, leverage, dan ukuran perusahaan
terhadap manajemen laba di Indonesia dengan mengambil hasil penelitian dari beberapa
B. Identifikasi Masalah
Apakah pengaruh ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, leverage, dan ukuran
C. Batasan Masalah
D. Batasan Penelitian
Penulis menetapkan batasan penelitian agar tujuan penulis dapat tercapai tanpa
adanya halangan dalam proses pengumpulan dan menganalisis data. Batasan yang
xvii
1. Objek penelitian adalah data sekunder berupa data hasil penelitian beberapa jurnal
yang meneliti pengaruh ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit ukuran
2. Penelitian menggunakan data jurnal yang meneliti antara tahun 2009 sampai dengan
tahun 2019.
E. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat dimuat adalah “Apakah pengaruh good corporate
governance, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba (studi dilakukan
F. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan hasil penelitian dari beberapa jurnal
ilmiah terkait dengan topik apakah pengaruh good corporate governance, leverage, dan
ukuran perusahaan terhadap manajemen laba dengan menggunakan data meta analisis
manajemen laba.
laba.
laba.
laba.
xviii
G. Manfaat Penelitian
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihak sebagai
berikut:
1. Bagi penulis
Penelitian ini sebagai nilai tugas dalam mata kuliah Metode Penelitian
Indonesia.
2. Bagi pembaca
Penulis berhadap bahwa penelitian ini dapat memberikan ilmu kepada para
Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan bagi
xix
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai teori yang menjadi landasan dasar
tentang topik skripsi serta pengaruh keaktifan komite audit dan keberadaan auditor eksternal
big four dengan manajemen laba. Untuk dapat lebih memahami tentang topik yang akan
peneliti bahas, maka akan juga dijelaskan yang mendalam tentang good corporate
governance, leverage, dan ukuran perusahaan. Peneliti juga melampirkan penelitian yang
pernah dilakukan agar dapat menjadi bahan pertimbangan dalam melakukan penelitian.
Kerangka pemikiran menjelaskan bagan alur logika hubungan antara masing masing
variabel penelitian agar dapat mudah dimengerti oleh pembaca. Selain itu, peneliti juga akan
menjelaskan bagaimana hubungan antara masing masing variabel tersebut. Dari penjelasan
teori yang sebelumnya telah dijelaskan maka pada bagian akhir bab ini, peneliti dapat
A. Landasan Teoritis
hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana salah satu atau lebih pemegang
saham (principal) memerintahkan manajer (agent) untuk melakukan suatu jasa atas
nama principal serta memberikan wewenang kepada agent untuk membuat keputusan
yang terbaik bagi principal. Namun dalam praktiknya manajer tidak selalu bertindak
xx
berbeda inilah menyebabkan adanya ketidakseimbangan informasi antara principal
dan agent yang menyebabkan principal sulit untuk mengawasi dan mengontrol agent.
Menurut (Fatmawati & Sabeni, 2013) konflik kepentingan ada dua macam,
yaitu moral hazard dan adverse selection. Moral hazard adalah keadaan dimana
Tindakan agent yang tidak sesuai etika dan mementingkan diri sendiri biasanya tidak
informasi yang lebih lengkap ketika kontrak dengan principal belum dibuat dan
banyak dan mengetahui informasi tersebut tersebut lebih cepat dibanding pihak
saham yakin bahwa manajer akan memberikan keuntungan kepada mereka dan yakin
bahwa manajer tidak akan melakukan kecurangan yang akan merugikan mereka.
pada praktik akuntansi. Teori ini menciptakan pola sistematik dan menjelaskan secara
spesifik maksud dari pola tersebut. Teori ini berasumsi bahwa manajer akan
xxi
Menurut (Watts, R. & Zimmerman, 1986) teori akuntansi positif terdapat tiga
1. Hipotesis rencana bonus (Plan Bonus Hypothesis), dalam hipotesis ini manajer
tergantung pada bonus akan cenderung untuk memilih metode akuntansi yang
manajer perusahaan yang memiliki rasio leverage yang besar akan lebih suka
3. Hipotesis biaya proses politik (Politic Process Hypothesis), dalam hipotesis ini
Hipotesis ini berdasarkan asusmsi bahwa perusahaan yang biaya politiknya kecil
dengan kata lain perusahaan yang besar cenderung lebih suka menurunkan atau
xxii
Riset yang Mendukung Teori Akuntansi Positif
Peneliti peneliti yang mendukung teori akuntansi positif yang di telah dipublikasi
1. (Kabir, 2011) menyatakan bahwa teori akuntansi positif telah menjadi salah satu
pendekatan dalam riset akuntansi dan telah memunculkan banyak riset empiris
mengenai hubungan antara angka akuntansi dengan harga saham dan pengembalian
saham.
memberi petunjuk dalam keteraturan riset empiris dan secara sistematis memeriksa
keteraturan riset tersebut dalam literatur ilmiah. Hal ini sejalan dengan penelitian
Peneliti peneliti yang mengkritik teori akuntansi Positif terhadap publikasi yang
dimana sterling beranggapan terlalu membatasi studi positif atas praktik akuntansi,
3. Manajemen laba
Menurut (Healy & Wahlen, 2016) manajemen laba terjadi ketika manajer
xxiii
untuk mengubah laporan keuangan untuk menyesatkan beberapa pemangku
dilaporkan.
Menurut (Scott, 2015) manajemen laba adalah pilihan oleh manajer tentang
kebijakan akuntansi, atau tindakan nyata, yang memengaruhi laba untuk mencapai
tindakan nyata atau suatu yang dapat memengaruhi laba dalam penyusunan laporan
yang dapat menguntungkan perusahaan. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya
masalah keagenan yang berasal dari konflik kepentingan antara pemegang saham dan
saham lainnya tidak dapat mencapai keputusan yang optimal untuk perusahaan
Menurut (Scott, 2015) terdapat pola umum yang dilakukan manajemen untuk
Income Minimization
yang tinggi maka manajemen perusahaan akan melakukan upaya yang dapat
menghindari sorotan pihak – pihak lain. Upaya yang dapat dilakukan adalah
dengan cara mengurangi nilai laba yang dicantumkan pada laporan keuangan.
Income Maximization
xxiv
Dalam keadaan laba perusahaan tidak sesuai dengan ekspektasi yang
dibayangkan oleh pihak manajemen, atau dengan kata lain lebih rendah dari
harapan makan pihak manajemen akan meningkatkan nilai laba dalam laporan
kinerja.
Income Smoothing
Hal ini dilakukan dengan cara memperhalus nilai laba pada laporan
tertarik pada stabilitas laba yang terjadi pada setiap – setiap periode.
Taking a Bath
dan membebankan biaya yang akan muncul pada periode masa yang akan datang
apakah tindakan yang legal atau ilegal. Bagi yang menganggap ini merupakan hal
menipu dengan memberikan data yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam
kondisi yang sadar. Namun bagi yang berpendapat bahwa manajemen laba
merupakan hal yang legal dasar argumentasinya adalah selama manajemen laba
dilakukan tidak untuk mencari keuntungan bagi pribadi dan masih berdasarkan
Corporate governance
Istilah corporate governance pertama kali muncul pada cadbury report yang
xxv
didefinisikan sebagai sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan (The
Committee on the Financial Aspects of Corporate governance and Gee and Co. Ltd,
1992).
(Braindies & Fuad, 2019) corporate governance merupakan seperangkat aturan yang
pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan
ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan
Transparansi (Transparency)
menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah
Akuntabilitas (Accountability)
transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar,
lain.
Responsibilitas (Responsibility)
xxvi
dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
Independensi (Independency)
tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.
1. Kepemilikan Manajerial
para agent. Manajer umumnya memiliki informasi yang lebih banyak mengenai
2. Kepemilikan Institusional
pemegang saham dengan manajer. Salah satu cara adalah dengan kepemilikan
saham oleh investor institusional. Investor institusional ini adalah investor yang
xxvii
bukan dalam bentuk individual, melainkan merupakan perusahaan, lembaga
secara lebih efektif dan tidak mudah diperdaya dengan tindakan manipulasi
3. Komite Audit
perusahaan (Rachmawati & Triatmoko, 2007). Hal ini sesuai dengan tugas
pokok komite audit yang pada prinsipnya membatu dewan komisaris untuk
internal. Dengan melihat data tersebut maka dapat dikatakan bahwa komite
audit adalah salah satu perangkat utama dalam penerapan good corporate
xxviii
Menurut (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006) kepengurusan
perseroan terbatas di Indonesia menganut sistem dua badan (two- board system)
yaitu dewan komisaris dan direksi yang mempunyai wewenang dan tanggung
panjang. Oleh karena itu, dewan komisaris dan direksi harus memiliki kesamaan
5. Dewan Direksi
anggota direksi termasuk direktur utama adalah setara. Tugas direktur utama
pelaksanaan tugas direksi dapat berjalan secara efektif, perlu dipenuhi prinsip-
prinsip berikut:
pengambilan keputusan secara efektif, tepat dan cepat, serta dapat bertindak
independen.
xxix
- Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan agar dapat
usaha perusahaan.
6. Dewan Komisaris
xxx
Ukuran Perusahaan
Menurut Siregar dan Utama (2005) dalam (Anggraeni & Hadiprajitno, 2013)
Leverage
Variabel ini diukur dengan menggunakan rasio yang didapat dari perhitungan total
kewajiban dibagi total aset. Kasmir (2009) dalam (Braindies & Fuad, 2019)
memberi definisi leverage sebagai “rasio yang menggambarkan seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai oleh utang”. Dengan pembiayaan yang dibiayai oleh utang akan
meningkatkan risiko dan beban tersendiri bagi perusahaan ketika terjadi keadaan
manajemen laba maka tujuan yang ingiin diperoleh perusahaan adalah memberikan
xxxi
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
1 Riske Meitha Anggraeni, P. Basuki Hadiprajitno 2013
Objek yang Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun
diteliti 2009-2011
Variabel
Manajemen laba
Dependen
Penelitian Exchange
xxxii
Objek yang Perusahaan Non-keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Variabel
Manajemen laba
Dependen
Judul
Corporate Governance and Real Earnings Management
Penelitian
Variabel
Manajemen laba
Dependen
Variabel
Profitabilitas, Leverage, Firm Size, Earnings Power
Independen
manajemen laba.
xxxiii
4 WA Faranita, D Darsono 2017
Objek yang Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari Bursa Efek
Variabel
Manajemen laba.
Dependen
manajemen laba.
Variabel
Manajemen laba.
Dependen
Variabel
Profitabilitas, leverage, firm size, dan earnings power
Independen
xxxiv
Profitabilitas dan earnings power tidak berpengaruh terhadap manajemen
manajemen laba.
6 F Fuad 2019
Objek yang Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang
Variabel
Manajemen laba
Dependen
Variabel Arus kas bebas, leverage, profitabilitas, komite audit, dewan direksi, dan
Objek yang Penelitian ini menggunakan sampel dari perusahaan manufaktur yang
Variabel
Manajemen laba
Dependen
xxxv
Variabel Konsentrasi kepemilikan, kepemilikan institusional, kepemilikan
manajemen laba
Objek yang Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
diteliti Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2012 dan 2013
Variabel
Manajemen laba
Dependen
Variabel
Board size, board compotition and audit comitee size
Independen
Hasil terhadap manajemen laba. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran
Penelitian dewan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen
laba
Objek yang Populasi penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di
diteliti Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009 sampai 2011
xxxvi
Variabel
Manajemen laba
Dependen
C. Kerangka Pemikiran
kegiatan perusahaan supaya berhasil meraih tujuan atau target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Salah satu sumber pendanaan perusahaan adalah melalui utang. Tingkat
leverage yang tinggi pada suatu perusahaan akan mengindikasikan bahwa tingginya
motivasi agen untuk melakukan manajemen laba agar terhindar dari pelanggaran utang.
Jika pada suatu perusahaan memiliki rasio leverage yang tinggi, ini berarti proporsi
liabilitas lebih tinggi dibandingkan dengan aktivanya, hal ini akan memotivasi agen
untuk melakukan manipulasi dalam bentuk manajemen laba sehinnga perusahaan yang
rasio leverage tinggi cenderung akan melakukan pengaturan laba dengan cara
meningkatkan atau menurunkan laba periode masa yang akan datang ke periode yang
sedang berlangsung (Venelli, 2022) Dengan laba perusahaan yang lebih tinggi maka
perusahaan akan memperoleh batas pinjaman utang yang lebih besar karena laba yang
dihasilkan perusahaan juga besar. Hal tersebut didukung dengan pemberi pinjaman yang
xxxvii
mempertimbangkan pemberian kredit berdasarkan laba perusahaan (Faranita & Darsono,
2017).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Faranita & Darsono, 2017) menunjukkan
bahwa leverage berpengaruh secara positif terhadap manajemen laba, sejalan dengan
penelitian (Purnama & Taufiq, 2021) yang menunjukkan adanya pengaruh positif dan
semakin besar tingkat leverage maka manajer perusahaan akan termotivasi untuk
utang.
Ukuran perusahaan (firm size) merupakan suatu skala yang dapat dijadikan sebagai
pengklasifikasian dalam besar atau kecilnya suatu perusahaan. Pada dasarnya, ukuran
perusahaan dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu perusahaan besar (large firm),
perusahaan menengah (medium firm) dan perusahaan kecil (small firm), di mana total
aset suatu perusahaan dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan sebuah ukuran
perusahaan (Lee, 2002) menemukan bahwa perusahaan yang lebih besar kurang
kecil karena perusahaan besar dipandang lebih kritis oleh pihak luar. Namun, terdapat
juga pandangan yaitu semakin perusahaan skalanya besar maka perusahaan juga
semakin besar ukuran suatu perusahaan yang dilihat dari total asetnya, maka perusahaan
tidak akan termotivasi untuk melakukan praktik manajemen laba. Menurut penelitian
yang dilakukan oleh (Purnama & Taufiq, 2021) diperoleh hasil bahwa variabel ukuran
xxxviii
perusahaan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap praktik manajemen laba.
Perusahaan yang semakin besar, dipastikan akan lebih dikritisi oleh para pemegang
saham, maupun publik, sehingga membuat manajemen untuk lebih berhati-hati dalam
mempublikasikan suatu informasi. Hal ini bertolak belakang dengan penelitian (Habibie
& Parasetya, 2022) yang menyimpulkan bahwa ukuran perusahaan tidak mempengaruhi
manajemen laba.
untuk menanamkan investasinya pada perusahaan (Prastiti & Meiranto, 2013) Namun
(Yermack, 1996) menyatakan bahwa makin banyaknya personel yang menjadi dewan
komisaris dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan.
Dengan makin banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini akan mengalami
mengkoordinir kerja dari masing-masing anggota dewan itu sendiri, Semakin besar
ukuran dewan komisaris, maka semakin besar pula manajemen laba yang dilakukan
xxxix
dengan penelitian (Prastiti & Meiranto, 2013) yang menyatakan terdapat hubungan
negatif antara ukuran dewan komisaris dengan manajemen laba diterima. Hasil pengujian
pada penelitian ini menunjukkan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris,
Dalam rangka untuk membuat komite audit yang efektif dalam pengendalian dan
pemantauan atas kegiatan pengelolaan perusahaan, komite harus memiliki anggota yang
audit yang efektif (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2002) menjelaskan bahwa
anggota komite audit yang dimiliki oleh perusahaan sedikitnya terdiri dari 3 orang,
diketuai oleh komisaris independen perusahaan dengan dua orang eksternal yang
independen terhadap perusahaan serta menguasai dan memiliki latar belakang akuntansi
dan keuangan. Keberadaan komite audit diharapkan dapat menemukan sejak dini
Menurut penelitian yang dilakukan oleh (Lina & Asward, 2021) menunjukkan
bahwa ukuran komite audit memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini
bertolak belakang dengan penelitian (Susanto & Pradipta, 2016) yang menyatakan bahwa
ukuran komite audit tidak memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
xl
Leverage
Ha1
Ukuran Perusahaan
Ha2
Manajemen laba
Ukuran Dewan Komisaris Ha3
D. Hipotesis Penelitian
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti akan menjelaskan mengenai objek penelitian, desain penelitian,
variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel, serta teknik
analisa data yang digunakan oleh peneliti untuk menganalisa penelitian ini.
Peneliti menggunakan data sekunder berupa data output hasil penelitian beberapa jurnal
yang membahas tentang manajemen laba sebagai objek penelitian. Data diambil dari Google
Scholar melalui aplikasi Publish or Perish dan sampel ditarik menurut metode purposive
sampling. Analisis data yang digunakan adalah meta analisis, metode ini diharapkan mampu
mengintegrasikan hasil penelitian-penelitian dari beberapa jurnal yang sudah ada untuk
xli
A. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder berupa data hasil
penelitian beberapa jurnal yang meneliti pengaruh good corporate governance, ukuran
perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba di Indonesia. jurnal yang diambil
datanya yaitu skripsi yang periode penelitiannya antara tahun 2009- 2019.
B. Desain Penelitian
umum, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian menurut Cooper dan
yaitu :
observasi, karena data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui
pengamatan terhadap data output beberapa jurnal meneliti pengaruh ukuran dewan
komisaris, ukuran komite audit ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen
penelitian ex post facto karena peneliti tidak memiliki kendali untuk mengontrol serta
xlii
mempegaruhi variabel-variabel penelitian yang ada. Peneliti hanya melaporkan apa
penelitian skripsi yang sudah ada terkait topik pengaruh ukuran dewan komisaris,
ukuran komite audit ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba di
Indonesia.
Berdasarkan dimensi waktu, penelitian ini termasuk gabungan antara time series
dan cross-sectional karena data dikumpulkan selama periode tertentu yaitu selama 10
tahun (2009-2019).
statistik karena peneliti menarik kesimpulan dari analisis dan pembahasan atas data
penelitian.
C. Variabel Penelitian
1. Variabel Dependen/Terikat
dan tidak dapat berdiri sendiri melainkan hasil pengaruh dari variabel bebas. Variabel
dependen dalam penelitian ini adalah manajemen laba. Dalam penelitian yang ada
xliii
dalam jurnal, pengukuran untuk variabel manajemen laba yang banyak digunakan
yaitu dengan Modified Jones Model karena dianggap sebagai model yang lebih baik
Variabel bebas adalah variabel yang berdiri sendiri dan tidak bergantung pada
jurnal yang digunakan, didapat dari jumlah anggota dewan komisaris dalam suatu
perusahaan.
yang digunakan, didapat dari jumlah anggota komite audit dalam suatu
perusahaan.
C. Ukuran Perusahaan
yang digunakan, didapat dari logaritma natural (Ln) dari rata-rata total aset
perusahaan.
D. Leverage
digunakan, didapat dari logaritma natural (Ln) dari rata-rata total aset perusahaan,
diukur dengan rasio leverage, yaitu perbandingan total liabilitas dan total aset
xliv
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel
xlv
No Nama Variabel Variabel Simbol Indikator
Manajemen
1 Dependen Y Modified Jones Model
laba
Perbandingan total
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah
metode observasi berupa dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan, mencatat, dan
mengkaji data berupa output hasil penelitian dari jurnal yang terdapat di Google Scholar
mengenai topik pengaruh good corporate governance, leverage dan ukuran perusahaan
xlvi
E. Teknik Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini data yang didapatkan melalui Publish or Perish dengan
terhadap manajemen laba sejak tahun 2012 – 2022. Dari kempulan data ini, peneliti
teknik purposive sampling. Dengan teknik non probability sampling, maka tidak
semua data memiliki peluang yang sama untuk dapat menjadi data sampel. Dalam
penelitian ini kami menggunakna teknik metode purposive sampling yaitu teknik
pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan kami bahwa data tersebut
dapat dapat memberikan kontribusi dalam masalah penelitian yang kami lakukan.
Sampel data yang kami gunakan merupakan sampel yang dapat mewakili keseluruhan
4. Kebutuhan data tersedia secara lengkap dan informasinya dapat digunakan untuk
kebutuhan analisis.
xlvii
Tabel 3.2
Proses Pemilihan Sampel
No Kriteria Jumlah Akumulasi
ukuran perusahaan.
kebutuhan analisis
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kuantitatif
dengan menggunakan metode meta analisis. Meta analisis merupakan teknik analisis
xlviii
data yang berfungsi untuk mensintesis berbagai hasil studi individu yang memiliki
tema yang sama dalam rangka untuk memberikan jawaban yang lebih signifikan.
Prosedur yang digunakan dala penelitian ini mengikuti apa yang telah dilakukan oleh
penelitian Eny (2013). Tahapan teknik meta analisis dalam penelitian ini meliputi:
dari tiap penelitian menjadi suatu ukuran bersama yaitu (r), dimana ukuran ini
2. Ukuran data dari setiap penelitian akan diubah menjadi (r) dengan menggunakan
prosedur rumus dari Hunter & Schmidt dalam Lyons (2000), dalam penelitian ini
hasil statistic akan ditransformasi menjadi (r) yaitu t statistic dengan rumus
√
2
t
r=
( t 2+ df )
t = hasil statistic
df = degree of freedom
ṝ=
∑ ( ¿ ri )
∑¿
dimana: ṝ = korelasi rata-rata
S=
2∑ [ ¿ ( ( ri−ṝ ) ) ]
2
∑¿
r
xlix
2
dimana: Sr = total variance yang diamati
ṝ = korelasi rata-rata
2
dimana: Se = sampling error variance
ṝ = korelasi rata-rata
2
dimana: Sp = variance populasi sesungguhnya
2
Sr = total variance yang diamati
2
Se = sampling error variance
7. Pengujian hipotesis
Whitney Test. Salah satu pengujian dengan uji Z pada tingkat interval keyakinan
kepercayaan 5% jika r hitung > r tabel, hipotesis tidak ditolak artinya variabel
l
BAB IV
Dalam bab ini, peneliti menyajikan informasi dari hasil penelitian yang telah dilakukan
dan telah melalui proses olah data yang kemudian dijabarkan menjadi suatu kesimpulan dari
penelitian. Berdasarkan hasil analisis yang peneliti lakukan dapat diketahui apakah hipotesis
Dalam bab ini terdiri dari 4 bagian yang akan merangkum hasil penelitian secara
menyeluruh untuk masing-masing hasil yang dijabarkan akan dijelaskan apa indikasinya dan
Dalam penelitian ini, objek penelitian yang peneliti gunakan merupakan data
beberapa jurnal yang meneliti pengaruh good corporate governance, leverage, dan
dan total data sampel yang digunakan dari 9 jurnal ilmiah. Dari teknik pengambilan
sampel tersebut maka jurnal yang menjadi sampel dilampirkan pada lampiran 2.
penelitian dari jurna berdasarkan kriteria yang telah disebutkan pada bab 3 metode
li
menggunakan discretionary accrual sebagai proksi dari manajemen laba. Dengan
terdiri atas ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, ukuran perusahaan, dan
leverage.
Berdasarkan analisis awal dari 9 data sampel jurnal didapatkan total 25 korelasi.
Korelasi tersebut terdiri dari 5 korelasi ukuran dewan komisaris, 8 korelasi ukuran
Berdasarkan lampiran 3, Hasil meta analisis dari total sampel ukuran dewan
komisaris, ukuran komite audit, ukuran perusahaan, dan leverage sebagai perwakilan
komisaris terdapat 5 studi yang dianalisis. Hasil meta analisis menunjukkan bahwa
memiliki korelasi yang kuat, hal ini terlihat dari mean correlation (r) = 0,1140 dengan
confidence interval 95% antara -9,4327 ; 9,6608. Hasil (r) itung lebih besar daripada
(r) tabel menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini mendukung hipotesis bahwa
untuk variabel ukuran komite audit terdapat 8 studi yang dianalisis. Hasil meta
secara signifikan, tetapi memiliki korelasi yang lemah, hal ini terlihat dari mean
correlation (r) = 0,0797 dengan confidence interval 95% antara -15,4015 ; 15,5610.
Hasil (r) itung lebih besar daripada (r) tabel menunjukkan pengaruh yang signifikan.
Hal ini mendukung hipotesis bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadao
manajemen laba.
lii
Meta analisis pengaruh ukuran perusahaan melibatkan 6 studi yang dianalisis
dengan hasil meta menunjukkan nilai, mean correlation (r) = 0,1256 dengan
confidence interval 95% antara -11,2661 ; 11,5174. Dari analisis tersebut didapatkan
nilai (r) itung lebih besar daripada (r) tabel yang menunjukkan bahwa ukuran
yang lemah.
laba melibatkan 6 studi yang dianalisis, menghasilkan nilai mean correlation (r) =
0,1714 dengan confidence interval 95% antara -10,9080 ; 11,2508, dan nilai (r) itung
lebih besar daripada (r) tabel menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan,
ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, ukuran perusahaan, dan leverage
Tabel 4.1
RINGKASAN HASIL UJI HIPOTESIS META ANALISIS
H Sampel/ Variabel Variabel Mean r tabel Hasil Ket.
n (ṝ), r
hitung
Ha Manajemen Signifikan
1150/6 Leverage 0.1714 0.05779 TRUE
1 laba (lemah)
liii
Ha Manajemen Ukuran Komite Signifikan
1571/8 0,0797 0,0494 TRUE
4 laba Audit (lemah)
C. Pembahasan
cukup signifikan sebab setiap entitas perusahaan pasti membutuhkan dana untuk
dan misinya agar tujuannya dapat tercapai. Artinya, semakin tinggi rasio leverage
melakukan praktik manajemen laba. Hal ini sejalan dengan teori sinyal, dimana
eksternal, seperti kreditor, supaya pihak tersebut dapat menilai keadaan di masa
kini dan bagaimana prospek perusahaan di masa yang akan mendatang, salah
dengan manipulasi pendapatan atau beban dan menurunkan laba periode masa
seperti ini perusahaan akan memperoleh batas pinjaman yang lebih besar sebab
liv
perusahaan sebagai dasar pengukuran untuk menentukan pengklasifikasian suatu
besar lebih dipandang kritis dari pihak luar yaitu para pemegang saham ataupun
perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan penelitian (Lee, 2002) dan (Purnama &
Taufiq, 2021).
Namun jika dilihat dari sisi pertumbuhan laba, semakin besar ukuran
perusahaan dapat berdampak pada meningkatnya praktik manajemen laba. Hal ini
dapat terjadi karena adanya keharusan bagi manajemen untuk terus meningkatkan
tinggi, jika dilihat dari sisi/ konteks peran yang berbeda yaitu kategori dan
pertumbuhan laba, maka tindakan manajemen laba yang dihasilkan juga akan
berbeda
lv
investasinya pada perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian (Prastiti &
Meiranto, 2013).
(Yermack, 1996) yaitu makin banyaknya personel yang menjadi dewan komisaris
dapat berakibat pada makin buruknya kinerja yang dimiliki perusahaan. Dengan
makin banyaknya anggota dewan komisaris maka badan ini akan mengalami
sendiri.
Hal ini juga menjelaskan bahwa meskipun ukuran dewan komisaris besar,
jika melihat pada faktor efektivitas dalam hal pengawasan maka tindakan
manajemen laba yang dihasilkan juga akan berbeda. Penelitian yang dilakukan
oleh Eny et al., (2015) dalam (Angeline, 2017) juga menyatakan bahwa peran
terhadap manajemen yang berpijak pada nilai, norma dan kepercayaan yang
berkaitan dengan kebutuhan masing masing pihak yang ingin diraih. Hal ini
sudah termasuk praktik manajemen laba. Jika dilihat dari sisi pengendalian,
semakin besar ukuran komite audit dianggap dapat menekan praktik manajemen
laba. Sebab semakin banyak ukuran komite audit akan tercipta pengendalian dan
lvi
pemantauan atas kegiatan pengelolaan perusahaan. Namun jika dilihat dari sisi
manajemen laba.
mengurangi praktik manajemen laba. Hal ini sejalan dengan penelitian (Murhadi,
2009).
tinggi, jika dilihat dari sisi/ konteks peran yang berbeda yaitu fungsi umum dan
berbeda.
beberapa model seperti yang telah disebutkan pada bab-bab sebelumnya yaitu
model Healy, De Angelo, Jones, dan Modified Jones. Dari semua sampel yang
laba.
Modified Jones dipilih karena dianggap sebagai model yang lebih baik
model Modified Jones yaitu memecah total akrual menjadi empat komponen
lvii
utama akrual, yaitu discretionary current accruals, discretionary long-term
accruals.
menyatakan bahwa model versi modifikasi dari model yang dikembangkan oleh
Jones (1991) memberikan tes manajemen laba yang paling kuat. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa standard error model Modified Jones paling rendah dari
model lainnya. Artinya model tersebut lebih efektif dalam memodelkan proses
memiliki arah pengaruh yang positif terhadap manajemen laba. Hal ini dapat
lviii
b. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Manajemen Laba
maupun perusahaan besar serta prinsip kehati-hatian sebagai salah satu poin
perusahaan yang lebih baik semakin tinggi, namun terdapat pula hasil
semakin besar total aset yang dimiliki oleh suatu perusahaan maka akan
besar lebih diperhatikan oleh masyarakat sehingga mereka akan lebih berhati-
lix
komisaris terhadap manajemen laba. Kecenderungan tidak adanya pengaruh
faktor efektivitas. Dewan komisaris yang bekerja dengan efektiflah yang dapat
komisaris memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini dapat
terjadi karena semakin banyak ukuran dewan komisaris akan berdampak pada
manajemen.
audit memiliki pengaruh positif terhadap manajemen laba. Hal ini dapat terjadi
karena semakin banyak atau kurangnya ukuran komite audit dapat berdampak
lx
pada meningkatnya manajemen laba. Sebab, komite audit dengan jumlah yang
BAB V
Pada bab akhir penelitian ini, peneliti akan menyimpulkan hasil akhir penelitian yang
Di bawah ini akan disajikan kesimpulan hasil dan saran. Peneliti berharap agar penelitian
ini akan bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta bagi pihak-pihak yang membutuhkan di
kemudian hari.
A. Kesimpulan
1. Hasil integrasi dari beberapa studi melalui meta analisis membuktikan adanya
lxi
2. Hasil integrasi dari beberapa studi melalui meta analisis membuktikan adanya
3. Hasil integrasi dari beberapa studi melalui meta analisis membuktikan adanya
4. Hasil integrasi dari beberapa studi melalui meta analisis membuktikan adanya
B. Saran
1. Bagi perusahaan
ukuran komite audit, leverage, dan ukuran perusahaan dalam perusahaan agar
2. Bagi investor
lxii
b. Mengambil sampel tidak hanya dari jurnal nasional melainkan dari jurnal
DAFTAR PUSTAKA
https://doi.org/10.1111/j.1468-5957.1990.tb00569.x
Anderson, K. L., Deli, D. N., & Gillan, S. L. (2005). Boards of Directors, Audit Committees,
https://doi.org/10.2139/ssrn.444241
Indonesia (Studi pada beberapa Skripsi Mahasiswa Institut Bisnis dan Informatika Kwik
2342/3/Bab II.pdf
lxiii
Diponegoro Journal of Accounting, 0(Vol 2 No 3), 754–766.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/accounting/article/view/3465
Braindies, S., & Fuad, A. S. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Arus Kas Bebas Dan
13. http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Ukuran Perusahaan, Kualitas Audit, Komite Audit Dan Leverage Terhadap Manajemen
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Faranita, W., & Darsono. (2017). Pengaruh Leverage, Struktur Kepemilikan, dan Kualitas
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/accounting
Fatmawati, D., & Sabeni, A. (2013). Pengaruh Diversifikasi Geografis, Diversifikasi Industri,
Habibie, S. Y., & Parasetya, M. T. (2022). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Likuiditas, dan
Healy, P. M., & Wahlen, J. M. (2016). Accounting Horizons. Accounting Horizons, 30(4),
525–528. https://doi.org/10.2308/1558-7975-30.4.525
lxiv
Herlambang, S., & Darsono. (2015). Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran
Komite Nasional Kebijakan Governance. (2002). Pedoman Pembentukan Komite Audit yang
Efektif.
Lee, B. B. and B. C. (2002). Company Size, Auditor Type, and Earnings Management.
https://doi.org/10.33369/fairness.v7i1.15145
21. http://ssrn.com/abstract=1680186
lxv
Prastiti, A., & Meiranto, W. (2013). 18-0007. 2, 1–12.
Purnama, Y. M., & Taufiq, E. (2021). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Firm Size, Dan
Earnings Power Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Sektor Properti Yang
https://datakata.files.wordpress.com/2015/01/akpm-16.pdf
Scott, W. R. (2015). Financial Accounting Theory. Seventh Edition. Pearson Prentice Hall:
Toronto. www.pearsoncanada.ca.
https://doi.org/10.1111/j.1467-6281.1990.tb00249.x.
Susanto, Y. K., & Pradipta, A. (2016). Corporate Governance and Real Earnings
Sutino, E. R. D., & Khoiruddin, M. (2016). Pengaruh Good Corporate Governance terhadap
Manajemen Laba pada Perusahaan yang Masuk dalam JII (Jakarta Islamic Index) Tahun
The Committee on the Financial Aspects of Corporate Governance and Gee and Co. Ltd.
Sektor Transportasi dan Logistik yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2018-
2020 ). April.
lxvi
Watts, R. & Zimmerman, J. (1986). Positive Accounting Theory. Prentice-Hall, Englewood
Yermack, D. (1996). Higher Market Valuation for Firms with a Small Board of Directors.
lxvii
Lampiran
No Judul dan Variabel Teknis Analisis Data/ Data Hasil/ Kesimpulan
Nama Pengukuran Variabel
Peneliti
1 Riske Meitha Dependen: Manajemen Analisis regresi Perusahaan Struktur kepemilikan
Anggraeni Laba berganda manufaktur yang manajerial dan ukuran
dan P. DA = discretionary terdaftar di Bursa perusahaan tidak
Basuki Independen : accrual (proksi dari Efek Indonesia berpengaruh signifikan
Hadiprajitno Struktur manajemen laba) tahun 2009- terhadap manajemen
(2013) Kepemilikan koefisien variabel 2011.Metode laba. Sedangkan
Pengaruh Manajerial, SK = persentase purposive Corporate governance
Struktur kepemilikan saham sampling, artinya (susunan dewan
Kepemilikan UkuranPerusaha manajemen terhadap sampel yang dipilih komisaris independen,
Manajerial, an total saham dalam penelitian ini komite audit, dan
Ukuran Praktik Perusahaan adalah ukuran KAP)
Perusahaan, Corporate SIZE = log total asset populasi yang berpengaruh signifikan
Dan Praktik governance (proksi dari ukuran memiliki kriteria- terhadap manajemen
Corporate Terhadap perusahaan) kriteria tertentu laba.
governance Manajemen KA = jumlah anggota yang sudah
Terhadap Laba komite audit ditetapkan.
Manajemen KOMIS = jumlah Berdasarkan
Laba komisaris independen kriteria yang
terhadap total ditetapkan jumlah
komisaris sampel dalam
AUDIT = 1 jika penelitian ini
perusahaan diaudit adalah sebanyak 37
oleh KAP BIG 4 dan 0 perusahaan dengan
jika diaudit oleh KAP total
non- observasi 111
BIG 4 selama 3 periode.
lxviii
Kualitas audit leverage dengan tujuan
diukur dengan penelitian. Itu
Independensi utang terhadap sampel terdiri dari
auditor tidak total aset tetap 103 perusahaan.
berpengaruh
terhadap perputaran
manajemen aset diukur
laba. dengan
penjualan
dibagi dengan
aset tetap;
profitabilitas
diukur dengan
pengembalian
aset; ukuran
adalah
kualitas diukur
dengan jika
perusahaan
diaudit oleh
salah satu dari
empat besar
sebaliknya,
independensi
auditor
3 YM Dependen: Manajemen REM = Jumlah Penelitian ini Profitabilitas dan
Purnama, E Laba standar dari CFO menggunakan earnings power
Taufiq Abnormal, sampel perusahaan diperoleh hasil bahwa
(2016) Independen : Pengeluaran manufaktur yang variabel keduanya
Corporate Profitabilitas, diskresioner Abnormal terdaftar di Bursa tidak memiliki
governance dan Abnormal biaya Efek Indonesia pengaruh terhadap
and Real Leverage produksi. periode 2011 praktik manajemen
Earnings Firm Size Expert = kerja Ahli hingga 2014. Dan laba di sebuah
Management Akuntansi, proporsi sampel terdiri dari perusahaan.
Earnings Power anggota yang memiliki 128 perusahaan. Sedangkan, variabel
pekerjaan leverage memperoleh
akuntansipengalaman hasil bahwa variabel
di komite audit. tersebut berpengaruh
Size = komite audit positif dan signifikan
Meeting = Frekuensi terhadap manajemen
rapat komite audit laba.
dapat diukur dengan
berapa banyak rapat
komite audit
diselenggarakan dalam
waktu 1 tahun
Director = Jumlah
dewan direksi
Independent =
Komisaris independen,
proporsi komisaris
lxix
yang berasal dari luar
perusahaan di
komisaris Variabel
Managerial Dummy,
dimana nilai 1 ada
perusahaan yang
memiliki manajemen
dan 0 sebaliknya.
Institutional =
Proporsi saham yang
dimiliki oleh pihak
kelembagaan dibagi
dengan jumlah saham
beredar
4 WA Faranita Dependen: Manajemen Analisis regresi Penelitian ini Leverage,
dan D Laba berganda ini selain menggunakan data independensi
Darsono mengukur kekuatan sekunder yang auditor, dan
(2017) Independen : hubungan antara dua diambil dari Bursa ukuran KAP
Pengaruh Leverage variabel atau lebih, Efek Indonesia berpengaruh
Leverage, juga menunjukkan periode 2012-2015. positif
Struktur Auditor arah hubungan antara Perusahaan yang terhadap
Kepemilikan, independenc variable dependen dipilih untuk manajemen
dan Kualitas Audit firm size dengan variabel menjadi sampel laba.
Audit independen penelitian Kepemilikan
terhadap Manajerial adalah sektor manajerial,
Manajemen ownership ABSDAC = nilai industri dasar dan kepemilikan
Laba absolut discretionary kimia, sektor aneka institusional,
Institutional accrual industri, dan barang dan
ownership LEV = leverage konsumsi kepemilikan
Foreign MNJR = kepemilikan sektor industri. asing tidak
ownership manajerial Populasi sampel berpengaruh
INSTL = kepemilikan dalam penelitian ini terhadap
isntitusional adalah 561 manajemen
ASING = kepemilikan perusahaan. laba.
asing Berdasarkan
INDP = independensi kriteria
auditor ditentukan, jumlah
KAP = ukuran KAP sampel dalam
penelitian ini
adalah 112
perusahaan.
5 YM Purnama Dependen: Manajemen Perusahaan properti Perusahaan yang Profitabilitas
dan E Taufiq Laba yang terdaftar di Bursa digunakan di dalam dan earnings
(2019) Efek Indonesia selama penelitian ini power tidak
Pengaruh Independen : 3 (tiga) tahun berturut- adalah perusahaan- berpengaruh
Profitabilitas, Profitabilitas turut, periode 2017- perusahaan sektor terhadap
Leverage, 2019. properti yang manajemen
Firm Size, Leverage terdaftar di Bursa laba. Variabel
dan Earnings Perusahaan yang Efek Indonesia leverage
Firm size menghasilkan laba
Power (BEI) dari tahun menunjukkan
terhadap positif selama periode 2017-2019 jumlah adanya
Earnings power
penelitian, periode
lxx
Manajemen 2017-2019. sampel dalam pengaruh
Laba pada penelitian ini positif dan
Perusahaan Menyajikan data yang adalah 67 signifikan
Sektor dibutuhkandalam perusahaan. terhadap
Properti yang penelitian ini secara Penelitian ini manajemen
Terdaftar di lengkapselama periode menggunakan laba.
Bursa Efek penelitian, yaitu dari perangkat lunak Sedangkan,
Indonesia tahun 2017-2019. IBM SPSS versi 25 variabel firm
size
menunjukkan
adanya
pengaruh
negatif dan
signifikan
terhadap
manajemen
laba.
6 F Fuad Dependen: Manajemen Regresi Linier Populasi dalam Analisis
(2019) Laba Berganda penelitian ini menunjukkan
Pengaruh DA = Discretionary adalah perusahaan bahwa
Corporate Independen : Acrrual (proxy manufaktur yang variabel arus
governance, Arus kas bebas manajemen laba) terdaftar di Bursa kas bebas
Arus Kas FCF = Arus Kas Efek Indonesia berpengaruh
Bebas dan Leverage Bebas periode 2015-2017. negatif
Profitabilitas Profitabilitas LEV = Leverage Sampel penelitian terhadap
terhadap PROF = Profitabilitas ini terdiri dari 255 manajemen
Manajemen Komite audit AUD = Komite Audit perusahaan yang laba, dan
Laba DIR = Ukuran Dewan terdaftar di Bursa hipotesis
Dewan direksi Direksi Indonesia diterima.
Dewan KOM = Komisaris Menukarkan. Variabel
komisaris Independen leverage,
independen profitabilitas,
komite audit,
dewan direksi,
dewan
komisaris
independen
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
manajemen
laba.
7 Ismalia Dependen: Manajemen Variabel Penelitian ini Konsentrasi
Asward dan Laba dependen menggunakan kepemilikan
Lina dalam sampel dari dan komposisi
(2015) Independen : penelitian ini perusahaan dewan
Pengaruh Konsentrasi adalah manufaktur yang komisaris
Mekanisme manajemen terdaftar berpengaruh
Corporate Kepemilikan laba. di Bursa Efek signifikan
lxxi
governance kepemilikan Konsentrasi Indonesia selama negatif
terhadap institusional kepemilikan periode 2010-2012. terhadap
Manajemen merupakan Penarikan sampel manajemen
Laba dengan Kepemilikan jumlah dalam penelitian ini laba.
Pendekatan manajerial kepemilkan menggunakan Mekanisme
Conditional Komposisi saham oleh metode corporate
Revenue dewan individu purposive sampling governance
Model komisaris tertentu. dan diperoleh 128 yang lain tidak
perusahaan yang memiliki
Ukuran komite digunakan sebagai pengaruh
audit. sampel. signifikan
terhadap
manajemen
laba.
8 Herlambang Dependen: Manajemen Pengukuran Populasi penelitian Komposisi
dan D Laba good ini adalah dewan dan
Darsono corporate perusahaan ukuran
(2015) Independen : governance manufaktur yang perusahaan
Pengaruh Board size diproksikan terdaftar di Bursa berpengaruh
Good dengan Efek Indonesia negatif
Corporate Board variabel (BEI) pada tahun signifikan
governance compotition Ukuran 2012 dan 2013. terhadap
dan Ukuran Audit comitee Dewan jumlah sampel manajemen
Perusahaan size. dalam penelitian ini laba.
terhadap Komisaris adalah 296 Penelitian ini
Manajemen Komposisi perusahaan. juga
Laba Dewan menunjukkan
Komisaris dan bahwa ukuran
Ukuran dewan dan
Komite Audit. ukuran komite
audit tidak
berpengaruh
terhadap
manajemen
laba.
9 A Prastiti Dependen: Manajemen Variabel dependen Populasi penelitian Ukuran
dan W Laba dalam penelitian ini ini adalah Dewan
Meiranto adalah manajemen perusahaan Komisaris,
(2013) Independen : laba yang diukur manufaktur yang Independensi
Pengaruh Ukuran Dewan dengan cara terdaftar di Bursa Dewan
Karakteristik Komisaris menghitung Efek Indonesia Komisaris, dan
Dewan discretionary accrual (BEI) pada tahun Independensi
Komisaris Independensi dengan menggunakan 2009 sampai 2011 Komite Audit
dan Komite Dewan Modified Jones Model Penelitian ini berpengaruh
Audit Komisaris dengan persamaan menggunakan data negatif
terhadap Keahlian Menghitung 244 perusahaan signifikan
Manajemen Keuangan total accrual . terhadap
Laba Dewan manajemen
Menghitung laba.
Komisaris nilai accruals
dengan
lxxii
Frekuensi persamaan
Pertemuan regresi linear
Dewan sederhana atau
Komisaris Ordinary Least
Square (OLS)
Ukuran Komite
Audit Dengan
menggunakan
Independensi koefisien
Komite Audit regresi di atas,
Keahlian nilai non
Keuangan discretionary
Komite Audit accrual (NDA)
dapat dihitung
Frekuensi dengan rumus
Pertemuan
Komite Audit Selanjutnya
discretionary
accrual (DA)
dapat dihitung
lxxiii
Lampiran 2
Daftar Sampel Skripsi
lxxiv
8 Pengaruh good corporate S Herlambang, 2012-2013 Manufaktur
governance dan ukuran D Darsono
perusahaan terhadap
manajemen laba
9 Pengaruh karakteristik A Prastiti, W 2009-2011 Manufaktur
dewan komisaris dan komite Meiranto
audit terhadap manajemen
laba
Lampiran 3
Data-Data Variabel Independen yang Digunakan dalam Penelitian Meta Analisis
Lampiran 3.1
Data Variabel Kepemilikan Manajeria
No Penulis Nilai T Konversi ke N
dalam r
1 RM Anggraeni, B
Hadiprajitno 0,5170 0,0294 309
2 N Alexander 2,2680 0,2104 112
3 YK Susanto, A Pradipta 3,1770 0,3014 102
4 WA Faranita, D Darsono -0,9410 0,0589 255
5 YM Purnama, E Taufiq 6,3110 0,4886 128
6 F Fuad 3,6820 0,2299 244
7 I Asward, L Lina 0,5170 0,0294 309
8 S Herlambang, D Darsono 2,2680 0,2104 112
9 A Prastiti, W Meiranto 3,1770 0,3014 102
lxxv
Lampiran 4
Hasil Meta Analisis Pengaruh Corporate governance Terhadap Manajemen Laba di
Indonesia
No Variable N Stud r 𝑆𝑟^ 2 𝑆𝑃^2 95% R label Ket
Explanatory i Convidence
Interval
1 LEV 1.150 6 0,1714 5,6528 5,6528 -10,9080 0,05779 Sig
2 KOM 1.022 5 0,1140 4,8708 4,8708 -9,4327 0,06130 Sig
3 SIZE 1.062 6 0,1256 5,8121 5,8121 -11,2661 0,06013 Sig
4 AUD 1.571 8 0,0797 7,8986 7,8986 -15,4015 0,04944 Sig
lxxvi