“BAB 2, 4, DAN 6”
Puji Tuhan, terima kasih Saya ucapkan atas bantuan Tuhan yang telah
mempermudah dalam pembuatan Tugas Mandiri ini, hingga akhirnya
terselesaikan tepat waktu. Selain itu, saya juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada orang tua dan keluarga yang sudah mendukung hingga titik
terakhir ini.
Demikian saya ucapkan terima kasih atas waktu anda telah membaca hasil
makalah saya.
Helen Christina
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Pelacak atau sensor adalah sebuah perangkat yang mengukur apa yang
sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksiran (assessor) yaitu suatu perangkat yang menentukan signifikasi dari
peristiwa aktual dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau
ekspektasi dari apa yang harusnya terjadi.
3. Effector yaitu suatu perangkat yang mengubah perilaku jika assessor
mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
4. Jaringan komunikasi yaitu perangkat yang meneruskan informasi antara
detector dan assesor dan antara assesor dengan effector.
PEMBAHASAN
Tujuan dalam hal ini adalah pernyataan mengenai apa yang hendak dicapai
oleh suatu organisasi. Tujuan merupakan hasil akhir dari proses perumusan strategi.
Perumusan strategi adalah proses memutuskan atas tujuan organisasi dan langkah-
langkah yang dimbil untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan tersebut ditetapkan
tanpa batas waktu, kecuali diadakan perubahan. Dalam banyak bisnis, memperoleh
pangsa pasar yang luas sebagai tujuan.
Berbagai tujuan dikehendaki oleh suatu organisasi pada awal berdirinya. Pada
perusahaan yang berorientasi laba, tingkat keuntungan merupakan tujuan yang
penting. Namun demikian laba bukan merupakan tujuan satu-satunya, karena masih
ada tujuan lain yang hendak dicapai, yaitu produktivitas, posisi pasar, sikap
karyawan, dan lain-lain. Sedangkan pada organisasi nirlaba biasanya bertujuan
menyediakan jasa. Pada perusahaan yang memiliki beberapa unit usaha, maka
diperlukan perumusan strategi pada dua tingkatan perusahaan: yaitu strategi tingkat
perusahaan dan strategi tingkat unit usaha. Dalam pengembangan suatu produk
perusahaan, konsep yang digunakan adalah memadukan kemampuan dan
kesempatan.
Pusat Biaya (Expense Center) Dalam pusat biaya, hanya akan diukur
berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan. Pusat biaya adalah pusat
pertanggungjawaban dimana input atau biaya diukur dalam unit moneter
namun output-nya tidak diukur dalam unit moneter.
Pusat pendapatan (Revenue Center) Pusat pendapatan dinilai kinerjanya
hanya berdasarkan jumlah pendapatan yang diperoleh. Pusat pendapatan
merupakan pusat pertanggungjawaban dimana output-nya diukur dalam
unit moneter, tetapi tidak dihubungkan dengan input-nya. Karenanya
pusat pendapatan adalah organisasi pemasaran yang tidak mempunyai
tanggung jawab terhadap laba. Dalam sebuah organisasi fungsional,
departemen pemasaran merupakan pusat pendapatan. Dalam organisasi
divisi, bagian pemasaran divisi juga merupakan pusat pendapatan. Setiap
pusat pendapatan juga merupakan pusat biaya karena sebenarnya mereka
mengeluarkan biaya untuk terciptanya pendapatan. Namun biaya tersebut
tidak diukur. Bagian pemasaran juga tidak dibebani harga pokok
penjualan atas barang yang terjual. Manajer pusat pendapatan tidak
mengetahui bahwa diperlukan perbandingan antara pendapatan dan biaya
untuk menghasilkan keputusan yang maksimal. Karena itu keputusan
yang ada tidak bisa dibuat oleh pusat pendapatan yang pada gilirannya
tidak bisa membuat keputusan tentang harga jual. Kinerja keuangan
pusat pendapatan diukur atas dasar pendapatan yang diperoleh, yaitu
perkalian antara unit yang dijual dengan harga jualnya. Penentuan tentang
keberhasilan pusat pendapatan dilakukan dengan membandingkan antara
pendapatan yang sesungguhnya diperoleh dengan pendapatan yang
dianggarkan.
1. Jelaskan permasalahan apa yang sering terjadi pada pusat biaya dan pusat
pendapatan?
2. Mengapa sistem pengendalian manajemen perlu memberikan perhatian
pada pusat pertanggungjawaban khususnya pada pusat laba?
3. Sebagai suatu pusat pertanggungjawaban dimana manajer hanya
bertanggung jawab mengenai pendapatan dan biaya?
4. Jelaskan apa dasar untuk menilai keberhasilan pusat pertanggungjawaban
suatu manajer?
5. Mengapa dalam pusat pendapatan biaya tidak dikaitkan dengan pendapatan?
1. transaksi transfer barang atau jasa antar pusat laba cukup signifikan.
2. biaya barang atau jasa yang ditransfer merupakan komponen penting produk
akhir.
3. profitabilitas merupakan pertimbangan penting di dalam penilaian prestasi
divisi.
Harga transfer dapat didefinisikan dalam arti luas dan sempit. Dalam arti
luas, harga transfer adalah harga perpindahan barang atau jasa yang dipertukarkan
antar unit-unit atau antar pusat pertanggungjawaban dalam suatu organisasi. Dalam
definisi ini harga transfer meliputi harga perpindahan barang atau jasa antar pusat
biaya, pusat pendapatan, maupun pusat laba. Dalam arti sempit, harga transfer
adalah harga perpindahan barang atau jasa antara dua pusat laba atau lebih. Untuk
kepentingan penilaian kemampuan laba divisi maka dalam pembahasan ini
digunakan definisi harga, transfer dalam arti sempit. Jika dalam suatu perusahaan
terdapat dua atau lebih divisi yang saling membeli atau menjual maka perlu dibuat
dua macam keputusan yaitu: keputusan pemilihan sumber dan keputusan besarnya
harga transfer.
Beberapa metode harga transfer yang dapat digunakan untuk menentukan
harga transfer barang atau jasa antar divisi antara lain sebagai berikut :
Metode harga pasar Dalam metode harga pasar, harga transfer barang atau
Jasa antar pusat laba ditentukan berdasar harga pasarnya dikurangi dengan
biaya-biaya yang dapat dihindari atau ditekan karena produk ditransfer dari
pusat laba tertentu ke pusat laba lainnya. Karena harga pasar tersebut
dikurangi dengan biaya yang dapat dihindari maka metode ini disebut pula
dengan metade harga pasar minus atau harga pasar yang dimodifikasi.
Metode biaya ditambah laba Metode Biaya Ditambah Laba. Metode ini
dipakai jika terdapat kondisi sebagai berikut:
1. Di pasar tidak tersedia harga pasar produk yang ditransfer.
2. Di pasar terdapat beberepa harga pasar produk yang ditransfer.
3. Produk yang ditransfer sifatnya khusus atau rahasia.
Jika harga transfer hanya didasarkan pada biaya maka harga transfer tidak
dapat digunakan menilai prestasi laba manajer divisi dan tidak dapat
memotivasi manajer divisi penjual untuk menstranfer produknya pada divisi
pembeli. Untuk mengatasi masalah tersebut, penentuan harga transfer dapat
menggunakan metode biaya ditambah laba.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Tentang, P., Aman, P., Wilayah, D. I., Tipar, P., Citamiang, K., & Sukabumi, K.
(2010). Universitas Kristen Maranatha. 1(18), 2002–2003.