Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TEORI PENGANGGARAN
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Anggaran Bisnis
Yang diampu oleh Ibu Mentari

Disusun oleh Kelompok 3 :

Herlas Tia Alin Dekayani 180422522537


Selvi Deva Romandhoni 180422522521
Khalifaturrahman Abdillah 180422522530

D3 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
JANUARI,2020
Kata Pengantar

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat mengerjakan tugas kelompok
Makalah Anggaran Bisnis yang berjudul “Teori Penganggaran” dengan baik dan
tepat waktu. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang sesat
menuju jalan yang di ridhoi oleh Allah SWT.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mengalami banyak kendala. Namun


dengan bantuan dari berbagai pihak, kendala tersebut dapat teratasi. Oleh karena
itu, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, baik dari
pemilihan kata atau suatu hal yang tidak kami sadari. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penyusunan makalah yang
selanjutnya dapat diselesaikan dengan lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca,


terutama pada rekan-rekan. Amin.

Malang, 31 Januri 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... 1

KATA PENGANTAR...................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

BAB 1

PENDAHULUAN ............................................................................................ 5

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 5


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................... 5

BAB II
PEMBAHASAN ...............................................................................................
2.1 Proses Manajemen dan Anggaran ................................................................
2.1.1 Peran Manajemen ......................................................................................
2.1.2 Proses Manajemen .....................................................................................
2.1.3 Manajemen yang Strategik .........................................................................
2.1.4 Teori Perencanaan dan Pengendalian .........................................................
2.1.5 Anggaran sebagai Alat Manajemen ............................................................
2.1.6 Anggaran merupakan Alat Manajemen yang Penting ...............................
2.2 Proses Anggaran ............................................................................................ 7
2.2.1 Pengertian Anggaran ...................................................................................
2.2.2 Syarat Anggaran ..........................................................................................
2.2.3 Proses Perencanaan dan Pengendalian Laba ...............................................
2.2.4 Pedoman Kebijakan PPL/Anggaran ............................................................
2.2.5 Penerapan Anggaran Diberbagai Jenis Organisasi ......................................
2.3 Struktur Organisasi, Akuntansi Pertanggungjawaban, dan Pusat Tanggung
`Jawab ............................................................................................................
2.3.1 Struktur Organisasi ....................................................................................
2.3.2 Akuntansi Pertanggungjawaban ...................................................................
2.3.3 Pusat Tanggung Jawab .................................................................................
2.3.4 Laporan Kinerja ............................................................................................
BAB III
PENUTUP ...........................................................................................................
3.1 Kesimpulan ....................................................................................................
3.2 Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini persaingan usaha yang semakin ketat menuntut perusahaan
untuk lebih baik lagi dalam mengelola perusahaan menjadi seefektif dan
seefisien mungkin. Untuk dapat menjalankan dan mengoperasikan perusahaan
secara efisien, pihak manajemen memerlukan berbagai informasi yang
dibutuhkan sehubungan dengan aktivitas perusahaan. Pengendalian
manajemen adalah bagian dari siklus kejadian yang berkesinambungan agar
seluruh aspek produksi dapat berjalan dengan sebaik mungkiin.
Penganggaran adalah proses atau metode yang digunakan dalam
menentukan atau mempersiapkan bagaimana perusahaan dapat berkembang
dengan baik. Penganggaran dapat mengestimasi kinerja yang hendak dicapai
selama periode waktu tertentu yang dapat dinyatakan dalam ukuran finansial.
Dengan anggaran kita dapat merencanakan kebutuhan sehari-hari, kebutuhan
jangka panjang, pembelanjaan, dan pengeluaran-pengeluaran lainnya agar
kebutuhan tersebut dapat digunakan secara efisien dan optimal. Selain itu,
penganggaran mempunyai peran penting dalam perencanaan, pengendalian,
dan pembuat keputusan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses manajemen dan anggaran?
2. Bagaimana proses anggaran?
3. Bagaimana struktur organisasi, akuntansi pertanggungjawaban, dan pusat
tanggung jawab?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses manajemen dan anggaran.
2. Untuk mengetahui proses anggaran.
3. Untuk mengetahui struktur organisasi, akuntansi pertanggungjawaban, dan
pusat tanggung jawab.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Proses Manajemen dan Anggaran

Penganggaran merupakan sistem perencanaan dan pengendalian yang


digunakan secara luas untuk menjalankan proses manajerial. Aspek perencanaan
dan pengendalian merupakan dua fungsi utama dalam dunia bisnis. Perencanaan
mencakup kegiatan menetapkan tujuan, menyusun kerangka dasar pikiran, emilih
tindakan untuk mencapai tujuan. Pengendalian merupakan proses untuk menjamin
bahwa pelaksanaan yang efisien mampu mencapai tujuan perusahaanyang telah
ditetapkan.

2.1.1 Peran Manajemen

Manajemen diartikan sebagai proses merencanakan, mengorganisir,


mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi
dengan menggunakan sumberdaya organisasi.

Untuk melakukan kegiatan manajemen, seorang manajer menggunakan


input yang dapat diperoleh dari lingkungan seperti input sumber daya manusia
(human resources), fisik, keuangan, maupun informasi.

2.1.2 Proses Manajemen

Terdapat empat kerangka dasar yang tercermin sebagaimana definisi dari


manajemen yakni perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara
yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Ada perencanaan strategis dan
perencanaan taktis.
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai kegiatan mengkoordinir sumber
daya, tugas, dan otoritas diantara anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat
dicapai dengan cara yang efisien dan efektif.
Pengarahan yaitu bagaimana membuat orang-orang terbseut bekerja untuk
mencapai tujuan organisasi.
Pengendalian didefinisikan sebagai proses mengukur dan mengevaluasi
kinerja actual dari setiap bagian organisasi suatu perusahaan. Pengendalian terbagi
menjadi tiga jenis pengendalian yaitu, pengendalian awal, pengendalian berjalan,
pengendalian umpan balik.

2.1.3 Manajemen yang strategik

Untuk membangun masa depan perusahaan diperlukan langkah-langkah


strategik yang menjadi komponen manajemen yang strategik. Yang pertama yaitu
perencanaan laba jangka panjang, yang terdiri dari perumusan strategi,
perencanaan strategik, dan penyusunan program. Kedua perencanaan laba jangka
pendek. Ketiga pengimplementasian, danyang terakhir pengendalian atau
pemantauan.

2.1.4 Teori Perencanaan dan Pengendalian

Berdasarkan teori ini, manajemen seharusnya dapat merencanakan dan


mengendalikan tujuan-tujuan perusahaan, sehingga peran manajer yang strategik
dapat menyusun cara-cara realistik untuk mencapai tujuan-tujuannya. Manajemen
harus dapat mengendalikan variabel-variabel yang dapat dikontrol (controllable
variable) dan merencanakan variable-variabel yang tidak dapat dikendalikan
(uncontrollable variable).

2.1.5 Anggaran sebagai Alat Manajemen

Disini digunakan istilah perencanaan dan pengendalian laba yang


komperehensif, tidak seperti pandangan sebelumnya yang memandang anggaran
sebagai suatu model matematis dalam organisasi yang dikembangkan oleh
programmer computer. Pandangan tersebut tidak relevan, karena tidak
memerhatikan aspek aspek dalam konsep perencanaan dan pengendalian
laba/anggaran.

2.1.6 Anggaran merupakan Alat Manajemen yang Penting


1. Anggaran sebagai alat perencanaan manajemen
perusahaan manfaat utama perencanaan manajemen adalah untuk
menyediakan proses umpan kedepan untuk operasi pengendalian.
Konsep umpan balik kedepan adalah memberi petunjuk ke setiap
manajer dalam membuat keputusan harian.
2. Anggaran dalam fungsi pengorganisasian & pengarahan
anggaran merupakan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan,
sehingga selaras dalam mencapai tujuan (laba). Anggaran penting
untuk menyelaraskan setiap bagian kegiatan, seperti bagian
pemasaran, bagian umum, bagian produksi, bagian keuangan.
3. Anggaran sebagai alat pengendalian
Fungsi utama dari pengendalian adalah meyakinkan tercapainya
tujuan, sasaran, dan standard perusahaan. Pengendalian memiliki
beberapa unsur seperti observasi langsung, ekspresi lain, memo
tertulis, kebijakan dan prosedur, laporan realisasi, dan laporan
kinerja.
2.3 Struktur Organisasi, Akuntansi Pertanggung Jawaban, dan Pusat
Tanggung Jawab

2.3.1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mencerminkan pembagian tugas, wewenang, dan


tanggung jawab yang jelas demi terlaksananya fungsi koordinasi dan
pengendalian untuk mencapai tujuan perusahaan.

1. Aspek Penting Struktur Organisasi dalam Penganggaran


Kegiatan pengorganisasian mencakup beberapa komponen dasar:
(1) Membagi perusahaan menjadi unit kerja yang dapat dikelola.
(2) Menugaskan atau mendelegasikan tanggung jawab manajemen.
(3) Mendefinisikan arah dari keputusan-keputusan.

Dalam proses penganggaran, struktur organisasi memiliki peran


mendasar yang berhubungan langsung dengan distribusi wewenang dan
tanggung jawab yang dinyatakan dalam struktur organisasi. Dengan
adanya struktur organisasi dapat menghindari tugas yang tumpang tindih
dan wewenang yang tidak sesuai dengan tanggung-jawabnya.

2. Pembagian Wewenang dan Tanggung Jawab


- Direktur utama dan direktur lainnya bertanggung jawab terhadap
laba.
- Direktur pemasaran mempunyai wewenang untuk menentukan harga
jual dan mengeluarkan biaya sehubungan dengan penjualan barang
jadi. Sebagian wewenang direktur pemasaran dilimpahkan kepada
manajemen pemasaran wilayah.
- Direktur Produksi mempunyai wewenang untuk mengeluarkan biaya
sehubungan dengan produksi. Sebagian wewenang Direktur
Produksi dilimpahkan kepada Manajer Pabrik yang selanjutnya
dilimpahkan kepada Kepala-kepala Departemen.

Semakin tinggi level manajemen maka semakin luas wewenang dan


tanggung jawabnya.

2.3.2 Akuntansi Pertanggung-Jawaban

Akuntansi Pertanggungjawaban merupakan proses penyusunan laporan-


laporan kinerja yang dikaitkan kepada individu atau anggota-anggota
kelompok sebuah organisasi dengan suatu cara yang menekankan pada
faktor-faktor yang dapat dikendalikan oleh individu atau anggota kelompok
tersebut. Akuntansi pertanggungjawaban mencakup struktur akuntansi,
klasifikasi biaya, pendapatan, dan data/informasi lainnya yang relevan untuk
memenuhi kebutuhan perusahaan.

1. Akuntansi Biaya Tradisional versus Akuntansi


Pertanggungjawaban
Secara tradisional, akuntansi biaya lebih terfokus pada penghitungan
biaya produk, sedangkan dalam akuntansi pertanggungjawaban,
penekanan pada perencanaan dan pengendalian biaya lebih diutamakan.
2. Laporan Pertanggungjawaban
Karakteristik penting pelaporan kinerja penganggaran adalah sebagai
berikut (Welsch,1988):
1. Kinerja diklasifikasikan menurut tanggung jawab yang dibebankan.
2. Hal-hal yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan harus
ditentukan.
3. Dibuat laporan yang tepat waktu.
4. Penekanan diberikan pada perbandingan antara hasil yang
direncanakan dengan yang aktual.
3. Ukuran Kinerja: Moneter dan Nonmoneter
Secara umum, karakteristik yang menonjol dalam laporan kinerja
dinyatakan dengan unit moneter (uang), karena dianggap dapat
dijumlahkan dan diperbandingkan.
Namun, ukuran kinerja yang tidak menggunakan unit moneter tidak
boleh diabaikan. Selisih laba yang dihasilkan dari tindakan yang tidak
sesuai dengan etika dan hukum (misalnya), sudah tentu tidak layak diuji.
Manajemen dalam hal ini perlu menilai secara teliti setiap kinerja yang
dihasilkan.
4. Frekuensi Pelaporan Kinerja
Frekuensi pelaporan kinerja harus disesuaikan dengan kebutuhan, agar
manajer dapat melakukan tindakan perbaikan dengan tepat. Secara
umum, frekuensi pelaporan berbeda-beda bergantung pada level
manajemen dan tingkatan karyawan pada setiap level.

2.3.3 Pusat Tanggung Jawab (responcibility center)

1. Pusat Biaya (Cost Center)


Pusat biaya adalah suatu pusat tanggung jawab dimana manajer
bertanggung jawab untuk mengendalikan biaya yang terjadi di unit
tersebut, dan tidak bertanggung jawab, dari segi keuangan, untuk laba
ataupun investasi dari unitnya. Pusat tanggung jawab secara finansial
hanya bertanggung jawab atas terjadinya biaya.
2. Pusat Penghasilan (Revenue Center)
Pusat penghasilan adalah suatu pusat tanggung jawab dimana manajer
bertanggung jawab untuk mengendalikan penghasilan. Pusat
penghasilan berfokus pada tugas atas timbulnya penghasilan, baik dari
penjualan barang atau jasa.
3. Pusat Laba (Profit Center)
Pusat laba adalah suatu pusat tanggung jawab dimana manajer dinilai
kinerjanya atau tanggung jawabnya untuk mengendalikan penghasilan,
biaya, dan laba yang terjadi di unit tersebut. Pusat ini bertanggung jawab
terhadap laba yakni selisih antara penghasilan dan biaya.
4. Pusat Investasi (Investment Center)
Pusat investasi adalah suatu pusat tanggung jawab yang setingkat lebih
tinggi dibanding pusat laba. Manajer dinilai kinerja atau tanggung
jawabnya terhadap biaya, penghasilan, laba, dan jumlah sumber dana
yang diinvestasikan dalam harta yang digunakan oleh pusat. Pusat ini
merupakan pusat yang mempunyai tanggung jawab paling luas.

2.3.4 Laporan Kinerja untuk Masing-Masing Pusat Tanggung Jawab

1. Laporan Kinerja untuk Pusat Biaya


Kinerja diukur dengan membandingkan antara biaya sesungguhnya dan
biaya menurut anggaran. Selisih keduanya dikatakan menguntungkan
jika biaya sesungguhnya lebih kecil dari yang dianggarkan dan
sebaliknya.
Untuk penilaian kinerja keuangan dari pusat biaya produksi, digunakan
anggaran fleksibel yang disesuaikan dengan tingkat kegiatan yang
sesungguhnya terjadi. Selisih anggaran fleksibel dihitung untuk setiap
selisih antara biaya sesungguhnya dan anggaran biaya produksi atau jasa
yang sesungguhnya terjadi.
2. Laporan Kinerja untuk Pusat Penghasilan
Prestasinya diukur dengan membandingkan antara penghasilan
sesungguhnya dan penghasilan menurut anggaran. Disajikan dalam
bentuk perbandingan antara penghasilan sesungguhnya dan penghasilan
yang dianggarkan, dimana selisih antara keduanya yang dianggap
sebagai penyimpangan.
Terdapat dua faktor penyebab selisih:
1. Selisih harga jual
2. Selisih volume penjualan
3. Laporan Kinerja untuk Pusat Laba
Profitabilitas pusat laba dapat diukur dengan tipe pengukuran, yakni:
1. Contribution margin: pengukuran dengan mempertimbangkan
bahwa ukuran ini menunjukkan dampak perubahan volume
penjualan terhadap laba dan adanya asumsi bahwa biaya tetap tidak
tergolong biaya yang dapat dikendalikan oleh manajer pusat laba.
2. Laba langsung: menunjukkan jumlah kontribusi pusat laba untuk
menutup biaya overhead umum dan laba perusahaan.
3. Laba terkendali: laba langsung dikurangi biaya alokasian terkendali,
dengan dasar bahwa kinerja manajer pusat laba dilakukan setelah
mempertimbangkan baik biaya langsung maupun biaya alokasian
terkendali.
4. Laba sebelum pajak: seluruh biaya kantor pusat. Terkendali maupun
tidak, dialokasikan ke pusat-pusat laba.
5. Laba bersih: pengukuran dengan mempertimbangkan besarnya pajak
penghasilan
4. Laporan Kinerja untuk Pusat Investasi
Kinerja pusat investasi tidak boleh hanya diukur dengan laba yang
diperoleh, namun harus dikaitkan dengan investasi dari pusat tersebut.
Terdapat 2 metode dalam pengkuran kinerja pusat investasi:
1. Return On Investment (ROI)
ROI mengukur laba per rupiah investasi.

ROI = Penjualan/investasi x Laba (EAT) / Penjualan

Pengukuran kinerja ROI memiliki beberapa kelebihan:


a. Mendorong manajer pusat investasi untuk memperhatikan
keterkaitan antara penjualan, biaya, dan investasi.
b. Mendorong manajer pusat investasi untuk menghemat biaya.
c. Mencegah investasi yang tidak produktif.
2. Residual Income (RI)
Merupakan selisih antara laba pusat investasi dan kembalian
minimal yang telah ditetapkan oleh kantor pusat. Kembalian
minimal adalah persentase tertentu dikalikan dengan aktiva dari
pusat investasi.
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

Drs. Gunawan Adisaputro dkk. 2011. Anggaran Bisnis : Analisis, Perencanaan,


dan Pengendalian Laba. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai