Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberi kesempatan, taufik dan hidayah, serta inayahnya sehingga tugas
makalah mata kuliah Dasar-Dasar Manajemen judul “Manajemen
Organisasi Perusahaan, Studi Kasus: PT. Garuda Indonesia (Persero)
Tbk” ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................1
DAFTAR ISI.................................................................................................2
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................4
1.1. Latar Belakang................................................................................4
1.1.1 Rumusan Masalah...................................................................4
1.2. Tujuan Penelitian............................................................................4
1.3. Mafaat Penelitian............................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis........................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis........................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI........................................................................6
2.1. Pengertian Manajemen Pengorganisasian.....................................6
2.2. Tujuan Manajemen Pengorganisasian...........................................7
2.3. Model Manajemen Pengorganisasian ...........................................8
2.4. Proses dan Tahapan Manajemen Pengorganisasian ..................9
2.5. Kompenen Proses Manajemen Pengorganisasian ....................10
2.6. Prinsip Manajemen Pengorganisasian .......................................11
BAB III PEMBAHASAN............................................................................12
3.1. Analaisis Manajemen PT Garuda Indonesia................................12
3.1.1. Visi, Misi dan Sasaran Perusahaan.......................................12
3.2. Analisis Tujuan Jangka Panjang..................................................12
3.3. Analisis Tipe dan Struktur Organisasi...........................................13
3.3.1. Kebijakan Perusahaan sebagai Pedoman bagi Para
Karyawan.............................................................................................16
3.3.2. Hubungan antara kinerja dan cash benefit bagi pegawai.........16
BAB IV PENUTUP....................................................................................41
4.1. Kesimpulan...................................................................................41
4.2. Saran.............................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................44
2
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Istilah organisasi memiliki dua arti umum. Pertama, mengacu pada suatu lembaga
(institution) dan arti kedua mengacu pada proses pengorganisasian, sebagai satu di
antara dari fungsi manajemen. Secara konsep, ada dua batasan yang perlu
dikemukakan, yakni istilah organizing sebagai kata benda dan organizing
(pengorganisasian) sebagai kata kerja,menunjukan pada rangkaian aktivitas yang
harus dilakukan secara sistematis.
Sedangkan dalam arti umum, organisasi adalah sebuah wadah untuk sekumpulan
orang yang bekerja sama secara rasional serta sistematis yang terpimpin atau
terkendali untuk mencapai tujuan tertentu memanfaatkan sumber daya yang ada di
dalamnya.
Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur
segala sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu
dilakukan guna mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok
tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya yang tersedia. Selain itu,
manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti
sebagai seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno.
4
1.2. Tujuan Penelitian
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan
bahwa manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk formulasi,
implementasi dan evaluasi keputusan-keputusan yang bersifat lintas
fungsional, yang digunakan sebagai panduan tindakan bagi fungsi SDM,
pemasaran keuangan, produksi, dan lain-lain agar organisasi dapat
mencapai tujuannya.
7
2.3. Model Manajemen Strategi
Manajemen strategi berawal dari mengidentifikasi visi organisasi
yang sudah ada, misi, tujuan, dan strategi adalah titik awal yang logis
untuk manajemen strategis karena situasi sekarang perusahaan dan
kondisi dapat menghalangi strategi tertentu dan bahkan mungkin mendikte
tindakan tertentu. Setiap organisasi memiliki visi, misi, tujuan, dan
strategi,bahkan jika unsur-unsur ini tidak sadar dirancang, ditulis, atau
dikomunikasikan.
8
2.4. Proses dan Tahapan Manajemen Strategi
David (2011:6) menjelaskan bahwa proses manajemen strategis
terdiri dari tiga tahapan, yaitu :
9
Penilaian strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena
strategi yang berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa
yang akan datang.
10
8. Analisa Strategi dan Pilihan, hal ini ditujukan kepada keputusan
dalam investasi untuk masa mendatang
11
BAB III
PEMBAHASAN
Misi Perusahaan
Sasaran Perusahaan
12
karena Garuda Indonesia memiliki tujuan yang jelas
13
ini memiliki tiga tipe struktur, yaitu struktur divisional berdasarkan produk,
struktur dIvisional berdasarkan market dan struktur dIvisional berdasarkan
geografi.
14
Selanjutnya pada sub-divisi Customer Relation MGT, apabila
struktur organisasi tersebut digambarkan lebih rinci akan tampak adanya
struktur divisional berdasarkan market karena berhubungan dengan para
costumer atau pelanggan yang dihadapai, baik dalam skala instansi, skala
kecil maupun besar. Sedangkan untuk sub-divisi operasi seperti cabin
service, flight operation, ground operation dan sejenisnya, menunjukan
struktur divisional berdasarkan produk, ini berkaitan dengan produk jasa
yang dihasilkan oleh departemen tersebut.
15
tadinya 1:3,4 (1 manajer memimpin 3,4 staff) sekarang menjadi 1:7.
Perubahan ini membuat Garuda Indonesia lebih banyak bisa mendengar
langsung dari lapangan.
16
budaya, Garuda Indonesia menetapkan kebijakan berdasarkan Undang –
Undang yang berlaku.
17
Sosial Maskapai penerbangan melakukan program CSR sebagai
bentuk kepedulian sosial serta juga difungsikan untuk
meningkatkan citra perusahaan. Salah satu
implementasinya dengan mensponsori atau mendukung
kegiatan-kegiatan sosial di sekitar lingkungan perusahaan
ataupun di daaerah-daerah tertentu.
Politik Keadaan politik suatu negara atau tempat, bisa
mempengaruhi pengadaan rute ke tempat tersebut serta
mempengaruhi tingkat pengguna jasa. Bila dicontohkan
seperti tidak dilewatinya Ukraina pada rute penerbangan
Jakarta-Amsterdam mengingat kondisi keamanan di Ukraina
yang masih tidak stabil akibat adanya pemberontakan dari
kelompok separatis pro-Rusia. Hal ini tentu menambah biaya
perjalanan serta meningkatkan waktu tempuh dikarenakan
penggunaan rute yang lebih panjang.
Teknologi Dengan jajaran armada baru yang didukung teknologi
mutakhir dan hemat bahan bakar, maka Perusahaan akan
dapat melakukan efisiensi di tahun-tahun mendatang.
Ekologi Sebagai sebuah industri besar, maskapai penerbangan
harus tetap memperhatikan segala aspek lingkungan dalam
melaksanakan segala aktivitas bisnisnya. Pada tahun 2013,
program Earth Hour yang diimplementasi Garuda Indonesia
mampu mencatatkan pencapaian penghematan daya listrik di
lingkungan Perusahaan dan kediaman karyawan sebesar
4.805.332 watt. Pada tahun-tahun selanjutnya perusahaan
juga terus berpartisipasi dalam program tersebut dan
mencatat pertumbuhan angka efisiensi penggunaan listrik
yang signifikan yaitu mencapai 12.883.370 watt pada tahun
2014, serta 12.873.716 watt pada tahun 2015. Di samping itu,
anak perusahaan Garuda Indonesia yaitu Garuda
Maintenance Facility (GMF AeroAsia) sudah menerapkan
konsep ramah lingkungan pada infrastruktur fasilitas-fasilitas
18
yang dimilikinya, salah satunya bangunan Hangar 4 yang
memiliki konstruksi khusus dengan fasilitas-fasilitas hemat
energi. GMF juga melaksanakan penggantian lampu
konvensional di area Hangar dengan lampu hemat energy
sejak 2015. Penggantian lampu menurunkan pemakaian
energy listrik sebesar 2.087.040.000 watt hour per tahun
(setara penghematan biaya listrik sebesar Rp5,5 Milyar per
tahun).
Internasional Di pasar internasional, maskapai penerbangan memiliki
potensi peningkatan yang besar. Potensi di pasar
internasional juga akan semakin kuat apabila perusahaan
bergabung dengan aliansi global (dimana hal tersebut sudah
tercapai dengan diberikannya sertifikasi pelayanan jasa
penerbangan bintang 5 dari Skytrax serta bergabungnya
perusahaan dengan aliansi penerbangan Skyteam.
19
A330-200.
Alat transportasi darat, laut, yang lebih murah dibandingkan
Product substitute
pesawat terbang. Contoh Kereta api, bus, kapal, mobil, dll.
Kondisi persaingan dalam industri penerbangan nasional
cenderung meningkat seiring dengan penambahan
kapasitas operator low cost carrier baik untuk rute domestik
Competitive and new
maupun internasional serta penerapan ruang udara terbuka
entrants
(open sky) ASEAN secara bertahap. Contoh Air Asia yang
menawarkan rute yang strategis dengan harga yang lebih
murah dibandginkan Garuda
20
tinggi.
Contoh pegawai Garuda dilandasi atas nilai-nilai FLY-HI
(efficient & effective, Loyalty, customer centricity, Honesty &
openness, and Integrity) disetiap insan Garuda Indonesia.
Pekerja di Garuda teridiri dari Pilot, co-pilot, pramugari,
pramgugara, bagian informasi, dll.
Pemasok industri penerbangan adalah perusahaan
penyedia pesawat. Contoh supplier Garuda adalah Airbus
Industries. Garuda membeli 11 pesawat Airbus A330-300
dengan Airbus Industries. Kesebelas pesawat
A330-300 tersebut secara bertahap akan bergabung
Supplier
dengan armada
Garuda Indonesia mulai tahun 2013 hingga 2017. Saat ini
Garuda Indonesia telah mengoperasikan 14 pesawat A330
series yang terdiri dari 6 pesawat A330-300 dan 8 pesawat
A330-200.
21
Seperti yang kita ketahui bahwa karakteristik industri penerbangan
salah satunya adalah padat teknologi, selain itu industri ini pun
penuh dengan tuntutan akan inovasi. Didorong hal tersebut, maka
Garuda menerapkan IT dan internet untuk meningkatkan daya
saing perusahaannya, yang mana pada akhirnya telah terbukti
menciptakan keunggulan kompetitifnya.
Beberapa aplikasi IT yang telah diterapkan dalam rangka
menciptakan keunggulan bersaing, seperti ERP (Enterprise
Resource Planning), untuk meningkatkan kinerja dan daya saing
perusahaan, aplikasi proses pengadaan secara online (e-
Procurement), IT Service Management, penerapan e-ticketing
secara menyeluruh sesuai dengan ketentuan IATA dan juga
melakukan lelang real-time online (e-Auction).
2. Secara terus menerus berusaha tumbuh dan mendominasi pasar full
services carrier di Indonesia.
Garuda selalu berusaha meningkatkan posisinya sebagai
maskapai penerbangan kelas premium di Indonesia, melalui
peningkatan kualitas layanan. Di sisi lain, mengingat pasar
domestik saat ini sangat dikuasai oleh pesaing Low Cost Carrier
(LCC), maka hal tersebut mengharuskan Garuda Indonesia juga
memperbesar market. Dalam hal ini, strategi yang diambil adalah
melalui pengembangan Penerbangan Sub-100 Seater yang khusus
menggunakan pesawat regional jet. Dengan demikian, diharapkan
kedua strategi tersebut akan semakin meningkatkan posisi pangsa
pasar serta posisi kompetitif Garuda Indonesia di pasar domestik.
3. Meningkatkan potensi perusahaan di pasar internasional
Untuk terus meningkatkan daya saing terutama dengan para
pesaing regional di Asia Pasifik, Garuda Indonesia merealisasikan
dua strategi utama, yaitu peningkatan product feature, serta
bergabung dengan Global Alliance SkyTeam.
4. Mengisis pasar Low Cost Carrier melalui Citilink
22
Perusahaan akan terus mengembangkan Citilink sehingga bisa
mandiri dan menguntungkan. Dalam hal ini, strategi yang
dijalankan untuk pengembangan Citilink pada Tahun 2012 adalah
sebagai berikut:
a. Memisahkan manajemen perusahaan dari Garuda Indonesia
(Spin Off), dengan Corporate Culture: Simplicity,
Professional, Passion, dan Resourceful.
b. Menetapkan pusat operasi yang berbeda dengan Garuda
Indonesia, yaitu di Surabaya.
c. Melakukan ekspansi penambahan armada dengan prinsip
Simple Fleet (jenis yang sama dan sesuai digunakan untuk
market LCC).
d. Memaksimalkan perawatan pesawat, serta jaminan
keselamatan penerbangan.
e. Berfokus pada rute jarak pendek, dengan radius
penerbangan 2 jam baik domestik dan internasional.
f. Memaksimalkan utilisasi pesawat agar mencapai level jam
yang tinggi.
5. Mengembangkan armada berdasarkan pertumbuhan dan potensi
pasar juga meremajakan dan menyederhanakan tipe pesawat
terbang yang digunakan.
Strategi Garuda Indonesia dalam pengembangan armada
adalah menyeimbangkan antara jumlah armada dengan kebutuhan
armada yang beragam, sehingga dapat mendukung pertumbuhan
bisnis Perusahaan. Dengan demikian, akan tercapai ketersediaan
armada yang dapat dioperasikan secara efisien dan fleksibel untuk
memenuhi kebutuhan jaringan rute Garuda Indonesia yang
beragam. Dalam hal ini, strategi pengembangan armada tersebut
berjalan sinergis antara pesawat yang akan digunakan oleh
penerbangan Garuda Indonesia dan Citilink. Hingga Tahun 2012
strategi pengembangan armada telah berjalan dengan baik,
dimana rata-rata umur pesawat berhasil diturunkan menjadi 5,8
23
tahun, paling rendah dibandingkan beberapa maskapai regional
lainnya.
6. Memperkuat Branding Garuda Indonesia di pasaran
Perusahaan akan memperkuat brand Garuda Indonesia, serta
terus meningkatkan kualitas produk dan pelayanan melalui konsep
“Garuda Indonesia Experience”. Strategi Tahun 2012 Garuda
Indonesia pada aspek pengembangan brand adalah melalui
pengembangan lanjutan dari Konsep “The Garuda Experience”,
atau dikenal sebagai “The Garuda Experience V.2”. Strategi ini
berupaya memberikan proposisi premium untuk produk Garuda
Indonesia, yang dicapai melalui pengembangan 4 komponen
utama, yaitu:
a. Keramahan Khas Indonesia
b. Kualitas Customer Service yang prima
c. Interior kabin yang modern
d. Armada baru
7. Fokus pada efisiensi biaya agar lebih kompetitif
Garuda selalu berfokus pada penekanan biaya secara terus
menerus, namun tetap berupaya meningkatkan kualitas pelayanan.
Hal ini akan menghasilkan posisi median dibandingkan dengan
maskapai regional lainnya. Strategi ini diterapkan melalui dua
inisiatif, yaitu:
a. Peralihan dari Indirect sales model (c/o: agen) menjadi direct sales
model (c/o: internet, call center), sehingga dapat menekan biaya
penjualan.
b. Pengoperasian armada baru yang dapat mengurangi biaya
perawatan dan biaya bahan bakar.
8. Human Capital
Perusahaan akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusianya, agar semakin memahami budaya Fly-Hi.
Strategi Perusahaan di bidang human capital di tahun 2012 adalah
24
berfokus pada internalisasi Fly-Hi yang diterapkan melalui berbagai
inisiatif sebagai berikut:
a. Pengembangan Organisasi
b. Meningkatkan Performance Management System
c. Membangun kapabilitas kepemimpinan
d. Strategi Sumber Daya Manusia yang sejalan dengan strategi
Garuda
e. Membangun budaya, penjualan, pelayanan, operasional
berkinerja tinggi, serta learning culture.
25
2. Dari sisi produk, perbaikan terutama terjadi untuk segmen
penumpang premium dimana Perusahaan memperkenalkan
premium check in, one stop services untuk kelas premium demi
mempertahankan loyalitas penumpang premium.
26
1. Implementasi sistem aplikasi tarif penerbangan New Fare
Management System (FMS) agar dapat lebih terintegrasi dengan
Global Distribution System di seluruh dunia.
2. Implementasi Knowledge Management System dan e-Learning
Management System agar terjadi efisiensi biaya training pegawai
terutama training untuk awak pesawat.
3. Implementasi New e-Procurement yang terintegrasi dengan sistem
Back Office (ERP). Pengintegrasian tersebut bertujuan untuk
meningkatkan keandalan sistem, peningkatan kualitas data dan
business proses agar proses pengadaan lebih cepat, akurat dan
transparan.
4. Memulai pelaksanaan Implementasi sistem perawatan pesawat
(Integrated Maintenance and Engineering IT) untuk peningkatan
operational excellence di bidang pengelolaan dan perawatan teknis
pesawat.
5. Mempersiapkan Rekrutmen IT yang diperlukan untuk bergabung
dengan SkyTeam, dan salah satunya adalah Information Security
Policy. Karena anggota SkyTeam membutuhkan kepastian bahwa
Perusahaan akan menjaga data anggota SkyTeam untuk tidak
disalahgunakan.
6. Mengimplementasikan New IBE (Internet Booking Engine) untuk
perbaikan fitur di versi sebelumnya. New IBE akan semakin
memudahkan customer untuk dapat terbang menggunakan Garuda
Indonesia.
7. Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam
menjalankanbisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem,
proses bisnis perusahaanakan terganggu.
3.6.1.4. Pembelian
1. Pembelian 11 pesawat Airbus A330-300 dengan Airbus
IndustrieKesebelas pesawat A330-300 tersebut secara bertahap
akan bergabung dengan armada Garuda Indonesia mulai tahun
2013 hingga 2017.
2. Pembelian Simulator Boeing 737-800, Airbus 320 dan CRJ1000
3. Pembelian 25 unit pesawat A320-200 sebagai kelanjutan dari
Purchase Agreement antara Garuda Indonesia dan Airbus
Industries
4. Pembelian Pesawat type CRJ1000 Nextgen antara PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk dengan Bombardier.
27
3.6.2. Aktivitas Primer
3.6.2.2. Operasi
1. Garuda senantiasa melakukan ekspansi rute jaringan, dan
peningkatan frekuensi penerbangan, baik di sektor domestik
maupun internasional.
2. Aircraft Maintenance Management dibuat dengan tujuan
pengelolaan perawatan pesawat yang dioperasikan demi
menyediakan pesawat yang andal dan nyaman, juga
pemenuhan pesawat, fungsional kabin dan penampilan
interior.
3. Penerapan strategi yang menyeluruh dimulai tahun 2012
demi adanya perbaikan di beberapa indikator operasional
seperti utilisasi pesawat, produktivitas awak kokpit serta
efisiensi biaya. Secara umum, program efisiensi dilakukan
adalah melalui penerapan Economical Tanking, optimalisasi
penggunaan Ground Power Unit (GPU), Flight Fuel
Conservation, Centralized Flight Planning, Crew Transport
dan Zero Flight Time Training.
28
Perusahaan memiliki fokus untuk menjadikan partnership sebagai
strategi utama pengadaan. Karena dengan membangun lebih banyak
partnership, proses transaksional dalam pengadaan dapat dikurangi dan
Perusahaan dapat fokus pada core business.
3.6.2.4. Pelayanan
29
4. Garuda Indonesia mengembangkan Customer Relationship
Management untuk mengembangkan segmen di masa datang.
5. Berbagai promosi melalui digital atau media sosial dilakukan agar
lebih mendekatkan perusahaan dengan komunitas yang dilayani,
untuk meningkatkan penjualan kepda masyarakat seiring dengan
semakin populernya penggunaan jalur digital, khususnya media
sosial.
30
kenyamanan dengan biaya sebanding dengan kenyamanan
premium yang diberikan.
31
Cost Carrier (LCC), maka hal tersebut mengharuskan Garuda
Indonesia juga memperbesar pasar. Dalam hal ini, strategi yang
diambil adalah melalui pengembangan Penerbangan Sub-100 Seater
yang khusus menggunakan pesawat regional jet.
32
• Memisahkan manajemen perusahaan dari Garuda Indonesia (Spin
Off), dengan Corporate Culture: Simplicity, Professional, Passion,
dan Resourceful.
• Melakukan ekspansi penambahan armada dengan prinsip Simple
Fleet (jenis yang sama dan sesuai digunakan untuk market LCC).
• Memaksimalkan perawatan pesawat, serta jaminan keselamatan
penerbangan.
• Berfokus pada rute jarak pendek, dengan radius penerbangan 2
jam baik domestik dan internasional.
• Memaksimalkan utilisasi pesawat agar mencapai level jam yang
tinggi.
33
dan komponennya. Garuda Indonesia bermaksud memperoleh
keuntungan yang lebih dengan memiliki penyelenggara jasa perbaikan
dan perawatan pesawat terbang termasuk mesin dan komponennya
sendiri.
Garuda Indonesia
Related Unrelated
PT Garuda PT Abacus
PT Citilink Maintenance PT Aero Wisata Distribution PT Aero Systems
Indonesia Facility Aero Asia (Aerowisata) Systems Indonesia Indonesia (Asyst)
(GMFAA) (Abacus DSI )
Sumber : SlideShare
Strategi diversifikasi dilakukan Garuda dengan membuka 5 Entitas
anak perusahaan yang berfokus pada produk/jasa pendukung bisnis
Perusahaan induk yaitu, PT Aero Wisata, PT Abacus Distribution
Systems Indonesia, PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, PT
Aero Systems Indonesia dan PT Citilink Indonesia.
• PT Citilink Indonesia
34
pemanfaatan sumber daya yang dimiliki (Garuda) untuk
menghasilkan barang dan jasa. Citilink ini mendapat investasi 5 unit
pesawat Boeing 737-300 dan aset-aset lainnya dari Garuda
Indonesia. Disamping itu terhadap pesawat Airbus A320-200 yang
disewa Garuda Indonesia dilakukan sub-lease ke Citilink. Investasi
yang besar pada Citilink ini akan membuat perusahaan ini lebih siap
bersaing dan memberikan landasan yang kuat untuk
pengembangan usaha di masa mendatang.
35
pelatihan kepada karyawan biro perjalanan dan menyediakan
petugas yang dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi
oleh biro perjalanan dalam mengoperasikan Computerized
Reservation Systems
(CRS).
36
Garuda Indonesia secara konsisten terus meningkatkan standar
layanan untuk menjadi maskapai dengan layanan kelas dunia.
• Denpasar ke Haneda
• Jakarta ke Taipei
• Jakarta - Abu Dhabi – Amsterdam
Garuda Indonesia akan terbang non-stop ke kota London,
mendarat di bandara Gatwick, mulai kuartal keempat 2013
menggunakan pesawat terbaru Boeing 777-300ER yang memiliki
kelas layanan baru “First Class”. Kerja sama codeshare dengan Etihad
Airways berlaku efektif sejak tanggal 28 Oktober 2012, memungkinkan
penumpang Garuda Indonesia terhubung dengan lebih dari 80
destinasi Etihad di 50 negara di dunia. Beberapa penghargaan
internasional yang diperoleh Garuda Indonesia, yaitu :
37
Report Competition” berhasil memenangkan empat kategori
sekaligus, yaitu:
Juara pertama Top 100 Worldwide (overall – Platinum
Award),
Juara Pertama kategori Aerospace & Defence (Platinum
Award),
Special Achievement Award: The Most Engaging Annual
Report Worldwide Bronze Award (versi Online)
38
Indonesia–Standard Chartered untuk nasabah di Indonesia.
Pemegang kartu kredit Standard Chartered di enam negara Asia dapat
pula menikmati manfaat tambahan serta potongan harga khusus saat
melakukan pembelian tiket pesawat Garuda Indonesia.
39
KESEHATAN
Garuda Indonesia melaksanakan program CSR di Manokwari
berupa pengobatan gratis dan seminar kesehatan di Manokwari, Papua
Barat pada 6-8 November 2012.Untuk program peduli kesehatan ini,
Garuda Sentra Medika dan Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia
mengirimkan 12 tenaga serta menyalurkan 1,3 ton obat-obatan.
Di tahun 2012 pula PT Garuda Indonesia melaksanakan program
CSR dan fokus pada kesehatan, seperti pembangunan dan perbaikan
fasilitas MCK di beberapa kota di Indonesia.
LINGKUNGAN
PT Garuda Indonesia Tbk Cabang Kota Padang menyerahkan
bantuan pohon sebanyak 8.000 bibit kepada Pemerintah Kabupaten
Agam. Program ini bentuk kepedulian PT Garuda Indonesia Tbk terhadap
lingkungan, sehingga daerah tersebut terhindar dari bencana alam seperti
longsor dan banjir.
PENDIDIKAN
Garuda Indonesia melaksanakan program CSR berupa penyaluran
buku daur ulang. Selain itu garuda Indonesia juga menyalurkan 100.000
buku daur ulang ke SD Negeri 28 Maripi, Ds Distrik dan Pondok
Pesantren Hidayatullah di Manokwari Selatan.
Dimulainya pembangunan (groundbreaking) gedung sekolah usia
dini, di Desa Taman Sari, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok
Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2012. Gedung sekolah
yang mulai dibangun itu merupakan bangunan pengganti gedung Taman
Kanak-Kanak Islam Zilatul Quran. Bangunan baru itu direncanakan lebih
representatif dengan dukungan anggaran sebesar Rp. 200 juta. Selain
membangun gedung baru untuk sekolah usia dini itu, juga dilakukan
perbaikan fasilitas TK Islam Zilatul Quran itu, agar dapat dipergunakan
hingga pembangunan gedung baru dirampungkan.
40
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Garuda Indonesia merupakan maskapai unggulan Indonesia
yang menghadapi kompetisi pasar penerbangan yang sangat ketat
dengan memiliki strategi yang cukup matang dalam manajemen nya.
Walaupun Garuda sempat terpuruk beberapa tahun ke belakang,
namun Garuda berhasil bangkit kembali. Hal ini dikarenakan adanya
perbaikan manajemen yang meliputi seluruh aspek perusahaan mulai
dari human capital, teknologi, hingga ke budaya organisasi. Dari tipe
strategi yang Garuda terapkan, Garuda lebih menekankan pada
strategi intensif dan diversifikasi. Industri penerbangan yang semakin
jenuh, dan munculnya banyak maskapai low cost carrier,
mengharuskan Garuda untuk menyusun strategi jauh ke depan.
Melalui tujuan jangka panjang yang tertuang dalam Quantum Leap
dari tahun 2011-2015, Garuda membuat langkah-langkah dalam
pencapaian yang ingin perusahaan raih.
Garuda memiliki citra yang sangat kuat sebagai maskapai
dengan harga yang mahal dengan pelayanan yang sangat baik, maka
untuk membuat inovasi baru Garuda membangun Citylink yaitu anak
perusahaan Garuda dengan segmen pasar yang lebih rendah. Garuda
juga mengenalkan beberapa produk mereka seperti Frequent Flyer
yang menawarkan layanan terbaik bagi para pelanggannya. Selain itu
adanya peningkatan layanan “Garuda Indonesia Experience” di tahun
2012 semakin mengukuhkan langkah Garuda Indonesia sebagai
maskapai pembawa bendera bangsa dan menjadi “Global Player”
yang memiliki proses, teknologi, dan sumber daya manusia kelas
dunia.
41
4.2. Saran
Garuda Indonesia sebagai maskapai besar Indonesia harus bisa
mempertahankan pasar yang telah dikuasainya. Munculnya kompetitor
yang semakin banyak, harus mendorong Garuda Indonesia untuk
melakukan inovasi pada layanan yang mereka berikan. Rekomendasi
strategi yang kami sarankan adalah :
• Market development
Garuda harus meningkatkan layanan dan pemasaran
intensif pada Citylink. Banyanknya kompetitor di low cost
carrier, peningkatan jumlah penumpang udara,
menyodorkan peluang dan ancaman bagi Garuda di saat
bersamaan. Garuda harus bisa memanfaatkan peluang ini
dengan baik untuk menghilangkan ancaman yang ada.
• Menambah rute penerbangan
Walaupun memiliki rute penerbangan yang cukup banyak,
Garuda masih bisa melebarkan sayapnya dengan
menyediakan rute penerbangan ke daerah tertentu di
Indonesia. Pemasaran yang intensif diperlukan untuk
mengenalkan rute yang baru kepada masyarakat.
• Meningkatkan performa layanan
Garuda harus meningkatkan layanan yang diberikan kepada
para customer. Garuda harus meminimalkan tingkat
keterlambatan penerbangan dengan layanan terbaik di
dalam pesawat.
42
kinerja pegawai di perusahaan. Strategi pemasaran yang
intensif
• Diversifikasi
Strategi diversifikasi bisa menjadi pilihan Garuda dengan
menambah jumlah anak perusahaan yang mereka miliki.
43
DAFTAR PUSTAKA
44
45