“GARUDA INDONESIA”
Oleh :
Indriani Aisyah 12121059
M Ardiansyah Eka Putra 12121034
Fariz Aulia 11121086
Dira Renata Kamilia 11121007
Universitas Trilogi
Program Pendidikan Studi Strata – 1
Jurusan Akuntansi
Jakarta
2013
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................7
2.1.2 VP SBU......................................................................................8
2
2.3.1 Analisis SWOT Keuangan.....................................................18
2.5 BSC...................................................................................................26
3.1 Kesimpulan.......................................................................................30
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
Dari segi pemasarannya, Garuda Indonesia melakukan penetrasi pasar
ke berbagai perusahaan skala besar (segmen korporasi) serta bank-bank dalam
rangka menarik pelanggan loyal terhadap perusahaan. Garuda Indonesia juga
melakukan gathering dan workshop dengan beberapa BUMN dan perusahaan
swasta lain. Untuk peningkatan penjualan tiketnya Garuda Indonesia
meningkatkan melalui Internet Booking Engine (IBE) serta direct selling
dengan pengembangan e-commerce dengan pemesanan tiket secara online.
5
Di tahun 2011 Garuda Indonesia memasuki aliansi Global Sky dalam
upaya peningkatan pemasaran guna menjangkau belahan dunia lainnya.
Garuda Indonesia terus melakukan inovasi dan perbaikan, karena peran
Garuda Indonesia sebagai flag carrier Indonesia ke mancanegara.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada
Dewan Direksi / Board of Director (BOD).
Tugas dan Wewenang Direktur Utama :
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.
7
Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan.
Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air
dari langganan.
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama
dengan MD atau CEO)
Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-
tertib; keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara
tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan
agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia
luar
Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan
sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada
situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-
meeting BOD.
Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan
standar etika dan hukum.
2.1.2 VP SBU
Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis
independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber
8
daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan
pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga. SBU yang berada di
bawah Garuda Indonesia tersebut adalah Unit Bisnis Garuda Sentra Medika
(GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Kedua unit bisnis ini bertanggung jawab
pada Dewan Direksi.
9
crew sehingga target penyelesaian lisensi kesehatan bagi Cockpit Crew dapat
berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
SBU CARGO
SBU Cargo menangani pelayanan jasa angkutan barang melalui
transportasi udara menggunakan pesawat-pesawat yang dimiliki oleh PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk. Bersama dengan mitra-mitra yaitu para Agen dan
GSSA, SBU Cargo memberikan pelayanan kepada para pengirim barang baik
sektor domestik maupun internasional. Selain itu SBU Cargo juga memberikan
pelayanan kepada pengirim baik perusahaan maupun individual melalui agen,
GSSA atau penjualan langsung.
Untuk melayani hal tersebut SBU Cargo menjalin kerja sama dengan
airline lain seperti Korean Airlines, Malaysian Airlines, China Airlines, Turkish
Airlines. Total jumlah kota tujuan yang dilayani bersama airlines-airlines tersebut
mencapai sekitar 50 kota tujuan.
SBU CITILINK
SBU Citilink mengelola penerbangan Perusahaan dengan brand Garuda
Indonesia-Citilink dan merupakan unit yang disiapkan menjadi Entitas Anak yang
10
akan memiliki Air Operator Certificate (AOC) tersendiri sebagai maskapai
penerbangan bertarif murah (low-cost carrier; LCC). Dengan mengacu pada AOC
Perusahaan, SBU Citilink bertanggung jawab atas berjalannya operasi
penerbangan dan pencapaian kinerja bisnis yang sesuai dengan strategi
Perusahaan. Pendanaan dan kontrak bisnis penerbangan Citilink dikendalikan
oleh Perusahaan.
VP CORPORATE SECURITY
11
VP CORPORATE SECRETARY
VP AUDIT INTERNAL
VP CORPORATE COMMUNICATION
12
memberikan bantuan teknis dalam bentuk assessment atas kesiapan Garuda untuk
menjalankan program pengendalian gratifikasi serta pelatihan bagi Tim Program
Pengendalian Gratifikasi (PPG) yang dibentuk Perusahaan. Penandatanganan
MoU antara Garuda dengan KPK dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2011.
VP CEO OFFICE
13
post flight dan post journey dan menyusun konsep layanan yang tepat demi
memuaskan pelanggan.
EVP ini memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu
perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.
Menjamin keberlangsungan tersedianya pesawat yang airworthy melalui
pengendalian dan pengelolaan fleet acquisition, fleet management, aircraft
maintenance, dan airworthiness berdasarkan aturan perundangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.
14
Menjamin keberlangsungan operasional penerbangan yang handal, melalui
pengelolaan Awak Kokpit, Ground Operations, Operation Control, dan dukungan
operasional lainnya berdasarkan aturan perundangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance.
Job description :
15
keuangan yang memenuhi azas relevan yang dapat dipahami, dapat diuji
kebenarannya, netral,tepat waktu, dapat diperbandingkan dan lengkap.
Tugas :
Jika kita menyorot tentang EVP Human Capital yang ada pada perusahaan
maskapai penerbangan Garuda Indonesia tentunya sangatlah banyak. Perusahaan
sekelas garuda Indonesia tentunya memiliki berbagai macam standar tertentu bagi
setiap pegawainya.
16
Semua pencapaian itu didapat dari investasi yang dilakukan perusahaan
pada bidang pelatihan karyawan di segala bidangnya yang nantinya akan
memberika effort langsung bagi pencapaian perusahaan yang maksimal.
VISI PERUSAHAAN
MISI PERUSAHAAN
17
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia
yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menjuang pembangunan
ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.
2.3 Analisis SWOT PT. Garuda Indonesia dari sisi keuangan, pelanggan,
proses internal dan pembelajaran dan pertumbuhan
Kekuatan :
18
6. Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan
efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan
keuangan yang mencakup keberhasilan perusahaan dalam
menyelesaikan restrukturisasi hutang, termasuk hutang sewa
pembiayaan dengan European Export Credit Agency (ECA).
7. Dengan kerjasama antara TV nasional untuk acara adventure yang
melakukan penerbangan keluar negri dan dalam negri.
Kelemahan :
Peluang :
19
Ancaman :
Kekuatan :
Kelemahan :
1. Faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti cuaca
buruk, masalah air traffic dari bandaranya sehingga menyebabkan
terjadinya keterlambatan jadwal penerbangan pesawat.
20
2. Harga tiket pesawat yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia cenderung
mahal.
3. Banyak pelanggan yang masih mengutamakan penerbangan LCC (Low
Cost Carrier) dibanding penerbangan dengan kualitas terbaik.
Peluang :
Ancaman :
Kekuatan :
21
Kelemahan :
Peluang :
Ancaman :
Kekuatan
1. Pilot Garuda memiliki jam terbang yang tinggi, diatas 3000 jam (3.5
tahun) dan pramugari Garuda Indonesia bisa berbahasa asing (selain
bahasa inggris).
2. Memiliki standar kualifikasi karyawan yang baik
Kelemahan
22
1. Adanya kesulitan dalam berkomunikasi dikarenakan keterbatasan
kemampuan berbahasa asing .
2. Saling lempar tanggung jawab antar pihak manajemen dalam menjalani
tugas.
3. Lambat dalam merespon permintaan pelanggan sehingga menyebabkan
pencitraan yang buruk di mata konsumen.
Peluang
Ancaman
23
3. Kualitas pelayanan menjalani tugas..
awak kabin Garuda 5. Adanya kesulitan
Indonesia sudah dalam
sangat tinggi berkomunikasi
kelasnya dimata dikarenakan
pelanggan. keterbatasan
4. Jasa pelayanan kemampuan
dilaksanakan dalam berbahasa asing
satu rancangan
sehingga pelanggan
dapat mengetahui apa
saja yang akan
diperolehnya selama
menggunakan jasa
pelayanan. Jasa
Pelayanan sebelum,
sedang, dan
setelahnya dapat
menjadi bentuk
referensi agar
pelanggan dapat
memperoleh jasa
pelayanan superior.
5. Ketersediannya
pesawat
6. Jumlah pilot dan co
pilot yang meningkat,
serta peningkatan
jumlah awak kabin
yang dimana
peningkatan ini
seiring dengan
peningkatan jumlah
armada serta rute dan
frekuensi
Eksternal
penerbangan pada
tahun 2011.
7. Memiliki standar
kualifikasi karyawan
yang baik.
24
pemberian harga 2. Dapat meyakini biaya bahan bakar,
khusus melalui konsumen bahwa biaya perawatan,
direct channel, perusahaan memiliki biaya operasional
pameran, dan kualitas yang bagus. serta meningkatkan
paternship. 3. Meningkatkan utilitas pesawat.
2. Memiliki pangsa frekuensi 2. Meningkatkan
pasar potensial penerbangan, baik kemampuan
didaerah Indonesia untuk rute-rute karyawan dengan
Timur. domestik maupun melakukan
3. Teknologi internasional. kerjasama dengan
pendistribusian GE.
penjualan tiket. 3. Memperluas
4. Pertumbuhan jaringan dan
penumpang dengan memberikan
rata-rata sebesar 24 kenyamanan serta
persen untuk pasar kemudahan kepada
domestik dan 28 para pelanggan.
persen untuk pasar 4. Mengeluarkan harga
internasional. tiket promo.
5. Efisiensi biaya yang
masih bisa
dilakukan.
6. Meningkatkan etika
dan mental
karyawan.
Ancaman (Threats) ST STRATEGY WT STRATEGY
1. Penurunan tingkat 1. menambah aramada 1. Memperkuat
pengembalian baru untuk pasar pelayanan untuk
kepemilikan saham. Low Cost Carrier pasar Low Cost
2. Adanya peningkatan (LCC). Carrier.
harga minyak dunia. 2. Menjaga kesehatan 2. meningkatkan
3. Layanan Low Cost keuangan kemampuan
Carrier (LCC), perusahaan. berbahasa
dimana PT Garuda 3. Memberikan karyawan.
Indonesia melalui motivasi kepada para 3. Mengadakan
SBU Citilink karyawan. seminar - seminar
memiliki kekuatan motivator agar dapat
bersaing yang masih memotivasi
lemah dibandingkan karyawan.
dengan maskapai
penerbangan
lainnya.
4. Turunnya kinerja,
kepercayaan diri,
dan motivasi
karyawan.
25
2.5 BSC
Balanced Scorecard Action Plan
Perspektif Sasaran Strategis Lag Indicator Lead Indicator Target Inisiatif Strate
Mengembangkan
penjualan tiket sec
Peningkatan online, memberika
PROFIT Sales dan Menaikkan diskon atau fasilita
& Investasi, ROI di tahun promo dan
Meningkatkan ROI pengurangan 2014 menjadi menawarkan LCC
PROFIT & ROI meningkat Biaya 15% (citilink)
Frekuensi
penerbangan
domestik
meningkat
Pengurangan dari 10,8%
biaya dan menjadi 12%
menambah dan frekuensi Tergabung dalam
Keuangan
jumlah jam penerbangan Global Sky sejak 2
Memaksimalkan Efisien, terbang dan internasional sehingga dapat ter
Bauran Efektif, dan pembukaan dari 13,7% ke daerah eropa
Pendapatan Ekonomis (3E) rute baru menjadi 15%. timur, ,
Pengalokasian
aset untuk
meningkatkan
kompetitif,
peningkatan
pendapatan, Perbaikan dan Membeli
dan perawatan aset armada baru
keselamatan, tetap, khususnya
Memanfaatkan keamanan, penambahan pesawat Menambah jumla
Aktiva Perusahaan kesehatan aset baru boeing armada pesawat
Pelanggan Jumlah pelanggan Jumlah Pelayanan dan Peningkatan Bekerjasama deng
baru pelanggan kualitas jumlah Bank Syariah Man
meningkat penerbangan pelanggan menyediakan GAII
baik domestik yang pelanggan (pameran parawis
maupun memenuhi 14,3 % untuk wisata haji d
internasional standar kelas (domestik) umroh), menjalin
dunia dan 11,1 % kerjasama dengan
(internasional) agar pelanggan leb
mudah melakukan
pembayaran
26
Indeks
kepuasan Mengurangi
pelanggan keterlambatan
Indeks dari poin 84 keberangkatan
Jumlah pelanggan kepuasan Menurunnya meningkat pesawat, menamb
yang membeli pelanggan jumlah menjadi poin ketersediaan arma
kembali meningkat komplain 86 pesawat.
Loyalitas Membuka
pelanggan Garuda
Lounge
Executive di
setiap
bandara
Menggunakan domestik dari Mengembangkan
jasa Pelayanan yang konsep keramah
penerbangan yang prima dari sebelumnya tamahan dalam Ga
Garuda pre flight-in hanya berada Indonesia Experien
Indonesia flight dan di Jakarta, Penyediaan premi
berulang kali pasca flight Bali, Makassar check in
rute Efektifitas dan
perjalanan efisiensi Menghemat Penambahan rute
dan waktu operasional biaya sebesar perjalanan dan wa
Efektivitas Proses terbang meningkat 15% terbang pesawat
Proses Dari 63
Internal awards yang Bekerjasama
diraih, target berkelanjutan den
Apresiasi 2013 konservasi burung
Mengembangkan pendapatan Mendapatkan memperoleh bali, java jazz festi
CSR meningkat penghargaan 80 awards MICE.
Di tahun 2012
sebesar 0,48%
Meminimalisi dan Garuda Indonesia
r retensi SDM akan ditargetkan di memberikan
karyawan mendapatkan tahun 2013 kepemilikan saham
keluar-masuk kepemilikan sebesar kepada SDM nya d
Pembelajaran Komitmen SDM (resign) saham 0.50% bonus lainnya.
dan Pilot Garuda Pilot bisa Melakukan hubun
Pertumbuhan mendapatkan mendapatkan Mengikuti kerja sama dengan
Tingkat Keahlian training ke jam kerja yang lebih dari 6 sekolah pilot yang
SDM luar negeri lebih tinggi kali training memiliki kualitas b
Menciptakan
suasana kerja Peningkatan SDM lebih
yang kondusif upah yang loyal terhadap Pemenuhan fasilit
Suasana Kerja dan dinamis sesuai kinerja perusahaan bagi karyawan
27
2.6 Strategi Map Garuda Indonesia
28
BAB III
29
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan strategi kedalam tujuan dan
strategi yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Untuk mencapai sasaran strategis
perusahaan, telah ditetapkan indikator-indikator kinerja yang juga biasa menjadi
indikator-indikator utama bisnis Airline. Indikator-indikator tersebut terbagi
kedalam empat perspektif utama yaitu perspektif Keuangan (Financial), perspektif
Pelanggan (Customer), perspektif Proses Internal (Internal Process) dan perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning & Growth).
Pembuatan Balanced Scorecard tidak boleh melenceng dari “visi dan misi”
perusahaan. Tujuan dari pengukuran perspektif – perspektif tersbut adalah agar
dapat melakukan perbaikan dan sebagai indikator dalam penyusunan Balanced
Scorecard. Karena pada masa sekarang ini analisis SWOT Balanced Scorecard
sangat diperlukan oleh perusahaan agar strategi yang ditetapkan perusahaan dapat
tercapai dengan baik. Serta kinerja dari perusahaan tersebut tepat guna untuk
mencapai strategi.
BAB IV
30
DAFTAR PUSTAKA
31