Anda di halaman 1dari 31

SISTEM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MANAJEMEN

“GARUDA INDONESIA”

Oleh :
Indriani Aisyah 12121059
M Ardiansyah Eka Putra 12121034
Fariz Aulia 11121086
Dira Renata Kamilia 11121007

Universitas Trilogi
Program Pendidikan Studi Strata – 1
Jurusan Akuntansi
Jakarta
2013
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................4

1.1 Latar Belakang....................................................................................4

1.2 Perumusan Masalah............................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................7

2.1 Struktur organisasi dalam PT. Garuda Indonesia................................7

2.1.1 President & Chief executive officer...........................................7

2.1.2 VP SBU......................................................................................8

2.1.3 VP Corporate quality, safety, and enviroment Manajemen.....11

2.1.4 VP West Indonesia Region......................................................13

2.1.5 EVP Service.............................................................................13

2.1.6 EVP Marketing & Sales...........................................................14

2.1.7 EVP Maintenance & Fleet Management.................................14

2.1.8 EVP Operations.......................................................................14

2.1.9 EVP Finance............................................................................15

2.1.10 EVP Human capital & Corporate affairs...............................16

2.1.11 EVP Strategi, business development & Risk managent........17

2.2 Visi dan Misi PT. Garuda Indonesia ……………………………. 17


2.3 Analisis SWOT PT. Garuda Indonesia dari sisi keuangan, pelanggan,
proses internal dan pembelajaran dan pertumbuhan...............................18

2
2.3.1 Analisis SWOT Keuangan.....................................................18

2.3.2 Analisis SWOT Pelanggan....................................................20

2.3.3 Analisis SWOT Proses Internal.............................................21

2.3.4 Analisis SWOT Pembelanjaran dan Pertumbuhan................22

2.4 Formulasi strategi dengan menggunakan matriks TOWS................23

2.5 BSC...................................................................................................26

2.6 Strategy Mapping..............................................................................29

BAB III PENUTUP.........................................................................................30

3.1 Kesimpulan.......................................................................................30

BAB IV DAFTAR PUSTAKA........................................................................31

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang sejak


1950 telah melayani masyarakat Indonesia. Di awal tahun 1980-an armada Garuda
Indonesia mengalami restrukturisasi besar-besaran. Garuda Indonesia terus
melakukan evaluasi dan perbaikan di setiap divisinya untuk meningkatkan
citranya di mata pelanggan. Akhir Desember 2011 struktur kepemilikan Garuda
Indonesia 69,14% Pemerintah Republik Indonesia, kepemilikan PT. Angkasa Pura
I 1,78%, PT Angkasa Pura II 1,1%, karyawan, 0.44%, investor domestik 23,94%
dan investor internasional sebesar 3,6%.

Nilai perusahaan mencakup Fly-Hi yaitu (efficient & effective, loyalty,


customer centricity, honesty & openness, dan integrity). Untuk mencapai nilai
tersebut garuda Indonesia melakukan strategy map dan di ukur melalui 7
pengendali aktivitasnya mencakup domestik, internasional, LCC Citilink, armada,
brand, cost discipline, dan human capital. Di tahun 2010 Garuda Indonesia
melakukan Strategi Milestones Quantum Leap yang mencakup target dan
pengembangan perusahaan untuk lima tahun mendatang antara lain penambahan
armada, pembukaan rute baru, peningkatan brand image dengan Garuda
Indonesia Experience. Berikut merupakan peta strategi dan 7 pengendali aktivitas
milik Garuda Indonesia.

4
Dari segi pemasarannya, Garuda Indonesia melakukan penetrasi pasar
ke berbagai perusahaan skala besar (segmen korporasi) serta bank-bank dalam
rangka menarik pelanggan loyal terhadap perusahaan. Garuda Indonesia juga
melakukan gathering dan workshop dengan beberapa BUMN dan perusahaan
swasta lain. Untuk peningkatan penjualan tiketnya Garuda Indonesia
meningkatkan melalui Internet Booking Engine (IBE) serta direct selling
dengan pengembangan e-commerce dengan pemesanan tiket secara online.

5
Di tahun 2011 Garuda Indonesia memasuki aliansi Global Sky dalam
upaya peningkatan pemasaran guna menjangkau belahan dunia lainnya.
Garuda Indonesia terus melakukan inovasi dan perbaikan, karena peran
Garuda Indonesia sebagai flag carrier Indonesia ke mancanegara.

1.2 Perumusan Masalah


1. Bagaimana struktur organisasi dalam PT. Garuda Indonesia?
2. Apa visi dan misi PT. Garuda Indonesia/
3. Analisislah SWOT dari PT. Garuda Indonesia dari sisi keuangan,
pelanggan, proses internal dan pembelajaran dan pertumbuhan.
4. Buatlah formulasi strategi dengan menggunakan matriks TOWS.
5. Tentukanlah Sasaran Strategis, Ukuran Hasil Strategis (Lag Indicator),
Pendorong Kinerja (Lead Indicator), Target, dan Inisiatif Strategis
untuk setiap Tujuan Strategis dari 4 perspektif BSC?
6. Carilah perbedaan balance scorecard antara perusahaan berorientasi
profit dengan perusahaan nirlaba atau pemerintahaan.
7. Buatlah Strategi Map Garuda Indonesia

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui struktur organisasi dan tugas masing-masing divisi


yang ada dalam PT.Garuda Indonesia.
2. Untuk mengetahui visi, misi serta mengetahui strategi dari setiap
perspektif balance scorecard dalam PT.Garuda Indonesia.
3. Dapat menganalisis kelebihan, kekurangan, peluang, dan ancaman PT.
Garuda Indonesia.
4. Dapat membuat strategi map pada PT.Garuda Indonesia.
5. Untuk mengetahui indikator yang digunakan dalam 4 perspektif dalam
pembuatan balance scorecard pada PT.Garuda Indonesia.
6. Mengetahui perbedaan balance scorecard perusahaan non profit dan
profit.

6
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Struktur organisasi dalam PT. Garuda Indonesia

2.1.1 President & Chief Executive Officer

Tanggung jawab dan Job Description Presiden Direktur :

Direktur utama adalah jabatan yang ditunjuk dan memberi laporan kepada
Dewan Direksi / Board of Director (BOD).
Tugas dan Wewenang Direktur Utama :
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan-kegiatan dibidang
administrasi keuangan, kepegawaian dan kesekretariatan.

7
 Mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan pengadaan dan
peralatan perlengkapan.
 Merencanakan dan mengembangkan sumber-sumber pendapatan serta
pembelanjaan dan kekayaan perusahaan.
 Mengendalikan uang pendapatan, hasil penagihan rekening penggunaan air
dari langganan.
 Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan Direktur Utama.
 Dalam melaksanakan tugas-tugas Direktur Umum bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
 Memimpin seluruh  dewan atau komite eksekutif
 Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama
dengan MD atau CEO)
 Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata-
tertib; keadilan  dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara
tepat; menyesuaikan alokasi waktu per item masalah; menentukan urutan
agenda; mengarahkan diskusi ke arah konsensus; menjelaskan dan
menyimpulkan tindakan dan kebijakan
 Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia
luar
 Memainkan bagian terkemuka dalam menentukan komposisi dari board dan
sub-komite, sehingga tercapainya keselarasan dan efektivitas
 Mengambil keputusan sebagaimana didelegasikan oleh BOD atau pada
situasi tertentu yang dianggap perlu, yang diputuskan, dalam meeting-
meeting BOD.
 Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan sesuai dengan
standar etika dan hukum.

2.1.2 VP SBU

Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis
independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber

8
daya dan memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan
pelayanan kepada pelanggan internal maupun pihak ketiga. SBU yang berada di
bawah Garuda Indonesia tersebut adalah Unit Bisnis Garuda Sentra Medika
(GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo. Kedua unit bisnis ini bertanggung jawab
pada Dewan Direksi.

SBU Garuda Sentra Medika (SBU GSM)

SBU GSM memiliki fungsi utama untuk memberikan dukungan terhadap


operasional penerbangan dengan memastikan setiap Cockpit Crew dan Cabin
Crew (Air Crew) yang bertugas dalam kondisi sehat sehingga safety dalam
penerbangan lebih terjamin dan penumpang lebih merasa aman terbang
bersama Garuda Indonesia Indonesia Indonesia. Kegiatan GSM untuk menunjang
hal tersebut antara lain pemeliharaan kesehatan Air Crew melalui program-
program pemeliharaan kesehatan bagi Air Crew sesuai ketentuan mengacu pada
ketentuan ICAO Annex 9, Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Part 67 dan
part 183 tentang pemeliharaan kesehatan oleh operator penerbangan.

GSM memiliki tenaga-tenaga dokter penerbangan (Flight Surgeon) yang


telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dan didukung dengan fasilitas layanan
kesehatan yang lengkap sehingga mendapatkan kepercayaan dari Kementerian
Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dalam hal ini Balai
Kesehatan Penerbangan (Hatpen) untuk melakukan Medical Check Up Personil
Penerbangan kelas II dan kelas III (Cabin Crew, Flight Operations Officer dan
Air Craft maintenance) mengacu pada ketentuan ICAO Annex 1 Chapter 6
tentang Medical Provisions for Licensing Standard, Civil Aviation Safety
Regulations (CASR) Part 67, Keputusan Menteri Perhubungan No. 25 Tahun
2000 dan peraturan terkait lainnya. GSM juga melakukan Medical Check-Up
proses rekrutmen untuk menjamin bahwa calon Air Crew sesuai dengan standar
kesehatan yang telah ditetapkan oleh Peraturan terkait. GSM juga melaksanakan
koordinasi dengan Hatpen untuk kelancaran kegiatan Medical Check Up Cockpit

9
crew sehingga target penyelesaian lisensi kesehatan bagi Cockpit Crew dapat
berjalan dengan lancar dan tepat waktu.

GSM melaksanakan program pemeriksaan Alkohol dan Narkoba untuk


mencegah penyalahgunaan Alkohol dan Narkoba oleh Air Crew sehingga safety
dalam penerbangan terjaga sesuai dengan aturan Civil Aviation Safety Regulations
(CASR) Part 120 subpart E Kementerian Perhubungan RI.

GSM menjalankan fungsi pencegahan dan pengobatan bagi Air Crew


untuk mengurangi terjadinya loss of work days yang berkepanjangan sehingga
produktivitas kerja Air Crew lebih terjaga. Upaya pencegahan yang dilakukan
oleh GSM antara lain melaksanakan program penyuluhan atau coaching secara
individu pada Air crew yang berisiko tinggi dan menurunkan faktor risiko
terjadinya sudden in capacity bagi Air Crew yang bermasalah. Sedangkan bagi
Air Crew yang mengalami kasus long sick, GSM melakukan case management
program agar Air Crew mendapatkan manajemen kesehatan yang terbaik
sehingga lebih meningkatkan produktivitas kerja Air Crew.

SBU CARGO
SBU Cargo menangani pelayanan jasa angkutan barang melalui
transportasi udara menggunakan pesawat-pesawat yang dimiliki oleh PT Garuda
Indonesia (Persero) Tbk. Bersama dengan mitra-mitra yaitu para Agen dan
GSSA, SBU Cargo memberikan pelayanan kepada para pengirim barang baik
sektor domestik maupun internasional. Selain itu SBU Cargo juga memberikan
pelayanan kepada pengirim baik perusahaan maupun individual melalui agen,
GSSA atau penjualan langsung.
Untuk melayani hal tersebut SBU Cargo menjalin kerja sama dengan
airline lain seperti Korean Airlines, Malaysian Airlines, China Airlines, Turkish
Airlines. Total jumlah kota tujuan yang dilayani bersama airlines-airlines tersebut
mencapai sekitar 50 kota tujuan.
SBU CITILINK
SBU Citilink mengelola penerbangan Perusahaan dengan brand Garuda
Indonesia-Citilink dan merupakan unit yang disiapkan menjadi Entitas Anak yang

10
akan memiliki Air Operator Certificate (AOC) tersendiri sebagai maskapai
penerbangan bertarif murah (low-cost carrier; LCC). Dengan mengacu pada AOC
Perusahaan, SBU Citilink bertanggung jawab atas berjalannya operasi
penerbangan dan pencapaian kinerja bisnis yang sesuai dengan strategi
Perusahaan. Pendanaan dan kontrak bisnis penerbangan Citilink dikendalikan
oleh Perusahaan.

2.1.3 VP CORPORATE QUALITY, SAFETY, AND ENVIROMENT


MANAJEMEN

Instabilitas sosial, politik, keamanan dan lingkungan dapat secara negatif


mempengaruhi perekonomian dan dapat berdampak negatif secara signifikan
terhadap bisnis Perusahaan (kerusuhan, wabah penyakit, terorisme, bencana alam,
kebakaran hutan, banjir). Meskipun selama tahun 2012 tidak terdapat isu-isu yang
signifikan terhadap ancaman safety & security maupun lingkungan, namun
Perusahaan tetap memandang bahwa potensi adanya gangguan atau ancaman
terhadap aspek keamanan dan keselamatan penerbangan perlu dikelola dengan
baik. Krisis politik di Timur Tengah masih belum memperlihatkan tanda-tanda
akan selesai, demikian juga ketegangan di kawasan regional (laut China) juga
menunjukkan intensitas yang masih cukup tinggi.

VP CORPORATE SECURITY

Garuda Indonesia berkomitmen sebagai maskapai yang mengutamakan


aspek keselamatan dan keamanan, dimana di setiap kegiatan operasionalnya
dipersyaratkan untuk selalu mengacu pada SOP maupun standar best practices
yang berlaku. Garuda Indonesia sebagai IOSA (IATA Operational Safety Audit)
Operator mematuhi standar keselamatan IOSA Standards yang merupakan
acuan/standar internasional tertinggi, dan digunakan oleh maskapai bertaraf
internasional lainnya.

11
VP CORPORATE SECRETARY

Tugas Pokok Fungsi Sekretaris Perusahaan

Pada intinya, tanggung jawab utama dari Sekretaris Perusahaan adalah


untuk memastikan kepatuhan Perusahaan terbuka terhadap seluruh peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan terkait dengan kegiatan usaha Perusahaan.
Khususnya, Sekretaris Perusahaan bertugas untuk memberikan pendapat kepada
Direksi Perusahaan dalam memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal.

VP AUDIT INTERNAL

Setiap tahun VP Internal Audit menetapkan Program Kerja Pengawasan


Tahunan (PKPT) Perusahaan dan Anggaran Pemeriksaan Tahunan. Dalam
melaksanakan tugasnya, VP Internal Audit memiliki akses untuk memeriksa
dokumen, pencatatan, personal, dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh unit
kerja guna mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas audit. Di samping itu VP Internal Audit juga berkewajiban menerapkan
nilai-nilai budaya perusahaan dalam setiap aktivitas di lingkungan kerjanya dan
konsisten melakukan pembinaan serta pengawasan terhadap implementasinya
pada seluruh SDM di unit kerjanya.

VP CORPORATE COMMUNICATION

Perusahaan menjalin kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi


(KPK) dalam membangun pengendalian gratifkasi di Garuda Indonesia. KPK

12
memberikan bantuan teknis dalam bentuk assessment atas kesiapan Garuda untuk
menjalankan program pengendalian gratifikasi serta pelatihan bagi Tim Program
Pengendalian Gratifikasi (PPG) yang dibentuk Perusahaan. Penandatanganan
MoU antara Garuda dengan KPK dilaksanakan pada tanggal 10 Februari 2011.

VP CEO OFFICE

Pada tahun 2012, sosialisasi etika dan pedoman perilaku perusahaan


difokuskan pada pegawai awak kabin. Materi sosialisasi menjadi bagian dari
program recurrent training awak kabin. Sampai dengan Desember 2012 telah
dilakukan sosialisasi di 20 angkatan recurrent training dan penandatanganan pakta
Integritas untuk tunduk dan patuh kepada Etika Bisnis dan Etika Kerja
perusahaan.

2.1.4 VP WEST INDONESIA REGION

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep


sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda
Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18
rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China,
Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda).

2.1.5 EVP SERVICE

Garuda Indonesia sangat memahami pentingnya aspek pelayanan kepada


pelanggan. Hal ini selaras dengan nilai perusahaan (corporate values) yaitu
customer centricity. Garuda Indonesia selalu menempatkan pelanggan sebagai
fokus perhatian. Oleh karena itu, Perusahaan menyusun perencanaan layanan
secara menyeluruh demi memastikan bahwa seluruh aspek layanan telah ditangani
dengan baik. Perusahaan melakukan identifikasi interaksi yang mungkin terjadi
antara Perusahaan dengan pelanggan, termasuk pre-journey, preflight, inflight,

13
post flight dan post journey dan menyusun konsep layanan yang tepat demi
memuaskan pelanggan.

2.1.6 EVP MARKETING & SALES

Seorang EVP Marketing and Sales memiliki tugas sebagai berikut:

 Melakukan strategi yang dapat meningkatkan penjualan tiket.


 Bertanggung jawab atas kegiatan pemasaran, network management dan
revenue management perusahaan.
 Berkoordinasi dengan divisi lainnya agar biaya pemasaran tidak mengalami
over budget.
 Meningkatkan nilai tambah perusahaan di mata pelanggan.
 Menjalin hubungan baik antara perusahaan dan pelanggan.
 Memberikan pelayanan jasa dan kualitas tinggi yang konsisten kepada
kepuasan pelanggan.

2.1.7 EVP MAINTENANCE & FLEET MANAGEMENT

EVP ini memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional pada suatu
perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional.
Menjamin keberlangsungan tersedianya pesawat yang airworthy melalui
pengendalian dan pengelolaan fleet acquisition, fleet management, aircraft
maintenance, dan airworthiness berdasarkan aturan perundangan yang berlaku
dan prinsip-prinsip Good Corporate Governance.

2.1.8 EVP OPERATIONS

14
Menjamin keberlangsungan operasional penerbangan yang handal, melalui
pengelolaan Awak Kokpit, Ground Operations, Operation Control, dan dukungan
operasional lainnya berdasarkan aturan perundangan yang berlaku dan prinsip-
prinsip Good Corporate Governance.

Job description :

1. Melakukan tugas-tugas manajemen kantor.


2. Pastikan peraturan keselamatan dipatuhi.
3. Menerapkan ukuran untuk memberikan motivasi bagi karyawan.
4. Mengawasi departemen layanan pelanggan dan menilai bahwa mereka
memenuhi tujuan kepuasan pelanggan.
5. Siapkan , merevisi dan menyerahkan laporan , anggaran dan dokumentasi
lainnya.
6. Mengawasi departemen layanan pelanggan dan menilai bahwa mereka
memenuhi tujuan kepuasan pelanggan.
7. Siapkan , merevisi dan menyerahkan laporan , anggaran dan dokumentasi
lainnya.
8. Dialog dengan klien tentang masalah layanan pelanggan atau pertanyaan.
9. Mengkomunikasikan informasi kepada departemen disaring untuk
manajemen.
10. Melakukan sesi pelatihan.
11. Strategi kepatuhan manajemen dan peraturan.
12. Melaksanakan kualitas Ulasan ulasan pelanggan dan statistik pelanggan
terkait.

2.1.9 EVP FINANCE

Merencanakan, melaksanakan, mengembangkan dan mengendalikan


kegiatan akuntansi Perwakilan Setempat Medan guna menyajikan laporan

15
keuangan yang memenuhi azas relevan yang dapat dipahami, dapat diuji
kebenarannya, netral,tepat waktu, dapat diperbandingkan dan lengkap.

Tugas :

1) Membantu General Manager dalam penjabaran perencanaan


perusahaan di Perwakilan Setempat.
2) Membantu General Manager melalui koordinasi dengan Unit
Manager lainnya untuk menyusun rencana kerja tahunan melalui
penyusunan Budget ( Anggaran ) Perwakilan Setempat
menyangkut Turn Over Budget (TOB), Sales Budget, Invesment,
Personnel and Cost Budget.
3) Menjabarkan serta merumuskan kebijakan General Manager
sekaligus membuat strategi pengawasaanya agar tidak
menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang berlaku.

2.1.10 EVP HUMAN CAPITAL & CORPORATE AFFAIRS

Jika kita menyorot tentang EVP Human Capital yang ada pada perusahaan
maskapai penerbangan Garuda Indonesia tentunya sangatlah banyak. Perusahaan
sekelas garuda Indonesia tentunya memiliki berbagai macam standar tertentu bagi
setiap pegawainya.

Pelatihan pelatihan khusus di bidang penerbangan tentunya sudah mereka


dapatkan serta menjadi pengalaman yang sangat valuable bagi setiap employee.
Bukan hanya pengalaman berbagai tunjangan serta asuransi yang di sediakan
oleh perusahaan pasti diberikan pada setiap pegawainya. Terutama bagi pilot, co
pilot, pramugari, serta semua karyawan bagian penerbangan yang kiranya
berhubungan langsung dengan pelanggan tentunya mereka bekali dengan berbagai
kemampuan dibidang mereka yang sangat mumpuni bahkan diatas standar yang
telah di tentukan.

16
Semua pencapaian itu didapat dari investasi yang dilakukan perusahaan
pada bidang pelatihan karyawan di segala bidangnya yang nantinya akan
memberika effort langsung bagi pencapaian perusahaan yang maksimal.

Tingkat EVP Human Capital pada perusahaan penerbangan ini sangatlah


tinggi. Tentunya dapat kita lihat dari perkembangan perusahaannya sendiri.
Garuda Indonesia yang sampai sekarang semakin berkembang, tentunya tidak
luput dari hasil kerja karyawan karyawan yang telah mereka bina sampai
sekarang.

2.1.11 EVP STRATEGY, BUSINESS DEVELOPMENT & RISK


MANAGEMENT

Tugas dan tanggung jawab EVP strategy businnes, development and


risk management:
1. Bertanggung jawab atas tercapainya tujuan kerja departemen
yang di pimpin presiden dan CEO
2. Membuat perencanaan dan memonitor setiap rencana yg telah dibuat
3. Menilai dan menyetujui serta merekomendasi semua kegiatan
departemen
4. Merekomendasi segala kegiatan yang telah dilakukan bawahan
melalui manager setiap saat
5. Melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan perusahaan dan
menentukan kebijaksanaan departemen yang dipimpin

2.2 Visi dan Misi PT. Garuda Indonesia

VISI PERUSAHAAN

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dan menawarkan layanan


yang berkualitas kepada masyarakat dunia dengan menggunakan keramahan
Indonesia.

MISI PERUSAHAAN

17
Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia
yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menjuang pembangunan
ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang profesional.

2.3 Analisis SWOT PT. Garuda Indonesia dari sisi keuangan, pelanggan,
proses internal dan pembelajaran dan pertumbuhan

2.3.1 Analisis SWOT Keuangan

Kekuatan :

1. Citybank dan enam Lembaga Keuangan Internasional terkemuka


sejak tanggal 21/11/2012 mengumumkan pemberian fasilitas kredit
sindikasi (syndicated credit facility) senilai 120 juta dollar Amerika
untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.
2. Garuda Indonesia juga berhasil membukukan Pendapatan Operasi
(Operating Revenue) sebesar US3.716.076.586, meningkat 7,01%
dibanding tahun 2012 sebesar US$3.472.468.962.
3. Saham PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. dicatatkan secara
resmi pada papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai
emiten ketiga di tahun 2011 dengan kode ‘GIAA’ dan PT. Garuda
Indonesia merupakan satu-satunya maskapai penerbangan di
Indonesia yang mencatatkan sahamnya di bursa.
4. Penjualan saham perdana sebanyak 40% yang terdiri dari 30%
saham baru dan 10% saham diinvestasikan PT. Bank Mandiri Tbk
ke publik melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).
5. Perusahaan berhasil memenuhi seluruh target yang ditetapkan
dalam IPO perusahaan.

18
6. Perusahaan secara menyeluruh dengan tujuan meningkatkan
efisiensi kegiatan operasional, membangun kembali kekuatan
keuangan yang mencakup keberhasilan perusahaan dalam
menyelesaikan restrukturisasi hutang, termasuk hutang sewa
pembiayaan dengan European Export Credit Agency (ECA).
7. Dengan kerjasama antara TV nasional untuk acara adventure yang
melakukan penerbangan keluar negri dan dalam negri.

Kelemahan :

1. Laba Operasi (Income from Operations) juga menurun 66.41% dari


US$168.072.104 pada 2012 menjadi US$56.448.275 juta pada 2013 dan
Laba Bersih (Income Current Period) menurun sebesar 602,5% dari US$
9.974.151 di 2012 menjadi US$ 50.121.919 juta pada 2013.
1. 2.Pada 2012 Garuda Indonesia mencatat penurunan Laba Komprehensif
(Comprehensive Income) sebesar 99,61%, dari US$145.409.308 pada
2012 menjadi US$565.520 pada 2013.
2. Tingginya tingkat hutang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan
dalam jumlah kewajiban pada akun-akun lancar seperti hutang usaha dan
biaya yang masih harus dibayar.
3. Biaya operasional yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih
tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.
4. Aset perusahaan yang sudah hampir mencapai umur ekonomis

Peluang :

1. Terbukanya pasar potensial di daerah Indonesia Timur


2. Menurunkan harga tiket pesawat dengan menurunkan biaya operasional
yang ada.
3. Penetapan harga Early Bird, Advance Purchase, dan pemberian harga
khusus melalui direct channel, pameran, dan paternship.
4. Memperbaharui teknologi pendistribusian penjualan tiket.

19
Ancaman :

1. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal


dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat, persediaan bahan
bakar sangat tergantung dengan Pertamina.
2. Perseroan memiliki atau tetap memiliki defisit pada modal kerja untuk
masa yang akan datang.
3. Pengaruh gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar.
4. Penurunan tingkat pengembalian kepemilikan saham yang menyebabkan
para investor tidak tertarik dengan bisnis perusahaan.

2.3.2 Analisis SWOT Pelanggan

Kekuatan :

1. Brand image Garuda Indonesia yang tinggi di mata pelanggan.


2. Tingkat keterlambatan pesawat yang semakin kecil ditunjukkan dengan
menurunnya tingkat komplain pelanggan setiap tahunnya.
3. Konsep layanan “Garuda Indonesia Experience” yang berbasis pada
keramahan Indonesia dan diperkenalkan pertama kali di Indonesia
4. Garuda Indonesia memasuki aliansi “Global Sky” di tahun 2012 yang
merupakan salah satu Quantum Leap 2010=2015.
5. Konsep non-stop serving yang di usung oleh Garuda Indonesia, dari
sebelum penjualan tiket, saat penjualan tiket dan pasca penjualan tiket
kepada konsumen.
6. Garuda Indonesia bekerjasama dengan berbagai perusahaan untuk
meningkatkan citranya di mata pelanggan.

Kelemahan :

1. Faktor eksternal yang tidak dapat dikontrol oleh perusahaan seperti cuaca
buruk, masalah air traffic dari bandaranya sehingga menyebabkan
terjadinya keterlambatan jadwal penerbangan pesawat.

20
2. Harga tiket pesawat yang ditawarkan oleh Garuda Indonesia cenderung
mahal.
3. Banyak pelanggan yang masih mengutamakan penerbangan LCC (Low
Cost Carrier) dibanding penerbangan dengan kualitas terbaik.

Peluang :

1. Pangsa pasar yang masih menginginkan penerbangan Low Cost Carier


(LCC) sehingga di Garuda Indonesia membuat anak perusahaan yaitu
Citilink.
2. Pertumbuhan penumpang yang setiap tahunnya mengalami peningkatan.
3. Garuda Indonesia masih memegang image “Maskapai Penerbangan
Terbaik” menurut pelanggan.

Ancaman :

1. Banyaknya maskapai penerbangan yang menawarkan layanan LCC (Low


Cost Carrier) baik untuk perjalanan domestik maupun internasional
contohnya Jetstar, Lion Air, Tiger Airways.
2. Harga tiket yang tiap tahunnya meningkat sehubungan dengan kenaikan
bahan bakar pesawat.
3. Pelanggan yang lebih memilih moda transportasi lain selain pesawat untuk
berpergian.

2.3.3 Analisis SWOT Proses Internal

Kekuatan :

1. Dipadu dengan kualitas produk dan layanan yang terus disempurnakan,


‘Garuda Indonesia Experience’ menjadi salah satu kekuatan Garuda
Indonesia dalam bersaing.
2. Memiliki SDM yang kompeten;
3. Indonesia yang dikenal dengan keramahtamahan dan keragaman adat serta
budayanya merupakan modal utama yang menjadi kekuatan Perusahaan
dalam bersaing.

21
Kelemahan :

1. Saat ini, seiring dengan pesatnya industri penerbangan, Indonesia


mengalami kekurangan pilot yang berpengalaman.
2. Tarif tiket masih mahal

Peluang :

1. Meningkatnya kebutuhan masyarakat atas alat transportasi yang lebih


cepat;
2. Kondisi ekonomi domestik yang membaik
3. Tim manajemen Perusahaan telah berhasil merasionalisasi bisnis dan
fokus pada pemanfaatan peluang pertumbuhan yang ada. Oleh karenanya,
upaya mempertahankan, mengembangkan keahlian, dan memotivasi
karyawan Perusahaan adalah sangat penting untuk mewujudkan peluang
pertumbuhan tersebut.
4. Bersaing untuk merebut pangsa pasar di segmen internasional yang
menjanjikan banyak peluang untuk tumbuh.

Ancaman :

1. Pengunduran diri pilot local dikarenakan pemberian gaji yang kurang


berimbang dengan pilot asal luar negeri.
2. Persaingan industri penerbangan lain.

2.3.4 Analisis SWOT Pembelanjaran dan Pertumbuhan

Kekuatan

1. Pilot Garuda memiliki jam terbang yang tinggi, diatas 3000 jam (3.5
tahun) dan pramugari Garuda Indonesia bisa berbahasa asing (selain
bahasa inggris).
2. Memiliki standar kualifikasi karyawan yang baik

Kelemahan

22
1. Adanya kesulitan dalam berkomunikasi dikarenakan keterbatasan
kemampuan berbahasa asing .
2. Saling lempar tanggung jawab antar pihak manajemen dalam menjalani
tugas.
3. Lambat dalam merespon permintaan pelanggan sehingga menyebabkan
pencitraan yang buruk di mata konsumen.

Peluang

1. Kemampuan berkomunikasi diperlukan untuk dapat memenuhi permintaan


pelanggan.
2. Dalam era globalisasi diperlukan SDM yang ahli dalam bidang bahasa dan
komputerisasi.
3. Meningkatkan etika dan mental karyawan.

Ancaman

1. Terciptanya image yang buruk dimata pelanggan.


2. Turunnya kinerja, kepercayaan diri, dan motivasi karyawan.

2.4 Formulasi strategi dengan menggunakan matriks TOWS

Internal Kekuatan (Strength) Kelemahan


1. Penjualan saham (Weaknesses)
perdana sebanyak 1. Peningkatan dalam
40% yang terdiri dari biaya operasional.
30% saham baru dan 2. Aset perusahaan
10% saham yang sudah hampir
diinvestasikan PT. mencapai umur
Bank Mandiri Tbk ke ekonomis.
publik melalui Bursa 3. Adanya
Efek Indonesia (BEI) keterlambatan
2. Perusahaan berhasil pesawat.
memenuhi seluruh 4. Saling lempar
target yang tanggung jawab
ditetapkan dalam IPO antar pihak
perusahaan. manajemen dalam

23
3. Kualitas pelayanan menjalani tugas..
awak kabin Garuda 5. Adanya kesulitan
Indonesia sudah dalam
sangat tinggi berkomunikasi
kelasnya dimata dikarenakan
pelanggan. keterbatasan
4. Jasa pelayanan kemampuan
dilaksanakan dalam berbahasa asing
satu rancangan
sehingga pelanggan
dapat mengetahui apa
saja yang akan
diperolehnya selama
menggunakan jasa
pelayanan. Jasa
Pelayanan sebelum,
sedang, dan
setelahnya dapat
menjadi bentuk
referensi agar
pelanggan dapat
memperoleh jasa
pelayanan superior.
5. Ketersediannya
pesawat
6. Jumlah pilot dan co
pilot yang meningkat,
serta peningkatan
jumlah awak kabin
yang dimana
peningkatan ini
seiring dengan
peningkatan jumlah
armada serta rute dan
frekuensi
Eksternal
penerbangan pada
tahun 2011.
7. Memiliki standar
kualifikasi karyawan
yang baik.

Peluang SO STRATEGY WO STRATEGY


(Opportunities) 1. Memaksimalkan 1. Melakukan adanya
1. Penetapan harga armada pesawat ke peremajaan armada
Early Bird, Advance tempat pangsa pasar dengan tujuan
Purchase, dan potensial. untukmengurangi

24
pemberian harga 2. Dapat meyakini biaya bahan bakar,
khusus melalui konsumen bahwa biaya perawatan,
direct channel, perusahaan memiliki biaya operasional
pameran, dan kualitas yang bagus. serta meningkatkan
paternship. 3. Meningkatkan utilitas pesawat.
2. Memiliki pangsa frekuensi 2. Meningkatkan
pasar potensial penerbangan, baik kemampuan
didaerah Indonesia untuk rute-rute karyawan dengan
Timur. domestik maupun melakukan
3. Teknologi internasional. kerjasama dengan
pendistribusian GE.
penjualan tiket. 3. Memperluas
4. Pertumbuhan jaringan dan
penumpang dengan memberikan
rata-rata sebesar 24 kenyamanan serta
persen untuk pasar kemudahan kepada
domestik dan 28 para pelanggan.
persen untuk pasar 4. Mengeluarkan harga
internasional. tiket promo.
5. Efisiensi biaya yang
masih bisa
dilakukan.
6. Meningkatkan etika
dan mental
karyawan.
Ancaman (Threats) ST STRATEGY WT STRATEGY
1. Penurunan tingkat 1. menambah aramada 1. Memperkuat
pengembalian baru untuk pasar pelayanan untuk
kepemilikan saham. Low Cost Carrier pasar Low Cost
2. Adanya peningkatan (LCC). Carrier.
harga minyak dunia. 2. Menjaga kesehatan 2. meningkatkan
3. Layanan Low Cost keuangan kemampuan
Carrier (LCC), perusahaan. berbahasa
dimana PT Garuda 3. Memberikan karyawan.
Indonesia melalui motivasi kepada para 3. Mengadakan
SBU Citilink karyawan. seminar - seminar
memiliki kekuatan motivator agar dapat
bersaing yang masih memotivasi
lemah dibandingkan karyawan.
dengan maskapai
penerbangan
lainnya.
4. Turunnya kinerja,
kepercayaan diri,
dan motivasi
karyawan.

25
2.5 BSC
    Balanced Scorecard Action Plan
Perspektif Sasaran Strategis Lag Indicator Lead Indicator Target Inisiatif Strate
 Mengembangkan
penjualan tiket sec
Peningkatan online, memberika
 PROFIT Sales dan  Menaikkan diskon atau fasilita
& Investasi, ROI di tahun promo dan
 Meningkatkan ROI pengurangan 2014 menjadi menawarkan LCC
PROFIT & ROI meningkat Biaya  15% (citilink)
 Frekuensi
penerbangan
domestik
meningkat
Pengurangan dari 10,8%
biaya dan menjadi 12%
menambah dan frekuensi  Tergabung dalam
Keuangan
jumlah jam penerbangan Global Sky sejak 2
 Memaksimalkan  Efisien, terbang dan internasional sehingga dapat ter
Bauran Efektif, dan pembukaan dari 13,7% ke daerah eropa
Pendapatan Ekonomis (3E) rute baru menjadi 15%. timur, ,
 Pengalokasian
aset untuk
meningkatkan
kompetitif,
peningkatan
pendapatan,  Perbaikan dan  Membeli
dan perawatan aset armada baru
keselamatan, tetap, khususnya
 Memanfaatkan keamanan, penambahan pesawat  Menambah jumla
Aktiva Perusahaan kesehatan aset baru boeing armada pesawat
Pelanggan  Jumlah pelanggan  Jumlah  Pelayanan dan   Peningkatan  Bekerjasama deng
baru pelanggan kualitas jumlah Bank Syariah Man
meningkat penerbangan pelanggan menyediakan GAII
baik domestik yang pelanggan (pameran parawis
maupun memenuhi 14,3 % untuk wisata haji d
internasional standar kelas (domestik) umroh), menjalin
dunia dan 11,1 % kerjasama dengan
(internasional) agar pelanggan leb
mudah melakukan
pembayaran

26
 Indeks
kepuasan  Mengurangi
pelanggan keterlambatan
 Indeks dari poin 84 keberangkatan
 Jumlah pelanggan kepuasan  Menurunnya meningkat pesawat, menamb
yang membeli pelanggan jumlah menjadi poin ketersediaan arma
kembali meningkat komplain 86 pesawat.
 Loyalitas  Membuka
pelanggan Garuda
Lounge
Executive di
setiap
bandara
 Menggunakan domestik dari  Mengembangkan
jasa  Pelayanan yang konsep keramah
penerbangan yang prima dari sebelumnya tamahan dalam Ga
Garuda pre flight-in hanya berada Indonesia Experien
Indonesia flight dan di Jakarta, Penyediaan premi
berulang kali pasca flight Bali, Makassar check in
 rute  Efektifitas dan
perjalanan efisiensi  Menghemat Penambahan rute
dan waktu operasional biaya sebesar perjalanan dan wa
 Efektivitas Proses terbang meningkat 15% terbang pesawat
Proses Dari 63
Internal awards yang  Bekerjasama
diraih, target berkelanjutan den
 Apresiasi 2013 konservasi burung
  Mengembangkan pendapatan Mendapatkan memperoleh bali, java jazz festi
CSR meningkat penghargaan 80 awards  MICE.
Di tahun 2012
sebesar 0,48%
 Meminimalisi dan Garuda Indonesia
r retensi  SDM akan ditargetkan di memberikan
karyawan mendapatkan tahun 2013 kepemilikan saham
keluar-masuk kepemilikan sebesar kepada SDM nya d
Pembelajaran  Komitmen SDM (resign) saham 0.50%  bonus lainnya.
dan  Pilot Garuda  Pilot bisa  Melakukan hubun
Pertumbuhan mendapatkan mendapatkan Mengikuti kerja sama dengan
 Tingkat Keahlian training ke jam kerja yang lebih dari 6 sekolah pilot yang
SDM luar negeri lebih tinggi kali training memiliki kualitas b
 Menciptakan
suasana kerja Peningkatan SDM lebih
yang kondusif upah yang loyal terhadap Pemenuhan fasilit
 Suasana Kerja dan dinamis sesuai kinerja perusahaan bagi karyawan 

27
2.6 Strategi Map Garuda Indonesia

28
BAB III

29
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Balanced Scorecard menerjemahkan visi dan strategi kedalam tujuan dan
strategi yang telah di tetapkan oleh perusahaan. Untuk mencapai sasaran strategis
perusahaan, telah ditetapkan indikator-indikator kinerja yang juga biasa menjadi
indikator-indikator utama bisnis Airline. Indikator-indikator tersebut terbagi
kedalam empat perspektif utama yaitu perspektif Keuangan (Financial), perspektif
Pelanggan (Customer), perspektif Proses Internal (Internal Process) dan perspektif
Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning & Growth).

Pembuatan Balanced Scorecard tidak boleh melenceng dari “visi dan misi”
perusahaan. Tujuan dari pengukuran perspektif – perspektif tersbut adalah agar
dapat melakukan perbaikan dan sebagai indikator dalam penyusunan Balanced
Scorecard. Karena pada masa sekarang ini analisis SWOT Balanced Scorecard
sangat diperlukan oleh perusahaan agar strategi yang ditetapkan perusahaan dapat
tercapai dengan baik. Serta kinerja dari perusahaan tersebut tepat guna untuk
mencapai strategi.

BAB IV

30
DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti. Freddy,SWOT BALANCED SCORECARD,Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta
Kaplan. Robert S, Norton. David P, BALANCED SCORECARD,Penerbit
Erlangga

31

Anda mungkin juga menyukai