Anda di halaman 1dari 7

TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN STRATEJIK

Parenting Strategy pada Level Corporate Strategy

Oleh :

Ernawati
(19/452288/PEK/25240)

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Perusahaan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu perusahaan bisnis tunggal dan
perusahaan multibisnis. Perusahaan bisnis tunggal biasanya memproduksi dan menjual produk
dan jasa di satu industri, sedangkan perusahaan multibisnis memiliki dan mengelola portpolio
bisnis dan bersaing di berbagai industri. Pengkategorian perusahaan sebagai bisnis tunggal dan
multibisnis sangat penting karena mempengaruhi arah strategis perusahaan, strategi korporat
yang dijalankan, dan pengimplementasian dan pengelolaan strategi korporat yang dibangun.
Pengelolaan/ strategi bisnis tunggal jauh berbeda dengan perusahaan multibisnis. Bisnis
tunggal akan lebih mudah dalam pengelolaan bisnisnya daripada perusahaan multibisnis.
Perusahaan multi bisnis adalah perusahaan yang memiliki dan mengelola lebih dari satu
bisnis. Awalnya, perusahaan multi bisnis merupakan satu perusahaan yang mempunyai satu
produk yang sangat sukses di pasar, dimana operasionalisasi perusahaan dikendalikan dengan
struktur fungsional. (Chandler, 1982, Collis dan Montgomery, 1998).
Dalam pengembangan strategi korporasi pada perusahaan multibisnis, dikenal adanya
pengembangan parenting strategy. Pemilihan parenting strategy perusahaan membutuhkan
pemikiran yang mendalam agar tujuan perusahaan dapat tercapai. PT Pertamina merupakan
perusahaan multinasional yang berkomitmen dalam menjalankan bisnisnya secara professional
agar memberikan nilai tambah bagi kemajuan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. PT
Pertamina memiliki anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bisnis utama (core business)
yang posisinya berada di kategori Heartland Business dan anak perusahaan yang bergerak di
bisnis penunjang (non-core business) yang posisinya berada di kategori Ballast Business.
Dalam paper ini, penulis akan mencoba menganalisis strategi pengasuhan (parenting strategy)
yang dilakukan oleh PT Pertamina dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi parenting strategy dan apa manfaat parenting strategy?
2. Apa faktor yang mempengaruhi penerapan parenting strategy dan bagaimana penerapan
parenting strategy (contoh kasus pada PT Pertamina)?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Parenting Strategy dan Manfaat Parenting Strategy


1. Definisi parenting strategy
Strategi adalah pola tindakan utama yang dipilih untuk mewujudkan visi organisasi
melalui misi (Mulyadi, 2001: 56). Sedangkan menurut David (2011), strategi merupakan
sarana dengan tujuan jangka panjang yang akan tercapai. Strategi bisnis dapat mencakup
ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,
divestasi, likuiditas dan joint ventures.
Dalam strategi korporasi, terdapat tiga aspek penting (Wheelen & Hunger, 2008):
a. Orientasi menyeluruh perusahaan, apakah menuju pertumbuhan, penciutan, stabilitas.
Ketiga hal ini disebut directional strategy;
b. Industri atau pasar mana yang sesuai dimasuki perusahaan untuk bersaing melalui
produk dan unit bisnisnya disebut dengan portofoio strategy;
c. Perilaku manajemen perusahaan dalam mengkoordinasi aktivitas, transfer sumber daya
dan mendayagunakan kemampuan pada lini produk dan unit bisnis, yang disebut
parenting Strategy.
Parenting strategy merupakan strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengelola multibisnis terutama dalam hal manajemen dalam mengkoordinasikan kegiatan-
kegiatan dan alih sumber daya serta dalam memperkuat kapabilitas di antara lini produk
dan unit bisnis.
Goold dan Campbell (2002) menyampaikan ada tiga gaya dalam parenting strategy
perusahaan induk terhadap perusahaan anak. Pertama adalah strategic planning dimana
perusahaan induk bekerja bersama perusahaan-perusahaan anak untuk merumuskan
sasaran ke depan, strategi pencapaian, serta ukuran-ukuran keberhasilannya. Kedua adalah
strategic control dimana tanggung jawab perumusan sasaran, strategi, impelementasi, dan
pengembangan ukuran keberhasilan berada di tangan perusahaan anak. Pada gaya kedua
ini, perusahaan induk berperan dalam memberikan tema stratejik ke depan yang menjadi
inspirasi bagi perusahaanperusahaan anak. Ketiga adalah financial control, dimana
perusahaan induk menyerahkan seluruhnya tugas dan tanggung jawab stratejik dan
operasional pada perusahaan anak.
Beberapa parenting strategy yang sering digunakan dalam mencapai tujuan
perusahaan, diantaranya ialah difersifikasi terkonsentrasi, difersifikasi konglomerasi,
strategi putar aluan, divestasi, likuidasi, bankruptcy, joint venture, aliansi stratejik.
2. Manfaat parenting strategy (Strategi pengasuhan)
Parenting strategy menjadi isu strategis bagi kelompok perusahaan karena dapat
menyebabkan terjadinya penyelarasan berbagai aspek bisnis, optimalisasi pengelolaan
sumber daya dan portfolio bisnis yang berujung peningkatan nilai tambah perusahaan, serta
institusionalisasi sistem perusahaan. Perusahaan induk dalam hal ini berperan dalam
merencanakan, mengkoordinasikan, mengkonsolidasikan, mengembangkan, serta
mengendalikan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja perusahaan secara
keseluruhan, termasuk anak perusahaan dan juga afiliasi-afiliasinya. Keuntungan yang
didapat dengan menerapkan strategi pengasuhan dari sisi finansial adalah kemampuan
mengevaluasi dan memilih portfolio bisnis terbaik demi efektivitas investasi yang
ditanamkan, optimalisasi alokasi sumber daya yang dimiliki, serta manajemen dan
perencanaan pajak yang lebih baik. Jika dilihat dari sisi non finansial, parenting strategy
memungkinkan perusahaan membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidasikan
serta mengkoordinasikan aktivitas dalam sebuah lingkungan multibisnis, serta menjamin,
mendorong, serta memfasilitasi induk perusahaan, anak-anak perusahaan, serta afiliasinya
guna peningkatan kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan.
B. Faktor yang mempengaruhi penerapan parenting strategy dan penerapan parenting strategy
1. Faktor yang mempengaruhi penerapan parenting strategy
Banyak faktor yang mempengaruhi penerapan parenting strategy diantaranya ialah
ukuran perusahaan, manajemen perusahaan, visi bisnis, kesalahan yang dapat diprediksi,
hubungan dengan bisnis lainnya, kapabilitas umum, keahlian khusus, hubungan eksternal
(misal dengan pemerintah, supplier, customer, pemegang saham, dll.), keputusan-
keputusan utama, perubahan-perubahan besar, dll.
2. Penerapan parenting strategy
Di dalam membangun dan menerapkan parenting strategy, diperlukan tiga langkah
analisis (Wheelen & Hunger 2010), yaitu:
a. Memeriksa setiap unit bisnis yang strategis Sumberdaya manusia di suatu unit
bisnis dapat mengidentifikasi faktorfaktor strategis ketika mereka menghasilkan
strategi bisnis untuk unit tersebut. Satu pendekatan yang populer adalah dengan
membangun pusat keunggulan di seluruh perusahaan. Pusat keunggulan adalah unit
organisasi yang mencakup seperangkat kemampuan yang telah diakui oleh perusahaan
secara eksplisit, sebagai sumber penting dari penciptaan nilai, agar kemampuan ini
dimanfaatkan dan/atau disebarluaskan ke bagian lain dari perusahaan.
b. Memeriksa setiap unit bisnis dimana kinerjanya dapat ditingkatkan Ini dianggap
peluang parenting. Misal, dua unit bisnis mungkin bisa mencapai economies of scope
dengan menggabungkan kekuatan penjualan mereka. Dalam hal lain, suatu unit bisnis
mungkin baik, tetapi tidak cukup baik, dalam hal manufaktur dan logistik. Dengan
begitu, perusahaan induk yang memiliki keahlian yang sangat baik di bidang ini dapat
meningkatkan kinerja unit tersebut. Perusahaan induk juga bisa mentransfer beberapa
orang dari satu unit bisnis yang memiliki ketrampilan ke suatu unit lain yang
membutuhkan ketrampilan tersebut. Sumber daya manusia di perusahaan induk
mungkin, karena pengalaman mereka di banyak industri, menemukan area dimana
perbaikan dan peningkatan kinerja di suatu unit bisnis dapat dilakukan.
c. Menganalisis seberapa baik kesesuaian perusahaan induk dengan unit bisnis
Perusahaan induk harus menyadari kekuatannya sendiri dan kelemahan dalam hal
sumber daya, keterampilan, dan kemampuan. Oleh karena itu, perusahaan induk yang
harus bertanya apakah ia memiliki karakteristik yang sesuai dengan kesempatan
pengasuhan di setiap unit bisnis dan pakah ada ketidakcocokan antara karakteristik
perusahaan induk dan faktor-faktor penentu keberhasilan dari setiap unit bisnis.
Contoh implementasi parenting strategy pada PT Pertamina: Pertamina perlu
melakukan analisis terhadap implementasi strategi pengelolaan anak perusahaannya
untuk mengetahui tingkat kesesuaian antara karakteristik induk dengan anak
perusahaannya sehingga perusahaan dapat mengembangkan parenting strategy yang
sesuai, efektif dan dapat meningkatkan nilai serta daya saing perusahaan secara
keseluruhan. Yang perlu diperhatikan adalah anak perusahaan Pertamina yang bergerak
di bisnis utama (core business) posisinya berada di kategori Heartland Business dan
anak perusahaan yang bergerak di bisnis penunjang (non-core business) yang posisinya
berada di kategori Ballast Business. Pertamina dalam hal ini menggunakan strategi
diversifikasi konsentrasi untuk menciptakan peluang.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dalam pengembangan strategi korporasi pada perusahaan multibisnis, dikenal
adanya pengembangan parenting strategy. Pemilihan parenting strategy perusahaan
membutuhkan pemikiran yang mendalam agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa
parenting strategy yang sering digunakan dalam mencapai tujuan perusahaan, diantaranya
ialah difersifikasi terkonsentrasi, difersifikasi konglomerasi, strategi putar aluan, divestasi,
likuidasi, bankruptcy, joint venture, aliansi stratejik.
Manfaat parenting strategy diantaranya ialah memungkinkan perusahaan
membangun, mengendalikan, mengelola, mengkonsolidasikan serta mengkoordinasikan
aktivitas dalam sebuah lingkungan multibisnis, serta menjamin, mendorong, serta
memfasilitasi induk perusahaan, anak-anak perusahaan, serta afiliasinya guna peningkatan
kinerja dan tercapainya tujuan perusahaan.
Banyak faktor yang mempengaruhi penerapan parenting strategy diantaranya ialah
ukuran perusahaan, manajemen perusahaan, visi bisnis, kesalahan yang dapat diprediksi,
hubungan dengan bisnis lainnya, kapabilitas umum, keahlian khusus, hubungan eksternal
(misal dengan pemerintah, supplier, customer, pemegang saham, dll.), keputusan-
keputusan utama, perubahan-perubahan besar, dll.
Contoh penerapan parenting strategy yang terjadi di PT Pertamina dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya ialah, PT Pertamina melakukan
diversifikasi konsentrasi untuk mengoptimalkan posisi unit bisnis dalam portfolio serta
menciptakan peluang.
B. SARAN
PT Pertamina merupakan perusahaan besar dan memiliki anak perusahaan yang
bergerak pada core business-nya dan anak perusahaan yang bergerak di bisnis penunjang
(non-core business). Dengan ukuran perkusahaan yang besar dengan kompleksitas
usahanya, PT Pertamina harus membuat kajian dan analisis dalam hal menentukan
parenting strategy sehingga pengendalian oleh perusahaan induk terhadap perusahaan-
perusahaan anak dibawahnya dapat terkontrol dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Campbell, A., M. Goold, & M. Alexander. 2002. Corporate Strategy: The Quest for Parenting
Advantage. Harvard Business Review, March-April 120-132.

Collis, D.J. & C.A. Montgomery.1998. Creating Corporate Advantage. Harvard Business Review,
May-June, 71-82.

David, Fred R. 2011. Strategic Management: Concepts and Cases. New Jersey: Prentice Hall.

Wheelen, Thomas L., J. David Hunger. 2012. Strategic Management and Business Policy: Toward
Global Sustainability. New Jersey: Prentice Hall.

Anda mungkin juga menyukai