P T. P O S I N D O N E S I A
OLEH :
NUR INDRA JAYA
Hal ini ditegaskan pada PP No.12 tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan yang
menyebutkan maksud dan tujuan pendirian perseroan adalah : Pertama, menyediakan
barang dan jasa bermutu dan berdaya saing tinggi; Kedua, memupuk keuntungan guna
meningkatkan nilai perusahaan.
Sehingga menjadikan PT. Posindo memiliki otonomi dalam menetapkan tugas pokok
perusahaan, menetapkan visi, misi, strategi, dan kebijakan‐kebijakan pokok perusahaan
yang akan menjadi acuan manajemen dalam mengelola perusahaan, tanpa ada campur
tangan dari pemerintah, termasuk otonomi di bidang pengelolaan keuangan dan sumber
daya manusia. Status persero ini juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan
perubahan anggaran dasar, mengadakan kontrak manajemen, melakukan reorganisasi
perusahaan, rekayasa ulang proses bisnis, serta mendirikan anak perusahaan atas
persetujuan dari kementrian teknis dan kementrian keuangan.
FAKTOR TERJADINYA RESTRUKTURISASI PADA PT. POS
INDONESIA (PT. POSINDO)
Tetapi di sisi lain, formalisasi yang diterapkan di Area Operasi PT. Posindo yang
ditandai dengan berbagai aturan dan prosedur yang begitu banyak, diterapkan
secara ketat, dan cukup rumit, cenderung membentuk pola pikir para karyawan yang
sangat patuh pada aturan. Akibatnya, mereka cenderung kurang mampu melakukan
eksplorasi terhadap berbagai kemungkinan‐kemungkinan baru, kurang lentur dalam
merespons perubahan pasar, dan kurang mampu mengambil keputusan secaracepat.
Oleh karenanya, diperlukan fleksibilitas dalam menerapkan formalisasi di lingkungan
Area Operasi, tanpa melanggar prinsip‐ prinsip aturan yang ada.