Adang Setia
Pusat Studi Sumber Daya Ekonomi Pertahanan Universitas Pertahanan
email: bung.adang@gmail.com
KERANGKA TEORI
Dalam kerangka teori ini akan disampaikan
sejumlah teori yang menjadi landasan teori analisis
daya saing PTDI. Adapun teori yang akan
dijelaskan dalam analisis ini diantaranya Teori Five
Forces Porter, Teori “Design School” Mintzberg,
teori kompetensi inti, dan teori kompetisi berbasis
sumber daya. Selain itu akan dijelaskan bagaimana
dukungan industri pertahanan terutama industri
pesawat terbang PTDI terhadap perwujudan sistem
pertahanan negara.
320 | Setia, Adang. Analisis Kemampuan Daya Saing PT. Dirgantara Indonesia Guna Mendukung Sistem Pertahanan
Negara
Loyalitas pelanggan
Diferensiasi produk
Biaya investasi
Switching cost Pendatang Baru
Akses ke saluran distribusi Pembeli terpusat
Kebijakan pemerintah Kapasitas pembelian
Diferensiasi produk
Ancaman Pendatang
Switching cost
Baru Informasi lengkap tentang produk
Dominasi pemasok
Produk pengganti Ancaman Produk/Jasa
Pasar pemasok Pengganti
Produk pemasok Jumlah Pesaing
Switching cost Pesaing yang beragam
Pertumbuhan industri
Integrasi maju
Difrensiasi produk
Produk Pengganti Penambahan kapasitas
Penggunaan teori Five Forces Porter dalam produksi pesawat terbang yang mampu
penelitian ini untuk mengidentifikasi daya saing memenuhi kebutuhan sejumlah konsumen
PTDI. Teori ini digunakan sebagai alat analisis baik pemerintah dalam negeri maupun luar
daya saing PTDI yang menekankan pada negeri. Teori ini akan memberikan analisis
kemampuan dalam menghadapi lingkungan yang akan menjadi penegasan kekuatan daya
organisasinya agar dapat kompetitif. Indikator saing PTDI dilihat dari kemampuannya dalam
dalam teori Five Forces Porter ini menjadi ukuran membangun industri pesawat terbang dan
daya saing PTDI yang akan dianalisis. pelayanan produk yang dihasilkan terhadap
konsumennya.
b. Teori-teori Keunggulan Berkompetisi
(Competitive Theory) 3) Teori Strategi Berbasis Sumber daya
(Resource-Based Strategy)
1) Teori “Design School” Mintzberg (1990) Penggunaan teori berbasis sumber daya
Penggunaan teori design school Mintzberg dilakukan untuk menganalisis kondisi sumber
ini untuk melengkapi analisis daya saing daya PTDI. Kemampuan sumber daya PTDI
industri PTDI. Teori ini akan memperjelas menjadi tolak ukur daya saing industrinya.
bagaimana penerapan strategi PTDI dalam Berbagai sumber daya PTDI mampu menjadi
menghadapi peluang, kelemahan dan ancaman pendukung dalam menggerakkan industrinya
eksternal dengan menggunakan kekuatan agar dapat bersaing dalam industri pesawat
internalnya. Berdasarkan hal tersebut maka terbang. Sebagai industri pesawat terbang
akan digunakan analisis SWOT (strength, yang bergerak dibidang desain, rancang
weakness, opportunity, dan threat), sehingga bangun dan produksi PTDI memiliki sumber
akan diperoleh kunci strategi yang diterapkan daya perusahaan yang dapat diidentifikasi
oleh PTDI. Penggunaan analisis SWOT ini sebagai variabel yang mendukung kemajuan
untuk lebih memperjelas penerapan strategi industrinya. Oleh karena itu, strategi
yang dilakukan PTDI dalam menghadapi penggunaan sumber daya dapat menjadi
kompetisi dalam industri pesawat terbang. ukuran yang mendukung kemampuan daya
saing PTDI.
2) Teori Kompetensi Inti
Penggunaan teori kompetensi ini METODE ANALISIS
digunakan untuk menganalisis daya saing Metode analisis yang digunakan dilakukan
industri PTDI dilihat dari kemampuannya dengan pendekatan studi kasus. Pendekatan studi
dalam memberikan pelayanan produk terhadap kasus sendiri dapat didefinisikan sebagai kajian
konsumennya. Sejauh ini PTDI memiliki yang rinci dan intensif mengenai suatu latar,
kompetensi dalam desain, rancang bangun dan
322 | Setia, Adang. Analisis Kemampuan Daya Saing PT. Dirgantara Indonesia Guna Mendukung Sistem Pertahanan
Negara
(customer oriented) ini juga didukung oleh tersebut menjadi posisi yang menambah daya
kesiapan PTDI dalam menyiapkan dukungan tawar PTDI terhadap pembelinya terutama
perangkat komponen yang diperlukan oleh konsumen pemerintah.
konsumen pada pesawat yang dipesannya. Penjualan produk PTDI terus mengalami
Sejauh ini PTDI mampu melayani kebutuhan kenaikan setiap tahunnya. Trend kenaikan
penyesuaian komponen pesawat yang penjualan produk PTDI dapat dilihat sejak
diproduksinya sesuai keinginan konsumen. tahun 2007 hingga tahun 2014. Kenaikan
Walaupun sejumlah komponen tersebut perolehan kontrak PTDI terutama diperoleh
berasal dari jaringan supplier PTDI dari luar dari pemerintah. Dengan adanya proses
negeri, sebagai produsen pesawat PTDI Restrukturisasi dan Revitalisasi (RR) yang
mampu menjadi pelayan konsumen yang baik. dimulai pada tahun 2011 dan penambahan
Untuk meningkatkan penjualan produksi Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai
pesawat, PTDI fokus untuk melayani sebesar 1,4 triliun, mendorong kemampuan
pembelian pemerintah. Sejauh ini pembelian PTDI untuk memenuhi tanggungan kontrak
dari pemerintah merupakan andalah dari PTDI produksi pesawat yang sempat tertunda dari
untuk menjual produk pesawatnya. Dilihat pemerintah. Untuk melihat trend kenaikan
dari regulasi memang menuntut pemerintah penjualan dan perolehan kontrak PTDI dapat
untuk membeli produk PTDI selama sesuai dilihat pada Gambar 2 dan Tabel 1 dibawah
dengan kebutuhan yang diperlukan. Regulasi ini, diantaranya:
Kemampuan PTDI menawarkan produk yang (4) PTDI menjamin produksi lebih cepat dan tepat
terdeferensiasi di pasar pesawat, menjadi kekuatan waktu;
dalam menghadapi intensitas persaingan
dipasarnya. Kekuatan dalam membuat produk yang (5) mencari dukungan pemerintah untuk
unggul dikelasnya dan produk pesawat yang menghadapi pesaing lain yang juga didukung oleh
pengoperasiannya bisa disesuaikan dengan negaranya; (6) PTDI masih mengusahakan mitra
kebutuhan konsumen menjadi strategi yang lain yang dapat membantu pemasaran dan leasing
digunakan. Beberapa pesaing dari PTDI dapat penjualan pesawat khususnya untuk N-219.
dikatakan hanya perusahaan yang mampu
memproduksi pesawat yang memiliki kemiripan 4) Kekuatan PTDI Dalam Menghadapi Pesaing
semata. Walaupun banyak pesaing industri pesawat Baru
di dunia seperti Boeing dan Airbus atau CESNA Di dalam negeri tidak ada pesaing industri
untuk perusahaan yang setara, namun PTDI mampu pesawat terbang bagi PTDI. Tidak ada industri
bersaing dalam produksi pesawat dikelasnya. pesawat swasta yang memiliki kemampuan untuk
Penciptaan dan Penguatan daya saing terus mendesain dan memproduksi. Jikalau ada
dilaksanakan oleh PTDI. Ada bebarapa hal yang perusahaan swasta yang masuk, besar kemungkinan
telah dilakukan oleh PTDI untuk menghadapi akan menempatkan sebagai pemilik pesawat dan
intensitas persaingan, diantaranya: (1) membuat akan menjadikan PTDI sebagai kontraktor.
kesepakatan dengan Airbus Military untuk Walaupun banyak orang atau kelompok pengusaha
bekerjasama dalam pemasaran dan penjualan dan yang bisa mengumpulkan uang, namun mereka
membagi wilayah pasar, PTDI memimpin di pasar akan berpikir ulang untuk membuat industri
Asia Pasifik; (2) dengan masuknya CN-295, PTDI pesawat seperti PTDI yang memiliki kemampuan
bisa menawarkan pesawat kelas medium selain juga desain dan produksi.
CN-235 (kecil-medium) dan NC-212 (kecil) serta Oleh karena itu, sebagai industri pesawat
menjadi 4 jenis pada 2016 dengan masuknya N-219 terbang nasional PTDI belum menghadapi ancaman
(kecil); (3) pesawat CN-235 dan NC-212 dievolusi pendatang baru. Pendatang baru sebagai pesaing
untuk memenuhi permintaan pasar dan kompetitif; dalam industri pesawat terbang sulit untuk
membangun karena persoalan modal, kemampuan
324 | Setia, Adang. Analisis Kemampuan Daya Saing PT. Dirgantara Indonesia Guna Mendukung Sistem Pertahanan
Negara
teknologi, dan relasi. Kondisi ini yang membuat
PTDI menjadi satu-satunya industri pesawat b) Keunggulan Bekompetisi PTDI
terbang yang ada di Indonesia bahkan Asia 1) Strategi Berbasis Sumber Daya PTDI
Tenggara yang memiliki kemampuan desain dan Pengembangan strategi berbasis sumber daya,
produksi. perkembangan industri PTDI dalam industri
pesawat nasional dapat dikatakan sangat potensial.
Potensi yang sangat tampak adalah kemampuan
5) Kekuatan PTDI Dalam Menghadapi sumber daya manusianya. Harus diakui bahwa
Ancaman Barang Substitusi hanya sedikit negara di dunia yang mampu
Adanya produk atau jasa pengganti akan mengembangkan industri pesawat terbang dalam
mengurangi jumlah laba potensial yang akan bidang desain, rancang bangun dan produksi
didapat dari suatu industri. PTDI tidak memiliki pesawat. Kemampuan sumber daya manusia
ancaman dalam menghadapi perusahaan yang menjadi sorotan, mengingat banyak sekali orang
mampu membuat barang substitusi. Hal ini Indonesia yang kemudian diperkerjakan di luar
dikarenakan industri pesawat terbang memiliki Negeri dalam produksi pesawat dikarenakan PTDI
aturan tertentu yang bersifat internasional. Jikalau sempat tidak dapat memberdayakan mereka akibat
ada pesaing dimungkinkan dari perusahaan mengalami krisis ekonomi pada tahun 1998.
prinsipal yang memproduksi barang yang sejenis Kurangnya permodalan menjadikan PTDI
dengan PTDI. mengalami kesulitan dalam menjalankan
Industri pesawat terbang mengikuti aturan perusahaan. Hal ini yang kemudian mendorong
industri pesawat secara internasional. Setiap DPR RI dan pemerintah melakukan restrukturisasi
pesawat yang diproduksi sesuai dengan kualifikasi dan revitalisasi ( RR) pada PTDI. Upaya yang
desain dan produksi yang sudah ditentukan. dilakukan untuk mendorong RR tersebut
Sejumlah komponen yang dibuat untuk pesawat memberikan dampak terhadap keberlangsungan
semua sudah ditetapkan dengan kebutuhan desain industri PTDI.
dan produksi pesawat. Hal ini yang membuat setiap Industri PTDI mendapatkan Penyertaan Modal
industri pesawat terbang tidak mampu Negara (PMN) non tunai pada tahun 2011, dan
memproduksi pesawat maupun komponen yang PMN tunai pada 2012 dalam selang setahun. Usaha
mensubstitusi produk industri lainnya secara PTDI untuk mendapatkan PMN sudah dirintis sejak
sembarangan. Tidak ada produk substitusi yang 2005. Hal ini bisa disebut projek terobosan dan
sama dari produk yang diproduksi pada industri quick win, karena PTDI tidak mungkin membayar
pesawat terbang, karena industri pesawat terbang hutang dan mengganti Penyertaan Modal
sangat ketat dalam memberikan sertifikasi untuk Sementara (PMS) yang totalnya senilai Rp1,571
pesawat maupun komponen yang dibuat. triliun. Kemudian dengan PMN non tunai ini PTDI
Oleh karena itu, Tidak adanya produk segera mengubah wajah buruk akunting dan neraca
komponen pengganti pada setiap pesawat terbang perusahaan menjadi lebih cantik sehingga dapat
yang diproduksi, menjadikan industri yang diterima oleh perbankan untuk mendapatkan modal
membuat pesawat terbang memiliki daya saing kerja. Bukti terobosan ini adalah dukungan
dalam menghadapi produk substitusi. Jikalau ada perbankan berupa non cash loan ke PTDI untuk
produk pesaing dimungkinkan dari perusahaan mengerjakan kontrak-kontrak baru dan regular pada
prinsipal PTDI seperti produk dari Airbus military. tabel 2, diantaranya:
Tabel 2 Tabel Pemberian Non Cash Loan dari Perbankan Untuk PTDI
Sementara itu dari sisi sumber daya terus menerus. Terjadinya krisis pada tahun
manusia PTDI mengalami penyesuaian yang 1998 telah banyak merumahkan karyawan
328 | Setia, Adang. Analisis Kemampuan Daya Saing PT. Dirgantara Indonesia Guna Mendukung Sistem Pertahanan
Negara
Tabel. 4.2 KONTRAK YANG DIPEROLEH OLEH PTDI PADA PERIODE 2009 - 2013
3 Unit NAS332
3 Unit CN235 6 Unit Bell412EP 9 Unit CN295 I Unit NC212
1 Super Puma T NI
Patmar T NI AL T NI AD Miltrans T NI AU Miltrans T NI AU
AU
6 Unit EC155
5
Panther T NI AL
2 Unit Dauphin
6
BASARNAS
330 | Setia, Adang. Analisis Kemampuan Daya Saing PT. Dirgantara Indonesia Guna Mendukung Sistem Pertahanan
Negara
Tim PTDI (2013). Corporate Transformation Tbk. Database Thesis Perpustakaan Universitas
Program PT. Dirgantara Indonesia. Diponogoro.
Andriani, Retta. (2012). Pengembangan PT. Pindad “Contoh Proposal Penelitian Kualitatif.”
Melalui Faktor-faktor Pembentuk Keunggulan http://civicchannel.wordpress.com/2012/03/30/c
Kompetitif. Database Thesis Perpustakaan ontoh-proposal-penelitian-2/. Diakses Tanggal
Universitas Pertahanan Indonesia. 31 Oktober 2012 Pukul 16:55 WIB.
Nurhasanah, Isye S. (2012). Analisis Keunggulan “Tinjauan Umum PT. Dirgantara Indonesia (Persero).
Kompetitif PT Dirgantara Indonesia Berbasis “
Pendekatan Hybrid Antara Model Five Forces http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/613/jbptunik
Porter dan Dynamic Capability. Database ompp-gdl-afizaltanj-30625-9--unikom_-a.pdf.
Thesis Perpustakaan Universitas Pertahanan Diakses Tanggal 20 Oktober 2013, Pukul 20:48
Indonesia. WIB.
Putra, Andretti RA. (2010). Analysis Of Resources “Sulitnya PT. Dirgantara Indonesia untuk
And Capabilities Organizations As Internal Berkembang di Indonesia.”
Sources Of Competitive Advantage PT. http://suarakpk.com/sulitnya-pt-dirgantara-
Metrodata E-Bisnis Dell Division. Database indonesia-untuk-berkembang-indonesia/.
Thesis Gadjah Mada University. Diakses 20 Oktober 2013 Pukul 20:36 WIB.
Suhendi, Asep. (2009). Keunggulan Kompetitif “ The Comparative Advantage Theory of
Melalui Strategi Penguasaan Wilayah, Competition.” http://sdh.ba.ttu.edu/r-
Kompetensi Sumber Daya Manusis Dan a%20theory-jm95.pdf. Diakses Tanggal 20
Orietasi Pasar – Studi Kasus Pada PT. Indosat Oktober 2013, Pukul 20:34 WIB.