Anda di halaman 1dari 16

ORGANIZATIONAL BEHAVIOUR

MOTIVATION: ORGANIZATIONAL APPLICATIONS

OLEH

KELOMPOK 3

ISNANDAR PUTRA 2020522084

RETNOFIA CHAIRA 2020522090

MARTIN SIHOMBING 2020522088

AGUNG PERMANA PUTRA 2020522085

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2021

1
1. PENDAHULUAN

Leadership is a power-laden, value-based and ethically driven relationship between leaders and
followers who share a common vision and accomplish real changes that reflect their mutual
purpose and goals
- Kepemimpinan mengandur unsur adanya kekuasaan, dijalankan dengan berbasis pada
nilai-nilai, dan berlangsung dalam lingkup hubungan etis antara pemimpin dan para
pengikutnya, yang masing-masing memiliki kesamaan visi dan senantiasa berusaha
mewujudkan perubahan-perubahan sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai (Gini &
Green, 2013:5)

Jack Welch, yang memiliki nama lengkap John Francis Welch Jr. Dilahirkan pada Tanggal
19 November 1935. Jack Welch dikenal sebagai salah satu toko kepemimpinan yang handal,
khususnya ketika dia menjabat sebagai CEO dari General Electric (GE) antara tahun 1981-2001.

General Electric Company (GE) adalah sebuah perusahaan multinasional teknologi


dan jasa yang berpusat di New York, Amerika Serikat. Perusahaan ini didirikan pada tahun
1890 oleh Thomas Edison. Bidang usaha yang dimiliki GE Company antara lain:

1. GE Capital
GE Aviation Financial Services, GE Commercial Finance, GE Energy Financial
Services, GE Money, & GE Treasury
2. GE Technology Infrastructure
GE Aviation, GE Enterprise Solutions, GE Healthcare, & GE Transportation
3. GE Energy Infrastructure
GE Energy, GE Oil & Gas, & GE Water & Process Technologies
4. NBC Universal
5. GE Consumer & Industrial
Aplikasi, lampu, dan distribusi elektris.

2
Penunjukan Jack Welch cukup mengejutkan banyak pihak luar dan didalam
perusahaan. Welch adalah contoh eksekutif muda, bersemangat dan mungkin menjadi yang
sangat tidak tradisional. Reg, Jones menyadari GE membutuhkan ide baru dan gaya
kepemimpinan yang berbeda, dan ia menyimpulkan bahwa Welch merupakan orang terbaik
untuk menggerakkan perusahaan menuju arah baru. Welch menjabat sebagai CEO di tahun
yang sama dengan komunikator besar GE, Ronald Reagan menjadi president Amerika
Serikat. Inflasi menjadi tantangan besar. Jones memprediksi elektronik mikro mulai
mengubah produk, prosedur tempat verja, dan sistem manufaktur.

Kepemimpinan Jones membuahkan hasil, GE saat ini sangat kaya secara keuangan
berhasil memulihkan kepercayaan Wall Street. Sandaran SDM yang kokoh telah dibentuk dan
perusahaan mampu melakukan perubahan untuk menjamin penghargaan bagi para eksekutif
muda, manager dan profesional yang paling berbakat sekaligus memotivasi agar mereka tetap
loyal pada perusahaan. Saat ini GE dianggap sebagai salah satu perusahaan yang paling baik
pengelolaannya didunia, dan Jones yang disegani oleh comunitas bisnis dan pemerintahan dan
dianggap sebagai pemimpin industri.
Ada perbedaan yang siginificant antara Jones dan Wlech. Jones adalah pemimpin
yang sangat sopan, diplomatis, didalam maupun diluir perusahaan. Welch memiliki sifat
kebalikannya. Ia sangat terbuka akan memberikan tantangan, kritik, dan bahkan
mempermalukan orang jika ia percaya bahwa dengan melakukan hal tersebut ia akan dapat
memotivasi mereka. Welch sangat menikmati dalam memberi dan menerima tantangan.
Perbedaan antara Jones dan Welch tidak terbatas hanya pada gaya pribadi mereka. Perbedaan
besar antara Jones dan Welch terletak pada perilaku mereka terhadap pemanfaatan rantai
komando untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi. Jones hanya bekerja melalui
tingkatan organisasi yang resma, ia tidak mencari informasi tentang bisnis dan isu - isu utama dari
orang-orang dibawah para bawahannya langsung.

Sebaliknya, Welch memanfaatkan Crotonville dan pertemuan manajemennnya untuk


mengidentifikasikan orang-orang diunit bisnis strategis yang dapat ia hubungi, untuk
memperoleh pandangan lain mengenai hal yang sedang terjadi pada unit bisnis dan
mengidentifikasikan sejumlah isu untuk strategis atau sesi sumber daya manusiannya.
3
Selama era 80an, Welch bekerja merampingkan GE dan membuatnya menjadi
perusahaan yang lebih kompetitif. Ia juga mendorong para manajer dari bisnis yang dikelola
untuk menjadi lebih produktif dengan menghilangkan ketidakefisienan dan memangkas
persediaan, serta menanggalkan berbagai birokrasi yang hampir membuatnya meninggalkan
GE pada masa lalu. Ia juga sempat di juluki “Neutron Jack” (seperti bom neutron) karena
menghilangkan karyawan dan meninggalkan gedungnya kosong. Dalam bukunya
“Jack:Straight From The Gut” (Jack: Pendirian dan Keberanian), Welch mengatakan bahwa
GE sebelumnya memiliki 411 ribu karyawan di akhir 1980, dan menjadi 299 ribu di akhir
1985. Sebanyak 112 ribu karyawan yang dilepas, 37 ribu diantaranya adalah karena bisnis
yang dijual, dan 81 ribu dikurangi selama berjalannya usaha. Sebaliknya, GE telah
meningkatkan nilai pasarnya secara pesat. Ia banyak menutup pabrik, mengurangi biaya gaji
dan memotong unit bisnis yang lamban berjalan. Filosofi bisnisnya adalah bahwa setiap
bisnis GE harus berada di posisi satu atau dua di tiap industrinya, atau akan ditinggalkan.
Walaupun pada awalnya ia banyak ditentang karena kebijakannya, namun pada akhirnya ia
mendapatkan rasa hormat. Strategi Welch ini akhirnya diadopsi oleh banyak Pimpinan
Eksekutif lainnya. Setiap tahun, Welch akan memberhentikan 10% manajer terbawah. Ia
terkenal akan keterusterangannya di rapat-rapat eksekutif. Ia benar-benar mendorong para
manajernya untuk maju, tetapi ia juga memberikan imbalan bonus dan kepemilikan saham pada
20% manajer teratasnya. Program kepemilikan saham di GE juga dikembangkan dari hanya
kepada eksekutif puncak hingga hampir dua pertiga karyawan. Welch juga dikenal karena
menghancurkan 9 lapis manajemen dan menanamkan informalitas dalam perusahaan.

Menurut Jack Welch bahwa seorang Leader harus memiliki 4 E, yaitu:

1. Energy ( Dia sendiri harus bersemangat )


2. Energize ( Bisa menyemangati orang lain )
3. Edge ( Punya ketajaman )
4. Execute ( Bukan cuma merencanakan tapi eksekusi/lakukan)

4
2. TINJAUAN LITERATUR

Motivasi dapat didefenisikan sebagai proses yang menjelaskan intensitas, arah dan
ketekunan usaha untuk mencapai suatu tujuan. Motivasi juga merupakan kondisi atau energi
yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan. Sikap mental karyawan yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang
memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal.

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi yang bersifat intinsik
adalah ketika sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut
mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain seperti
status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan karena kesenangannya
atau hobi. Sedangkan motivasi ekstrinsik terjadi karena adanya elemen elemen diluar
pekerjaan yang melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang
termotivasi seperti status ataupun kompensasi.

Peter Senge memperkenalkan konsep `learning organization`, dengan definisi:


“organizations where people continually expand their capacity to create the results they truly
desire, where new and expansive patterns of thinking are nurtured, where collective
aspiration is set free, and where people are continually learning to see the whole together.”

Dalam definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sebuah learning organization
mencakup beberapa poin utama berikut ini:

a. Anggota organisasi tersebut selalu berusaha meningkatkan kapasitas dirinya demi


mencapai hasil yang diinginkan.
b. Terdapat berbagai pemikiran baru dan perkembangan pemikiran yang lahir di
organisasi tersebut.
c. Seluruh anggota organisasi bebas menyampaikan aspirasinya
d. Anggota organisasi selalu belajar secara kontinu untuk dapat memahami `the big
picture`.

5
Inti dari teori behaviorisme Skinner adalah Pengkondisian operan (kondisioning
operan) yaitu sebentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas prilaku itu akan diulangi. Ada 6 asumsi yang
membentuk landasan untuk kondisioning operan (Margaret E. Bell Gredler, hlm 122).

Asumsi-asumsi itu adalah sebagai berikut:

1. Belajar itu adalah tingkah laku.


2. Perubahan tingkah-laku (belajar) secara fungsional berkaitan dengan adanya
perubahan dalam kejadian-kejadian di lingkungan kondisi-kondisi lingkungan.
3. Hubungan yang berhukum antara tingkah-laku dan lingkungan hanya dapat di
tentukan kalau sifat-sifat tingkah-laku dan kondisi eksperimennya di devinisikan
menurut fisiknya dan di observasi di bawah kondisi-kondisi yang di control secara
seksama.
4. Data dari studi eksperimental tingkah-laku merupakan satu-satunya sumber
informasi yang dapat di terima tentang penyebab terjadinya tingkah laku.

Menurut Skinner (J.W. Santrock, 272) unsur yang terpenting dalam belajar adalah
adanya penguatan (reinforcement ) dan hukuman (punishment).

- Penguatan dan Hukuman.

Penguatan (reinforcement) adalah konsekuensi yang meningkatkan probabilitas


bahwa suatu perilaku akan terjadi. Hukuman(punishment) adalah konsekuensi yang
menurunkan probabilitas terjadinya suatu perilaku.

Skinner membagi penguatan ini menjadi dua bagian:

a. Penguatan positif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons


meningkat karena diikuti dengan stimulus yang mendukung (rewarding). Bentuk-
bentuk penguatan positif adalah berupa hadiah (permen,
kado, makanan), perilaku (senyum, menganggukkan kepala untuk menyetujui, bertepuk
6
tangan, mengacungkan jempol), atau penghargaan (nilai A, Juara 1, 2 atau 3).
b. Penguatan negatif adalah penguatan berdasarkan prinsip bahwa frekuensi respons
meningkat karena diikuti dengan penghilangan stimulus yang
merugikan (tidak menyenangkan). Bentuk-bentuk penguatan negatif antara
lain: menunda/tidak memberi penghargaan, memberikan tugas tambahan atau
menunjukkan perilaku tidak senang (menggeleng, kening berkerut, muka
kecewa).

Perbedaan antara penguatan positif dan penguatan negatif adalah dalam penguatan
positif ada sesuatu yang ditambahkan atau diperoleh, sedangkan penguatan negatif ada sesuatu
yang dikurangi atau dihilangkan. Agar istilah ini tidak rancu, ingat bahwa penguatan negatif
meningkatkan probabilitas terjadinya suatu perilaku, sedangkan hukuman menurunkan
probabilitas terjadinya perilaku.

Konsep-konsep utama yang dikembangkan oleh B. F Skinner adalah sebagai berikut:

Proses operant conditioning:

a. Perilaku namun dalam kadar peningkatan dan intensitas yang berbeda-beda.


b. Discrimination : organisma dapat diajarkan untuk berespon hanya pada suatu
stimulus dan tidak pada stimulus lainnya. Caranya adalah secara konsisten
memberi reinforcement hanya pada respon bagi stimulus yang diinginkan dan
tidak pada respon terhadap stimulus. Memilah perilaku menjadi respondent behavior dan
operant behavior. Respondent terjadi pada kondisioning klasik, dimana reinforcement
mendahului UCR/CR. Dalam kondisi sehari-hari yang lebih sering terjadi adalah
operant behavior dimana reinforcement terjadi setelah response.
c. Positive dan negative reinforcers [kehadirannya PR menguatkan perilaku yang muncul,
sedangkan justru ketidakhadiran NR yang akan menguatkan perilaku].
d. Extinction: hilangnya perilaku akibat dari dihilangkannya reinforcers
e. Schedules of reinforcement, berbagai variasi dalam penjadwalan pemberian
reinforcement dapat meningkatkan lainnya.

7
f. Secondary reinforcement, adalah stimulus yang sudah melalui proses
pemasangan/kondisioning dengan reinforcer asli sehingga akhirnya bisa
mendapatkan efek reinforcement sendiri. Dalam kenyataan riil kehidupan
manusia, hampir semua yang kita anggap sebagai reinforcement adalah secondary
reinforcer.
g. Aversive conditioning, proses kondisioning dengan melibatkan suasana tidak
menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan punishment. Reaksi organisme adalah
escape atau avoidance.

Anggapan dasar Self management merupakan teknik kognitif behavioral adalah bahwa
setiap manusia memiliki kecenderungan-kecenderungan positif maupun negatif. Setiap
perilaku manusia itu merupakan hasil dari proses belajar (pengalaman) dalam merespon
berbagai stimulus dari lingkungannya. Namun self management juga menolak pandangan
behavioral radikal yang mengatakan bahwa manusia itu sepenuhnya dibentuk dan ditentukan
oleh lingkungannya.

Self-management merupakan serangkaian teknis untuk mengubah perilaku, pikiran,


dan perasaan. Aspek-aspek yang dapat dikelompokkan ke dalam prosedur self-management
menurut Yates (Miltenberger, 2008 dalam http://psikology09b.blogspot.com/2012/12/self-
management-pada-modifikasi-perilaku.html) adalah:
1) Management by antecedent: pengontrolan reaksi terhadap sebab-sebab atau pikiran
dan perasaan yang memunculkan respon.
2) Management by consequence: pengontrolan reaksi terhadap tujuan perilaku, pikiran,
dan perasaan yang ingin dicapai.
3) Cognitive techniques: pengubahan pikiran, perilaku dan perasaan. Dirumuskan dalam
cara mengenal, mengeliminasi dan mengganti apa-apa yang terefleksi pada
antecedents dan consequence.
4) Affective techniques: pengubahan emosi secara langsung.
Goal-setting dilaksanakan paling sering dalam hubungannya dengan pengendalian diri.
Dengan pengendalian diri, anda merekam setiap contoh dari target perilaku seperti apa perilaku
itu terjadi. Hal ini memungkinkan anda untuk mengevaluasi kemajuan ke arah tujuan. Selain

8
itu, pengendalian diri seringkali reaktif; itu adalah tindakan pengendalian diri menguntungkan
yang dapat mengakibatkan perubahan dalam target perilaku.

1. Manipulasi Anteseden
Merupakan manipulasi yg sering digunakan oleh orang-orang dalam program
manajemen diri untuk mempengaruhi perilaku mereka sendiri. Ingatlah bahwa dalam
awal manipulasi, Anda mengubah lingkungan dalam beberapa cara sebelum perilaku
sasaran terjadi untuk mempengaruhi terjadinya masa depan perilaku sasaran (Epstein,
1996). Enam jenis manipulasi pendahuluan untuk meningkatkan kemungkinan
perilaku target:
a) Menyajikan stimulus diskriminatif (SD) atau isyarat untuk target yang
diinginkan dari tingkah laku.
b) Menghapus SD atau isyarat untuk perilaku yang tidak diinginkan.
c) Mengatur program untuk membangun perilaku target yang diinginkan.
d) Menyajikan operasi untuk menghapuskan perilaku yang tidak diinginkan.
e) Mengurangi upaya respon untuk perilaku target yang diinginkan.
f) Meningkatkan upaya respon untuk perilaku bersaing.
2. Perilaku yang disetujui
Sebuah kontrak perilaku adalah dokumen tertulis di mana Anda
mengidentifikasi target perilaku dan mengatur target konsekuensi perilaku dalam
jangka waktu tertentu. Meskipun orang lain (manajer kontrak) menerapkan
konsekuensi, kontrak perilaku yang dianggap sebagai jenis strategi manajemen diri
karena perilaku yang masuk ke dalam kontrak adalah mengendalikan perilaku yang
dirancang untuk mempengaruhi terjadinya masa depan target perilaku. Dalam kontrak
perilaku, Anda mengidentifikasi dan menentukan perilaku target yang harus diubah,
membentuk metode pengumpulan data, menentukan tingkat kriteria sasaran perilaku
yang akan dicapai dalam jangka waktu kontrak, dan mengatur kontinjensi dan orang
untuk melaksanakan kontinjensi untuk mempengaruhi perilaku target.

9
3. ANALISIS KASUS

Adapun kasus yang dibahas dalam makalah ini adalah mengenai motivasi dalam organisasi. Kasus
nya adalah sebagai berikut ( McGrow Hill, 2012):
1. Welch telah menetapkan gaya manajemen yang ketat, bagaimanakah hal ini dapat
menciptakan atmosfir motivasi? Apakah Jack Welch menggunakan negative reinforcement
(penguatan negative), goal setting, atau behavioral self-management? Atau kombinasi dari
ketiganya?
2. Jack Welch telah menetapkan target untuk menjadi nomor satu dalam berbagai pasar.
Asumsikan bahwa hal ini sangat sulit dan target penugasannya. Apa yang dikatakan dalam
riset mengenai dampak dari target (goal setting) terhadap kinerja tersebut?
3. Mengapa Jack Welch menilai kepercayaan diri sangat tinggi? Apakah gaya manajemennya
dapat memberikan inspirasi kepada orang lain?
4. Apakah tindakan yang diambil oleh Jack Welch mampu mendorong manajemen
kemandirian(self-management) bagi karyawannya?

10
4. PEMBAHASAN

Welch telah menetapkan gaya manajemen yang ketat, bagaimanakah hal ini dapat
menciptakan atmosfir motivasi? Apakah Jack Welch menggunakan negative
reinforcement (penguatan negatif), goal setting, atau behavioral self-management? Atau
kombinasi dari ketiganya?
Selama masa kepemimpinan Jack Welch berdasarkan kasus diatas dijelaskan
bahwa welch membuat penyederhanaan bahwa manager GE harus mencapai mutu
yang tidak melebihi biayai di Scroogelike dan menangkap pangsa pasar yang
dibutuhkan, dan seandainya gagal mereka harus mundur. Hal ini terkait dengan 7 prinsip
yang dipegang oleh Jack Welch.
a. Bisnis itu Sederhana, menurut Welch bisinis itu bukan sesuatu yang rumit. Ia
mendorong orang lain untuk menyikapi bisnis sebagai sebuah bidang yang
simpel. Welch dalam pernyataannya pernah mengatakan, “Don’t make
business harder than it is.” (Jangan buat bisnis lebih sulit dari yang
sebenarnya)
b. Jangan membuat bisnis terkesan rumit. Betapa bedanya bisnis GE dari yang
lain, ia mendorong setiap orang dalam perusahaannya untuk berpikir secara
sederhana, untuk memandang mereka sebagai pelaku dia proses serupa: input
dan output. Dan tidak memperumit bisnis lebih dari yang seharusnya. Inputnya
sama, kata Welch. Input bisa berupa orang, energi, dan ruang fisik. Sementara
output bisa bervariasi.
c. Hadapi kenyataan. Welch dalam bukunya “Jack Welch and the GE Way”
menyatakan dengan tegas, “Face reality. then act decisively.” Hadapilah
realitas yang ada di hadapan kita, apapun itu. Entah manis atau pahit. Cerah atau
suram. Jangan sekali-kali mundur dan melarikan diri dari apa yang harus kita
hadapi. Bagi Welch, ini adalah salah satu prinsip berbisnis utamanya. Siapapun,
baik dalam kehidupan atau bisnis, biasanya akan menang dan berhasil jika
ia mampu untuk mengakui kenyataan yang ada dan bereaksi secara tepat.

11
d. Jangan gentar akan perubahan. “Embrace change, don’t fear it,” demikian kata
Welch. Perubahan terjadi lebih cepat dari waktu yang diperlukan sebuah
perusahaan untuk meresponnya.

e. Perangi birokrasi. “Get rid of the managers, get rid of the bureaucracy!” Welch
berpendapat bahwa setiap lapisan yang harus ditembus dalam sebuah birokrasi
ialah lapisan yang buruk. Dunia bergerak dengan kecepatan yang begitu
tingginya sehingga kendali bisa menjadi kekangan yang menghambat. Itu
cuma membuat kita lamban. Gunakan sumber daya yang ada secara efisien.
Tidak perlu memiliki terlalu banyak pekerja jika beban pekerjaan masih bisa
ditangani dengan baik. Hal ini ia terapkan dalam GE. Ia menjadi pionir dalam
sebuah gerakan perampingan yang tidak populer. Meski kurang menyenangkan
bagi banyak pihak termasuk dirinya sendiri, Welch tahu itu harus dilakukan
jika GE berkeinginan menjadi perusahaan yang terus bisa bertahan di antara
kancah persaingan global di masa depan.

f. Gunakan kecerdasan pekerja Anda. Libatkan semua orang dalam perusahaan.


Singkirkanlah lapisan manajemen yang menyulitkan dan membuat lamban.
Buang kekangan birokrasi yang membelenggu. Dan musnahkan karang
penghalang yang menghambat jalannya perusahaan menuju sukses.

g. Temukan siapa yang memiliki ide terbaik, dan terapkan ide itu. Inilah rahasia
manajemen yang progresif lainnya. Temukanlah ide-ide bagus dari siapa saja
kemudian terapkanlah ide itu secara serius. Itulah yang dipegang teguh Welch
setiap saat.

Ketujuh prinsip tersebut secara tidak langsung dapat mendorong motivasi


kerja karyawan GE, dengan ada goal setting untuk memperoleh mutu yang baik tanpa
melewati batas anggaran, akan memicu Manager akan berusaha keras meningkatkan
performanya. Karena adanya ekspektasi dan harapan akan mendapatkan reward
apabila berhasil dan mendapatkan punishment jika gagal. Disisi lain akan terbentuk

12
dengan sendirinya sumber daya manusia yang berkualitas yang memegang
prinsipprinsip untuk meningkatkan keberhasilan GE. Maka jelaslah bahwa Jack
Welch menggunakan kombinasi ketiga aspek negative reinforcement (penguatan
negative), goal setting, atau behavioral self-management.

2. Jack Welch telah menetapkan target untuk menjadi nomor satu dalam berbagai pasar.
Asumsikan bahwa hal ini sangat sulit dan target penugasannya. Apa yang dikatakan
dalam riset mengenai dampak dari target (goal setting) terhadap kinerja tersebut?

Berdasarkan teori penetapan tujuan merupakan proses kognitif dari


beberapa utilitas praktis, tujuan merupakan hasil yang berusaha dicapai oleh orang, tim
atau kelompok melalui perilaku dan tindakan. Jika diasumsikan terjadi kesulitan dalam
tujuan Welch untuk menjadi nomor satu dan menguasai pangsa pasar. Maka dengan
sendirinya kita harus merunut kembali prinsip penetapan tujuan tersebut. Lima Prinsip
Menetapkan Tujuan :

a. Kejelasan: Tujuan yang terukur, jelas dan spesifik


b. Challenge; Salah satu karakteristik yang paling penting dari tujuan adalah
tingkat tantangan.orang sering termotivasi oleh pencapaian dan mereka akan
menilai tujuan berdasarkan makna prestasi yang diantisipasi. Ketika anda tahu
bahwa apa yang anda lakukan akan di terima dengan baik, ada motivasi alami
untuk melakukan pekerjaan yang baik.Rewards biasanya meningkatkan tujuan
lebih sulit.jika anda yakin anda akan baik kompensasi atau imbalan untuk
mencapai tujuan yang menantang.

Yang akan meningkatkan antusiasme dan mendorong anda untuk


menyelesaikannya. Menetapkan tujuan yang relevan erat dengan imbalan yang
diberikan untuk mencapai tujuan yang menantang.Tujuan yang relevan akan lebih
lanjut tujuan organisasi anda dan ini adalah jenis tujuan yang sebagian besar majikan
akan senang hati memberikan hadiah.

c. Komitmen; Tujuan harus dipahami dan di sepakati jika mereka ingin menjadi
13
efektif. Karyawan lebih cenderung “membeli,menjadi” tujuan jika mereka
merasa, mereka adalah bagian dari menciptakan tujuan itu.
d. Umpan balik; Selain memilih jenis yang tepat sasaran, tujuan program yang
efektif harus mencakupi umpan balik.saran dan masukan memberika
kesempatan untuk memperjelas harapan, tujuan menyesuaikan kesulitan dan
mendapatkan pengakuan.
e. Kompleksitas Tugas; Faktor terakhir dalam penentuan sasaran perkenalan teori dua
persyaratan untuk sukses.untuk tujuan atau tugas yang sangat komploeks, lebih
berhati hati untuk memastikan bahwa pekerjaan itu tidak berlebihan.

Dari model penetapan tujuan menekankan bahwa tujuan bisa berperan sebagai
motivator.

3. Mengapa Jack Welch menilai kepercayaan diri sangat tinggi? Apakah gaya
manajemennya dapat memberikan inspirasi kepada orang lain?

Gaya kepemimpinan Jack Welch cukup kontroversi dan banyak diadopsi


oleh para manager pada saat ini. Karena gaya kepemimpinan Welch menitkberatkan
pada motivasi untuk dirinya sendiri dan akhirnya menular kepada karyawan-
karyawannya. Berdasarkan kutipan “self-confidence is the fuel of productivity and
creativity, decisiveness, and speed”. (kepercayaan diri adalah bahan bakar
produktivitas dan kreativitas, ketegasan serta kecepatan. Seorang manajer harus tahu
bagaimana untuk bisa yakin dengan diri sendiri, karena pada akhirnya mereka harus
bisa menentukan arah perjalanan bisnis yang mana dalam persaingan akan
membutuhan kreativitas dan produktivitas yang tinggi agar dapat unggul. Semua itu
tidak akan lepas dari kecepatan dan ketegasan keputusan agar mendapatkan hasil
terbaik.

14
4. Apakah tindakan yang diambil oleh Jack Welch mampu mendorong manajemen
kemandirian (self-management) bagi karyawannya?
Upaya pengembangan leadership yang dilakukan di GE Company terdiri
dari rangkaian pelatihan bagi para eksekutif perusahaannya. Pelatihan tersebut
dirancang sedemikian rupa agar mampu menumbuhkan leadership yang sesuai dengan
isu-isu bisnis yang berlaku di GE Company. Dalam kasus GE Company, reviewer
memulai proses perubahan dengan melakukan wawancara pada semua pemimpin
dalam bisnis tersebut seputar pandangan mereka tentang tantangan bisnis dan
kepemimpinan. Reviewer juga melakukan wawancara pada para calon pengguna
pelatihan tersebut untuk mengetahui kenginan mereka atas perubahan dan
pengembangan personal. Hasil dari wawancara tersebut digunakan dalam
mengidentifikasi isu-isu bisnis dan juga poin-poin pelajaran mengenai kepemimpinan
efektif yang dapat diajarkan bagi peserta pelatihan nantinya, dan kemudian digunakan
untuk membentuk kerangka yang menjadi pondasi perilaku bagi intervensi yang
dilakukan.

GE berorientasi strategik, artinya GE tidak harus menunggu organisasinya


mengalami penurunan baru mengadakan training dan program pengembangan
karyawannya. Namun, GE tetap berpikiran bahwa melakukan tindakan preventif
hasilnya akan lebih maksimal sehingga GE fokus untuk senantiasa mengembangkan
program leadership-nya.
Program pelatihan kepemimpinan yang diterapkan oleh GE merupakan
upaya untuk menjaga kualitas modal kepemimpinan di perusahaan tersebut yang juga
akan berpengaruh pada modal manusia sebagai bagian organisasi untuk dapat
memberikan yang terbaik sehingga GE selalu memiliki para pemimpin inovatif yang
menjaga agar GE selalu memiliki daya saing di tingkat internasional.
Kasus GE Company, mengembangkan budaya kuratif yaitu mengantisipasi
perubahan-perubahan lingkungan luar sedini mungkin. Terlihat dari proses regenerasi
para pemimpin yang tetap menjadi perhatian bagi management meskipun kondisi
perusahaan berada pada siklus growth.
15
5. REKOMENDASI KEBIJAKAN
Selain memotivasi karyawan melalui inspirasi dan saling berbagi, kinerja perusahaan dapat
lebih ditingkatkan dengan acara memberikan reward atau meningkatkan kapasitas
karyawan melalui pelatihan.

6. PEMBELAJARAN DARI KASUS


Motivasi dari diri sendiri jauh lebih efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan dari
pada menerapkan kebijakan dan aturan yang tegas. Selain itu dirasa penting juga untuk
mendorong rasa kepemilikan terhadap perusahaan.

16

Anda mungkin juga menyukai