Anda di halaman 1dari 7

HARGA BARANG DAN ELASTISITAS

Nama :Agung Permana Putra


No Telp : 085364525270 Email : agungpermanaputra359@gmail.com

PENDAHULUAN
Fenomena yang terjadi pada saat menjelang natal dan tahun baru membuat
komoditas harga barang mengalami lonjakan. Permintaan barang yang mengalami
kenaikan tajam sementara hal ini menjadi kesempatan yang besar bagi bpara
pedagang. Permintaan yang tinggi sementara memang kebutuhan yang juga
mengalami kenaikan membuat masyarakat tidak mau ambil pusing terhadap harga
barang. Hal inilah yang membuat para pedagang menjadi untung besar dalam
menghadapi fenomena ini.
Salah satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi
adalah konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan
terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang
terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva
berubah? Dan beberapa besar pengaruhnya?

Elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi


terhadap perubahan kondisi yang ada. Kondisi yang dimaksud berkaitan dengan
perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga.

Elastisitas harga yang terjadi pada saat menjelang natal dan tahun baru
memang dirasakan oleh berbagai pihak. Mungkin bagi masyarakat yang
menengah keatas tidak mempermasalahkan terjadinya lonjakan tersebut namun
bagi masyarakat menengah kebawah menjadi memberatkan. Harga kebutuhan
barang yang mengalami lonjakan sementara untuk memenuhi kebutuhan harus
terpenuhi sehari-harinya. Hal inilah yang harus dijadikan pedoman untuk melihat
dampak elastisitas permintaan dan penawaran yang terjadi.
PEMBAHASAN

1.      Elastisitas Permintaan


Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu
gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain.
Elastisitas permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang
menunjukkan sampai di mana besarnya pengaruh perubahan harga terhadap
perubahan permintaan. Ketika harga sebuah barang turun, jumlah permintaan
terhadap barang tersebut biasanya naik sedangkan semakin rendah harganya,
semakin banyak benda itu dibeli. Elastisitas permintaan ditunjukan dengan rasio
persen perubahan jumlah permintaan dan persen perubahan harga.
Ketika elastisitas permintaan suatu barang menunjukkan nilai lebih dari 1,
maka permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya
jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.
Sementara itu, barang dengan nilai elastisitas kurang dari 1 disebut barang
inelastis, yang berarti pengaruh besar-kecilnya harga terhadap jumlah-permintaan
tidak terlalu besar. Sebagai contoh, jika harga sepeda motor turun 10% dan jumlah
permintaan atas sepeda motor itu naik 20%, maka nilai elastisitas permintaannya
adalah 2; dan barang tersebut dikelompokan sebagai barang elastis karena nilai
elastisitasnya lebih dari 1. Perhatikan bahwa penurunan harga sebesar 1%
menyebabkan peningkatan jumlah permintaan sebesar 2%, dengan demikian dapat
dikatakan bahwa jumlah permintaan atas sepeda motor sangat dipengaruhi oleh
besarnya harga yang ditawarkan.

2.      Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas


Pengaruh harga terhadap elastisitas adalah presentase perubahan jumlah
barang yang diminta dengan presentase perubahan dengan harga dipasar, sesuai
dengan hukum permintaan, dimana jika persentase harga naik, maka persentase
kuantitas barang turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai
elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara persentasi perubahan jumlah
diminta dengan persentasi perubahan harga disebut koefisien elastisitas
permintaan.
a.       Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Primer
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila
harga naik maka permintaan turun)
Hukum permintaan terhadap Barang Primer adalah In Elastis dan In Elastis
Sempurna karena semakin banyak produsen yang meminta barang primer maka
semakin naik harga, tetapi apabila semakin sedikit yang meminta maka harga
akan turun dan tidak dalam jumlah yang signifikan (turun sedikit daripada
permintaan terhadap barang tersebut. Apabila In Elastis Sempurna maka
Konsumen tetap membeli barang itu berapapun harganya.

b.      Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Sekunder


Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila
harga naik maka permintaan turun)
Hukum permintaan terhadap Barang Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena
harga dan kuantitas produk yang diminta berubah dalam permintaan yang sama,
produk sekunder adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan primer
terpenuhi.
c.       Pengaruh Elastisitas Harga Terhadap Permintaan Produk Tersier
Elastisitas Harga terhadap Permintaan mempunyai hubungan negatif (Apabila
harga naik maka permintaan turun).
Hukum permintaan terhadap Barang Tersier adalah Elastis, pengertian produk
tersier sendiri adalah produk yang diinginkan oleh konsumen setelah produk
sekunder telah dipenuhi (barang mewah). Permintaan barang tersier disebut elastis
karena setiap kenaikan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menurunkan
permintaan konsumen terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi
penurunan yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan permintaan
konsumen terhadap produk tersebut.

3. Elastisitas Penawaran
Elastisitas merupakan perbandingan perubahan yang akan terjadi apabila
satu atau hal yang lain berubah. Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah
perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan
variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan
atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga.

Dalam konsep ini hal – hal yang dapat mempengaruhi elastisitas :


1.  Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang bersangkutan
2.  Seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang
yang bersangkutan
3.  Banyak tidaknya macam penggunaan barang yang bersangkutan

Sebagaimana kita ketahui pada umumnya konsumen sensitive terhadap


perubahan harga, tetapi disisi lain produsenpun sensitive terhadap perubahan
harga. Ketika terjadi perubahan harga (baik harga naik atau harga turun) akan
mempengaruhi keputusan produsen dalam berproduksi. Ukuran kepekaan
produsen terhadap perubahan harga inilah yang disebut dengan Elastisitas Harga
dari Penawaran atau sering disebut Elastisitas Penawaran. Elastisitas penawaran
(Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan kuantitas barang yang
ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga barang itu sendiri.
Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan harga barang itu sendiri.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas penawaran.Adapun yang dimaksud
koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan
antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harganya.
Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan rumus
sebagai berkut.
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran
Ada dua faktor yang dikatakan sangat penting didalam menentukan elastisitas
penawaran, yaitu :

1.     Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.


Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi :
 - Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika
produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal,
maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
- Kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi
besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya.

2.      Jangka waktu analisis.


Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga
berubah, para ahli ekonomi membedakan tiga waktu atau masa bagi produsen
dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang akan ditawarkan dengan
perubahan harga tersebut. Adapun tiga waktu tersebut adalah:

1. Immediate Run/ Momentary Period/ M,arket Period

suatu priode waktu yang sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat
dipasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak yang ada dipasar. Dalam waktu
satu/beberapa hari saja semua input tetap. Oleh karena itu, para produsen/penjual
tidak dapat segera menambah jumlah yang ditawarkan, meskipun konsumen
bersedia membayar harga yang tinggi. Jumlah barang yang ditawarkan tergantung
dari banyaknya persediaan yang ada pada saat itu. Pada jangka waktu yang sangat
singkat, penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga
penawaran menjadi tidak elastis sempurna.

2. The short run

Diartikan jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan para produsen


menambah jumlah produksinya dengan jalan menambah input variabel (dengan
bekerja lebih keras/lama, mempergunakan lebih banyak bahan dsb). Tetapi tidak
cukup lama untuk memperbesar kapasitas produksi yang ada (areal pertanian,
modal tetap seperti bangunan pabrik, mesin-mesin, dll). Dalam keadaan demikian
penawaran dapat elastis, dapat juga inelastis, tergantung jenis barang dan proses
produksinya. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek,
namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis.

3. The long run

Suatu priode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk masuk
kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
mengembangkan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis. Dalam jangka
waktu yang cukup lama tersebut para produsen dapat menambah kapasitas
produksi dengan menambah modal tetap (pabrik baru, mesin-mesin, perluasan
areal pertanian, dsb) untuk menyesuaikan produksi dengan permintaan
masyarakat.Makin lama jangka waktu, makin elastis penawaran.Dalam jangka
panjang, perkembangan teknik produksi di sektor industri dan produksi secara
besar-besaran malah dapat menyebabkan harga turun, sehingga barang-barang
yang dulu dipandang barang mewah dan mahal menjadi barang kebutuhan biaya
yang terbeli juga oleh orang banyak (misalnya, radio transistor, kalkulator, dsb).
Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan dalam jangka
panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.

5.   Pengaruh Harga Terhadap Elastisitas Penawaran

a. Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Primer

Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif


(apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum Penawaran terhadap Barang
Primer adalah Elastisitas Sempurna berapapun kuantitasnya, konsumen tetap
membeli berapa pun barang yang ditawarkan.
b. Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Sekunder
Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif
(apabila harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang
Sekunder adalah Elastisitas Uniter karena harga dan kuantitas produk yang
ditawarkan berubah dalam permintaan yang sama.

c. Elastisitas Harga Terhadap Penawaran Produk Tersier

Elastisitas Harga terhadap Penawaran mempunyai hubungan positif (apabila


harga naik maka penawaran naik). Hukum penawaran terhadap Barang Tersier
adalah Elastis, Penawaran barang tersier disebut elastis karena setiap kenaikan
yang terjadi pada harga barang tersebut akan menaikkan penawaran produsen
terhadap produk tersebut, sebaliknya apabila terjadi penurunan yang terjadi pada
harga barang tersebut akan menurunkan penawaran terhadap produk tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Elastisitas harga dan barang terhadap permintaan dan penawaran yang terjadi
menjelang natal dan tahun baru dipicu dengan beberapa faktor yakni, kondisi
Seberapa besar barang – barang yang menggantikan barang yang bersangkutan,
seberapa besar dari pendapatan yang akan dibelanjakan untuk membeli barang
yang bersangkutan dan banyak tidaknya macam penggunaan barang yang
bersangkutan. Hal itulah yang menjadi faktor penentu dalam elastisitas.

2. Saran

Solusi yang harus dilihat oleh masyarakat adalah harus lebih teliti dalam
membeli barang dan kebutuhan. Elastisitas yang terjadi menjelang akhir tahun
merupakan fenomena tahunan yang mana dari sisi produsen juga memanfaatkan
kesempatan dalam meraup keuntungan.

DAFTAR PUSTAKA

Academia.edu.Makalah Elastisitas Permintaan dan Penawaran

https://www.academia.edu/8913488/makalah_elastisitas_permintaan_dan_penawa
ran Diakses pada : 28 Desember 2020

Course Hero.Elastisitas Permintaan dan Penawaran

https://www.coursehero.com/file/21984781/BAB-5-ELASTISITAS-
PERMINTAAN-DAN-PENAWARAN/ Diakses pada : 28 Desember 2020

Makalah.co.id.Makalah Elastisitas Permintaan dan Penawaran

http://www.makalah.co.id/2013/03/makalah-elastisitas-permintaan-dan.html
Diakses pada : 28 Desember 2020

Mia Citra Dinisari.Natal dan Tahun Baru Harga Barang Kebutuhan Pokok Naik

https://jakarta.bisnis.com/read/20161213/383/611663/natal-dan-tahun-baru-harga-
barang-kebutuhan-pokok-naik- Diakses pada : 28 Desember 2020
Ni Luh Junia Purnami.Contoh Makalah Elastisitas Permintaan

https://purnamiap.blogspot.com/2014/10/contoh-makalah-elastisitas-
permintaan.html Diakses pada : 28 Desember 2020

Anda mungkin juga menyukai