BUILD-BORROW-BUY FRAMEWORK penggabungan dengan perusahaan yang lebih mengerti pasar yang
Konseptual yang membantu perusahaan untuk menentukan mana yang lebih ditargetkan akan menjadi nilai plus untuk bisa lebih mudah masuk ke pasar
baik dipilih antara: tersebut.
- Build (bangun system baru untuk perkembangan internal firm nya) • Hedge against uncertainty (melindungi diri dari ketidakpastian)
- Borrow (buat perjanjian kontrak antar 2 firm untuk perkembangan masing2 Melindungi perusahaan dari ketidakpastian pasar yang selalu bergerak
firm – risk-an karena salah satu firm bisa sewaktu-waktu pergi ketika sudah dinamis dan tidak pasti. Misalkan, google berusaha untuk melakukan
unggul) strategic alliances dan berujung pada akuisisi perusahaan kecil agar tidak
- Buy (peroleh sumber baru, kompetensi baru & kapabilitas baru yang sudah mengganggu pasar dalam memasarkan produk-produknya.
bisa langsung dioperasikan/digunakan. Opsi ini jika punya modal besar, cth • Access critical complementary assets (untuk mengakses asset perusahaan
akuisisi) target yang penting/krusial)
Perusahaan dapat peroleh sumber daya baru untuk atasi resource gap Ketika punya produk atau layanan baru, pasti butuh asset yang baik dari segi
(kesenjangan sumber daya) karena keunggulan kompetitif yang dimiliki produksi, hingga pemasarannya. Membangun/membuat asset baru (seperti
perusahaan competitor nya dengan 3 model ini. keahlian pemasaran dan peraturan atau tenaga penjualan) seringkali mahal
dan menghabiskan waktu. Aliansi strategis memungkinkan perusahaan untuk
PERTANYAAN BUILD-BORROW-BUY FRAMEWORK: (PERTANYAAN BERTAHAP mencocokkan keterampilan dan sumber daya untuk lengkapi kebutuhan atas
& TERINTEGRASI SATU SAMA LAIN) asset yang dibutuhkan secara memadai. Selain itu, perjanjian lisensi
semacam ini memungkinkan mitra untuk mendapatkan keuntungan dari
pembagian kerja, memungkinkan masing-masing untuk secara efisien fokus
pada kompetensi intinya.
• Learn new capabilities (untuk pelajari kapasitas & kapabilitas baru)
Kerjasama dapat mengarah pada perlombaan belajar dalam aliansi strategis,
situasi di mana kedua mitra termotivasi untuk membentuk perjanjian
penggabungan untuk saling belajar untuk dapat kapabilitas/keterampilan
baru, tapi sebenarnya mereka sama-sama bersaing. Perusahaan yang belajar
lebih cepat dan mencapai tujuannya lebih cepat potensi untuk berhenti
melakukan kerjasama atau, setidaknya, untuk mengurangi dalam berbagi
pengetahuan perusahaannya.