Anda di halaman 1dari 2

Review SR PT.

KAI
PT. KAI memiliki pemangku kepentingan yang terdiri dari Pekerja, Pengguna Jasa Kereta Api,
Investor, Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Badan-badan Industri/Pemasok, Badan
Pengatur (Regulator), dan Pemerintah. Berdasarkan aspek pelibatan pemangku kepentingan, PT. KAI
telah melakukan berbagai pendekatan dengan frekuensi dan topik yang berbeda-beda terhadap
setiap pemangku kepentingannya. Untuk mengetahui apa saja pendekatan yang dilakukan oleh PT.
KAI , kita dapat melihatnya pada sustainability report PT. KAI tahun 2015 halaman 42.

Sebagai bentuk upaya dalam meningkatkan pelayanan dan kenyamanan kepada pengguna
jasa, KAI telah meningkatkan standar pelayanan di stasiun maupun di perjalanan selama berada di
dalam kereta api. Selain itu PT. KAI juga melaksanakan berbagai pelatihan yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi K3 pekerja. Dengan upaya tersebut, pada tahun 2015 tidak ditemukan
dan atau tidak terdapat laporan adanya pekerja yang menderita penyakit akibat kerja (PAK). PT. KAI
juga melakukan pelestarian lingkungan yaitu dengan pengelolaan emisi gas rumah kaca, KAI
melakukan pengelolaan limbah yang dibagi menjadi dua yaitu, limbah cair (berasal dari pelumas, dan
solar bekas) dan limbah padat (berasal dari drum bekas, besi, gram bubutan, potongan besi),
penggunaan dan pengelolaan pelumas, pengelolaan penimbunan, serta membuat fasilitas ramah
lingkungan. PT KAI juga melestarikan lingkungan dengan melakukan penanaman pohon dan
memberikan penganggaran pengelolaan lingkungan sebersar Rp267 juta.

PT KAI ini dalam memproses konten laporan berslandaskan pada prinsip GRI G4 Dimana
proses penentuan kontren laporan ini berdasrkan pada prinsip prinsip seperti keterlibatan
pemangku kepentingan,konteks keberlanjutan,materialitas,dan kelengkapan.Pada sustainability
report PT KAI dijelaskan mengenai Risiko, Tantangan, dan Strategi Keberlanjutan KAI
untuk Transportasi Indonesia.Risiko yang ada laporan ini dijelaskan bahwa apa saja risiko risiko yang
dihadapi PT KAI dalam menjalankan operasionalnya,seperti adanya risiiko terlambatnya
pengoperasianalannya.Juga dalam hal tantangan banyak tantangan yang dihapai PT KAI sulitnya
realisasi pengiriman Batu Bara PTBA. PT KAI juga mengadakan program CSR dimana dijelaskan dalam
sustainability report Berdasarkan SK Direksi KAI Nomor: KEP.U.OT.003/VI/9/KA2012, tanggal 16 Juni
2012, Pengelolaan program kemitraan bina lingkungan (PKBL) di daerah menjadi bagian dari
kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) dengan pembinaan di bawah Direktur Utama dan
Sekretaris Perusahaan. Sedangkan pengelolaan di daerah dibentuk tim CSR secara fungsional.Juga di
jelaskan ada beberapa tata nilai yg dimiliki PT KAI Seperti Keselamatan,Innovasi dan Layanan Prima.

Tata Kelola PT KAI juga di terangkan dimana penerapan Good Corporate Governance (GCG)
atau Tata Kelola Perusahaan yang baik di Perusahaan terus ditingkatkan dengan berpedoman pada
peraturan perundangan yang berlaku. Tujuan utama implementasi GCG adalah untuk menunjang
keberhasilan visi dan misi perusahaan yang senantiasa berlandaskan pada lima nilai utama
Perusahaan yaitu Integritas, Profesional, Keselamatan, Inovasi, dan Pelayanan Prima.Tujuan dari
penerapan GCG :

Memaksimalkan nilai Perusahaan, Mendorong pengelolaan Perusahaan secara profesional, efisien


dan efektif, Mendorong organ Perusahaan membuat keputusan dan menjalankan tindakan
berlandaskan nilai moral yang tinggi, kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan, serta
kesadaran tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian
lingkungan di sekitar Perusahaan, Meningkatkan kontribusi Perusahaan dalam perekonomian
nasional, Meningkatkan iklim investasi nasional dan yang terakhir Menciptakan citra Perusahaan
yang baik.

Yang di nilai kurang dari Sustainability Report PT KAI yaitu SR yang dibuat masih belum
update, atau dengan kata lain masih belum yang terbaru. Pada tahun ini saja, SR terbaru dari PT KAI
baru sampai Sustainability Report Tahun 2015, yang mana dapat kami katakan itu sebagai
kekurangan dari SR PT KAI itu sendiri.

Selain itu, untuk bahasan mengenai Risk Management yang dikemukakan juga pada SR PT
KAI, menurut kami terlalu dijelaskan secara rinci dan mendetail, yang sebenarnya tidak begitu perlu
untuk dijelaskan secara mendalam. Lalu untuk bahasan mengenai pengelolaan hubungan dengan
pemangku kepentingan juga dijelaskan di dalam SR secara lengkap.

Sehingga menurut kami, SR PT KAI sudah cukup baik, hanya perlu di perbaiki di beberapa
aspek agar dapat menjadikan Sustainability Reportnya menjadi lebih baik lagi kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai