Anda di halaman 1dari 22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Sifat Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Deskriptif yaitu

pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat. Tujuannyan untuk membuat deskripsi,
gambaran atau lukisan secara sitematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat
serta hubungan antara fenomena yang diselidiki (Nasir, 1998:63).
Penelitian ini tidak menggunkan hipotesis, seperti pada penelitian deskriptif
pada umumnya. Dalam penelitian deskriptif kebanyakan tidak dimaksudkan untuk
menguji hipotesis tertentu, tetapi lebih menggambarkan apa adanya tentang suatu
variabel, gejala atau keadaan. (Widodo dan Mukhtar, 2000:6)

3.2

Metode Penelitian Analisis Isi


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

isi.Analisi isi adalah penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi
suatu informasi tertulis atau tercetak dalam media massa. Pelopor analisis isi adalah
Harold D. Lasswell, yang memelopori teknik symbol coding, yaitu mencatat lambang
atau pesan secara sistematis, kemudian diberi interpretasi.

38

39

Analisis isi dapat digunakan untuk menganalisis semua bentuk komunikasi.


Baik surat kabar, berita radio, iklan televisi maupun semua bahan-bahan dokumentasi
yang lain. Hampir semua disiplin ilmu sosial dapat menggunakan analisis isi sebagai
teknik/metode

penelitian.

Holsti

menunjukkan

tiga

bidang

yang

banyak

mempergunakan analisis isi, yang besarnya hampir 75% dari keseluruhan studi
empirik, yaitu penelitian sosioantropologis (27,7 persen), komunikasi umum (25,9%),
dan ilmu politik (21,5%).
Hal ini berguna untuk mencapai tujuan penelitian ini yaitu melihat gambaran
kecenderungan isi adegan kekerasan dalam film Tom And Jerry yang ditayangkan
MNCTV.
Wimmer dan Dominick mengutarakan enam (6) kegunaan dari analisis isi
yaitu (Kriyantono, 2007:231) :
1. Analisis isi digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan isi
komunikasi.
2. Analisis

isi digunakan untuk memprediksi/menduga/menilai/menentukan

citra kelompok tertentu dalam masyarakat.


3. Analisis isi digunakan untuk menetapkan titik awal bagi studi-studi lanjutan
mengenai efek media.
4. Analisis isi digunakan untuk melihat agenda setting baik dari media maupun
audience.
5. Analisis isi digunakan untuk membandingkan isi media dengan kehidupan
nyata dalam masyarakat.

40

6. Analisis isi digunakan untuk menguji hipotesis dari karakteristik sebuah


pesan.
Setiap teknik penelitian mempunyai ranah empirisnya sendiri. Ada beberapa
keunggulan analisis isi1 :
1. Analisis isi merupakan sebuah metode yang tidak mencolok, sehingga tidak
mempengaruhi kewajaran data.
2. Analisis isi menerima materi sebagaimana adanya tanpa disusun terlebih dahulu
dalam suatu struktur oleh penelitinya.
3. Teknik analisis isi sangat peka terhadap konteks data, dengan demikian mampu
mengolah bentuk-bentuk simbolik.
4. Teknik analisis isi dapat menangani data yang jumlahnya sangat besar.

Analisis isi menempati kedudukan yang penting diantara berbagai metodologi


penelitian karena, mampu menerima komunikasi simbolik yang relative tidak
terstruktur sebagai data dan dapat menganalisa gejala yang tidak teramati melalui
media data yang berkaitan dengan gejala tersebut, tanpa menghiraukan bahasa yang
digunakan. Karena sebagian besar proses social ditransasikan melalui symbol-simbol,
maka analisis isi yang paling banyak diterapkan didalam ilmu-ilmu social2.
Teknik analisis isi pada umumnya memberikan manfaat untuk tiga kegiatan,
yakni pertama membuat paparan tentang apa, bagaimana, dan kepada siapa suatu
komunikasi dinyatakan; kedua membuat inferensi tentang anteseden mengenai sebab
1
2

Klaus Krippendorf,Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi,Rajawali Pers 2002,hal 28


Ibid ,hal 35

41

musabab mengapa suatu komunikasi dinyatakan; dan ketiga membuat inferensi


tentang apa dampak dari komunikasi yang dinyatakan itu3.
Analisis isi dapat dipergunakan jika memiliki syarat berikut :
1. Data yang tersedia sebagaian besar terdiri dari bahan-bahan yang terdokumentasi
(buku, surat kabar, pita rekaman, naskah/manuscript).
2. Ada keterangan pelengkap atau kerangka teori tertentu yang menerangankan tentang
dan sebagai metode pendekatan terhadap data tersebut.
3. Peneliti memiliki kemampuanteknis untuk mengolah bahan-bahan/ data-data yang
dikumpulkannya karena sebagian dokumentasi tersebut bersifat sangat khas atau
spesifik.

Adapun prosedur dasar pembuatan rancangan penelitian dan pelaksanaan studi


analisis isi terdiri dari beberapa langkah yaitu4 :
1. Merumuskan pertanyaan penelitian.
Permulaan penelitian itu adalah adanya rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian yang dinyatakan secara jelas, tegas, eksplisit, dan mengarah, serta
dapat diukur dan untuk dijawab dengan usaha penelitian, sehingga pokok
kajian yang spesifik dari problem penelitian mudah dioperasikan dan diukur.
2. Melakukan sampling terhadap sumber-sumber data terpilih.

Klaus Krippendorf,Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi,Rajawali Pers 2002,hal 37


Bambang Setiawan dan Ahmad Muntaha,Metode Penelitian Komunikasi ,Universitas
Terbuka,2004,Hal 83
4

42

Penarikan sampel dilakukan melalui pertimbangan tertentu, disesuaikan


dengan rumusan masalah dan kemampuan peneliti. Penarikan sampel dimulai
setelah kita menentukan satuan unit analisis.
3. Membuat kategori yang digunakan dalam analisis isi
Setelah menetapkan unit analisis, ditetapkan konstruksi kategori yang
mangklasifikasikan isi pesan yang sedang diteliti. Pembuatan alat ukur atau
kategori yang akan digunakan untuk analisis didasarkan pada rumusan
masalah dan acuan tertentu.
4. Melakukan koding data
Koding adalah suatu proses dimana data mentah secara sistematis diubah dan
dikelompokkan ke dalam unit-unit yang memungkinkan membuat deskripsi
karakteristik isi yang relevan. Ringkasnya, data dikumpulkan dengan
menggunakan lembar koding yang dibuat berdasarkan kategori yang
ditetapkan pada tahap pembuatan alat ukur.
5. Pengumpulan data
Memilih system perhitungan apa yang akan dipergunakan untuk menghitung
data. Data dikumpulkan dengan menggunakan lembar koding yang dibuat
berdasarkan kategori yang ditetapkan pada tahap pembuatan alat ukur.
6. Analisa data
Analisa data dapat digunakan sesuai dengan unit-unitkategori yang ada,
sehingga dapat diketahui hasilnya. Distribusi frekuensi dilakukan untuk

43

mengetahui penyebaran data yang menggambarkan gejala yang diteliti atau


kategori tertentu muncul atau data.
3.3

Populasi dan Sampel


Penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara intensif dan melakukan

penghitungan adegan kekerasan yang di munculkan dalam film kartun Tom and Jerry
dan menganalisanya dengan kategori yang di tentukan .

3.3.1

Populasi
Populasi ialah suatu kumpulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan

perhatian peneliti5 .Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan isi
dalam film kartun Tom And Jerry yang ditayangkan pada hari sabtu pukul 07:00
08:00 dan hari minggu pukul 07:30 - 08:00 .Populasi yang diambil adalah seluruh
episode film kartun tom And jerry,selama bulan Mei 2011. Sehingga jumlah populasi
adalah 21 episode.

3.3.2

Sampel
Teknik sampel yang digunakan adalah probalitty sampling atau sampel acak

yatu penarikan sampel didasarkan atas pemikiran bahwa keseluruhan unit populasi
memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel6.Karena memiliki
kesempatan yang sama untuk menjadi sampel ,maka untuk menjadi sampel ,unit-unit
5
6

Ronny Kountur,Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Tesis,PPM,2007,hal 145


S.Nasution,Metode Research,Bumi Aksara ,1996,hal 87

44

populasi harus diacak ,oleh karenanya sampel ini disebut juga sampel acakan
sederhana atau simple random sampling.Sekalipun secara acakan ,karena sifat
populasi yang begitu homogen dalam film ini adalah tema cerita yang serupa
,karakter pemain yang itu saja ,alur cerita yang hamper serupa dan lainnya .Ada
kemungkinan tiap unsur populasi untuk dipilih sebagai sampel ,maka sampel yang
dihasilkan dari rancangan ini tetap merupakan sampel yang representative.
Pengambilan sampel ini dilakukan dengan pengundian .Seluruh populasi
dituliskan satu persatu dalam secarik kertas kemudian digulung dan ditaruh dalam
suatu wadah lalu di kocok.kemudian penulis mengambil satu persatu ,sesuai yang
dibutuhkan .Mengenai jumlah sampel ,Nasution ( 2003 : 101 ) menegaskan bahwa
tidak ada aturan yang tegas tentang jumlah sampel yang dipersyaratkan suatu
penelitian dari populasi yang tersedia.Juga tidak ada batasan yang jelas apa yang
dimaksud dengan sampel besar dan kecil. Jumlah sampel ditentukan sesuai aturan
sepersepuluh,jadi minimal 10% dari total populasi7 .Jika jumlah populasi 100 orang
maka sampel 10 orang dianggap cukup memadai .Walaupun ada kalanya kita merasa
perlu untuk mengambil lebih dari 10% misalkan jumlah populasi sebesar 100 orang
,mungkin peneliti akan mengambil tidak hanya 10 atau 30 % ,akan tetapi 50% atau
lebih .jumlah sampel banya bergantung pada faktor-faktor lain seperti biaya ,fasilitas,
dan waktu yang tersedia .Total populasi sebanyak 21 judul film.Dalam penelitian ini
penulis mengambil sampel sebanyak 11 episode dan ini dianggap sudah memadai
karena kehomogenitasan dari sampel yang dipakai.Jadi sampel yang didapat adalah
7

S.Nasution,Metode Research,Bumi Aksara ,1996,hal 101

45

1. No Sampel 1 judul pengawal


2. No sampel 4 judul yatim piatu cilik
3. No sampel 7 judul anak anjing bertamasya
4. No sampel 9 judul otot pantai tom
5. No sampel 10 konser kucing
6. No sampel 12 judul desain untuk jerry
7. No sampel 13 judul dr duck
8. No sampel 15 judul kucing berlayar
9. No sampel 17 judul tom and jerry di bolywood bowl
10. No Sampel 20 judul tongkat bola si kucing
11. No Sampel 21 judul si kucing dan tikus laut

3.4

Definisi dan operasionalisasi Kategorisasi

3.4.1 Definisi Kategorisasi


1. Kecenderungan Bentuk Kekerasan
Kekerasan atau agresi adalah perilaku fisik atau lisan yang di sengaja dengan
maksud menyakiti atau merugikan orang lain8 .Menurut Berkowitz melengkapi akan
adanya dua jenis agresi ( instrumental dan Impulsive aggression ),peran kognisi
sangat besar dalam menentukan apakah suatu perbuatan dapat dikatakan agresi
(atribusi internal ) atau tidak agresi ( dalam hal atribusi eksternal ).Atribusi internal

Sarlito Wirawan Sarwono,Psikologi Sosial :Individu dan Teori-Teori Psikologi Sosial ,Balai
Pustaka,2002,hal 297

46

adalah adanya niat ,motif atau kesngajaan untuk menyakiti atau merugikan orang lain
.sedangkan atribusi eksternal yaitu perbuatan yang dilakukan karena desakan situasi
,tidak ada pilihan atau tidak sengaja9 .Dalam hal ini kekerasan dimedia massa terdiri
dari beberapa macam ,seperti kekerasan terhadap diri sendiri ,menyakiti diri sendiri
.Kekerasan kepada orang lain seperti menganiaya atau menyakiti orang lain
,membentak orang lain ,mengejek orang lain ,ketiga adalah kekerasan kolektif seperti
perkelahian masal ,komplotan penjahat melakukan perampokan,demostrasi disertai
dengan merusak,perusakan barang-barang atau property milik umum atau orang lain
dan keempat kekerasan dengan skala lebih besar,seperti peperangan dan terorisme10.
3.4.2

Operasionalisasi Kategori

3.4.2.1 Kategori Pemeran Yang Melakukan Kekerasan


Tokoh pemeran adalah pemain-pemain yang ada dalam sebuah film .Dalam
sebuah film tiap tokoh pemeran memerankan karakter dan pribadi yang berbeda-beda
.Dalam penelitian tentang kecenderungan adegan kekerasan dalam film Tom & Jerry
dengan sampel penelitian di bulan Mei 2011 kategorisasinya adalah tokoh pemeran
yang melakukan kekerasan dalam tiap episode menjadi sampel.Dan tokoh pemeran
dalam film kartun tersebut adalah seluruh tokoh pemeran utama dan pendukung atau
muncul satu kali dalam film kartun ini yang melakukan kekerasan .Adapun tokoh
pemeran adalah sebagai berikut :

Ibid
Burhan Bungin,Sosiologi Komunikasi

10

47

Tabel 3.1
Kategori Nama Pemeran Yang Melakukan Kekerasan

No Nama Pemeran
1

Tom

Jerry

Nibbles (Tikus Kecil)

Spike (Anjing Buldog )

Butch (Kucing Hitam )

6
7

Quacker The Duckling


(Bebek )
Gurita

Hiu

3.4.2.2 Kategori Kekerasan Fisik

Kekerasan fisik ialah kontak fisik yang diberikan pada seseorang yang dengan
menyakiti dan bersifat kepada pengerusakan fisik.Seperti misalnya, dipukul, dipukul
membuat korban merasakan sakit dan berdampak negatif terhadap orang tersebut.
Biasanya kekerasan fisik berlandaskan ketidaksenangan atau kebencian atau
timbulnya rasa marah terhadap orang yang mengalami kekerasan fisik .Sehingga
dapat menimbulkan kebencian atau permusuhan antara pelaku dengan korban.
Biasanya kekerasan fisik merupakan pelampiasan emosi atau amarah dari pelaku.
Mungkin disebabkan korban yang berbuat salah sehingga menyebabkan pelaku
menjadi marah, namun salah disini sangat relatif. Bergantung pada penilaian pelaku,
menganggap apa yang dilakukan korban salah atau tidak.

48

Tabel 3. 2
Kekerasan Fisik

No Kekerasan Fisik
1

Menghancurkan

Membanting

Melempar

Menginjak

Mendorong

Menyodok

Mengigit

Memanah

Menjepit

10

Membenturkan

11

Menabrakkan

12

Menembak

13

Menjatuhkan

13

Menusuk

3.4.2.3 Kategori Kekerasan Mengunakan Benda


Segala bentuk kekerasan dengan suatu benda atau alat ,tidak terbatas pada
senjata tajam ataupun senjata api ,bahkan bias berupa benda-benda kecil ,segala
benda atau alat apapun dalam film ini yang digunakan sehingga terjadi sebuah
tindakan kekerasan .Dalam peneliktian ini terbagi menjadi :

49

Tabel 3.3
Kategori Kekerasan Mengunakan Benda
No
1

Kekerasan Mengunakan
Benda
Senjata Tajam

Senjata Api

Tali

Gunting

Garpu

Pipa Besi

Kayu

Barbel

Pintu

10

Brankas

11

Tongkat Bisbol

12

Jarum

13

Gergaji

14

Bola Bilyard

15

Tongkat Bilyard

16

Tutup Tempat Sampah

17

Perangkap Tikus

18

Besi

19

Botol

3.4.2.4 Kategori Kekerasan Verbal


Kategori dalam bentuk kekerasan suara ini adalah kategori kekerasan dengan
kata-kata seperti mengumpat ,olok-olok ,hinaan ,meledek,perkataan melecehkan
,menertawakan ,segala sesuatu yang menyebabkan lawan bicara tersinggung ,emosi
,marah ,bahkan membuat terperdaya dan akhirnya melakukan tindakan atau kata-kata

50

kasar .Misalnya kata-kata : bego luh ,awas kamu, dasar budeq dan lainnya .Ataupun
mengakibatkan orang lain menjadi dengki .Dalam penelitian ini terbagi menjadi:
Tabel 3.4
Kategori Kekerasan Verbal

No
1
2
3
4

Kekerasan Verbal
Menghina
Mengejek
Mengancam
Memaki

Tabel 3.5
Kecenderungan Kekerasan Film kartun Tom And Jerri Berdasarkan Kategori
Dan Indikator

Unit Analisis

Kecenderungan bentuk
kekerasan Dalam Film
Kartun Tom And Jerry

Kategori

Tokoh Pemeran yang Semua pemain atau tokoh dalam


Melakukan kekerasan setiap episode yang menjadi
sampel yang melakukan tindak
kekerasan

Kekerasan Fisik

Kecenderungan bentuk
kekerasan Dalam Film
Kartun Tom And Jerry

Dimensi/Indikator

Segala Bentuk kekerasan dengan


tujuan untuk menyakiti dan
bersifat
untuk
merusak
fisik.Seperti misalnya di tinju
sehingga menyebabkan korbannya
kesakitan dan memar .Kekerasan
ini dilakukan baik di sengaja
maupun tidak tergantung dari si
pelaku yang melakukan .

51

Kekerasan Dengan
Benda

Segala bentuk kekerasan dengan


suatu benda atau alat ,tidak
terbatas pada senjata tajam
ataupun senjata api ,bahkan bisa
berupa benda-benda kecil ,segala
benda atau alat apapun dalam film
ini yang digunakan sehingga
terjadi sebuah tindakan kekerasan

Kekerasan Verbal

Segala bentuk kekerasan dengan


kata-kata seperti mengumpat,olokolok,hinaan,meledek,perkataan
melecehkan,menertawakan ,segala
sesuatu yang menyebabkan lawan
bicara tersinggung ,emosi ,marah
,bahkan membuat terperdaya dan
akhirnya melakukan tindakan atau
kata-kata kasar.

Kecenderungan bentuk
kekerasan Dalam Film
Kartun Tom And Jerry

3.5

Validitas Dan Reliabilitas

Validitas suatu instrument penelitian adalah derajat yang menunjukan


dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur, prinsip suatu tes adalah valid,
tidak universal maka dari itu validitas suatu tes yang perlu diperhatikanoleh para

52

peneliti adalah bahwa ia hanya valid untuk tujuan tertentu saja karena suatu
instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur11.
Reliabilitas adalah salah satu syarat lainnya yang juga penting bagi
seorang peneliti. Reliabilitas sama dengan konsistensi, yaitu suatu instrument
penelitian dikatakan mempunyai nilai reabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat
mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur.
Reliabilitas menurut Budd, Throp, dan Donohew adalah suatu hasil
perhitungan yang dilakukan berulang kali oleh peneliti, dimana dicari suatu hasil
dengan tingkat konsistensi tinggi. Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan
sejauh mana alat pengukur (kategorisasi) dapat dipercaya atau diandalkan bila dipakai
lebih dari satu kali untuk mengukur gejala yang sama12.
Reliabilitas merupakan bagian yang penting dalam analisis untuk menguji
kategori yang telah dibuat, untuk mencapai metode penelitian analisis isi yang
sistematik dan objektif, peneliti harus memperhatikan reabilitas yang dibuat,
maksudnya supaya kategori yang dibuat harus tepat, benar, dan mudah dipahami oleh
pelaku koding (koder) untuk memberikan penilaian. Relialibitas berarti konsistensi
klasifikasi, konsistensi dalam mengklasifikasi dapat diketahui dengan meminta
bantuan penilaian para koder.
Relialibilitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur, yang mana dalam
realibitas kategori ditujukan kepada derajat kemampuan pengulangan penempatan

11
12

Kountur Ronny,Metode Penelitian Untik Penulisan Skripsi Dan Tesis,Penerbit PPM,2007,hal-161


Burhan Bungin,Metodologi penelitian Kuantitatif,Prenada Media Group,2006,hal- 159

53

dan dalam berbagai kategori yang secara integral berhubungan dengan masalah
reliabilitas pemberi kode13.
Berdasarkan pernyataan diatas, penulis memahami bahwa relialibitas koding
adalah cara untuk mengukur atau menguji definisi atau isi kategori penelitian yang
sama kepada penguji agar hasilnya dapat dipercaya.
Hasil uji reliabilitas harus dapat membuktikan bahwa alat ukur yang
digunakan ternyata reliabel. Bila para koder memiliki hasil penelitian yang sama
terhadap hal yang sama dalam mengukur unit analisi dalam kategori yang sudah
ditetapkan, maka kategori tersebut dapat dikatakan realibel. Pengkodingan dilakukan
dengan rumus Holsty 14 :
CR =

3.M
N1 + N2 + N3

Keterangan :
CR

= Coeficient Reliability

= Jumlah pernyataan yang disetujui oleh pengkoding (hakim) dan periset

N1, N2 ,N3= Jumlah pernyataan yang diberi tanda kode oleh pengkoding (hakim)
dan periset

13

Setiawan bambang dan Ahmad Muntaha ,Metode Penelitian Komunikasi,Pusat Penerbitan


Universitas Terbuka,2004,hal 9.13
14
Rachmat Kriyantoro,Riset Komunikasi,hal 235

54

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan 3 orang penguji untuk mengukur


isi kategori penelitian. Alasan peneliti memilih ketiga koder tersebut adalah karena
ketiga koder tersebut dianggap dapat mewakili dari masing-masing bidangnya.
Adapun ketiga penguji (koder) tersebut adalah :
1.

Akademisi

: Feni Fasta SE., M.Si

2. Akademisi : Afdal Makkuraga Putra S.Sos. MM


3. Praktisi

: Rio Triawan ST ( Global TV )

Berikut di bawah ini adalah hasil perhitungan lembar koding yang disetujui oleh
ketiga koder berdasarkan masing-masing kategori :
1. Kategori pemeran yang melakukan kekerasan.
Koefisien Kehandalan :

3.(26 )

= 78 = 89%
29+29+29

87

Berdasarkan hasil penghitungan diatas, nilai koefisien kehandalan antar koder


dalam menilai tokoh pemeran adalah : 89 %
2. Kategori kekerasan fisik :
Koefisien Keandalan :

3.(50)

= 150 = 94%

53+53+53

159

Berdasarkan hasil penghitungan diatas, nilai koefisien kehandalan koder


dalam menilai kekerasan Fisik sendiri adalah 94%

55

3. Kategori kekerasan dengan mengunakan benda atau alat :


Koefisien Keandalan :

3.(25)
27+27+27

= 75 = 93%
81

Berdasarkan hasil penghitungan diatas, nilai koefisien kehandalan koder


dalam menilai kekerasan dengan mengunakan benda atau alat adalah 93%
4. Kategori kekerasan verbal
Koefisien keandalan :

3.(4 ) = 12 = 100%
4+4+4

12

Berdasarkan hasil penghitungan diatas, nilai koefisien kehandalan koder


dalam menilai kekerasan verbal adalah 100%

3.6

Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data di lakukan dengan beberapa cara tergantung pada

instrumen yang digunakan dan sumber datanya .Data dari suatu penelitian di peroleh
dari bermacam macam sumber ,namun dapat di kelompokkan ke dalam dua sumber
utama yaitu:
3.6.1 Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan peneliti langsung dari sumber
utamanya .Dalam hal ini penelitian ingin mengetahui kecenderungan adegan
kekerasan pada film kartun Tom And Jerry .Data di kumpulkan dengan mengunakan
instrument observasi yaitu dengan cara mengamati obyek yang menjadi sumber

56

utama data.Disini sumber utama data adalah seluruh tayangan film kartun Tom And
Jerry yang ditayangkan MNCTV periode Mei 2011 yang direkam dalam DVD
3.6.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang di peroleh atau dikumpulkan dari sumbersumber yang telah ada .Data biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporanlaporan peneliti terdahulu .Data akan diperoleh dari perpustakaan , toko buku atau
lembaga lain yang menerbitkan laporan hasil penelitian yang di inginkan.
3.7 Pengolahan Dan Analisis Data
Pada penelitian ini ,data diolah dengan mengunakan tabel tabel dan
mendeskripsikannya .Analisa data dilakukan dengan pendekatan kuantitatif .Dengan
analisa deskriptif berdasarkan data-data yang telah diperoleh .
Seluruh data yang akan dianalisis mengunakan tahapan tahapan sebagai
berikut :
1. Data diseleksi untuk menentukan apakah bahan tersebut dapat digolongkan
sebagai kekerasan fisik , kekerasan verbal dan kekerasan dengan
mengunakan alat
2. Data diklasifikasikan sesuai dengan kategori yang telah ditentukan apakah
termasuk kekerasan fisik,kekerasan verbal dan kekerasan mengunakan
alat.
3. Dari unit analisis tersebut baru kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
kekerasan fisik,kekerasan verbal dan kekerasan mengunakan alat.
4. Setelah dianalisis dan diinterpretasikan akan ditarik suatu kesimpulan.

57

3.8

Unit Analisis
Unit adalah fungsi dari fakta empiris ,tujuan penelitian dan tuntutan yang

dibuat oleh berbagai yeknik yang ada .Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisi
dengan cara menetapkan unit ,yaitu unit tematik.Unit ini digunakan untuk melihat
keseluruhan isi dari film kartun Tom And Jerry .unit ini diidentifikasi dengan
kesesuaian definisi struktural tentang isi cerita ,penjelasan dan interpretasi .
Unit yang dipakai dalam penelitian ini berdasarkan berdasarkan tipe unit adalah unit
pencatatan.Unit pencatatan adalah bagian khusus dari nyang dapat dikenali dengan
menempatkannya dalam kategori yang ada15 .
3.9

Teknik Analisis Data


Tujuan analisis data dalam penelitian ini adalah untuk menyempitkan dan

membatasi penemuan penemuan hingga menjadi data yang teratur ,tersusun dengan
baik ,yang ditampilkan dalam table frekwensi dan presentasi .Analisa dilakukan
dengan cara ketiga koder atau juri diberi lembar koding untuk menilai setiap isi dari
lembaran tersebut berdasarkan pemahamannya terhadap kategori yang ada .
Kemudian hasil penilaian koder tersebut dihitung untuk menemukan
koefisien kehandalan . Krippendorff menemukan bahwa, korelasi diantara berbagai
variabel dengan kecocokan yang kurang dari 0,7 cenderung tidak signifikan secara
statistic. Ia juga mengutip kajian yang ditemukan Brouwer dkk., (1969) bahwa
15

Klaus Krippendorf,Analisis Isi Pengantar Teori dan Metodologi,Rajawali Pers 2002,hal 75

58

mereka mengadopsi kebijakan pelaporan tentang

variabel-variabel hanya jika

kehandalannya di atas 0,8 dan menerima variabel-variabel dengan realibitas antara


0,67 dan 0,8 hanya untuk menarik kesimpulan yang sangat tentatif dan berhati-hati.
Lasswell dalam Flournoy (1989), mengamati bahwa nilai-nilai yang menunjukkan
70 sampai 80 persen kesamaan antara atau diantara para pengkoding independen,
dapat diterima baik sebagai keterpercayaan yang memadai.

59

Anda mungkin juga menyukai