Anda di halaman 1dari 4

NAMA : SYAMSIATUR RAHMY

NPM : 2002210110
KELAS : MANAGEMENT C 20
MATKUL : BUSINESS ETHICS
Jawaban Ulangan Tengah Semester (UTS)
1. Apakah wajar jika penerapan harga yang tinggi diterapkan untuk alat-alat penunjang
kesehatan saat ini ?
Menurut saya hal itu tidaklah wajar diterapkan, karena kondisi tersebut
dimanfaatkan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab. Masker
ditimbun oleh sekelompok orang, sehingga susah didapatkan di pusat-pusat
perdagangan. melonjaknya harga masker tidak sejalan dengan perlindungan
konsumen dan hal ini juga dapat disebut sebagai tindakan pendayagunaan kebutuhan
konsumen dengan mengambil untung yang berlebihan. hal ini juga berpotensi telah
melanggar UU Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan, mengabaikan hak-hak
konsumen. Sebagai pengamanan dan dilaksanakan untuk memajukan kesejahteraan
umum melalui pelaksanaan demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
efisiensi, berkeadilan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga
keseimbangan kemajuan. Nah menurut saya jika dilihat pada UU Nomor 7 Tahun
2014. Harga tinggi yang diterapkan itu tidaklah wajar untuk menjaga keamanan serta
memajukan masyarakat guna menanggulangi virus corona yang sedang dialami oleh
salah satu masyarakat yang terkena dampak virus corona tersebut, dan sudah
seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia ini saling membantu satu sama lain
misalnya dengan membeli masker untuk dibagikan kerumah sakit ataupun bagi yang
melakukan bisnis dibidang bahan pakaian. Juga membantu dengan menjahit masker
dan dibagikan kerakyat yang kurang mampu, hal ini juga dapat menanggulagi
kelaangkaan masker yang tengah dialami masyarakat saat ini. serta perilaku
menimbun barang untuk mengambil keuntungan di luar kewajaran tidak hanya
melanggar hukum, tetapi juga melanggar etika bisnis karena hal ini dianggap dengan
mengambil suatu kesempatan dalam kesempitan.
2. Apakah pabrik-pabrik yang memproduksi masker dan alat pelindung Kesehatan saat
ini bisa di kategorikan melanggar etika bisnis?
Menurut saya, hal itu tidak dapat dikatakan/dikategorikan melaggar etika bisnis jika
pabrik-pabrik yang memproduksi masker itu dapat mengedarkan hasil masker yang
sudah diproduksi dengan harga yang sewajarnya/harga yang memang standart sesuai
dengan harga yang barlaku saat ini, sehingga konsumen tidak merasa dirugikan dan
juga dengan mudah menjangkau masker yang memang dibutuhkan masyarakat guna
menanggulangi virus corona saat ini, tetapi suatu pabrik itu dikatakan melanggaar
etika bisnis apabila hasil produksinya itu ditimbun/tidak diedarkan sehingga membuat
harga masker melonjak mahal dan juga menyebabkan kelangkaan masker, hal ini
biasanya dilakukan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggung jawab. Kondisi
tersebut digunakan untuk merusak pasar, jika stok barang sudah mulai tidak stabil dan
langka, barang tersebut kemudian dikeluarkan kembali dan dijual dengan harga yang
melambung tinggi guna memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Sebagaimana mengenai beberapa kasus yang telah terjadi di Jakarta Barat, Polres
telah menyita 350-400 kardus masker yang tersimpan di sebuah apartemen, serta
penangkapan dua mahasiswa oleh Polrestabes Makassar terkait 10 ribu masker yang
hendak dikirim ke luar negeri.
3. Jika anda di tempatkan menjadi seorang manajer pemasaran pabrik masker dan alat
pelindung diri, apa yang akan anda lakukan di saat seperti sekarang dengan
melonjaknya permintaan akan kedua barang tersebut?
Bahan baku untuk memproduksi alat pelindung diri kebanyakan kan harus
diimpor dari Cina. Dan ketika permintaan terus melonjak, produksi di dalam negeri
tidak mudah langsung digenjot. Untuk itu, Saya akan menyiapkan perencanaan
kontingensi atau melakukan kesiap-siagaan terlebih dahulu mengenai resiko-resiko
yang akan terjadi serta melakukan apresiasi bantuan produksi APD dari berbagai
industri manufaktur lain untuk memenuhi permintaan masyarakat. Namun,
sebelumnya saya akan memastikan terlebih dahulu standar dari setiap produk tersebut
haruslah benar-benar diperhatikan agar tetap sesuai dengan kebutuhan para tenaga
medis. Mengenai tingginya permintaan masker maka saya akan melakukan kerja sama
dengan pihak pabrik-pabrik pakaian guna menjahit/membuat masker kain yang tidak
hanya bisa digunakan satu kali pakai, hal itu saya lakukanguna menanggulangi
tingginya permintaan masyarakat saat ini.
4. Jika dilihat dari sisi konsumen, kenaikan harga masker dan alat pelindung diri
termasuk wajar atau tidak?
Memang hukum ekonomi mengatakan jika terjadi permintaan yang tiggi maka
akan dibarengi dengan kenaikan harga, tetapi jika dilihat dari sisi konsumen hal itu
tidaklah wajar. Karena konsumen itu juga memiliki hak perlindungan sebagaimana
telah tertera dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen bahwa perlindungan konsumen adalah upaya untuk
menjamin para konsumen untuk memberi perlindungan kepada konsumen. Tidak
terpenuhinya hak-hak konsumen akibat melonjaknya harga tinggi masker seperti, hak
informasi yang benar, hal ini sudah jelas mengenai kondisi dan jaminan dari barang
atau jasa. Kita sebagai konsumen yang memiliki hak, pasti tahu bahwa harga masker
yang tinggi itu bukan harga yang sesuai dengan harga normal. Tindakan dari pelaku
usaha dengan menaikkan harga yang begitu tinggi, belum tentu dapat memberikan
dampak yang positif terhadap usaha yang dijalaninya. Banyak konsumen yang
mengeluh dan resah atas naiknya harga masker ini, karena mereka tidak mampu
membeli masker tersebut. Terutama kepada warga yang kurang mampu, pasti
sangatlah sulit untuk membeli masker yang harganya tergolong tinggi dimasa
pandemic saat ini.
5. Jika anda di tempatkan sebagai pemerintah, langkah apa yang harus diambil untuk
menyikapi pelanggaran etika bisnis dalam kelangkaan masker dan alat pelindung diri
yang terjadi disaat sekarang?
Jika saya ditempatkan sebagai pemerintah maka hal pertama yang akan saya
lakukan yaitu, melakukan kebijakan-kebijakan kepada para tenaga medis guna
melakukan kerja sama untuk menanggulangi kelangkaan masker dan juga alat
pelindung diri. Dan langkah yang kedua saya akan benar-benar memahami dengan
situasi saat ini yang mana masyarakat benar-benar membutuhkan masker untuk
melindungi diri dan demi kesejahteraan rakyat, saya akan menghimbau dimana harga
masker itu patut dikurangi dan diturunkan harganya, agar semua masyarakat dapat
membeli masker guna menjaga kesehatan. Dan langkah yang ketiga saya akan
menegaskan kebijakan terhadap polres guna melaksanakan tugasnya dengan terus
melakukan penyelidikan mengenai kelangkaan masker yang terjadi saat ini, biasanya
hal ini terjadi dikarenakan ada sekelompok orang atau oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab mereka bisa saja menimbun masker guna dijual Kembali dengan
harga yang tinggi untuk memperoleh untung yang sebesar-besarnya.
6. Factor apa yang memicu terjadinya kelangkaan barang seperti masker dan alat
pelindung diri di masyarakat?
Menurut saya hal ini terjadi karena ada beberapa factor, yang pertama yaitu
terjadinya Panic buying hal ini juga memicu terjadinya ketidak stabilan harga yang
disebabkan ketidak seimbangan harga, factor yang kedua yaitu, para produsen lebih
memprioritaskan pengeksporan masker keluar negeri sehingga masker dalam negeri
berkurang, factor yang ketiga yaitu, penimbunan masker oleh oknum yang tidak
bertanggung jawab, sedangkan factor yang keempat yaitu, kurangnya bahan baku dari
masker yang akan diproduksi oleh pihak-pihak pabrik, baik dari industry manufaktur
yang mengelola ataupun memproduksi APD juga tidak memiliki stock yang banyak
untuk memproduksinya sehingga hal itu juga memicu terjadinya kelangkaan.

Anda mungkin juga menyukai