Anda di halaman 1dari 3

Kasus NTT Corp

Nippon Telegraph & Telephone Corp., operator telekomunikasi terbesar di


Jepang, mengutarakan rencananya untuk berbisnis di luar core business-nya untuk
mempertahankan pertumbuhan perusahaan yang sedang mengalami penurunan revenues
di bisnis utamanya, yaitu bisnis telekomunikasi (phone business). Dalam satu wawancara,
Satoshi Miura, CEO NTT yang baru, menyampaikan bahwa dia ingin secepatnya
meningkatkan revenue dari bisnis-bisnis di luar komunikasi menjadi satu trilyun Yen
(atau sekitar US$8 milyar), pertahunnya dari revenue saat ini sebesar 700 milyar Yen.
‘Untuk menjaga sustainability pertumbuhan perusahaan tetap bisa tumbuh, kita perlu
memperluas bidang usaha tetap sambil tetap meningkatkan pelayanan terhadap apa yang
kita miliki saat ini’, ungkat Mr. Miura, veteran NTT Corp berusia 63 tahun, yang
diangkat menjadi CEO akhir bulan lalu.
Dalam rangka memperluas bidang usaha di luar phone business, Mr. Miura akan
memfokuskan pada bidang-bidang usaha seperti call-center outsourcing dan
menyediakan bisnis jasa keuangan – in tandem dengan perusahaan lain seperti bank –
yang berujung pada high-speed telecommunications network yang dimiliki NTT. Dia juga
ingin memasarkan produk dan mengembangkan bisnis yang dihasilkan dari fasilitas R&D
yang sangat canggih yang dimiliki perusahaan ‘We want to offer services that add value
to our fiber-optic service,’ lanjut Mr. Miura.
NTT, yang menyediakan jasa komunikasi mobile phone, lokal, dan internasional
lewat lima anak perusahaanya, merupakan perusahaan telekomunikasi yang revenuenya
terbesar di dunia, dengan revenue tahunan mencapai sekitar US$88 milyar. NTT
merupakan perusahaan yang memiliki network telokomunikasi yang termodern di dunia,
namun raksasa telokomunikasi dari Jepang ini saat ini menghadapi persaingan yang
sangat sengit di berbagai aspek dari para pesaingnya, seperti KDDI Corp dan Softbank
Corp. Revenue-nya dari fixedline business dan mobile phone terus menurun selama
beberapa tahun terakhir ini karena internet telah banyak mengganti traditional phone
calls. NTT menawarkan jasa high-speed fiber-optic telephone untuk menggaet
pelanggannya. Namun, persaingan telah memaksa NTT untuk menurunkan harganya
menjadi sangat rendah, yang membuat perusahaan tidak mampu menekan penurunan
revenue.
Sementara itu, NTT DoCoMo Inc., anak perusahaan NTT di bisnis mobile-
telephone, juga menghadapi masalah serius akibat persaingan harga yang ketat.
DoCoMo sebelumnya telah menikmati posisi yang sangat dominan di industri dengan
menguasai pangsa pasar sebesar 54% dari pengguna mobile phone di Jepang sebagai
konsumennya. Namun akhir-akhir ini, konsumen mulai banyak yang beralih ke KDDI
dan Softbank. Kedua pemain (pesaing NTT) ini secara agresif meningkatkan intensitas
promosinya, memanfaatkan peraturan pemerintah yang barus saja dikeluarkan di bulan
November 2006, yang mempermudah konsumen untuk berganti provider telephone tanpa
mengubah nomer teleponnya. Laporan tahunan NTT per 31 Maret 2007 menunjukkan
penurunan operating profit sebesar 7%, menjadi 1.1 triliun. Menurut laporan tersebut,
hasil di tahun 2007 akan tidak jauh berbeda.
Mr. Miura menyampaikan keseriusannya untuk memperluas jangkauan bisnis
NTT di luar Jepang, mengingat bahwa jumlah penduduk di Jepang tidak bertambah dan
pertumbuhan ekonomi melambat. Dia juga mengutarakan bahwa NTT akan membuka
pintu lebar-lebar untuk menjalin kerja sama dengan operator telekomonikasi lain di luar
negeri, dan bahkan NTT tidak keberatan untuk berinvestasi di perusahaan partner jika
memang ‘masuk akal’. Namun Mr. Miura tidak merinci lebih lanjut pernyataannya ini.
Saat ini, NTT memiliki 15.5% saham the Philippine Long Distance Telephone (PLDT)
Co., perusahaan telekomunikasi yang pelanggannya mencapai 27 juta.
Kemarin, di Manila, Pimpinan PLDT Manuel Pangilinan menyatakan bahwa
diskusi tentang kemungkinan NTT meningkatkan porsi kepemilikannya di perusahaan
telekomunikasi Filipina nampaknya akan bisa diputuskan di akhir tahun ini (2007).
Diskusi menyangkut saham di PLTD yang dimiliki oleh First Pacific Co. of Hongkong.
Mr. Pangilinan adalah eksekutif First Pacific. NTT berencana meningkatkan proporsi
kepemilikan saham di PLTD hingga 21%.

Pertanyaan:
1. Jelaskan berbagai langkah strategik yang dilakukan Miura untuk mempertahankan
pertumbuhan NTT.
Langkah strategi yang dilakukan miura adalah ;
 Integrasi
- memasarkan produk dan mengembangkan bisnis yang dihasilkan dari fasilitas
R&D
 Diversikasi
- call-center outsourcing.
- menyediakan bisnis jasa keuangan – in tandem dengan perusahaan lain
seperti bank.
- keseriusannya untuk memperluas jangkauan bisnis NTT di luar Jepang.

 Kolaborasi
- membuka pintu lebar-lebar untuk menjalin kerja sama dengan operator
telekomonikasi lain di luar negeri.
- berinvestasi di perusahaan partner jika memang ‘masuk akal’.

2. Jelaskan strategi diversifikasi yang ditempuh NTT, apakah related atau unrelated.
Strategi yang ditempuh NTT adalah strategi diversifikasi Unrelated dan related :
- Related : Perusahaan NTT membentuk usaha call-cnter outsourching yang masih
terkait dengan core bisnis, hal ini dikarenakan masih dalam industri yang sama
(telekomunikasi). Sehingga sedikit-banyaknya masih melibatkan pengalaman, jalur
distribusi, kepemilikan hak paten dalam mengembangkan unit bisnis baru.
- Unrelated : Perusahaan NTT masuk kedalam bisnis jasa keuangan, industri ini
benar-benar berbeda dengan core bisnis NTT.

3. Masuk akalkah NTT melakukan diversifikasi? Jelaskan.


Ya, karena diversikasi adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan perusahaan
untuk dapat mengembangkan bisnisnya. Sebagian besar perusahaan akan
mempertimbangkan untuk melakukan diversivikasi ketika inovasi produk, pangsa
pasar, dan geografi sudah mencapai batasnya. Jadi oleh karenanya ekspansi usaha
yang dilakukan oleh NTT sangat masuk akal.

4. Apa saja risiko diversifikasi yang dilakukan NTT? Jelaskan.


Resiko yang akan dihadapi NTT adalah kegagalan untuk menghasilkan laba dan
mencapai pertumbuhan usaha yang diinginkan. Hal ini dikarenakan NTT masuk
kedalam unit usaha yang berbeda dengan Core bisnis nya selama ini.

Anda mungkin juga menyukai