Anda di halaman 1dari 3

Nama : Handayani

Kelas : Eks B 39B


Resume: CSR & Corporate Governance and Business Ethics

Corporate Social Responsibility and Ethics


Konsen terhadap keberlanjutan terus mengalami peningkatan, sehingga mendorong perusahaan untuk
terus melakukan integrase antara strategi perusahaan, lingkungan dan social dalam mencapai tujuan
organisasinya. Adanya konsen tersebut, mendorong perusahaan untuk mengembangkan produk, proses,
dan layanan yang inovatif dan layak secara ekonomi

An overview of corporate social responsibility


CSR dipahami sebagai cara perusahaan mengintegrasikan masalah sosial, lingkungan dan ekonomi ke
dalam nilai, budaya, pengambilan keputusan, strategi dan operasi mereka secara transparan dan
akuntabel dan dengan demikian membangun praktik yang lebih baik di dalam perusahaan, menciptakan
kekayaan dan meningkatkan masyarakat. Persyaratan: Tanggung jawab perusahaan, akuntabilitas
perusahaan, etika perusahaan, citizenship/stewardship perusahaan, kewirausahaan yang bertanggung
jawab, dan "triple bottom line". Implementasi CSR dilaksanakan oleh Pemangku kepentingan
perusahaan yang mencakup: pemegang saham, organisasi non-pemerintah, mitra bisnis, pemberi
pinjaman, perusahaan asuransi, komunitas, regulator, antar pemerintah, lembaga/agency, konsumen,
karyawan dan investor.

Why has CSR become important?


 Pembangunan berkelanjutan: manusia menggunakan sumber daya alam lebih cepat daripada
penggantinya.
 Globalisasi: Globalisasi ekonomi semakin meningkatkan kekhawatiran CSR terkait dengan praktik
manajemen sumber daya manusia, perlindungan lingkungan, serta kesehatan dan keselamatan.
 Tata Kelola (Governance): Instrumen CSR sering kali mencerminkan tujuan dan undang-undang yang
disepakati secara internasional tentang hak asasi manusia, lingkungan, dan antikorupsi.
 Keuangan: dapat membantu membangun nilai saham, menurunkan biaya modal
 Etika: Pendekatan CSR dapat membantu meningkatkan tata kelola perusahaan, transparansi,
akuntabilitas dan standar etika
 Konsistensi dan Komunitas: memenuhi standar tinggi kepedulian sosial dan lingkungan
 Kepemimpinan: CSR dapat menawarkan fleksibilitas dan insentif bagi perusahaan untuk bertindak
sebelum peraturan
 Alat Bisnis: CSR dapat mengurangi risiko gangguan bisnis, membuka peluang baru, mendorong
inovasi, meningkatkan reputasi merek dan perusahaan, bahkan meningkatkan efisiensi

What is the business case for CSR?


Kasus bisnis untuk CSR akan berbeda dari satu perusahaan dengan perusahaan lain, bergantung pada
sejumlah faktor, yaitu: Ukuran perusahaan, produk, aktivitas, lokasi, pemasok kepemimpinan, dan
reputasi (yaitu, dari sektor tempat perusahaan beroperasi), pendekatan yang diambil perusahaan untuk
CSR (menjadi strategis).

What is the relationship between CSR and the law?


Banyak negara memiliki berbagai undang-undang, baik di tingkat pemerintah nasional, negara bagian
atau lokal, yang berkaitan dengan konsumen, pekerja, kesehatan dan keselamatan, hak asasi manusia
dan perlindungan lingkungan, penyuapan dan korupsi, tata kelola perusahaan dan perpajakan.
Pendekatan CSR perusahaan harus dimulai dengan memastikan kepatuhan penuh terhadap undang-
Nama : Handayani
Kelas : Eks B 39B
Resume: CSR & Corporate Governance and Business Ethics

undang yang sudah ada. Corporate governance and disclosure, dimana masalah sosial dan lingkungan
semakin dilihat sebagai komponen integral dari agenda tata kelola perusahaan.

CSR implementation framework and corporate governance


Kerangka implementasi CSR yang dirancang dengan baik dengan mengintegrasikan pengambilan
keputusan ekonomi, sosial dan lingkungan di seluruh perusahaan (dari dewan direksi hingga pejabat
garis depan dan mitra rantai pasokan) dan oleh karena itu terkait erat dengan tata kelola perusahaan
yang efektif. Impelementasi CSR dapat memberikan peluang dalam:

 Antisipasi dan pengelolaan yang lebih baik dari spektrum risiko yang terus berkembang
 Manajemen reputasi yang lebih baik
 Peningkatan kemampuan untuk merekrut, mengembangkan dan mempertahankan staf
 Peningkatan inovasi, daya saing, dan posisi pasar
 Peningkatan efisiensi operasional dan penghematan biaya
 Peningkatan kemampuan untuk menarik dan membangun rantai pasokan yang efektif dan efisien
 Peningkatan kemampuan untuk mengatasi perubahan
 “Social Licence” yang lebih kuat untuk beroperasi di masyarakat
 Akses ke modal
 Hubungan yang lebih baik dengan regulator
 Katalis untuk konsumsi yang bertanggung jawab

Corporate Governance and Business Ethics


Fundamental Concepts of Corporate Governance
Bahwa setiap organisasi dijalankan oleh Principle dan Agents dimana setiap dari keduanya memiliki
kepentingan. Oleh karenanya untuk dapat meyeimbangkan kepentingan diantara kedunaya dibuatlah
kontrak dan dibuat tools serta mekanisme monitoring. Mekanisme pengendalian perusahaan dibuat
melalu Corporate Governace yang fokur utamanya adalah melindungi kepentingan investor.

Governance Defined
Sebagai sistem hukum dan pendekatan yang baik, dimana perusahaan diarahkan dan dikendalikan
dengan fokus pada struktur internal dan eksternal perusahaan dengan tujuan untuk memantau tindakan
manajemen dan direktur sehingga risiko keagenan yang mungkin berasal dari kesalahan pejabat
perusahaan dapat termitigasi. Governance dapat juga diartikan sebagai mekanisme yang dikembangkan
untuk mengurangi konflik keagenan dengan menyelaraskan kepentingan pemegang saham, manajemen
dan pemangku kepentingan lainnya.

Why Corporate Governance


Kegagalan tata kelola dapat berdampak pada sebagian besar pemangku kepentingan (pemegang saham
institusional dan ritel, pensiunan, karyawan, kreditor bank, pemasok, klien, regulator. Kegagalan tata
kelola yang baik disebabkan adanya, perilaku tidak etis, dewan yang lemah, Direktur lalai, Pengendalian
internal yang tidak efektif, serta 'Check and balances' eksternal yang buruk.

Tata kelola yang baik efektif dalam melindungi pemangku kepentingan, dapat meminimalisir potensi
inefisiensi dalam ex-post bargaining melalui penyelarasan kepentingan stakeholders, meminimalisir
berbagai risiko pemerintah dan mengefektifkan pengelolaannya serta memaksimalkan nilai perusahaan.
Nama : Handayani
Kelas : Eks B 39B
Resume: CSR & Corporate Governance and Business Ethics

Corporate Governance and Business Ethics Implementation


Bonn dan Fisher (2005) Tata Kelola Perusahaan dan Etika Bisnis: wawasan dari pengalaman perencanaan
strategis, Tata Kelola Perusahaan Vol 13 No 6.
CS, Business Ethics & CG
 Bisnis memiliki kewajiban untuk mencapai beyond profit dan bisnis harus memberikan kontribusi
positif kepada masyarakat.
 Keputusan organisasi tentang specific issue/problem (menurut beberapa standar normatif) memiliki
efek menguntungkan daripada merugikan pada pemangku kepentingan perusahaan.
 Melibatkan "membawa perilaku perusahaan ke tingkat yang sejalan dengan norma, nilai, dan
harapan sosial yang berlaku"
 Masyarakat mengharapkan bisnis mendapatkan keuntungan dan mematuhi hukum dan, selain itu
berperilaku dengan cara tertentu serta sesuai dengan norma etika masyarakat.
CSR, Business Ethics and CG
 Salah satu pendekatan yang paling banyak dikutip, mengidentifikasi empat dimensi CSR: ekonomi,
hukum, etika, dan filantropis (atau diskresioner).
 Tata kelola perusahaan berkaitan dengan proses di mana organisasi diarahkan, dikendalikan dan
dimintai pertanggungjawaban dan membutuhkan keseimbangan kepentingan dari berbagai
pemangku kepentingan dan masyarakat secara keseluruhan dengan tujuan ekonomi organisasi. Oleh
karenanya etika ditangani di tingkat pemerintahan.
CG Principle and Business Ethics
 Adanya kebutuhan organisasi untuk membuat perilaku eksplisit yang diharapkan dari anggota
dewan diakui secara luas (Pedoman serupa di yurisdiksi lain)
 Security Exchange Commission merekomendasikan penetapan kode etik yang mengidentifikasi
praktik untuk direktur, CEO, dan eksekutif kunci lainnya
 ASX menyarankan sejumlah area yang harus ditangani oleh kode etik, yaitu konflik kepentingan,
peluang perusahaan, kerahasiaan, transaksi yang adil, perlindungan dan penggunaan yang tepat dari
aset organisasi, kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan, dan mendorong pelaporan
pelanggaran hukum/ perilaku tidak etis (ASX, 2003).
Strategic Planning and Business Ethics
Perusahaan memiliki tujuan yang mana untuk mewujudkannya organisasi membuat perencanaan
strategis (blue print) yang berisi program-program strategis. Untuk dapat menjadikan etika sebagai
bagian dari strategik organisasi, maka di perlukan pendekatan birokrasi dan formal. Strategi disusun
secara terintegrasi dan BOD menjadi key subject/role model dalam impelementasi etika sehingga tidak
terjadi lack of implementation.

Anda mungkin juga menyukai