Anda di halaman 1dari 30

ARAH PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

“MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN”

Kuliah Umum di Universitas Airlangga


Surabaya, 29 Januari 2020
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
OUTLINE

1. Tantangan Perekonomian Nasional 3-5


2. Kinerja Ekonomi Indonesia 6–9
3. Asumsi dan Outlook Ekonomi Indonesia 2020 10
4. Strategi Pembangunan Ekonomi Nasional Inklusif
- Pengembangan SDM 12 - 14
- Pembangunan Infrastruktur 15
- Penyederhanaan Regulasi : Omnibus Law 16 - 18
- Bidang Usaha Prioritas (DNI) 19
- Insentif Fiskal, Jaminan, Bansos & Pembiayaan UMKM 20 - 24
- Meningkatkan Pengembangan Industri Orientasi Ekspor 25 - 26
- Meningkatkan Perdagangan Internasional 27 - 28
- Transformasi Ekonomi 2020-2024 29
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

• Ekonomi dunia mengalami perlambatan baik di


Perlambatan Ekonomi
negara maju maupun berkembang.
AS
• Perlambatan ini tertransmisi hingga ke Uni Eropa
3.54
perekonomian nasional meski minimal. 2.23
1.88
TRANSMISI
1.36
PERLAMBATAN EKONOMI GLOBAL
Proyeksi Ekonomi Global Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 TERHADAP EKONOMI NASIONAL
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2018 2019
2018 2019
3.5
Defisit Neraca
Singapura India Perdagangan &
3.3 4.60 8.13 Pembayaran
3.2 4.55
0.8
3,0
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3
2.9 2018 2019 2018 2019

Jan'19 Apr'19 Jul'19 Oct'19 Jan'20* Thailand China


Sumber Ketidakpastian
4.98 6.80
2.39 Kecenderungan
6.00
 Perang dagang China - AS Nilai Tukar Potensi
Volume Perdagangan Rupiah perlambatan FDI
 Ketegangan geopolitik Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Fluktuatif
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
 Pelemahan aktivitas 2018 2019
2018 2019
5.5
manufaktur Q1-2018
Q1-2019
Q2-2018
Q2-2019
Q3-2018
Q3-2019
Q4-2018

 Fluktuasi harga komoditas 3.6 2.76

2.9
-0.95 -0.26
-1.52 -1.71
1.1 -2.36 -2.08
-3.04
-2.81
-6.08 -5.83

Turki Argentina Mexico Paraguay Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
Sumber: IMF, CEIC 2017 2018 2019e 2020p “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 3
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Wabah Virus Corona dan Ketegangan geopolitik dunia berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap
perekonomian di tahun 2020
1 2 3 4

Virus Corona di China Ketegangan di Timur Brexit Ketegangan Politik


 Sedikitnya 106 orang dilaporkan Tengah (AS vs Iran)  Parlemen Inggris sepakat untuk Jepang-Korea Selatan
tewas dan lebih dari 4 ribu kasus
 AS menetapkan Garda Revolusi Islam Iran mendukung RUU Brexit yang akan  Jepang membatasi ekspor 3 bahan kimia
virus sedang ditangani di China.
sbg organisasi teroris. dilaksanakan pada 31 Januari 2020. pembuat semikonduktor ke Korsel.
(CGTN)
 AS menuduh Iran menyerang beberapa kapal  Seluruh negosiasi perdagangan  Jepang menghapus Korsel dari daftar
 Berpotensi mempengaruhi industri
tanker minyak. dengan Uni Eropa dan anggotanya mitra dagang terpercaya (white list).
pariwisata dan konsumsi selama
 Iran menembak jatuh drone AS di Selat (masa transisi) berakhir pada  Korsel melakukan aksi boikot produk
libur tahun baru China. Berdasarkan
Hormuz Desember 2020. Jepang.
data 2019, sektor jasa
menyumbang 59,4% dari total  Iran menyita tanker Inggris Stena Impero di  Korsel akan memperpanjang General
PDB China. lepas pantainya. Security of Military Aggreement
 Berpotensi memperlambat laju  Serangan fasilitas kilang minyak Saudi (GSOMIA) dengan Jepang.
pertumbuhan ekonomi global. Aramco September 2019
 Pembunuhan Komandan Pasukan Garda
Revolusi Iran, memicu ketegangan baru. Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
Sumber: CNBC, CNN, BBC News
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 4
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

• Defisit neraca pembayaran terjadi akibat surplus transaksi modal dan 20 Komoditas Ekspor Utama Tahun 2019
keuangan tidak mampu menutup defisit transaksi perdagangan. 2018 2019 Selisih
KOMODITAS %YOY %Share
• Selama 2019, defisit neraca perdagangan mencapai USD 3,2 Milyar. (Miliar USD) (Miliar USD)
(Miliar
USD)
• Kinerja ekspor menurun di 2019 seiring perlambatan ekonomi global dan • Bahan bakar mineral 24.61 22.22 -2,39 -9.70 14.34
meningkatnya resiko geopolitik. • Lemak dan minyak hewan/nabati 20.35 17.61 -2,74 -13.5 11.36
• Mesin dan perlengkapan elektrik 8.85 8.54 -0,31 -3.5 5.51
6.0
Pertumbuhan PDB vs % Transaksi Berjalan thd PDB 8 • Kendaraan dan bagiannya 7.55 8.16 0,61 8.1 5.27
% Transaksi Berjalan Pertumbuhan PDB - rhs • Besi dan baja 5.76 7.41 1,65 28.6 4.78
4.0 7 • Logam mulia, perhiasan/permata 5.60 6.62 1,02 18.2 4.27
2.0
6
• Karet dan barang dari karet 6.38 6.02 -0,36 -5.6 3.89
5.02
0.0 • Mesin dan peralatan mekanis 5.87 5.43 -0,44 -7.5 3.50
-2.0
5 • Pakaian dan aksesorinya 4.50 4.48 -0,02 -0.4 2.89
4
• Alas kaki 5.11 4.41 -0,7 -13.7 2.85
-4.0
-3.2 -2.7 • Kertas, karton dan barang
-6.0 3 daripadanya 4.48 4.37 -0,11 -2.5 2.82
Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3
• Berbagai produk kimia 4.92 4.06 -0,86 -17.5 2.62
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
• Kayu dan barang dari kayu 4.43 3.84 -0,59 -13.3 2.48
30
Neraca Perdagangan Barang (Miliar USD) • Pakaian dan aksesorinya (rajutan) 4.07 3.76 -0,31 -7.6 2.43
20
11.8 • Ikan dan udang 3.22 3.27 0,05 1.6 2.11
9.5
10
7.7 • Bijih, terak, dan abu logam 5.25 3.13 -2,12 -40.4 2.02
• Pulp dari kayu 2.65 2.78 0,13 4.9 1.80
-2.2 -3.2 • Bahan kimia organik 2.96 2.71 -0,25 -8.4 1.75
0
-8.7 • Plastik dan barang dari plastik 2.59 2.45 -0,14 -5.4 1.58
-10 • Serat stapel buatan 2.18 2.27 -2,39 4.1 1.46
Non Migas Migas Total Total 20 Komoditas Ekspor 131,33 123,54 -7,79 -5,9% 79,73
-20
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
Sumber : BPS “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 5
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

INDIKATOR SOSIAL (YoY)


Ditengah ketidakpastian global, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih mampu
tumbuh di kisaran 5 % dengan kualitas yang baik: inflasi yang rendah dan stabil,
11.22
turunnya tingkat kemiskinan, pengangguran dan kesenjangan ekonomi (rasio gini).

9,22 PERTUMBUHAN EKONOMI


Dalam persentase
INDONESIA (YoY %)
Tingkat Kemiskinan (%) 5.56
Negara Q1-2019 Q2-2019 Q3-2019

5.17
0.408 China 6,40 6,20 6,00
5.01 5.03 5.07 5.07 5.05 5.02
4.88
Indonesia 5,07 5,05 5,02
0,380
Rasio Gini
India 5,83 5,01 4,55

8.36
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
INFLASI (YoY) Q2-2019 telah berada di peringkat kedua
5.28 dibawah China diantara negara-negara G20
3.35 3.02 3.61 3.13 2.72
Tingkat Pengangguran (%)

2014 2015 2016 2017 2018 2019


Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
Sumber: BPS “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 6
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Penilaian Lembaga Rating


Peringkat Daya Saing Perekonomian

April 2019, Rating May 2019, Rating Upgraded 2015 2016 2017 2018 2019
at BBB/Stable 32
Affirmed at BBB/Stable

42 42 43
April 2018, Rating Upgraded 48
at Baa2/Stable April 2019, Rating
Affirmed at
BBB/Positive, Outlook
March 2019, Rating
Revised to Positive 56
Affirmed at BBB/Stable 59
60 60
62
Sumber: IRU, Bank Indonesia
Daya Saing Bisnis Daya Saing Bisnis Digital
Global Competitiveness Indeks (GCI) Ranking Perbaikan Nilai Indonesia
2019 Diff. From 2018
√ Institution Daya Saing Bisnis Daya Saing Bisnis Digital
Rank Country Score Rank Score
√ Infrastructure 2018 2019 Negara 2018 2019 Negara
1 Singapore 84.8 +1 +1.3
√ Macroeconomic 13 14 -1 Cina 30 22 +12 China
27 Malaysia 74.6 -2 +0.2
Stability 22 22 - Malaysia 27 26 +1 Malaysia
40 Thailand 68.1 -2 +0.6
√ Financial System 44 43 +1 India 48 44 +4 India
50 Indonesia 64.6 -5 -0.3
√ Market Size 50 46 +4 Filipina 56 55 +1 Filipina
64 The Philippines 61.9 -8 -0.3
√ Business Dynamism 43 32 +11 Indonesia 62 56 +6 Indonesia
67 Vietnam 61.5 +10 +3.5
Source: GCI 2018, World Economic Forum
√ Innovation capability Sumber: IMD World CompetitvenessTantangan,
Center Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 7
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

PERINGKAT EODB INDONESIA


Laporan Doing Business 2020 mencatat
• Posisi Indonesia pada Indonesia berhasil menyelenggarakan
laporan Ease of Doing 2015 2016 2017 2018 2019 2020
reformasi di 5 dari 10 indikator
Bussiness (EODB) di 2020 72 73 73
berada di peringkat #73 dari
190 negara 91
1) Starting a Business

• Reformasi di 5 indikator 2) Getting Electricity


109
berkontribusi pada kenaikan 114
skor sebesar 1,64 (dari 3) Paying Taxes
67,96 menjadi 69,6)
4) Enforcing Contracts
PERINGKAT INDIKATOR EODB 2019/2020 5) Trading Across Borders
DB 2020 DB 2019 DB 2020 DB 2019 EODB EODB Perubahan Area
EODB Indicators Change Change Negara
Rank Rank Score Score 2020 2019 Rank Reformasi
Starting a Business 140 134 -6 81,2 79,4 +1,8 Singapura 2 2 0 1
Dealing with Construction Permits 110 112 +2 66,8 65,9 +0,9 Malaysia 12 15 +3 1
Getting Electricity 33 33 0 87,3 86,4 +0,9 Thailand 21 27 +6 1
Registering Property 106 100 -6 60 60,1 -0,1 Brunei 66 55 -11 2
Getting Credit 48 44 -4 70 70 0 Vietnam 70 71 -1 2
Protecting Minority Investors 37 51 +14 70 70 0 Indonesia 73 73 0 5
Paying Taxes 81 112 +31 75,8 68,4 +7,4 Filipina 95 124 +29 3
Trading across Borders 116 116 0 67,5 66,5 +1,0 Kamboja 144 138 -6 -
Enforcing Contracts 139 146 +7 49,1 47,2 +1,9 Laos 154 154 0 2
Resolving Insolvency 38 36 -2 68,1 67,9 +0,2 Myanmar 165 171 +6 5
TOTAL 73 73 0 69,6 67,96 +1,64 India 63 77 +14 4
China Tantangan,
31Peluang, 46
& Outlook Perekonomian
+15 Indonesia
8 8
Sumber: Laporan EODB 2020 “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

• Realisasi investasi pada Q3- 2019 mencapai Rp 205,7 triliun, meningkat sebesar 18,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
• Realisasi PMDN mencapai Rp100,7 triliun (naik 18,9%) dan realisasi PMA mencapai Rp105,0 triliun (naik 17,8%) dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2018.
• Penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 212.581 orang, terdiri dari 109.475 orang pada proyek PMDN dan 103.106 orang pada proyek PMA.

Realisasi Investasi Berdasar 5 Sektor Usaha Terbesar


Investasi PMA + PMDN (Rp Triliun)
(Trilun Rp) 205.7
Transportasi, Gudang dan
39.3 (19,1%)
200 Telekomunikasi
173.8
DDI FDI Total Listrik, Gas dan Air 39.1 (19,0%)
160
105 Konstruksi 16.9 (8.2%)
84.7 Perumahan, Kawasan Industri dan
120 16.4 (8,0%)
Perkantoran
Tanaman Pangan, Perkebunan, dan
15.6 (7,6%)
80 Peternakan

100.7 Lainnya
40 89.1 20.0% Singapura
Realisasi PMA 27.1%
Berdasar Belanda
0 Negara (%) 20.0% Jepang
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 12.9%

2014 2015 2016 2017 2018 2019 Hongkong, R.R.


RRT Tiongkok
5.7% 14.3%
Sumber: BKPM, 2019
Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 9
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan 2020, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mencapai 5,3 %,
melalui peningkatan produktivitas, investasi yang berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, peningkatan kualitas SDM
dan implementasi kebijakan untuk penguatan perekonomian Indonesia. .

63 OUTLOOK PEREKONOMIAN INDONESIA 2020


Harga Minyak
Mentah
(US$/barel) Konsumsi Rumah Tangga memberikan kontribusi utama
14,400
755 Investasi menjadi prasyarat penting untuk mencapai
Kurs (Rp/USD)
Oil Lifting
(ribu barel/hari)
5.3 percepatan pertumbuhan
Pertumbuhan

5.4 3.1 Ekonomi (%)


INFLASI 2020 tetap terkendali pada level rendah dan
Suku Bunga (%) Inflasi (%YoY) stabil

1,191 Sektor eksternal masih akan dipengaruhi oleh sentimen


Gas Lifting KETIDAKPASTIAN EKONOMI GLOBAL
(setara ribu
barel/hari)

Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia


“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 10
STRATEGI
PEMBANGUNAN
NASIONAL
INKLUSIF
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

7 Visi – Misi Presiden PIDATO PRESIDEN


5 Arahan Presiden 7 Agenda Pembangunan RPJMN
1 Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia Pembangunan Memperkuat Ketahanan Ekonomi
1 SDM
untuk Pertumbuhan yang
Struktur Ekonomi yang Produktif, Mandiri,dan Berkualitas
2 Berdaya Saing Mengembangkan Wilayah untuk
Mengurangi Kesenjangan dan
Pembangunan yang Merata dan Berkeadilan Pembangunan
3
2 Infrastruktur
Menjamin Pemerataan
Meningkatkan Sumber Daya
Mencapai Lingkungan Hidup yang Manusia yang Berkualitas dan
4 Berkelanjutan Berdaya Saing
Kemajuan Budaya yang Mencerminkan Penyederhanaan
5 Kepribadian Bangsa 3 Regulasi Revolusi Mental dan Pembangunan
Kebudayaan
Penegakan Sistem Hukum yang Bebas
6 Korupsi, Bermartabat, dan Terpercaya Memperkuat Infrastruktur untuk
Penyederhanaan Mendukung Pengembangan Ekonomi

7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
4 Birokrasi
dan Pelayanan Dasar

Membangun Lingkungan Hidup,


Meningkatkan Ketahanan Bencana,
Pengelolaan Pemerintahan yang Bersih, dan Perubahan Iklim
8 Efektif, dan Terpercaya Transformasi
5 Ekonomi Memperkuat Stabilitas Polhukhankam dan
Sinergi Pemerintah Daerah dalam Kerangka Transformasi Pelayanan Publik
9 Negara Kesatuan
Strategi Pembangunan Nasional
“Terwujudnya Indonesia Maju Yang Berdaulat, Mandiri, Dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong” “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 12
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Membangun kompetensi SDM yang memenuhi syarat di era industri Pemerintah memperkenalkan kartu Prakerja dalam upaya
4.0 melalui 5 strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan meningkatkan kualitas SDM Indonesia
kejuruan dengan berfokus pada 3 lembaga kejuruan, terutama
“Program Kartu Prakerja adalah bantuan pelatihan vokasi
untuk sektor-sektor prioritas. yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh aktif
dan/atau pekerja/buruh yang terkena pemutusan
hubungan kerja yang membutuhkan peningkatan
6 Sektor Prioritas kompetensi.”
Target : “2 juta peserta pada tahun 2020”

Kebutuhan SDM di Era


Industri 4.0 & Ekonomi Digital • Skilling,
AGRIBISNIS MANUFAKTUR
• Up-skilling
• Re-skilling

Sistem
Meningkatkan Kualitas SDM melalui PEKERJA
Pendidikan & Pelatihan Vokasi PARIWISATA
MIGRAN “Sistem
terintegrasi dan
berbasis digital,
mudah bagi
TENAGA EKONOMI
2. Manfaat Pengguna,
KESEHATAN DIGITAL terkontrol dan
SMK BLK POLTEK akuntabel.”

Keterlibatan industri sangat penting dalam perbaikan vokasi, untuk itu Pemerintah
memberikan insentif bagi industri yang berperan aktif dalam mengembangkan Strategi Pembangunan Nasional
vokasi, antara lain dengan memberikan super tax deduction sebesar 200%. “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 13
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

POKOK-POKOK PENGATURAN PMK NOMOR 128 /PMK.010/2019

Mendorong Peran DUDI dalam kegiatan Pengembangan SDM Indonesia melalui Subjek Penerima
kegiatan vokasi dengan insentif pajak berupa fasilitas pemotongan pajak hingga 200% WP badan dalam negeri yang melakukan kegiatan pembinaan dan
pengembangan SDM yang berbasis kompetensi tertentu.
dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan vokasi
INSENTIF FISKAL UNTUK MENDORONG DAYA SAING Pemagangan Praktik Kerja Pembelajaran

SUPER DEDUCTION 200% UNTUK VOKASI Jenis biaya yang diberi fasilitas
• Fasilitas Fisik khusus (workshop dan sejenisnya) • Honor/Gaji
• Honor peserta (berasal dari lembaga vokasi) Instruktur/pengajar
KONSTRUKSI PENGATURAN •

Honor/Gaji Instruktur/pengajar
Barang dan Bahan
• Barang dan Bahan
• Sertifikasi
• Sertifikasi

Bentuk Insentif
PMK Nomor 128 /PMK.010/2019 tentang pengurangan
PP 45/2019 penghasilan bruto untuk kegiatan vokasi
Pengurangan pajak penghasilan bruto paling tinggi 200%, terdiri dari:
a.100% biaya riil kegiatan vokasi; dan
b.Tambahan paling tinggi 100% dari biaya riil, sepanjang tidak
menyebabkan rugi fiskal. (jika menyebabkan rugi fiskal, tambahan hanya
Mengatur tentang : diberikan sebesar jumlah yang menyebabkan penghasilan kena pajak
Mengatur: Batasan besaran pengurangan penghasilan bruto nihil).

• Jenis Fasilitas Cakupan lembaga pendidikan dan peserta kegiatan vokasi Mekanisme
• Amanah Pengaturan 1 2 3
Jenis biaya yang dapat diberikan insentif
lebih lanjut dengan
PMK Jenis kompetensi yang mendapat insentif
WP melakukan WP menyampaikan
perjanjian
Tata cara pengajuan insentif pemberitahuan WP melaporkan
kerjasama (PKS) permohonan fasilitas biaya kegiatan
Tata cara pelaporan insentif dengan (disertai PKS dan SKF vokasi melalui KPP
SMK/BLK/Politeknik melalui OSS

Strategi Pembangunan Nasional


“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 14
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Pemerintah telah menyusun Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terdiri dari 223 proyek dan 3 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan pusat-
program, dengan total nilai investasi mencapai Rp4.183 triliun dan tersebar di seluruh wilayah pusat penggerak perekonomian baru yang tersebar di
Indonesia. seluruh wilayah indonesia. Komitmen Investasi yang
telah masuk senilai Rp 104 triliun dan menciptakan
tenaga kerja hingga 10.700 orang.
Proyek Selesai
Komitmen Investasi
(Miliar Rupiah)
144

92
62
20 30

2016 2017 2018 2019 est. 2020

KEK Pariwisata
Tenaga Kerja
KEK Industri (Ribu Orang)

• Secara total, ada 92 Proyek Strategis Nasional yang selesai pada 2016 - 2019 dengan nilai
investasi Rp 467,4T
• Pembangunan infrastruktur secara merata bermanfaat besar menstimulasi pertumbuhan dan
distribusi ekonomi masyarakat serta meningkatkan daya saing negara.
Sumber: Sekretariat Strategi Pembangunan Nasional
Sumber: KPPIP Dewan Nasional KEK “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 15
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Latar Belakang : Banyaknya Peraturan Perundang-undangan yang saling disharmoni menjadi masalah regulasi.

Potensi Pertumbuhan PDB Indonesia


(dalam %) INDONESIA SAAT INI Dipangkas

6.5
• Tumpang tindih regulasi dan Disederhanakan
6.0 inefisiensi birokrasi adalah faktor
5.5 paling bermasalah dalam berbisinis Diselaraskan

5.0
• Masih terdapat 7 juta orang
pengangguran; 58% pekerja
4.5 bekerja secara informal Omnibus Law sebagai strategi reformasi
4.0 • Efektivitas investasi Indonesia regulasi agar penataan dilakukan secara
terendah di ASEAN-5 sekaligus terhadap banyak Peraturan
3.5 Perundang-undangan
2019
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018

2020
2021
2022
2023
2024

Dengan perubahan struktural


Tanpa perubahan struktural 1 Menghilangkan
antar PUU
tumpang tindih

Tanpa reformulasi kebijakan,


pertumbuhan ekonomi akan menurun Hambatan: 2 Efisiensi proses perubahan/
pencabutan PUU
– hal ini disebabkan oleh pertumbuhan
angkatan kerja yang melambat dan stok regulasi & institusi
kapital yang tidak berkembang. Keduanya merupakan hambatan utama 3 Menghilangkan ego sektoral
untuk Indonesia bertumbuh berdasarkan
hasil diagnostik pertumbuhan
Strategi Pembangunan Nasional
Source: Prospera calculation “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 16
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Arahan Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan, untuk meningkatkan iklim investasi dan daya saing Indonesia,
Pemerintah mengajukan 2 (dua) Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR :
1. RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja
2. RUU Omnibus Law Perpajakan

UU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja


UU Omnibus Law Perpajakan
mencakup 11 klaster
mencakup 6 pilar

1) Penyederhanaan Perizinan, 1) Pendanaan Investasi


2) Persyaratan Investasi, 2) Sistem Teritori
3) Ketenagakerjaan, 3) Subjek Pajak Orang Pribadi
4) Kemudahan, Pemberdayaan, dan Perlindungan UMK-M, 4) Kepatuhan Wajib Pajak
5) Kemudahan Berusaha, 5) Keadilan Iklim Berusaha
6) Dukungan Riset dan Inovasi, 6) Fasilitas
7) Administrasi Pemerintahan,
8) Pengenaan Sanksi,
9) Pengadaan Lahan,
10) Investasi dan Proyek Pemerintah, dan
11) Kawasan Ekonomi

Telah teridentifikasi 79 Undang-Undang dan 1.239 pasal yang akan


disederhanakan melalui metode Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja
Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 17
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Sumber Cipta Lapangan Kerja Klaster Pokok Klaster Pendukung

INVESTASI Ekosistem Investasi


• Penyederhanaan Perizinan: 18 Sektor
• Persyaratan Investasi
• Ketenagakerjaan
• Kemudahan Berusaha
• Riset dan Inovasi
• Pengadaan Lahan
• Kawasan Ekonomi
OMNIBUS LAW Administrasi
Kemudahan, Pemberdayaan, dan
CIPTA LAPANGAN UMK-M
KERJA Perlindungan UMKM Pemerintahan

• Kriteria UMK-M Penganaan Sanksi


• Basis Data Tunggal
• Collaborative Processing/Klaster
• Kemudahan Perizinan Tunggal
• Kemitraan, Insentif & Pembiayaan

PEMERINTAH Investasi dan Proyek Pemerintah


• Investasi Pemerintah
• Kemudahan Proyek Pemerintah Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 18
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Saat ini pemerintah (melalui Menko Perekonomian) sedang menyusun Daftar Prioritas Investasi (DPI) yang
merupakan bagian dari upaya merelaksasi bidang usaha yang diatur dalam Daftar Negatif Investasi (DNI).

• Investasi di Indonesia sangat tertutup dibandingkan Hingga 2014, jumlah bidang usaha yang diatur dalam Daftar
negara- negara ASEAN
Negatif Investasi (DNI) terus bertambah. Pada 2016,
• Jumlah bidang usaha yang tertutup maupun bidang
usaha terbuka dengan persyaratan – terbanyak diantara Pemerintah mulai merelaksasi bidang usaha yang diatur
negara ASEAN dalam DNI .

Indonesia Singapura Malaysia Thailand Filipina Vietnam


297* 298* 664* 515*
TERTUTUP 20 0 0 0 1 6
PERPRES PERPRES PERPRES PERPRES
TERBUKA 36/2010 39/2014 44/2016
DENGAN 77/2007
PERSYARATAN 495 4 11 43 33 0
*) Merupakan Jumlah dari bidang usaha tertutup, dicadangkan untuk
TOTAL*) 6 UMKM dan Kemitraan serta bidang usaha terbuka dengan persyaratan
515 4 11 43 34
*) Satuan : Bidang Usaha - Sumber data BKPM

Strategi Pembangunan Nasional


“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 19
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

TAX HOLIDAY SUPER DEDUCTION VOKASI & LITBANG


• Guna mendorong masuknya
investasi, terciptanya industri  Investasi Industri pionir: Super Deduction Vokasi
• Mengikutsertakan industri dalam kegiatan vokasi untuk
pioneer, pemerintah mengeluarkan • memberi nilai tambah dan eksternalitas tinggi,
memberikan pengetahuan dan mendorong transfer of
berbagai insentif fiskal. • memperkenalkan teknologi baru, knowledge
• memiliki nilai strategis bagi perekonomian • Pengurangan penghasilan bruto maksimal 200% atas biaya
• Harapannya defisit CAD bisa dalam rangka kegiatan penyediaan praktik kerja, pemagangan,
ditekan, tenaga kerja terserap, dan dan/atau pembelajaran
pertumbuhan ekonomi meningkat.  Fasilitas pengurangan PPh Badan: Super Deduction Litbang
• sebesar 100% (untuk investasi minimal Rp500 miliar) • Meningkatkan peran industri dalam menumbuhkan inovasi
• sebesar 50% (untuk investasi minimal Rp100 miliar) serta pemanfaatan teknologi terkini dalam proses produksi
• Pengurangan penghasilan bruto maksimal 300% atas biaya
PARADIGMA PEMBERIAN litbang yang dilakukan di Indonesia
FASILITAS PERPAJAKAN
Simplicity & TAX ALLOWANCE INVESTMENT ALLOWANCE
• Proses kemudahan
Certainty
di awal sejalan  Investasi pada: • Dukungan Pemerintah terhadap program penciptaan
dengan prinsip self • sektor prioritas dengan kriteria memiliki investasi tinggi lapangan pekerjaan dan penyerapan tenaga kerja
• Sederhana dalam
assessment prosedur • untuk ekspor,
• Fasilitas berupa pengurangan penghasilan neto sebesar
• Verifikasi dalam • Memberikan • menyerap tenaga kerja tinggi 60% dari jumlah investasi untuk industri padat karya tertentu
rangka pengawasan kepastian atas hak • menggunakan TKDN tinggi
dan kewajiban
 Fasilitas:
Trust & Verify
• berupa investment allowance sebesar 30%,
• penyusutan dan amortisasi dipercepat PPh dividen 10%
• tambahan kompensasi kerugian yang lebih lama dari 5
tahun Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 20
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Sampai dengan 31 Desember 2019 telah disetujui tax holiday dari 60 wajib pajak dengan nilai rencana investasi sebesar Rp1.045 triliun
Keterangan PMK 150/2018 18 Sektor Berdasar PMK No.150 Tahun 2018

Penanaman modal baru pada Industri Pionir dengan nilai a. Industri logam dasar hulu (besi baja dan bukan besi baja)
WP yang dapat investasi minimal Rp 500 miliar b. Industri pemurnian dan/atau pengilangan minyak dan gas bumi
diberikan T/H c. Industri petrokimia berbasis minyak bumi, gas alam, atau batubara
• 18 sektor
d. Industri kimia dasar anorganik
• 169 KBLI
e. Industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, perkebunan
Persentase • 100% (untuk Tax Holiday) f. Industri bahan baku farmasi
pengurangan T/H • 50% (untuk Mini Tax Holiday) g. Industri pembuatan peralatan iradiasi, elektromedikal, atau elektroterapi
Tax Holiday: h. Industri pembuatan komponen utama peralatan elektronika atau telematika,
 Investasi Rp500 M s.d. < Rp1 T –> 5 tahun seperti semiconductor wafer, backlight untuk Liquid Crystal Display (LCD), electrical
 Investasi Rp1 T s.d. < Rp5 T –> 7 tahun driver, atau display
 Investasi Rp5 T s.d. < Rp15 T –> 10 tahun i. Industri pembuatan mesin dan komponen utama mesin
Jangka Waktu  Investasi Rp15 T s.d < Rp30 T –> 15 tahun j. Industri pembuatan komponen robotik yang mendukung industri pembuatan
 Investasi minimal Rp30 T –> 20 tahun mesin-mesin manufaktur
k. Industri pembuatan komponen utama mesin pembangkit tenaga listrik
Mini tax holiday:
l. Industri pembuatan kendaraan bermotor dan komponen utama kendaraan
 Investasi Rp100 M s.d. < Rp500 M
bermotor
• 50% selama 2 tahun (untuk tax holiday) m.Industri pembuatan komponen utama kapal
Masa Transisi
• 25% selama 2 tahun (mini tax holiday) n. Industri pembuatan komponen utama kereta api
Proses Otomasi, diputuskan dengan Sistem OSS o. Industri pembuatan komponen utama pesawat terbang dan aktivitas penunjang
industri dirgantara
Capaian: 31 Desember 2019 p. Industri pengolahan berbasis hasil pertanian, perkebunan, atau kehutanan yang
menghasilkan bubur kertas (pulp) tanpa atau beserta turunannya
60 Wajib Pajak Rencana Investasi q. Infrastruktur ekonomi
20 Propinsi
Rp 1.045 Trilliun
r. Ekonomi digital yang mencakup aktivitas pengolahan data, hosting, dan kegiatan
yang berhubungan dengan itu
Penyerapan Tenaga
15 Negara
Kerja 45.723 Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 21
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Tingkat Kemiskinan / Indeks Gini


14 80
12.49
• Perluasan program jaminan dan bantuan sosial

Bantuan Sosial (IDR tn)


merupakan komitmen pemerintah dalam rangka 12 60

meningkatkan daya saing dan penguatan kualitas


10 40
SDM, serta untuk mempercepat penanggulangan 9.82
kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.
8 20
0.410
• Melalui dukungan jaminan dan bantuan sosial, 0.393

total manfaat tidak hanya diterima oleh pekerja, 6 0


namun juga dirasakan oleh keluarga Pekerja 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018

Tingkat Kemiskinan (%) Indeks Gini Bantuan Sosial Pemerintah Pusat (IDR tn)

Masa Muda Dewasa Menengah Tua


kehamilan muda dan kerja
dan usia dini
(0-5 tahun) (6-12 tahun) (13-18 tahun) (19-64 tahun) (>65 tahun)

• PKH (pencegahan • PKH • PKH • Bidik Misi • JP & JHT


stunting) • PIP SD • PIP SMP-SMA • PIP Kuliah • ASLUT
• KUR • JKK & JKM
• KUBE • JP & JHT
• Dana Desa • KUR & KUBE
• Dana Desa
Kartu Pra-Kerja
JKN (PBI)
Rastra, BPNT, dan Kartu Sembako
Subsidi Energi (LPG 3kg, Solar, Mitan) Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 22
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Kedepan pembiayaan UMKM diarahkan dengan mengintegrasikan seluruh jenis pembiayaan UMKM.
Usaha mikro dan kecil yang unbankable dibina dan dikembangkan melalui CSR dan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL),
hingga kemudian naik kelas pada pola pembiayaan terakhir, yaitu kredit komersial.

Pemerintah secara aktif memberikan


Pola Pembiayaan  Komersial

dukungan yang bersifat advisory A


B Fully commercial
loan
Subsidized loan Special scheme of Program kemitraan dan bina
commercial loan lingkungan (PKBL) dari BUMN dan dana
Rolling soft loan
C CSR dari perusahaan swasta dapat
CSR D dimanfaatkan untuk penerima yang
masih un-bankable.
E
Bentuk fasilitas pembiayaan yang
Unbanked Bankable diberikan akan menyesuaikan seiring
Pembiayaan UMKM dengan kemajuan usaha hingga pada
Program Kemitraan dan Bina Mekaar akhirnya unit usaha tersebut hanya
UMi Kredit Usaha Rakyat Komersial
Lingkungan (PKBL) & CSR Swasta BWM layak diberikan pembiayaan komersial.
LPDB (KUR)

Mekanisme Pembiayaan

Dana PKBL & CSR Subsidi Bunga Penjaminan Mekanisme


Swasta dari Pemerintah Pemerintah Pasar

Kemampuan Usaha Strategi Pembangunan Nasional


“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 23
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Siklus Pembiayaan UMKM berdasarkan kondisi keuangan dan usaha

3
Lembaga
Keuangan Bank PT PMN
KUR Mekaar
& Non-Bank

Bank Wakaf
Kredit Mikro (BWM)
Lembaga
Kredit Mikro
Keuangan Bank
Bankable Komersial
& Non-Bank
4 Pembiayaa Dana LPDB
n UMKM Bergulir
2
Perusahaan CSR /
Swasta Ultra Mikro Kemenkeu
Un- TJSL (Umi)
bankable 1 Program
Kemitraan dan
BUMN Bina Lingkungan
(PKBL) Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 24
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Kebijakan industri berorientasi ekspor diprioritaskan untuk industri 4.0 dan industri lainnya dengan menyelesaikan
akar permasalahan industri prioritas tersebut, seperti modernisasi permesinan untuk industri makanan dan TPT, serta
pemberian insentif industri lainnya yang membutuhkan

PENGEMBANGAN INDUSTRI

Industri Industri Industri


Hilirisasi Industri
Subtitusi Berbasis
Berorientasi Ekspor Industri lainnya
Impor Inovasi

Makanan Tekstil Farmasi (obat Furniture,


dan Elektronik Otomotif Kimia Gasifikasi Kimia, dan
& CPO dan bahan Perikanan dan
Pakaian Batubara Permesinan
Minuman baku obat Olahan
Rempah
Rempah
 Nilai Ekspor Tinggi  Meningkatkan Nilai  Mengurangi  Meningkatkan  Meningkatkan
 RCA >1 Defisit Neraca
PERTIMBANG

Tambah Nilai Tambah Nilai Tambah


 Volatilitas Harga Perdagangan  R&D  Pemberdayaan
Komoditi Dunia  Kepastian Berdampak SDA Unggulan
AN

Ketersediaan Tinggi Nasional


Bahan
Baku/Barang
Antara Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 25
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

Untuk meningkatkan produk ekspor dan mendorong industri substitusi impor, pemerintah menjalankan berbagai
kebijakan untuk memperkuat neraca perdagangan
Program jangka pendek
1 2 3 PENGUATAN TRANS
4PEMBANGUNAN SMELTER
5GREEN REFINERY DI 6 KEBIJAKAN BEA MASUK
IMPLEMENTASI TINDAKAN
GASIFIKASI BATUBARA PACIFIC PETROCHEMICAL UNTUK HILIRISASI PLAJU SUMATERA PENGAMANAN
MANDATORI B3O INDOTAMA (TPPI) PRODUK TAMBANG SELATAN SEMENTARA (BMTPS)

1. Terlaksananya Implementasi 1. Mengurangi ketergantungan 1. Meningkatkan produksi 1. Mendorong industri nikel 1. PT Pertamina sedang 1. Kebijakan BMTPS ini
Mandatori B30 pada tahun impor melalui substitusi LPG petrokimia di dalam untuk membangun fasilitas mengembangkan greenfuel ditujukan untuk
2020, dengan penyaluran sebesar 1,08 juta ton/tahun negeri melalui pengolahan. Sampai dengan (diesel nabati dan bensin
atau ± Rp 9 Trilyun / USD 648 melindungi produk dalam
FAME sebesar 9,6 juta kL. pengembangan PT TPI 2019, telah dibangun 21 nabati) yang berbasis
juta dengan asumsi harga LPG beserta 3 anak smelter. minyak sawit di beberapa negeri dari masuknya
2. Penghematan devisa USD 4,8 600 USD/ton. perusahaanya (TPPI, kilang Pertamina terutama produk impor yang sejenis.
Miliar. 2. Menguatkan industri hilir
2. Mempercepat pembangunan Polytama dan PON) di kilang Plaju, Sumatra
3. Menjamin ketersediaan alumunium yang terintegrasi 2. Jenis produk yang
pabrik gasifikasi batubara Selatan.
Bahan Bakar Minyak (BBM 2. Dapat mengurangi impor dengan industri hulu melalui dikenakan BMTPS tertuang
dengan kapasitas 1,8 juta
jenis biosolar) di Dalam produk petrokimia dan sinergi dengan BUMN. 2. Pengembangan greenfuel
ton/tahun DME (proyek dalam Permenkeu nomor
Negeri yang berbasis sumber menghemat devisa negara ini masih dalam tahap
Tanjung Enim dan Peranap), PMK 161/PMK.010/2019,
daya lokal (minyak sawit). USD 1 Miliar/tahun. penelitian dan percobaan
450 ribu ton/tahun
untuk menggantikan BBM PMK 162/PMK.010/2019,
polypropelene (proyek Tanjung
Enim), dan 570 ribu ton/tahun berbasis fosil melalui dan PMK
pupuk urea (proyek Tanjung mekanisme co-processing 163/PMK.010/2019
Enim). dan stand-alone.

7 PERCEPATAN PERJANJIAN PERDAGANGAN (RCEP, I-EU CEPA, GSP, BIA TAIWAN)


Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 26
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

ON-GOING NEGOTIATIONS AND REVIEW INDONESIA CONCLUDED/RATIFICATION PROCESS

1
Indonesia-European Union CEPA
Negotiations started: 2016
TRADE Indonesia-EFTA CEPA
Current status: signed on 16 Dec 2018, on ratification process
1
Current status: 9th Round (Des 2019): Target: 2020
Indonesia-Iran PTA
NEGOTIATIONS Indonesia-Australia CEPA
2
2 Negotiations started: 2010
Current status: signed on 4 March 2019, on ratification process

Current status: 5th Round (Feb 2018); Target: 2020 IMPLEMENTED ASEAN–Hong Kong FTA & Investment Agreement 3
Indonesia-Turkey CEPA Indonesia-Japan EPA Current status: Concluded, Signed in 12 November 2017
3 Negotiations started: 2018
1 Implemented: 2008 (IJEPA) Indonesia-Japan EPA (Review)
Current status: 3rd Round TIGs (Jan 2019); Target: 2020 Current status: Concluded
4
Indonesia-Pakistan PTA
2 Implemented: 1 March 2019
Indonesia-Tunisia PTA Indonesia-Mozambique PTA
4 Negotiations started: 2018 MOU Indonesia-Palestine Current status: signed 0n 27 August 2019, on ratification 5
Current status: 3rd Round (March 2019); Target: 2020 3 Implemented: 21 February 2019 process
Indonesia-Pakistan TIGA (Review/Upgraded) ASEAN TIGA Indonesia-Korea CEPA
5 Implemented: 1 March 2019 4 Implemented: 2010 Current status: substantially concluded 6
Current Status: 1st JNC (August 2019); Target: 2021 ASEAN-China FTA
5 Implemented: 2004 Regional Comprehensive Economic Partnership
6 Indonesia-Bangladesh PTA
AANZFTA Current status: essentially concluded RCEP 7
Current status: 2nd Round (July 2019); Target: 2020
6 Implemented: 2012
Indonesia-Morocco PTA ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS)
7 Current status: Launch negotiation (Jun 2018; Target: 2021 7
ASEAN-India FTA
Current status: signed on 11 Nov 2018, on ratification process
8
Implemented: 2010
ASEAN Economic Community (AEC) ASEAN Agreement on E-Commerce
8 Current status: on-going review; Target: 2025 8 ASEAN-Japan CEP
Implemented: 2009 Current status: signed on 12 Nov 2018, on ratification process 9
ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) ASEAN-Korea FTA ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA)
9 10
9 (Review) Implemented: 2006 Current status: signed on 23 Apr 2019, on ratification process
Current status: on-going review; Target: 2020
10 Indonesia-Chile CEPA ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA)
Current status: signed on 23 Apr 2019, on ratification process 11
ASEAN-India FTA (AIFTA) Implemented: 10 August 2019
10 (Review)
Current status: on-going review; Target: 2020 Strategi Pembangunan Nasional
Sumber : Kemendag “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 27
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

RCEP merupakan konsolidasi lebih lanjut kesepakatan FTA 10


29% negara ASEAN dengan 6 negara mitra FTA-nya (Cina, Korea,
Jepang, India, Australia dan New Zealand). Indonesia merupakan
PERDAGANGAN
DUNIA inisiator dan negara koordinator untuk perundingan RCEP.

47% 32%
POPULASI FDI DUNIA
DUNIA

32%
PDB DUNIA

ASEAN Australia China India Japan South New


Countries Korea Zealand
Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 28
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

• Transformasi Ekonomi yang dilakukan pada tahun 2020-2024 akan membuat Indonesia keluar dari middle income trap di tahun 2036.
• Investasi pada sektor industri yang bernilai tambah tinggi akan membuat rata-rata pertumbuhan investasi sepanjang 2020-2024 mencapai 7.0%.
RPJMN
2020-2024 2036
Keluar dari Middle 23,199
Income Trap RATA-RATA PERTUMBUHAN 2015-2045
2020
Menjadi negara
Upper-middle 16,877 PDB Per Kapita
income (USD) PDB RIIL
12,233 PDB RIIL
8,804 PER KAPITA
6,305
4,546
3,377 Rata-rata
pertumbuha
5.7% 5.0%
5.2% 6.0% 6.2% 5.9% 5.6% n
5.4%

2015 2020 2025 2030 2035 2040 2045

RATA-RATA PERTUMBUHAN 2020-2024 TARGET TAHUN 2045

KONSUMSI NEGARA MAJU DAN PDB


INVESTASI TERBESAR
RT&LNPRT
KE-5
PENGELUARAN

5.6% 7.0%
PDB SISI

(USD 7,4 TRILIUN)

PERTUMBUHAN KONSUMSI IMPOR PERANAN KTI MENJADI


EKSPOR
EKONOMI PEMERINTAH
6.0% 4.9%
4.8% 4.8% 25%
Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 29
Sumber: Bappenas, Ringkasan Eksekutif RPJMN 2020-2024
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju”

TERIMAKASIH

@perekonomianRI

ekon.go.id

perekonomianRI

Anda mungkin juga menyukai