“MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN
INKLUSIF DAN BERKELANJUTAN”
2.9
-0.95 -0.26
-1.52 -1.71
1.1 -2.36 -2.08
-3.04
-2.81
-6.08 -5.83
Turki Argentina Mexico Paraguay Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
Sumber: IMF, CEIC 2017 2018 2019e 2020p “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 3
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Wabah Virus Corona dan Ketegangan geopolitik dunia berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap
perekonomian di tahun 2020
1 2 3 4
• Defisit neraca pembayaran terjadi akibat surplus transaksi modal dan 20 Komoditas Ekspor Utama Tahun 2019
keuangan tidak mampu menutup defisit transaksi perdagangan. 2018 2019 Selisih
KOMODITAS %YOY %Share
• Selama 2019, defisit neraca perdagangan mencapai USD 3,2 Milyar. (Miliar USD) (Miliar USD)
(Miliar
USD)
• Kinerja ekspor menurun di 2019 seiring perlambatan ekonomi global dan • Bahan bakar mineral 24.61 22.22 -2,39 -9.70 14.34
meningkatnya resiko geopolitik. • Lemak dan minyak hewan/nabati 20.35 17.61 -2,74 -13.5 11.36
• Mesin dan perlengkapan elektrik 8.85 8.54 -0,31 -3.5 5.51
6.0
Pertumbuhan PDB vs % Transaksi Berjalan thd PDB 8 • Kendaraan dan bagiannya 7.55 8.16 0,61 8.1 5.27
% Transaksi Berjalan Pertumbuhan PDB - rhs • Besi dan baja 5.76 7.41 1,65 28.6 4.78
4.0 7 • Logam mulia, perhiasan/permata 5.60 6.62 1,02 18.2 4.27
2.0
6
• Karet dan barang dari karet 6.38 6.02 -0,36 -5.6 3.89
5.02
0.0 • Mesin dan peralatan mekanis 5.87 5.43 -0,44 -7.5 3.50
-2.0
5 • Pakaian dan aksesorinya 4.50 4.48 -0,02 -0.4 2.89
4
• Alas kaki 5.11 4.41 -0,7 -13.7 2.85
-4.0
-3.2 -2.7 • Kertas, karton dan barang
-6.0 3 daripadanya 4.48 4.37 -0,11 -2.5 2.82
Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3 Q1 Q3
• Berbagai produk kimia 4.92 4.06 -0,86 -17.5 2.62
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
• Kayu dan barang dari kayu 4.43 3.84 -0,59 -13.3 2.48
30
Neraca Perdagangan Barang (Miliar USD) • Pakaian dan aksesorinya (rajutan) 4.07 3.76 -0,31 -7.6 2.43
20
11.8 • Ikan dan udang 3.22 3.27 0,05 1.6 2.11
9.5
10
7.7 • Bijih, terak, dan abu logam 5.25 3.13 -2,12 -40.4 2.02
• Pulp dari kayu 2.65 2.78 0,13 4.9 1.80
-2.2 -3.2 • Bahan kimia organik 2.96 2.71 -0,25 -8.4 1.75
0
-8.7 • Plastik dan barang dari plastik 2.59 2.45 -0,14 -5.4 1.58
-10 • Serat stapel buatan 2.18 2.27 -2,39 4.1 1.46
Non Migas Migas Total Total 20 Komoditas Ekspor 131,33 123,54 -7,79 -5,9% 79,73
-20
2014 2015 2016 2017 2018 2019 Tantangan, Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
Sumber : BPS “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 5
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
5.17
0.408 China 6,40 6,20 6,00
5.01 5.03 5.07 5.07 5.05 5.02
4.88
Indonesia 5,07 5,05 5,02
0,380
Rasio Gini
India 5,83 5,01 4,55
8.36
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada
INFLASI (YoY) Q2-2019 telah berada di peringkat kedua
5.28 dibawah China diantara negara-negara G20
3.35 3.02 3.61 3.13 2.72
Tingkat Pengangguran (%)
April 2019, Rating May 2019, Rating Upgraded 2015 2016 2017 2018 2019
at BBB/Stable 32
Affirmed at BBB/Stable
42 42 43
April 2018, Rating Upgraded 48
at Baa2/Stable April 2019, Rating
Affirmed at
BBB/Positive, Outlook
March 2019, Rating
Revised to Positive 56
Affirmed at BBB/Stable 59
60 60
62
Sumber: IRU, Bank Indonesia
Daya Saing Bisnis Daya Saing Bisnis Digital
Global Competitiveness Indeks (GCI) Ranking Perbaikan Nilai Indonesia
2019 Diff. From 2018
√ Institution Daya Saing Bisnis Daya Saing Bisnis Digital
Rank Country Score Rank Score
√ Infrastructure 2018 2019 Negara 2018 2019 Negara
1 Singapore 84.8 +1 +1.3
√ Macroeconomic 13 14 -1 Cina 30 22 +12 China
27 Malaysia 74.6 -2 +0.2
Stability 22 22 - Malaysia 27 26 +1 Malaysia
40 Thailand 68.1 -2 +0.6
√ Financial System 44 43 +1 India 48 44 +4 India
50 Indonesia 64.6 -5 -0.3
√ Market Size 50 46 +4 Filipina 56 55 +1 Filipina
64 The Philippines 61.9 -8 -0.3
√ Business Dynamism 43 32 +11 Indonesia 62 56 +6 Indonesia
67 Vietnam 61.5 +10 +3.5
Source: GCI 2018, World Economic Forum
√ Innovation capability Sumber: IMD World CompetitvenessTantangan,
Center Peluang, & Outlook Perekonomian Indonesia
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 7
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
• Realisasi investasi pada Q3- 2019 mencapai Rp 205,7 triliun, meningkat sebesar 18,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018.
• Realisasi PMDN mencapai Rp100,7 triliun (naik 18,9%) dan realisasi PMA mencapai Rp105,0 triliun (naik 17,8%) dibandingkan dengan periode yang
sama tahun 2018.
• Penyerapan tenaga kerja Indonesia sebanyak 212.581 orang, terdiri dari 109.475 orang pada proyek PMDN dan 103.106 orang pada proyek PMA.
100.7 Lainnya
40 89.1 20.0% Singapura
Realisasi PMA 27.1%
Berdasar Belanda
0 Negara (%) 20.0% Jepang
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 12.9%
Dalam rangka mencapai sasaran pembangunan 2020, pertumbuhan ekonomi diharapkan dapat mencapai 5,3 %,
melalui peningkatan produktivitas, investasi yang berkelanjutan, perbaikan pasar tenaga kerja, peningkatan kualitas SDM
dan implementasi kebijakan untuk penguatan perekonomian Indonesia. .
7
Perlindungan bagi Segenap Bangsa dan
Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga
4 Birokrasi
dan Pelayanan Dasar
Membangun kompetensi SDM yang memenuhi syarat di era industri Pemerintah memperkenalkan kartu Prakerja dalam upaya
4.0 melalui 5 strategi pengembangan pendidikan dan pelatihan meningkatkan kualitas SDM Indonesia
kejuruan dengan berfokus pada 3 lembaga kejuruan, terutama
“Program Kartu Prakerja adalah bantuan pelatihan vokasi
untuk sektor-sektor prioritas. yang ditujukan untuk pencari kerja, pekerja/buruh aktif
dan/atau pekerja/buruh yang terkena pemutusan
hubungan kerja yang membutuhkan peningkatan
6 Sektor Prioritas kompetensi.”
Target : “2 juta peserta pada tahun 2020”
Sistem
Meningkatkan Kualitas SDM melalui PEKERJA
Pendidikan & Pelatihan Vokasi PARIWISATA
MIGRAN “Sistem
terintegrasi dan
berbasis digital,
mudah bagi
TENAGA EKONOMI
2. Manfaat Pengguna,
KESEHATAN DIGITAL terkontrol dan
SMK BLK POLTEK akuntabel.”
Keterlibatan industri sangat penting dalam perbaikan vokasi, untuk itu Pemerintah
memberikan insentif bagi industri yang berperan aktif dalam mengembangkan Strategi Pembangunan Nasional
vokasi, antara lain dengan memberikan super tax deduction sebesar 200%. “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 13
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Mendorong Peran DUDI dalam kegiatan Pengembangan SDM Indonesia melalui Subjek Penerima
kegiatan vokasi dengan insentif pajak berupa fasilitas pemotongan pajak hingga 200% WP badan dalam negeri yang melakukan kegiatan pembinaan dan
pengembangan SDM yang berbasis kompetensi tertentu.
dari biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan vokasi
INSENTIF FISKAL UNTUK MENDORONG DAYA SAING Pemagangan Praktik Kerja Pembelajaran
SUPER DEDUCTION 200% UNTUK VOKASI Jenis biaya yang diberi fasilitas
• Fasilitas Fisik khusus (workshop dan sejenisnya) • Honor/Gaji
• Honor peserta (berasal dari lembaga vokasi) Instruktur/pengajar
KONSTRUKSI PENGATURAN •
•
Honor/Gaji Instruktur/pengajar
Barang dan Bahan
• Barang dan Bahan
• Sertifikasi
• Sertifikasi
Bentuk Insentif
PMK Nomor 128 /PMK.010/2019 tentang pengurangan
PP 45/2019 penghasilan bruto untuk kegiatan vokasi
Pengurangan pajak penghasilan bruto paling tinggi 200%, terdiri dari:
a.100% biaya riil kegiatan vokasi; dan
b.Tambahan paling tinggi 100% dari biaya riil, sepanjang tidak
menyebabkan rugi fiskal. (jika menyebabkan rugi fiskal, tambahan hanya
Mengatur tentang : diberikan sebesar jumlah yang menyebabkan penghasilan kena pajak
Mengatur: Batasan besaran pengurangan penghasilan bruto nihil).
• Jenis Fasilitas Cakupan lembaga pendidikan dan peserta kegiatan vokasi Mekanisme
• Amanah Pengaturan 1 2 3
Jenis biaya yang dapat diberikan insentif
lebih lanjut dengan
PMK Jenis kompetensi yang mendapat insentif
WP melakukan WP menyampaikan
perjanjian
Tata cara pengajuan insentif pemberitahuan WP melaporkan
kerjasama (PKS) permohonan fasilitas biaya kegiatan
Tata cara pelaporan insentif dengan (disertai PKS dan SKF vokasi melalui KPP
SMK/BLK/Politeknik melalui OSS
Pemerintah telah menyusun Proyek Strategis Nasional (PSN) yang terdiri dari 223 proyek dan 3 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menciptakan pusat-
program, dengan total nilai investasi mencapai Rp4.183 triliun dan tersebar di seluruh wilayah pusat penggerak perekonomian baru yang tersebar di
Indonesia. seluruh wilayah indonesia. Komitmen Investasi yang
telah masuk senilai Rp 104 triliun dan menciptakan
tenaga kerja hingga 10.700 orang.
Proyek Selesai
Komitmen Investasi
(Miliar Rupiah)
144
92
62
20 30
KEK Pariwisata
Tenaga Kerja
KEK Industri (Ribu Orang)
• Secara total, ada 92 Proyek Strategis Nasional yang selesai pada 2016 - 2019 dengan nilai
investasi Rp 467,4T
• Pembangunan infrastruktur secara merata bermanfaat besar menstimulasi pertumbuhan dan
distribusi ekonomi masyarakat serta meningkatkan daya saing negara.
Sumber: Sekretariat Strategi Pembangunan Nasional
Sumber: KPPIP Dewan Nasional KEK “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 15
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Latar Belakang : Banyaknya Peraturan Perundang-undangan yang saling disharmoni menjadi masalah regulasi.
6.5
• Tumpang tindih regulasi dan Disederhanakan
6.0 inefisiensi birokrasi adalah faktor
5.5 paling bermasalah dalam berbisinis Diselaraskan
5.0
• Masih terdapat 7 juta orang
pengangguran; 58% pekerja
4.5 bekerja secara informal Omnibus Law sebagai strategi reformasi
4.0 • Efektivitas investasi Indonesia regulasi agar penataan dilakukan secara
terendah di ASEAN-5 sekaligus terhadap banyak Peraturan
3.5 Perundang-undangan
2019
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2020
2021
2022
2023
2024
Arahan Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan, untuk meningkatkan iklim investasi dan daya saing Indonesia,
Pemerintah mengajukan 2 (dua) Rancangan Undang-Undang (RUU) kepada DPR :
1. RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja
2. RUU Omnibus Law Perpajakan
Saat ini pemerintah (melalui Menko Perekonomian) sedang menyusun Daftar Prioritas Investasi (DPI) yang
merupakan bagian dari upaya merelaksasi bidang usaha yang diatur dalam Daftar Negatif Investasi (DNI).
• Investasi di Indonesia sangat tertutup dibandingkan Hingga 2014, jumlah bidang usaha yang diatur dalam Daftar
negara- negara ASEAN
Negatif Investasi (DNI) terus bertambah. Pada 2016,
• Jumlah bidang usaha yang tertutup maupun bidang
usaha terbuka dengan persyaratan – terbanyak diantara Pemerintah mulai merelaksasi bidang usaha yang diatur
negara ASEAN dalam DNI .
Sampai dengan 31 Desember 2019 telah disetujui tax holiday dari 60 wajib pajak dengan nilai rencana investasi sebesar Rp1.045 triliun
Keterangan PMK 150/2018 18 Sektor Berdasar PMK No.150 Tahun 2018
Penanaman modal baru pada Industri Pionir dengan nilai a. Industri logam dasar hulu (besi baja dan bukan besi baja)
WP yang dapat investasi minimal Rp 500 miliar b. Industri pemurnian dan/atau pengilangan minyak dan gas bumi
diberikan T/H c. Industri petrokimia berbasis minyak bumi, gas alam, atau batubara
• 18 sektor
d. Industri kimia dasar anorganik
• 169 KBLI
e. Industri kimia dasar organik yang bersumber dari hasil pertanian, perkebunan
Persentase • 100% (untuk Tax Holiday) f. Industri bahan baku farmasi
pengurangan T/H • 50% (untuk Mini Tax Holiday) g. Industri pembuatan peralatan iradiasi, elektromedikal, atau elektroterapi
Tax Holiday: h. Industri pembuatan komponen utama peralatan elektronika atau telematika,
Investasi Rp500 M s.d. < Rp1 T –> 5 tahun seperti semiconductor wafer, backlight untuk Liquid Crystal Display (LCD), electrical
Investasi Rp1 T s.d. < Rp5 T –> 7 tahun driver, atau display
Investasi Rp5 T s.d. < Rp15 T –> 10 tahun i. Industri pembuatan mesin dan komponen utama mesin
Jangka Waktu Investasi Rp15 T s.d < Rp30 T –> 15 tahun j. Industri pembuatan komponen robotik yang mendukung industri pembuatan
Investasi minimal Rp30 T –> 20 tahun mesin-mesin manufaktur
k. Industri pembuatan komponen utama mesin pembangkit tenaga listrik
Mini tax holiday:
l. Industri pembuatan kendaraan bermotor dan komponen utama kendaraan
Investasi Rp100 M s.d. < Rp500 M
bermotor
• 50% selama 2 tahun (untuk tax holiday) m.Industri pembuatan komponen utama kapal
Masa Transisi
• 25% selama 2 tahun (mini tax holiday) n. Industri pembuatan komponen utama kereta api
Proses Otomasi, diputuskan dengan Sistem OSS o. Industri pembuatan komponen utama pesawat terbang dan aktivitas penunjang
industri dirgantara
Capaian: 31 Desember 2019 p. Industri pengolahan berbasis hasil pertanian, perkebunan, atau kehutanan yang
menghasilkan bubur kertas (pulp) tanpa atau beserta turunannya
60 Wajib Pajak Rencana Investasi q. Infrastruktur ekonomi
20 Propinsi
Rp 1.045 Trilliun
r. Ekonomi digital yang mencakup aktivitas pengolahan data, hosting, dan kegiatan
yang berhubungan dengan itu
Penyerapan Tenaga
15 Negara
Kerja 45.723 Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 21
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Tingkat Kemiskinan (%) Indeks Gini Bantuan Sosial Pemerintah Pusat (IDR tn)
Kedepan pembiayaan UMKM diarahkan dengan mengintegrasikan seluruh jenis pembiayaan UMKM.
Usaha mikro dan kecil yang unbankable dibina dan dikembangkan melalui CSR dan program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL),
hingga kemudian naik kelas pada pola pembiayaan terakhir, yaitu kredit komersial.
Mekanisme Pembiayaan
3
Lembaga
Keuangan Bank PT PMN
KUR Mekaar
& Non-Bank
Bank Wakaf
Kredit Mikro (BWM)
Lembaga
Kredit Mikro
Keuangan Bank
Bankable Komersial
& Non-Bank
4 Pembiayaa Dana LPDB
n UMKM Bergulir
2
Perusahaan CSR /
Swasta Ultra Mikro Kemenkeu
Un- TJSL (Umi)
bankable 1 Program
Kemitraan dan
BUMN Bina Lingkungan
(PKBL) Strategi Pembangunan Nasional
“Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 24
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
Kebijakan industri berorientasi ekspor diprioritaskan untuk industri 4.0 dan industri lainnya dengan menyelesaikan
akar permasalahan industri prioritas tersebut, seperti modernisasi permesinan untuk industri makanan dan TPT, serta
pemberian insentif industri lainnya yang membutuhkan
PENGEMBANGAN INDUSTRI
Untuk meningkatkan produk ekspor dan mendorong industri substitusi impor, pemerintah menjalankan berbagai
kebijakan untuk memperkuat neraca perdagangan
Program jangka pendek
1 2 3 PENGUATAN TRANS
4PEMBANGUNAN SMELTER
5GREEN REFINERY DI 6 KEBIJAKAN BEA MASUK
IMPLEMENTASI TINDAKAN
GASIFIKASI BATUBARA PACIFIC PETROCHEMICAL UNTUK HILIRISASI PLAJU SUMATERA PENGAMANAN
MANDATORI B3O INDOTAMA (TPPI) PRODUK TAMBANG SELATAN SEMENTARA (BMTPS)
1. Terlaksananya Implementasi 1. Mengurangi ketergantungan 1. Meningkatkan produksi 1. Mendorong industri nikel 1. PT Pertamina sedang 1. Kebijakan BMTPS ini
Mandatori B30 pada tahun impor melalui substitusi LPG petrokimia di dalam untuk membangun fasilitas mengembangkan greenfuel ditujukan untuk
2020, dengan penyaluran sebesar 1,08 juta ton/tahun negeri melalui pengolahan. Sampai dengan (diesel nabati dan bensin
atau ± Rp 9 Trilyun / USD 648 melindungi produk dalam
FAME sebesar 9,6 juta kL. pengembangan PT TPI 2019, telah dibangun 21 nabati) yang berbasis
juta dengan asumsi harga LPG beserta 3 anak smelter. minyak sawit di beberapa negeri dari masuknya
2. Penghematan devisa USD 4,8 600 USD/ton. perusahaanya (TPPI, kilang Pertamina terutama produk impor yang sejenis.
Miliar. 2. Menguatkan industri hilir
2. Mempercepat pembangunan Polytama dan PON) di kilang Plaju, Sumatra
3. Menjamin ketersediaan alumunium yang terintegrasi 2. Jenis produk yang
pabrik gasifikasi batubara Selatan.
Bahan Bakar Minyak (BBM 2. Dapat mengurangi impor dengan industri hulu melalui dikenakan BMTPS tertuang
dengan kapasitas 1,8 juta
jenis biosolar) di Dalam produk petrokimia dan sinergi dengan BUMN. 2. Pengembangan greenfuel
ton/tahun DME (proyek dalam Permenkeu nomor
Negeri yang berbasis sumber menghemat devisa negara ini masih dalam tahap
Tanjung Enim dan Peranap), PMK 161/PMK.010/2019,
daya lokal (minyak sawit). USD 1 Miliar/tahun. penelitian dan percobaan
450 ribu ton/tahun
untuk menggantikan BBM PMK 162/PMK.010/2019,
polypropelene (proyek Tanjung
Enim), dan 570 ribu ton/tahun berbasis fosil melalui dan PMK
pupuk urea (proyek Tanjung mekanisme co-processing 163/PMK.010/2019
Enim). dan stand-alone.
1
Indonesia-European Union CEPA
Negotiations started: 2016
TRADE Indonesia-EFTA CEPA
Current status: signed on 16 Dec 2018, on ratification process
1
Current status: 9th Round (Des 2019): Target: 2020
Indonesia-Iran PTA
NEGOTIATIONS Indonesia-Australia CEPA
2
2 Negotiations started: 2010
Current status: signed on 4 March 2019, on ratification process
Current status: 5th Round (Feb 2018); Target: 2020 IMPLEMENTED ASEAN–Hong Kong FTA & Investment Agreement 3
Indonesia-Turkey CEPA Indonesia-Japan EPA Current status: Concluded, Signed in 12 November 2017
3 Negotiations started: 2018
1 Implemented: 2008 (IJEPA) Indonesia-Japan EPA (Review)
Current status: 3rd Round TIGs (Jan 2019); Target: 2020 Current status: Concluded
4
Indonesia-Pakistan PTA
2 Implemented: 1 March 2019
Indonesia-Tunisia PTA Indonesia-Mozambique PTA
4 Negotiations started: 2018 MOU Indonesia-Palestine Current status: signed 0n 27 August 2019, on ratification 5
Current status: 3rd Round (March 2019); Target: 2020 3 Implemented: 21 February 2019 process
Indonesia-Pakistan TIGA (Review/Upgraded) ASEAN TIGA Indonesia-Korea CEPA
5 Implemented: 1 March 2019 4 Implemented: 2010 Current status: substantially concluded 6
Current Status: 1st JNC (August 2019); Target: 2021 ASEAN-China FTA
5 Implemented: 2004 Regional Comprehensive Economic Partnership
6 Indonesia-Bangladesh PTA
AANZFTA Current status: essentially concluded RCEP 7
Current status: 2nd Round (July 2019); Target: 2020
6 Implemented: 2012
Indonesia-Morocco PTA ASEAN Framework Agreement on Services (AFAS)
7 Current status: Launch negotiation (Jun 2018; Target: 2021 7
ASEAN-India FTA
Current status: signed on 11 Nov 2018, on ratification process
8
Implemented: 2010
ASEAN Economic Community (AEC) ASEAN Agreement on E-Commerce
8 Current status: on-going review; Target: 2025 8 ASEAN-Japan CEP
Implemented: 2009 Current status: signed on 12 Nov 2018, on ratification process 9
ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) ASEAN-Korea FTA ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA)
9 10
9 (Review) Implemented: 2006 Current status: signed on 23 Apr 2019, on ratification process
Current status: on-going review; Target: 2020
10 Indonesia-Chile CEPA ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA)
Current status: signed on 23 Apr 2019, on ratification process 11
ASEAN-India FTA (AIFTA) Implemented: 10 August 2019
10 (Review)
Current status: on-going review; Target: 2020 Strategi Pembangunan Nasional
Sumber : Kemendag “Ekonomi Unggul, Indonesia Maju” 27
KEMENTERIAN KOORDINATOR
BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
47% 32%
POPULASI FDI DUNIA
DUNIA
32%
PDB DUNIA
• Transformasi Ekonomi yang dilakukan pada tahun 2020-2024 akan membuat Indonesia keluar dari middle income trap di tahun 2036.
• Investasi pada sektor industri yang bernilai tambah tinggi akan membuat rata-rata pertumbuhan investasi sepanjang 2020-2024 mencapai 7.0%.
RPJMN
2020-2024 2036
Keluar dari Middle 23,199
Income Trap RATA-RATA PERTUMBUHAN 2015-2045
2020
Menjadi negara
Upper-middle 16,877 PDB Per Kapita
income (USD) PDB RIIL
12,233 PDB RIIL
8,804 PER KAPITA
6,305
4,546
3,377 Rata-rata
pertumbuha
5.7% 5.0%
5.2% 6.0% 6.2% 5.9% 5.6% n
5.4%
5.6% 7.0%
PDB SISI
TERIMAKASIH
@perekonomianRI
ekon.go.id
perekonomianRI