PEREKONOMIAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
AGUSTUS 2022
LAPORAN
PEREKONOMIAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
AGUSTUS
2022
Visi, Misi & Nilai Strategis
Bank Indonesia
Visi
Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional
dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.
Misi
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan
bauran Kebijakan Bank Indonesia;
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial
Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan;
3. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi
struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain;
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi
struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan
Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional;
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat
daerah;
7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui
penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal,
serta peran internasional yang proaktif.
Laporan Perekonomian
ii PROVINSI SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyusun “Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Edisi Agustus 2022” ini tepat
pada waktunya. Buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan baik
internal maupun eksternal Bank Indonesia mengenai perkembangan ekonomi, moneter, perbankan,
keuangan, dan sistem pembayaran di Provinsi Sumatera Selatan.
Perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat membaik dari triwulan sebelumnya
melanjutkan perbaikan sebagaimana triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan
tercatat sebesar 5,18% (yoy) dari triwulan sebelumnya tumbuh 5,15% (yoy). Dari sisi permintaan,
perbaikan PDRB ditopang oleh peningkatan kinerja komponen konsumsi rumah tangga ditengah
kinerja ekspor luar negeri yang masih tumbuh positif. Dari sisi penawaran, ketiga lapangan usaha (LU)
utama Sumatera Selatan mengalami perbaikan kinerja yaitu LU Pertanian, LU Industri Pengolahan,
serta LU Perdagangan Besar dan Eceran. Dari sisi inflasi, meningkatnya aktivitas ekonomi dan
masyarakat terutama memasuki bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul
Fitri juga mulai terlihat dari realisasi inflasi pada triwulan II 2022 yang tercatat meningkat sebesar 5,39%
(yoy).
Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam memberikan data dan informasi yang kami perlukan antara lain Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Badan Pusat Statistik (BPS), perbankan, akademisi, dan instansi
pemerintah lainnya, serta para pelaku usaha. Harapan kami, kerja sama yang baik selama ini dapat
terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa mendatang. Kami menyadari bahwa cakupan dan
analisis dalam Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan ini masih jauh dari sempurna.
Berbagai saran, kritik dan dukungan informasi/data dari Bapak/Ibu sekalian sangat kami harapkan
guna peningkatan kualitas dari laporan ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya, serta memberikan
kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran untuk pengembangan
ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya. Akhir kata, kami
berharap Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Edisi Agustus 2022 ini bermanfaat bagi
bangsa dan negara Indonesia.
Erwin Soeriadimadja
Direktur
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN iii
Daftar
Isi
DAFTAR ISI
Laporan Perekonomian
iv PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Isi
BAB V
Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran dan BOKS
Pengelolaan Uang Rupiah
5.1 Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai Dan 52 Boks A : Kantor Perwakilan Bank Indonesia 36
Pengelolaan Uang Rupiah Provinsi Sumatera Selatan Inisiasi
5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai 52 Implementasikan Digital Farming di
5.2.1 Transaksi SKNBI dan BI-RTGS 52 Sumatera Selatan
5.2.2 Perkembangan Alat Pembayaran Menggunakan 53 Boks B : Penyelenggaraan Side Event 60
Kartu Presidensi G20: Leaders Talk dan
5.3 Perkembangan Transaksi Elektronifikasi dan E- 55 Festival Ekonomi Keuangan Digital
Commerce Sumatera Selatan Bertajuk “Digital Kito
Galo” 2022
5.4 Kegiatan Penukaran Valuta Asing Bukan Bank 58
(KUPVA BB) Berizin dan Penyelenggaraan
Transfer Dana Bukan Bank (PTD BB)
BAB VI
Perkembangan
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan Daerah
6.1 Kondisi Ketenagakerjaan 66
6.2 Kondisi Kesejahteraan 66
6.3 Kemiskinan 67
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN v
Daftar
Tabel
Daftar Tabel
Tabel 1.1. Andil Pertumbuhan Ekonomi Sumatera 3 Tabel 3.11. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 30
Selatan 2020-2022.(%yoy) Pendidikan
Tabel 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Sisi 4 Tabel 3.12. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 31
Pengeluaran (%yoy) Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
Tabel 1.3. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Sisi 4 Tabel 3.13. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 31
Pengeluaran (%qtq) Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
Tabel 1.4. Perkembangan Nilai Impor Komoditas Utama 9 Tabel 3.14. Inflasi Kota Palembang Berdasarkan Kelompok 33
Provinsi Sumatera Selatan (Juta US$) Pengeluaran
Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan Tahunan Sektoral PDRB 10 Tabel 3.15. Inflasi Kota Lubuklinggau Berdasarkan 34
Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%yoy) Kelompok Pengeluaran
Tabel 1.6. Laju Pertumbuhan Triwulanan Sektoral PDRB 10
Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%qtq) Tabel 4.1. P ro p o rs i Pe ny a l u ra n K re d i t U M K M 46
Berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan II 2022.
Tabel 2.1. A n g g a ra n d a n Re a l i s a s i Pe n d a p at a n 18 Tabel 4.2. Program UMKM Ketahanan Pangan Bank 47
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Indonesia Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah 20 Tabel 4.3. Ke g i at a n Pe n g e m b a n g a n U M K M d a n 48
Daerah Provinsi Sumatera Selatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Sumatera
Tabel 2.3. Realisasi Pendapatan Negara di Provinsi 21 Selatan
Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021.dan
Tahun 2022. Tabel 5.1. Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi 53
Tabel 2.4. Uraian Belanja Modal K/L Sumatera Selatan 21 Sumatera Selatan
Tabel 2.5. Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah 22 Tabel 5.2. Perkembangan Transaksi Penggunaan Uang 55
Pusat Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Elektronik di Provinsi Sumatera Selatan
Jenis Belanja Triwulan II Tahun 2021.dan Tahun
2022. Tabel 6.1. Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan 67
Saat Ini Dibandingkan 6.Bulan Yang Lalu
Tabel 3.1. Perkembangan Inflasi Tahunan Provinsi 26 Triwulan II 2022.
Sumatera Selatan Tabel 6.2. Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan 67
Tabel 3.2. Komoditas Utama Penyumbang Inflasi dan 26 6.Bulan YAD Triwulan II 2022.
Deflasi Triwulan II 2022.
Tabel 3.3. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 27 Tabel 7.1. Global Economic Growth Outlook (%;yoy) 68
Makanan, Minuman dan Tembakau Tabel 7.2. World Trade Growth Outlook (%;yoy) 69
Tabel 3.4. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 28
Pakaian dan Alas Kaki
Tabel 3.5. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 28
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Rumah Tangga
Tabel 3.6. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 28
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan
Rumah Tangga
Tabel 3.7. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 29
Kesehatan
Tabel 3.8 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 29
Transportasi
Tabel 3.9 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 30
Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Tabel 3.10 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 30
Rekreasi, Olahraga dan Budaya
Laporan Perekonomian
vi PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Grafik
Daftar Grafik
Grafik 1.1. PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB 3 Grafik 1.27. Penyaluran Kredit Sektor Industri Pengolahan 12
Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 Sumatera Selatan
Grafik 1.2. PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan 3 Grafik 1.28 Pe ny a l u ra n K re d i t S e kto r Pe r t a n i a n , 13
PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 Kehutanan dan Perikanan
Grafik 1.3. Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan 5 Grafik 1.29 Likert Scale Harga Jual Sumatera Selatan 13
Lama Survei Konsumen Bank Indonesia Grafik 1.30 Likert Scale Margin di Sumatera Selatan 13
Grafik 1.4. Pertumbuhan Kredit Konsumsi Sumatera 5 Grafik 1.31. Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 14
Selatan Sumatera Selatan
Grafik 1.5. Realisasi Belanja APBD Sumatera Selatan 5 Grafik 1.32. Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi Sumatera 14
Grafik 1.6. Realisasi Belanja APBN di Sumatera Selatan 5 Selatan
Grafik 1.7. Pe r ke m b a n g a n P M A - P M D N W i l a y a h 6
Sumatera Selatan Grafik 2.1. Struktur Anggaran Belanja Keuangan 18
Grafik 1.8 Volume Penjualan Semen di Sumatera Selatan 6 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Grafik 1.9 Perkembangan PDRB Komponen Ekspor Luar 7 Triwulan II 2022.(Rp Miliar)
Negeri Sumatera Selatan Grafik 2.2. Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah 19
Grafik 1.10 Pe r ke m b a n g a n Ha rg a Ko m o d i t a s 7 Provinsi Sumatera Selatan
Internasional Grafik 2.3. Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Provinsi 20
Grafik 1.11. Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor 7 Sumatera Selatan
Sumatera Selatan Grafik 2.4. Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan 22
Grafik 1.12. Perkembangan Volume Ekspor Impor 7 Triwulan II 2021.berdasarkan Wilayah
Sumatera Selatan Grafik 2.5. Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan 22
Grafik 1.13. Perkembangan Nilai Ekspor Karet Sumatera 8 Triwulan II 2022.berdasarkan Jenis TKDD
Selatan
Grafik 1.14. Perkembangan Nilai Ekspor Batubara 8 Grafik 3.1. Perkembangan Inflasi Sumatera Selatan, 27
Sumatera Selatan Sumatera, dan Nasional
Grafik 1.15. Perkembangan Nilai Ekspor Pulp&Paper 8 Grafik 3.2. Inflasi Provinsi di Regional Sumatera periode 27
Sumatera Selatan Triwulan II 2022.
Grafik 1.16. Perkembangan Nilai Ekspor Kelapa Sawit 8 Grafik 3.3. Pe r ke m b a n g a n I n f l a s i Kot a S a m p e l 29
Sumatera Selatan Perhitungan Inflasi
Grafik 1.17. Pangsa Ekspor Luar Negeri Sumatera Selatan 8
berdasarkan Nilai Ekspor Grafik 4.1. Perkembangan Pertumbuhan DPK dan Aset 40
Grafik 1.18. Pangsa Negara Tujuan Ekspor Berdasarkan 8 Perbankan di Sumatera Selatan
Nilai Ekspor Grafik 4.2. Perkembangan DPK Perbankan Berdasarkan 40
Grafik 1.19. Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera 9 Jenis Simpanan
Selatan Grafik 4.3. +Perkemb angan Pertumbuhan Kredit 40
Grafik 1.20. Perkembangan Volume Impor Provinsi 9 Sumatera Selatan Berdasarkan Lokasi Proyek
Sumatera Selatan Grafik 4.4. Pe r ke m b a n g a n Pe r t u m b u h a n K re d i t 40
Grafik 1.21. Perkembangan Impor Provinsi Sumatera 9 Sumatera Selatan Berdasarkan Lokasi Proyek
Selatan Berdasarkan Negara Asal Grafik 4.5. +Perkembangan Kredit Korporasi di Sumatera 41
Grafik 1.22. Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan 9 Selatan
Berdasarkan Negara Asal Grafik 4.6. Perkembangan Kredit Korporasi di Sumatera 41
Grafik 1.23. Penyaluran Kredit Sektor Pertambangan dan 11 Selatan
Penggalian Sumatera Selatan Grafik 4.7. Likert Scale Investasi 42
Grafik 1.24. Likert scale Persediaan di Sumatera Selatan 11 Grafik 4.8 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan 42
Grafik 1.25. Likert Scale Penjualan Domestik Pelaku Usaha 12 Sektor Ekonomi
di Sumatera Selatan Grafik 4.9 NPL Kredit Korporasi Sumatera Selatan 42
Grafik 1.26. Likert Scale Kapasitas Utilisasi Pelaku Usaha di 12 Grafik 4.10 Indeks Keyakinan Konsumen di Sumatera 43
Sumatera Selatan Selatan
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN vii
Daftar
Grafik
Grafik 4.11. Perkembangan Kredit Rumah Tangga di 43 Grafik 5.22. Proporsi Penyaluran Jumlah KPM Bantuan 57
Sumatera Selatan Sembako
Grafik 4.12. Perkembangan Kredit Rumah Tangga di 44 Grafik 5.23. Proporsi Penyaluran Nominal Bantuan 57
S u m ate ra S e l at a n m e n u ru t ke l o m p o k Sembako
penggunaan Grafik 5.24. Nominal transaksi e-commerce 58
Grafik 4.13. Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga 44 Grafik 5.25. Frekuensi transaksi e-commerce 58
Sumatera Selatan Grafik 5.26. Pe r ke m b a n g a n Tra n s a k s i KU PVA B B 58
Grafik 4.14. Perkembangan Kredit UMKM di Sumatera 45 Sumatera Selatan
Selatan Grafik 5.27. Transfer Dana Domestik-incoming 59
Grafik 4.15. Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan 45 Grafik 5.28 Transfer Dana Luar Negeri-incoming 59
Berdasarkan Skala Usaha: (a) Pangsa Kredit Grafik 5.29 Transfer Dana Domestik-Outgoing 59
UMKM; dan (b) Nominal Penyaluran dan Grafik 5.30 Transfer Dana Luar Negeri-Outgoing 59
Pertumbuhan Kredit (%yoy)
Grafik 4.16. Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan 46 Grafik 6.1. Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Saat 66
Berdasarkan Jenis Penggunaan : (a) Nominal Ini Dibandingkan 6.Bulan Yang Lalu
Penyaluran dan Pertumbuhan Kredit (%yoy); Grafik 6.2. Indeks Harga yang Diterima, Indeks Harga 66
dan (b) Pangsa Kredit UMKM yang dibayar dan Nilai Tukar Petani
Grafik 4.17. Perkembangan NPL Kredit UMKM Sumatera 47 Grafik 6.3. Perkembangan NTP dan Inflasi Perdesaan 67
Selatan Sumatera Selatan
Grafik 6.4. Nilai Tukar Petani Per Subsektor 67
Grafik 5.1. Aliran Uang kartal di Provinsi Sumatera Selatan 52 Grafik 6.5 Perkembangan Penduduk Miskin 68
Grafik 5.2. Perkembangan Pemusnahan Uang Tidak Layak 52 Grafik 6.6 Perkembangan Gini Ratio Sumatera Selatan 69
Edar di Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional
Grafik 5.3. Perkembangan Nominal Transaksi Kliring 53 Grafik 6.7 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk 69
Sumatera Selatan Grafik 6.8 Distribusi Penpadatan Perkapitan Penduduk 70
Grafik 5.4. Perkembangan Jumlah Warkat Transaksi 53 Perkotaan
Kliring Sumatera Selatan Grafik 6.9 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk 70
Grafik 5.5. Perkembangan Nominal Transaksi RTGS 53 Perdesaan
Sumatera Selatan
Grafik 5.6. Perkembangan Volume Transaksi RTGS 53 Grafik 7.1. Penjualan Eceran 75
Sumatera Selatan Grafik 7.2 Mobilitas Masyarakat 75
Grafik 5.7. Jumlah Nominal Kartu ATM/D 54
Grafik 5.8 Volume Transaksi Kartu ATM/D 54
Grafik 5.9 Pangsa Transaksi ATM/D 54
Grafik 5.10 Jumlah Kartu ATM/D 54
Grafik 5.11. Nominal Transaksi Kartu Kredit 54
Grafik 5.12. Volume Transaksi Kartu Kredit 54
Grafik 5.13. Pangsa Transaksi Kartu Kredit 55
Grafik 5.14. Jumlah Kartu Kredit 55
Grafik 5.15. Jumlah UE 56
Grafik 5.16. Jumlah UE Reader 56
Grafik 5.17. Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan Nominal 56
Grafik 5.18 Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan 56
Frekuensi
Grafik 5.19 Jumlah Merchant QRIS 57
Grafik 5.20 Persebaran Merchant QRIS 57
Grafik 5.21. Proporsi Penyaluran Keluarga Penerima 57
Manfaat (KPM)
Laporan Perekonomian
viii PROVINSI SUMATERA SELATAN
RINGKASAN
EKSEKUTIF
Laporan Perekonomian
x PROVINSI SUMATERA SELATAN
Ringkasan
Eksekutif
dengan triwulan sebelumnya namun masih terkendali. Inflasi diperkirakan didorong oleh terus berlanjutnya
peningkatan permintaan seiring dengan pemulihan ekonomi di tengah potensi masih terjadinya gangguan pasokan
akibat cuaca serta krisis pangan dan energi ditengah tensi geopolitik global. Kegiatan pengendalian inflasi daerah
akan terus dilanjutkan dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K yaitu Ketersediaan
Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Selain itu, Bank Indonesia di
daerah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait melalui Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai wadah penguatan kerjasama dan sinergi dalam menjaga pasokan
(supply) komoditas pangan dan daya beli masyarakat.
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN xi
Ringkasan
Eksekutif
Angka kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan laporan mengalami penurunan. Jumlah
penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan pada Maret 2022 sebanyak 1,04 juta orang atau 11,90% dari total
penduduk Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 menurun dibandingkan dengan
jumlah penduduk miskin pada September 2021 yang tecatat sebanyak 12,79% dari total penduduk Provinsi
Sumatera Selatan serta juga lebih rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 yang
sebesar 12,84%.
Prospek Perekonomian
Mempertimbangkan tantangan perekonomian global dan nasional serta berbagai indikator dini,
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh menguat
dengan inflasi yang tetap terjaga. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan
tumbuh pada kisaran 4,18% - 5,78% (yoy), lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang sebesar 3,58% (yoy). Perbaikan
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan didukung oleh perbaikan pada komponen konsumsi dan investasi,
sedangkan dari sisi lapangan usaha didorong oleh perbaikan LU pertambangan dan penggalian, LU industri
pengolahan, LU pertanian, serta LU perdagangan besar dan eceran. Akselerasi pertumbuhan ekonomi Sumatera
Selatan perlu terus didorong antara lain dapat melalui (i) peningkatan kapasitas dan produktivitas pertanian
termasuk dengan percepatan realisasi proyek food estate; (ii) hilirisasi komoditas unggulan, termasuk batubara
dan sawit dengan dukungan infrastruktur dan kemudahan perizinan; serta (iii) pengembangan sumber
pertumbuhan ekonomi baru yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif.
Pada tahun 2022, inflasi Sumatera Selatan diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sejalan
dengan pemulihan perekonomian dan berada sedikit lebih tinggi dari kisaran target inflasi nasional yang
sebesar 3,0±1%. Prakiraan ini utamanya disebabkan oleh permintaan masyarakat yang membaik dan transmisi
harga global ke domestik yang masih berlanjut. Inflasi 2022 diprakirakan meningkat pada seluruh kategori yakni
volatile food, administered price, dan core inflation. Dalam menjaga stabilitas inflasi kedepan, beberapa hal yang
menjadi kunci yang perlu menjadi perhatian antara lain (i) pemanfaatan data makro dan mikro untuk memperkuat
identifikasi sumber tekanan inflasi; (ii) menjaga pasokan khususnya komoditas pangan termasuk melalui
kerjasama antar daerah (KAD); serta (iii) mendorong keterjangkauan harga melalui pasar murah dengan
mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga.
Laporan Perekonomian
xii PROVINSI SUMATERA SELATAN
INDIKATOR
UTAMA
Sumatera Selatan 103,56 104,66 104,66 105,18 105.53 105,47 106,57 106,57 108.29 111,22
Palembang 103,53 104,62 104,62 105,17 105.49 105,44 106,55 106,55 108.29 111,21
Lubuk Linggau 103,92 105,08 105,08 105,26 105.42 105,78 106,79 106,79 108.34 111,30
Sumatera Selatan 1,01 1,55 1,55 1,12 1,24 1,84 1,82 1,82 2.96 5,40
Palembang 0,98 1,50 1,50 1,11 1,21 1,84 1,85 1,85 2.97 5,42
Lubuk Linggau 1,41 1,97 1,97 1,31 1,63 1,79 1,63 1,63 2.93 5,12
Pertumbuhan Tahunan PDRB Sektoral (yoy) (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,92 5,12 3,58 5,15 5,18
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (2,18) 3,49 1,74 2,05 3,67 2,03 4,03 2,91 4,30 4,83
Pertambangan dan Penggalian (4,90) (6,68) (4,04) (3,37) 7,60 7,55 9,47 5,35 8,55 2,52
Industri Pengolahan (0,49) (0,80) 0,69 (0,01) 2,01 2,95 4,29 2,30 4,10 6,80
Pengadaan Listrik dan Gas 16,99 16,88 14,67 9,08 7,36 3,52 3,44 5,76 (3,37) 4,01
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5,75 5,34 4,83 0,37 (1,76) (6,81) (9,87) (4,69) 0,94 2,49
Konstruksi (0,59) (0,61) (0,01) 1,43 0,55 (0,74) (1,21) (0,02) 2,13 1,97
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (1,93) (2,94) (1,32) (2,97) 12,66 6,32 8,11 5,79 9,43 12,01
Transportasi dan Pergudangan (9,30) (8,70) (5,91) (13,39) 4,28 0,51 2,72 (1,86) 5,94 14,09
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (10,21) (7,50) (7,21) (8,28) 19,43 3,98 5,75 4,43 10,66 18,61
Informasi dan Komunikasi 14,50 14,82 12,79 9,39 5,70 4,99 4,34 6,04 5,41 7,78
Jasa Keuangan dan Asuransi 3,96 4,18 1,64 5,15 5,15 2,99 (2,30) 4,19 (4,77) (0,07)
Real Estate 0,85 (0,34) 2,24 1,64 1,64 7,07 8,69 5,81 5,41 6,12
Jasa Perusahaan (5,23) (7,07) (2,08) (3,15) (3,15) 2,76 2,88 0,60 3,27 2,56
Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,19 2,37 4,17 (0,02) 14,21 (0,08) 1,58 3,88 (0,03) (0,03)
Jasa Pendidikan (4,02) (4,22) (1,50) 0,40 0,40 7,57 8,39 6,57 (0,31) (0,02)
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,78 9,08 10,14 0,92 0,92 8,29 8,51 5,63 7,82 5,25
Jasa lainnya 4,79 1,31 5,23 (0,13) (0,07) (0,03) 3,91 0,93 0,44 0,47
Pertumbuhan Tahunan PDRB Penggunaan (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,92 5,12 3,58 5,15 5,18
Konsumsi Rumah Tangga (2,77) (3,26) (1,94) (4,56) 5,37 2,21 5,10 1,94 6,19 7,21
Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (5,40) (7,35) (5,96) (3,09) 6,34 1,19 4,01 2,03 1,53 3,30
Konsumsi Pemerintah (12,33) (23,18) (12,86) 1,76 6,65 1,69 1,60 2,90 (0,99) (19,59)
Investasi 1,35 (0,01) 1,25 (0,01) 2,35 (7,90) (6,60) (3,14) (3,08) (8,21)
Ekspor Luar Negeri (11,63) (0,26) (6,41) 6,06 37,68 32,13 23,10 24,04 14,73 12,32
Impor Luar Negeri 15,91 61,93 18,59 (10,60) 12,76 (30,43) (32,85) (19,03) (0,06) (0,27)
Laporan Perekonomian
xiv PROVINSI SUMATERA SELATAN
Tabel
Indikator
Nilai impor nonmigas (USD Juta) 219,21 393,85 914,84 225,96 244,88 149,39 277,70 897,93 190,91 216,72
Volume ekspor nonmigas (juta kg) 4.474,23 5.333,21 19.478,15 6.091,57 6.262,28 7.530,94 7.521,50 27.406,29 6.558,65 8.664,93
Volume impor nonmigas (juta kg) 250,98 297,47 1.135,51 248,02 301,47 191,81 325,92 1.067,23 174,84 309,64
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN xv
Tabel
Indikator
B.PERBANKAN
Total Aset (Rp Triliun) 116,76 115,09 118,28 123,44 127,99 130,36 136,10 132,50
DPK (Rp Triliun) 91,98 89,08 90,11 92,52 95,83 100,52 106,48 102,29
Jumlah Rekening DPK (Ribu) 25.516 26.483 28.351 29.055 29.562 30.852 31.802 32.679
Kredit Berdasarkan Penggunaan (Rp Triliun) 125,45 122,56 125,96 125,17 123,04 127,25 130,03 137,75
- Modal Kerja 54,13 48,20 51,05 50,92 50,97 55,42 56,48 60,25
Total Kredit (Rp Triliun) 125,45 122,56 125,96 125,17 123,04 127,25 130,03 137,75
Kredit Lapangan Usaha/Korporasi (RpTriliun) 86,58 83,37 86,51 85,31 82,47 86,50 88,21 95,18
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 20,70 21,37 21,49 22,14 20,54 21,95 23,09 23,87
Pertambangan dan Penggalian 3,40 3,18 3,68 3,76 3,60 6,62 6,48 6,71
Industri Pengolahan 24,19 23,65 25,26 23,31 22,83 22,74 23,11 28,91
Listrik, Gas dan Air Bersih 4,85 2,94 2,80 2,49 2,19 2,10 2,09 1,87
Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 17,72 17,08 18,38 19,00 19,32 19,39 19,93 22,17
Transportasi dan Pergudangan dan Komunikasi 2,12 2,05 2,06 2,06 1,53 2,11 2,16 2,24
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,86 1,83 1,86 1,88 1,92 1,89 1,88 2,36
Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 2,60 2,53 2,60 2,64 2,52 2,50 2,35 2,36
Kredit Bukan Lapangan Usaha/Kredit Konsumsi 38,87 39,19 39,45 39,85 40,57 40,75 41,82 42,57
Rumah Tinggal 10,48 10,69 10,93 11,30 11,68 11,70 12,03 12,03
Flat dan Apartemen 0,07 0,07 0,07 0,07 0,08 0,07 0,07 0,07
Rumah Toko (Ruko) dan Rumah Kantor (Rukan) 0,60 0,58 0,55 0,53 0,51 0,51 0,50 0,48
Kendaraan Bermotor 2,84 2,62 2,53 2,43 2,37 2,51 2,64 2,76
NPL Gross 3,62% 3,62% 3,62% 3,55% 2,77% 5,59% 5,44% 5,10%
Laporan Perekonomian
xvi PROVINSI SUMATERA SELATAN
C. SISTEM PEMBAYARAN
1. Perputaran Kliring
a.Nominal (Rp Miliar) 11.324 12.441 43.455 11.356 11.283 11,121 12.640 46.400 10.638 10.516
b.Warkat (lembar) 268.290 279.751 1.061.170 242.173 242.088 229,418 262.188 975.867 213.654 207.903
a.Nominal (Rp Miliar) 182,7 207,4 178,3 186,2 191,2 179.4 200,6 188,6 174,4 191,2
b.Jumlah Warkat (lembar) 4.327 4.663 4.365 3.970 4.103 3,700 4.162 3.969 3.503 3.780
a.Nominal/Hari (Rp Miliar) 927,7 962,2 826,3 919,6 940,0 861.9 907,5 903,8 842,2 1.282,90
b.Jumlah Warkat (lembar) 308 388 294 341 364 347 416 366 355 376
4. Penolakan Cek/BG
a.Nominal (Rp Miliar) 106,0 83,2 438,3 93,6 78,9 105.4 77,4 321,5 60,5 50,2
b.Warkat (lembar) 1.845 1.691 8.722 1.804 1.501 1,999 1.839 7.143 1.954 1.493
5. Penolakan Cek/BG
a.Nominal (%) 0,94% 0,67% 1,01% 0,82% 0,70% 0.95% 0,61% 0,69% 0,57% 0,48%
b.Warkat (%) 0,69% 0,60% 0,82% 0,74% 0,62% 0.87% 0,70% 0,73% 0,91% 0,72%
Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) 2.203,3 1.419,7 7.339,0 953,6 1.061,6 887.0 587,5 3.489,6 1.495,3 1.128,80
a.Aliran uang masuk/inflow 2.880,9 2.108,2 11.756,3 3.375,7 4.055,2 2,540.8 2.805,00 12.776,7 3.704,6 4.441,60
b.Aliran uang keluar (outflow) 4.310,8 6.083,9 18.308,8 2.761,0 6.210,9 3,665.8 6.575,30 19.213,0 3.017,4 6.056,60
c.Net Inflow (outflow) (1.429,9) (3.975,6) (6.552,5) 614,8 (2.155,8) (1,125.0) (3.770,30) (6.436,3) 687,1 -1.615,00
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN xvii
BAB I
PERKEMBANGAN
EKONOMI
DAERAH
Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi pada triwulan II Transaksi e-commerce di Sumatera Selatan tercatat tumbuh
2022 didorong oleh peningkatan kinerja komponen konsumsi 40,94% (yoy) pada triwulan laporan, meningkat dibanding triwulan
rumah tangga (RT) di tengah kinerja ekspor luar negeri yang sebelumnya yang sebesar 40,58% (yoy).
masih tumbuh positif. Pada triwulan II 2022, konsumsi RT
tumbuh 7,21% (yoy), meningkat dibanding triwulan I 2022 yang Berbagai indikator perekonomian Sumatera Selatan pada
tumbuh sebesar 6,19% (yoy). Hal ini didorong oleh masuknya triwulan II 2022 juga menunjukkan perbaikan yang
periode bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional berkelanjutan, antara lain kenaikan Likert Scale (LS) penjualan
3
(HBKN) Idul Fitri pada triwulan laporan yang mendorong konsumsi baik domestik maupun ekspor berdasarkan hasil survei yang
masyarakat. Ekspor luar negeri tercatat masih tumbuh positif dari dilaksanakan oleh Bank Indonesia kepada pelaku usaha. Kenaikan
14,73% (yoy) pada triwulan I 2022 menjadi 12,32% (yoy) pada kedua indikator LS ini menunjukkan optimisme masyarakat dan
triwulan laporan. Kinerja ekspor yang masih tumbuh kuat ditopang pelaku usaha dalam melakukan aktivitas ekonomi dan
oleh peningkatan ekspor beberapa komoditas utama Sumatera meningkatkan kapasitas produksinya. Hasil Survei Konsumen (SK)
Selatan seperti migas, batubara, dan karet seiring dengan tren juga menunjukkan optimisme masyarakat akan kondisi ekonomi
peningkatan harga dan permintaan dari mitra dagang. Sementara saat ini dan di masa mendatang yang ditandai dengan perbaikan
itu, kinerja konsumsi pemerintah tercatat masih terkontraksi Indeks Ekonomi Saat ini (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
sebagaimana triwulan sebelumnya yaitu dari -0,99% (yoy) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Dari sisi pelaku
menjadi -19,59% (yoy). Hal ini sesuai dengan pola historis belanja usaha/korporasi, perbaikan juga ditandai dengan kenaikan SBT
pemerintah di awal tahun yang belum optimal serta rendahnya (Survei Bersih Tertimbang) dari hasil Survei Kinerja Dunia Usaha
realisasi belanja Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik. Kinerja investasi (SKDU). Kedepan, Bank Indonesia terus meningkatkan
tercatat juga masih terkontraksi lebih dalam pada triwulan laporan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan instansi terkait
menjadi -8,21% (yoy) dari -3,08% (yoy) pada triwulan I 2022. Hal ini untuk mendorong perbaikan ekonomi, melalui koordinasi dan
dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan (proyek sinergitas kebijakan, kebijakan peningkatan ekspor dan hilirisasi,
infrastruktur) maupun investasi non bangunan (mesin dan serta inklusi ekonomi dan keuangan, di tengah semakin
peralatan). terkendalinya pandemi COVID-19.
Laporan Perekonomian
2 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Sumatera Selatan Grafik 1.2 PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan PDRB Provinsi Sumatera Selatan
ADHK 2010 ADHK 2010
150 RP TRILIUN % YOY 6,50 150 RP TRILIUN % QTQ 6.00
140 5,50 140 5.00
130 4,50 130 4.00
120 3,50 120 3.00
2.00
110 2,50 110
1.00
100 1,50 100
0.00
90 0,50 90 (1.00)
80 -0,50 80 (2.00)
70 -1,50 70 (3.00)
60 -2,50 60 (4.00)
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
PDRB AHDB GROWTH PDRB ADHK (AXIS KANAN) PDRB AHDB GROWTH PDRB ADHK (AXIS KANAN)
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH
Tabel 1.1 Andil Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan 2019 - 2021 (%yoy)
Pengeluaran Konsumsi LNPRT (0,02) (0,15) (0,08) (0,11) (0,09) (0,05) 0,09 0,02 0,06 0,03 0,02 0,05
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0,23 (0,51) (0,75) (1,94) (0,81) 0,08 0,43 0,23 0,13 0,18 (0,04) (0,96)
Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,69 (0,31) 0,49 (0,00) 0,46 (0,00) 0,83 (2,50) (2,20) (1,07) (1,00) (2,52)
Ekspor Luar Negeri 2,54 (3,66) (1,98) (0,05) (1,13) 1,19 7,65 6,96 5,16 5,05 3,16 2,67
Impor Luar Negeri 0,23 (0,38) 0,55 3,42 0,70 (0,31) 0,39 (0,71) (1,16) (0,56) (0,00) (0,01)
PDRB 4,01 (1,58) (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,93 5,12 3,58 5,15 5,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)
4. PPnBM DTP kendaraan bermotor dalam PMK 5/2022 berlaku Februari-September 2022 hanya diberikan
pada kendaraan LCGC dengan harga maksimal Rp200 juta dan mobil yang memiliki kapasitas hingga 1.500
cc dengan harga Rp200 juta s.d Rp250 juta.
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 3
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Pengeluaran Konsumsi LNPRT (1,01) (9,93) (5,40) (7,35) (5,96) (3,09) 6,34 1,19 4,01 2,03 1,53 3,30
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,33 (8,10) (12,33) (23,18) (12,86) 1,76 6,65 3,80 1,60 2,90 (0,99) (19,59)
Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,81 (0,85) 1,35 (0,01) 1,25 (0,01) 2,35 (7,74) (6,60) (3,14) (3,08) (8,21)
Ekspor Luar Negeri 13,76 (23,49) (11,63) (0,26) (6,41) 6,06 37,68 32,13 23,10 24,04 14,73 12,32
Impor Luar Negeri 6,86 (13,32) 15,91 61,93 18,59 (10,60) 12,76 (30,43) (32,85) (19,03) (0,06) (0,27)
PDRB 4,01 (1,58) (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,93 5,12 3,58 5,15 5,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)
Pengeluaran Konsumsi LNPRT (2,42) (5,97) 3,56 (2,50) (5,96) 2,07 3,18 (1,45) 0,21 2,03 (0,36) 4,98
Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (59,52) 41,97 (0,08) 33,79 (12,86) (46,38) 48,78 (2,74) 33,68 2,90 (47,75) 20,83
Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,66) 1,55 4,31 0,06 1,25 (5,65) 3,94 (5,98) 1,46 (3,14) (2,09) (1,57)
Ekspor Luar Negeri (2,89) (17,13) 13,90 8,82 (6,41) 3,25 7,59 9,30 1,38 24,04 (3,77) 5,33
Impor Luar Negeri (3,21) (15,00) 27,24 54,67 18,59 (46,56) 7,21 (21,50) 49,29 (19,03) (20,46) 6,98
PDRB (0,82) (1,69) 4,22 (2,78) (0,11) (0,02) 4,35 2,46 (1,66) 3,58 0,03 4,37
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)
beraktivitas dan melakukan kegiatan konsumsi. Hal ini Peningkatan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari
terkonfirmasi pula dari tren peningkatan mobilitas masyarakat di pertumbuhan kredit konsumsi yang disalurkan oleh
tempat umum dan perbaikan indikator Indeks Keyakinan perbankan menjadi sebesar 6,83% (yoy) pada triwulan II 2022,
Konsumen (IKK) yang meningkat pada triwulan II 2022 menjadi meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,01%
sebesar 129,63 (level optimis). Hasil survei konsumen juga (yoy). Kenaikan ini terutama terutama bersumber dari
menunjukkan indeks perbaikan pendapatan masyarakat pada peningkatan kredit subsektor kendaraan bermotor dan
triwulan II 2022 meningkat menjadi 127,56 dari 121,67 pada triwulan flat/apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 13,46%
sebelumnya. Kenaikan pendapatan masyarakat mendorong (yoy) dan 2,11% (yoy); meningkat dibandingkan triwulan
konsumsi masyarakat akan barang tahan lama yang terindikasi dari sebelumnya dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,22%
peningkatan indeks konsumsi barang tahan lama menjadi sebesar (yoy) dan -6,45% (yoy). Peningkatan kredit kendaraan bermotor
101,78 pada triwulan laporan, dari triwulan sebelumnya sebesar ini terutama bersumber dari peningkatan kredit mobil roda 4 yang
100,89. tercatat tumbuh 12,89% (yoy) pada triwulan II 2022, meningkat
dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,38% (yoy). Hal ini
Ketersediaan lapangan pekerjaan pada triwulan II 2022 juga ditopang oleh masih berlanjutnya program PPnBM kendaraan
membaik, hal ini terindikasi dari indeks ketersediaan lapangan bermotor yaitu untuk mobil LCGC dengan harga dibawah Rp200
kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu, yang meningkat juta. Selain itu, kinerja kredit konsumsi juga ditopang oleh
menjadi 125,00 dari triwulan sebelumnya yang tercatat 107,00 penyaluran kredit untuk subsektor rumah tinggal pada triwulan
(Grafik 1.3). Selain itu, realisasi pencairan tunjangan hari raya (THR) laporan tercatat masih tumbuh kuat sebesar 6,48%.
kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja/buruh menjadi
5 6
faktor lainnya yang mendorong perbaikan kinerja konsumsi rumah Semakin terkendalinya pandemi COVID-19 seiring dengan
tangga. Pencairan THR ini juga berdampak pada peningkatan peningkatan vaksinasi mendorong mobilitas masyarakat
konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama yang sehingga meningkatkan konsumsi RT. Berdasarkan indeks
terkonfirmasi dari hasil survei konsumen dengan indeks konsumsi Google Mobility, mobilitas masyarakat meningkat signifikan pada
barang kebutuhan tahan lama tercatat sebesar 101,78, meningkat triwulan II 2022 menjadi sebesar 34,1%, dimana pada triwulan I
dibanding triwulan sebelumnya sebesar 100,89. 2022 sebesar 16,4%. Peningkatan indeks mobilitas tersebut terjadi
baik pada kelompok retail, grocery, maupun parks.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya 6. Surat Edaran Menteri Tenaga Ketenagakerjaan RI Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan
dan Gaji Ketiga Belas Kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Tahun 2022
Laporan Perekonomian
4 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.3 Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Survei Konsumen Grafik 1.4 Pertumbuhan Kredit Konsumsi Sumatera Selatan
Bank Indonesia
160,0 60 %YOY
50
140,0 40
30
120,0 OPTIMIS 20
10
100,0 0
80,0 PESIMIS -10
-20
60,0 -30
-40
40,0 -50
-60
20,0 -70
-80
- -90
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS KONDISI PENGHASILAN SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU
EKONOMI SAAT INI ( IKE ) KREDIT KONSUMSI RUMAH TINGGAL FLAT/APARTEMEN
KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU
RUKO DAN RUKAN KENDARAAN BERMOTOR MULTIGUNA
KONSUMSI BARANG-BARANG KEBUTUHAN TAHAN LAMA SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU
Grafik 1.5 Realisasi Belanja APBD Sumatera Selatan Grafik 1.6 Realisasi Belanja APBN di Sumatera Selatan
12,00 RP TRILIUN
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
- -
Belanja Belanja Modal Belanja Tak Belanja Belanja Total
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Belanja Total
Operasi Terduga Transfer
Keuangan
Selanjutnya, kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan II pengadaan barang, serta penyederhanaan prosedur birokrasi
2022 tercatat masih terkontraksi sebagaimana triwulan dalam persyaratan penyaluran beberapa alokasi anggaran seperti
sebelumnya. Pada triwulan II 2022, konsumsi pemerintah Dana Desa dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
terkontraksi -19,59%(yoy), lebih rendah dibanding triwulan
sebelumnya yang terkontraksi -0,99% (yoy). Masih kontraksinya Kinerja konsumsi pemerintah yang masih terkontraksi pada
konsumsi pemerintah sesuai dengan pola historisnya dimana pada triwulan laporan seiring dengan penerimaan pajak yang juga
awal tahun belanja pemerintah daerah belum optimal seiring masih terkontraksi. Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh)
dengan masih berlangsungnya proses pengadaan kontrak, Sumatera Selatan tercatat masih terkontraksi -6,06% (yoy) pada
termasuk untuk proyek fisik sehingga penyaluran DAK fisik masih triwulan II 2022. Begitu juga dengan pajak PPN-PPnBM dan pajak
sangat rendah di awal tahun. Kondisi ini terkonfirmasi pula dari PBB yang masing-masing terkontraksi -66,43% (yoy) dan -
peningkatan simpanan pemerintah daerah di perbankan. Pada 45,86% (yoy) pada triwulan II 2022.
periode triwulan II 2022, total simpanan pemerintah daerah
mengalami pertumbuhan sebesar 4,37% (yoy), meningkat 1.2.2 Pembentukan Modal Tetap Domestik
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,94% Bruto (PMTB)/Investasi
(yoy). Peningkatan ini terutama terjadi pada komponen deposito Kinerja investasi di triwulan II 2022 tercatat kontraksi
(11,79%, yoy). sebagaimana triwulan sebelumnya. Komponen investasi pada
triwulan II 2022 terkontraksi -1,57% (qtq), setelah pada triwulan
Jika dilihat pergerakan triwulanan, konsumsi pemerintah
sebelumnya terkontraksi -2,09% (qtq). Secara tahunan, investasi
pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh signifikan menjadi
juga tercatat kontraksi sebesar -8,21% (yoy) sebagaimana triwulan
20,83% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -
sebelumnya yang juga terkontraksi sebesar -2,08% (yoy). Kinerja
47,75% (qtq). Hal ini disebabkan oleh pola konsumsi pemerintah
investasi yang masih terkontraksi bersumber dari kinerja investasi
yang cenderung mengalami percepatan memasuki pertengahan
bangunan maupun non bangunan.
tahun dan akan berlanjut hingga akhir tahun 2022. Beberapa
strategi yang diterapkan oleh pemerintah daerah untuk Kinerja investasi bangunan tercatat melambat pada triwulan
memastikan percepatan realisasi belanja diantaranya melakukan laporan. Pada triwulan laporan, investasi bangunan tercatat
dan menghimbau percepatan pengadaan barang dan jasa di awal tumbuh 0,10% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya
tahun, optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP), yang tumbuh 4,17% (yoy). Hal itu terkonfirmasi dari pertumbuhan
optimalisasi pemanfaatan marketplace khususnya untuk penjualan semen pada triwulan II 2022 yang tercatat tumbuh
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 5
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.7 Perkembangan PMA-PMDN Wilayah Sumatera Selatan Grafik 1.8 Volume Penjualan Semen di Sumatera Selatan
12 700 25
1,0 20
600
10
15
0,5 500
8 10
400
6 5
0,0 300
0
4 200
-0,5 -5
2 100 -10
- -1,0 0 -15
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
SUMBER : DPMPTSP PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH) SUMBER : DPMPTSP PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)
1,88% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan I 2022 yang tumbuh Namun demikian, penyaluran kredit investasi masih tetap
8,65% (yoy) (Grafik 1.8). Selain itu, penurunan kinerja investasi tumbuh kuat pada triwulan laporan. Kredit investasi tercatat
bangunan juga terkonfirmasi dari penurunan pembangunan tumbuh 1,53% (yoy) pada triwulan II 2022. Sejalan dengan itu,
rumah tinggal untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kinerja NPL masih tetap terkendali, tercatat sebesar 4,64%,
melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Nilai menurun dibanding triwulan I 2022 yang sebesar 5,09%. Kinerja
FLPP pada triwulan II 2022 tercatat kontraksi 12,50% (yoy), lebih penyaluran kredit investasi ini terutama menopang kinerja
rendah dibanding triwulan I 2022 yang tumbuh 179% (yoy). investasi non bangunan sehingga menahan penurunan kinerja
investasi lebih dalam pada triwulan II 2022.
Kinerja investasi non bangunan (mesin dan peralatan) juga
tercatat masih kontraksi pada triwulan II 2022. Komponen 1.2.3 Ekspor Luar Negeri
PDRB untuk investasi non bangunan pada triwulan II 2022 Kinerja ekspor luar negeri pada triwulan II 2022 tetap tumbuh
terkontraksi -41,13% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan kuat meskipun sedikit melambat dibanding triwulan
s e b e l u m ny a y a n g te r ko nt ra ks i - 31 ,65 % ( yoy ) . Ma s i h sebelumnya. Ekspor luar negeri Sumatera Selatan pada triwulan II
terkontraksinya investasi non bangunan ini terkonfirmasi dari 2022 tercatat tumbuh 12,32% (yoy), sedikit melambat dibanding
kinerja impor barang modal yang juga masih terkontraksi pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,73% (yoy). Masih tumbuh
triwulan laporan sebesar -36,49% (yoy). Terkontraksinya kinerja kuatnya ekspor luar negeri ini bersumber dari kinerja ekspor
investasi non bangunan ini seiring dengan telah selesainya komoditas unggulan utama yaitu batubara, CPO, dan karet.
beberapa proyek strategis seperti proyek PLTP Rantau Dadap dan Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang permintaan global yang didorong oleh peningkatan aktivitas
Sumsel 8. Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dengan industri manufaktur dan aktivitas logistik internasional. Pemulihan
kapasitas 2x660 MW telah mencapai 96% per Juni 2022 dan siap ekonomi dari mitra dagang ini ditandai dengan peningkatan
beroperasi. Saat ini, proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 masih Prompt Manufacturing Index (PMI) manufaktur dan jasa dari
menunggu jaringan tegangan tinggi untuk mendistribusikan listrik. negara India dan Amerika Serikat (AS) masing-masing sebesar
Selain itu, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 54,4%, dan 56,3%.
Rantau Dadap telah selesai dan mulai beroperasi sejak awal tahun
2022. Meskipun demikian, laju pertumbuhan kinerja ekspor luar
negeri pada triwulan II 2022 tertahan oleh menurunnya
Penurunan kinerja investasi pada triwulan laporan ekspor ke mitra dagang utama yaitu Tiongkok. Kebijakan
terkonfirmasi dari perlambatan realisasi penanaman modal lockdown di Tiongkok, terutama Shanghai pada akhir Maret hingga
asing dan dalam negeri (PMA dan PMDN) di Sumatera pertengahan Mei 2022 menyebabkan ekspor Sumatera Selatan
Selatan. Realisasi penanaman modal di Sumatera Selatan pada ke Tiongkok melambat signifikan. Ekspor ke Tiongkok tercatat
triwulan II 2022 tercatat tumbuh 0,21% (yoy), melambat dibanding tumbuh 9,58% (yoy) pada triwulan II 2022, menurun signifikan
triwulan I 2022 yang tumbuh 0,67 (yoy). Perlambatan ini dibanding triwulan I 2022 yang tumbuh 21,84% (yoy).
bersumber dari perlambatan realisasi PMA di tengah realisasi
PMDN yang meningkat. Realisasi PMA di Sumatera Selatan Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
tercatat kontraksi -30,28% (yoy) pada triwulan II 2022 dengan mencapai USD 1.749,22 juta, mencatat pertumbuhan sebesar
jumlah proyek sebanyak 140 proyek. Sementara itu, realisasi 51,08% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar
PMDN tercatat tumbuh 178,06% (yoy) pada triwulan II 2022 27,53% (yoy) (Grafik 1.11). Ekspor terbesar adalah komoditas
dengan jumlah proyek sebanyak 734 proyek (Grafik 1.7). batubara yang mencapai nilai USD 896,48 juta (pangsa 51,25%),
Laporan Perekonomian
6 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.9 Perkembangan PDRB Komponen Ekspor Luar Negeri Sumatera Selatan Grafik 1.10 Perkembangan Harga Komoditas Internasional
-10,0
-50
-20,0
-30,0 -100
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 1.11 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Sumatera Selatan Grafik 1.12 Perkembangan Volume Ekspor Impor Sumatera Selatan
60,0 1500
40,0 1000
20,0 500
0,0 0
-20,0 -500
-40,0 -1000
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
diikuti komoditas karet yang mencapai USD 431,81 juta (pangsa sebesar 102,79% (yoy). Akselerasi kinerja ekspor batubara
24,69%), komoditas pulp&paper dengan nilai sebesar USD 228,89 disebabkan oleh meningkatnya permintaan batubara dari negara
juta (pangsa 13,09%) dan komoditas kelapa sawit dengan nilai mitra dagang seperti Eropa dan India. Peningkatan permintaan
sebesar USD 42,35 juta (pangsa 2,42%) (Grafik 1.17). batubara dari negara-negara Eropa disebabkan oleh keputusan
Eropa untuk mengenakan sanksi terhadap batubara dari Rusia
Kinerja ekspor karet pada triwulan II 2022 tercatat meningkat atas perang ketegangan Geopolitik Rusia-Ukraina. Sementara itu,
dibanding triwulan sebelumnya. Pertumbuhan nilai ekspor karet peningkatan permintaan batubara dari India seiring terjadinya
pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh sebesar 1,69% (yoy), gelombang panas yang menyebabkan krisis listrik sehingga
meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang kebutuhan batubara untuk pembangkit meningkat signifikan. Dari
terkontraksi -2,00% (yoy). Hal ini didorong oleh meningkatnya sisi produksi, kenaikan target produksi batubara nasional dari 610
produksi karet domestik sejalan dengan mulai pulihnya aktivitas juta ton menjadi 663 juta ton tahun 2022 mendorong pelaku
manufaktur termasuk industri otomotif dan kegiatan transportasi usaha/korporasi untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka
yang mendorong permintaan komoditas karet. Selain itu, terus memenuhi target produksi pemerintah. Sejalan dengan hal
meningkatnya permintaan akan produk turunan karet seperti tersebut, dari sisi nilai, kenaikan signifikan harga batubara acuan
sarung tangan lateks dan masker di tengah pandemi mendorong pada triwulan II 2022 yaitu menjadi sebesar USD 123,12/mt ton dari
peningkatan permintaan karet lebih lanjut. Namun demikian, triwulan sebelumnya sebesar USD 91,11/mt ton turut mendorong
peningkatan dari sisi produksi tidak diikuti oleh perkembangan laju pertumbuhan ekspor batubara. Pada triwulan laporan, ekspor
harga karet global yang cenderung sedikit menurun pada triwulan komoditas batubara terutama ditujukan ke India dengan pangsa
II 2022 menjadi USD 2,56/kg dari USD 2,59/kg pada triwulan 37,34%, negara ASEAN sebesar 28,98%, dan diikuti oleh Tiongkok
sebelumnya. Dilihat dari negara tujuan ekspornya, Amerika Serikat dengan pangsa sebesar 24,16%.
menjadi negara tujuan utama ekspor karet Sumatera Selatan
dengan pangsa sebesar 30,43%, diikuti oleh Uni Eropa sebesar Pada triwulan laporan kinerja ekspor komoditas pulp&paper
23,22% dan Jepang sebesar 19,27%. tercatat kontraksi sebesar -20,18% (yoy), setelah tumbuh
19,92% (yoy) pada triwulan I 2022. Tumbuh kontraksinya ekspor
K i n e r j a e k s p o r ko m o d i t a s b at u b a ra m e n c at at ka n pulp&paper ini disebabkan oleh penurunan ekspor ke negara mitra
pertumbuhan yang tinggi. Ekspor batubara pada triwulan II dagang utama yaitu Tiongkok. Pada akhir Maret hingga awal Mei
2022 tercatat sebesar USD 896,48 juta, tumbuh tinggi sebesar 2022, pemerintah Tiongkok melakukan lockdown pada beberapa
191,65% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 7
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.13 Perkembangan Nilai Ekspor Karet Sumatera Selatan Grafik 1.14 Perkembangan Nilai Ekspor Batubara Sumatera Selatan
500 JUTA USD (%YOY) 100 1000 JUTA USD (%YOY) 400
450 80 900 350
400 800 300
60
350 700 250
300 40 600 200
250 20 500 150
200 0 400 100
150 300 50
-20
100 200 0
50 -40 100 -50
0 -60 0 -100
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
EKSPOR KARET %G EKSPOR KARET (SUMBU KANAN) EKSPOR BATUBARA %G EKSPOR BATUBARA (SUMBU KANAN)
Grafik 1.15 Perkembangan Nilai Ekspor Pulp&Paper Sumatera Selatan Grafik 1.16 Perkembangan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Sumatera Selatan
EKSPOR PULP/KERTAS %G EKSPOR PULP/KERTAS (SUMBU KANAN) EKSPOR CPO %G EKSPOR CPO (SUMBU KANAN)
SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA CUKAI, DIOLAH
Grafik 1.17 Pangsa Ekspor Luar Negeri Sumatera Selatan berdasarkan Nilai Ekspor Grafik 1.18 Pangsa Negara Tujuan Ekspor Berdasarkan Nilai Ekspor
kota untuk pengendalian penyebaran COVID-19. Tiongkok ekspor CPO, namun kebijakan tersebut kembali dicabut pada akhir
merupakan negara pasar utama ekspor pulp&paper dari Sumatera April, sehingga ekspor CPO pada bulan Mei dan Juni tetap
Selatan dengan pangsa sebesar 73,94% pada triwulan II 2022. tumbuh membaik. Peningkatan kinerja ekspor CPO pada triwulan
Disisi lain, penurunan kinerja ekspor pulp&paper lebih dalam laporan juga ditopang oleh harga internasional CPO yang
tertahan oleh tren permintaan kertas sebagai substitusi kemasan meningkat dari US$1.460,41/mt menjadi US$1.490,30/mt. Dari sisi
plastik yang terus meningkat seiring peningkatan kesadaran pada produktivitas, produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan CPO
kerusakan lingkungan. Sumatera Selatan juga meningkat sejalan dengan kemarau basah
yang meningkatkan produktivitas serta bertambahnya luasan
Pertumbuhan kinerja ekspor komoditas kelapa sawit tanaman mature setelah replanting.
berlanjut. Kinerja ekspor kelapa sawit pada triwulan laporan masih
tumbuh positif sebesar 14,82% (yoy), meningkat dibandingkan 1.2.4 Impor Luar Negeri
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -34,62% (yoy). Impor Sumatera Selatan semakin menurun seiring dengan
Akselerasi ini setelah pada triwulan I 2022 pemerintah menerapkan penurunan kinerja investasi pada triwulan II 2022. Komponen
kebijakan Domestic Price Obligation (DMO). Meskipun pada bulan impor luar negeri pada periode laporan terkontraksi sebesar -
April 2022 pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan 0,27% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi
Laporan Perekonomian
8 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Tabel 1.4 Perkembangan Nilai Impor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan (juta US$)
Peralatan Elektrik 1,38 7,11 0,53 75,15 23,97 35,80 3,15 7,15 3,48 15,97
Besi dan Baja 4,27 1,70 0,93 2,30 5,66 5,98 2,37 6,30 5,56 6,90
Peralatan industri 28,09 37,59 54,09 36,37 50,88 66,46 11,88 17,84 23,94 21,92
Pupuk 24,07 20,65 20,37 27,80 17,65 32,54 17,58 45,03 43,34 40,34
Peralatan Khusus Industri 7,09 3,95 32,52 7,59 8,65 4,51 38,61 77,75 39,85 19,03
Bubur kertas dan kertas bekas - 0,67 9,00 2,12 9,46 6,32 1,70 6,00 4,27 3,44
Kendaraan 3,02 0,79 8,46 14,35 12,53 17,25 13,26 18,16 22,65 21,60
Mineral Non-Logam 7,70 5,98 5,40 4,10 5,61 6,22 8,23 5,15 4,08 10,35
Lainnya 60,31 87,41 87,89 224,07 91,56 69,79 52,03 94,31 43,71 77,15
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
Grafik 1.19 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera Selatan Grafik 1.20 Perkembangan Volume Impor Provinsi Sumatera Selatan
TOTAL NILAI IMPOR GROWTH (AKSIS KANAN) TOTAL VOLUME IMPOR GROWTH (AKSIS KANAN)
Grafik 1.21 Perkembangan Impor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara Asal Grafik 1 22. Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara Asal
100%
90%
80% 0.99% 20.51%
Amerika ASEAN
70%
60% 3.04% 9.65%
50% Eropa Lainnya
40%
30%
61.84%
Tiongkok
20%
10% 2.13%
Jepang
I II III IV I II III IV I II III IV I II
1.84%
2019 2020 2021 2022 India
sebesar -0,06% (yoy). Penurunan impor bersumber dari seluruh Nilai impor Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat
jenis barang baik barang konsumsi, barang modal, maupun bahan sebesar USD 216,72 juta atau terkontraksi sebesar -11,50%
baku. Impor barang konsumsi pada triwulan II 2022 tercatat (yoy), sebagaimana triwulan sebelumnya yang juga terkontraksi
tumbuh sebesar 3,93% (yoy), menurun signifikan dibanding sebesar -15,51% (yoy). Menurut komoditasnya, impor Sumatera
triwulan I 2022. Sementara itu, impor barang modal dan bahan Selatan masih didominasi oleh impor pupuk dengan pangsa sebesar
baku masing-masing tumbuh sebesar -62,29% (yoy) dan 1,13% 18,62%, peralatan industri sebesar 10,12%, kendaraan sebesar 9,97%,
(yoy), lebih rendah dibanding triwulan I 2022 yang masing-masing peralatan khusus industri sebesar 8,78%, dan peralatan elektrik
sebesar -30,59% (yoy) dan 139,77% (yoy). Penurunan impor sebesar 7,37%. Selanjutnya, kinerja impor Sumatera Selatan yang
barang modal dan bahan baku ini sejalan dengan tertahannya terkontraksi ini bersumber dari impor peralatan industri dan
kinerja industri pulp&paper akibat permintaan dari mitra dagang peralatan listrik yang masing-masing tercatat kontraksi -67,01%
utama (Tiongkok) yang tertahan akibat adanya lockdown. (yoy) dan -55,39% (yoy). Selain itu, impor pupuk juga mengalami
perlambatan dari 145,59% (yoy) menjadi 23,97% (yoy).
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 9
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Pertambangan dan Penggalian 0,68 -4,98 -4,90 -6,72 -4,08 -3,37 7,60 7,55 9,47 5,35 8,55 2,52
Industri Pengolahan 4,62 -0,32 -0,46 -0,83 0,72 -0,01 2,01 2,95 4,29 2,30 4,10 6,80
Pengadaan Listrik, Gas 12,64 12,04 16,99 16,88 14,67 9,08 7,36 3,52 3,44 5,76 -3,37 4,01
Pengadaan Air 4,68 3,46 5,75 5,34 4,83 0,37 -1,76 -6,81 -9,87 -4,69 0,94 2,49
Konstruksi 2,69 -1,35 -0,59 -0,61 -0,01 1,43 0,55 -0,74 -1,21 -0,02 2,13 1,97
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,54 -7,70 -1,93 -3,02 -1,34 -2,97 12,66 6,32 8,11 5,79 9,43 12,01
Transportasi dan Pergudangan 6,17 -11,36 -9,30 -8,70 -5,91 -13,39 4,28 0,51 2,72 -1,86 5,94 14,09
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,56 -18,07 -10,21 -7,50 -7,21 -8,28 19,43 3,98 5,75 4,43 10,66 18,61
Informasi dan Komunikasi 9,58 12,11 14,50 14,82 12,79 17,32 18,32 19,32 20,32 21,32 5,41 7,78
Jasa Keuangan -0,03 -1,59 3,96 4,18 1,64 7,15 9,41 2,99 -2,30 4,19 -4,77 -0,07
Real Estate 8,38 0,35 0,85 -0,34 2,24 0,92 6,70 7,07 8,69 5,81 5,41 6,12
Jasa Perusahaan 9,05 -4,32 -5,23 -7,07 -2,08 -5,26 2,54 2,76 2,88 0,60 3,27 2,56
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3,89 5,30 5,19 2,37 4,17 -0,02 14,21 -0,08 1,58 3,88 -0,03 -0,03
Jasa Pendidikan 2,86 -0,25 -4,02 -4,22 -1,50 0,22 10,08 7,57 8,39 6,57 -0,31 -0,02
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,79 12,98 8,78 9,08 10,14 1,05 4,40 8,29 8,51 5,63 7,82 5,25
Jasa lainnya 7,27 7,89 4,79 1,31 5,23 -0,13 -0,07 -0,03 3,91 0,93 0,44 0,47
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,01 -1,58 -1,43 -1,21 -0,11 -0,40 5,71 3,92 5,12 3,58 5,15 5,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)
Tabel 1.6 Laju Pertumbuhan Triwulanan Sektoral PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%qtq)
2020 2021 2022
SEKTOR
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,51 2,82 5,06 -13,98 1,75 9,83 4,45 3,39 -12,29 2,91 10,12 4,98
Pertambangan dan Penggalian -7,54 -0,56 5,82 -4,13 -4,08 -4,22 10,73 5,77 -2,42 5,35 -5,02 4,57
Industri Pengolahan 1,02 -1,72 -0,03 -0,09 0,72 1,86 0,27 0,89 1,22 2,30 1,67 2,87
Pengadaan Listrik, Gas 7,30 2,64 6,25 -0,12 14,67 0,14 1,02 2,45 -0,20 5,76 -6,45 8,74
Pengadaan Air -5,32 2,14 5,36 3,38 4,83 -9,78 -0,03 -0,06 -0,01 -4,69 1,04 1,51
Konstruksi -5,93 0,66 3,91 1,01 -0,01 -4,01 -0,21 2,58 0,53 -0,02 -0,76 -0,37
Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,04 -12,52 8,95 1,71 -1,34 0,09 1,57 2,81 3,43 5,79 1,31 3,97
Transportasi dan Pergudangan -0,09 -14,43 3,41 3,27 -5,91 -5,22 3,02 -0,33 5,54 -1,86 -2,25 10,95
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -4,47 -21,19 13,65 8,10 -7,21 -5,27 2,61 -1,05 9,94 4,43 -0,87 9,99
Informasi dan Komunikasi 3,96 4,68 3,02 2,42 12,79 -0,96 1,15 2,33 1,78 6,04 0,06 3,42
Jasa Keuangan -1,04 -1,97 6,37 0,96 1,64 1,78 0,10 0,13 -4,23 4,19 -0,79 5,04
Real Estate 2,55 -4,27 1,39 0,12 2,24 3,85 1,21 1,75 1,63 5,81 0,72 1,89
Jasa Perusahaan 0,02 -8,87 1,05 0,89 -2,08 1,97 -1,36 1,26 1,01 0,60 2,36 -2,04
Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -8,91 5,89 6,06 0,07 4,17 -11,04 20,96 -7,21 1,74 3,88 -12,45 20,96
Jasa Pendidikan -5,05 0,07 -0,01 0,81 -1,50 -0,64 9,91 -2,29 1,58 6,57 -8,61 10,23
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,49 6,31 -0,02 0,14 10,14 -5,06 9,83 3,71 0,34 5,63 -5,66 7,21
Jasa lainnya -2,26 3,63 -0,07 0,09 5,23 -3,65 3,69 -0,03 4,04 0,93 -6,87 3,72
PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -0,82 -1,69 4,22 -2,78 -0,11 -0,01 4,34 2,46 -1,66 3,58 0,03 4,37
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)
Laporan Perekonomian
10 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Peningkatan kinerja perekonomian Sumatera Selatan pada pertambangan lebih lanjut ditahan oleh peningkatan permintaan
triwulan II 2022 terutama bersumber dari meningkatnya dari India yang mengalami gelombang panas sehingga
kinerja ketiga LU utama yaitu LU pertanian, LU industri permintaan batubara untuk pembangkit listrik meningkat
pengolahan, serta LU perdagangan besar dan eceran . Pada
7
signifikan.
triwulan II 2022, kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan
serta LU industri pengolahan tercatat meningkat dan Selain itu, adanya kebijakan energi global untuk mengurangi
menunjukkan pertumbuhan positif yang mendorong perbaikan t i n g k a t k a r b o n g l o b a l j u g a m e n a h a n k i n e r j a LU
pertambangan dan penggalian. Hal ini terkonfirmasi dari hasil
perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan laporan (Tabel 1.5).
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang masih mengindikasikan
Sementara itu, LU pertambangan dan penggalian tercatat
penurunan kinerja LU pertambangan dan penggalian dengan
tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan dengan
realisasi Survei Bersih Tertimbang (SBT) sebesar -0,99% pada
triwulan sebelumnya.
triwulan II 2022, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang
Tumbuh positifnya LU pertanian, kehutanan, dan perikanan pada sebesar 1,24%. Selanjutnya, hasil survei kepada pelaku usaha juga
triwulan II 2022 sejalan dengan masuknya periode puncak panen menunjukkan penurunan likert scale persediaan dari 0,43 menjadi
tanaman bahan makanan (padi). Sementara itu, perbaikan LU 0,12 pada triwulan laporan, meskipun masih berada pada zona
industri pengolahan didorong oleh meningkatnya kinerja sub positif (Grafik 1.24).
Grafik 1.23 Penyaluran Kredit Sektor Pertambangan dan Penggalian Grafik 1.24 Likert scale Persediaan di Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
9.000 MILIAR RP (%YOY) 250 0,80
8.000 200 0,60
7.000 0,40
150
6.000
0,20
5.000 100
0,00
4.000 50
-0,20
3.000
0 -0,40
2.000
1.000 -50 -0,60
- -100 -0,80
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 11
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.25 Likert Scale Penjualan Domestik Pelaku Usaha di Sumatera Selatan Grafik 1.27 Penyaluran Kredit Sektor Industri Pengolahan Sumatera Selatan
1.00 30,000 20
0.50 25,000
10
0.00 20,000
0
(0.50) 15,000
-10
(1.00) 10,000
(2.00) - -30
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
bersumber dari perbaikan kinerja subsektor industri batubara dan Sejalan dengan itu, hasil SBT untuk sektor industri pengolahan dari
migas, industri makanan dan minuman, serta industri karet dan SKDU yang dilakukan kepada pelaku usaha menunjukkan tren
barang dari karet. Kinerja subsektor industri batubara dan migas peningkatan pada triwulan II 2022 dengan realisasi SBT yang
tercatat tubuh 10,16% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya tumbuh positif sebesar 2,44%, meningkat dibanding triwulan
yang tumbuh 2,45% (yoy). Sementara itu, subsektor industri sebelumnya yang tumbuh 0,06%. Perbaikan kinerja industri
makanan dan minuman dan subsektor industri karet dan barang pengolahan yang didukung oleh meningkatnya permintaan
dari karet masing-masing tercatat tumbuh 6,39% (yoy) dan 3,21% kemudian mendorong peningkatan penyaluran kredit kepada
(yoy) pada triwulan laporan, meningkat dibanding triwulan sektor ini pada triwulan II 2022 dengan pertumbuhan sebesar
sebelumnya yang masing-masing tumbuh 4,46% (yoy) dan 1,73% 24,05% (yoy), meningkat signifikan dibanding triwulan
(yoy). Peningkatan kinerja subsektor industri batubara dan migas sebelumnya yang terkontraksi -8,53% (yoy). Penyaluran kredit
seiring dengan peningkatan permintaan dari mitra dagang perbankan kepada LU ini juga diikuti oleh NPL yang relatif stabil
terutama India. Sementara itu, peningkatan kinerja subsektor dan masih tergolong rendah sebesar 0,12% (yoy).
industri makanan dan minuman seiring dengan masuknya periode
bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri sehingga meningkatkan 1.3.3 Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan,
permintaan. Selanjutnya, peningkatan kinerja subsektor industri dan Perikanan
karet seiring dengan peningkatan aktivitas industri otomotif Pada triwulan II 2022, kinerja LU pertanian, kehutanan dan
global. perikanan tercatat mengalami akselerasi dibanding triwulan
sebelumnya. Kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan
Perbaikan kinerja industri pengolahan secara umum
tercatat tumbuh 4,83% (yoy) pada triwulan laporan, meningkat
terkonfirmasi dari hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia
dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,30% (yoy). Peningkatan
yang terindikasi dari perbaikan likert scale penjualan domestik
kinerja ini terutama bersumber dari peningkatan kinerja subsektor
serta indeks SBT dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).
tanaman pangan yang tercatat tumbuh 4,03% (yoy), meningkat
Likert scale penjualan domestik pada triwulan laporan meningkat
dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,03% (yoy).
menjadi 0,95 dari level kontraksi 0,83 di triwulan sebelumnya.
Peningkatan ini seiring dengan masuknya periode puncak panen
Peningkatan penjualan domestik tersebut ditengah kapasitas
tanaman tabama (padi) pada triwulan laporan. Hal tersebut
utilisasi yang menurun pada triwulan laporan dengan likert sebesar
terkonfirmasi dari produksi pada pada triwulan II 2022 yang
0,38 pada triwulan laporan, dari triwulan sebelumnya sebesar 0,56.
tercatat tumbuh 19,08% (yoy), meningkat dibanding triwulan
sebelumnya yang terkontraksi -4,64% (yoy). Selain itu,
Grafik 1.26 Likert Scale Kapasitas Utilisasi Pelaku Usaha di Sumatera Selatan peningkatan kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan juga
1,00
bersumber dari subsektor kehutanan dan penebangan kayu yang
0,80
0,60
tercatat tumbuh 2,72% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya
0,40 terkontraksi -0,04% (yoy). Selain itu, kinerja subsektor
0,20
0,00 perkebunan juga tetap tumbuh kuat sebesar 7,83% (yoy) seiring
-0,20
-0,40 dengan tren harga kelapa sawit dan karet internasional yang tetap
-0,60
-0,80 tinggi.Perbaikan harga komoditas karet juga ditopang dengan
-1,00
-1,20 terus meningkatnya jumlah Unit Pengolahan dan Pemasaran
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
Bokar (UPPB) di Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah UPPB
Sumatera Selatan sudah mencapai 342 unit yang dapat
membantu peningkatan kualitas karet dan harga di tingkat petani.
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
8. NTP merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani. Jika
Indeks NTP diatas 100 berarti petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat
harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang
Laporan Perekonomian
dibayarkan (sumber: BPS)
12 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.28 Penyaluran Kredit Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan perekonomian terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen (SK) yang
dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
25,000 MILIAR RP (%YOY) 14
12
Sumatera Selatan. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada
20,000 10 triwulan II 2022 meningkat menjadi sebesar 129,63 dari
8
15,000
6
sebelumnya sebesar 124,22. Peningkatan tersebut terutama
10,000
4 bersumber dari meningkatnya keyakinan masyarakat terhadap
2
5,000 0 tingkat penghasilan dengan indeks pada triwulan II 2022 sebesar
-2
127,56; dari sebelumnya sebesar 121,67 pada triwulan I 2022. Selain
- -4
I II III IV I II III IV I II III IV I II itu, seiring terkendalinya pandemi COVID-19 serta pelonggaran
2019 2020 2021 2022
syarat penerbangan, kegiatan pariwisata terus mengalami
NOMINAL KREDIT PERTANIAN G KREDIT PERTANIAN
pemulihan. Hal ini ikut mendorong peningkatan kinerja LU
SUMBER : BANK INDONESIA,DIOLAH perdagangan besar dan eceran. Peningkatan aktivitas pariwisata
terkonfirmasi dari peningkatan kunjungan wisatawan domestik
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada pelaku yang tumbuh 9,77% (yoy) pada triwulan laporan, meningkat
usaha, kinerja LU pertanian, kehutanan dan perikanan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 9,42% (yoy).
terindikasi membaik pada triwulan laporan yang ditandai dengan Peningkatan kunjungan wisatawan domestik ini diikuti oleh
peningkatan indeks SBT menjadi 13,24% pada triwulan II 2022, peningkatan tingkat hunian hotel yang pada triwulan II 2022
meningkat dibanding triwulan sebelumnya dengan indeks SBT tercatat sebesar 51,73%, meningkat dibanding triwulan
sebesar 8,91%. Peningkatan kinerja LU pertanian, kehutanan, sebelumnya sebesar 51,13%.
dan perikanan seiring dengan indeks Nilai Tukar Petani (NTP)
yang masih diatas 1008. Indeks NTP pada triwulan II 2022 tercatat Perbaikan kinerja LU perdagangan besar dan eceran, dan
sebesar 112,13 pada triwulan laporan yang terutama ditopang oleh reparasi mobil dan sepeda motor terkonfirmasi dari
indeks NTP subsektor perkebunan. penyaluran kredit kendaraan bermotor. Penyaluran kredit
kendaraan bermotor tumbuh 13,46% (yoy) pada triwulan II 2022,
Masih positifnya kinerja LU pertanian, kehutanan dan meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,22%
perikanan ditopang pula oleh penyaluran kredit yang tumbuh (yoy). Selain itu, peningkatan kinerja lapangan usaha ini
sebesar 7,54% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkonfirmasi dari perbaikan indeks mobilitas pada retail dan
sebesar 7,14% (yoy). Peningkatan kredit tersebut didorong oleh grocery dari 24,82% pada triwulan I 2022 menjadi 37,33%.
minimalnya dampak pandemi pada kinerja sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan serta adanya program penyaluran
Grafik 1.29 Likert Scale Harga Jual Sumatera Selatan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan yang difokuskan untuk
sektor ini. Sementara itu, NPL pada LU ini tercatat sebesar 2,74% 0,80
0,60
(yoy) pada triwulan laporan dari triwulan sebelumnya yang
0,40
sebesar 2,66% (yoy). 0,20
0,00
-0,20
1.3.4 Lapangan Usaha Perdagangan Besar -0,40
Sejalan dengan hal tersebut, secara triwulanan kinerja LU ini juga 0,40
0,20
mengalami pertumbuhan dari 1,31% (qtq) pada triwulan I 2022 0,00
menjadi 3,97% (qtq) pada triwulan laporan. Perbaikan kinerja LU ini -0,20
-0,40
dipengaruhi oleh meningkatnya keyakinan/confidence -0,60
-0,80
masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah seiring pandemi -1,00
COVID-19 yang semakin terkendali dengan vaksinasi yang terus I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
berlanjut. Masuknya bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri serta
tidak terdapat larangan mudik dari pemerintah juga turut
mendorong kinerja LU ini. Keyakinan masyarakat terhadap kondisi SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 13
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional
Grafik 1.31 Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Sumatera Selatan Grafik 1.32 Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi Sumatera Selatan
Laporan Perekonomian
14 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB II
PERKEMBANGAN
KEUANGAN
DAERAH
Rp 30,51 T; 37%
Kabupaten/Kota Pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dalam rangka
Rp 42,05 T; 51% optimalisasi pendapatan APBD yang masih rendah, diantaranya (i)
APBN
melakukan pendataan data wajib pajak untuk sinkronisasi data
kepemilikan rumah dan kendaraan bermotor; (ii) membentuk
Satgas Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) pada
perairan/laut; (iii) melakukan penghapusan sanksi administrasi
SUMBER: BPKAD & KANWIL DJPB PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH
Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022 (Rp miliar)
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Target Anggaran Realisasi Target Anggaran Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
PENDAPATAN 40.603,45 16.222,05 38,69% 39.817,81 14.612,94 36,70%
Lain-lain Pendapatan Yang Sah 1.495,23 167,67 11,21% 953,79 284,88 29,87%
SUMBER: BPKAD PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH
10. Merupakan APBD konsolidasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota
di Sumatera Selatan
Laporan Perekonomian
18 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah
Grafik 2.2 Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2022
10,000 50,00%
8,000 40,00%
6,000 30,00%
4,000 20,00%
2,000 10,00%
- 0,00%
Lubuk OKU OKU Musi Musi Rawas Empat
Sumsel Palembang Prabumulih Linggau Pagar Alam OKI Ogan Ilir OKU Selatan Timur Banyuasin Banyuasin Musi Rawas Utara Muara Enim PALI Lahat Lawang
ANGGARAN 9.903 3.849 783 814 725 2.445 1.517 1.446 1.322 1.725 3.724 2.215 1.690 869 2.596 1.225 1.911 1.060
REALISASI 3.141 1.520 378 335 260 820 473 630 431 822 1.275 1.121 616 339 988 439 671 351
% REALISASI 31,72% 39,49% 48,25% 41,15% 35,88% 33,55% 31,19% 43,56% 32,63% 47,68% 34,24% 50,62% 36,47% 39,03% 38,08% 35,85% 35,11% 33,16%
denda bunga pajak serta denda bunga Bea Balik Nama Kendaraan meningkatkan pendapatan daerah serta meningkatkan efektivitas
Bermotor (BBNKB); dan (iv) meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam penguatan sistem retribusi daerah.
pembayaran pajak dan retribusi.
2.2.1.2 Realisasi Pendapatan Transfer
2.2.1.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Target Pendapatan Transfer masih menjadi komponen
Realisasi PAD Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan terbesar dengan pangsa mencapai 74,53% atau Rp29,67 triliun
pada triwulan II 2022 sebesar Rp2,95 triliun (32,06% dari dari keseluruhan target pendapatan APBD Pemerintah Daerah
target Rp9,19 triliun), meningkat secara nominal sebesar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 yang sebesar Rp39,82
5,07% (yoy) dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun triliun. Target Pendapatan Transfer ini bersumber dari Transfer
sebelumnya yang sebesar Rp2,80 triliun (33,33% dari target Pemerintah Pusat (dana perimbangan) sebesar Rp26,88 triliun
Rp8,41 triliun), meskipun secara persentase mengalami (pangsa 90,58%), Transfer Pemerintah Daerah sebesar Rp1,66
penurunan realisasi dikarenakan adanya kenaikan target anggaran triliun (pangsa 5,61%) dan Transfer Pemerintah Pusat lainnya
pada tahun 2022. Penurunan realisasi PAD terjadi pada komponen
sebesar Rp1,13 triliun (pangsa 3,81%). Realisasi Pendapatan
pendapatan pajak daerah dan pajak retribusi daerah. Pencapaian
Transfer hingga triwulan II 2022 mencapai senilai Rp11,38 triliun
pendapatan pajak daerah pada triwulan II 2022 tercatat sebesar
(38,36% dari target), menurun dibandingkan capaian periode
35,68% dari target Rp5,87 triliun; menurun dibandingkan realisasi
yang sama tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar Rp12,74
periode yang sama di tahun 2021 sebesar 38,55% dari target.
triliun (41,50% dari target). Realisasi Pendapatan Transfer tersebut
Sejalan dengan hal tersebut, persentase realisasi pendapatan
bersumber dari Transfer Dana Perimbangan Rp10,28 triliun
pajak retribusi daerah pada triwulan II 2022 juga menunjukkan
penurunan dari Rp53,16 miliar (29,73% dari target Rp178,82 miliar) (38,23% dari target Rp26,88 triliun), Transfer Pemerintah Pusat
pada triwulan II 2021 menjadi Rp40,01 miliar (22,50% dari target lainnya sebesar Rp515,18 miliar (45,57% dari target Rp1,13 triliun)
Rp177,84 miliar). Hal ini dikarenakan terdapat beberapa objek dan Transfer Pemerintah Daerah sebesar Rp591,44 miliar (35,53%
retribusi seperti gedung dan balai pertemuan masih dalam proses dari target Rp1,66 triliun).
renovasi.Sementara, realisasi pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah dipisahkan yang bersumber dari laba atas 2.2.1.3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
penyertaan modal pada BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), Lain-Lain Pendapatan Yang Sah ditargetkan memberikan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan perusahaan milik swasta, kontribusi sebesar Rp953,79 miliar atau 2,40% terhadap
tercatat sebesar 107,93% dari target sebesar Rp271,80 miliar; target total pendapatan pemerintah daerah Provinsi
meningkat cukup tinggi dibandingkan realisasi triwulan II 2021 Sumatera Selatan yang sebesar Rp39,82 triliun. Target Lain-
sebesar 73,37% di tengah kenaikan pagu sebesar 1,21% (yoy) pada lain Pendapatan Yang Sah terdiri dari target pendapatan hibah
triwulan laporan. Pencapaian realisasi PAD terendah pada triwulan sebesar Rp566,66 miliar (pangsa 59,41%) dan pendapatan lainnya
II 2022 bersumber dari realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Rp387,13 miliar (pangsa 40,59%). Realisasi Lain-Lain Pendapatan
yang Asli yaitu sebesar 18,03% dari target Rp2,87 triliun. Meskipun Yang Sah pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp284,88 miliar
demikian, realisasi komponen PAD ini meningkat jika dibandingkan (29,87% dari target Rp953,79 miliar) yang bersumber dari
dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,85% dari pendapatan hibah dan pendapatan lainnya. Realisasi pendapatan
target. Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan terus hibah meningkat jika dibandingkan dengan realisasi pada periode
memperluas cakupan layanan dan mempermudah proses yang sama tahun 2021 menjadi sebesar Rp201,06 miliar (35,48%
pembayaran melalui layanan pembayaran elektronik antara lain dari target Rp566,66 miliar). Sementara itu, pendapatan lainnya
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dalam pada triwulan II 2022 telah terealisasi sebesar 21,65% dari target
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 19
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah
Rp387,13 miliar atau secara nominal sebesar Rp83,82 miliar. Rp11,19 triliun, menurun secara dibandingkan realisasi periode
Realisasi ini jauh meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sama tahun sebelumnya sebesar 30,03% dari pagu. Realisasi
yang hanya terealisasi sebesar 4,41% dari target sebesar Rp691,17 belanja terdiri dari belanja operasi Rp8,18 triliun (73,08%), belanja
miliar. transfer Rp1,92 triliun (17,15%), belanja modal Rp1,09 triliun (9,73%),
dan belanja tidak terduga sebesar Rp4,56 miliar (0,04%).
2.2.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Penurunan serapan belanja terutama terjadi pada komponen
Daerah Provinsi Sumatera Selatan belanja operasi dan belanja modal, sementara belanja tidak
Pagu anggaran Belanja APBD Pemerintah Daerah Provinsi terduga dan belanja transfer meningkat. Belanja operasi dan
Sumatera Selatan tahun 2022 adalah sebesar Rp40,27 triliun, belanja modal dengan realisasi masing-masing sebesar 32,22%
menurun 5,90% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2021 yang dan 15,73%, turun dibandingkan serapan belanja triwulan II 2021
sebesar Rp42,80 triliun. Pagu belanja terdiri atas belanja operasi yang sebesar 36,68% dan 16,94%. Selanjutnya, belanja tidak
sebesar Rp25,40 triliun, belanja transfer sebesar Rp7,39 triliun, terduga terealisasi sebesar 0,81% dari pagu Rp561,50 miliar;
belanja modal sebesar Rp6,93 triliun dan belanja tidak terduga meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebesar Rp561,50 miliar (Tabel 2.2). Penurunan pagu belanja sebelumnya yang tidak terealisasi. Sejalan dengan hal tersebut,
bersumber dari komponen belanja operasi dan belanja modal belanja transfer juga mengalami peningkatan dari realisasi sebesar
yang masing-masing turun sebesar 4,60% (yoy) dan 24,90% (yoy) 22,92% pada triwulan II 2021 menjadi sebesar 25,96% dari pagu
dibandingkan tahun 2021. Penurunan ini sejalan dengan adanya Rp7,39 triliun atau secara nominal Rp1,92 triliun.
realokasi dan refocusing anggaran untuk belanja tidak terduga
Penurunan realisasi belanja dikarenakan terdapat beberapa
seperti belanja mitigasi risiko penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku
kendala yang dihadapi antara lain terkait belum optimalnya proses
(PMK) pada hewan ternak, operasi pasar, dan belanja lainnya.
pengadaan barang dan jasa untuk belanja modal khususnya
Sementara itu, pagu belanja transfer dan belanja tidak terduga
belanja bangunan serta penjadwalan kegiatan atau sub kegiatan
mengalami kenaikan masing-masing 10,96% (yoy) dan 88,67%
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pemerintah Daerah
(yoy).
Sumatera Selatan terus berupaya untuk mempercepat realisasi
Berdasarkan strukturnya, anggaran belanja APBD di Provinsi belanja untuk dapat mencapai target sepanjang tahun 2022.
Sumatera Selatan pada tahun 2022 terdiri atas Belanja Operasi Upaya yang dilakukan melalui monitoring dan evaluasi
63,04%, Belanja Modal 17,20%, Belanja Tidak Terduga 1,39%, dan pelaksanaan kegiatan SKPD secara berkala, mempercepat
Belanja Transfer 18,36%. penyelesaian kontrak perencanaan, serta melakukan transaksi
melalui katalog elektronik lokal dan toko daring.
Realisasi belanja APBD di Provinsi Sumatera Selatan hingga
triwulan II 2022 tercatat sebesar 27,79% dari pagu atau senilai
Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022 (Rp Miliar)
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Pagu Anggaran Realisasi Target Anggaran Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
BELANJA DAN TRANSFER 42.798,33 12.852,05 30,03% 40.273,01 11.193,57 27,79%
Grafik 2.3 Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2022
10.000 50.00%
8.000 40.00%
6.000 30.00%
4.000 20.00%
2.000 10.00%
- 0.00%
Lubuk OKU OKU Musi Musi Rawas Empat
Sumsel Palembang Prabumulih Linggau Pagar Alam OKI Ogan Ilir OKU Selatan Timur Banyuasin Banyuasin Musi Rawas Utara Muara Enim PALI Lahat Lawang
ANGGARAN 9,903 3,849 783 814 725 2,445 1,517 1,446 1,322 1,725 3,724 2,215 1,690 869 2,596 1,225 1,911 1,060
REALISASI 3,141 1,520 378 335 260 820 473 630 431 822 1,275 1,121 616 339 988 439 671 351
% REALISASI 31.72% 39.49% 48.25% 41.15% 35.88% 33.55% 31.19% 43.56% 32.63% 47.68% 34.24% 50.62% 36.47% 39.03% 38.08% 35.85% 35.11% 33.16%
Laporan Perekonomian
20 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah
Selanjutnya, dalam rangka mendukung percepatan digitalisasi dan belanja APBN di Sumatera Selatan pada tahun 2022 sebesar
peningkatan akuntabilitas transaksi pemerintah daerah, Kantor Rp40,32 triliun, menurun 17,01% dibandingkan pagu tahun 2021
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan terus yang sebesar Rp44,87 triliun. Pagu belanja APBN K/L di Sumatera
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi Selatan pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp13,63 triliun, turun
maupun di 17 (tujuh belas) kabupaten/kota terkait perluasan 9,39% dibandingkan pagu tahun 2021 yang sebesar Rp15,04 triliun.
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui Tim Berdasarkan strukturnya, komposisi pagu belanja K/L terdiri atas
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). belanja pegawai dengan pangsa sebesar 45,69% atau secara
Percepatan dan perluasan ETPD diharapkan dapat meningkatkan nominal sebesar Rp5,10 triliun, diikuti oleh belanja barang dengan
transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola, pangsa 36,98% atau sebesar Rp5,25 triliun, belanja modal dengan
dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah pangsa 17,22% atau sebesar Rp3,26 triliun, sementara sisanya
dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah. adalah belanja bantuan sosial dengan pangsa 0,11% atau sebesar
Rp20,21 miliar. Penurunan pagu belanja pemerintah sejalan
Secara spasial, realisasi belanja tertinggi dicapai oleh dengan meredanya penyebaran pandemi COVID-19 yang
Kabupaten Banyuasin (38,50% dari pagu Rp2,09 triliun), diikuti berdamp ak p ada penye suaian anggaran belanja
oleh Kota Palembang (37,36% dari pagu Rp3,82 triliun), dan Kementerian/Lembaga (K/L).
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (35,92% dari pagu Rp1,70
triliun) (Grafik 2.3). Berdasarkan komponennya, penurunan terjadi pada komponen
belanja barang dan belanja modal dengan penurunan masing-
2.3 APBN PROVINSI SUMATERA SELATAN masing sebesar 7,32% (yoy) dan 24,24% (yoy), sementara
Target pendapatan Pemerintah Pusat di wilayah Provinsi komponen belanja pegawai dan belanja bantuan sosial meningkat
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 baik yang berasal dari sebesar 0,86% (yoy) dan 14,32% (yoy) dibandingkan tahun 2021.
perpajakan maupun bukan pajak (PNBP) menunjukkan Penurunan pagu terbesar terjadi pada pagu belanja modal dengan
peningkatan dari Rp14,29 triliun pada triwulan II 2021 menjadi penurunan terbesar terjadi pada pagu belanja modal tanah dan
Rp14,84 triliun atau sebesar 3,87% (yoy). Sementara itu, belanja fisik lainnya yang turun masing-masing sebesar 94,88%
realisasi pendapatan II 2022 mencapai sebesar Rp8,52 triliun (yoy) dan 77,97% (yoy). Namun demikian, komponen belanja
atau 57,44% dari target Rp14,84 triliun. Realisasi ini meningkat gedung dan bangunan serta belanja bantuan langsung umum
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang (BLU) pada uraian belanja modal terpantau meningkat dengan
mencapai sebesar Rp5,56 triliun atau 38,92% dari target sebesar pertumbuhan sebesar 42,37% (yoy) dan 63,11% (yoy) pada tahun
Rp14,30 triliun (Tabel 2.3). Jika dilihat berdasarkan komponen 2022 (Tabel 2.4).
penyusunnya, kenaikan terbesar disumbang oleh pendapatan
pajak penghasilan yang naik sebesar Rp1,81 triliun atau tumbuh Realisasi penyerapan belanja Pemerintah Pusat atas beban APBN
68,15% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2021. di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar
Rp5,40 triliun atau 39,60% dari pagu. Realisasi serapan ini menurun
Pagu belanja Pemerintah Pusat atas beban Anggaran dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Provinsi mencapai 41,61% dari pagu Rp15,04 triliun. Penurunan persentase
Sumatera Selatan tahun 2022 mengalami penurunan. Pagu serapan belanja terjadi pada hampir seluruh komponen, kecuali
Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Negara di Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Target Realisasi Target Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
PENDAPATAN 14.289,35 5.561,40 38,92% 14.842,24 8.524,69 57,44%
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 21
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah
Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Jenis Belanja Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Pagu Realisasi Pagu Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
Pegawai 5.056,91 2.529,61 50,02% 5.100,22 2.466,09 48,35%
Grafik 2 4 Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan Triwulan II 2021 berdasarkan Wilayah
belanja barang yang meningkat dengan serapan sebesar 38,05% Berdasarkan jenis TKDD sampai dengan akhir triwulan II 2022,
pada triwulan laporan dari 37,74% pada triwulan II 2021, meskipun Dana Alokasi Umum (DAU) memiliki tingkat realisasi tertinggi
secara nominal juga mengalami penurunan (Tabel 2.5). Realisasi sebesar 55,66% atau senilai Rp6,44 triliun. Posisi selanjutnya
belanja pegawai pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 48,35% dari dengan tingkat realisasi tertinggi secara berurutan bersumber dari
pagu Rp5,10 triliun atau secara nominal Rp2,47 triliun; menurun Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dengan realisasi sebesar
dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya 55,29% atau senilai Rp2,33 triliun, Dana Insentif Daerah (DID)
sebesar 50,02% dari pagu. Penurunan ini disebabkan oleh dengan realisasi 50,00% atau senilai Rp69,07 miliar, Dana Desa
pencairan gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) ditunda (DD) dengan realisasi 47,77% atau senilai Rp1,22 triliun, Dana Bagi
hingga triwulan III 202111. Sejalan dengan hal tersebut, realisasi Hasil (DBH) dengan realisasi 27,18% atau senilai Rp2,20 triliun dan
belanja modal juga tercatat menurun dari 36,85% pada triwulan II Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang terealisasi sebesar 6,92%
2021 menjadi 28,46% pada triwulan laporan. Hal ini dikarenakan atau senilai Rp127,57 miliar (Grafik 2.5).
belum optimalnya proses pengadaan barang dan jasa.
Grafik 2.5 Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan Triwulan II 2022 berdasarkan
Sejalan dengan kondisi pada belanja Pemerintah, pagu Jenis TKDD
14.000 60.0%
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Provinsi
MILIAR RUPIAH
12.000 50.0%
Sumatera Selatan pada tahun 2022 juga mengalami 10.000
40.0%
penurunan dibandingkan dengan tahun 2021. Pagu TKDD dari 8.000
30.0%
6.000
seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Selatan adalah 20.0%
4.000
sebesar Rp28,42 triliun, sedikit menurun sebesar 4,74% (yoy) dari 2.000 10.0%
pagu TKDD tahun 2021 yang sebesar Rp29,83 triliun. Jika dilihat - 0.0%
DAK
DBH DAU DID DAK Fisik Dana Desa
dari realisasinya pada triwulan II 2022, pemerintah daerah
Non Fisik
Sumatera Selatan (kab/kota dan provinsi) telah merealisasikan REALISASI (RP MILIAR) 2,202.18 6,440.17 69.07 2,328.29 1,220.46
%REALISASI 27.18% 55.66% 50.00% 55.29% 6.92% 47.77%
sebesar 43,59% dari total pagu atau senilai Rp12,39 triliun; lebih SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
11. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 75 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Pemberian THR Dan Gaji Ke-13 Tahun 2022 Yang Bersumber Dari APBN.
Laporan Perekonomian
22 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB III
PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH
Makanan, Minuman dan Tembakau 4,64 5,59 7,39 10,68 1,42 1,72 2,29 3,37
Pakaian dan Alas Kaki 1,52 1,78 2,20 2,00 0,09 0,10 0,13 0,12
Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga 2,80 2,90 2,93 2,87 0,51 0,52 0,52 0,51
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 3,70 4,42 4,57 4,71 0,19 0,23 0,24 0,25
Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan (0,22) (0,24) (0,26) (0,25) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)
Rekreasi, Olahraga dan Budaya 3,73 4,17 5,18 5,19 0,07 0,08 0,10 0,10
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,39 2,74 3,02 3,30 0,19 0,22 0,24 0,26
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 3,15 4,53 5,54 4,72 1,17 1,53 2,02 3,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Tabel 3.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi dan Deflasi Triwulan II 2022
INFLASI KONTRIBUSI DEFLASI KONTRIBUSI
KOMODITAS INFLASI (%, YOY) KOMODITAS DEFLASI (%, YOY)
(%, YOY) (%, YOY)
MINYAK GORENG 38,36 0,62 SUSU BUBUK UNTUK BALITA (3,02) (0,02)
BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 9,05 0,17 JAGUNG MANIS (10,88) (0,01)
TELUR AYAM RAS 17,12 0,17 BIAYA ADMINISTRASI TRANSFER UANG (34,28) (0,01)
Laporan Perekonomian
26 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi
Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Sumatera Selatan, Sumatera, dan Nasional Grafik 3.2 Inflasi Provinsi di Regional Sumatera periode Triwulan II 2022
KEPULAUAN
SUMATERA
SUMATERA
BENGKULU
LAMPUNG
SELATAN
0
BARAT
BABEL
JAMBI
I II III IV I II III IV I II III IV I II
ACEH
RIAU
2019 2020 2021 2022
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH
Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 4,64 5,59 7,39 10,68 1,42 1,72 2,29 3,37
Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,52 1,57 2,16 3,62 0,01 0,03 0,04 0,06
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 27
Bab III
Perkembangan Inflasi
Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 1,52 1,78 2,20 2,00 0,09 0,10 0,13 0,12
Alas Kaki 0,59 1,03 1,07 1,13 0,01 0,01 0,01 0,01
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
menyebabkan pemenuhan kebutuhan tersier masyarakat khusus, kenaikan harga semen disebabkan oleh meningkatnya
meningkat. Komoditas yang menjadi penyumbang tekanan inflasi permintaan yang terkonfirmasi dari peningkatan volume
pada subkelompok pakaian adalah kemeja panjang katun pria dan penjualan semen pada triwulan II 2022 sebesar 1,88% (yoy).
kemeja panjang serat sintetis wanita dengan kenaikan harga
masing-masing sebesar 16,17% (yoy) dan 19,72% (yoy). 3.2.4 Kelompok Perlengkapan, Peralatan,
dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
3.2.3 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Inflasi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan
dan Bahan Bakar Rumah Tangga pemeliharaan rutin rumah tangga pada triwulan II 2022
Tekanan inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan tercatat mengalami peningkatan menjadi sebesar 4,71%
bahan bakar rumah tangga pada triwulan II 2022 relatif stabil (yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,25% (yoy).
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu tercatat Peningkatan tekanan inflasi kelompok ini terutama bersumber dari
sebesar 2,87% (yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,51% subkelompok barang dan layanan untuk pemeliharaan rumah
(yoy). Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok ini terutama tangga rutin yang tercatat inflasi sebesar 5,65% (yoy) dengan andil
bersumber dari subkelompok pemeliharaan, perbaikan dan terhadap inflasi sebesar 0,04% (yoy). Komoditas sabun detergen
keamanan tempat tinggal/perumahan dengan andil terhadap bubuk/cair dan sabun cair/cuci piring menjadi komoditas yang
inflasi sebesar 0,14% (yoy). Peningkatan inflasi pada subkelompok menyumbang inflasi dengan andil terhadap inflasi masing-masing
ini didorong oleh pemulihan ekonomi yang menyebabkan sebesar 0,09% (yoy) dan 0.04% (yoy). Kenaikan harga sabun
akselerasi pembangunan konstruksi (perumahan) di Sumatera cair/cuci piring dan sabun detergen bubuk/cair didorong oleh
Selatan. Hal ini kemudian terkonfirmasi dari kenaikan harga seng, meningkatnya permintaan masyarakat terhadap sabun cair/cuci
cat tembok dan semen pada triwulan laporan secara berurutan piring dan sabun detergen bubuk/cair di tengah pergeseran pola
sebesar 15,67% (yoy); 12,29% (yoy); dan 7,35% (yoy). Secara hidup higienis yang diterapkan masyarakat pasca penyebaran
Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Rumah Tangga
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 2,80 2,90 2,93 2,87 0,51 0,52 0,52 0,51
Sewa Rumah 2,80 2,88 2,88 2,77 0,22 0,22 0,22 0,21
Pemeliharaan, Perbaikan, Dan Keamanan Tempat Tinggal/Perumahan 3,40 3,63 3,76 3,73 0,13 0,14 0,14 0,14
Penyediaan Air Dan Layanan Perumahan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar Lainnya 3,83 3,99 3,98 3,97 0,16 0,17 0,17 0,17
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rumah Tangga
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 3,70 4,42 4,57 4,71 0,19 0,23 0,24 0,25
Furnitur, Perlengkapan Dan Karpet 1,90 1,83 1,40 1,82 0,01 0,01 0,01 0,01
Tekstil Rumah Tangga 0,65 1,79 1,57 2,67 0,00 0,00 0,00 0,01
Peralatan Rumah Tangga 2,44 2,40 1,91 1,68 0,02 0,02 0,01 0,01
Barang Pecah Belah Dan Peralatan Makan Minum 7,21 5,77 5,58 7,09 0,02 0,02 0,02 0,02
Peralatan Dan Perlengkapan Perumahan Dan Kebun 6,77 6,63 7,62 8,25 0,01 0,01 0,01 0,02
Barang Dan Layanan Untuk Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin 3,99 5,20 5,66 5,65 0,13 0,17 0,18 0,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Laporan Perekonomian
28 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi
pandemi COVID-19. Selanjutnya, kenaikan harga CPO global tempat umum yang cukup signifikan pada triwulan II 2022 dengan
sebagai bahan baku sebesar 5,10% (yoy) di triwulan II 2022 juga indeks sebesar 34,63 dari -1,34 pada periode yang sama tahun
mendorong kenaikan harga lebih lanjut. sebelumnya. Selain itu, kenaikan harga BBM oleh pemerintah juga
menjadi faktor penyumbang laju inflasi kelompok ini pada triwulan
3.2.5 Kelompok Kesehatan laporan.
Kelompok kesehatan pada triwulan II 2022 tercatat
mengalami inflasi sebesar 1,86% (yoy) dengan andil terhadap 3.2.7 Kelompok Informasi, Komunikasi dan
inflasi sebesar 0,05% (yoy), meningkat dibandingkan dengan Jasa Keuangan
triwulan sebelumnya dengan realisasi inflasi sebesar 1,44% (yoy)
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan di
dan andil 0,04% (yoy). Laju inflasi kelompok ini bersumber dari
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat mengalami
inflasi subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan yang
andil negatif sebesar -0,01% (yoy), relatif stabil dibandingkan
meningkat dari 3,74% (yoy) pada triwulan I 2022 menjadi 4,84%
dengan triwulan sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi
(yoy) pada triwulan II 2022. Hal ini didorong oleh peningkatan
bersumber dari subkelompok peralatan informasi dan komunikasi
harga obat dengan resep dokter di tengah masih berlanjutnya
yang tercatat deflasi sebesar -0,35% (yoy) pada triwulan II 2022,
penyebaran pandemi COVID-19 meskipun dengan jumlah
menurun dibandingkan triwulan sebelumnya dengan deflasi
penyebaran kasus harian yang lebih rendah.
sebesar -0,27% (yoy). Penurunan tekanan inflasi pada
subkelompok ini disebabkan oleh deflasi pada komoditas telepon
3.2.6 Kelompok Transportasi seluler yang tercatat deflasi sebesar -0,66% (yoy) dengan andil
Pada periode triwulan II 2022, kelompok transportasi deflasi -0,01% (yoy). Penurunan ini didorong oleh beberapa
mengalami inflasi sebesar 4,77% (yoy) dengan andil terhadap provider yang mengeluarkan berbagai tipe telepon seluler dengan
inflasi sebesar 0,50% (yoy), tumbuh tinggi dibandingkan harga yang kompetitif untuk meningkatkan penjualan. Selain itu,
dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan tekanan inflasi beberapa provider juga menurunkan harga telepon seluler dengan
bersumber dari seluruh subkelompok penyusun, dengan andil berbagai promo menjelang HBKN Idul Fitri.
terbesar berasal dari subkelompok jasa angkutan penumpang dan
subkelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi 3.2.8 Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya
dengan andil masing-masing sebesar 0,30% (yoy) dan 0,12% Inflasi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya pada
(yoy). Hal ini disebabkan oleh mulai pulihnya aktivitas masyarakat triwulan II 2022 tercatat sebesar 5,19% (yoy) dengan andil
menyusul penurunan kasus pandemi COVID-19 yang diikuti oleh terhadap inflasi sebesar 0,10% (yoy), meningkat dibandingkan
akselerasi vaksinasi oleh pemerintah. Peningkatan mobilitas dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan inflasi terutama
kemudian terkonfirmasi dari hasil Google Mobility Report yang disumbang oleh inflasi pada subkelompok koran, buku, dan
menyebutkan adanya peningkatan aktivitas masyarakat ke perlengkapan sekolah serta subkelompok layanan kebudayaan
Obat-obatan Dan Produk Kesehatan 3,74 3,87 4,88 4,84 0,04 0,04 0,05 0,05
Jasa Perawatan (Rawat Jalan/Tanpa Menginap) 0,03 0,03 0,03 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00
Jasa Perawatan (Menginap) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)
Jasa Kesehatan Lainnya 0,49 0,25 0,25 0,25 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Pembelian Kendaraan 4,25 4,69 4,76 4,82 0,09 0,09 0,09 0,10
Pengoperasian Peralatan Transportasi Pribadi 1,16 1,49 1,90 1,97 0,07 0,09 0,12 0,12
Jasa Angkutan Penumpang (0,07) 5,31 10,45 12,24 (0,00) 0,13 0,26 0,30
Jasa Pengiriman Barang 0,87 1,93 1,93 1,93 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 29
Bab III
Perkembangan Inflasi
Tabel 3.9 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK (0,22) (0,24) (0,26) (0,25) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)
Peralatan Informasi Dan Komunikasi (0,27) (0,34) (0,41) (0,35) (0,00) (0,00) (0,01) (0,00)
Layanan Informasi Dan Komunikasi 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00
Jasa Keuangan (4,27) (4,27) (4,27) (4,27) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Tabel 3.10 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 3,73 4,17 5,18 5,19 0,07 0,08 0,10 0,10
Barang Rekreasi Lainnya 2,45 2,52 2,28 1,76 0,01 0,01 0,01 0,01
Layanan Rekreasi (0,00) (0,00) (0,00) 0,34 (0,00) (0,00) (0,00) 0,00
Layanan Kebudayaan 3,18 3,18 8,72 8,38 0,01 0,01 0,02 0,02
Koran, Buku, Dan Perlengkapan Sekolah 5,73 6,56 7,56 7,66 0,06 0,07 0,08 0,08
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
dengan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,08% (yoy) bimbingan belajar yang tercatat inflasi sebesar 9,60% (yoy) pada
dan 0,02% (yoy). Inflasi pada subkelompok koran, buku, dan triwulan II 2022; menurun dari triwulan I 2022 yang sebesar 12,33%
perlengkapan sekolah disumbang oleh inflasi pada surat kabar (yoy) serta kursus bahasa asing yang menurun menjadi 6,61%
harian dengan realisasi inflasi sebesar 28,67% (yoy) dan andil (yoy) di triwulan laporan. Penurunan ini disebabkan oleh
0,02% (yoy). Hal ini sejalan dengan peningkatan harga kertas penyesuaian harga yang dilakukan oleh penyedia jasa di tengah
global sebagai bahan baku sebesar 3,21% (yoy) yang mendorong penerapan bimbingan dan kursus secara daring/online.
kenaikan harga komoditas surat kabar harian. Selanjutnya, inflasi
pada subkelompok layanan kebudayaan didorong oleh kenaikan 3.2.10 Kelompok Penyediaan Makanan dan
harga tiket masuk (HTM) bioskop serta peningkatan permintaan Minuman/Restoran
masyarakat terutama pada periode libur sekolah. Inflasi kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
3.2.9 Kelompok Pendidikan tercatat sebesar 3,30% (yoy) dengan andil terhadap inflasi
Pada triwulan II 2022, kelompok pendidikan tercatat sebesar 0,26% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
mengalami penurunan tekanan inflasi menjadi sebesar 1,71% sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 2,39% (yoy) dan andil
(yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,09% (yoy). sebesar 0,19% (yoy). Peningkatan inflasi pada kelompok ini
Penurunan laju inflasi pada kelompok ini bersumber dari disebabkan oleh mulai pulihnya aktivitas pada usaha perhotelan
melandainya inflasi subkelompok Pendidikan yang Tidak dan restoran/rumah makan seiring peningkatan aktivitas
Ditentukan dengan Tingkatan menjadi sebesar 6,67% (yoy) masyarakat di tengah pelonggaran pembatasan kegiatan
dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,07% (yoy). Adapun masyarakat.
komoditas yang mengalami penurunan tekanan inflasi yaitu
Pendidikan Dasar Dan Anak Usia Dini 1,59 1,59 1,59 1,59 0,02 0,02 0,02 0,02
Pendidikan Menengah 0,57 0,57 0,57 0,57 0,01 0,01 0,01 0,01
Pendidikan Tinggi (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)
Pendidikan Yang Tidak Ditentukan Dengan Tingkatan 10,26 10,27 10,27 6,67 0,10 0,10 0,10 0,07
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Laporan Perekonomian
30 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi
Tabel 3.12 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 2,39 2,74 3,02 3,30 0,19 0,22 0,24 0,26
Jasa Pelayanan Makanan Dan Minuman 2,39 2,74 3,01 3,30 0,19 0,22 0,24 0,26
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Tabel 3.13 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 3,15 4,53 5,54 4,72 1,17 1,53 2,02 3,00
Perawatan Pribadi 3,13 4,31 5,39 5,18 0,12 0,17 0,21 0,20
Perawatan Pribadi Lainnya 3,54 5,08 6,09 4,07 0,08 0,11 0,13 0,09
Jasa Lainnya 0,00 0,93 0,93 0,93 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Memasuki triwulan II 2022, inflasi Sumatera Selatan tercatat 1. MINYAK GORENG 0,28 1. ANGKUTAN UDARA 0,12
sebesar 0,96% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan 2. ANGKUTAN UDARA 0,11 2. BAWANG MERAH 0,07
3. TELUR AYAM RAS 0,07 3. CABAI MERAH 0,05
sebelumnya sebesar 0,69% (mtm). Perkembangan ini terutama
dipengaruhi oleh inflasi yang bersumber dari kelompok makanan,
minuman, dan tembakau serta transportasi. Kelompok makanan, INFLASI JUNI 2022 INFLASI JULI 2022
0,89% 0,76%
minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,92% (mtm)
dengan andil sebesar 0,59% (mtm). Inflasi didorong oleh
peningkatan harga pada beberapa komoditas subkelompok KOMODITAS DEFLATOIR (ANDIL %MTM) KOMODITAS DEFLATOIR (ANDIL %MTM)
Laporan Perekonomian
32 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi
Makanan, Minuman dan Tembakau 4,72 5,66 7,46 10,79 1,43 1,73 2,30 3,37
Pakaian dan Alas Kaki 1,46 1,73 2,27 2,05 0,09 0,10 0,13 0,12
Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga 2,74 2,84 2,85 2,80 0,50 0,51 0,51 0,50
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 3,57 4,33 4,58 4,72 0,19 0,23 0,24 0,24
Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan (0,16) (0,16) (0,16) (0,14) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)
Rekreasi, Olahraga dan Budaya 3,68 4,14 5,17 5,12 0,07 0,08 0,10 0,10
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,39 2,74 3,05 3,27 0,19 0,22 0,24 0,26
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 3,23 4,57 5,74 4,87 0,20 0,28 0,36 0,30
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 33
Bab III
Perkembangan Inflasi
Makanan, Minuman dan Tembakau 3,88 4,80 7,46 9,51 1,28 1,59 2,24 3,22
Pakaian dan Alas Kaki 2,12 2,34 2,27 1,48 0,13 0,15 0,09 0,09
Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga 3,43 3,60 2,85 3,65 0,64 0,67 0,70 0,67
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 4,98 5,34 4,58 4,59 0,29 0,31 0,26 0,27
Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan (1,13) (1,43) (0,16) (1,73) (0,05) (0,06) (0,07) (0,07)
Rekreasi, Olahraga dan Budaya 4,31 4,46 5,17 5,94 0,09 0,09 0,11 0,12
Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,38 2,70 3,05 3,67 0,19 0,21 0,21 0,29
Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,27 4,50 5,74 3,09 0,14 0,26 0,22 0,19
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH
kelompok ini disebabkan oleh penurunan harga pada telepon monitoring pelaksanaan budidaya penangkaran bawang
seluler yang didorong oleh promo harga yang ditawarkan oleh merah oleh Poktan Mekar Jaya (Brebes) selama 1 tahun; (v)
beberapa providers menjelang periode HBKN Idul Fitri. Secara implementasi Digital Farming pada klaster cabai dan bawang
keseluruhan, lima komoditas penyumbang inflasi tahunan di Kota merah binaan BI Sumsel bekerja sama dengan Balitbangda
Lubuklinggau adalah cabai merah (andil 1,25%), minyak goreng Provinsi Sumsel; (vi) pelatihan teknis korporasi petani bagi
(andil 0,41%), cabai rawit (andil 0,37%), bawang merah (andil penyuluh dan petani milenial oleh Dinas Pertanian, Tanaman
0,24%) dan telur ayam ras (andil 0,21%), sedangkan lima komoditas pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan; (vii)
utama penyumbang deflasi tahunan kota Lubuklinggau adalah kegiatan Penyaluran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi
daging ayam ras (andil -0,07%), telepon seluler (andil -0,05%), (KPSH) Komoditi pangan, khususnya beras oleh Perum Bulog
bawang putih (andil -0,02%), ikan asin teri (-0,02%) dan bensin Divre Sumsel; (viii) implementasi GASSPOL (Palembang jaGa
(andil -0,01%). pASokan, harga, diStribusi lewat Pasar OnLine) melalui aplikasi
Bajolbae yang diterapkan di 10 (sepuluh) pasar; serta (ix)
3.5 UPAYA DAN TANTANGAN sosialisasi Pangan Sehat dan pengolahan daging sapi, kerbau,
PENGENDALIAN INFLASI dan kambing yang terjangkit Penyakit Mulut Kuku (PMK).
Kegiatan pengendalian inflasi daerah terus dilanjutkan 2. Kegiatan pemantauan Keterjangkauan Harga terus
dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian dilakukan untuk memastikan tidak terjadi pelampauan Harga
Inflasi 4K13. Upaya yang telah dilakukan sepanjang triwulan II 2022 Eceran Tertinggi (HET) melalui (i) monitoring harga komoditas
adalah: bahan pokok secara harian; (ii) pelaksanaan operasi pasar di
Kota Palembang oleh Perum Bulog dan dinas terkait; serta (iii)
1. Dalam menjaga Ketersediaan Pasokan telah dilakukan
pelaksanaan pasar murah untuk komoditas beras di Kota
melalui (i) pelaksanaan program unggulan Sumsel Mandiri
Lubuklinggau bekerja sama dengan Toko Tani Center. Selain
Pangan (SMP) berupa pemberian CSR bibit pertanian untuk
itu, memasuki periode bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri,
rumah tangga miskin di 17 kab/kota Sumatera Selatan dan
TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bekerja
pemberian perlengkapan budidaya perikanan di 16
sama dengan satgas pangan untuk melakukan monitoring
kabupaten/kota; (ii) dalam memenuhi kebutuhan daging sapi
harga komoditas bahan pokok secara harian.
terutama menjelang HBKN, TPID telah menyediakan alternatif
3. Selanjutnya, untuk memastikan Kelancaran Distribusi,
komoditas pengganti daging sapi dengan menyediakan
dilakukan dengan (i) melakukan sidak pasar komoditas dan
daging kerbau. Akseptasi daging kerbau beku cukup baik
monitoring pasar di Kota Palembang dipimpin oleh Wakil
dengan harga lebih murah dan membantu stabilisasi terutama
Walikota Palembang; (ii) menambah kuota solar bersubsidi;
wholesale (resto dan catering); (iii) pelaksanaan program
(iii) memprioritaskan angkutan komoditas bahan pangan,
Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) dan implementasi
BBM dan komoditas strategis lainnya selama masa pandemi;
urban farming dalam menjaga pasokan cabai; (iv) realisasi
serta (iv) optimalisasi pemanfaatan aplikasi “Market Place
kerja sama antar daerah (B2B) antara kelompok tani (Poktan)
Sibejajo”.
Makmur Muratara dengan Poktan Mekar Jaya Brebes berupa
penyediaan bibit bawang merah sebanyak 3 ton dan
13. Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif
Laporan Perekonomian
34 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 35
Bab III
Perkembangan Inflasi
Laporan Perekonomian
36 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB IV
PEMBIAYAAN DAERAH
DAN PENGEMBANGAN
USAHA MIKRO KECIL
DAN MENENGAH
Grafik 4.1 Perkembangan Pertumbuhan DPK dan Aset Perbankan di Sumatera Selatan Grafik 4.3 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Sumatera Selatan berdasarkan
Lokasi Proyek
160 RP TRILIUN 20% 140 RP TRILIUN 12%
140
15% 135 8%
120
130
100 10% 4%
80 125
60 5% 0%
120
40
0% -4%
115
20
- -5% 110 -8%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
ASET DPK G. ASET (YOY; RHS) G. DPK (YOY; RHS) KREDIT LOKASI PROYEK GROWTH (YOY; RHS) NPL (RHS)
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
Grafik 4.2 Perkembangan DPK Perbankan Berdasarkan Jenis Simpanan Grafik 4.4 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Perbankan di Sumatera
Selatan
35% 120 RP TRILIUN 180%
30% 160%
100
25% 140%
20% 80 120%
15%
100%
10% 60
80%
5%
40 60%
0%
-5% 40%
20
-10% 20%
-15% - 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
DPK (YOY) GIRO (YOY) TABUNGAN (YOY) DEPOSITO (YOY) DPK KREDIT LOKASI BANK LDR LOKASI BANK (RHS) LDR LOKASI PROYEK (RHS)
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
40 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Sumatera Selatan juga mengalami peningkatan baik jika ditinjau Di tengah peningkatan kredit pada triwulan berjalan, kinerja NPL
berdasarkan lokasi proyeknya maupun berdasarkan lokasi bank. perbankan justru membaik yang ditandai dengan nilai NPL
Pada triwulan II 2022, perkembangan LDR Sumatera Selatan sebesar 5,10% pada triwulan II 2022, dari sebelumnya tercatat
berdasarkan lokasi proyek tercatat sebesar 134,67% atau sebesar 5,44% pada triwulan I 2022.
mengalami penurunan sebesar -0,46% (yoy) jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik 4.4). 4.2.1 Perkembangan Pembiayaan Korporasi
Sementara jika ditinjau dari lokasi banknya, LDR Sumatera Selatan Pertumbuhan pembiayaan korporasi Provinsi Sumatera
tercatat sebesar 90,41% atau mengalami penurunan sebesar - Selatan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 11,56% (yoy).
5,18% (yoy). Kondisi LDR pada triwulan laporan ini cenderung lebih Pertumbuhan pada triwulan berjalan tersebut lebih tinggi jika
tinggi dari triwulan I 2022 yang masing-masing tercatat sebesar dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya
122,11% dan 85,35%. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak yang tercatat sebesar 1,97% (yoy) (Grafik 4.5). Kinerja kredit
perbankan mulai meningkatkan penyaluran kreditnya pada korporasi yang tumbuh signifikan ini utamanya didorong oleh
triwulan laporan sejalan dengan peningkatan aktivitas kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 18,34% (yoy), meningkat
perekonomian selama periode laporan. dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,63%
(yoy). Secara nominal, penyaluran kredit modal kerja korporasi
Meskipun demikian, pihak perbankan tetap menerapkan prinsip Sumatera Selatan pada triwulan berjalan tercatat senilai Rp60,25
kehati-hatian dalam menyalurkan kreditnya. Hal ini tercermin dari triliun atau sebesar 43,74% dari total kredit korporasi. Selain
kondisi Non-Performing Loan (NPL) yang tercatat membaik pada didorong oleh kinerja pelaku usaha yang mulai kembali normal
triwulan II 2022 menjadi sebesar 5,10% dibandingkan triwulan pasca pandemi COVID-19, peningkatan ini juga didorong oleh
sebelumnya yang sebesar 5,44% (Grafik 4.3). Dalam menjaga nilai peningkatan jumlah pengusaha baru di Sumatera Selatan sebagai
NPL tetap rendah, pihak perbankan terus melakukan upaya dampak dari pesatnya tren berjualan secara online. Di sisi lain,
perbaikan kualitas kredit diantaranya dengan tetap mengingatkan berbagai program kredit produktif terus ditawarkan oleh pihak
dan melakukan penagihan secara rutin kepada pihak nasabah, perbankan bagi para pelaku usaha guna meningkatkan volume
serta penjualan jaminan melalui lelang resmi yang diumumkan penyaluran kreditnya.
pada media sosial maupun media cetak.
Grafik 4.5 Perkembangan Kredit Korporasi di Sumatera Selatan
4.2 PEMBIAYAAN DAERAH
100 RP TRILIUN 15
Pembiayaan daerah yang dilakukan di Provinsi Sumatera
95 10
Selatan pada triwulan II 2022 secara umum tercatat
mengalami peningkatan. Penyaluran kredit perbankan di 90 5
pertumbuhan yang positif dari triwulan I 2022. Hal ini didorong oleh 80 (5)
korporasi yang masing-masing tumbuh positif sebesar 6,83% I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
(yoy) dan 11,56% (yoy). Jika dibandingkan dengan periode triwulan
KREDIT KORPORASI G. KREDIT KORPORASI (RHS)
I 2022, pertumbuhan kredit pada triwulan laporan tercatat lebih
tinggi utamanya pada kredit korporasi yang pada triwulan
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,97% (yoy). Grafik 4.6 Perkembangan Kredit Korporasi Sumatera Selatan Berdasarkan Jenis
Penggunaan
Pertumbuhan penyaluran kredit Sumatera Selatan pada triwulan 25.00 %YOY
20.00
laporan tidak terlepas dari upaya perbankan dalam meningkatkan 15.00
pelayanannya kepada nasabah. Hal ini dilakukan melalui 10.00
5.00
optimalisasi sumber daya manusia (SDM), termasuk di dalamnya -
sebagai kantor cabang pemutus kredit, serta fasilitas pengajuan G. KREDIT KORPORASI (RHS) G. KREDIT MODAL KERJA (RHS) G. KREDIT INVESTASI (RHS)
kredit dengan memanfaatkan infrastruktur aplikasi digital SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
perbankan.
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 41
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Grafik 4.7 Likert Scale Investasi sebelumnya dibatasi untuk mencegah penyebaran virus COVID-
19. Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan juga sejalan
1,00 LIKERT SCALE
0,90 dengan peningkatan permintaan ekspor beberapa komoditas dari
0,80
0,70
negara tujuan sebagai dampak dari terjadinya perang Rusia-
0,60 Ukraina.
0,50
0,40
0,30 Pertumbuhan penyaluran kredit pada triwulan berjalan juga
0,20
0,10 ditunjukkan oleh LU Konstruksi meskipun masih terkontraksi pada
0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II level -16,65% (yoy). Meskipun demikian, nilai pertumbuhan
2019 2020 2021 2022
penyaluran kredit LU Konstruksi pada triwulan II 2022 terkontraksi
tidak lebih dalam dari kondisi di triwulan I 2022 yang sebesar
SUMBER: LIAISON KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SUMATERA SELATAN DIOLAH –19,89% (yoy). Hal ini didorong oleh mulai kembali berjalannya
proyek-proyek infrastruktur di Sumatera Selatan seiring dengan
Pertumbuhan pembiayaan korporasi pada triwulan II 2022 peningkatan kinerja ekonomi di triwulan laporan. Peningkatan
juga didorong oleh kinerja kredit investasi yang tercatat kinerja penyaluran kredit juga terjadi di LU Pertambangan dan
tumbuh positif sebesar 1,53% (yoy). Kondisi ini lebih baik Penggalian dan LU Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan. Pada LU
dibandingkan dengan pertumbuhan kredit investasi pada triwulan Pertambangan, peningkatan kinerja kredit korporasi pada triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar -10,52% (yoy). II 2022 tercermin dari nilai pertumbuhan sebesar 78,40% (yoy),
Pertumbuhan yang positif pada triwulan ini sejalan dengan yang lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan I 2022 yang
realisasi investasi yang dilakukan para pelaku usaha setelah sebesar 76,18% (yoy). Hal ini salah satunya didorong oleh
sebelumnya sempat tertunda akibat adanya pandemi COVID-19. peningkatan harga acuan global batubara seiring dengan
Hal ini sejalan dengan hasil liaison yang dilakukan oleh Kantor meningkatnya permintaan ekspor akan komoditas ini. Sementara
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan kepada para itu, pada LU Pertanian, pertumbuhan penyaluran kredit korporasi
pelaku usaha di wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang Sumatera Selatan tercatat meningkat sebesar 7,54% (yoy), dari
menunjukkan nilai likert scale investasi pada triwulan II 2022 sebelumnya sebesar 7,14% (yoy). Peningkatan ini didorong oleh
sebesar 0,62, meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat peningkatan produksi beberapa komoditas seperti karet dan padi.
sebesar 0,25 (Grafik 4.7).
Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran kredit korporasi Sumatera
Dilihat dari lapangan usahanya, kinerja kredit korporasi di Selatan pada triwulan II 2022 sedikit tertahan oleh penyaluran
Sumatera Selatan utamanya didorong oleh peningkatan kredit pada LU Perdagangan Besar dan Eceran yang tercatat
penyaluran kredit pada lapangan usaha (LU) Industri tumbuh melambat menjadi sebesar 6,86% (yoy) dari sebelumnya
Pengolahan. Nominal penyaluran kredit pada sektor industri 8,46% (yoy) di triwulan I 2022. Kondisi pandemi yang belum
pengolahan tercatat senilai Rp28,91 triliun pada triwulan II 2022, sepenuhnya pulih masih mendorong para pelaku usaha untuk
atau tumbuh sebesar 78,40% (yoy) dibandingkan triwulan bersikap wait and see dalam mengajukan pembiayaan dari
sebelumnya yang tumbuh 24,05% (yoy). Pertumbuhan kredit ini perbankan.
sejalan dengan kinerja ekonomi Sumatera Selatan pada sektor
industri pengolahan yang tumbuh sebesar 6,80% (yoy), lebih Kinerja kredit korporasi Sumatera Selatan mengalami
tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar perbaikan kualitas kredit pada triwulan II 2022. NPL kredit
4,10% (yoy) (Grafik 4.8). Peningkatan kinerja pada sektor ini korporasi pada triwulan berjalan tercatat sebesar 6,55%, lebih baik
didorong oleh peningkatan kapasitas produksi pabrik setelah dibandingkan dengan NPL periode sebelumnya yang tercatat
Grafik 4.8 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Ekonomi Grafik 4.9 NPL Kredit Korporasi Sumatera Selatan
120,00% 60%
100,00%
50%
80,00%
60,00% 40%
40,00%
30%
20,00%
0,00% 20%
-20,00%
10%
-40,00%
-60,00% 0%
PERTAM-
I II III IV I II III IV I II III IV I II KREDIT MODAL
INVESTASI PERTANIAN BANGAN &
INDUSTRI
KONSTRUKSI PBE
KORPORASI KERJA PENGGALIAN PENGOLAH-
2019 2020 2021 2022 AN
PERTANIAN, PERBURUAN, DAN KEHUTANAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
TRIWULAN I 2022 TRIWULAN II 2022
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN KONSTRUKSI
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
42 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
sebesar 7,19% (Grafik 4.9). Ditinjau dari jenis penggunaan Hal ini tercermin dari indeks Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE)
kreditnya, perbaikan kinerja NPL korporasi didorong oleh dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Provinsi Sumatera Selatan
perbaikan NPL pada kredit modal kerja dan kredit investasi yang pada triwulan II 2022 yang masing-masing tercatat sebesar 118,11
masing-masing menjadi sebesar 7,65% dan 4,64% dari dan 141,15 (Grafik 4.10). Peningkatan pada Indeks Kondisi Ekonomi
sebelumnya 8,37% dan 5,09%. Sementara jika ditinjau berdasarkan Saat Ini didukung oleh seluruh komponen pembentuk IKE yaitu
lapangan usahanya, membaiknya NPL ini ditunjang oleh perbaikan baik dilihat dari kondisi a) penghasilan, b) ketersediaan lapangan
pada kualitas kredit LU Pertambangan dan Penggalian dan LU kerja,serta c) pembelian barang tahan lama (durable goods) saat
Konstruksi dengan nilai NPL pada triwulan laporan tercatat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu yang seluruhnya meningkat
sebesar 48,37% dan 7,03%. Nilai ini lebih rendah dari NPL pada masing-masing menjadi sebesar 127,56, 125,00, dan 101,78 dari
triwulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 55,21% sebelumnya sebesar 121,67, 107,00, dan 100,89 pada triwulan I
dan 7,88%. Di sisi lain, NPL kredit korporasi di LU Pertanian, 2022. Berdasarkan survei konsumen tersebut juga didapati bahwa
Perburuan dan Kehutanan, serta LU Perdagangan Besar dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi 6 bulan kedepan akan
Eceran cenderung mengalami peningkatan masing-masing meningkat terutama pada komponen indeks ketersediaan
menjadi sebesar 2,72% dan 5,68%, dari sebelumnya 2,65% dan lapangan kerja 6 bulan kedepan dibandingkan saat ini yang
4,65%. Pada sektor pertanian, peningkatan NPL ini didorong oleh tercatat menjadi sebesar 144,44 dari sebelumnya sebesar 133,22
banyaknya pelaku usaha yang mengalami gagal panen akibat pada triwulan I 2022. Sebagian besar responden juga masih
cuaca buruk. optimis bahwa kegiatan usaha 6 bulan depan masih terus berjalan
dengan baik dan melanjutkan peningkatan.
4.2.2 Perkembangan Pembiayaan Sektor
Meskipun demikian, terdapat penurunan di salah satu komponen
Rumah Tangga
pembentuk Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yaitu perkiraan
Konsumsi rumah tangga (RT) memiliki peran besar dalam
penghasilan 6 bulan mendatang yang diprakirakan akan
perekonomian Sumatera Selatan. Pada triwulan II 2022,
mengalami sedikit penurunan dibandingkan kondisi saat ini.
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan menunjukan
Prakiraan terjadinya penurunan pendapatan ini didorong oleh
peningkatan menjadi sebesar 5,18% (yoy) dari sebelumnya 5,15%
asumsi sebagian besar konsumen akibat kondisi pandemi yang
(yoy). Peningkatan ini didorong oleh seluruh komponen
masih terus berlangsung bahkan cenderung mengalami
pembentuk PDRB termasuk konsumsi RT yang memiliki andil
peningkatan kasus yang disebabkan oleh COVID-19 subvarian
tertinggi yaitu sebesar 59,32% terhadap total pertumbuhan
baru BA 2.75. Namun, penurunan indeks tersebut masih tetap
ekonomi Provinsi Sumatera Selatan. Konsumsi rumah tangga pada berada di dalam zona optimis (indeks >100).
triwulan berjalan terus melanjutkan pertumbuhan yang positif
yakni sebesar 7,21% (yoy) dari sebelumnya yang tumbuh 6,19% Kinerja konsumsi RT yang meningkat sejalan dengan
(yoy). Hal ini turut dikonfirmasi olah hasil Survei Konsumen Bank pertumbuhan penyaluran kredit rumah tangga yang
Indonesia yang mengindikasikan optimisme konsumen yang melanjutkan pertumbuhan pada triwulan II 2022. Realisasi
terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan kredit rumah tangga Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
Konsumen (IKK) yang menunjukan peningkatan pada triwulan tercatat senilai Rp42,57 triliun atau tumbuh sebesar 6,83% (Grafik
berjalan yang tercatat sebesar 129,63 dari periode sebelumnya 4.11). Kondisi ini meningkat apabila dibandingkan dengan periode
sebesar 124,22. Optimisme konsumen yang terjaga ini ditopang sebelumnya dimana kredit konsumsi tumbuh sebesar 6,01%
oleh tetap kuatnya persepsi baik terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun dengan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat
maupun ekspektasi terhadap kondisi ekonom ke depan. sebesar 2,53%. Kredit rumah tangga di Sumatera Selatan masih
Grafik 4.10 Indeks Keyakinan Konsumen di Sumatera Selatan Grafik 4.11 Perkembangan Kredit Rumah Tangga di Sumatera Selatan
INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE) INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN (IKK)
INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN (IEK) KREDIT RUMAH TANGGA G. KREDIT RT (RHS)
SUMBER: SURVEI KONSUMEN, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 43
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
didominasi oleh penyaluran kredit multiguna dengan pangsa incaran karena terbilang lebih terjangkau untuk dapat dimiliki
sebesar 40,48%, diikuti oleh kredit kepemilikan rumah (KPR) generasi muda dengan penghasilan yang belum optimal. Selain itu,
sebesar 29,55% dan kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan kebijakan Bank Indonesia terkait rasio loan to value / financing to
pangsa sebesar 6,48% dari total kredit rumah tangga. value (LTV/FTV) Kredit Pemilikan Rumah menjadi paling tinggi
100% yang diperpanjang hingga 31 Desember 2022 ini membuat
Peningkatan pertumbuhan kredit rumah tangga pada beberapa bank yang masuk ke dalam kriteria non performing loan
triwulan laporan didorong oleh peningkatan pada / non performing financing (NPL/NPF) dapat memberikan uang
pertumbuhan penyaluran kredit di sektor KPR dan KKB muka atau down payment KPR 0% kepada masyarakat. Hal ini
(Grafik 4.12). Peningkatan kinerja pada penyaluran kredit KKB dirasakan sangat membantu masyarakat utamanya yang
pada triwulan berjalan tercatat tumbuh positif sebesar Rp2,75 berpenghasilan rendah untuk tetap dapat melakukan pembelian
triliun atau tumbuh 6,48%. Pertumbuhan ini didorong oleh properti melalui skema KPR tanpa harus terlebih dahulu
pelonggaran mobilitas dan aktivitas masyarakat yang semakin menyiapkan uang muka/down payment. Besaran penyaluran
normal. Pemulihan ekonomi serta tingginya harga komoditas saat kredit KPR pada triwulan berjalan tercatat sebesar Rp12,58 triliun
ini menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya atau tumbuh 29,55%, sedikit melambat dibandingkan triwulan
peningkatan pada KKB yang didominasi oleh kendaraan tipe truk sebelumnya yang sebesar Rp12,60 triliun atau tumbuh 30,14%.
dan bus yang digunakan sebagai pengangkut barang konsumsi,
hasil perkebunan, hasil tambang, infrastruktur, dan transportasi. Di tengah peningkatan pada penyaluran kredit KKB dan KPR,
Kondisi ini terkonfirmasi dari hasil liaison yang dilakukan Kantor realisasi kredit multiguna justru terkontraksi menjadi -2.06% pada
Perwakilan Bank Indonesia kepada salah satu pelaku usaha di triwulan berjalan setelah sebelumnya tumbuh positif sebesar 2.11%.
sektor jasa perusahaan yang menyampaikan bahwa kenaikan Penurunan pada penyaluran kredit multiguna lebih disebabkan
harga komoditas batubara membuat permintaan kendaraan alat karena realisasi pembiayaan baru yang dinilai lebih kecil
berat untuk tambang meningkat cukup signifikan. Hal serupa juga dibandingkan dengan pengurangan portofolio (Run-Off) nya.
disampaikan oleh pelaku usaha di sektor perdagangan besar dan Pelaku usaha di sektor perbankan juga menyampaikan bahwa
eceran yang menyampaikan bahwa permintaan terhadap penurunan penyaluran kredit multiguna tidak dipengaruhi oleh
kendaraan operasional di perusahaan tambang dan perkebunan kehadiran fintech yang meningkat pertumbuhannya, hal ini karena
mengalami peningkatan hingga memasuki triwulan II 2022, hal ini dari sisi segmentasi maupun sistem nya yang berbeda. Kedepan,
juga diyakini karena harga komoditas yang saat ini dinilai pihak perbankan meyakini bahwa pertumbuhan kredit multiguna
menguntungkan. Selain itu kebijakan Pemerintah yang kembali akan kembali meningkat seiring dengan perbaikan kondisi
memperpanjang masa berlaku insentif Pajak Penjualan Barang perekonomian.
Mewah (PPnBM) untuk otomotif sepanjang tahun 2022 yang
dikolaborasikan dengan pelonggaran aset tertimbang menurut Peningkatan penyaluran kredit rumah tangga pada triwulan II 2022
risiko (ATMR) dan pelonggaran uang muka kredit oleh Bank dibarengi dengan adanya penurunan kualitas kredit. NPL kredit
Indonesia diyakini mendorong penyaluran KKB secara maksimal. rumah tangga pada triwulan berjalan tercatat senilai Rp797,92
triliun atau 1,87% dari total kredit rumah tangga. Kualitas NPL
Sementara itu, perbaikan kinerja pada penyaluran kredit KPR tersebut menurun dibandingkan NPL periode sebelumnya yang
utamanya terjadi pada segmen rumah tinggal sampai dengan tipe tercatat sebesar 1,74%. Namun demikian, di tengah penurunan
21 dan pemilikan flat atau apartemen sampai dengan Tipe 21. Hal ini kualitas NPL pada KPR dan kredit multiguna, NPL KKB justru
sejalan dengan strategi marketing pelaku usaha properti yang mengalami sedikit perbaikan pada triwulan berjalan yang tercatat
menyasar generasi millennial yang belum memiliki hunian. Harga sebesar 1,87% membaik dari NPL periode sebelumnya sebesar
jual properti yang berada di bawah Rp500 juta masih menjadi 1,96% (Grafik 4.13).
Grafik 4.12 Perkembangan Kredit Rumah Tangga di Sumatera Selatan Menurut Grafik 4.13 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga Sumatera Selatan
Kelompok Penggunaan
80 RP TRILIUN 3%
70
3%
60
2%
50
40 2%
30
1%
20
1%
10
0 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II KREDIT RUMAH TANGGA KPR KKB KREDIT MULTIGUNA
2019 2020 2021 2022
KREDIT RUMAH TANGGA KPR KKB KREDIT MULTIGUNA TRIWULAN I 2022 TRIWULAN II 2022
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
44 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
4.3 PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN Grafik 4.14 Perkembangan Kredit UMKM di Sumatera Selatan
DAN PEMBIAYAAN UMKM
35 RP TRILIUN % YOY 20,0
kredit atau pembiayaan kepada UMKM sebesar 20% pada tahun - -10,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2022. Secara umum pertumbuhan penyaluran kredit UMKM pada 2019 2020 2021 2022
triwulan II 2022 mengalami peningkatan pertumbuhan yang positif KREDIT UMKM RASIO NPL (RHS) PERTUMBUHAN (RHS)
Pertumbuhan kinerja kredit UMKM apabila ditinjau Adanya pergerakan pada penyaluran kredit UMKM di masing-
berdasarkan skalanya utamanya masih didorong oleh masing skalanya membuat struktur kredit UMKM Sumatera
pertumbuhan kredit UMKM skala mikro (Grafik 4.15.b). Selatan turut mengalami perubahan komposisi. Namun demikian,
Penyaluran kredit UMKM skala mikro mencatatkan pertumbuhan pangsa penyaluran kredit UMKM terbesar masih diduduki oleh
sebesar 99,76% (yoy) atau sebesar Rp.11,57 triliun pada triwulan II kredit UMKM dengan skala kecil sebesar 38,50%, lalu diikuti
2022. Kondisi ini meningkat cukup banyak dibandingkan dengan dengan kredit UMKM skala mikro sebesar 34,58% dan terakhir
pertumbuhan kredit UMKM skala mikro pada triwulan sebelumnya adalah kredit UMKM skala menengah sebesar 26,92% (Grafik
yang sebesar 92,12% (yoy) atau senilai Rp11,14 triliun. Sementara itu, 4.15.a). Peningkatan kredit UMKM di masing-masing skalanya
kinerja kredit UMKM skala menengah meskipun masih mengalami menunjukan tiap-tiap sektor UMKM mulai kembali meningkatkan
kontraksi namun mulai menunjukan perbaikan pada triwulan II produksinya sejalan dengan keyakinan bahwa kondisi ekonomi
2022 yang tercatat -29,42% (yoy) lebih baik daripada periode kedepan akan perlahan membaik.
sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar -33,17% (yoy).
Kinerja yang positif juga turut disumbangkan dari penyaluran Berdasarkan jenis penggunaannya, perbaikan realisasi kredit
kredit UMKM skala kecil yang tercatat tumbuh sebesar 24,29% UMKM Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
(yoy). Realisasi ini menunjukkan bahwa ekosistem UMKM di dalam bersumber baik dari peningkatan kredit modal kerja maupun
negeri perlahan beranjak pulih, dan terus tumbuh positif seiring kredit investasi. Nominal realisasi kredit UMKM untuk modal kerja
dengan perbaikan kondisi ekonomi yang didukung oleh kebijakan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp23,84 triliun atau tumbuh
pelonggaran PPKM sehingga memicu aktivitas permintaan 20,76% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan sebelum nya
masyarakat. sebesar 20,68% (yoy) atau senilai Rp22,92 triliun. Peningkatan juga
terjadi pada kredit UMKM untuk investasi yang tercatat tumbuh
Di sisi kebijakan, penyaluran terhadap kredit UMKM ini diprakirakan menjadi sebesar 4,82% (yoy) atau senilai Rp9,62 triliun pada
akan terus membaik seiring dengan langkah Bank Indonesia yang triwulan berjalan. Kondisi ini meningkat cukup signifikan
disambut baik oleh pihak perbankan yaitu melalui peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif
insentif bagi bank penyalur kredit ke sektor prioritas dan UMKM sebesar 0,45% (yoy). Peningkatan tinggi di kredit UMKM dengan
maupun pemenuhan target Rasio Pembiayaan Inklusif tujuan penggunaan investasi mengindikasikan UMKM mulai
Makroprudensial (RPIM). Insentif ini mulai berlaku 1 September kembali confidence untuk melakukan investasi untuk mendorong
2022. dan meningkatkan kinerja usahanya setelah sebelumnya sempat
Grafik 4.15 Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan Berdasarkan Skala Usaha: (a) Pangsa Kredit UMKM; dan (b) Nominal Penyaluran dan Pertumbuhan Kredit (%yoy)
12 100
80
10
34.58% 8
60
MIKRO 40
6
38.50% 20
KECIL 4
0
26.92% 2 -20
MENENGAH
- -40
I II III IV I II
2021 2022
KREDIT MIKRO KREDIT KECIL KREDIT MENENGAH
G. KREDIT MIKRO (RHS) G. KREDIT KECIL (RHS) G. KREDIT MENENGAH (RHS)
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 45
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Grafik 4.16 Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan Berdasarkan Jenis Penggunaan : (a) Nominal Penyaluran dan Pertumbuhan Kredit (%yoy); dan (b) Pangsa Kredit UMKM
20,0
25
15,0
20
10,0 71,25%
15 5,0 MODAL KERJA
10
0,0 28,75%
-5,0 INVESTASI
5
-10,0
- -15,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
KREDIT MODAL KERJA KREDIT INVESTASI G. KREDIT MODAL KERJA (RHS) G. KREDIT INVESTASI
tertunda karena masih melakukan wait and see terhadap kondisi masih mengalami kontraksi yang berturut-turut sebesar -21,49%
ekonomi kedepan. Sementara itu, struktur kredit UMKM di dan -12,03%, membaik dibandingkan periode sebelumnya yang
Sumatera Selatan masih didominasi oleh kredit untuk penggunaan terkontraksi lebih dalam masing-masing sebesar -27,03% dan -
modal kerja dengan pangsa sebesar 71,25% (Grafik 4.16.b). 30,39%. Peningkatan penyaluran kredit pada kedua LU ini masih
didorong oleh kembali dilaksanakannya proyek-proyek
Berdasarkan lapangan usahanya, hampir seluruh sektor infrastruktur yang sempat terhenti akibat pandemi serta mulai
u t a m a d i P rov i n s i S u m at e ra S e l at a n m e n u n j u ka n kembali meningkatnya permintaan masyarakat terhadap
pertumbuhan pada penyaluran kredit UMKM yakni pada LU kebutuhan rumah tinggal untuk tipe tertentu. Hal ini dipengaruhi
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, LU Perdagangan Besar oleh keyakinan masyarakat untuk kembali melakukan investasi di
dan Eceran (PBE), LU konstruksi dan LU Pertambangan dan sektor properti setelah sebelumnya sempat menahan karena
Penggalian. Penyaluran kredit UMKM pada LU pertanian, masih memperhatikan kondisi ekonomi yang sempat terganggu di
perburuan dan kehutanan tercatat meningkat menjadi sebesar tengah pandemi. Lebih lanjut untuk LU pertambahan dan
32,90% (yoy) pada triwulan berjalan dibandingkan dengan penggalian dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas
triwulan sebelumnya sebesar 31,61% (yoy). Peningkatan kredit utamanya batubara internasional yang membuat pelaku usaha
UMKM di sektor pertanian ini banyak digunakan untuk mendorong pada sektor pertambangan dan penggalian mengambil
peningkatan produktivitas pertanian antara lain dapat berupa momentum untuk melakukan eksplorasi pada triwulan berjalan
revitalisasi alat dan mesin pertanian yang berguna dalam untuk mendapatkan harga jual yang premium.
peningkatan efisiensi biaya produksi. Sementara itu, peningkatan
juga dialami LU PBE yang tercatat sebesar 20,93% (yoy) Kinerja kualitas kredit UMKM pada triwulan berjalan
meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I 2022 sebesar menunjukan sedikit penurunan jika dibandingkan dengan
19,30% (yoy). Pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat serta triwulan I 2022. Berdasarkan skala usaha, kredit UMKM segmen
mobilitas yang meningkat akibat pelonggaran pembatasan kecil dan menengah mengalami perbaikan pada triwulan laporan
mendorong peningkatan konsumsi yang terjadi di masyarakat dimana masing-masing tercatat sebesar 4,04% dan 4,96%,
Sumatera Selatan sehingga turut mendorong peningkatan membaik dari triwulan sebelumnya yang masing-masing sebesar
penyaluran kredit PBE pada triwulan berjalan. 4,35% dan 5,65%. Namun demikian, perbaikan belum terjadi pada
kredit UMKM segmen mikro yang cenderung mengalami
Sejalan dengan pertumbuhan kredit di atas, peningkatan kredit peningkatan rasio NPL menjadi sebesar 3,62% dari triwulan
pada LU konstruksi dan LU Pertambangan dan penggalian sebelumnya yang sebesar 2,70%.
tercatat mengalami perbaikan pada triwulan berjalan meskipun
Tabel 4.1 Proporsi Penyaluran Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan II 2022
Kredit (Rp Miliar) Kredit (Rp Miliar) Growth (%YOY)
SEKTOR EKONOMI 2021 2021 2022 2022 Pangsa 2021 2022
III IV I II I II III IV I II
Sektor Ekonomi 28.894,65 31.075,93 32.040,96 33.456,01 100,00% 0,27 7,46 4,87 11,44 14,13 15,70
Perdagangan Besar Dan Eceran 11.854,24 13.231,87 13.702,13 14.120,59 42,21% (2,74) 2,23 5,00 16,17 19,30 20,93
Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan 8.510,28 9.475,77 10.191,90 10.945,97 32,72% 8,45 22,06 18,02 25,46 31,61 32,90
Konstruksi 2.001,85 1.726,60 1.664,44 1.709,07 5,11% 0,38 (10,60) (21,93) (28,81) (27,03) (21,49)
Industri Pengolahan 1.344,89 1.336,20 1.312,43 1.345,03 4,02% (11,07) 20,19 29,28 21,98 17,52 8,89
Pertambangan Dan Penggalian 124,07 75,64 88,67 121,69 0,36% (43,23) (28,69) (43,16) (31,48) (30,39) (12,03)
Lainnya 5.059,33 5.229,85 5.081,39 5.213,66 15,58% 0,44 7,28 (3,24) (1,55) (4,47) (4,38)
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM – BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
46 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
PERTAMBANGAN
prioritas dan UMKM maupun pemenuhan target Rasio
& PENGGALIAN
MODAL KERJA
PENGOLAHAN
KREDIT UMKM
KONSTRUKSI
MENENGAH
PERTANIAN
INVESTASI
INDUSTRI
Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM). Insentif yang baru
MIKRO
KECIL
PBE
akan berlaku pada 1 September 2022 ini diyakini akan mendorong
TRIWULAN I 2022 TRIWULAN II 2022
perbankan untuk dapat mengoptimalkan penyaluran kreditnya
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
khususnya kepada pelaku usaha UMKM. Selain meningkatkan
daya saing UMKM dari sisi pembiayaan, dari sisi sistem
Sementara itu dari sisi penggunaannya, kredit UMKM untuk
pembayaran dan digitalisasi, Bank Indonesia juga masih
investasi meskipun mengalami peningkatan dalam penyalurannya
memberlakukan perpanjangan masa berlaku Merchant Discount
namun kinerja kualitas kreditnya justru mengalami perbaikan
Rate (BDR) QRIS untuk merchant kategori usaha mikro (UMI)
dimana rasio NPL nya tercatat turun 0,07% menjadi sebesar 3,03%
sebesar 0% dari semula 30 Juni 2022 menjadi 31 Desember 2022
pada triwulan II 2022 setelah sebelumnya sebesar 3,10% pada
guna melanjutkan upaya perluasan ekosistem digital dan
triwulan I 2022. Namun demikian tidak dengan rasio NPL untuk
mendorong peningkatan transaksi UMKM. Selain itu, Bank
kredit UMKM modal kerja yang cenderung mengalami
Indonesia juga terus berkomitmen terhadap pengembangan
peningkatan menjadi sebesar 4,58% atau naik sedikit dari
UMKM Indonesia melalui pemberian dukungan berbagai event
sebelumnya 4,53% di triwulan I 2022.
seperti Karya Kreatif Indonesia (KKI) termasuk Gerakan Nasional
Penurunan kualitas kredit UMKM pada triwulan berjalan didorong Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang diinisiasi oleh Pemerintah
oleh peningkatan rasio NPL di sebagian besar sektor utama antara Indonesia.
lain LU pertanian, LU industri pengolahan, dan LU perdagangan
Dalam menjalankan tugasnya dalam bidang pengendalian
besar dan eceran yang masing-masing tercatat sebesar 2,29%,
inflasi, Bank Indonesia ikut mendukung perkembangan
1,96% dan 4,8% meningkat jika dibandingkan dengan periode
UMKM di Sumatera Selatan, salah satunya dalam menjaga
sebelumnya di triwulan I 2022 yang masing-masing sebesar 2,25%,
ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi UMKM
1,59%, dan 4,59%. Namun demikian, penurunan kualitas kredit
lokal. Sejak tahun 2006 Bank Indonesia telah melaksanakan
UMKM masih tertahan oleh kinerja NPL pada LU pertambangan
program kerja inisiatif berupa pembentukan klaster ketahanan
dan penggalian serta LU konstruksi yang justru cenderung
pangan bersinergi dengan pemerintah daerah. Isu ketahanan
membaik pada triwulan II 2022.
pangan ini menjadi sangat penting karena dapat memberikan
Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan. Beberapa
berkelanjutan, diperlukan dukungan stabilitas makroekonomi komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Sumatera Selatan
serta sistem keuangan yang kokoh. Untuk mendukung upaya adalah komoditas bawang merah, cabai merah, bawang putih, telur
tersebut salah satunya diperlukan pemberdayaan sektor riil ayam ras, dan ikan segar, sehingga diperlukan penguatan sektor
khususnya pengembangan UMKM yang berkontribusi besar UMKM dalam bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan agar
dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam rangka dapat mendukung terjaganya inflasi sesuai dengan sasarannya.
optimalisasi kontribusi UMKM, salah satunya dilakukan melalui Tabel 4 2 Program UMKM Ketahanan Pangan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan
pemasaran produk UMKM secara global. Namun demikian,
Jml Petani Luas Lahan Jml Produksi
persaingan pasar global saat ini tidaklah mudah. Peningkatan KOMODITAS (anggota) (hektar) (H1-2022)(kg)
akses dan jangkauan akses UMKM terhadap jasa keuangan sangat Cabai merah (Kab. OKI) 35 40 11.852
dibutuhkan untuk menghadapi persaingan tersebut. Sehingga
Bawang merah (Kab. OI) 30 5 8.300
pengembangan UMKM tidak luput dari kontribusi pembiayaan
Cabai merah (Kab. OI) 20 5
dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang masih
Ayam petelur (Kab. OKUT) 15 kap. kandang 47.160 ekor (Q1)
memiliki keterbatasan informasi mengenai UMKM potensial 11.000 ekor Q2 – Q4
lengkap dengan kelayakan usahanya. revitalisasi kandang
SUMBER: UMKM BINAAN BI SUMATERA SELATAN
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 47
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Dalam rangka pengendalian inflasi, sepanjang triwulan II-2022 ekonomi lokal dengan cara pemberian pelatihan wirausaha,
Bank Indonesia berperan dalam fasilitasi pembentukan klaster pelatihan pemasaran dan pemberian bantuan teknis kepada
ketahanan pangan mitra diantaranya: UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM
a. Komoditas cabai merah kepada 3 kelompok tani di Kabupaten sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Ogan Komering Ulu Timur.
b. Komoditas perikanan air tawar kepada 1 kelompok budidaya Dalam rangka mendorong UMKM berbasis potensi lokal menjadi
ikan di Kab. OKUT, dan 15 kelompok budidaya ikan di Kota kekuatan baru perekonomian, strategi pengembangan UMKM
Prabumulih. dilakukan melalui akselerasi pemanfaatan teknologi digital serta
c. Komoditas peternakan sapi dan kambing kepada 2 kelompok peningkatan akses UMKM yang ditopang dengan 3 (tiga) pilar
ternak di Kab. OKUT. Strategi Nasional Pengembangan UMKM, yaitu korporatisasi,
d. Komoditas bawang merah kepada 1 kelompok tani di Kab. Musi peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan.
Rawas Utara
Di tengah tantangan atas penyesuaian pembatasan pelaksanaan
Bank Indonesia secara rutin melakukan pengembangan klaster kegiatan secara langsung, Bank Indonesia menyelenggarakan
binaan dalam bentuk capacity building atau peningkatan peningkatan kapasitas digitalisasi UMKM dan perluasan akses
kompetensi dan kemampuan petani yang bertujuan untuk pasar berupa edukasi onboarding kepada UMKM dan pelaksanaan
menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan pameran produk unggulan UMKM secara virtual yang terhubung
petani. dengan marketplace dan digital payment. Pelaksanaan kegiatan
tersebut sekaligus menjadi bagian dari dukungan nyata Bank
Selain dalam rangka pengendalian inflasi, Bank Indonesia juga Indonesia terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
melakukan peningkatan kegiatan ekonomi dan pengembangan (Gernas BBI).
Tabel 4 3. Kegiatan Pengembangan UMKM dan Pengembangan Ekonomi Lokal di Sumatera Selatan
Komoditas Unggulan Daerah (UMKM Pameran Karya Kreatif Indonesia 6 UMKM binaan unggulan yaitu kain Kota Jakarta
Local Economic Development) (Nirmala Songket dan Griya Kain Tuan
Kentang), kriya (Alishamarsya dan Pyo
Jewelry), Kuliner (Beskabean dan
Pempek Syamil)
Fasilitasi UMKM Sukses Onboarding 30 UMKM mitra di Sumatera Selatan Kota Palembang
Pengembangan Ekonomi Syariah Pengembangan Kapasitas Ekonomi 1 Ponpes di Kab. Musi Rawas dan 2 Kota Lubuk Linggau
Pondok Pesantren Ponpes di Kota Lubuk Linggau Kabupaten Musi Rawas
Inisiasi Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren di Prov. Sumatera Kota Palembang
Pondok Pesantren (Hebitren) di Selatan
Provinsi Sumatera Selatan
Seleksi UMKM Industri Kreatif Syariah 6 UMKM mitra Kantor Perwakilan BI Online
Indonesia (IKRA) Provinsi Sumatera Selatan
Laporan Perekonomian
48 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB V
PENYELENGGARAAN
SISTEM PEMBAYARAN
DAN PENGELOLAAN
UANG RUPIAH
Grafik 5.1 Aliran Uang kartal di Provinsi Sumatera Selatan Grafik 5.2 Perkembangan Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar di Provinsi
Sumatera Selatan
8 RP TRILIUN 4 RP TRILIUN
6 3
4
3
2
2
-
2
(2)
(4) 1
(6) 1
(8) -
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Laporan Perekonomian
52 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.3 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Sumatera Selatan Grafik 5.4 Perkembangan Jumlah Warkat Transaksi Kliring Sumatera Selatan
Grafik 5.5 Perkembangan Nominal Transaksi RTGS Sumatera Selatan Grafik 5.6 Perkembangan Volume Transaksi RTGS Sumatera Selatan
Nilai (Rp Triliun) 38,71 46,45 57,52 57,73 56,10 55,46 53,44 57,17 51,37 70,56
Volume 13.616 15.302 19.103 23.309 20.817 21.468 21.527 26.201 21.663 20.684
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
LU Pedagang Besar dan Eceran. Cuti Bersama dalam rangka sebesar Rp46,02 triliun. Meskipun pertumbuhannya melemah
HBKN Ramadhan dan Idul Fitri mendorong transaksi masyarakat menjadi 7,73% (yoy) dari tumbuh 18,08% (yoy) pada triwulan
dalam melakukan aktivitas ekonomi. Dari sisi volume, setelmen sebelumnya (Grafik 5.7). Demikian halnya dengan volume
transaksi melalui RTGS tercatat mencapai 20.684 lembar atau transaksi penggunaan ATM/Debit yang tercatat 39,37 juta
terkontraksi -3,65% (yoy), melemah dibandingkan triwulan transaksi, meningkat dibandingkan triwulan I 2022 yang tercatat
sebelumnya yang tercatat 21.663 lembar atau 4,06% (yoy) (Grafik 38,58 juta transaksi. Meskipun pertumbuhannya melemah dari
5.6). Meskipun demikian, rata-rata transaksi harian pada triwulan II 21,42% (yoy) menjadi tumbuh 13,20% (yoy) pada triwulan laporan
2022 sebanyak 376 transaksi, lebih tinggi dibandingkan triwulan I (Grafik 5.8).
2022 yang tercatat 355 transaksi.
Transaksi menggunakan kartu ATM/Debit masih didominasi oleh
5.2.2 Perkembangan Alat Pembayaran kegiatan tarik tunai senilai Rp17,66 triliun (pangsa 36,21%), transfer
Menggunakan Kartu interbank senilai Rp14,04 triliun (pangsa 28,77%), transfer antar
Perkembangan transaksi Alat Pembayaran Menggunakan bank senilai Rp8,72 triliun (pangsa 17,87%), transaksi setor tunai
Kartu (APMK) di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 senilai Rp5,79 triliun (pangsa 11,87%), transaksi belanja senilai
mengalami peningkatan baik pada transaksi kartu Rp2,42 triliun (pangsa 4,95%), dan transaksi online senilai Rp155,11
ATM/Debit maupun transaksi kartu kredit. Pada triwulan II miliar (pangsa 0,32%) (Grafik 5.9). Transaksi menggunakan kartu
2022, transaksi menggunakan kartu ATM/Debit mengalami ATM/Debit pada triwulan laporan meningkat signifikan khususnya
pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya baik dari sisi nominal untuk transaksi belanja dan transaksi online sejalan dengan adanya
maupun volume. Nominal transaksi kartu ATM/Debit tercatat HBKN Idul Fitri dan Ramadhan yang tercermin dari bertumbuhnya
mencapai Rp48,79 triliun, meningkat dibandingkan triwulan I 2022 konsumsi rumah tangga di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022.
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 53
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Hal ini juga didorong oleh meningkatnya jumlah kartu ATM/Debit jumlah kartu kredit pada triwulan laporan menjadi 271.176 kartu,
pada triwulan laporan yang tercatat sebanyak 5,66 juta kartu atau tumbuh 7,90% (yoy) meningkat dibanding triwulan sebelumnya
tumbuh 25,38% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan 268.365 kartu atau tumbuh 6,91% (yoy) (Grafik 5.14).
sebelumnya yang tercatat 5,49 juta kartu atau tumbuh 18,54%
(yoy) (Grafik 5.10). Dari pangsanya, penggunaan kartu kredit pada triwulan laporan
masih didominasi oleh transaksi belanja Rp563,18 miliar (pangsa
Aktivitas transaksi non tunai menggunakan kartu kredit 96,61%), transaksi tunai Rp14,08 miliar (pangsa 2,42%), dan
mengalami peningkatan pada triwulan II 2022. Nominal pembayaran tagihan Rp5,70 miliar (pangsa 0,98%) (Grafik 5.13).
penggunaan kartu kredit tercatat sebesar Rp582,96 miliar atau Pertumbuhan penggunaan kartu kredit pada transaksi belanja
tumbuh 33,16% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan mencapai 87,70% (yoy), meningkat signifikan dibandingkan
sebelumnya yang tercatat Rp488,35 miliar atau tumbuh 12,80% triwulan sebelumnya yang tumbuh 54,87% (yoy). Meningkatnya
(yoy) (Grafik 5.11). Sejalan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan transaksi kartu kredit secara keseluruhan, khususnya untuk
volume transaksi penggunaan kartu kredit sebanyak 580.050 transaksi belanja didorong oleh meningkatnya konsumsi
transaksi, tumbuh 14,70% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan masyarakat selama HBKN Idul Fitri dan Ramadhan di Sumatera
sebelumnya yang tumbuh 6,62% atau tercatat 531.678 transaksi Selatan.
(Grafik 5.12). Peningkatan yang terjadi sejalan dengan peningkatan
Grafik 5.7 Jumlah Nominal Kartu ATM/D Grafik 5.8 Volume Transaksi Kartu ATM/D
60 40% 45 25%
30% 40 20%
50
35 15%
20%
40 30 10%
10% 25 5%
30
0% 20 0%
20 15 -5%
-10%
10 -10%
10 -20% 5 -15%
0 -30% 0 -20%
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
Grafik 5.9 Pangsa Transaksi ATM/D Grafik 5.10 Jumlah Kartu ATM/D
6,00 30%
36.21%
Tarik Tunai 5,00 25%
28.77% 0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II
0%
Transfer Interbank
2019 2020 2021 2022
17.87%
Transfer Antarbank JUMLAH KARTU (JUTA) YOY-RHS
Grafik 5.11 Nominal Transaksi Kartu Kredit Grafik 5.12 Volume Transaksi Kartu Kredit
Laporan Perekonomian
54 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.13 Pangsa Transaksi Kartu Kredit Grafik 5.14 Jumlah Kartu Kredit
290 15%
280
10%
270
2.42% 5%
Tunai 260
96.61% 250 0%
Belanja 240
-5%
- 230
-10%
- 220
Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi Penggunaan Uang Elektronik di Provinsi Sumatera Selatan
II 2021 III 2021 IV 2021 I 2022 II 2022
TRANSAKSI Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal
Vol (Ribu) Vol (Ribu) Vol (Ribu) Vol (Ribu) Vol (Ribu)
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
Belanja 13.932,90 1.044,17 16.287,27 1.196,36 20.947,17 1.344,59 19.470,88 1.292,70 20.946,57 1.539,26
Transfer 2.065,17 163,96 2.429,67 189,05 2.750,70 232,96 1.062,58 219,75 16,09 376,68
Tarik Tunai 888,03 288,97 963,21 298,30 1.139,87 382,55 1.065,70 349,26 1.154,02 385,67
Total 16.886 1.497,10 19.680 1.684 24.838 1.960 23.264 1.895 26.162 2.305
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 55
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.17 Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan Nominal Grafik 5.18 Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan Frekuensi
100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
BELANJA TRANSFER TARIK TUNAI BELANJA TRANSFER TARIK TUNAI
MUBA OKU MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS MUBA OKU MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS
OKI PANGKALAN BALAI BANYUASIN OKU SELATAN OKU TIMUR OKI PANGKALAN BALAI BANYUASIN OKU SELATAN OKU TIMUR
OGAN ILIR EMPAT LAWANG MUSI RAWAS UTARA PALI PALEMBANG OGAN ILIR EMPAT LAWANG MUSI RAWAS UTARA PALI PALEMBANG
LUBUKLINGGAU PRABUMULIH BATURAJA PAGAR ALAM LAINNYA LUBUKLINGGAU PRABUMULIH BATURAJA PAGAR ALAM LAINNYA
Secara spasial di Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang diperlukan untuk penggunaan QRIS juga lebih efisien
menjadi daerah dengan transaksi penggunaan UE terbesar dibandingkan dengan pengadaan kanal pembayaran lainnya.
berdasarkan nominal dan frekuensinya. Secara total, transaksi di
Jumlah merchant QRIS di Provinsi Sumatera Selatan pada
Kota Palembang memiliki proporsi nominal tertinggi dengan
triwulan II 2022 mencapai 448.377 merchant atau tumbuh
persentase sebesar 57,08% dibandingkan total nominal transaksi
sebesar 105,27% (yoy). Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah
di wilayah Provinsi Sumatera Selatan lainnya (Grafik 5.17). Sejalan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 105,40% (yoy)
dengan hal tersebut, frekuensi transaksi di Kota Palembang
(Grafik 5.19). Provinsi Sumatera Selatan menempati posisi ke-10
juga masih mendominasi transaksi uang elektronik pada
secara nasional dan menjadi kedua tertinggi di Sumatera setelah
Layanan Keuangan Digital (LKD) s eb e s ar 64,66%
Sumatera Utara. Persebaran merchant QRIS di Provinsi Sumatera
dibandingkan frekuensi transaksi di wilayah Provinsi Sumatera
Selatan masih didominasi oleh Kota Palembang dengan
Selatan lainnya (Grafik 5.18). Hal ini didukung oleh tersedianya
persentase sebesar 58,24%. Hal ini sejalan dengan ketersediaan
infrastruktur yang lebih memadai untuk melakukan transaksi uang
infrastruktur/jaringan dan banyaknya fasilitas umum yang telah
elektronik seperti sarana publik yang menggunakan uang
melayani penggunaan QRIS seperti pedagang/pasar, rumah sakit,
elektronik, jumlah merchant yang menerima uang elektronik, dan
tempat ibadah, dan Stasiun Pengisian Pengisian Bahan Bakar
p enggunaan uang elektronik b erb asis s er ver. Dalam
Umum (SPBU) (Grafik 5.20).
perkembangannya transaksi pembayaran dan tarik tunai juga
sudah mulai dilakukan di daerah lain, sejalan dengan program Penyerapan Bantuan Sosial Non Tunai pada Program
pemberian Bantuan Sosial Non Tunai di seluruh wilayah Provinsi Keluarga Harapan tercatat meningkat. Penyerapan jumlah
Sumatera Selatan. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan
(PKH) pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 95,42% atau
Pada tahun 2019, Bank Indonesia telah meluncurkan salah satu sebanyak 274.241 KPM dengan total penyaluran sebesar Rp217,87
alternatif kanal pembayaran yang mendukung gerakan non tunai miliar (Grafik 5.21). Penyerapan ini meningkat dibandingkan
yang disebut Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). dengan triwulan I 2022 yang sebesar 92,10% dengan total
Bank Indonesia terus mendorong Implementasi QRIS untuk penyaluran sebesar Rp217,34 miliar. Peningkatan penyerapan PKH
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat pada triwulan II 2021 terjadi hampir di seluruh Kabupaten/Kota di
terutama dalam menyediakan kanal pembayaran yang cepat, Provinsi Sumatera Selatan, dengan peningkatan tertinggi terjadi di
mudah, murah, aman dan handal. Selain itu, investasi yang Kota Pagaralam sebesar 9.70% dibandingkan triwulan sebelumnya.
Laporan Perekonomian
56 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.19 Jumlah Merchant QRIS Grafik 5.20 Persebaran Merchant QRIS
60%
200 200%
50%
50 50% 10%
0%
PALI
Muratara
Lubuk Linggau
Prabumulih
OKU
Empat Lawang
Palembang
Muara Enim
Pagar Alam
Banyuasin
OKI
OKUS
0%
OKUT
Lahat
Ogan Ilir
MUBA
MURA
0
IV I II III IV I II
2020 2021 2022
Grafik 5.21 Proporsi Penyaluran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Grafik 5.22 Proporsi Penyaluran Jumlah KPM Bantuan Sembako
PENYALURAN PKH PENYERAPAN PKH PROPORSI PENYERAPAN PENYALURAN PENYERAPAN % PENYERAPAN -RHS
Dari sisi jumlah KPM, penyerapan Program Sembako di triwulan II 27,04 juta transaksi, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya
2022 sedikit menurun sebesar 96,73% dibandingkan triwulan 23,15 juta transaksi. Meskipun pertumbuhannya sedikit menurun
sebelumnya sebesar 100% (Grafik 5.22). Program Sembako menjadi 49,16% (yoy) dari sebelumnya 35,26% (yoy) (Grafik 5.25).
disalurkan secara tunai melalui PT POS Indonesia dari Januari, Peningkatan transaksi e-commerce ini terjadi sebagai dampak
Februari, Maret dan Mei. Sedangkan bulan April 2022 disalurkan pergeseran perilaku konsumen untuk bertransaksi melalui e-
melalui Perhimpunan Bank Negara atau (HIMBARA). Program commerce dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peningkatan
Sembako Juni 2022 belum disalurkan dan masih menunggu yang terjadi juga didukung oleh ekosistem pembayaran digital
arahan Kementerian Sosial apakah melalui PT POS Indonesia, atau yang semakin baik. Tiga jenis barang dengan pangsa tertinggi
melalui HIMBARA. yang dibeli adalah pakaian (pangsa 36,06%), kosmetik dan barang
pribadi (pangsa 17,68%), serta peralatan rumah tangga dan kantor
Dalam rangka mencapai penerapan 6T (tepat sasaran, tepat (pangsa 15,36%). Dalam bertransaksi, jenis pembayaran yang
harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, dan tepat paling sering digunakan di e-commerce adalah melalui Cash on
administrasi) dalam penyaluran dan penyerapan Bantuan Sosial Delivery (CoD) atau pembayaran ketika barang tiba (24,30%),
Non Tunai di Sumatera Selatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia uang elektronik (23,74%), diikuti pembayaran melalui kredit tanpa
Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan koordinasi, sosialisasi, kartu (21,40%), dan pembayaran melalui transfer bank (18,82%).
dan edukasi mengenai Bantuan Sosial Non Tunai bersama dengan
Dinas Sosial Kabupaten/Kota, Koordinator Teknis, Pendamping, Grafik 5.23 Proporsi Penyaluran Nominal Bantuan Sembako
serta Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) sebagai bank
400 RP MILIAR 120%
penyalur di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. 350
100%
300
80%
Sejalan dengan upaya mendorong peningkatan transaksi non 250
200 60%
tunai di Sumatera Selatan, transaksi e-commerce tumbuh
14
150
40%
meningkat baik dari sisi nominal maupun frekuensi. Pada 100
20%
triwulan laporan, terjadi peningkatan jumlah nominal transaksi 50
0 0%
yang tercatat sebesar Rp2,51 triliun atau tumbuh 40,94% (yoy) I II III IV I II III IV I II*
2020 2021 2022
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,13
PENYALURAN PENYERAPAN % PENYERAPAN -RHS
triliun atau tumbuh 40,53% (yoy) (Grafik 5.24). Frekuensi transaksi
melalui e-commerce pada triwulan laporan tercatat sebanyak SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 57
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Grafik 5.24 Nominal transaksi e-commerce Grafik 5.25 Frekuensi transaksi e-commerce
SUMBER: BEBERAPA MARKETPLACE TERBESAR DI INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BEBERAPA MARKETPLACE TERBESAR DI INDONESIA, DIOLAH
5.4 KEGIATAN PENUKARAN VALUTA 2,27 juta transaksi, tumbuh 121,63% (yoy) dibandingkan triwulan
ASING BUKAN BANK (KUPVA BB) sebelumnya yang tercatat 1,74 juta transaksi, tumbuh 65,90%
BERIZIN DAN PENYELENGGARAAN (yoy). Pertumbuhan pada transfer dana domestik sejalan dengan
mulai meningkatnya perekonomian Provinsi Sumatera Selatan
TRANSFER DANA BUKAN BANK
khususnya untuk Transaksi Konsumsi Rumah Tangga. Hal ini juga
(PTD BB) terjadi untuk transfer dana masuk (incoming) yang berasal dari luar
Pada triwulan II 2022, transaksi jual beli Uang Kertas Asing negeri ke Sumatera Selatan pada triwulan laporan tercatat Rp58,51
(UKA) di KUPVA BB berizin di Sumatera Selatan terkontraksi miliar terkontraksi -25,73% (yoy) sedikit meningkat dibandingkan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari total triwulan sebelumnya yang tercatat Rp57,30 miliar terkontraksi -
transaksi di KUPVA BB Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 25,88% (yoy). Dari volumenya, transaksi pada triwulan laporan
yang tercatat sebesar Rp35,77 miliar, tumbuh 720,58% (yoy), mencapai 13.783 transaksi atau terkontraksi -25,00% (yoy) sedikit
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat meningkat dari triwulan sebelumnya 13.722 transaksi atau
Rp10,51 miliar, tumbuh 115,26% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ini terkontraksi lebih dalam -25,51% (yoy) dibandingkan triwulan I
sejalan dengan peningkatan penempatan Tenaga Migran 2022 (Grafik 5.28).
Indonesia (TMI) Sumatera Selatan di luar negeri yang tumbuh
sebesar 110,17% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang Pada triwulan II 2022, transfer dana yang keluar (outgoing)
tercatat tumbuh 65,96% (yoy). Transaksi pembelian valuta asing secara domestik dari Sumatera Selatan tercatat sebesar
melalui KUPVA BB pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp17,60 Rp1,25 triliun tumbuh sebesar 132,02% (yoy), lebih tinggi
miliar atau tumbuh 821,41% (yoy), meskipun menurun dari triwulan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp909,05 miliar
sebelumnya yang mencapai Rp5,33 miliar atau tumbuh 116,53% atau tumbuh 68,15% (yoy) (Grafik 5.30). Di sisi lain, volume
(yoy). Transaksi penjualan pada triwulan laporan tercatat transaksi outgoing domestik tercatat sebesar 3,77 juta transaksi,
mencapai Rp18,17 miliar tumbuh 641,96% (yoy) meningkat tumbuh 153,75% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp5,18 miliar atau sebelumnya 2,88 juta transaksi atau tumbuh 121,94% (yoy).
tumbuh 113,98% (yoy) (Grafik 5.26). Peningkatan yang terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas
yang terjadi pada LU industri pengolahan, LU pertanian, LU
Peningkatan jumlah pembelian dan penjualan UKA terjadi perdagangan besar dan eceran serta LU penyediaan akomodasi
didorong oleh meningkatnya perjalanan Luar Negeri di tengah dan makan minum. Transfer dana outgoing ke luar negeri
libur HBKN Ramadhan dan Idul Fitri. Berdasarkan jenis mata uang menunjukkan pertumbuhan positif baik dari sisi nominal maupun
yang ditransaksikan, transaksi beli dan jual didominasi oleh mata
uang Singapore Dollar (SGD) dengan pangsa 85,91% untuk Grafik 5.26 Perkembangan Transaksi KUPVA BB Sumatera Selatan
transaksi beli dan 83,91% untuk transaksi jual.
40 RP MILIAR 800%
35 700%
Transfer dana masuk (incoming) dan keluar (outgoing) 30
600%
500%
domestik melalui Penyelenggara Transfer Dana (PTD) Bukan 25 400%
20 300%
Bank pada triwulan II 2022 meningkat dari sisi nominal 200%
15
maupun volume. Transfer dana masuk pada triwulan laporan 10
100%
0%
tercatat senilai Rp648,53 miliar atau tumbuh sebesar 79,94% 5 -100%
- -200%
(yoy) meningkat dari triwulan sebelumnya Rp395,20 miliar atau I II III IV I II III IV I II
tumbuh sebesar 21,82% (yoy) (Grafik 5.27). Sejalan dengan hal 2020 2021 2022
tersebut, volume transaksi dana masuk juga meningkat menjadi PEMBELIAN PENJUALAN (YOY)
Laporan Perekonomian
58 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
volume. Sejalan dengan hal tersebut, nominal transaksi pada negeri dari Provinsi Sumatera Selatan meningkat menjadi 1.529
triwulan laporan tercatat sebesar Rp15,44 miliar atau tumbuh transaksi atau tumbuh 77,58% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
77,88% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang triwulan sebelumnya sebanyak 1.048 transaksi atau tumbuh
tercatat Rp13,27 miliar atau tumbuh 72,97% (yoy) (Grafik 5.30). 27,80% (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, volume transaksi transfer dana ke luar
Grafik 5.27 Transfer Dana Domestik-incoming Grafik 5.28 Transfer Dana Luar Negeri-incoming
600 80
150% 20%
70
500
60 10%
400 100%
50
0%
300 40
50%
30 -10%
200
0% 20
100 -20%
10
- -50% - -30%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2020 2021 2022
Grafik 5.29 Transfer Dana Domestik-Outgoing Grafik 5.30 Transfer Dana Luar Negeri-Outgoing
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 59
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Laporan Perekonomian
60 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Gambar 4 Sinergitas Implementasi Sistem Informasi Pemda Jasa Pembayaran yang dibuka oleh Asisten Gubernur Bank
Indonesia, Ibu Filianingsih Hendarta, Kepala Otoritas Jasa
Keuangan Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, dan seluruh
Kepala Perbankan di wilayah Sumatera Selatan. PJP yang ikut
berpartisipasi diantaranya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Region II/Sumatera, PT Bank Central Asia Kantor Wilayah IV
Palembang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor
Wilayah Palembang, Bank Syariah Indonesia Region III
Palembang, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Selatan dan Bangka Belitung, dan PT Bank Permata Tbk
Cabang Palembang. Seluruh PJP bergantian menyampaikan
Produk dan Layanan Digital dapat dinikmati masyarakat baik
secara daring maupun luring. Acara ini dihadiri oleh 200
peserta luring dan 508 peserta daring yang diharapkan
Pembukaan “Digital Kito Galo” yang dirangkaikan dengan dapat meningkatkan awareness akan Produk dan Layanan
kegiatan Side Event Presidensi G20: Leaders Talk terdapat Digital yang mendorong inklusi keuangan. Pada acara
beberapa agenda antara lain Deklarasi Sinergitas dimaksud juga dilakukan vote PJP terfavorit melalui transaksi
Implementasi Sistem Informasi Keuangan Pemerintah menggunakan QRIS dengan total 8.264 transaksi.
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan,
Launching Pasar S.I.A.P. QRIS, dan Komitmen PT Bank Untuk meningkatkan skala usaha pada UMKM,
Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka diselenggarakan Webinar Peh Bejajo Online pada tanggal 13
Belitung Menyediakan Layanan Virtual Account dan Open Juni 2022. Narasumber acara dimaksud diantaranya VP
Application Programming Interface (API) yang dilakukan Government Relation Blibli.com, Praktisi IdeA, Pelaku UMKM
b e rs a m a s e l u ru h Ke p a l a Da e ra h P rov i n s i d a n 1 7 Bakmi Sandoro, serta Pelaku UMKM Beskabean Coffee.
Kabupaten/Kota Pemerintah Daerah, dan Perusahaan Acara dihadiri oleh 649 peserta yang diharapkan dapat
Umum Daerah Pasar Palembang Jaya. Acara yang dihadiri m e n d i n g U M K M u nt u k m e m p e r l u a s p e m a s a ra n ,
oleh 149 undangan luring dan 535 peserta daring tersebut peningkatan kualitas dan kuantitas produk, serta
diharapkan dapat mendorong penggunaan non tunai secara peningkatan kapasitas serta kompetensi SDM.
luas pada berbagai Ekosistem baik untuk pembayaran di
Pemerintah Daerah, transaksi berbelanja sehari-hari, Mengakhiri rangkaian acara, diselenggarakan Webinar
maupun melalui penggunaan e-commerce. Implementasi Digitalisasi Daerah pada tanggal 14 Juni 2022
dengan narasumber Deputi Direktur Departemen Kebijakan
Rangkaian acara pada tanggal 10 Juni 2022 dilanjutkan Sistem Pembayaran, Kepala Badan Pendapatan Daerah
dengan Showcase Produk dan Layanan Digital Penyedia Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Dinas Sosial Provinsi
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 61
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah
Boks B :
Laporan Perekonomian
62 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB VI
PERKEMBANGAN
KETENAGAKERJAAN
DAN KESEJAHTERAAN
DAERAH
0,00 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS LAPANGAN KERJA SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU INDEKS HARGA YANG DITERIMA INDEKS HARGA YANG DIBAYAR NILAI TUKAR PETANI
SUMBER: HASIL SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH
Kondisi ketenagakerjaan di Sumatera Selatan menunjukkan Nilai tukar petani pada subkelompok tanaman perkebunan
perbaikan pada triwulan II 2022 dibanding triwulan (NTPR) tercatat sebesar 119,14 pada triwulan laporan, menurun
sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 125,69. Penurunan
(SKDU) yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTPR ini seiring dengan penurunan harga karet internasional. Pada
Provinsi Sumatera Selatan, pada triwulan II 2022, Nilai Saldo Bersih triwulan II 2022, harga karet tercatat sebesar USD2,56/mt, lebih
tertimbang (SBT) penggunaan tenaga kerja yang semula -1,75% rendah dibanding triwulan sebelumnya USD2,59/mt. Penurunan
pada triwulan I 2022 menjadi 3,20% pada triwulan berjalan. NTPR ini juga terkonfirmasi dengan penurunan PDRB LU
Peningkatan terjadi hampir di beberapa sektor usaha, diantaranya pertanian untuk subsektor perkebunan yang pada triwulan II 2022
sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan sektor perdagangan tercatat tumbuh 7,83% (yoy), menurun dibanding triwulan I 2022
besar dan eceran. SBT sektor pertanian tercatat meningkat dari yang tumbuh 9,98% (yoy).
0,00% menjadi 0,72% pada triwulan laporan. Sementara itu, SBT
sektor perdagangan besar dan eceran tercatat sebesar 2,35% Selain itu, penurunan NTP pada triwulan laporan juga
pada triwulan laporan, meningkat dibanding triwulan sebelumnya bersumber dari penurunan nilai tukar petani pada
sebesar 1,18%. Di sisi lain, terdapat sektor utama lain yang subkelompok perikanan (NTNP). Pada triwulan II 2022, NTNP
mengalami penurunan, yaitu sektor pertambangan (0,00%) dan tercatat sebesar 101,88, lebih rendah dibanding triwulan
sektor industri pengolahan (0,00%). sebelumnya yang sebesar 113,03. Penurunan NTNP ini dipengaruhi
oleh kondisi curah hujan yang menahan produksi hasil tangkapan
Selain itu, perbaikan ini juga diperkuat berdasarkan hasil Survei nelayan.
Konsumen triwulan II 2022 yang menunjukkan nilai Indeks
Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Saat Ini dibandingkan 6 bulan NTP pada triwulan laporan masih berada di atas angka 100
yang lalu sebesar 125,00 meningkat dibandingkan triwulan I 2022 yang mencerminkan bahwa petani dalam kondisi surplus
yang sebesar 107,00 maupun pada periode yang sama tahun yaitu harga yang diterima oleh petani lebih tinggi
2020. (Grafik 6.1). dibandingkan dengan harga yang dibayarkan oleh petani. Hal
ini tercermin dari Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) yang
6.2 KONDISI KESEJAHTERAAN tercatat menurun dari 127,47 pada triwulan I 2022 menjadi 125,28
pada triwulan II 2022. Sementara itu, Indeks Harga yang
Tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya petani
Dibayarkan Petani (Ib) mengalami menurun dari 110,36 pada
mengalami perlambatan pada triwulan laporan. Hal ini
triwulan I 2022 menjadi 113,51 pada triwulan II 2022.
tergambar dari penurunan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pada
triwulan laporan. Perkembangan NTP Sumatera Selatan pada Pada triwulan II 2022, perubahan Indeks Harga Konsumsi (IHK)
triwulan II 2022 tercatat sebesar 110,37 menurun dibandingkan Pedesaan Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 113,71;
dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 115,51. Hal ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan/daya beli petani tercatat sebesar 110,20. Peningkatan ini dipengaruhi oleh
menurun dimana nilai tukar produk yang dihasilkan petani dalam peningkatan yang terjadi hampir pada semua kelompok
memenuhi kebutuhan rumah tangga petani menurun, baik untuk pengeluaran, kecuali kelompok pendidikan. Peningkatan tertinggi
konsumsi rumah tangga maupun untuk biaya produksi pertanian. terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Penurunan NTP pada triwulan II 2022 terutama bersumber Sementara hasil Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank
pada penurunan NTP subkelompok tanaman perkebunan. Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pendapatan/
Laporan Perekonomian
66 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah
Grafik 6.3 Perkembangan NTP dan Inflasi Perdesaan Sumatera Selatan Grafik 6.4 Nilai Tukar Petani Per Subsektor
140 NILAI TUKAR PETANI IHK PEDESAAN 160 140 NTP SUBSEKTOR NTP 140
0 0 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
NILAI TUKAR PETANI IHK PEDESAAN NTPP NTH HORTI NTPR NTH PETERNAK NTNP NILAI TUKAR PETANI
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER : BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
penghasilan saat ini relatif sama serta cenderung lebih baik dibandingkan dengan kondisi saat ini. Sementara itu, responden
dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu. Sebanyak 41,56% lainnya sebanyak 7,56% memperkirakan penghasilan 6 bulan yang
responden menyatakan bahwa penghasilan saat ini sama dengan akan datang menurun/lebih buruk dibandingkan saat ini. Kondisi ini
penghasilan 6 bulan sebelumnya. Selanjutnya, 43,00% responden menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat meningkat
menyatakan bahwa penghasilan mereka pada triwulan laporan seiring dengan pemulihan perekonomian di Sumatera Selatan.
lebih baik dibandingkan dengan kondisi 6 bulan sebelumnya.
Sementara itu, 15,44% responden menyatakan penghasilan saat ini 6.3 KEMISKINAN
justru menurun/lebih buruk dibandingkan dengan kondisi 6 bulan
Angka kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan
sebelumnya. Jumlah responden yang menyatakan penghasilan
laporan mengalami penurunan searah dengan kondisi
saat ini menurun/lebih buruk persentasenya lebih rendah
nasional. Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan
dibandingkan dengan triwulan I 2022.
pada Maret 2022 sebanyak 1,04 juta orang atau 11,90% dari total
Berdasarkan hasil Survei Konsumen tersebut, masyarakat penduduk Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduk miskin
Provinsi Sumatera Selatan masih optimis bahwa penghasilan pada Maret 2022 menurun dibandingkan dengan jumlah
mereka kedepan akan relatif lebih baik seiring dengan penduduk miskin pada September 2021 yang tercatat sebanyak
pemulihan ekonomi di tengah peningkatan mobilitas dengan 12,79% dari total penduduk Provinsi Sumatera Selatan, serta juga
terkendalinya pandemi COVID-19. Hal ini terkonfirmasi dari lebih rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada
sejumlah 44,67% responden berpendapat bahwa penghasilan Maret 2021 yang sebesar 12,84% dari total penduduk Provinsi
yang akan diterima pada 6 bulan mendatang akan lebih baik Sumatera Selatan. Secara umum, tren perkembangan penduduk
dibandingkan saat ini dan 47,78% responden menyatakan miskin di Sumatera Selatan terus menunjukkan penurunan setelah
penghasilan yang akan diterima kedepan akan sama atau stabil meningkat pada tahun 2020.
Tabel 6.1 Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan Yang Lalu Triwulan II 2022
Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan yang Lalu (Jml Responden)
BULAN
LEBIH BAIK SAMA LEBIH BURUK JUMLAH
Apr 120 126 54 300
Tabel 6.2 Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan 6 Bulan YAD Triwulan II 2022
Perkiraan Penghasilan 6 Bulan Mendatang Dibandingkan Saat Ini (Jml Responden)
BULAN
LEBIH BAIK SAMA LEBIH BURUK JUMLAH
Apr 144 133 23 300
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 67
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah
Grafik 6.5 Perkembangan Penduduk Miskin 402,25 ribu orang. Selanjutnya, jumlah penduduk miskin di daerah
perdesaan juga menurun pada Maret 2022 menjadi 673,18 ribu
1,140 500000
orang, dimana posisi September 2021 adalah sebanyak 723,23 ribu
1,120 480000
1,100 460000
orang. Jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021 yang sebanyak
1,080 440000 711,51 ribu orang, jumlah penduduk miskin di pedesaan pada Maret
1,060 420000 2022 juga masih lebih rendah.
1,040 400000
15. Garis Kemiskinan merupakan suatu batas dalam mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak 16. Komponen Garis Kemiskinan terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non
miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di Makanan (GKNM).
bawah Garis Kemiskinan.
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah
Sep-20 338.390 132.409 470.800 323.914 100.455 424.369 328.710 112.549 441.259
Mar-21 350.162 135.276 485.439 335.549 105.866 441.415 340.567 116.888 457.455
Sep-21 354.236 137.422 491.658 337.702 108.975 446.678 343.549 119.702 463.251
Mar-22 374.346 141.579 515.925 353.000 114.139 467.139 360.600 124.469 485.069
SUMBER : BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 69
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah
Grafik 6.8 Distribusi Penpadatan Perkapitan Penduduk Perkotaan Grafik 6.9 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk Perdesaan
100% 100%
80% 80%
60% 60%
40% 40%
20% 20%
0% 0%
SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR
2020 2021 2022 2020 2021 2022
40% BERPENGELUARAN RENDAH 40% BERPENGELUARAN MENENGAH 20% BERPENGELUARAN TINGGI 40% BERPENGELUARAN RENDAH 40% BERPENGELUARAN MENENGAH 20% BERPENGELUARAN TINGGI
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH
Berdasarkan daerah tempat tinggal, indeks rasio gini perkotaan Secara spasial, baik di perkotaan maupun di perdesaan, distribusi
pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,358, lebih tinggi dibanding pendapatan pada kelompok penduduk 40% berpengeluaran
periode September 2021 yang sebesar 0,363. Sementara itu, di rendah meningkat. Pada Maret 2022, distribusi pendapatan
daerah perdesaan, indeks rasio gini tercatat sedikit menurun dari kelompok 40% berpengeluaran rendah di perkotaan tercatat
0,314 pada September 2021 menjadi 0,311 pada Maret 2022. sebesar 18,34%, meningkat dibanding periode September 2021
Penurunan rasio gini ini disebabkan oleh semakin besarnya yang tercatat sebesar 18,25%. Sejalan dengan itu, distribusi
distribusi pendapatan pada kelompok penduduk 40% Penduduk kelompok tersebut di perdesaan juga meningkat dari 20,85% pada
Pengeluaran Menengah di Sumatera Selatan yaitu sebesar September 2021 menjadi 20,98% pada periode Maret 2022.
38,50% pada periode Maret 2022, meningkat dari periode
September 2021 yang sebesar 38,43%.
Laporan Perekonomian
70 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB VII
PROSPEK
PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN
INFLASI DAERAH
diperkirakan tumbuh positif meskipun dengan WILAYAH 2020 2021 2022* 2023*
ke ce n d e ru n g a n l e b i h re n d a h d i b a n d i n g ka n t a hu n
World -3,3 6,1 3,2 2,9
sebelumnya. Berdasarkan World Economic Outlook yang dirilis
oleh International Monetary Fund (IMF) pada bulan Juli 2022, US -3,5 5,7 2,3 1,0
perekonomian global tahun 2022 diperkirakan akan tumbuh Euro Area -6,6 5,4 2,6 1,2
sebesar 3,2% (yoy) (Tabel 7.1). Pertumbuhan ekonomi berbagai Japan -4,8 1,7 1,7 1,7
negara seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang, Tiongkok, China 2,3 8,1 3,3 4,6
dan India diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang
India -8,0 8,7 7,4 6,1
disertai dengan peningkatan kekhawatiran resesi di AS. SUMBER: WEO, IMF, *) ESTIMASI
Ukraina yang terus berlangsung serta meluasnya kebijakan Negara Berkembang 0,8 -6,7 11,1 3,9 4,8
Laporan Perekonomian
74 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab VII
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
dan Inflasi Daerah
60 % YOY 60 INDEKS
50
40
40
20 30
20
0 10
-20 0
-10
-40 -20
-60 -30
-40
-80 -50
I II III IV I II III IV I II 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7*
2020 2021 2022 2021 2022 2021 2022
TOTAL MAKANAN, MINUMAN & TEMBAKAU PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA JAKARTA JAWA TIMUR BALI SULAWESI SELATAN BANTEN
SANDANG PERALATAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI JAWA BARAT JAWA TENGAH SUMATERA UTARA KALIMANTAN TIMUR
penggalian, LU industri pengolahan, LU pertanian, kehutanan dan Tanjung Carat, proyek pembangunan irigasi dan bendungan Tiga
perikanan, serta LU perdagangan besar dan eceran. Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, ground breaking
hilirisasi gasifikasi batubara, serta pembangunan konstruksi jalan,
Konsumsi masyarakat diperkirakan mengalami perbaikan rel dan jembatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Selain itu,
bertahap pada tahun 2022. Konsumsi masyarakat yang terus akselerasi implementasi Undang-Undang Cipta Kerja juga
menguat menjadi sinyal pemulihan ekonomi Sumatera Selatan. mendorong iklim investasi. Pemulihan ekonomi global juga
Beberapa faktor yang mendukung perbaikan konsumsi ke depan mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas
antara lain pemberian bantuan sosial untuk menjaga daya beli p ro d u ks i ny a s e p e r t i p a d a s e kto r p e r t a m b a n g a n ,
masyarakat serta pemberian stimulus berupa relaksasi PPnBM ketenagalistrikan, dan industri kertas.
untuk pembelian kendaraan bermotor baru. Selain itu, perbaikan
konsumsi rumah tangga juga didorong oleh peningkatan mobilitas Optimisme pemulihan ekonomi global dan volume
masyarakat seiring dengan pelonggaran kebijakan protokol perdagangan dunia yang tumbuh positif memberikan
COVID-19. Momentum pemulihan ekonomi yang berlanjut juga dampak positif pada kinerja ekspor Sumatera Selatan.
diperkirakan sejalan dengan perbaikan pendapatan masyarakat Perbaikan ekonomi yang terjadi pada mitra dagang Sumatera
yang dapat meningkatkan daya beli yang terkonfirmasi dari Selatan seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang
peningkatan NTP yang berkelanjutan. Selanjutnya, penyaluran mendorong peningkatan permintaan komoditas ekspor utama
kredit oleh perbankan untuk kegiatan konsumsi juga berada pada seperti batubara, kertas dan barang kertas, karet, dan kelapa sawit.
tren ekspansif. Pemulihan aktivitas industri di Sumatera Selatan serta
peningkatan kinerja ekspor akan mendorong kebutuhan impor
Seiring dengan optimisme perbaikan tingkat konsumsi antara lain impor bahan baku/penolong. Selain itu, masifnya
masyarakat, konsumsi pemerintah juga diperkirakan akan rencana investasi di Sumatera Selatan juga akan mendorong
mengalami akselerasi untuk keseluruhan tahun 2022. kebutuhan impor barang modal untuk pembangunan.
Akselerasi konsumsi pemerintah didorong oleh optimisme
Pemerintah Daerah untuk meningkatkan target penerimaan, Selanjutnya, secara sektoral, prospek peningkatan
seperti pajak bumi dan bangunan, kendaraan bermotor, serta pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2022
pajak terkait usaha perhotelan dan restoran. Peningkatan target didukung oleh perbaikan LU utama Sumatera Selatan. LU
penerimaan akan mendorong peningkatan rencana belanja, salah pertambangan dan penggalian diperkirakan akan meningkat
satunya belanja modal. Selanjutnya, realisasi pemberian secara bertahap seiring pemulihan aktivitas industri. Optimisme
Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 kepada ASN serta tidak perbaikan kinerja LU pertambangan dan penggalian didorong
adanya realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan oleh kebutuhan energi yang meningkat memasuki musim dingin
COVID-19 diperkirakan akan mendorong akselerasi realisasi serta kenaikan target produksi batubara oleh pemerintah pusat.
belanja pemerintah. Selain faktor tersebut, peningkatan aktivitas industri di Tiongkok,
pembatasan impor batubara dari Australia ke Tiongkok, serta
Pemulihan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan juga peningkatan permintaan dari Eropa juga mendorong optimisme
disumbang oleh kinerja investasi yang mengalami perbaikan perbaikan LU pertambangan dan penggalian. Dari sisi domestik,
jika dibandingkan dengan tahun 2021. Akselerasi investasi peningkatan juga terjadi sejalan dengan meningkatnya aktivitas
didorong oleh berlanjutnya proyek infrastruktur nasional dan pertambangan dan penggalian di Sumatera Selatan yang ditandai
daerah antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Kawasan dengan mulai beroperasinya pengeboran geothermal yang
Industri Tanjung Enim, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga dilakukan oleh korporasi dan pembangunan kilang LPG di kawasan
Uap (PLTU) Sumsel 8 di Muara Enim, pembangunan Pelabuhan Jambi Merang di Kabupaten Musi Banyuasin.
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 75
Bab VII
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
dan Inflasi Daerah
Kinerja LU industri pengolahan diproyeksikan akan dilakukan melalui dukungan infrastruktur dan kemudahan
meningkat pada tahun 2022 dan menjadi penopang perizinan. Ketiga, pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi
perekonomian Sumatera Selatan. Pertumbuhan LU industri baru yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif. Sumatera selatan
pengolahan terutama didorong oleh subsektor industri kertas dan memiliki potensi obyek wisata baik sejarah maupun alam yang bisa
barang dari kertas, industri karet dan barang dari karet, serta menjadi daya tarik. Selain itu, juga terdapat potensi besar dari sisi
industri makanan dan minuman. Penerapan gaya hidup higienis produk untuk industri kreatif yaitu subsektor fashion, kuliner, dan
sejak awal masa pandemi COVID-19 akan mendorong permintaan kriya.
global terhadap produk seperti kertas tisu, masker, dan kemasan
kertas untuk kebutuhan pengiriman logistik. Kondisi ini akan 7.2 PROSPEK INFLASI KESELURUHAN
mendorong kinerja pada industri kertas dan barang dari kertas. TAHUN 2022
Industri karet dan barang dari karet juga diperkirakan meningkat Pada tahun 2022, inflasi Sumatera Selatan diperkirakan lebih
seiring dengan peningkatan produksi crumb rubber serta tinggi dibandingkan dengan 2021 sejalan dengan pemulihan
peningkatan ekspor barang dari karet dan plastik. Selanjutnya, perekonomian dan berada sedikit lebih tinggi dari kisaran
mulai berlangsungnya event berskala besar serta kegiatan MICE target inflasi nasional yang sebesar 3,0±1%. Prakiraan ini
(Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) mendorong utamanya disebabkan oleh permintaan masyarakat yang
peningkatan laju pertumbuhan kinerja industri makan dan minum membaik dan transmisi harga global ke domestik yang masih
di Sumatera Selatan. berlanjut. Dari kelompok makanan, minuman dan tembakau,
peningkatan inflasi didorong oleh meningkatnya permintaan
LU pertanian, kehutanan, dan perikanan juga diperkirakan masyarakat di tengah akselerasi vaksinasi serta anomali cuaca
akan meningkat seiring dengan perbaikan harga komoditas yang dapat mengganggu produksi beberapa komoditas pangan.
kelapa sawit dan karet. Harga komoditas kelapa sawit Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut juga
diperkirakan akan terus membaik karena berlanjutnya berpotensi menyebabkan krisis pangan global yang mendorong
implementasi kebijakan B30 dan permintaan pasar yang masih laju inflasi lebih lanjut. Selanjutnya, peningkatan inflasi dari
tinggi. Harga komoditas karet juga turut meningkat seiring dengan kelompok transportasi didorong oleh membaiknya mobilitas
membaiknya harga di tingkat petani, sebagai dampak masyarakat dan pelonggaran pembatasan aktivitas yang
implementasi penjualan langsung melalui Unit Pengolahan dan mendorong peningkatan permintaan serta adanya kenaikan harga
Pemasaran Bokar (UPPB) serta pemulihan aktivitas manufaktur avtur yang menyebabkan pengenaan fuel surcharge oleh
global. Selain itu, peningkatan produksi pada musim panen maskapai menjadi faktor pendorong inflasi kelompok transportasi.
beberapa komoditas pangan juga ikut mendorong kinerja LU Inflasi juga terakselerasi dari peningkatan harga bahan bakar
pertanian. minyak (BBM) non subsidi, kenaikan harga bahan bakar rumah
tangga (LPG), peningkatan cukai tembakau di awal tahun,
Pemulihan kinerja LU perdagangan besar, eceran, reparasi
penyesuaian subsidi listrik subsidi, kenaikan tarif Pajak
mobil, dan motor seiring dengan peningkatan permintaan
Pertambahan Nilai (PPN), dan kenaikan tarif listrik untuk golongan
domestik. Pemulihan aktivitas ekonomi mendorong perbaikan
pelanggan non subsidi. Namun, pemberian bansos oleh
penghasilan masyarakat baik di sektor formal maupun informal.
pemerintah dalam rangka menjaga daya beli masyarakat menahan
Adaptasi kebiasaan baru juga terjadi pada proses bisnis
laju inflasi. Koordinasi yang solid antar instansi yang tergabung
perdagangan yang mendukung proses pemulihan kinerja sektor
dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan
perdagangan. Transaksi perdagangan online dan transaksi digital
untuk mengelola tekanan inflasi dari sisi supply dan mendorong
lainnya menjadi faktor pendorong dalam pemulihan sektor
produksi serta mendukung ketahanan pangan diharapkan dapat
perdagangan.
menjaga perkembangan inflasi di Sumatera Selatan.
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan
Dalam menjaga stabilitas inflasi kedepan, beberapa hal yang
yang berkelanjutan, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi
menjadi kunci yang perlu menjadi perhatian antara lain (i)
strategi. Pertama, peningkatan kapasitas dan produktivitas
pemanfaatan data makro dan mikro untuk memperkuat
pertanian termasuk dengan percepatan realsiasi proyek food
identifikasi sumber tekanan inflasi; (ii) menjaga pasokan
estate. Sebagai salah satu daerah utama penghasil padi, terdapat
khususnya komoditas pangan termasuk melalui kerjasama antar
proyek nasional untuk pembangunan food estate (komoditas
daerah (KAD); serta (iii) mendorong keterjangkauan harga melalui
padi) di Sumatera Selatan. Realisasi rencana proyek food estate ini
pasar murah dengan mengoptimalkan penggunaan anggaran
perlu terus didukung pemerintah daerah termasuk melalui
belanja tidak terduga.
penyiapan lahan, peningkatan kapasitas SDM petani, serta
penguatan kelembagaan petani. Kedua, hilirisasi komoditas
unggulan termasuk batubara dan sawit. Hal itu antara lain dapat
Laporan Perekonomian
76 PROVINSI SUMATERA SELATAN
LAMPIRAN
Lampiran
Palembang (mtm%)
2021 1 0,43 1,20 0,01 0,36 (0,06) 0,02 (0,17) - - 0,39 - 0,14
2 (0,08) (0,57) - 0,39 0,11 0,02 0,03 - 0,72 - 0,02 (0,04)
3 0,17 0,27 0,03 0,48 0,09 0,58 - - - - - (0,35)
4 0,33 1,05 0,34 0,05 0,22 - (0,12) - 0,01 - - (0,09)
5 (0,02) (0,25) 0,05 0,07 0,34 0,02 0,12 - 0,23 - - 0,17
6 (0,01) (0,52) 0,35 0,11 0,12 0,15 (0,37) - 0,88 0,64 0,24 1,04
7 (0,06) (0,58) 0,22 (0,06) 0,18 0,18 0,02 (0,04) 0,18 0,97 0,44 0,06
8 (0,04) (0,16) 0,01 0,02 0,21 - - - 0,05 - 0,08 (0,20)
9 0,05 (0,15) 0,02 0,35 0,25 0,03 0,10 - 0,46 - - (0,21)
10 0,07 0,05 0,09 0,16 0,11 0,03 0,15 0,05 0,05 - - (0,16)
11 0,56 1,25 0,08 0,13 0,01 0,07 0,82 - 0,01 - 0,15 1,05
12 0,42 1,26 - 0,07 0,16 - 0,16 (0,04) - - 0,20 (0,04)
2022 1 0,94 1,69 0,08 1,24 0,80 0,03 0,31 (0,13) 1,72 0,08 1,19 0,04
2 (0,01) (0,64) 0,06 0,10 0,67 0,92 0,33 - 0,05 0,71 0,03 0,41
3 0,70 1,67 0,16 0,48 0,45 0,06 (0,10) - - - 0,06 1,13
4 0,96 1,92 0,60 0,16 0,94 0,07 1,39 (0,03) 0,47 - 0,34 1,20
5 0,81 1,45 0,59 0,07 0,59 0,42 1,45 - 1,22 - 0,30 1,29
6 0,90 2,56 0,13 0,06 0,25 0,08 0,09 0,02 0,83 - 0,45 0,21
7 0,76 1,67 1,17 0,08 0,23 0,14 1,40 - 0,12 0,48 0,19 (0,73)
Lubuklinggau (mtm%)
2021 1 0,30 1,00 (0,04) (0,25) 0,38 0,20 (0,54) 0,18 0,06 0,23 0,18 0,34
2 (0,10) (0,49) 0,05 (0,12) 0,15 0,08 0,61 0,04 0,24 - - 0,04
3 (0,03) (0,04) - 0,08 0,25 (0,03) (0,27) - - - - (0,30)
4 0,32 0,56 0,39 0,30 0,57 0,24 0,48 (0,08) 0,39 - - (0,52)
5 0,34 0,05 1,00 0,21 0,98 0,04 0,65 0,20 0,56 - 0,27 0,92
6 (0,08) (0,42) 0,01 (0,01) 0,39 0,09 0,04 (0,09) 0,77 - 0,02 0,26
7 (0,11) (0,48) - 0,10 0,52 0,01 (0,52) (0,18) 0,27 0,67 0,09 0,40
8 (0,21) (0,87) 0,12 0,26 0,17 0,06 (0,28) 0,29 0,05 - 0,30 (0,06)
9 0,23 0,18 0,01 0,53 0,34 0,15 0,53 (0,02) 0,20 - - (0,19)
10 0,31 0,28 0,02 0,94 0,05 (0,01) 0,02 (0,10) 1,39 - 0,17 (0,03)
11 0,29 0,86 0,07 (0,12) 0,14 0,11 0,16 (0,29) 0,01 - 0,06 0,25
12 0,35 1,02 0,01 (0,01) (0,14) (0,02) 0,22 - (0,01) - 0,11 (0,12)
2022 1 0,83 1,86 0,01 0,87 0,93 0,04 0,11 (0,20) 0,03 0,03 0,20 (0,01)
2 (0,05) (0,83) 0,10 0,17 0,59 0,05 0,39 0,04 0,23 - 0,52 0,92
3 0,66 1,64 0,37 0,14 0,33 0,07 0,08 (0,71) 0,35 - 0,62 0,44
4 0,88 1,45 0,61 0,46 0,90 0,17 1,23 (0,38) 0,54 - 0,32 1,20
5 0,98 1,85 0,06 0,40 0,11 0,03 2,13 (0,08) 1,37 - 0,21 0,32
6 0,85 2,22 0,09 (0,15) 0,55 0,83 (0,16) (0,11) 1,39 - 1,02 (0,07)
7 0,68 1,39 0,10 0,22 0,10 - 0,74 (0,18) (0,19) 0,52 0,72 0,42
Laporan Perekonomian
78 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Lampiran
Perlengkapan,
Perumahan, Informasi, Penyediaan Perawatan
Makanan, Peralatan & Rekreasi,
TAHUN Pakaian Air, Listrik, Gas Pemeliharaan Kesehatan Transportasi Komunikasi, Olahraga, & Pendidikan Makanan & Pribadi
Umum Minuman,
/BULAN & Alas Kaki & Bahan Bakar Rutin Rumah & Jasa Minuman / & Jasa
& Tembakau Budaya
Lainnya Tangga Keuangan Restoran Lainnya
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 79
Lampiran
Palembang (mtm%)
2021 1 1,31 1,58 1,16 0,52 0,79 0,93 (0,45) 0,90 1,32 1,40 2,15 5,68
2 0,97 0,22 1,08 1,57 0,85 0,86 (0,29) 0,89 2,08 1,40 2,16 5,35
3 1,11 0,39 1,11 1,29 0,83 1,43 0,40 0,88 2,08 1,40 2,07 3,88
4 1,57 1,82 1,45 1,34 0,81 1,35 0,34 2,21 2,09 1,40 1,93 3,09
5 1,41 2,23 0,64 1,49 1,11 1,25 0,31 0,01 1,22 1,40 0,84 2,41
6 1,21 1,09 0,98 1,62 1,22 1,36 (0,09) 0,01 2,11 2,05 0,86 3,60
7 1,43 2,19 1,19 1,56 1,15 1,26 (0,58) (0,03) 2,32 2,01 0,81 3,03
8 1,75 3,71 1,06 1,55 1,33 1,22 (0,56) (0,03) 2,08 2,01 0,85 1,01
9 1,84 3,91 1,04 1,90 1,35 0,98 (0,46) (0,03) 2,55 2,01 0,85 0,24
10 1,75 3,26 1,12 1,95 1,57 0,98 0,26 0,02 2,60 2,01 0,85 (0,08)
11 2,00 3,51 1,22 2,08 1,57 1,03 1,08 0,02 2,61 2,01 1,01 0,81
12 1,84 2,84 1,21 2,14 1,75 1,10 0,73 (0,03) 2,60 2,01 1,12 1,38
2022 1 2,36 3,33 1,27 3,04 2,62 1,11 1,21 (0,16) 4,36 1,70 2,32 1,27
2 2,43 3,27 1,33 2,75 3,20 2,02 1,52 (0,16) 3,68 2,42 2,33 1,72
3 2,97 4,72 1,46 2,74 3,57 1,48 1,42 (0,16) 3,68 2,42 2,39 3,23
4 3,61 5,66 1,73 2,84 4,33 1,54 2,97 (0,16) 4,14 2,42 2,74 4,57
5 4,47 7,46 2,27 2,85 4,58 1,95 4,34 (0,16) 5,17 2,42 3,05 5,74
6 5,42 10,79 2,05 2,80 4,72 1,88 4,83 (0,14) 5,12 1,77 3,27 4,87
7 6,26 13,14 2,89 3,00 4,71 1,81 6,20 (0,21) 5,09 1,24 3,13 3,97
Lubuklinggau (mtm%)
2021 1 1,91 2,73 1,37 0,93 2,23 1,87 (1,08) (0,25) 1,29 2,97 0,70 8,74
2 1,41 1,30 1,40 (9,07) 2,14 1,63 (0,79) (0,58) 1,40 2,97 0,67 8,56
3 1,31 1,09 1,39 0,67 2,28 1,47 (0,27) (0,63) 1,30 2,97 0,60 7,70
4 2,08 2,55 1,87 0,85 2,83 1,71 1,75 0,50 1,70 2,97 0,55 6,44
5 2,02 2,56 2,25 0,38 3,76 1,49 2,35 (0,16) 2,02 2,97 0,51 5,12
6 1,63 1,51 2,06 0,44 3,78 1,08 1,84 (0,07) 2,80 2,97 0,48 4,85
7 1,70 2,05 1,90 0,60 3,75 1,06 1,19 0,03 2,95 2,85 0,57 3,83
8 1,60 2,08 1,95 0,67 3,88 1,18 0,83 0,32 2,82 2,82 0,86 1,72
9 1,79 2,48 1,88 1,23 4,07 1,07 1,06 0,23 2,97 2,82 0,86 0,60
10 1,73 1,98 1,90 1,98 3,94 0,63 1,30 0,14 4,27 0,90 1,03 0,16
11 1,67 1,93 1,93 1,75 4,20 1,05 1,24 (0,15) 3,65 0,90 1,09 0,38
12 1,63 1,65 1,64 1,93 3,88 0,93 1,10 (0,04) 3,99 0,90 1,20 0,98
2022 1 2,16 2,51 1,69 3,07 4,44 0,76 1,76 (0,42) 3,96 0,70 1,22 0,63
2 2,22 2,17 1,74 3,37 4,90 0,73 1,54 (0,42) 3,95 0,70 1,75 1,51
3 2,93 3,88 2,12 3,43 4,98 0,84 1,89 (1,13) 4,31 0,70 2,38 2,27
4 3,49 4,80 2,34 3,60 5,34 0,77 2,65 (1,43) 4,46 0,70 2,70 4,50
5 4,47 7,46 2,27 2,85 4,58 1,95 4,34 (0,16) 5,17 2,42 3,05 5,74
6 5,12 9,51 1,48 3,65 4,59 1,50 3,94 (1,73) 5,94 0,70 3,67 3,09
7 6,29 13,30 3,01 2,94 4,78 1,84 6,28 (0,10) 5,06 1,27 3,02 4,04
Laporan Perekonomian
80 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Lampiran
Perlengkapan,
Perumahan, Peralatan & Informasi, Penyediaan Perawatan
Makanan, Rekreasi,
TAHUN Pakaian Air, Listrik, Gas Pemeliharaan Komunikasi, Pribadi
Umum Minuman, Kesehatan Transportasi Olahraga, & Pendidikan Makanan &
/BULAN & Alas Kaki & Bahan Bakar Rutin Rumah & Jasa Minuman / & Jasa
& Tembakau Budaya
Lainnya Tangga Keuangan Restoran Lainnya
5 1,46 2,26 0,77 1,40 1,33 1,27 0,47 - 1,28 1,52 0,81 2,10
6 1,24 1,12 1,08 1,52 1,44 1,34 0,05 - 2,16 2,10 0,83 3,70
7 1,46 2,18 1,25 1,49 1,38 1,25 (0,45) (0,03) 2,38 2,05 0,78 3,09
8 1,74 3,56 1,14 1,49 1,55 1,22 (0,46) (0,01) 2,14 2,05 0,85 1,06
9 1,84 3,79 1,11 1,85 1,59 0,99 (0,35) (0,01) 2,58 2,05 0,85 0,27
10 1,74 3,14 1,20 1,96 1,78 0,96 0,34 0,03 2,74 1,95 0,87 (0,06)
11 1,97 3,38 1,28 2,05 1,79 1,03 1,09 0,00 2,69 1,92 1,01 0,78
12 1,83 2,74 1,24 2,13 1,92 1,09 0,76 (0,03) 2,71 1,92 1,13 1,34
2022 1 2,34 3,27 1,31 3,04 2,77 1,08 1,26 (0,18) 4,33 1,62 2,24 1,22
2 2,41 3,18 1,37 2,80 3,34 1,91 1,52 (0,18) 3,70 2,28 2,29 1,71
3 2,96 4,65 1,52 2,80 3,69 1,43 1,46 (0,24) 3,73 2,28 2,39 3,15
4 3,60 5,59 1,78 2,90 4,42 1,49 2,95 (0,24) 4,17 2,33 2,74 4,53
5 4,44 7,39 2,20 2,93 4,57 1,87 4,33 (0,26) 5,18 2,33 3,02 5,54
6 5,39 10,68 2,00 2,87 4,71 1,86 4,77 (0,25) 5,19 1,71 3,30 4,72
7 5,96 11,57 1,58 3,78 4,16 1,49 5,27 (1,72) 5,45 0,55 4,33 3,11
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 81
Lampiran
PT Try Dharma Perdana Jl.Kol. Atmo No.446 17 Ilir, Ilir Timur I, Kantor Pusat 081377918991
Palembang, Sumatera Selatan 30125 0711-351786
PT Sinar Valuta Asing Jl. Sayangan No.164 RT 003/001 17 Kantor Pusat 081367727628
Ilir, Ilir Timur I, Palembang, Sumatera
Palembang
Selatan 30125
PT Berkat Sukses Bersama Jl. R. Sukamto, PTC Mall GF-A2.27- Kantor Pusat 0811786128
28, 8 Ilir, Ilir Timur 2, Palembang,
Sumatera Selatan 30114
PT Ranting Emas Jaya Abadi Jl. Jend.Sudirman No.98/456, 20 Ilir, Kantor Pusat 0711-354858
Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera
Selatan 30126
PT Ario Kesuma Indovalas Jl. Kapten A Rivai Komplek Ruko Kantor Pusat 085273059866
Hotel Arista No.B.01/08
PT Mas Sriwijaya Abadi Jl. TP Rustam Effendi No.380 D RT Kantor Pusat 08127341808
006 RW 003 Kel.17 Ilir Kec.Ilir Timur I, 0711351111
Palembang
PT Sumber Daya Usaha Internasional Plaza Jl. Jenderal Sudirman Kantor Pusat 08117892478
No.147 Blok B-3, Palembang 0711-365691
PT H. La Tunrung A.M.C Jl. R. Sukamto, No.79 RT 10/005 Kel.8 Kantor Cabang 082175059245
Ilir, Kec. Ilir Timur 2, Palembang, 0711-5630188
Sumatera Selatan 30114
PT Mekarindo Abadi Sentosa Palembang Trade Center Mall (PTC) Kantor Cabang 08558341789
Lantai GF Blok A2, No.42-43 Jl. R 0711-382418
Sukamto Palembang, Sumatera Selatan
Laporan Perekonomian
82 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Istilah
Daftar Istilah
Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan
sebelumnya
Qtq Quarter to quarter perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan
sebelumnya
Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya
Share Of Growth Kontribusi suatu sektor ekonomi terhadap total pertumbuhan PDRB
Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan suatu kegiatan produksi
melalui peningkatan modal
Sektor ekonomi dominan Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai
pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan
Migas Minyak dan Gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri
minyak dan gas
Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi
Share effect Kontribusi pangsa sektor atau sub sektor terhadap total PDRB
Indeks Keyakinan Konsumen Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi
(IKK) saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Dengan skala 1-
100
Indeks Harga Konsumen Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan
(IHK) jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu
Indeks Kondisi Ekonomi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen
terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100
Indeks Ekspektasi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen
Konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100
Pendapatan Asli Daerah Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil
(PAD) pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah
Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung
pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan
pemberian otonomi daerah.
Indeks Pembangunan Ukuran kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-
Manusia rata 3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli
Laporan Perekonomian
84 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Istilah
Bobot inflasi Besaran yang menunjukan pengaruh suatu komoditas, terhadap tingkat inflasi
secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi
masyarakat terhadap komoditas tersebut
Ekspor Dalam keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang
bersifat komersil maupun bukan komersil.
Impor Seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil
maupun bukan komersil
PDRB atas dasar harga Penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen
berlaku faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan
pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian
PDRB atas dasar harga Merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan
konstan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya
Bank Pemerintah Bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik
pemerintah (persero) yaitu terdiri dari bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI
Dana Pihak Ketiga (DPK) Simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan
deposito
Loan to Deposits Ratio Rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak
(LDR) ketiga yang dihimpun
Cash inflows Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari
perbankan dalam periode tertentu
Cash Outflows Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam
periode tertentu
Net Cashflows Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang
sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi
dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya
Aktiva Produktif Penanaman atau penempatan yang dilakukan oleh bank dengan tujuan
menghasilkan penghasilan/pendapatan bagi bank, seperti penyaluran kredit,
penempatan pada antar bank, penanaman pada Sertifikat Bank Indonesia(SBI),
dan surat-surat berharga lainnya.
Aktiva Tertimbang Menurut Pembobotan terhadap aktiva yang dimiliki oleh bank berdasarkan risiko dari
Risiko (ATMR) masing-masing aktiva. Semakin kecil risiko suatu aktiva, semakin kecil bobot
risikonya. Misalnya kredit yang diberikan kepada pemerintah mempunyai bobot
yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit yang diberikan kepada
perorangan
Kualitas Kredit Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur dan
kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5 kualitas
yaitu lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar, Diragukan dan
Macet
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 85
Daftar
Istilah
Capital Adequacy Ratio Rasio antara modal (modal inti dan modal pelengkap) terhadap Aktiva
(CAR) Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)
Financing to Deposit Ratio Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang
(FDR) diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional
Inflasi Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent)
Kliring Pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring
baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu
Kliring Debet Kegiatan kliring untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan
penyampaian fisik warkat debet seperti cek, bilyet giro, nota debet kepada
penyelenggara kliring lokal (unit kerja di Bank Indonesia atau bank yang
memperoleh persetujuan Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring lokal)
dan hasil perhitungan akhir kliring debet dikirim ke Sistem Sentral Kliring (unit
kerja yang menangani SKNBI di KP Bank Indonesia) untuk diperhitungkan secara
nasional.
Non Performing Loans Kredit atau pembiayaan yang termasuk dalam kualitas kurang lancar, diragukan
/Financing (NPLs/Ls) dan macet.
Penyisihan Penghapusan Suatu pencadangan untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin timbul dari
Aktiva Produktif (PPAP) tidak tertagihnya kredit yang diberikan oleh bank. Besaran PPAP ditentukan dari
kualitas kredit. Semakin buruk kualitas kredit, semakin besar PPAP yang
dibentuk, misalnya, PPAP untuk kredit yang tergolong Kurang Lancar adalah 15
% dari jumlah Kredit Kurang Lancar (setelah dikurangi agunan), sedangkan untuk
kredit Macet, PPAP yang harus dibentuk adalah 100% dari total kredit macet
(setelah dikurangi agunan)
Rasio Non Performing Loans Rasio kredit/pembiayaan yang tergolong NPLs/Fs terhadap total
/Financing (NPLs/Fs) kredit/pembiayaan. Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs/Fs, gross. Semakin
rendah rasio NPLs/Fs, semakin baik kondisi bank ybs.
Rasio Non Performing Loans Rasio kredit yang tergolong NPLs, setelah dikurangi pembentukan penyisihan
(NPLs) – NET penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), terhadap total kredit
Sistem Bank Indonesia Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real
Real Time Gross Settlement time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat
(BI RTGS) bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.
Sistem Kliring Nasional Sistem kliring bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang
Bank Indonesia (SKN-BI) penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.
Industri Suatu kegiatan yang mengubah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi
dan atau barang yang kurang nilainya, menjadi yang lebih tinggi nilainya termasuk
kegiatan jasa industri, pekerjaan perakitan (assembling) dari bagian suatu
industri.
Laporan Perekonomian
86 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Istilah
Pekerja Tidak Dibayar Pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang ikut aktif dalam pengelolaan
perusahaan tetapi tidak mendapatkan upah/gaji, tidak termasuk mereka yang
bekerja kurang dari 1/3 jam kerja yang biasa di perusahaan.
Input Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan proses produksi/proses industri
yang berupa bahan baku, bahan bakar, barang lainnya diluar bahan
baku/penolong, jasa industri, sewa gedung dan biaya jasa non industri lainnya.
Output Nilai keluaran yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi/proses industri yang
berupa nilai barang yang dihasilkan, tenaga listrik yang dijual, jasa industri yang
diterima, keuntungan jual beli, pertambahan stok barang setengah jadi dan
penerimaan-penerimaan lainnya.
Nilai Tambah/Value Added Selisih nilai output dengan nilai input atau biasa disebut dengan nilai tambah
menurut harga pasar.
Produktivitas Rasio antara nilai out put dengan jumlah tenaga kerja baik yang dibayar maupun
yang tidak dibayar.
Tingkat Efisiensi Ratio antara nilai tambah atas dasar harga pasar terhadap output produksi.
Intensitas Tenaga Kerja Suatu rasio antara biaya upah/gaji yang dikeluarkan untuk tenaga kerja terhadap
nilai tambah.
Gross Margin %persentase value added dikurangi biaya tenaga kerja dibagi output.
Usaha Kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya untuk dijual/ditukar dan atau menunjang kehidupan dan menanggung
risiko.
Perusahaan Suatu unit usaha yang diselenggarakan/ dikelola secara komersil yaitu yang
menghasilkan barang dan jasa sehomogen mungkin, umumnya terletak pada
satu lokasi dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi,
bahan baku, pekerja dan sebagainya yang digunakan dalam proses produksi.
Perusahaan Industri Diklasifikasikan menjadi empat kategori berdasarkan jumlah tenaga kerja tanpa
memperhatikan penggunaan mesin maupun nilai dari aset yang dimiliki.
Jasa Industri Kegiatan dari suatu usaha yang melayani sebagian proses industri suatu usaha
industri atas dasar kontrak atau balas jasa ( fee ).
Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 87
TIM
PENYUSUN
PENANGGUNG JAWAB
Erwin Soeriadimadja
KOORDINATOR PENYUSUN
Nurcahyo Heru Prasetyo
Indra Kuspriyadi
TIM PENULIS
Arvi Trianna
Dinni Yuliendhani
Raja Alfredo Siregar
Riyan Hidayat
Nuri Rizky Az-Zahra Gayo
Akhkim Kuncorojati
KONTRIBUTOR
Fungsi Perumusan KEKDA Provinsi
Fungsi Data, Statistik Ekonomi dan Keuangan
Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, KI & Syariah
Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran