Anda di halaman 1dari 108

LAPORAN

PEREKONOMIAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
AGUSTUS 2022
LAPORAN
PEREKONOMIAN
PROVINSI SUMATERA SELATAN

AGUSTUS
2022
Visi, Misi & Nilai Strategis
Bank Indonesia

Visi
Menjadi bank sentral digital terdepan yang berkontribusi nyata terhadap perekonomian nasional
dan terbaik di antara negara emerging markets untuk Indonesia maju.

Misi
1. Mencapai dan memelihara stabilitas nilai rupiah melalui efektivitas kebijakan moneter dan
bauran Kebijakan Bank Indonesia;
2. Turut menjaga stabilitas sistem keuangan melalui efektivitas kebijakan makroprudensial
Bank Indonesia dan sinergi dengan kebijakan mikroprudensial Otoritas Jasa Keuangan;
3. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui sinergi bauran Kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi
struktural Pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain;
4. Turut mendukung stabilitas makroekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
melalui sinergi bauran kebijakan Bank Indonesia dengan kebijakan fiskal dan reformasi
struktural pemerintah serta kebijakan mitra strategis lain.
5. Turut meningkatkan pendalaman pasar keuangan untuk memperkuat efektivitas kebijakan
Bank Indonesia dan mendukung pembiayaan ekonomi nasional;
6. Turut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di tingkat nasional hingga di tingkat
daerah;
7. Mewujudkan bank sentral berbasis digital dalam kebijakan dan kelembagaan melalui
penguatan organisasi, sumber daya manusia, tata kelola dan sistem informasi yang handal,
serta peran internasional yang proaktif.

Nilai-nilai Strategis Organisasi


Merupakan nilai-nilai yang menjadi dasar Bank Indonesia, manajemen dan pegawai untuk bertindak
dan atau berperilaku, yang terdiri atas: Trust and Integrity – Professionalism – Excellence – Public
Interest – Coordination and Teamwork yang berlandaskan keluhuran nilai-nilai agama (religi).

Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia


Menjadi Kantor Perwakilan yang kredibel dalam pelaksanaan tugas Bank Indonesia dan kontributif
bagi pembangunan ekonomi daerah maupun nasional.

Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia


Menjalankan kebijakan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai Rupiah, stabilitas sistem
keuangan, efektivitas pengelolaan uang rupiah dan kehandalan sistem pembayaran untuk
mendukung pembangunan ekonomi daerah maupun nasional jangka panjang yang inklusif dan
berkesinambungan.

Laporan Perekonomian
ii PROVINSI SUMATERA SELATAN
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyusun “Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Edisi Agustus 2022” ini tepat
pada waktunya. Buku ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pemangku kepentingan baik
internal maupun eksternal Bank Indonesia mengenai perkembangan ekonomi, moneter, perbankan,
keuangan, dan sistem pembayaran di Provinsi Sumatera Selatan.

Perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat membaik dari triwulan sebelumnya
melanjutkan perbaikan sebagaimana triwulan sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan
tercatat sebesar 5,18% (yoy) dari triwulan sebelumnya tumbuh 5,15% (yoy). Dari sisi permintaan,
perbaikan PDRB ditopang oleh peningkatan kinerja komponen konsumsi rumah tangga ditengah
kinerja ekspor luar negeri yang masih tumbuh positif. Dari sisi penawaran, ketiga lapangan usaha (LU)
utama Sumatera Selatan mengalami perbaikan kinerja yaitu LU Pertanian, LU Industri Pengolahan,
serta LU Perdagangan Besar dan Eceran. Dari sisi inflasi, meningkatnya aktivitas ekonomi dan
masyarakat terutama memasuki bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul
Fitri juga mulai terlihat dari realisasi inflasi pada triwulan II 2022 yang tercatat meningkat sebesar 5,39%
(yoy).

Dalam kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam memberikan data dan informasi yang kami perlukan antara lain Pemerintah
Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Badan Pusat Statistik (BPS), perbankan, akademisi, dan instansi
pemerintah lainnya, serta para pelaku usaha. Harapan kami, kerja sama yang baik selama ini dapat
terus berlanjut dan ditingkatkan lagi pada masa mendatang. Kami menyadari bahwa cakupan dan
analisis dalam Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan ini masih jauh dari sempurna.
Berbagai saran, kritik dan dukungan informasi/data dari Bapak/Ibu sekalian sangat kami harapkan
guna peningkatan kualitas dari laporan ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan berkah dan karunia-Nya, serta memberikan
kemudahan kepada kita semua dalam upaya menyumbangkan pemikiran untuk pengembangan
ekonomi regional khususnya dan pengembangan ekonomi nasional pada umumnya. Akhir kata, kami
berharap Laporan Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan Edisi Agustus 2022 ini bermanfaat bagi
bangsa dan negara Indonesia.

Palembang, Agustus 2022


KEPALA PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Erwin Soeriadimadja
Direktur

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN iii
Daftar
Isi

DAFTAR ISI

Visi Misi Bank Indonesia iii


Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel x
Daftar Grafik xi
Ringkasan Eksekutif xiv
Tabel Indikator Ekonomi xviii

BAB I BAB III

Perkembangan Ekonomi Makro


Regional Perkembangan Inflasi Daerah
1.1 Perkembangan Ekonomi Secara Umum 2 3.1 Inflasi Secara Umum 26
1.2 Perkembangan Ekonomi Sisi Penggunaan 3 3.2 Inflasi Menurut Kelompok Pengeluaran 27
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga dan Pemerintah 3 3.2.1 Ke l o m p o k M a k a n a n , M i n u m a n , d a n 27
1.2.2 Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto 5 Tembakau
(PMTB)/Investasi 3.2.2 Kelompok Pakaian dan Alas Kaki 27
1.2.3 Ekspor Luar Negeri 6 3.2.3 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan 28
1.2.4 Impor Luar Negeri 8 Bahan Bakar Rumah Tangga
1.3 Perkembangan Ekonomi Menurut Lapangan 10 3.2.4 Kelompok Perlengkapan, Peralatan, dan 28
Usaha Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
1.3.1 Lapangan Usaha Pertambangan dan Penggalian 11 3.2.5 Kelompok Kesehatan 29
1.3.2 Lapangan Usaha Industri Pengolahan 11 3.2.6 Kelompok Transportasi 29
1.3.3 Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan 12 3.2.7 Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa 29
Perikanan Keuangan
1.3.4 Lapangan Usaha Perdagangan Besar dan Eceran, 13 3.2.8 Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya 29
dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 3.2.9 Kelompok Pendidikan 30
1.3.5 Lapangan Usaha Konstruksi 14 3.2.10 Kelompok Penyediaan Makanan dan 30
Minuman/Restoran
3.2.11 Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa 31
Lainnya
BAB II 3.3 Perkembangan Inflasi Bulanan dan Tracking 31
Inflasi Triwulan III 2022
Keuangan Pemerintah 3.4 Analisis Inflasi Spasial 33
2.1 Gambaran Umum 18 3.4.1 Kota Palembang 33
2.2 APBD Wilayah Provinsi Sumatera Selatan 18 3.4.2 Kota Lubuklinggau 33
2.2.1 Realisasi Pendapatan APBD Sumatera Selatan 18 3.5 Upaya dan Tantangan Pengendalian Inflasi 34
2.2.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Daerah 20
Provinsi Sumatera Selatan
2.3 APBN Provinsi Sumatera Selatan 21

Laporan Perekonomian
iv PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Isi

BAB IV BAB VII

Stabilitas Keuangan Daerah dan Prospek Pertumbuhan


Pengembangan Usaha Mikro Kecil Ekonomi dan Inflasi
dan Menengah Daerah
4.1 Kondisi Umum 40 7.1 P ro s p e k Pe r t u m b u h a n E ko n o m i 74
4.2 Pembiayaan Daerah 41 Keseluruhan Tahun 2022
4.2.1 Perkembangan Pembiayaan Korporasi 41 7.2 Prospek Inflasi Keseluruhan Tahun 2022 76
4.2.2 Perkembangan Pembiayaan Sektor Rumah 43
Tangga
4.3 Pe n g e m b a n g a n A k s e s Ke u a n g a n d a n 45
Pembiayaan UMKM

BAB V

Penyelenggaraan
Sistem Pembayaran dan BOKS
Pengelolaan Uang Rupiah
5.1 Perkembangan Sistem Pembayaran Tunai Dan 52 Boks A : Kantor Perwakilan Bank Indonesia 36
Pengelolaan Uang Rupiah Provinsi Sumatera Selatan Inisiasi
5.2 Perkembangan Sistem Pembayaran Non Tunai 52 Implementasikan Digital Farming di
5.2.1 Transaksi SKNBI dan BI-RTGS 52 Sumatera Selatan
5.2.2 Perkembangan Alat Pembayaran Menggunakan 53 Boks B : Penyelenggaraan Side Event 60
Kartu Presidensi G20: Leaders Talk dan
5.3 Perkembangan Transaksi Elektronifikasi dan E- 55 Festival Ekonomi Keuangan Digital
Commerce Sumatera Selatan Bertajuk “Digital Kito
Galo” 2022
5.4 Kegiatan Penukaran Valuta Asing Bukan Bank 58
(KUPVA BB) Berizin dan Penyelenggaraan
Transfer Dana Bukan Bank (PTD BB)

BAB VI

Perkembangan
Ketenagakerjaan dan
Kesejahteraan Daerah
6.1 Kondisi Ketenagakerjaan 66
6.2 Kondisi Kesejahteraan 66
6.3 Kemiskinan 67

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN v
Daftar
Tabel

Daftar Tabel
Tabel 1.1. Andil Pertumbuhan Ekonomi Sumatera 3 Tabel 3.11. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 30
Selatan 2020-2022.(%yoy) Pendidikan
Tabel 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Sisi 4 Tabel 3.12. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 31
Pengeluaran (%yoy) Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
Tabel 1.3. Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Sisi 4 Tabel 3.13. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 31
Pengeluaran (%qtq) Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
Tabel 1.4. Perkembangan Nilai Impor Komoditas Utama 9 Tabel 3.14. Inflasi Kota Palembang Berdasarkan Kelompok 33
Provinsi Sumatera Selatan (Juta US$) Pengeluaran
Tabel 1.5. Laju Pertumbuhan Tahunan Sektoral PDRB 10 Tabel 3.15. Inflasi Kota Lubuklinggau Berdasarkan 34
Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%yoy) Kelompok Pengeluaran
Tabel 1.6. Laju Pertumbuhan Triwulanan Sektoral PDRB 10
Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%qtq) Tabel 4.1. P ro p o rs i Pe ny a l u ra n K re d i t U M K M 46
Berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan II 2022.
Tabel 2.1. A n g g a ra n d a n Re a l i s a s i Pe n d a p at a n 18 Tabel 4.2. Program UMKM Ketahanan Pangan Bank 47
Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Indonesia Provinsi Sumatera Selatan
Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah 20 Tabel 4.3. Ke g i at a n Pe n g e m b a n g a n U M K M d a n 48
Daerah Provinsi Sumatera Selatan Pengembangan Ekonomi Lokal di Sumatera
Tabel 2.3. Realisasi Pendapatan Negara di Provinsi 21 Selatan
Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021.dan
Tahun 2022. Tabel 5.1. Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi 53
Tabel 2.4. Uraian Belanja Modal K/L Sumatera Selatan 21 Sumatera Selatan
Tabel 2.5. Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah 22 Tabel 5.2. Perkembangan Transaksi Penggunaan Uang 55
Pusat Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Elektronik di Provinsi Sumatera Selatan
Jenis Belanja Triwulan II Tahun 2021.dan Tahun
2022. Tabel 6.1. Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan 67
Saat Ini Dibandingkan 6.Bulan Yang Lalu
Tabel 3.1. Perkembangan Inflasi Tahunan Provinsi 26 Triwulan II 2022.
Sumatera Selatan Tabel 6.2. Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan 67
Tabel 3.2. Komoditas Utama Penyumbang Inflasi dan 26 6.Bulan YAD Triwulan II 2022.
Deflasi Triwulan II 2022.
Tabel 3.3. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 27 Tabel 7.1. Global Economic Growth Outlook (%;yoy) 68
Makanan, Minuman dan Tembakau Tabel 7.2. World Trade Growth Outlook (%;yoy) 69
Tabel 3.4. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 28
Pakaian dan Alas Kaki
Tabel 3.5. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 28
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Rumah Tangga
Tabel 3.6. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 28
Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan
Rumah Tangga
Tabel 3.7. Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 29
Kesehatan
Tabel 3.8 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 29
Transportasi
Tabel 3.9 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 30
Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Tabel 3.10 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok 30
Rekreasi, Olahraga dan Budaya

Laporan Perekonomian
vi PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Grafik

Daftar Grafik
Grafik 1.1. PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB 3 Grafik 1.27. Penyaluran Kredit Sektor Industri Pengolahan 12
Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 Sumatera Selatan
Grafik 1.2. PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan 3 Grafik 1.28 Pe ny a l u ra n K re d i t S e kto r Pe r t a n i a n , 13
PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 Kehutanan dan Perikanan
Grafik 1.3. Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan 5 Grafik 1.29 Likert Scale Harga Jual Sumatera Selatan 13
Lama Survei Konsumen Bank Indonesia Grafik 1.30 Likert Scale Margin di Sumatera Selatan 13
Grafik 1.4. Pertumbuhan Kredit Konsumsi Sumatera 5 Grafik 1.31. Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) 14
Selatan Sumatera Selatan
Grafik 1.5. Realisasi Belanja APBD Sumatera Selatan 5 Grafik 1.32. Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi Sumatera 14
Grafik 1.6. Realisasi Belanja APBN di Sumatera Selatan 5 Selatan
Grafik 1.7. Pe r ke m b a n g a n P M A - P M D N W i l a y a h 6
Sumatera Selatan Grafik 2.1. Struktur Anggaran Belanja Keuangan 18
Grafik 1.8 Volume Penjualan Semen di Sumatera Selatan 6 Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan
Grafik 1.9 Perkembangan PDRB Komponen Ekspor Luar 7 Triwulan II 2022.(Rp Miliar)
Negeri Sumatera Selatan Grafik 2.2. Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah 19
Grafik 1.10 Pe r ke m b a n g a n Ha rg a Ko m o d i t a s 7 Provinsi Sumatera Selatan
Internasional Grafik 2.3. Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Provinsi 20
Grafik 1.11. Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor 7 Sumatera Selatan
Sumatera Selatan Grafik 2.4. Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan 22
Grafik 1.12. Perkembangan Volume Ekspor Impor 7 Triwulan II 2021.berdasarkan Wilayah
Sumatera Selatan Grafik 2.5. Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan 22
Grafik 1.13. Perkembangan Nilai Ekspor Karet Sumatera 8 Triwulan II 2022.berdasarkan Jenis TKDD
Selatan
Grafik 1.14. Perkembangan Nilai Ekspor Batubara 8 Grafik 3.1. Perkembangan Inflasi Sumatera Selatan, 27
Sumatera Selatan Sumatera, dan Nasional
Grafik 1.15. Perkembangan Nilai Ekspor Pulp&Paper 8 Grafik 3.2. Inflasi Provinsi di Regional Sumatera periode 27
Sumatera Selatan Triwulan II 2022.
Grafik 1.16. Perkembangan Nilai Ekspor Kelapa Sawit 8 Grafik 3.3. Pe r ke m b a n g a n I n f l a s i Kot a S a m p e l 29
Sumatera Selatan Perhitungan Inflasi
Grafik 1.17. Pangsa Ekspor Luar Negeri Sumatera Selatan 8
berdasarkan Nilai Ekspor Grafik 4.1. Perkembangan Pertumbuhan DPK dan Aset 40
Grafik 1.18. Pangsa Negara Tujuan Ekspor Berdasarkan 8 Perbankan di Sumatera Selatan
Nilai Ekspor Grafik 4.2. Perkembangan DPK Perbankan Berdasarkan 40
Grafik 1.19. Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera 9 Jenis Simpanan
Selatan Grafik 4.3. +Perkemb angan Pertumbuhan Kredit 40
Grafik 1.20. Perkembangan Volume Impor Provinsi 9 Sumatera Selatan Berdasarkan Lokasi Proyek
Sumatera Selatan Grafik 4.4. Pe r ke m b a n g a n Pe r t u m b u h a n K re d i t 40
Grafik 1.21. Perkembangan Impor Provinsi Sumatera 9 Sumatera Selatan Berdasarkan Lokasi Proyek
Selatan Berdasarkan Negara Asal Grafik 4.5. +Perkembangan Kredit Korporasi di Sumatera 41
Grafik 1.22. Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan 9 Selatan
Berdasarkan Negara Asal Grafik 4.6. Perkembangan Kredit Korporasi di Sumatera 41
Grafik 1.23. Penyaluran Kredit Sektor Pertambangan dan 11 Selatan
Penggalian Sumatera Selatan Grafik 4.7. Likert Scale Investasi 42
Grafik 1.24. Likert scale Persediaan di Sumatera Selatan 11 Grafik 4.8 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan 42
Grafik 1.25. Likert Scale Penjualan Domestik Pelaku Usaha 12 Sektor Ekonomi
di Sumatera Selatan Grafik 4.9 NPL Kredit Korporasi Sumatera Selatan 42
Grafik 1.26. Likert Scale Kapasitas Utilisasi Pelaku Usaha di 12 Grafik 4.10 Indeks Keyakinan Konsumen di Sumatera 43
Sumatera Selatan Selatan

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN vii
Daftar
Grafik

Grafik 4.11. Perkembangan Kredit Rumah Tangga di 43 Grafik 5.22. Proporsi Penyaluran Jumlah KPM Bantuan 57
Sumatera Selatan Sembako
Grafik 4.12. Perkembangan Kredit Rumah Tangga di 44 Grafik 5.23. Proporsi Penyaluran Nominal Bantuan 57
S u m ate ra S e l at a n m e n u ru t ke l o m p o k Sembako
penggunaan Grafik 5.24. Nominal transaksi e-commerce 58
Grafik 4.13. Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga 44 Grafik 5.25. Frekuensi transaksi e-commerce 58
Sumatera Selatan Grafik 5.26. Pe r ke m b a n g a n Tra n s a k s i KU PVA B B 58
Grafik 4.14. Perkembangan Kredit UMKM di Sumatera 45 Sumatera Selatan
Selatan Grafik 5.27. Transfer Dana Domestik-incoming 59
Grafik 4.15. Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan 45 Grafik 5.28 Transfer Dana Luar Negeri-incoming 59
Berdasarkan Skala Usaha: (a) Pangsa Kredit Grafik 5.29 Transfer Dana Domestik-Outgoing 59
UMKM; dan (b) Nominal Penyaluran dan Grafik 5.30 Transfer Dana Luar Negeri-Outgoing 59
Pertumbuhan Kredit (%yoy)
Grafik 4.16. Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan 46 Grafik 6.1. Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Saat 66
Berdasarkan Jenis Penggunaan : (a) Nominal Ini Dibandingkan 6.Bulan Yang Lalu
Penyaluran dan Pertumbuhan Kredit (%yoy); Grafik 6.2. Indeks Harga yang Diterima, Indeks Harga 66
dan (b) Pangsa Kredit UMKM yang dibayar dan Nilai Tukar Petani
Grafik 4.17. Perkembangan NPL Kredit UMKM Sumatera 47 Grafik 6.3. Perkembangan NTP dan Inflasi Perdesaan 67
Selatan Sumatera Selatan
Grafik 6.4. Nilai Tukar Petani Per Subsektor 67
Grafik 5.1. Aliran Uang kartal di Provinsi Sumatera Selatan 52 Grafik 6.5 Perkembangan Penduduk Miskin 68
Grafik 5.2. Perkembangan Pemusnahan Uang Tidak Layak 52 Grafik 6.6 Perkembangan Gini Ratio Sumatera Selatan 69
Edar di Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional
Grafik 5.3. Perkembangan Nominal Transaksi Kliring 53 Grafik 6.7 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk 69
Sumatera Selatan Grafik 6.8 Distribusi Penpadatan Perkapitan Penduduk 70
Grafik 5.4. Perkembangan Jumlah Warkat Transaksi 53 Perkotaan
Kliring Sumatera Selatan Grafik 6.9 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk 70
Grafik 5.5. Perkembangan Nominal Transaksi RTGS 53 Perdesaan
Sumatera Selatan
Grafik 5.6. Perkembangan Volume Transaksi RTGS 53 Grafik 7.1. Penjualan Eceran 75
Sumatera Selatan Grafik 7.2 Mobilitas Masyarakat 75
Grafik 5.7. Jumlah Nominal Kartu ATM/D 54
Grafik 5.8 Volume Transaksi Kartu ATM/D 54
Grafik 5.9 Pangsa Transaksi ATM/D 54
Grafik 5.10 Jumlah Kartu ATM/D 54
Grafik 5.11. Nominal Transaksi Kartu Kredit 54
Grafik 5.12. Volume Transaksi Kartu Kredit 54
Grafik 5.13. Pangsa Transaksi Kartu Kredit 55
Grafik 5.14. Jumlah Kartu Kredit 55
Grafik 5.15. Jumlah UE 56
Grafik 5.16. Jumlah UE Reader 56
Grafik 5.17. Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan Nominal 56
Grafik 5.18 Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan 56
Frekuensi
Grafik 5.19 Jumlah Merchant QRIS 57
Grafik 5.20 Persebaran Merchant QRIS 57
Grafik 5.21. Proporsi Penyaluran Keluarga Penerima 57
Manfaat (KPM)

Laporan Perekonomian
viii PROVINSI SUMATERA SELATAN
RINGKASAN
EKSEKUTIF

Perkembangan Ekonomi Daerah


Pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan triwulan II 2022 tumbuh akselerasi dibanding triwulan
sebelumnya, melanjutkan pemulihan seiring dengan semakin terkendalinya pandemi COVID-19.
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tumbuh 5,18% (yoy) pada triwulan II 2022, lebih tinggi dibanding triwulan
I 2022 yang sebesar 5,15% (yoy). Jika dilihat secara triwulanan, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan juga
tercatat mengalami perbaikan pada triwulan laporan menjadi sebesar 4,37% (qtq). Perbaikan ekonomi
Sumatera Selatan terutama ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan ekspor luar negeri serta
beberapa lapangan usaha (LU) utama. Membaiknya pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada triwulan II
2022 juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional dan Sumatera yang membaik dengan pertumbuhan
positif masing-masing sebesar 5,44% (yoy) dan 4,95% (yoy). Sementara itu, pangsa ekonomi Sumatera Selatan
terhadap ekonomi nasional dan ekonomi Sumatera pada triwulan laporan relatif stabil, masing-masing sebesar
2,90% dan 13,69%. Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi pada triwulan II 2022 didorong oleh peningkatan
kinerja komponen konsumsi rumah tangga (RT) ditengah kinerja ekspor luar negeri yang masih tumbuh positif.
Selanjutnya, di sisi LU, kinerja ekonomi pada triwulan II 2022 ditopang oleh kinerja positif LU pertanian, LU industri
pengolahan, dan LU perdagangan besar dan eceran. Peningkatan kinerja LU pertanian seiring dengan masuknya
periode puncak panen tanaman bahan makanan (padi) pada triwulan laporan. Sementara itu, peningkatan kinerja
LU industri pengolahan bersumber dari perbaikan kinerja subsektor industri batubara dan migas serta subsektor
industri makanan dan minuman seiring dengan peningkatan permintaan dari mitra dagang utama (India) dan
adanya periode HBKN Idul Fitri. Selain itu, masuknya bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri juga ikut mendorong
kinerja LU perdagangan besar dan eceran.

Perkembangan Keuangan Daerah


Pada triwulan II 2022, realisasi pendapatan pemerintah daerah gabungan menunjukkan peningkatan di
tengah tren perlambatan realisasi belanja gabungan. Target pendapatan pemerintah (APBD dan APBN) di
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 menunjukkan penurunan sebesar 0,42% (yoy) menjadi sebesar Rp54,66
triliun. Meskipun demikian, realisasi pendapatan pemerintah sampai dengan triwulan II 2022 senilai Rp23,14 triliun
atau sebesar 42,33% dari target, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar 39,68% dari
target atau Rp21,78 triliun. Pagu belanja pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
juga menunjukkan penurunan sebesar 6,30% (yoy) menjadi Rp82,32 triliun. Sejalan dengan penurunan pagu,
realisasi belanja pemerintah sampai dengan triwulan laporan juga lebih rendah dari periode yang sama tahun 2021
yaitu sebesar Rp28,98 triliun atau 35,20% dari pagu. Realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) triwulan II
2022 sebesar 43,59% dari pagu, sedikit menurun dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya dengan
realisasi sebesar 45,09% dari pagu. Selanjutnya, Bank Indonesia berkoordinasi dengan Tim Percepatan dan
Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk mendorong
implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD). Percepatan dan perluasan ETPD diharapkan
dapat meningkatkan transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola, dan mengintegrasikan
sistem pengelolaan keuangan daerah dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah.

Perkembangan Inflasi Daerah


Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 5,39% (yoy), meningkat
dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang sebesar 2,96% (yoy). Peningkatan inflasi didorong oleh kenaikan
harga pangan dan energi global serta gangguan produktivitas akibat faktor cuaca yang kurang kondusif.
Komoditas yang menyumbang peningkatan inflasi terbesar pada triwulan berjalan adalah cabai merah, minyak
goreng dan bawang merah. Inflasi pada triwulan III 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan

Laporan Perekonomian
x PROVINSI SUMATERA SELATAN
Ringkasan
Eksekutif

dengan triwulan sebelumnya namun masih terkendali. Inflasi diperkirakan didorong oleh terus berlanjutnya
peningkatan permintaan seiring dengan pemulihan ekonomi di tengah potensi masih terjadinya gangguan pasokan
akibat cuaca serta krisis pangan dan energi ditengah tensi geopolitik global. Kegiatan pengendalian inflasi daerah
akan terus dilanjutkan dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian Inflasi 4K yaitu Ketersediaan
Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif. Selain itu, Bank Indonesia di
daerah akan terus memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah Daerah dan instansi terkait melalui Tim
Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sebagai wadah penguatan kerjasama dan sinergi dalam menjaga pasokan
(supply) komoditas pangan dan daya beli masyarakat.

Pembiayaan Daerah dan Pengembangan Usaha Mikro Kecil


dan Menengah
Stabilitas sistem keuangan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 terus membaik yang tercermin
dari fungsi intermediasi perbankan yang masih menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan NPL yang
relatif terjaga. Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan, penyaluran pembiayaan
perbankan Sumatera Selatan pada pada triwulan II 202 tercatat meningkat didorong oleh perbaikan kinerja kredit
korporasi maupun rumah tangga. Risiko kredit terus mengalami penurunan dengan nilai Non-Performing Loan
(NPL) yang masih terjaga di angka 5,10%. Optimisme pelaku usaha yang mulai membaik pada triwulan II 2022
ditunjukkan dari penyaluran kredit korporasi yang meningkat sebesar 11,56% (yoy). Peningkatan ini
utamanya didominasi oleh kredit untuk LU Industri Pengolahan, LU Konstruksi, LU Pertambangan dan Penggalian,
serta LU Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan. Sejalan dengan itu, kredit konsumsi rumah tangga menunjukkan
peningkatan permintaan, terutama kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kepemilikan rumah (KPR). Pemulihan
ekonomi serta tingginya harga komoditas saat ini menjadi salah satu faktor yang mendorong peningkatan kredit
konsumsi rumah tangga di Sumatera Selatan. Sementara penyaluran kredit UMKM tercatat mengalami
peningkatan sebesar 15,70% (yoy) dengan tingkat risiko yang masih dalam batas aman. Peningkatan kredit
UMKM pada triwulan II 2022 utamanya didorong oleh peningkatan penyaluran kredit UMKM skala mikro.

Penyelenggaraan Sistem Pembayaran dan Pengelolaan


Uang Rupiah
Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2022, penyelenggaraan sistem
pembayaran non tunai dan tunai di Sumatera Selatan mengalami pertumbuhan yang lebih baik. Transaksi
RTGS pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp70,56 triliun tumbuh tinggi 27,23% (yoy) dibandingkan triwulan
sebelumnya yang tercatat Rpp51,47 triliun atau terkontraksi -8,42% (yoy). Transaksi kartu kredit tercatat Rp582,96
miliar tumbuh 33,16% (yoy) dibandingan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp488,35 triliun tumbuh 12,80% (yoy).
Hal ini sejalan dengan meningkatnya aktivitas ekonomi selama periode HBKN Ramadhan dan Idul Fitri serta
adaptasi terhadap pembatasan kegiatan selama masa pandemi COVID-19 di Sumatera Selatan yang mendorong
transaksi online oleh masyarakat. Sementara itu, transaksi uang kartal tercatat net outflow sebesar Rp1,62 triliun
dengan inflow sebesar RpRp4,44 triliun dan outflow sebesar Rp6,06 triliun. Transaksi Uang Elektronik (UE) tercatat
Rp2,30 triliun, tumbuh 53,95% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp1,89 triliun,
tumbuh 48,67% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, transaksi e-commerce meningkat menjadi Rp2,51 triliun atau
tumbuh 40,94% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp2,13 triliun atau tumbuh 40,53% (yoy).
Hal ini didukung oleh adaptasi masyarakat akan kebutuhan instrumen pembayaran non tunai yang tetap aman untuk
digunakan di era new normal.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN xi
Ringkasan
Eksekutif

Perkembangan Ketenagakerjaan dan Kesejahteraan Daerah


Pada triwulan II 2022 kondisi ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan perbaikan
disertai dengan penurunan tingkat kemiskinan. Kondisi ketenagakerjaan di Sumatera Selatan mengalami
terus menunjukkan perbaikan seiring dengan pemulihan aktivitas ekonomi. Hal ini terkonfirmasi dari hasil Survei
Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) kepada pelaku usaha di Sumatera Selatan yang mengalami kenaikan pada triwulan
II 2022. Nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penggunaan tenaga kerja dalam SKDU sebesar -1,75% pada triwulan I
2022, menjadi 3,20% pada triwulan berjalan.

Angka kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan laporan mengalami penurunan. Jumlah
penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan pada Maret 2022 sebanyak 1,04 juta orang atau 11,90% dari total
penduduk Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduk miskin pada Maret 2022 menurun dibandingkan dengan
jumlah penduduk miskin pada September 2021 yang tecatat sebanyak 12,79% dari total penduduk Provinsi
Sumatera Selatan serta juga lebih rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 yang
sebesar 12,84%.

Prospek Perekonomian
Mempertimbangkan tantangan perekonomian global dan nasional serta berbagai indikator dini,
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh menguat
dengan inflasi yang tetap terjaga. Pada tahun 2022, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan
tumbuh pada kisaran 4,18% - 5,78% (yoy), lebih tinggi dibanding tahun 2021 yang sebesar 3,58% (yoy). Perbaikan
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan didukung oleh perbaikan pada komponen konsumsi dan investasi,
sedangkan dari sisi lapangan usaha didorong oleh perbaikan LU pertambangan dan penggalian, LU industri
pengolahan, LU pertanian, serta LU perdagangan besar dan eceran. Akselerasi pertumbuhan ekonomi Sumatera
Selatan perlu terus didorong antara lain dapat melalui (i) peningkatan kapasitas dan produktivitas pertanian
termasuk dengan percepatan realisasi proyek food estate; (ii) hilirisasi komoditas unggulan, termasuk batubara
dan sawit dengan dukungan infrastruktur dan kemudahan perizinan; serta (iii) pengembangan sumber
pertumbuhan ekonomi baru yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pada tahun 2022, inflasi Sumatera Selatan diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sejalan
dengan pemulihan perekonomian dan berada sedikit lebih tinggi dari kisaran target inflasi nasional yang
sebesar 3,0±1%. Prakiraan ini utamanya disebabkan oleh permintaan masyarakat yang membaik dan transmisi
harga global ke domestik yang masih berlanjut. Inflasi 2022 diprakirakan meningkat pada seluruh kategori yakni
volatile food, administered price, dan core inflation. Dalam menjaga stabilitas inflasi kedepan, beberapa hal yang
menjadi kunci yang perlu menjadi perhatian antara lain (i) pemanfaatan data makro dan mikro untuk memperkuat
identifikasi sumber tekanan inflasi; (ii) menjaga pasokan khususnya komoditas pangan termasuk melalui
kerjasama antar daerah (KAD); serta (iii) mendorong keterjangkauan harga melalui pasar murah dengan
mengoptimalkan penggunaan anggaran belanja tidak terduga.

Laporan Perekonomian
xii PROVINSI SUMATERA SELATAN
INDIKATOR
UTAMA

A.PDRB & INFLASI

2020 2021 2022


INDIKATOR
III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
MAKRO

Indeks Harga Konsumen

Sumatera Selatan 103,56 104,66 104,66 105,18 105.53 105,47 106,57 106,57 108.29 111,22

Palembang 103,53 104,62 104,62 105,17 105.49 105,44 106,55 106,55 108.29 111,21

Lubuk Linggau 103,92 105,08 105,08 105,26 105.42 105,78 106,79 106,79 108.34 111,30

Laju Inflasi Tahunan (yoy)

Sumatera Selatan 1,01 1,55 1,55 1,12 1,24 1,84 1,82 1,82 2.96 5,40

Palembang 0,98 1,50 1,50 1,11 1,21 1,84 1,85 1,85 2.97 5,42

Lubuk Linggau 1,41 1,97 1,97 1,31 1,63 1,79 1,63 1,63 2.93 5,12

2020 2021 2022


INDIKATOR
III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
MAKRO

Pertumbuhan Tahunan PDRB Sektoral (yoy) (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,92 5,12 3,58 5,15 5,18

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (2,18) 3,49 1,74 2,05 3,67 2,03 4,03 2,91 4,30 4,83

Pertambangan dan Penggalian (4,90) (6,68) (4,04) (3,37) 7,60 7,55 9,47 5,35 8,55 2,52

Industri Pengolahan (0,49) (0,80) 0,69 (0,01) 2,01 2,95 4,29 2,30 4,10 6,80

Pengadaan Listrik dan Gas 16,99 16,88 14,67 9,08 7,36 3,52 3,44 5,76 (3,37) 4,01

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5,75 5,34 4,83 0,37 (1,76) (6,81) (9,87) (4,69) 0,94 2,49

Konstruksi (0,59) (0,61) (0,01) 1,43 0,55 (0,74) (1,21) (0,02) 2,13 1,97

Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (1,93) (2,94) (1,32) (2,97) 12,66 6,32 8,11 5,79 9,43 12,01

Transportasi dan Pergudangan (9,30) (8,70) (5,91) (13,39) 4,28 0,51 2,72 (1,86) 5,94 14,09

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (10,21) (7,50) (7,21) (8,28) 19,43 3,98 5,75 4,43 10,66 18,61

Informasi dan Komunikasi 14,50 14,82 12,79 9,39 5,70 4,99 4,34 6,04 5,41 7,78

Jasa Keuangan dan Asuransi 3,96 4,18 1,64 5,15 5,15 2,99 (2,30) 4,19 (4,77) (0,07)

Real Estate 0,85 (0,34) 2,24 1,64 1,64 7,07 8,69 5,81 5,41 6,12

Jasa Perusahaan (5,23) (7,07) (2,08) (3,15) (3,15) 2,76 2,88 0,60 3,27 2,56

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 5,19 2,37 4,17 (0,02) 14,21 (0,08) 1,58 3,88 (0,03) (0,03)

Jasa Pendidikan (4,02) (4,22) (1,50) 0,40 0,40 7,57 8,39 6,57 (0,31) (0,02)

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 8,78 9,08 10,14 0,92 0,92 8,29 8,51 5,63 7,82 5,25

Jasa lainnya 4,79 1,31 5,23 (0,13) (0,07) (0,03) 3,91 0,93 0,44 0,47

Pertumbuhan Tahunan PDRB Penggunaan (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,92 5,12 3,58 5,15 5,18

Konsumsi Rumah Tangga (2,77) (3,26) (1,94) (4,56) 5,37 2,21 5,10 1,94 6,19 7,21

Konsumsi Lembaga Non Profit Rumah Tangga (5,40) (7,35) (5,96) (3,09) 6,34 1,19 4,01 2,03 1,53 3,30

Konsumsi Pemerintah (12,33) (23,18) (12,86) 1,76 6,65 1,69 1,60 2,90 (0,99) (19,59)

Investasi 1,35 (0,01) 1,25 (0,01) 2,35 (7,90) (6,60) (3,14) (3,08) (8,21)

Ekspor Luar Negeri (11,63) (0,26) (6,41) 6,06 37,68 32,13 23,10 24,04 14,73 12,32

Impor Luar Negeri 15,91 61,93 18,59 (10,60) 12,76 (30,43) (32,85) (19,03) (0,06) (0,27)

Laporan Perekonomian
xiv PROVINSI SUMATERA SELATAN
Tabel
Indikator

2020 2021 2022


EKSPOR IMPOR
III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Nilai ekspor nonmigas (USD Juta) 838,40 992,57 3.420,44 1.091,61 1.157,80 1.378,69 1.524,33 5.152,44 1.392,17 1.749,22

Nilai impor nonmigas (USD Juta) 219,21 393,85 914,84 225,96 244,88 149,39 277,70 897,93 190,91 216,72

Volume ekspor nonmigas (juta kg) 4.474,23 5.333,21 19.478,15 6.091,57 6.262,28 7.530,94 7.521,50 27.406,29 6.558,65 8.664,93

Volume impor nonmigas (juta kg) 250,98 297,47 1.135,51 248,02 301,47 191,81 325,92 1.067,23 174,84 309,64

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN xv
Tabel
Indikator

B.PERBANKAN

2020 2021 2022


INDIKATOR
III IV I II III IV I II
Perbankan

Total Aset (Rp Triliun) 116,76 115,09 118,28 123,44 127,99 130,36 136,10 132,50

DPK (Rp Triliun) 91,98 89,08 90,11 92,52 95,83 100,52 106,48 102,29

- Giro 16,4 13,4 16,2 15,4 15,2 14,4 18,8 19,1

- Tabungan 41,6 45,1 44,1 46,2 46,6 50,0 48,5 50,4

- Deposito 34,0 30,6 29,8 30,9 34,1 36,1 39,2 32,8

Jumlah Rekening DPK (Ribu) 25.516 26.483 28.351 29.055 29.562 30.852 31.802 32.679

- Giro 264 264 275 276 275 287 312 328

- Tabungan 24.960 25.932 27.788 28.496 29.006 30.288 31.219 32.085

- Deposito 292 287 288 283 281 277 270 266

Kredit Berdasarkan Penggunaan (Rp Triliun) 125,45 122,56 125,96 125,17 123,04 127,25 130,03 137,75

- Modal Kerja 54,13 48,20 51,05 50,92 50,97 55,42 56,48 60,25

- Investasi 32,45 35,18 35,46 34,40 31,50 31,08 31,73 34,93

- Konsumsi 38,87 39,19 39,45 39,85 40,57 40,75 41,82 42,57

Total Kredit (Rp Triliun) 125,45 122,56 125,96 125,17 123,04 127,25 130,03 137,75

Kredit Lapangan Usaha/Korporasi (RpTriliun) 86,58 83,37 86,51 85,31 82,47 86,50 88,21 95,18

Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 20,70 21,37 21,49 22,14 20,54 21,95 23,09 23,87

Pertambangan dan Penggalian 3,40 3,18 3,68 3,76 3,60 6,62 6,48 6,71

Industri Pengolahan 24,19 23,65 25,26 23,31 22,83 22,74 23,11 28,91

Listrik, Gas dan Air Bersih 4,85 2,94 2,80 2,49 2,19 2,10 2,09 1,87

Konstruksi 7,26 6,70 6,36 6,01 6,14 5,17 5,09 5,01

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor 17,72 17,08 18,38 19,00 19,32 19,39 19,93 22,17

Transportasi dan Pergudangan dan Komunikasi 2,12 2,05 2,06 2,06 1,53 2,11 2,16 2,24

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,86 1,83 1,86 1,88 1,92 1,89 1,88 2,36

Keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan 2,60 2,53 2,60 2,64 2,52 2,50 2,35 2,36

Jasa-jasa 1,87 2,04 2,01 2,02 1,87 2,02 2,02 2,04

Kredit Bukan Lapangan Usaha/Kredit Konsumsi 38,87 39,19 39,45 39,85 40,57 40,75 41,82 42,57

Rumah Tinggal 10,48 10,69 10,93 11,30 11,68 11,70 12,03 12,03

Flat dan Apartemen 0,07 0,07 0,07 0,07 0,08 0,07 0,07 0,07

Rumah Toko (Ruko) dan Rumah Kantor (Rukan) 0,60 0,58 0,55 0,53 0,51 0,51 0,50 0,48

Kendaraan Bermotor 2,84 2,62 2,53 2,43 2,37 2,51 2,64 2,76

Multiguna 17,27 17,47 17,47 17,60 17,60 17,83 18,19 18,43

Lainnya 7,60 7,77 7,90 7,93 8,33 8,13 8,39 8,80

LDR 136,4% 137,6% 139,8% 135,3% 128,4% 126,6% 122,1% 134,7%

NPL Gross 3,62% 3,62% 3,62% 3,55% 2,77% 5,59% 5,44% 5,10%

Laporan Perekonomian
xvi PROVINSI SUMATERA SELATAN
C. SISTEM PEMBAYARAN

2020 2021 2022


KETERANGAN
III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Jumlah hari 62 60 ] 61 59 62 63 246 61 55

1. Perputaran Kliring  

a.Nominal (Rp Miliar) 11.324 12.441 43.455 11.356 11.283 11,121 12.640 46.400 10.638 10.516

b.Warkat (lembar) 268.290 279.751 1.061.170 242.173 242.088 229,418 262.188 975.867 213.654 207.903

2. Rata-rata Harian Kliring  

a.Nominal (Rp Miliar) 182,7 207,4 178,3 186,2 191,2 179.4 200,6 188,6 174,4 191,2

b.Jumlah Warkat (lembar) 4.327 4.663 4.365 3.970 4.103 3,700 4.162 3.969 3.503 3.780

3. Rata-rata Harian RTGS  

a.Nominal/Hari (Rp Miliar) 927,7 962,2 826,3 919,6 940,0 861.9 907,5 903,8 842,2 1.282,90

b.Jumlah Warkat (lembar) 308 388 294 341 364 347 416 366 355 376

4. Penolakan Cek/BG  

a.Nominal (Rp Miliar) 106,0 83,2 438,3 93,6 78,9 105.4 77,4 321,5 60,5 50,2

b.Warkat (lembar) 1.845 1.691 8.722 1.804 1.501 1,999 1.839 7.143 1.954 1.493

5. Penolakan Cek/BG  

a.Nominal (%) 0,94% 0,67% 1,01% 0,82% 0,70% 0.95% 0,61% 0,69% 0,57% 0,48%

b.Warkat (%) 0,69% 0,60% 0,82% 0,74% 0,62% 0.87% 0,70% 0,73% 0,91% 0,72%

6. Mutasi kas (Rp Miliar)  

Pemberian Tanda Tidak Berharga (PTTB) 2.203,3 1.419,7 7.339,0 953,6 1.061,6 887.0 587,5 3.489,6 1.495,3 1.128,80

a.Aliran uang masuk/inflow 2.880,9 2.108,2 11.756,3 3.375,7 4.055,2 2,540.8 2.805,00 12.776,7 3.704,6 4.441,60

b.Aliran uang keluar (outflow) 4.310,8 6.083,9 18.308,8 2.761,0 6.210,9 3,665.8 6.575,30 19.213,0 3.017,4 6.056,60

c.Net Inflow (outflow) (1.429,9) (3.975,6) (6.552,5) 614,8 (2.155,8) (1,125.0) (3.770,30) (6.436,3) 687,1 -1.615,00

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN xvii
BAB I

PERKEMBANGAN
EKONOMI
DAERAH

Perekonomian Provinsi Sumatera Selatan pada


triwulan II 2022 tumbuh akselerasi dibanding
triwulan sebelumnya, melanjutkan pemulihan
seiring dengan semakin terkendalinya pandemi
COVID-19.

 Dari sisi pengeluaran, pada triwulan II 2022 perbaikan Produk


Domestik Regional Bruto (PDRB) ditopang oleh peningkatan
konsumsi rumah tangga (RT) dan ekspor luar negeri yang
masih tumbuh kuat. Sementara itu, pengeluaran konsumsi
pemerintah dan investasi masih terkontraksi pada triwulan
laporan.

 Dari sisi Lapangan Usaha (LU), membaiknya ekonomi


Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 terutama ditopang
oleh meningkatnya kinerja ketiga LU utama yaitu LU Pertanian,
LU Industri Pengolahan, serta LU Perdagangan Besar dan
Eceran. Kinerja LU Pertambangan dan Penggalian masih
tumbuh positif pada triwulan laporan meskipun melambat
dibanding triwulan sebelumnya.
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

1.1 PERKEMBANGAN EKONOMI


SECARA UMUM
Memasuki triwulan II 2022, perekonomian Sumatera Selatan LU pertanian, LU industri pengolahan, dan LU perdagangan.
tercatat tumbuh meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Kinerja LU pertanian tercatat tumbuh 4,83% (yoy) pada triwulan II
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan tumbuh 5,18% (yoy) 2022, meningkat dibanding triwulan I 2022 yang sebesar 4,30%
pada triwulan II 2022, lebih tinggi dibanding triwulan I 2022 yang (yoy). Hal ini sejalan dengan masuknya periode puncak panen
sebesar 5,15% (yoy) (Grafik 1.1). Nilai Produk Domestik Regional tanaman bahan makanan yaitu padi. Selain itu, kinerja LU industri
Bruto Atas Dasar Harga Berlaku (PDRB ADHB) Sumatera Selatan pengolahan meningkat dari 4,10% (yoy) pada triwulan I 2022
mencapai Rp142,81 triliun, atau setara 2,90% terhadap menjadi 6,80% (yoy) pada triwulan laporan. Peningkatan kinerja
perekonomian nasional. Jika dilihat secara triwulanan, LU industri pengolahan bersumber dari peningkatan kinerja sub
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan juga tercatat industri batubara dan pengilangan migas, sub industri makanan
mengalami perbaikan pada triwulan laporan menjadi sebesar dan minuman, serta sub industri karet dan barang dari karet.
4,37% (qtq) (Grafik 1.2). Perbaikan ekonomi Sumatera Selatan
ditopang oleh kinerja konsumsi rumah tangga dan ekspor Peningkatan kinerja LU industri pengolahan terutama didorong
luar negeri serta lapangan usaha (LU) Pertanian, LU Industri oleh subsektor industri makan-minum seiring dengan masuknya
Pengolahan, dan LU Perdagangan Besar dan Eceran. periode bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri. Adanya periode
HBKN tersebut juga ikut mendorong kinerja LU perdagangan
Membaiknya pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada besar dan eceran dari 9,43% (yoy) pada triwulan I 2022 menjadi
triwulan II 2022 juga sejalan dengan pertumbuhan ekonomi 12,01% (yoy). Kinerja LU perdagangan besar dan eceran juga
nasional dan Sumatera yang membaik dengan pertumbuhan ditopang oleh adanya perpanjangan kebijakan insentif Pajak
positif masing-masing sebesar 5,44% (yoy) dan 4,95% (yoy). Penjualan Barang Mewah (PPnBM) ditanggung Pemerintah
Sementara itu, pangsa ekonomi Sumatera Selatan terhadap (DTP) untuk kendaraan bermotor 1 yang tetap mendorong
ekonomi nasional dan ekonomi Sumatera pada triwulan laporan penjualan kendaraan bermotor. Selain itu, peningkatan kinerja LU
relatif stabil, masing-masing sebesar 2,90% dan 13,69%. perdagangan besar dan eceran juga terkonfirmasi dari
peningkatan transaksi e-commerce pada triwulan laporan.
2

Dari sisi pengeluaran, perbaikan ekonomi pada triwulan II Transaksi e-commerce di Sumatera Selatan tercatat tumbuh
2022 didorong oleh peningkatan kinerja komponen konsumsi 40,94% (yoy) pada triwulan laporan, meningkat dibanding triwulan
rumah tangga (RT) di tengah kinerja ekspor luar negeri yang sebelumnya yang sebesar 40,58% (yoy).
masih tumbuh positif. Pada triwulan II 2022, konsumsi RT
tumbuh 7,21% (yoy), meningkat dibanding triwulan I 2022 yang Berbagai indikator perekonomian Sumatera Selatan pada
tumbuh sebesar 6,19% (yoy). Hal ini didorong oleh masuknya triwulan II 2022 juga menunjukkan perbaikan yang
periode bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional berkelanjutan, antara lain kenaikan Likert Scale (LS) penjualan
3

(HBKN) Idul Fitri pada triwulan laporan yang mendorong konsumsi baik domestik maupun ekspor berdasarkan hasil survei yang
masyarakat. Ekspor luar negeri tercatat masih tumbuh positif dari dilaksanakan oleh Bank Indonesia kepada pelaku usaha. Kenaikan
14,73% (yoy) pada triwulan I 2022 menjadi 12,32% (yoy) pada kedua indikator LS ini menunjukkan optimisme masyarakat dan
triwulan laporan. Kinerja ekspor yang masih tumbuh kuat ditopang pelaku usaha dalam melakukan aktivitas ekonomi dan
oleh peningkatan ekspor beberapa komoditas utama Sumatera meningkatkan kapasitas produksinya. Hasil Survei Konsumen (SK)
Selatan seperti migas, batubara, dan karet seiring dengan tren juga menunjukkan optimisme masyarakat akan kondisi ekonomi
peningkatan harga dan permintaan dari mitra dagang. Sementara saat ini dan di masa mendatang yang ditandai dengan perbaikan
itu, kinerja konsumsi pemerintah tercatat masih terkontraksi Indeks Ekonomi Saat ini (IKE), Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK)
sebagaimana triwulan sebelumnya yaitu dari -0,99% (yoy) dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK). Dari sisi pelaku
menjadi -19,59% (yoy). Hal ini sesuai dengan pola historis belanja usaha/korporasi, perbaikan juga ditandai dengan kenaikan SBT
pemerintah di awal tahun yang belum optimal serta rendahnya (Survei Bersih Tertimbang) dari hasil Survei Kinerja Dunia Usaha
realisasi belanja Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik. Kinerja investasi (SKDU). Kedepan, Bank Indonesia terus meningkatkan
tercatat juga masih terkontraksi lebih dalam pada triwulan laporan koordinasi kebijakan dengan pemerintah dan instansi terkait
menjadi -8,21% (yoy) dari -3,08% (yoy) pada triwulan I 2022. Hal ini untuk mendorong perbaikan ekonomi, melalui koordinasi dan
dipengaruhi oleh melambatnya investasi bangunan (proyek sinergitas kebijakan, kebijakan peningkatan ekspor dan hilirisasi,
infrastruktur) maupun investasi non bangunan (mesin dan serta inklusi ekonomi dan keuangan, di tengah semakin
peralatan). terkendalinya pandemi COVID-19.

Dari sisi lapangan usaha (LU), beberapa LU utama Sumatera


1 . Perpanjangan PMK 5/2022 tentan PPnBM DTP yang berlaku hingga September 2022. Insentif diberikan
Selatan mengalami akselerasi pada triwulan laporan. Pada kepada 2 kelompok kendaraan bermotor yaitu mobil Low-Cost Green Car (LCGC) dengan harga maksimal
Rp200 juta dan mobil yang memiliki kapasitas hingga 1.500 cc dengan harga Rp200 jt s.d. Rp 250 juta
triwulan II 2022, pertumbuhan ekonomi terutama ditopang oleh 2. Data e-commerce berasal dari beberapa marketplace terbesar di Indonesia sehingga belum
mencerminkan populasi industri e-commerce, hanya merupakan indikasi dari perkembangan industri.
3. Skala statistik yang digunakan untuk memeringkat beberapa variabel analisis dari hasil survei yang dilakukan
oleh Bank Indonesia (SE 18/97/Intern tanggal 7 November 2016)

Laporan Perekonomian
2 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.1 PDRB dan Laju Pertumbuhan Tahunan PDRB Provinsi Sumatera Selatan Grafik 1.2 PDRB dan Laju Pertumbuhan Triwulanan PDRB Provinsi Sumatera Selatan
ADHK 2010 ADHK 2010
150 RP TRILIUN % YOY 6,50 150 RP TRILIUN % QTQ 6.00
140 5,50 140 5.00
130 4,50 130 4.00
120 3,50 120 3.00
2.00
110 2,50 110
1.00
100 1,50 100
0.00
90 0,50 90 (1.00)
80 -0,50 80 (2.00)
70 -1,50 70 (3.00)
60 -2,50 60 (4.00)
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

PDRB AHDB GROWTH PDRB ADHK (AXIS KANAN) PDRB AHDB GROWTH PDRB ADHK (AXIS KANAN)

SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

1.2 PERKEMBANGAN EKONOMI


SISI PENGGUNAAN
Berdasarkan PDRB menurut pengeluaran, struktur Sejalan dengan hal tersebut, kinerja konsumsi rumah tangga
perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 masih secara tahunan juga mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi
didominasi oleh konsumsi rumah tangga. Pengeluaran menjadi 7,21% (yoy) dari 6,19% (yoy) pada triwulan sebelumnya
konsumsi rumah tangga memiliki pangsa sebesar 59,52% (Tabel 1.2). Peningkatan kinerja konsumsi RT pada triwulan laporan
terhadap total PDRB. Konsumsi rumah tangga memberikan andil bersumber dari peningkatan pengeluaran RT terutama untuk
terbesar kepada pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan di komponen minuman dan rokok, komponen pakaian, serta
triwulan II 2022 yaitu sebesar 4,27%, membaik dibandingkan komponen transportasi. Konsumsi RT untuk minuman dan rokok
triwulan sebelumnya 3,69%. Ekspor luar negeri juga memberikan tercatat tumbuh 8,19% (yoy), meningkat dibanding triwulan
andil positif sebesar 2,67%, membaik dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 7,37% (yoy). Sementara itu,
sebelumnya sebesar 3,16%. Sementara itu, investasi dan belanja pengeluaran konsumsi RT untuk komponen pakaian dan
pemerintah memberikan andil negatif (kontraksi) masing-masing komponen transportasi masing-masing tercatat tumbuh 9,03%
sebesar -2,52% dan -0,96% pada triwulan laporan. Selain itu, impor (yoy) dan 8,00% (yoy), meningkat dibanding triwulan sebelumnya
juga memberikan andil negatif (kontraksi) pada triwulan laporan yang masing-masing tumbuh 6,20% (yoy) dan 1,23% (yoy).
sebesar 0,01% (Tabel 1.1).
Perbaikan konsumsi rumah tangga sejalan dengan masuknya
bulan Ramadhan dan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul
1.2.1 Konsumsi Rumah Tangga dan
Fitri pada triwulan laporan serta masih berlanjutnya stimulus
Pemerintah pemerintah berupa relaksasi PPnBM kendaraan bermotor
Pada triwulan II 2022, konsumsi rumah tangga tumbuh meskipun tidak semasif tahun sebelumnya4. Penjualan kendaraan
signifikan baik secara triwulanan maupun tahunan. Kinerja bermotor di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 masih tercatat
konsumsi rumah tangga secara triwulanan tercatat tumbuh tumbuh positif sebesar 4,87% (yoy). Proses vaksinasi yang terus
sebesar 3,81% (qtq), meningkat dibandingkan triwulan berlanjut berdampak pada terkendalinya penyebaran pandemi
sebelumnya yang tercatat tumbuh 0,44% (qtq) (Tabel 1.3). COVID-19 yang turut mendorong confidence masyarakat dalam

Tabel 1.1 Andil Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan 2019 - 2021 (%yoy)

PROVINSI : SUMATERA SELATAN 2020 2021 2022


KOMPONEN PENGELUARAN I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 2,13 (2,96) (1,60) (1,94) (1,15) (2,70) 3,13 1,26 3,03 1,13 3,69 4,27

Pengeluaran Konsumsi LNPRT (0,02) (0,15) (0,08) (0,11) (0,09) (0,05) 0,09 0,02 0,06 0,03 0,02 0,05

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 0,23 (0,51) (0,75) (1,94) (0,81) 0,08 0,43 0,23 0,13 0,18 (0,04) (0,96)

Pembentukan Modal Tetap Bruto 1,69 (0,31) 0,49 (0,00) 0,46 (0,00) 0,83 (2,50) (2,20) (1,07) (1,00) (2,52)

Ekspor Luar Negeri 2,54 (3,66) (1,98) (0,05) (1,13) 1,19 7,65 6,96 5,16 5,05 3,16 2,67

Impor Luar Negeri 0,23 (0,38) 0,55 3,42 0,70 (0,31) 0,39 (0,71) (1,16) (0,56) (0,00) (0,01)

PDRB 4,01 (1,58) (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,93 5,12 3,58 5,15 5,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

4. PPnBM DTP kendaraan bermotor dalam PMK 5/2022 berlaku Februari-September 2022 hanya diberikan
pada kendaraan LCGC dengan harga maksimal Rp200 juta dan mobil yang memiliki kapasitas hingga 1.500
cc dengan harga Rp200 juta s.d Rp250 juta.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 3
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Sisi Pengeluaran (%qtq)

PROVINSI : SUMATERA SELATAN 2020 2021 2022


KOMPONEN PENGELUARAN I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 3,45 (5,07) (2,77) (3,26) (1,94) (4,56) 5,37 2,21 5,10 1,94 6,19 7,21

Pengeluaran Konsumsi LNPRT (1,01) (9,93) (5,40) (7,35) (5,96) (3,09) 6,34 1,19 4,01 2,03 1,53 3,30

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 5,33 (8,10) (12,33) (23,18) (12,86) 1,76 6,65 3,80 1,60 2,90 (0,99) (19,59)

Pembentukan Modal Tetap Bruto 4,81 (0,85) 1,35 (0,01) 1,25 (0,01) 2,35 (7,74) (6,60) (3,14) (3,08) (8,21)

Ekspor Luar Negeri 13,76 (23,49) (11,63) (0,26) (6,41) 6,06 37,68 32,13 23,10 24,04 14,73 12,32

Impor Luar Negeri 6,86 (13,32) 15,91 61,93 18,59 (10,60) 12,76 (30,43) (32,85) (19,03) (0,06) (0,27)

PDRB 4,01 (1,58) (1,43) (1,21) (0,11) (0,40) 5,71 3,93 5,12 3,58 5,15 5,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

Tabel 1.3 Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Selatan Sisi Pengeluaran (%yoy)

PROVINSI : SUMATERA SELATAN 2020 2021 2022


KOMPONEN PENGELUARAN I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 0,77 (6,87) 3,31 (0,22) (1,94) (0,59) 2,83 0,20 2,60 1,94 0,44 3,81

Pengeluaran Konsumsi LNPRT (2,42) (5,97) 3,56 (2,50) (5,96) 2,07 3,18 (1,45) 0,21 2,03 (0,36) 4,98

Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (59,52) 41,97 (0,08) 33,79 (12,86) (46,38) 48,78 (2,74) 33,68 2,90 (47,75) 20,83

Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,66) 1,55 4,31 0,06 1,25 (5,65) 3,94 (5,98) 1,46 (3,14) (2,09) (1,57)

Ekspor Luar Negeri (2,89) (17,13) 13,90 8,82 (6,41) 3,25 7,59 9,30 1,38 24,04 (3,77) 5,33

Impor Luar Negeri (3,21) (15,00) 27,24 54,67 18,59 (46,56) 7,21 (21,50) 49,29 (19,03) (20,46) 6,98

PDRB (0,82) (1,69) 4,22 (2,78) (0,11) (0,02) 4,35 2,46 (1,66) 3,58 0,03 4,37
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

beraktivitas dan melakukan kegiatan konsumsi. Hal ini Peningkatan konsumsi rumah tangga juga tercermin dari
terkonfirmasi pula dari tren peningkatan mobilitas masyarakat di pertumbuhan kredit konsumsi yang disalurkan oleh
tempat umum dan perbaikan indikator Indeks Keyakinan perbankan menjadi sebesar 6,83% (yoy) pada triwulan II 2022,
Konsumen (IKK) yang meningkat pada triwulan II 2022 menjadi meningkat dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 6,01%
sebesar 129,63 (level optimis). Hasil survei konsumen juga (yoy). Kenaikan ini terutama terutama bersumber dari
menunjukkan indeks perbaikan pendapatan masyarakat pada peningkatan kredit subsektor kendaraan bermotor dan
triwulan II 2022 meningkat menjadi 127,56 dari 121,67 pada triwulan flat/apartemen yang masing-masing tumbuh sebesar 13,46%
sebelumnya. Kenaikan pendapatan masyarakat mendorong (yoy) dan 2,11% (yoy); meningkat dibandingkan triwulan
konsumsi masyarakat akan barang tahan lama yang terindikasi dari sebelumnya dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 4,22%
peningkatan indeks konsumsi barang tahan lama menjadi sebesar (yoy) dan -6,45% (yoy). Peningkatan kredit kendaraan bermotor
101,78 pada triwulan laporan, dari triwulan sebelumnya sebesar ini terutama bersumber dari peningkatan kredit mobil roda 4 yang
100,89. tercatat tumbuh 12,89% (yoy) pada triwulan II 2022, meningkat
dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,38% (yoy). Hal ini
Ketersediaan lapangan pekerjaan pada triwulan II 2022 juga ditopang oleh masih berlanjutnya program PPnBM kendaraan
membaik, hal ini terindikasi dari indeks ketersediaan lapangan bermotor yaitu untuk mobil LCGC dengan harga dibawah Rp200
kerja saat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu, yang meningkat juta. Selain itu, kinerja kredit konsumsi juga ditopang oleh
menjadi 125,00 dari triwulan sebelumnya yang tercatat 107,00 penyaluran kredit untuk subsektor rumah tinggal pada triwulan
(Grafik 1.3). Selain itu, realisasi pencairan tunjangan hari raya (THR) laporan tercatat masih tumbuh kuat sebesar 6,48%.
kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) dan pekerja/buruh menjadi
5 6

faktor lainnya yang mendorong perbaikan kinerja konsumsi rumah Semakin terkendalinya pandemi COVID-19 seiring dengan
tangga. Pencairan THR ini juga berdampak pada peningkatan peningkatan vaksinasi mendorong mobilitas masyarakat
konsumsi barang-barang kebutuhan tahan lama yang sehingga meningkatkan konsumsi RT. Berdasarkan indeks
terkonfirmasi dari hasil survei konsumen dengan indeks konsumsi Google Mobility, mobilitas masyarakat meningkat signifikan pada
barang kebutuhan tahan lama tercatat sebesar 101,78, meningkat triwulan II 2022 menjadi sebesar 34,1%, dimana pada triwulan I
dibanding triwulan sebelumnya sebesar 100,89. 2022 sebesar 16,4%. Peningkatan indeks mobilitas tersebut terjadi
baik pada kelompok retail, grocery, maupun parks.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2022 tentang Pemberian Tunjangan Hari Raya 6. Surat Edaran Menteri Tenaga Ketenagakerjaan RI Nomor M/1/HK.04/IV/2022 tentang Pelaksanaan
dan Gaji Ketiga Belas Kepada Aparatur Negara, Pensiunan, Penerima Pensiun, dan Penerima Tunjangan Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2022 bagi Pekerja/Buruh di Perusahaan.
Tahun 2022

Laporan Perekonomian
4 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.3 Indeks Konsumsi Barang Kebutuhan Tahan Lama Survei Konsumen Grafik 1.4 Pertumbuhan Kredit Konsumsi Sumatera Selatan
Bank Indonesia
160,0 60 %YOY
50
140,0 40
30
120,0 OPTIMIS 20
10
100,0 0
80,0 PESIMIS -10
-20
60,0 -30
-40
40,0 -50
-60
20,0 -70
-80
- -90
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022
INDEKS KONDISI PENGHASILAN SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU
EKONOMI SAAT INI ( IKE ) KREDIT KONSUMSI RUMAH TINGGAL FLAT/APARTEMEN
KETERSEDIAAN LAPANGAN KERJA SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU
RUKO DAN RUKAN KENDARAAN BERMOTOR MULTIGUNA
KONSUMSI BARANG-BARANG KEBUTUHAN TAHAN LAMA SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 1.5 Realisasi Belanja APBD Sumatera Selatan Grafik 1.6 Realisasi Belanja APBN di Sumatera Selatan

12,00 RP TRILIUN

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

- -
Belanja Belanja Modal Belanja Tak Belanja Belanja Total
Belanja Pegawai Belanja Barang Belanja Modal Belanja Bantuan Belanja Total
Operasi Terduga Transfer
Keuangan

TRIWULAN II 2021 TRIWULAN II 2022 TRIWULAN II 2021 TRIWULAN II 2022

SUMBER: BPKAD SUMSEL, DIOLAH SUMBER : DJPB SUMBAGSEL

Selanjutnya, kinerja konsumsi pemerintah pada triwulan II pengadaan barang, serta penyederhanaan prosedur birokrasi
2022 tercatat masih terkontraksi sebagaimana triwulan dalam persyaratan penyaluran beberapa alokasi anggaran seperti
sebelumnya. Pada triwulan II 2022, konsumsi pemerintah Dana Desa dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik.
terkontraksi -19,59%(yoy), lebih rendah dibanding triwulan
sebelumnya yang terkontraksi -0,99% (yoy). Masih kontraksinya Kinerja konsumsi pemerintah yang masih terkontraksi pada
konsumsi pemerintah sesuai dengan pola historisnya dimana pada triwulan laporan seiring dengan penerimaan pajak yang juga
awal tahun belanja pemerintah daerah belum optimal seiring masih terkontraksi. Penerimaan Pajak Penghasilan (PPh)
dengan masih berlangsungnya proses pengadaan kontrak, Sumatera Selatan tercatat masih terkontraksi -6,06% (yoy) pada
termasuk untuk proyek fisik sehingga penyaluran DAK fisik masih triwulan II 2022. Begitu juga dengan pajak PPN-PPnBM dan pajak
sangat rendah di awal tahun. Kondisi ini terkonfirmasi pula dari PBB yang masing-masing terkontraksi -66,43% (yoy) dan -
peningkatan simpanan pemerintah daerah di perbankan. Pada 45,86% (yoy) pada triwulan II 2022.
periode triwulan II 2022, total simpanan pemerintah daerah
mengalami pertumbuhan sebesar 4,37% (yoy), meningkat 1.2.2 Pembentukan Modal Tetap Domestik
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,94% Bruto (PMTB)/Investasi
(yoy). Peningkatan ini terutama terjadi pada komponen deposito Kinerja investasi di triwulan II 2022 tercatat kontraksi
(11,79%, yoy). sebagaimana triwulan sebelumnya. Komponen investasi pada
triwulan II 2022 terkontraksi -1,57% (qtq), setelah pada triwulan
Jika dilihat pergerakan triwulanan, konsumsi pemerintah
sebelumnya terkontraksi -2,09% (qtq). Secara tahunan, investasi
pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh signifikan menjadi
juga tercatat kontraksi sebesar -8,21% (yoy) sebagaimana triwulan
20,83% (qtq) dari triwulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar -
sebelumnya yang juga terkontraksi sebesar -2,08% (yoy). Kinerja
47,75% (qtq). Hal ini disebabkan oleh pola konsumsi pemerintah
investasi yang masih terkontraksi bersumber dari kinerja investasi
yang cenderung mengalami percepatan memasuki pertengahan
bangunan maupun non bangunan.
tahun dan akan berlanjut hingga akhir tahun 2022. Beberapa
strategi yang diterapkan oleh pemerintah daerah untuk Kinerja investasi bangunan tercatat melambat pada triwulan
memastikan percepatan realisasi belanja diantaranya melakukan laporan. Pada triwulan laporan, investasi bangunan tercatat
dan menghimbau percepatan pengadaan barang dan jasa di awal tumbuh 0,10% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya
tahun, optimalisasi penggunaan Kartu Kredit Pemerintah (KKP), yang tumbuh 4,17% (yoy). Hal itu terkonfirmasi dari pertumbuhan
optimalisasi pemanfaatan marketplace khususnya untuk penjualan semen pada triwulan II 2022 yang tercatat tumbuh

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 5
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.7 Perkembangan PMA-PMDN Wilayah Sumatera Selatan Grafik 1.8 Volume Penjualan Semen di Sumatera Selatan

14 RP TRILLIUN %-YOY 1,5 800 RIBU TON %YOY 30

12 700 25
1,0 20
600
10
15
0,5 500
8 10
400
6 5
0,0 300
0
4 200
-0,5 -5
2 100 -10
- -1,0 0 -15
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

PMA PMDN %G (TOTAL)

SUMBER : DPMPTSP PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH) SUMBER : DPMPTSP PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

1,88% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan I 2022 yang tumbuh Namun demikian, penyaluran kredit investasi masih tetap
8,65% (yoy) (Grafik 1.8). Selain itu, penurunan kinerja investasi tumbuh kuat pada triwulan laporan. Kredit investasi tercatat
bangunan juga terkonfirmasi dari penurunan pembangunan tumbuh 1,53% (yoy) pada triwulan II 2022. Sejalan dengan itu,
rumah tinggal untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) kinerja NPL masih tetap terkendali, tercatat sebesar 4,64%,
melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Nilai menurun dibanding triwulan I 2022 yang sebesar 5,09%. Kinerja
FLPP pada triwulan II 2022 tercatat kontraksi 12,50% (yoy), lebih penyaluran kredit investasi ini terutama menopang kinerja
rendah dibanding triwulan I 2022 yang tumbuh 179% (yoy). investasi non bangunan sehingga menahan penurunan kinerja
investasi lebih dalam pada triwulan II 2022.
Kinerja investasi non bangunan (mesin dan peralatan) juga
tercatat masih kontraksi pada triwulan II 2022. Komponen 1.2.3 Ekspor Luar Negeri
PDRB untuk investasi non bangunan pada triwulan II 2022 Kinerja ekspor luar negeri pada triwulan II 2022 tetap tumbuh
terkontraksi -41,13% (yoy), lebih rendah dibanding triwulan kuat meskipun sedikit melambat dibanding triwulan
s e b e l u m ny a y a n g te r ko nt ra ks i - 31 ,65 % ( yoy ) . Ma s i h sebelumnya. Ekspor luar negeri Sumatera Selatan pada triwulan II
terkontraksinya investasi non bangunan ini terkonfirmasi dari 2022 tercatat tumbuh 12,32% (yoy), sedikit melambat dibanding
kinerja impor barang modal yang juga masih terkontraksi pada triwulan sebelumnya yang tumbuh 14,73% (yoy). Masih tumbuh
triwulan laporan sebesar -36,49% (yoy). Terkontraksinya kinerja kuatnya ekspor luar negeri ini bersumber dari kinerja ekspor
investasi non bangunan ini seiring dengan telah selesainya komoditas unggulan utama yaitu batubara, CPO, dan karet.
beberapa proyek strategis seperti proyek PLTP Rantau Dadap dan Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya
Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Mulut Tambang permintaan global yang didorong oleh peningkatan aktivitas
Sumsel 8. Proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dengan industri manufaktur dan aktivitas logistik internasional. Pemulihan
kapasitas 2x660 MW telah mencapai 96% per Juni 2022 dan siap ekonomi dari mitra dagang ini ditandai dengan peningkatan
beroperasi. Saat ini, proyek PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 masih Prompt Manufacturing Index (PMI) manufaktur dan jasa dari
menunggu jaringan tegangan tinggi untuk mendistribusikan listrik. negara India dan Amerika Serikat (AS) masing-masing sebesar
Selain itu, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) 54,4%, dan 56,3%.
Rantau Dadap telah selesai dan mulai beroperasi sejak awal tahun
2022. Meskipun demikian, laju pertumbuhan kinerja ekspor luar
negeri pada triwulan II 2022 tertahan oleh menurunnya
Penurunan kinerja investasi pada triwulan laporan ekspor ke mitra dagang utama yaitu Tiongkok. Kebijakan
terkonfirmasi dari perlambatan realisasi penanaman modal lockdown di Tiongkok, terutama Shanghai pada akhir Maret hingga
asing dan dalam negeri (PMA dan PMDN) di Sumatera pertengahan Mei 2022 menyebabkan ekspor Sumatera Selatan
Selatan. Realisasi penanaman modal di Sumatera Selatan pada ke Tiongkok melambat signifikan. Ekspor ke Tiongkok tercatat
triwulan II 2022 tercatat tumbuh 0,21% (yoy), melambat dibanding tumbuh 9,58% (yoy) pada triwulan II 2022, menurun signifikan
triwulan I 2022 yang tumbuh 0,67 (yoy). Perlambatan ini dibanding triwulan I 2022 yang tumbuh 21,84% (yoy).
bersumber dari perlambatan realisasi PMA di tengah realisasi
PMDN yang meningkat. Realisasi PMA di Sumatera Selatan Nilai ekspor Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
tercatat kontraksi -30,28% (yoy) pada triwulan II 2022 dengan mencapai USD 1.749,22 juta, mencatat pertumbuhan sebesar
jumlah proyek sebanyak 140 proyek. Sementara itu, realisasi 51,08% (yoy) dari triwulan sebelumnya yang juga tumbuh sebesar
PMDN tercatat tumbuh 178,06% (yoy) pada triwulan II 2022 27,53% (yoy) (Grafik 1.11). Ekspor terbesar adalah komoditas
dengan jumlah proyek sebanyak 734 proyek (Grafik 1.7). batubara yang mencapai nilai USD 896,48 juta (pangsa 51,25%),

Laporan Perekonomian
6 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.9 Perkembangan PDRB Komponen Ekspor Luar Negeri Sumatera Selatan Grafik 1.10 Perkembangan Harga Komoditas Internasional

50,0 %(YOY) 150


40,0
100
30,0
20,0 50
10,0
0,0 0

-10,0
-50
-20,0
-30,0 -100
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

%GKARET (SUMBU KANAN) %GKELAPA SAWIT %GBATUBARA %GMINYAK WTI

SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER : BLOOMBERG, DIOLAH

Grafik 1.11 Perkembangan Nilai dan Volume Ekspor Sumatera Selatan Grafik 1.12 Perkembangan Volume Ekspor Impor Sumatera Selatan

80,0 2000 JUTA USD

60,0 1500

40,0 1000

20,0 500

0,0 0

-20,0 -500

-40,0 -1000
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

G NILAI EKSPOR G VOLUME EKSPOR EKSPOR IMPOR NET EKSPOR

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

diikuti komoditas karet yang mencapai USD 431,81 juta (pangsa sebesar 102,79% (yoy). Akselerasi kinerja ekspor batubara
24,69%), komoditas pulp&paper dengan nilai sebesar USD 228,89 disebabkan oleh meningkatnya permintaan batubara dari negara
juta (pangsa 13,09%) dan komoditas kelapa sawit dengan nilai mitra dagang seperti Eropa dan India. Peningkatan permintaan
sebesar USD 42,35 juta (pangsa 2,42%) (Grafik 1.17). batubara dari negara-negara Eropa disebabkan oleh keputusan
Eropa untuk mengenakan sanksi terhadap batubara dari Rusia
Kinerja ekspor karet pada triwulan II 2022 tercatat meningkat atas perang ketegangan Geopolitik Rusia-Ukraina. Sementara itu,
dibanding triwulan sebelumnya. Pertumbuhan nilai ekspor karet peningkatan permintaan batubara dari India seiring terjadinya
pada triwulan II 2022 tercatat tumbuh sebesar 1,69% (yoy), gelombang panas yang menyebabkan krisis listrik sehingga
meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang kebutuhan batubara untuk pembangkit meningkat signifikan. Dari
terkontraksi -2,00% (yoy). Hal ini didorong oleh meningkatnya sisi produksi, kenaikan target produksi batubara nasional dari 610
produksi karet domestik sejalan dengan mulai pulihnya aktivitas juta ton menjadi 663 juta ton tahun 2022 mendorong pelaku
manufaktur termasuk industri otomotif dan kegiatan transportasi usaha/korporasi untuk meningkatkan kapasitas dalam rangka
yang mendorong permintaan komoditas karet. Selain itu, terus memenuhi target produksi pemerintah. Sejalan dengan hal
meningkatnya permintaan akan produk turunan karet seperti tersebut, dari sisi nilai, kenaikan signifikan harga batubara acuan
sarung tangan lateks dan masker di tengah pandemi mendorong pada triwulan II 2022 yaitu menjadi sebesar USD 123,12/mt ton dari
peningkatan permintaan karet lebih lanjut. Namun demikian, triwulan sebelumnya sebesar USD 91,11/mt ton turut mendorong
peningkatan dari sisi produksi tidak diikuti oleh perkembangan laju pertumbuhan ekspor batubara. Pada triwulan laporan, ekspor
harga karet global yang cenderung sedikit menurun pada triwulan komoditas batubara terutama ditujukan ke India dengan pangsa
II 2022 menjadi USD 2,56/kg dari USD 2,59/kg pada triwulan 37,34%, negara ASEAN sebesar 28,98%, dan diikuti oleh Tiongkok
sebelumnya. Dilihat dari negara tujuan ekspornya, Amerika Serikat dengan pangsa sebesar 24,16%.
menjadi negara tujuan utama ekspor karet Sumatera Selatan
dengan pangsa sebesar 30,43%, diikuti oleh Uni Eropa sebesar Pada triwulan laporan kinerja ekspor komoditas pulp&paper
23,22% dan Jepang sebesar 19,27%. tercatat kontraksi sebesar -20,18% (yoy), setelah tumbuh
19,92% (yoy) pada triwulan I 2022. Tumbuh kontraksinya ekspor
K i n e r j a e k s p o r ko m o d i t a s b at u b a ra m e n c at at ka n pulp&paper ini disebabkan oleh penurunan ekspor ke negara mitra
pertumbuhan yang tinggi. Ekspor batubara pada triwulan II dagang utama yaitu Tiongkok. Pada akhir Maret hingga awal Mei
2022 tercatat sebesar USD 896,48 juta, tumbuh tinggi sebesar 2022, pemerintah Tiongkok melakukan lockdown pada beberapa
191,65% (yoy), dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 7
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.13 Perkembangan Nilai Ekspor Karet Sumatera Selatan Grafik 1.14 Perkembangan Nilai Ekspor Batubara Sumatera Selatan

500 JUTA USD (%YOY) 100 1000 JUTA USD (%YOY) 400
450 80 900 350
400 800 300
60
350 700 250
300 40 600 200
250 20 500 150
200 0 400 100
150 300 50
-20
100 200 0
50 -40 100 -50
0 -60 0 -100
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

EKSPOR KARET %G EKSPOR KARET (SUMBU KANAN) EKSPOR BATUBARA %G EKSPOR BATUBARA (SUMBU KANAN)

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 1.15 Perkembangan Nilai Ekspor Pulp&Paper Sumatera Selatan Grafik 1.16 Perkembangan Nilai Ekspor Kelapa Sawit Sumatera Selatan

400 JUTA USD (%YOY) 400 90 JUTA USD (%YOY) 350


350 350 80 300
300 70
300 250
250
60 200
250 200
50 150
200 150
40 100
150 100
50 30 50
100 20
0 0
50 -50 10 -50
0 -100 0 -100
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

EKSPOR PULP/KERTAS %G EKSPOR PULP/KERTAS (SUMBU KANAN) EKSPOR CPO %G EKSPOR CPO (SUMBU KANAN)

SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA CUKAI, DIOLAH SUMBER: DIREKTORAT JENDERAL BEA CUKAI, DIOLAH

Grafik 1.17 Pangsa Ekspor Luar Negeri Sumatera Selatan berdasarkan Nilai Ekspor Grafik 1.18 Pangsa Negara Tujuan Ekspor Berdasarkan Nilai Ekspor

24.69% 7.01% 3.94%


Karet USA Korea Selatan

2.42% 6.32% 1.66%


Kelapa Sawit Europe Taiwan

51.25% 21.86% 1.13%


Batu Bara China Vietnam

13.09% 5.05% 9.31%


Pulp/Kertas Japan Malaysia

8.56% 19.37% 24.36%


Lainnya India Others

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

kota untuk pengendalian penyebaran COVID-19. Tiongkok ekspor CPO, namun kebijakan tersebut kembali dicabut pada akhir
merupakan negara pasar utama ekspor pulp&paper dari Sumatera April, sehingga ekspor CPO pada bulan Mei dan Juni tetap
Selatan dengan pangsa sebesar 73,94% pada triwulan II 2022. tumbuh membaik. Peningkatan kinerja ekspor CPO pada triwulan
Disisi lain, penurunan kinerja ekspor pulp&paper lebih dalam laporan juga ditopang oleh harga internasional CPO yang
tertahan oleh tren permintaan kertas sebagai substitusi kemasan meningkat dari US$1.460,41/mt menjadi US$1.490,30/mt. Dari sisi
plastik yang terus meningkat seiring peningkatan kesadaran pada produktivitas, produksi Tandan Buah Segar (TBS) dan CPO
kerusakan lingkungan. Sumatera Selatan juga meningkat sejalan dengan kemarau basah
yang meningkatkan produktivitas serta bertambahnya luasan
Pertumbuhan kinerja ekspor komoditas kelapa sawit tanaman mature setelah replanting.
berlanjut. Kinerja ekspor kelapa sawit pada triwulan laporan masih
tumbuh positif sebesar 14,82% (yoy), meningkat dibandingkan 1.2.4 Impor Luar Negeri
dengan triwulan sebelumnya yang terkontraksi -34,62% (yoy). Impor Sumatera Selatan semakin menurun seiring dengan
Akselerasi ini setelah pada triwulan I 2022 pemerintah menerapkan penurunan kinerja investasi pada triwulan II 2022. Komponen
kebijakan Domestic Price Obligation (DMO). Meskipun pada bulan impor luar negeri pada periode laporan terkontraksi sebesar -
April 2022 pemerintah mengeluarkan kebijakan pelarangan 0,27% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya terkontraksi

Laporan Perekonomian
8 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Tabel 1.4 Perkembangan Nilai Impor Komoditas Utama Provinsi Sumatera Selatan (juta US$)

2020 2021 2022


NILAI
I II III IV I II III IV I II
Total Nilai Impor 135,93 165,85 219,21 393,85 225,96 244,88 149,39 277,70 190,91 216,72

Peralatan Elektrik 1,38 7,11 0,53 75,15 23,97 35,80 3,15 7,15 3,48 15,97

Besi dan Baja 4,27 1,70 0,93 2,30 5,66 5,98 2,37 6,30 5,56 6,90

Peralatan industri 28,09 37,59 54,09 36,37 50,88 66,46 11,88 17,84 23,94 21,92

Pupuk 24,07 20,65 20,37 27,80 17,65 32,54 17,58 45,03 43,34 40,34

Gandum 0,00 0,00 0,03 0,00 - - 0,58 0,00 0,02 0,02

Peralatan Khusus Industri 7,09 3,95 32,52 7,59 8,65 4,51 38,61 77,75 39,85 19,03

Bubur kertas dan kertas bekas - 0,67 9,00 2,12 9,46 6,32 1,70 6,00 4,27 3,44

Kendaraan 3,02 0,79 8,46 14,35 12,53 17,25 13,26 18,16 22,65 21,60

Mineral Non-Logam 7,70 5,98 5,40 4,10 5,61 6,22 8,23 5,15 4,08 10,35

Lainnya 60,31 87,41 87,89 224,07 91,56 69,79 52,03 94,31 43,71 77,15
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 1.19 Perkembangan Nilai Impor Provinsi Sumatera Selatan Grafik 1.20 Perkembangan Volume Impor Provinsi Sumatera Selatan

450 JUTA USD (%YOY) 250 350 JUTA TON (%YOY) 50


400 200 300 40
350 30
150 250
300 20
250 100 200 10
200 50 150 0
150 -10
0 100
100 -20
50 -50 50 -30
0 -100 0 -40
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

TOTAL NILAI IMPOR GROWTH (AKSIS KANAN) TOTAL VOLUME IMPOR GROWTH (AKSIS KANAN)

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 1.21 Perkembangan Impor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara Asal Grafik 1 22. Pangsa Impor Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Negara Asal

100%
90%
80% 0.99% 20.51%
Amerika ASEAN
70%
60% 3.04% 9.65%
50% Eropa Lainnya
40%
30%
61.84%
Tiongkok
20%
10% 2.13%
Jepang
I II III IV I II III IV I II III IV I II
1.84%
2019 2020 2021 2022 India

AMERIKA EROPA TIONGKOK JEPANG INDIA ASEAN LAINNYA

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

sebesar -0,06% (yoy). Penurunan impor bersumber dari seluruh Nilai impor Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat
jenis barang baik barang konsumsi, barang modal, maupun bahan sebesar USD 216,72 juta atau terkontraksi sebesar -11,50%
baku. Impor barang konsumsi pada triwulan II 2022 tercatat (yoy), sebagaimana triwulan sebelumnya yang juga terkontraksi
tumbuh sebesar 3,93% (yoy), menurun signifikan dibanding sebesar -15,51% (yoy). Menurut komoditasnya, impor Sumatera
triwulan I 2022. Sementara itu, impor barang modal dan bahan Selatan masih didominasi oleh impor pupuk dengan pangsa sebesar
baku masing-masing tumbuh sebesar -62,29% (yoy) dan 1,13% 18,62%, peralatan industri sebesar 10,12%, kendaraan sebesar 9,97%,
(yoy), lebih rendah dibanding triwulan I 2022 yang masing-masing peralatan khusus industri sebesar 8,78%, dan peralatan elektrik
sebesar -30,59% (yoy) dan 139,77% (yoy). Penurunan impor sebesar 7,37%. Selanjutnya, kinerja impor Sumatera Selatan yang
barang modal dan bahan baku ini sejalan dengan tertahannya terkontraksi ini bersumber dari impor peralatan industri dan
kinerja industri pulp&paper akibat permintaan dari mitra dagang peralatan listrik yang masing-masing tercatat kontraksi -67,01%
utama (Tiongkok) yang tertahan akibat adanya lockdown. (yoy) dan -55,39% (yoy). Selain itu, impor pupuk juga mengalami
perlambatan dari 145,59% (yoy) menjadi 23,97% (yoy).

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 9
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

1.3 PERKEMBANGAN EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA


Tabel 1.5 Laju Pertumbuhan Tahunan Sektoral PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%yoy)
2020 2021 2022
SEKTOR
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 4,11 2,18 -2,22 3,61 1,75 2,05 3,67 2,03 4,03 2,91 4,30 4,83

Pertambangan dan Penggalian 0,68 -4,98 -4,90 -6,72 -4,08 -3,37 7,60 7,55 9,47 5,35 8,55 2,52

Industri Pengolahan 4,62 -0,32 -0,46 -0,83 0,72 -0,01 2,01 2,95 4,29 2,30 4,10 6,80

Pengadaan Listrik, Gas 12,64 12,04 16,99 16,88 14,67 9,08 7,36 3,52 3,44 5,76 -3,37 4,01

Pengadaan Air 4,68 3,46 5,75 5,34 4,83 0,37 -1,76 -6,81 -9,87 -4,69 0,94 2,49

Konstruksi 2,69 -1,35 -0,59 -0,61 -0,01 1,43 0,55 -0,74 -1,21 -0,02 2,13 1,97

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 7,54 -7,70 -1,93 -3,02 -1,34 -2,97 12,66 6,32 8,11 5,79 9,43 12,01

Transportasi dan Pergudangan 6,17 -11,36 -9,30 -8,70 -5,91 -13,39 4,28 0,51 2,72 -1,86 5,94 14,09

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 7,56 -18,07 -10,21 -7,50 -7,21 -8,28 19,43 3,98 5,75 4,43 10,66 18,61

Informasi dan Komunikasi 9,58 12,11 14,50 14,82 12,79 17,32 18,32 19,32 20,32 21,32 5,41 7,78

Jasa Keuangan -0,03 -1,59 3,96 4,18 1,64 7,15 9,41 2,99 -2,30 4,19 -4,77 -0,07

Real Estate 8,38 0,35 0,85 -0,34 2,24 0,92 6,70 7,07 8,69 5,81 5,41 6,12

Jasa Perusahaan 9,05 -4,32 -5,23 -7,07 -2,08 -5,26 2,54 2,76 2,88 0,60 3,27 2,56

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 3,89 5,30 5,19 2,37 4,17 -0,02 14,21 -0,08 1,58 3,88 -0,03 -0,03

Jasa Pendidikan 2,86 -0,25 -4,02 -4,22 -1,50 0,22 10,08 7,57 8,39 6,57 -0,31 -0,02

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,79 12,98 8,78 9,08 10,14 1,05 4,40 8,29 8,51 5,63 7,82 5,25

Jasa lainnya 7,27 7,89 4,79 1,31 5,23 -0,13 -0,07 -0,03 3,91 0,93 0,44 0,47

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO 4,01 -1,58 -1,43 -1,21 -0,11 -0,40 5,71 3,92 5,12 3,58 5,15 5,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

Tabel 1.6 Laju Pertumbuhan Triwulanan Sektoral PDRB Provinsi Sumatera Selatan ADHK 2010 (%qtq)
2020 2021 2022
SEKTOR
I II III IV TOTAL I II III IV TOTAL I II
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 11,51 2,82 5,06 -13,98 1,75 9,83 4,45 3,39 -12,29 2,91 10,12 4,98

Pertambangan dan Penggalian -7,54 -0,56 5,82 -4,13 -4,08 -4,22 10,73 5,77 -2,42 5,35 -5,02 4,57

Industri Pengolahan 1,02 -1,72 -0,03 -0,09 0,72 1,86 0,27 0,89 1,22 2,30 1,67 2,87

Pengadaan Listrik, Gas 7,30 2,64 6,25 -0,12 14,67 0,14 1,02 2,45 -0,20 5,76 -6,45 8,74

Pengadaan Air -5,32 2,14 5,36 3,38 4,83 -9,78 -0,03 -0,06 -0,01 -4,69 1,04 1,51

Konstruksi -5,93 0,66 3,91 1,01 -0,01 -4,01 -0,21 2,58 0,53 -0,02 -0,76 -0,37

Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 0,04 -12,52 8,95 1,71 -1,34 0,09 1,57 2,81 3,43 5,79 1,31 3,97

Transportasi dan Pergudangan -0,09 -14,43 3,41 3,27 -5,91 -5,22 3,02 -0,33 5,54 -1,86 -2,25 10,95

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum -4,47 -21,19 13,65 8,10 -7,21 -5,27 2,61 -1,05 9,94 4,43 -0,87 9,99

Informasi dan Komunikasi 3,96 4,68 3,02 2,42 12,79 -0,96 1,15 2,33 1,78 6,04 0,06 3,42

Jasa Keuangan -1,04 -1,97 6,37 0,96 1,64 1,78 0,10 0,13 -4,23 4,19 -0,79 5,04

Real Estate 2,55 -4,27 1,39 0,12 2,24 3,85 1,21 1,75 1,63 5,81 0,72 1,89

Jasa Perusahaan 0,02 -8,87 1,05 0,89 -2,08 1,97 -1,36 1,26 1,01 0,60 2,36 -2,04

Administrasi Pemerintah, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib -8,91 5,89 6,06 0,07 4,17 -11,04 20,96 -7,21 1,74 3,88 -12,45 20,96

Jasa Pendidikan -5,05 0,07 -0,01 0,81 -1,50 -0,64 9,91 -2,29 1,58 6,57 -8,61 10,23

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,49 6,31 -0,02 0,14 10,14 -5,06 9,83 3,71 0,34 5,63 -5,66 7,21

Jasa lainnya -2,26 3,63 -0,07 0,09 5,23 -3,65 3,69 -0,03 4,04 0,93 -6,87 3,72

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO -0,82 -1,69 4,22 -2,78 -0,11 -0,01 4,34 2,46 -1,66 3,58 0,03 4,37
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

Laporan Perekonomian
10 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Peningkatan kinerja perekonomian Sumatera Selatan pada pertambangan lebih lanjut ditahan oleh peningkatan permintaan
triwulan II 2022 terutama bersumber dari meningkatnya dari India yang mengalami gelombang panas sehingga
kinerja ketiga LU utama yaitu LU pertanian, LU industri permintaan batubara untuk pembangkit listrik meningkat
pengolahan, serta LU perdagangan besar dan eceran . Pada
7
signifikan.
triwulan II 2022, kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan
serta LU industri pengolahan tercatat meningkat dan Selain itu, adanya kebijakan energi global untuk mengurangi
menunjukkan pertumbuhan positif yang mendorong perbaikan t i n g k a t k a r b o n g l o b a l j u g a m e n a h a n k i n e r j a LU
pertambangan dan penggalian. Hal ini terkonfirmasi dari hasil
perekonomian Sumatera Selatan pada triwulan laporan (Tabel 1.5).
Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang masih mengindikasikan
Sementara itu, LU pertambangan dan penggalian tercatat
penurunan kinerja LU pertambangan dan penggalian dengan
tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan dengan
realisasi Survei Bersih Tertimbang (SBT) sebesar -0,99% pada
triwulan sebelumnya.
triwulan II 2022, menurun dibandingkan triwulan sebelumnya yang
Tumbuh positifnya LU pertanian, kehutanan, dan perikanan pada sebesar 1,24%. Selanjutnya, hasil survei kepada pelaku usaha juga
triwulan II 2022 sejalan dengan masuknya periode puncak panen menunjukkan penurunan likert scale persediaan dari 0,43 menjadi
tanaman bahan makanan (padi). Sementara itu, perbaikan LU 0,12 pada triwulan laporan, meskipun masih berada pada zona
industri pengolahan didorong oleh meningkatnya kinerja sub positif (Grafik 1.24).

industri makanan dan minuman seiring dengan meningkatnya


Namun demikian, kinerja LU pertambangan dan penggalian
permintaan saat periode bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri masih ditopang oleh kenaikan ekspor dan perbaikan harga
pada triwulan laporan. Selain itu, peningkatan LU industri komoditas di triwulan II 2022. Ekspor batubara pada triwulan II
pengolahan juga ditopang oleh meningkatnya aktivitas industri 2022 tercatat tumbuh tinggi sebesar 191,65% (yoy), melanjutkan
otomotif global. pertumbuhan triwulan sebelumnya yang sebesar 102,79% (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, perbaikan harga komoditas batubara
1.3.1 Lapangan Usaha Pertambangan dan dan minyak dunia di triwulan II 2022 juga mengalami perbaikan
Penggalian yang masing-masing mengalami peningkatan menjadi sebesar
Pertumbuhan kinerja LU pertambangan dan penggalian USD 123,12/mt ton dan USD 108,74/barrel dari triwulan
memasuki triwulan II 2022 tercatat tumbuh melambat sebelumnya sebesar USD 91,11/mt ton dan USD 95,17/barrel. Selain
dibanding triwulan sebelumnya. LU pertambangan tumbuh dari itu, kredit yang disalurkan kepada sektor pertambangan dan
8,55% (yoy) pada triwulan I 2022 menjadi 2,52% (yoy) pada penggalian juga mengalami peningkatan dari 76,18% (yoy) pada
triwulan laporan. Sementara itu, secara triwulanan, LU triwulan I 2022 menjadi 78,40% (yoy) pada triwulan laporan atau
pertambangan tercatat tumbuh 4,57% (qtq) pada triwulan secara nominal sebesar Rp6,71 triliun (Grafik 1.23).
laporan, meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang
terkontraksi -5,02% (yoy). Perlambatan kinerja LU pertambangan 1.3.2 Lapangan Usaha Industri Pengolahan
secara tahunan seiring dengan kebijakan pemerintah Tiongkok Pada triwulan II 2022, pertumbuhan LU industri pengolahan
yang melakukan lockdown pada beberapa kota perdagangannya, meningkat secara tahunan. Kinerja LU industri pengolahan pada
antara lain Shanghai, untuk pengendalian pandemi COVID-19 triwulan laporan meningkat sebesar 6,80% (yoy), meningkat
pada akhir Maret sampai dengan pertengahan Mei 2022. Tiongkok dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,10% (yoy). Secara
adalah salah satu pasar utama batubara Sumatera Selatan, triwulanan, kinerja LU industri pengolahan tercatat tumbuh 2,87%
sehingga kebijakan tersebut berpengaruh signifikan terhadap (qtq), meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh
kinerja industri batubara. Namun demikian, perlambatan kinerja LU 1,67% (qtq). Perbaikan kinerja LU industri pengolahan terutama

Grafik 1.23 Penyaluran Kredit Sektor Pertambangan dan Penggalian Grafik 1.24 Likert scale Persediaan di Sumatera Selatan
Sumatera Selatan
9.000 MILIAR RP (%YOY) 250 0,80
8.000 200 0,60
7.000 0,40
150
6.000
0,20
5.000 100
0,00
4.000 50
-0,20
3.000
0 -0,40
2.000
1.000 -50 -0,60
- -100 -0,80
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NOMINAL KREDIT PERTAMBANGAN G KREDIT PERTAMBANGAN

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH

7. LU pertanian, LU industri pengolahan, dan LU perdagangan masing-masing memiliki pangsa terhadap


PDRB sebesar 14,36%; 28,65%, dan 13,51%

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 11
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.25 Likert Scale Penjualan Domestik Pelaku Usaha di Sumatera Selatan Grafik 1.27 Penyaluran Kredit Sektor Industri Pengolahan Sumatera Selatan

1.50 35,000 MILIAR RP (%YOY) 30

1.00 30,000 20
0.50 25,000
10
0.00 20,000
0
(0.50) 15,000
-10
(1.00) 10,000

(1.50) 5,000 -20

(2.00) - -30
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NOMINAL KREDIT IND. PENGOLAHAN G KREDIT IND. PENGOLAHAN

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER : BANK INDONESIA,DIOLAH

bersumber dari perbaikan kinerja subsektor industri batubara dan Sejalan dengan itu, hasil SBT untuk sektor industri pengolahan dari
migas, industri makanan dan minuman, serta industri karet dan SKDU yang dilakukan kepada pelaku usaha menunjukkan tren
barang dari karet. Kinerja subsektor industri batubara dan migas peningkatan pada triwulan II 2022 dengan realisasi SBT yang
tercatat tubuh 10,16% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya tumbuh positif sebesar 2,44%, meningkat dibanding triwulan
yang tumbuh 2,45% (yoy). Sementara itu, subsektor industri sebelumnya yang tumbuh 0,06%. Perbaikan kinerja industri
makanan dan minuman dan subsektor industri karet dan barang pengolahan yang didukung oleh meningkatnya permintaan
dari karet masing-masing tercatat tumbuh 6,39% (yoy) dan 3,21% kemudian mendorong peningkatan penyaluran kredit kepada
(yoy) pada triwulan laporan, meningkat dibanding triwulan sektor ini pada triwulan II 2022 dengan pertumbuhan sebesar
sebelumnya yang masing-masing tumbuh 4,46% (yoy) dan 1,73% 24,05% (yoy), meningkat signifikan dibanding triwulan
(yoy). Peningkatan kinerja subsektor industri batubara dan migas sebelumnya yang terkontraksi -8,53% (yoy). Penyaluran kredit
seiring dengan peningkatan permintaan dari mitra dagang perbankan kepada LU ini juga diikuti oleh NPL yang relatif stabil
terutama India. Sementara itu, peningkatan kinerja subsektor dan masih tergolong rendah sebesar 0,12% (yoy).
industri makanan dan minuman seiring dengan masuknya periode
bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri sehingga meningkatkan 1.3.3 Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan,
permintaan. Selanjutnya, peningkatan kinerja subsektor industri dan Perikanan
karet seiring dengan peningkatan aktivitas industri otomotif Pada triwulan II 2022, kinerja LU pertanian, kehutanan dan
global. perikanan tercatat mengalami akselerasi dibanding triwulan
sebelumnya. Kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan
Perbaikan kinerja industri pengolahan secara umum
tercatat tumbuh 4,83% (yoy) pada triwulan laporan, meningkat
terkonfirmasi dari hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia
dibanding triwulan sebelumnya sebesar 4,30% (yoy). Peningkatan
yang terindikasi dari perbaikan likert scale penjualan domestik
kinerja ini terutama bersumber dari peningkatan kinerja subsektor
serta indeks SBT dari hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU).
tanaman pangan yang tercatat tumbuh 4,03% (yoy), meningkat
Likert scale penjualan domestik pada triwulan laporan meningkat
dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 1,03% (yoy).
menjadi 0,95 dari level kontraksi 0,83 di triwulan sebelumnya.
Peningkatan ini seiring dengan masuknya periode puncak panen
Peningkatan penjualan domestik tersebut ditengah kapasitas
tanaman tabama (padi) pada triwulan laporan. Hal tersebut
utilisasi yang menurun pada triwulan laporan dengan likert sebesar
terkonfirmasi dari produksi pada pada triwulan II 2022 yang
0,38 pada triwulan laporan, dari triwulan sebelumnya sebesar 0,56.
tercatat tumbuh 19,08% (yoy), meningkat dibanding triwulan
sebelumnya yang terkontraksi -4,64% (yoy). Selain itu,
Grafik 1.26 Likert Scale Kapasitas Utilisasi Pelaku Usaha di Sumatera Selatan peningkatan kinerja LU pertanian, kehutanan, dan perikanan juga
1,00
bersumber dari subsektor kehutanan dan penebangan kayu yang
0,80
0,60
tercatat tumbuh 2,72% (yoy), setelah pada triwulan sebelumnya
0,40 terkontraksi -0,04% (yoy). Selain itu, kinerja subsektor
0,20
0,00 perkebunan juga tetap tumbuh kuat sebesar 7,83% (yoy) seiring
-0,20
-0,40 dengan tren harga kelapa sawit dan karet internasional yang tetap
-0,60
-0,80 tinggi.Perbaikan harga komoditas karet juga ditopang dengan
-1,00
-1,20 terus meningkatnya jumlah Unit Pengolahan dan Pemasaran
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
Bokar (UPPB) di Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah UPPB
Sumatera Selatan sudah mencapai 342 unit yang dapat
membantu peningkatan kualitas karet dan harga di tingkat petani.
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

8. NTP merupakan rasio antara indeks harga yang diterima petani dan indeks harga yang dibayar petani. Jika
Indeks NTP diatas 100 berarti petani mengalami kenaikan dalam hal perdagangan ketika rata-rata tingkat
harga yang mereka terima mengalami kenaikan yang lebih cepat daripada tingkat rata-rata harga yang
Laporan Perekonomian
dibayarkan (sumber: BPS)
12 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.28 Penyaluran Kredit Sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan perekonomian terkonfirmasi dari hasil Survei Konsumen (SK) yang
dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
25,000 MILIAR RP (%YOY) 14
12
Sumatera Selatan. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada
20,000 10 triwulan II 2022 meningkat menjadi sebesar 129,63 dari
8
15,000
6
sebelumnya sebesar 124,22. Peningkatan tersebut terutama
10,000
4 bersumber dari meningkatnya keyakinan masyarakat terhadap
2
5,000 0 tingkat penghasilan dengan indeks pada triwulan II 2022 sebesar
-2
127,56; dari sebelumnya sebesar 121,67 pada triwulan I 2022. Selain
- -4
I II III IV I II III IV I II III IV I II itu, seiring terkendalinya pandemi COVID-19 serta pelonggaran
2019 2020 2021 2022
syarat penerbangan, kegiatan pariwisata terus mengalami
NOMINAL KREDIT PERTANIAN G KREDIT PERTANIAN
pemulihan. Hal ini ikut mendorong peningkatan kinerja LU
SUMBER : BANK INDONESIA,DIOLAH perdagangan besar dan eceran. Peningkatan aktivitas pariwisata
terkonfirmasi dari peningkatan kunjungan wisatawan domestik
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan kepada pelaku yang tumbuh 9,77% (yoy) pada triwulan laporan, meningkat
usaha, kinerja LU pertanian, kehutanan dan perikanan dibanding triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh 9,42% (yoy).
terindikasi membaik pada triwulan laporan yang ditandai dengan Peningkatan kunjungan wisatawan domestik ini diikuti oleh
peningkatan indeks SBT menjadi 13,24% pada triwulan II 2022, peningkatan tingkat hunian hotel yang pada triwulan II 2022
meningkat dibanding triwulan sebelumnya dengan indeks SBT tercatat sebesar 51,73%, meningkat dibanding triwulan
sebesar 8,91%. Peningkatan kinerja LU pertanian, kehutanan, sebelumnya sebesar 51,13%.
dan perikanan seiring dengan indeks Nilai Tukar Petani (NTP)
yang masih diatas 1008. Indeks NTP pada triwulan II 2022 tercatat Perbaikan kinerja LU perdagangan besar dan eceran, dan
sebesar 112,13 pada triwulan laporan yang terutama ditopang oleh reparasi mobil dan sepeda motor terkonfirmasi dari
indeks NTP subsektor perkebunan. penyaluran kredit kendaraan bermotor. Penyaluran kredit
kendaraan bermotor tumbuh 13,46% (yoy) pada triwulan II 2022,
Masih positifnya kinerja LU pertanian, kehutanan dan meningkat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,22%
perikanan ditopang pula oleh penyaluran kredit yang tumbuh (yoy). Selain itu, peningkatan kinerja lapangan usaha ini
sebesar 7,54% (yoy), meningkat dari triwulan sebelumnya yang terkonfirmasi dari perbaikan indeks mobilitas pada retail dan
sebesar 7,14% (yoy). Peningkatan kredit tersebut didorong oleh grocery dari 24,82% pada triwulan I 2022 menjadi 37,33%.
minimalnya dampak pandemi pada kinerja sektor pertanian,
kehutanan, dan perikanan serta adanya program penyaluran
Grafik 1.29 Likert Scale Harga Jual Sumatera Selatan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) perbankan yang difokuskan untuk
sektor ini. Sementara itu, NPL pada LU ini tercatat sebesar 2,74% 0,80
0,60
(yoy) pada triwulan laporan dari triwulan sebelumnya yang
0,40
sebesar 2,66% (yoy). 0,20
0,00
-0,20
1.3.4 Lapangan Usaha Perdagangan Besar -0,40

dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan -0,60


-0,80
Sepeda Motor I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
Pada triwulan II 2022, pertumbuhan LU perdagangan besar
dan eceran, dan reparasi mobil dan sepeda motor
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH
mencatatkan pertumbuhan yang membaik secara triwulanan
maupun tahunan. Kinerja LU perdagangan besar dan eceran, dan Grafik 1.30 Likert Scale Margin di Sumatera Selatan
reparasi mobil dan sepeda motor tercatat tumbuh signifikan
0,80
menjadi 12,01% (yoy) dari 9,43% (yoy) pada triwulan sebelumnya. 0,60

Sejalan dengan hal tersebut, secara triwulanan kinerja LU ini juga 0,40
0,20
mengalami pertumbuhan dari 1,31% (qtq) pada triwulan I 2022 0,00

menjadi 3,97% (qtq) pada triwulan laporan. Perbaikan kinerja LU ini -0,20
-0,40
dipengaruhi oleh meningkatnya keyakinan/confidence -0,60
-0,80
masyarakat untuk beraktivitas di luar rumah seiring pandemi -1,00
COVID-19 yang semakin terkendali dengan vaksinasi yang terus I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
berlanjut. Masuknya bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri serta
tidak terdapat larangan mudik dari pemerintah juga turut
mendorong kinerja LU ini. Keyakinan masyarakat terhadap kondisi SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 13
Bab I
Perkembangan Ekonomi Makro Regional

Grafik 1.31 Penyaluran Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Sumatera Selatan Grafik 1.32 Penyaluran Kredit Sektor Konstruksi Sumatera Selatan

4000 MILIAR RP (%YOY) 20.00 10.000 MILIAR RP (%YOY) 120


3500 15.00 9.000 100
10.00 8.000
3000 80
5.00 7.000
2500 - 6.000 60
2000 (5.00) 5.000 40
1500 (10.00) 4.000 20
(15.00) 3.000
1000 0
(20.00) 2.000
500 (25.00) 1.000 -20
0 (30.00) - -40
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

KREDIT KENDARAAN BERMOTOR gKKB NOMINAL KREDIT KONSTRUKSI G KREDIT KONSTRUKSI

SUMBER : BANK INDONESIA,DIOLAH SUMBER : BANK INDONESIA,DIOLAH

1.3.5 Lapangan Usaha Konstruksi


Pada triwulan II 2022 LU konstruksi mencatatkan Perlambatan LU konstruksi juga terkonfirmasi oleh penjualan
pertumbuhan yang masih positif. Kinerja LU konstruksi pada semen dan survei kepada pelaku usaha konstruksi di
triwulan laporan tercatat tumbuh positif sebesar 1,97% (yoy), Sumatera Selatan. Penjualan semen tahunan di Sumatera
meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya yang Selatan tumbuh sebesar 1,88% (yoy) pada triwulan laporan,
tumbuh 2,13% (yoy). Kinerja triwulanan LU ini juga tercatat masih melambat dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh 8,65%
terkontraksi sebesar -0,37% (qtq), meskipun membaik (yoy). Selanjutnya, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU)
dibandingkan triwulan sebelumnya -0,76% (qtq). Masih tumbuh kepada sektor konstruksi pada triwulan laporan mengalami
positifnya LU ini secara tahunan disebabkan oleh berlanjutnya penurunan dari 0,00% pada triwulan I 2022 menjadi -1,76% pada
Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti pembangunan Jalan Tol triwulan laporan. Selain itu, penyaluran kredit ke sektor
Trans Sumatera (JTTS), irigasi/bendungan dan perumahan. konstruksi pada triwulan laporan masih kontraksi. Pada
Progres konstruksi proyek JTTS untuk ruas Simpang Indralaya- triwulan II 2022, penyaluran kredit konstruksi masih tercatat
Prabumulih telah selesai 73% dan progress pembebasan lahan kontraksi sebesar -16,65% (yoy), sebagaimana triwulan
mencapai 95% per Juni 2022. Selain itu, pembangunan sebelumnya yang juga terkontraksi meskipun sedikit membaik (-
bendungan Tiga Dihaji juga masih on track dengan progress 19,89%;yoy).
konstruksi mencapai 22,5%.

Laporan Perekonomian
14 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB II

PERKEMBANGAN
KEUANGAN
DAERAH

Realisasi pendapatan pemerintah daerah gabungan


pada triwulan II 2022 menunjukkan peningkatan di
te n g a h t re n p e r l a m b at a n rea l i s a s i b e l a n j a
gabungan.

 Target pendapatan pemerintah (APBD dan APBN) di


Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 sebesar Rp54,66
triliun, menunjukkan penurunan sebesar 0,42% (yoy).
Meskipun demikian, realisasi pendapatan pemerintah
sampai dengan triwulan II 2022 senilai Rp23,14 triliun atau
sebesar 42,33% dari target, meningkat dibandingkan
periode yang sama tahun 2021 Rp21,78 triliun atau sebesar
39,68% dari target.

 Pagu belanja pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera


Selatan pada triwulan II 2022 sebesar Rp82,32 triliun,
menurun sebesar 6,30% (yoy). Sejalan dengan penurunan
pagu, realisasi belanja pemerintah sampai dengan triwulan
laporan sebesar Rp28,98 triliun atau 35,20% dari pagu,
lebih rendah dari periode yang sama tahun 2021 yang
tercatat sebesar Rp32,57 triliun atau 37,15% dari pagu.

 Realisasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD)


triwulan II 2022 sebesar 43,59% dari pagu, sedikit menurun
dibandingkan triwulan yang sama tahun sebelumnya
dengan realisasi sebesar 45,09% dari pagu.
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah

2.1 GAMBARAN UMUM


Pada tahun 2022, pendapatan daerah pada APBD dan APBN 37,06%), dan APBN yang dialokasikan untuk wilayah Sumatera
Provinsi Sumatera Selatan ditargetkan sebesar Rp54,66 Selatan senilai Rp42,05 triliun (pangsa 51,08%) (Grafik 2.1).
triliun, menurun 0,42% dibandingkan tahun 2021. Target Realisasi belanja pemerintah (APBD dan APBN) di Sumatera
pendapatan tersebut terdiri dari target APBD Pemerintah Provinsi Selatan sampai dengan triwulan II 2021 telah mencapai Rp28,98
sebesar Rp9,90 triliun (pangsa 18,12%), target APBD gabungan triliun atau 35,20% dari pagu. Capaian ini lebih rendah
Kabupaten/Kota sebesar Rp29,92 triliun (pangsa 54,73%) dan dibandingkan dengan realisasi belanja periode yang sama tahun
target APBN Kementerian/Lembaga (K/L) sebesar Rp14,84 2021 yang tercatat sebesar 37,15% dari pagu atau senilai Rp32,57
triliun (pangsa 27,15%). triliun.

Perkembangan target pendapatan pemerintah daerah9


2.2 APBD WILAYAH PROVINSI
Provinsi Sumatera Selatan periode triwulan II 2022 tercatat
SUMATERA SELATAN
10

menurun sebesar 0,42% (yoy) atau dari Rp54,89 triliun pada


triwulan II 2021 menjadi Rp54,66 triliun. Hingga akhir triwulan II 2.2.1 Realisasi Pendapatan APBD
2022, realisasi pendapatan pemerintah daerah Provinsi Sumatera Sumatera Selatan
Selatan tercatat sebesar Rp23,14 triliun atau sebesar 42,33% dari Komponen Pendapatan APBD Pemerintah Daerah Provinsi
target. Realisasi ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 terdiri atas
tahun 2021 yang tercatat sebesar 39,68% dari target. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terealisasi sebesar
tersebut terdiri dari pendapatan daerah Provinsi Sumatera Selatan 32,06%, Pendapatan Transfer yang terealisasi sebesar
sebesar Rp3,14 triliun atau 31,72% dari target, pendapatan 17 (tujuh 38,36%, dan Lain-Lain Pendapatan yang Sah terealisasi
belas) Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan sebesar sebesar 29,87%. Secara keseluruhan realisasi pendapatan APBD
Rp11,47 triliun atau 38,35% dari target serta pendapatan APBN K/L Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II
sebesar Rp8,52 triliun atau 57,44% dari target. 2022 mencapai Rp14,61 triliun, atau 36,70% dari target Rp39,82
triliun. Realisasi ini berada sedikit di bawah realisasi triwulan II 2021
S ementara itu, pagu anggaran perubahan belanja
yang sebesar 39,95% dari target Rp40,60 triliun (Tabel 2.1).
pemerintah daerah Sumatera Selatan tercatat sebesar
Rp82,32 triliun. Alokasi ini terdiri dari tiga komponen yaitu APBD Secara spasial, realisasi pendapatan daerah tertinggi dicapai oleh
Provinsi Sumatera Selatan sebesar Rp9,77 triliun (pangsa 11,86%), Kabupaten Banyuasin (50,62% dari target Rp2,22 triliun), diikuti
APBD gabungan Kabupaten/Kota senilai Rp30,51 triliun (pangsa Kota Prabumulih (48,25% dari target Rp0,78 triliun) dan
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (47,68% dari target Rp1,73
Grafik 2.1 Struktur Anggaran Belanja Keuangan Pemerintah Provinsi Sumatera
Selatan Triwulan II 2022 (Rp Miliar) triliun). Sementara, realisasi terendah dicapai oleh Kabupaten
Ogan Ilir dengan realisasi sebesar 31,19% dari target Rp1,52 triliun
dan Provinsi Sumatera Selatan dengan realisasi sebesar 31,72%
Rp 9,77 T; 12% dari target Rp9,90 triliun (Grafik 2.2).
Pemprov Sumatera Selatan

Rp 30,51 T; 37%
Kabupaten/Kota Pemerintah daerah melakukan berbagai upaya dalam rangka
Rp 42,05 T; 51% optimalisasi pendapatan APBD yang masih rendah, diantaranya (i)
APBN
melakukan pendataan data wajib pajak untuk sinkronisasi data
kepemilikan rumah dan kendaraan bermotor; (ii) membentuk
Satgas Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) pada
perairan/laut; (iii) melakukan penghapusan sanksi administrasi
SUMBER: BPKAD & KANWIL DJPB PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

Tabel 2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022 (Rp miliar)
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Target Anggaran Realisasi Target Anggaran Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
PENDAPATAN 40.603,45 16.222,05 38,69% 39.817,81 14.612,94 36,70%

Pendapatan Asli Daerah 8.412,76 2.803,86 33,33% 9.189,48 2.946,05 32,06%

Pendapatan Transfer 30.695,45 13.250,52 41,50% 29.674,53 11.382,00 38,36%

Lain-lain Pendapatan Yang Sah 1.495,23 167,67 11,21% 953,79 284,88 29,87%
SUMBER: BPKAD PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

10. Merupakan APBD konsolidasi antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah 17 (tujuh belas) Kabupaten/Kota
di Sumatera Selatan

Laporan Perekonomian
18 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah

Grafik 2.2 Realisasi Pendapatan Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2022

12,000 MILIAR RUPIAH 60,00%

10,000 50,00%

8,000 40,00%

6,000 30,00%

4,000 20,00%

2,000 10,00%

- 0,00%
Lubuk OKU OKU Musi Musi Rawas Empat
Sumsel Palembang Prabumulih Linggau Pagar Alam OKI Ogan Ilir OKU Selatan Timur Banyuasin Banyuasin Musi Rawas Utara Muara Enim PALI Lahat Lawang

ANGGARAN 9.903 3.849 783 814 725 2.445 1.517 1.446 1.322 1.725 3.724 2.215 1.690 869 2.596 1.225 1.911 1.060
REALISASI 3.141 1.520 378 335 260 820 473 630 431 822 1.275 1.121 616 339 988 439 671 351
% REALISASI 31,72% 39,49% 48,25% 41,15% 35,88% 33,55% 31,19% 43,56% 32,63% 47,68% 34,24% 50,62% 36,47% 39,03% 38,08% 35,85% 35,11% 33,16%

SUMBER: BPKAD PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

denda bunga pajak serta denda bunga Bea Balik Nama Kendaraan meningkatkan pendapatan daerah serta meningkatkan efektivitas
Bermotor (BBNKB); dan (iv) meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam penguatan sistem retribusi daerah.
pembayaran pajak dan retribusi.
2.2.1.2 Realisasi Pendapatan Transfer
2.2.1.1 Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Target Pendapatan Transfer masih menjadi komponen
Realisasi PAD Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan terbesar dengan pangsa mencapai 74,53% atau Rp29,67 triliun
pada triwulan II 2022 sebesar Rp2,95 triliun (32,06% dari dari keseluruhan target pendapatan APBD Pemerintah Daerah
target Rp9,19 triliun), meningkat secara nominal sebesar Provinsi Sumatera Selatan tahun 2022 yang sebesar Rp39,82
5,07% (yoy) dibandingkan dengan triwulan yang sama di tahun triliun. Target Pendapatan Transfer ini bersumber dari Transfer
sebelumnya yang sebesar Rp2,80 triliun (33,33% dari target Pemerintah Pusat (dana perimbangan) sebesar Rp26,88 triliun
Rp8,41 triliun), meskipun secara persentase mengalami (pangsa 90,58%), Transfer Pemerintah Daerah sebesar Rp1,66
penurunan realisasi dikarenakan adanya kenaikan target anggaran triliun (pangsa 5,61%) dan Transfer Pemerintah Pusat lainnya
pada tahun 2022. Penurunan realisasi PAD terjadi pada komponen
sebesar Rp1,13 triliun (pangsa 3,81%). Realisasi Pendapatan
pendapatan pajak daerah dan pajak retribusi daerah. Pencapaian
Transfer hingga triwulan II 2022 mencapai senilai Rp11,38 triliun
pendapatan pajak daerah pada triwulan II 2022 tercatat sebesar
(38,36% dari target), menurun dibandingkan capaian periode
35,68% dari target Rp5,87 triliun; menurun dibandingkan realisasi
yang sama tahun sebelumnya dengan realisasi sebesar Rp12,74
periode yang sama di tahun 2021 sebesar 38,55% dari target.
triliun (41,50% dari target). Realisasi Pendapatan Transfer tersebut
Sejalan dengan hal tersebut, persentase realisasi pendapatan
bersumber dari Transfer Dana Perimbangan Rp10,28 triliun
pajak retribusi daerah pada triwulan II 2022 juga menunjukkan
penurunan dari Rp53,16 miliar (29,73% dari target Rp178,82 miliar) (38,23% dari target Rp26,88 triliun), Transfer Pemerintah Pusat

pada triwulan II 2021 menjadi Rp40,01 miliar (22,50% dari target lainnya sebesar Rp515,18 miliar (45,57% dari target Rp1,13 triliun)
Rp177,84 miliar). Hal ini dikarenakan terdapat beberapa objek dan Transfer Pemerintah Daerah sebesar Rp591,44 miliar (35,53%
retribusi seperti gedung dan balai pertemuan masih dalam proses dari target Rp1,66 triliun).
renovasi.Sementara, realisasi pendapatan hasil pengelolaan
kekayaan daerah dipisahkan yang bersumber dari laba atas 2.2.1.3 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah
penyertaan modal pada BUMD (Badan Usaha Milik Daerah), Lain-Lain Pendapatan Yang Sah ditargetkan memberikan
BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dan perusahaan milik swasta, kontribusi sebesar Rp953,79 miliar atau 2,40% terhadap
tercatat sebesar 107,93% dari target sebesar Rp271,80 miliar; target total pendapatan pemerintah daerah Provinsi
meningkat cukup tinggi dibandingkan realisasi triwulan II 2021 Sumatera Selatan yang sebesar Rp39,82 triliun. Target Lain-
sebesar 73,37% di tengah kenaikan pagu sebesar 1,21% (yoy) pada lain Pendapatan Yang Sah terdiri dari target pendapatan hibah
triwulan laporan. Pencapaian realisasi PAD terendah pada triwulan sebesar Rp566,66 miliar (pangsa 59,41%) dan pendapatan lainnya
II 2022 bersumber dari realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Rp387,13 miliar (pangsa 40,59%). Realisasi Lain-Lain Pendapatan
yang Asli yaitu sebesar 18,03% dari target Rp2,87 triliun. Meskipun Yang Sah pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp284,88 miliar
demikian, realisasi komponen PAD ini meningkat jika dibandingkan (29,87% dari target Rp953,79 miliar) yang bersumber dari
dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 17,85% dari pendapatan hibah dan pendapatan lainnya. Realisasi pendapatan
target. Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan terus hibah meningkat jika dibandingkan dengan realisasi pada periode
memperluas cakupan layanan dan mempermudah proses yang sama tahun 2021 menjadi sebesar Rp201,06 miliar (35,48%
pembayaran melalui layanan pembayaran elektronik antara lain dari target Rp566,66 miliar). Sementara itu, pendapatan lainnya
Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), dalam pada triwulan II 2022 telah terealisasi sebesar 21,65% dari target

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 19
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah

Rp387,13 miliar atau secara nominal sebesar Rp83,82 miliar. Rp11,19 triliun, menurun secara dibandingkan realisasi periode
Realisasi ini jauh meningkat jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sama tahun sebelumnya sebesar 30,03% dari pagu. Realisasi
yang hanya terealisasi sebesar 4,41% dari target sebesar Rp691,17 belanja terdiri dari belanja operasi Rp8,18 triliun (73,08%), belanja
miliar. transfer Rp1,92 triliun (17,15%), belanja modal Rp1,09 triliun (9,73%),
dan belanja tidak terduga sebesar Rp4,56 miliar (0,04%).
2.2.2 Realisasi Belanja APBD Pemerintah Penurunan serapan belanja terutama terjadi pada komponen
Daerah Provinsi Sumatera Selatan belanja operasi dan belanja modal, sementara belanja tidak
Pagu anggaran Belanja APBD Pemerintah Daerah Provinsi terduga dan belanja transfer meningkat. Belanja operasi dan
Sumatera Selatan tahun 2022 adalah sebesar Rp40,27 triliun, belanja modal dengan realisasi masing-masing sebesar 32,22%
menurun 5,90% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2021 yang dan 15,73%, turun dibandingkan serapan belanja triwulan II 2021
sebesar Rp42,80 triliun. Pagu belanja terdiri atas belanja operasi yang sebesar 36,68% dan 16,94%. Selanjutnya, belanja tidak
sebesar Rp25,40 triliun, belanja transfer sebesar Rp7,39 triliun, terduga terealisasi sebesar 0,81% dari pagu Rp561,50 miliar;
belanja modal sebesar Rp6,93 triliun dan belanja tidak terduga meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun
sebesar Rp561,50 miliar (Tabel 2.2). Penurunan pagu belanja sebelumnya yang tidak terealisasi. Sejalan dengan hal tersebut,
bersumber dari komponen belanja operasi dan belanja modal belanja transfer juga mengalami peningkatan dari realisasi sebesar
yang masing-masing turun sebesar 4,60% (yoy) dan 24,90% (yoy) 22,92% pada triwulan II 2021 menjadi sebesar 25,96% dari pagu
dibandingkan tahun 2021. Penurunan ini sejalan dengan adanya Rp7,39 triliun atau secara nominal Rp1,92 triliun.
realokasi dan refocusing anggaran untuk belanja tidak terduga
Penurunan realisasi belanja dikarenakan terdapat beberapa
seperti belanja mitigasi risiko penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku
kendala yang dihadapi antara lain terkait belum optimalnya proses
(PMK) pada hewan ternak, operasi pasar, dan belanja lainnya.
pengadaan barang dan jasa untuk belanja modal khususnya
Sementara itu, pagu belanja transfer dan belanja tidak terduga
belanja bangunan serta penjadwalan kegiatan atau sub kegiatan
mengalami kenaikan masing-masing 10,96% (yoy) dan 88,67%
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Pemerintah Daerah
(yoy).
Sumatera Selatan terus berupaya untuk mempercepat realisasi
Berdasarkan strukturnya, anggaran belanja APBD di Provinsi belanja untuk dapat mencapai target sepanjang tahun 2022.
Sumatera Selatan pada tahun 2022 terdiri atas Belanja Operasi Upaya yang dilakukan melalui monitoring dan evaluasi
63,04%, Belanja Modal 17,20%, Belanja Tidak Terduga 1,39%, dan pelaksanaan kegiatan SKPD secara berkala, mempercepat
Belanja Transfer 18,36%. penyelesaian kontrak perencanaan, serta melakukan transaksi
melalui katalog elektronik lokal dan toko daring.
Realisasi belanja APBD di Provinsi Sumatera Selatan hingga
triwulan II 2022 tercatat sebesar 27,79% dari pagu atau senilai

Tabel 2.2 Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022 (Rp Miliar)
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Pagu Anggaran Realisasi Target Anggaran Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
BELANJA DAN TRANSFER 42.798,33 12.852,05 30,03% 40.273,01 11.193,57 27,79%

Belanja Operasi 26.612,23 9.762,19 36,68% 25.389,17 8.179,80 32,22%

Belanja Modal 9.224,37 1.562,74 16,94% 6.927,91 1.089,60 15,73%

Belanja Tidak Terduga 297,61 - 0,00% 561,50 4,56 0,81%

Transfer 6.664,12 1.527,12 22,92% 7.394,43 1.919,62 25,96%


SUMBER: BPKAD PROVINSI SUMATERA SELATAN

Grafik 2.3 Realisasi Belanja Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2022

12.000 MILIAR RUPIAH 60.00%

10.000 50.00%

8.000 40.00%

6.000 30.00%

4.000 20.00%

2.000 10.00%

- 0.00%
Lubuk OKU OKU Musi Musi Rawas Empat
Sumsel Palembang Prabumulih Linggau Pagar Alam OKI Ogan Ilir OKU Selatan Timur Banyuasin Banyuasin Musi Rawas Utara Muara Enim PALI Lahat Lawang

ANGGARAN 9,903 3,849 783 814 725 2,445 1,517 1,446 1,322 1,725 3,724 2,215 1,690 869 2,596 1,225 1,911 1,060
REALISASI 3,141 1,520 378 335 260 820 473 630 431 822 1,275 1,121 616 339 988 439 671 351
% REALISASI 31.72% 39.49% 48.25% 41.15% 35.88% 33.55% 31.19% 43.56% 32.63% 47.68% 34.24% 50.62% 36.47% 39.03% 38.08% 35.85% 35.11% 33.16%

SUMBER: BPKAD PROVINSI SUMATERA SELATAN (DIOLAH)

Laporan Perekonomian
20 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah

Selanjutnya, dalam rangka mendukung percepatan digitalisasi dan belanja APBN di Sumatera Selatan pada tahun 2022 sebesar
peningkatan akuntabilitas transaksi pemerintah daerah, Kantor Rp40,32 triliun, menurun 17,01% dibandingkan pagu tahun 2021
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan terus yang sebesar Rp44,87 triliun. Pagu belanja APBN K/L di Sumatera
berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah baik di tingkat provinsi Selatan pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp13,63 triliun, turun
maupun di 17 (tujuh belas) kabupaten/kota terkait perluasan 9,39% dibandingkan pagu tahun 2021 yang sebesar Rp15,04 triliun.
Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) melalui Tim Berdasarkan strukturnya, komposisi pagu belanja K/L terdiri atas
Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD). belanja pegawai dengan pangsa sebesar 45,69% atau secara
Percepatan dan perluasan ETPD diharapkan dapat meningkatkan nominal sebesar Rp5,10 triliun, diikuti oleh belanja barang dengan
transparansi transaksi keuangan daerah, mendukung tata kelola, pangsa 36,98% atau sebesar Rp5,25 triliun, belanja modal dengan
dan mengintegrasikan sistem pengelolaan keuangan daerah pangsa 17,22% atau sebesar Rp3,26 triliun, sementara sisanya
dalam rangka mengoptimalkan pendapatan daerah. adalah belanja bantuan sosial dengan pangsa 0,11% atau sebesar
Rp20,21 miliar. Penurunan pagu belanja pemerintah sejalan
Secara spasial, realisasi belanja tertinggi dicapai oleh dengan meredanya penyebaran pandemi COVID-19 yang
Kabupaten Banyuasin (38,50% dari pagu Rp2,09 triliun), diikuti berdamp ak p ada penye suaian anggaran belanja
oleh Kota Palembang (37,36% dari pagu Rp3,82 triliun), dan Kementerian/Lembaga (K/L).
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (35,92% dari pagu Rp1,70
triliun) (Grafik 2.3). Berdasarkan komponennya, penurunan terjadi pada komponen
belanja barang dan belanja modal dengan penurunan masing-
2.3 APBN PROVINSI SUMATERA SELATAN masing sebesar 7,32% (yoy) dan 24,24% (yoy), sementara
Target pendapatan Pemerintah Pusat di wilayah Provinsi komponen belanja pegawai dan belanja bantuan sosial meningkat
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 baik yang berasal dari sebesar 0,86% (yoy) dan 14,32% (yoy) dibandingkan tahun 2021.
perpajakan maupun bukan pajak (PNBP) menunjukkan Penurunan pagu terbesar terjadi pada pagu belanja modal dengan
peningkatan dari Rp14,29 triliun pada triwulan II 2021 menjadi penurunan terbesar terjadi pada pagu belanja modal tanah dan
Rp14,84 triliun atau sebesar 3,87% (yoy). Sementara itu, belanja fisik lainnya yang turun masing-masing sebesar 94,88%
realisasi pendapatan II 2022 mencapai sebesar Rp8,52 triliun (yoy) dan 77,97% (yoy). Namun demikian, komponen belanja
atau 57,44% dari target Rp14,84 triliun. Realisasi ini meningkat gedung dan bangunan serta belanja bantuan langsung umum
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang (BLU) pada uraian belanja modal terpantau meningkat dengan
mencapai sebesar Rp5,56 triliun atau 38,92% dari target sebesar pertumbuhan sebesar 42,37% (yoy) dan 63,11% (yoy) pada tahun
Rp14,30 triliun (Tabel 2.3). Jika dilihat berdasarkan komponen 2022 (Tabel 2.4).
penyusunnya, kenaikan terbesar disumbang oleh pendapatan
pajak penghasilan yang naik sebesar Rp1,81 triliun atau tumbuh Realisasi penyerapan belanja Pemerintah Pusat atas beban APBN
68,15% (yoy) dibandingkan dengan tahun 2021. di Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar
Rp5,40 triliun atau 39,60% dari pagu. Realisasi serapan ini menurun
Pagu belanja Pemerintah Pusat atas beban Anggaran dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di wilayah Provinsi mencapai 41,61% dari pagu Rp15,04 triliun. Penurunan persentase
Sumatera Selatan tahun 2022 mengalami penurunan. Pagu serapan belanja terjadi pada hampir seluruh komponen, kecuali

Tabel 2.3 Realisasi Pendapatan Negara di Provinsi Sumatera Selatan Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Target Realisasi Target Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
PENDAPATAN 14.289,35 5.561,40 38,92% 14.842,24 8.524,69 57,44%
SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Tabel 2.4 Uraian Belanja Modal K/L Sumatera Selatan


2021 2022
Perubahan
URAIAN BELANJA MODAL Pagu Anggaran Pagu Anggaran % Perubahan
(Rp Miliar)
(Rp Miliar) (Rp Miliar)
Tanah 9,57 0,49 -9,08 -94,88%

Peralatan dan Mesin 73,81 56,36 -17,45 -23,64%

Gedung dan Bangunan 106,37 151,44 45,07 42,37%

Jalan, Irigasi dan Jaringan 1.366,56 692,94 -673,62 -49,29%

Fisik Lainnya 15,80 3,48 -12,32 -77,97%

Bantuan Langsung Umum (BLU) 14,99 24,45 9,46 63,11%

TOTAL 1.587,10 929,16 -657,94 -41,46%


SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 21
Bab II
Perkembangan Keuangan Daerah

Tabel 2.5 Anggaran dan Realisasi Belanja Pemerintah Pusat Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan Jenis Belanja Triwulan II Tahun 2021 dan Tahun 2022
Tw II 2021 Tw II 2022
URAIAN Pagu Realisasi Pagu Realisasi
% Realisasi % Realisasi
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
Pegawai 5.056,91 2.529,61 50,02% 5.100,22 2.466,09 48,35%

Barang 5.659,41 2.135,74 37,74% 5.245,23 1.996,05 38,05%

Modal 4.309,11 1.587,83 36,85% 3.264,79 929,16 28,46%

Bantuan Sosial 17,68 6,89 38,97% 20,21 5,97 29,52%

BERDASARKAN JENIS BELANJA 15.043,11 6.260,07 41,61% 13.630,45 5.397,27 39,60%


SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

Grafik 2 4 Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan Triwulan II 2021 berdasarkan Wilayah

5,000 MILIAR RUPIAH 60.00%


4,500
4,000 50.00%
3,500 40.00%
3,000
2,500 30.00%
2,000
1,500 20.00%
1,000 10.00%
500
- 0.00%
Empat Musi Musi Rawas Ogan Ogan Ogan Ogan Lubuk- Pemprov
Banyuasin Muara Enim Banyuasin Musi Rawas Ogan Ilir Pagar Alam Palembang Prabumulih
Lawang Lahat Utara Komering Ilir Komering Komering Komering PALI linggau Sumsel
Ulu Ulu Selatan Ulu Timur
PAGU (RP MILIAR) 1,865.46 901.62 1,832.36 2,393.62 2,529.63 1,477.94 1,284.40 1,874.21 1,156.81 1,165.05 1,505.70 1,104.30 1,992.68 4,412.39
REALISASI (RP MILIAR) 1,114.76 1,003.68 1,646.01
%REALISASI 50.64% 46.28% 42.23% 32.86% 44.07% 42.49% 43.05% 48.59% 44.36% 47.15% 49.64% 49.53% 42.93% 49.08% 40.35% 50.37% 41.67% 37.30%

SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN NEGARA PROV SUMATERA SELATAN

belanja barang yang meningkat dengan serapan sebesar 38,05% Berdasarkan jenis TKDD sampai dengan akhir triwulan II 2022,
pada triwulan laporan dari 37,74% pada triwulan II 2021, meskipun Dana Alokasi Umum (DAU) memiliki tingkat realisasi tertinggi
secara nominal juga mengalami penurunan (Tabel 2.5). Realisasi sebesar 55,66% atau senilai Rp6,44 triliun. Posisi selanjutnya
belanja pegawai pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 48,35% dari dengan tingkat realisasi tertinggi secara berurutan bersumber dari
pagu Rp5,10 triliun atau secara nominal Rp2,47 triliun; menurun Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik dengan realisasi sebesar
dibandingkan realisasi periode yang sama tahun sebelumnya 55,29% atau senilai Rp2,33 triliun, Dana Insentif Daerah (DID)
sebesar 50,02% dari pagu. Penurunan ini disebabkan oleh dengan realisasi 50,00% atau senilai Rp69,07 miliar, Dana Desa
pencairan gaji ke-13 kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) ditunda (DD) dengan realisasi 47,77% atau senilai Rp1,22 triliun, Dana Bagi
hingga triwulan III 202111. Sejalan dengan hal tersebut, realisasi Hasil (DBH) dengan realisasi 27,18% atau senilai Rp2,20 triliun dan
belanja modal juga tercatat menurun dari 36,85% pada triwulan II Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik yang terealisasi sebesar 6,92%
2021 menjadi 28,46% pada triwulan laporan. Hal ini dikarenakan atau senilai Rp127,57 miliar (Grafik 2.5).
belum optimalnya proses pengadaan barang dan jasa.
Grafik 2.5 Realisasi Belanja TKDD Sumatera Selatan Triwulan II 2022 berdasarkan
Sejalan dengan kondisi pada belanja Pemerintah, pagu Jenis TKDD
14.000 60.0%
Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) di Provinsi
MILIAR RUPIAH

12.000 50.0%
Sumatera Selatan pada tahun 2022 juga mengalami 10.000
40.0%
penurunan dibandingkan dengan tahun 2021. Pagu TKDD dari 8.000
30.0%
6.000
seluruh Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Selatan adalah 20.0%
4.000
sebesar Rp28,42 triliun, sedikit menurun sebesar 4,74% (yoy) dari 2.000 10.0%

pagu TKDD tahun 2021 yang sebesar Rp29,83 triliun. Jika dilihat - 0.0%
DAK
DBH DAU DID DAK Fisik Dana Desa
dari realisasinya pada triwulan II 2022, pemerintah daerah
Non Fisik

PAGU (RP MILIAR) 8,102.80 11,569.80 4,211.15 1,843.26 2,554.85

Sumatera Selatan (kab/kota dan provinsi) telah merealisasikan REALISASI (RP MILIAR) 2,202.18 6,440.17 69.07 2,328.29 1,220.46
%REALISASI 27.18% 55.66% 50.00% 55.29% 6.92% 47.77%
sebesar 43,59% dari total pagu atau senilai Rp12,39 triliun; lebih SUMBER: KANWIL DITJEN PERBENDAHARAAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

rendah dibandingkan dengan realisasi periode yang sama tahun


sebelumnya sebesar 45,09% dari pagu atau senilai Rp13,45 triliun.
Realisasi TKDD tertinggi dicapai oleh Kabupaten Banyuasin yaitu
sebesar 50,64% dari pagu Rp1,87 triliun, sedangkan realisasi
terendah dilakukan oleh Kabupaten Muara Enim dengan realisasi
32,86% dari pagu sebesar Rp2,39 triliun (Grafik 2.4).

11. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 75 tahun 2022 tentang Petunjuk Teknis
Pemberian THR Dan Gaji Ke-13 Tahun 2022 Yang Bersumber Dari APBN.

Laporan Perekonomian
22 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB III

PERKEMBANGAN
INFLASI DAERAH

Tekanan inflasi Sumatera Selatan memasuki triwulan


II 2022 meningkat sejalan dengan kenaikan harga
p a n g a n d a n e n e rg i g l o b a l s e r t a g a n g g u a n
produktivitas akibat faktor cuaca yang kurang
kondusif.

 Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022


tercatat sebesar 5,39% (yoy), meningkat dibandingkan
dengan triwulan I 2022 yang sebesar 2,96% (yoy).
Peningkatan inflasi ini terutama didorong oleh penurunan
pasokan dari daerah sentra akibat gangguan cuaca yang
menyebabkan penurunan produktivitas. Komoditas yang
menyumbang peningkatan inflasi terbesar pada triwulan
berjalan adalah cabai merah, minyak goreng dan bawang
merah.

 Inflasi pada triwulan III 2022 diperkirakan akan lebih tinggi


dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dan berada di
atas kisaran sasaran inflasi nasional 3,0±1,0%. Faktor yang
menjadi pendorong inflasi terutama bersumber dari
kenaikan tarif angkutan udara dan BBM non subsidi, serta
kenaikan harga bahan bangunan seiring percepatan
pembangunan infrastruktur di Sumatera Selatan.
Bab III
Perkembangan Inflasi

3.1 INFLASI SECARA UMUM


Inflasi Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tengah cuaca yang kurang kondusif. Inflasi bersumber dari
tercatat sebesar 5,39% (yoy), meningkat dibandingkan kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,68%
dengan triwulan I 2021 yang tercatat sebesar 2,96% (yoy). (yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 3,37% (yoy) serta
Realisasi tersebut lebih tinggi dibandingkan triwulan II 2021 yang kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,72% (yoy)
tercatat sebesar 1,24% (yoy) maupun rata-rata 3 tahun terakhir dengan andil terhadap inflasi sebesar 3,00% (yoy) (Tabel 3.1).
yang tercatat sebesar 2,78% (yoy). Inflasi Sumatera Selatan pada Komoditas penyumbang inflasi pada triwulan laporan adalah cabai
triwulan laporan tercatat lebih rendah dibandingkan dengan inflasi merah, minyak goreng, dan bawang merah. Inflasi pada komoditas
nasional (4,35%; yoy), namun sedikit di atas inflasi regional
cabai merah dan bawang merah didorong oleh peningkatan
Sumatera (5,82%; yoy) (Grafik 3.1). Secara spasial, realisasi inflasi
permintaan masyarakat di tengah berkurangnya pasokan daerah
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 berada pada urutan tiga
sentra memasuki musim tanam serta gangguan cuaca yang
provinsi dengan realisasi inflasi terendah di regional Sumatera
menyebabkan terganggunya produktivitas. Sementara itu, inflasi
(Grafik 3.2).
pada komoditas minyak goreng didorong oleh pencabutan
Peningkatan tekanan inflasi pada triwulan II 2022 didorong peraturan terkait harga eceran tertinggi (HET) minyak kemasan
oleh kenaikan harga pangan dan energi global serta serta harga CPO global yang terpantau masih tinggi.
terganggunya produktivitas komoditas hortikultura di

Tabel 3.1 Perkembangan Inflasi Tahunan Provinsi Sumatera Selatan


INFLASI TAHUNAN 2022 (%) ANDIL INFLASI TAHUNAN (%)
KELOMPOK PENGELUARAN
I-2022 APR MEI JUN I-2022 APR MEI JUN
UMUM 2,96 3,60 4,44 5,39 2,96 3,60 4,44 5,39

Makanan, Minuman dan Tembakau 4,64 5,59 7,39 10,68 1,42 1,72 2,29 3,37

Pakaian dan Alas Kaki 1,52 1,78 2,20 2,00 0,09 0,10 0,13 0,12

Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga 2,80 2,90 2,93 2,87 0,51 0,52 0,52 0,51

Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 3,70 4,42 4,57 4,71 0,19 0,23 0,24 0,25

Kesehatan 1,44 1,49 1,87 1,86 0,04 0,04 0,05 0,05

Transportasi 1,45 2,95 4,33 4,77 0,15 0,31 0,46 0,50

Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan (0,22) (0,24) (0,26) (0,25) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)

Rekreasi, Olahraga dan Budaya 3,73 4,17 5,18 5,19 0,07 0,08 0,10 0,10

Pendidikan 2,33 2,33 2,33 1,71 0,12 0,12 0,12 0,09

Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,39 2,74 3,02 3,30 0,19 0,22 0,24 0,26

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 3,15 4,53 5,54 4,72 1,17 1,53 2,02 3,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Tabel 3.2 Komoditas Utama Penyumbang Inflasi dan Deflasi Triwulan II 2022
INFLASI KONTRIBUSI DEFLASI KONTRIBUSI
KOMODITAS INFLASI (%, YOY) KOMODITAS DEFLASI (%, YOY)
(%, YOY) (%, YOY)

CABAI MERAH 126,57 1,82 DAGING AYAM RAS (3,63) (0,06)

MINYAK GORENG 38,36 0,62 SUSU BUBUK UNTUK BALITA (3,02) (0,02)

BAWANG MERAH 73,81 0,50 BUAH NAGA (16,70) (0,01)

ANGKUTAN UDARA 43,36 0,33 WORTEL (20,15) (0,01)

BERAS 7,14 0,26 TELEPON SELULER (0,66) (0,01)

SEWA RUMAH 2,77 0,19 PISANG (1,66) (0,01)

BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA 9,05 0,17 JAGUNG MANIS (10,88) (0,01)

TELUR AYAM RAS 17,12 0,17 BIAYA ADMINISTRASI TRANSFER UANG (34,28) (0,01)

CABAI RAWIT 99,84 0,16 DAUN BAWANG (13,40) (0,00)

MOBIL 6,17 0,10 SANDAL KARET PRIA (8,14) (0,00)


SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Laporan Perekonomian
26 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi

Grafik 3.1 Perkembangan Inflasi Sumatera Selatan, Sumatera, dan Nasional Grafik 3.2 Inflasi Provinsi di Regional Sumatera periode Triwulan II 2022

7 % YOY 8.0 % YOY


7.0
6
6.0
5 5.0
4 4.0
3.0
3 2.0
2 1.0
0.0
1

KEPULAUAN
SUMATERA

SUMATERA

BENGKULU
LAMPUNG
SELATAN
0

BARAT

BABEL
JAMBI
I II III IV I II III IV I II III IV I II

ACEH
RIAU
2019 2020 2021 2022

SUMSEL NASIONAL SUMATERA NASIONAL SUMATERA

SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

3.2 INFLASI MENURUT KELOMPOK


PENGELUARAN
Berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi Sumatera bawang merah juga tercatat meningkat menjadi 73,81% (yoy),
Selatan pada triwulan II 2022 bersumber dari kelompok setelah pada triwulan sebelumnya tercatat deflasi sebesar -5,23%
makanan, minuman dan tembakau dengan andil terhadap (yoy). Peningkatan harga yang cukup tinggi didorong oleh
inflasi sebesar 3,37% (yoy). Selanjutnya, andil terhadap inflasi masuknya musim tanam di daerah sentra serta adanya
terbesar kedua dan ketiga pada triwulan II 2022 berasal dari peningkatan permintaan bawang merah untuk memenuhi
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil kebutuhan pembibitan. Tekanan inflasi yang meningkat juga
terhadap inflasi sebesar 3,00% (yoy) serta kelompok perumahan, terjadi pada komoditas minyak goreng dari 24,13% (yoy) pada
air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga dengan andil terhadap triwulan I 2022 menjadi 38,36% (yoy) pada triwulan laporan. Inflasi
inflasi sebesar 0,51% (yoy). pada minyak goreng sejalan dengan tren pertumbuhan harga
CPO global pada triwulan II 2022 sebesar 5,10% (yoy) dan
3.2.1 Kelompok Makanan, Minuman, pencabutan peraturan terkait harga eceran tertinggi (HET) oleh
dan Tembakau pemerintah. Namun demikian, laju inflasi kelompok ini tertahan
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada triwulan II oleh melandainya inflasi komoditas rokok kretek filter dari 9,87%
2022 mengalami inflasi sebesar 10,68% (yoy) dengan andil (yoy) menjadi 5,46% (yoy) yang disebabkan transmisi kenaikan
terhadap inflasi sebesar 3,37% (yoy), meningkat dibandingkan cukai tembakau secara gradual, untuk menjaga daya beli
dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan tekanan inflasi terjadi masyarakat.
pada subkelompok makanan dan subkelompok minuman yang
tidak beralkohol dengan andil terhadap inflasi masing-masing 3.2.2 Kelompok Pakaian dan Alas Kaki
sebesar 3,18% (yoy) dan 0,06% (yoy), sementara andil inflasi Pada triwulan II 2022, kelompok pakaian dan alas kaki
subkelompok tembakau menurun menjadi sebesar 0,14% (yoy). mengalami inflasi tahunan sebesar 2,00% (yoy) dengan andil
Peningkatan inflasi bersumber pada kenaikan inflasi komoditas terhadap inflasi 0,12% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan
cabai merah, minyak goreng, dan bawang merah. Inflasi komoditas sebelumnya. Peningkatan tekanan inflasi terjadi pada kelompok
cabai merah pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 126,57% (yoy), pakaian dengan andil yang meningkat menjadi sebesar 0,10%
meningkat signifikan dibandingkan triwulan sebelumnya yang (yoy) pada triwulan II 2022 dari 0,08% (yoy) pada triwulan
tercatat deflasi -15,26% (yoy). Penurunan produktivitas akibat sebelumnya, sementara andil inflasi subkelompok alas kaki relatif
gangguan cuaca di daerah sentra berdampak pada penurunan stabil dengan realisasi 0,01% (yoy). Kenaikan pada subkelompok
pasokan sehingga mendorong kenaikan harga komoditas cabai pakaian didorong oleh perbaikan pendapatan masyarakat di
merah. Sejalan dengan hal tersebut, inflasi pada komoditas tengah menurunnya penyebaran pandemi COVID-19 yang

Tabel 3.3 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 4,64 5,59 7,39 10,68 1,42 1,72 2,29 3,37

Inflasi Sub Kelompok :

Makanan 4,67 5,89 7,98 11,78 1,21 1,55 2,11 3,18

Minuman Yang Tidak Beralkohol 0,52 1,57 2,16 3,62 0,01 0,03 0,04 0,06

Tembakau 7,21 5,29 5,33 5,04 0,20 0,15 0,15 0,14


SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 27
Bab III
Perkembangan Inflasi

Tabel 3.4 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Pakaian dan Alas Kaki
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 1,52 1,78 2,20 2,00 0,09 0,10 0,13 0,12

Inflasi Sub Kelompok :

Pakaian 1,76 1,97 2,49 2,23 0,08 0,09 0,12 0,10

Alas Kaki 0,59 1,03 1,07 1,13 0,01 0,01 0,01 0,01
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

menyebabkan pemenuhan kebutuhan tersier masyarakat khusus, kenaikan harga semen disebabkan oleh meningkatnya
meningkat. Komoditas yang menjadi penyumbang tekanan inflasi permintaan yang terkonfirmasi dari peningkatan volume
pada subkelompok pakaian adalah kemeja panjang katun pria dan penjualan semen pada triwulan II 2022 sebesar 1,88% (yoy).
kemeja panjang serat sintetis wanita dengan kenaikan harga
masing-masing sebesar 16,17% (yoy) dan 19,72% (yoy). 3.2.4 Kelompok Perlengkapan, Peralatan,
dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga
3.2.3 Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas Inflasi pada kelompok perlengkapan, peralatan, dan
dan Bahan Bakar Rumah Tangga pemeliharaan rutin rumah tangga pada triwulan II 2022
Tekanan inflasi kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan tercatat mengalami peningkatan menjadi sebesar 4,71%
bahan bakar rumah tangga pada triwulan II 2022 relatif stabil (yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,25% (yoy).
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yaitu tercatat Peningkatan tekanan inflasi kelompok ini terutama bersumber dari
sebesar 2,87% (yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,51% subkelompok barang dan layanan untuk pemeliharaan rumah
(yoy). Peningkatan tekanan inflasi pada kelompok ini terutama tangga rutin yang tercatat inflasi sebesar 5,65% (yoy) dengan andil
bersumber dari subkelompok pemeliharaan, perbaikan dan terhadap inflasi sebesar 0,04% (yoy). Komoditas sabun detergen
keamanan tempat tinggal/perumahan dengan andil terhadap bubuk/cair dan sabun cair/cuci piring menjadi komoditas yang
inflasi sebesar 0,14% (yoy). Peningkatan inflasi pada subkelompok menyumbang inflasi dengan andil terhadap inflasi masing-masing
ini didorong oleh pemulihan ekonomi yang menyebabkan sebesar 0,09% (yoy) dan 0.04% (yoy). Kenaikan harga sabun
akselerasi pembangunan konstruksi (perumahan) di Sumatera cair/cuci piring dan sabun detergen bubuk/cair didorong oleh
Selatan. Hal ini kemudian terkonfirmasi dari kenaikan harga seng, meningkatnya permintaan masyarakat terhadap sabun cair/cuci
cat tembok dan semen pada triwulan laporan secara berurutan piring dan sabun detergen bubuk/cair di tengah pergeseran pola
sebesar 15,67% (yoy); 12,29% (yoy); dan 7,35% (yoy). Secara hidup higienis yang diterapkan masyarakat pasca penyebaran

Tabel 3.5 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar Rumah Tangga
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 2,80 2,90 2,93 2,87 0,51 0,52 0,52 0,51

Inflasi Sub Kelompok :

Sewa Rumah 2,80 2,88 2,88 2,77 0,22 0,22 0,22 0,21

Pemeliharaan, Perbaikan, Dan Keamanan Tempat Tinggal/Perumahan 3,40 3,63 3,76 3,73 0,13 0,14 0,14 0,14

Penyediaan Air Dan Layanan Perumahan Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

Listrik, Gas, Dan Bahan Bakar Lainnya 3,83 3,99 3,98 3,97 0,16 0,17 0,17 0,17
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Tabel 3.6 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rumah Tangga
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 3,70 4,42 4,57 4,71 0,19 0,23 0,24 0,25

Inflasi Sub Kelompok :

Furnitur, Perlengkapan Dan Karpet 1,90 1,83 1,40 1,82 0,01 0,01 0,01 0,01

Tekstil Rumah Tangga 0,65 1,79 1,57 2,67 0,00 0,00 0,00 0,01

Peralatan Rumah Tangga 2,44 2,40 1,91 1,68 0,02 0,02 0,01 0,01

Barang Pecah Belah Dan Peralatan Makan Minum 7,21 5,77 5,58 7,09 0,02 0,02 0,02 0,02

Peralatan Dan Perlengkapan Perumahan Dan Kebun 6,77 6,63 7,62 8,25 0,01 0,01 0,01 0,02

Barang Dan Layanan Untuk Pemeliharaan Rumah Tangga Rutin 3,99 5,20 5,66 5,65 0,13 0,17 0,18 0,18
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Laporan Perekonomian
28 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi

pandemi COVID-19. Selanjutnya, kenaikan harga CPO global tempat umum yang cukup signifikan pada triwulan II 2022 dengan
sebagai bahan baku sebesar 5,10% (yoy) di triwulan II 2022 juga indeks sebesar 34,63 dari -1,34 pada periode yang sama tahun
mendorong kenaikan harga lebih lanjut. sebelumnya. Selain itu, kenaikan harga BBM oleh pemerintah juga
menjadi faktor penyumbang laju inflasi kelompok ini pada triwulan
3.2.5 Kelompok Kesehatan laporan.
Kelompok kesehatan pada triwulan II 2022 tercatat
mengalami inflasi sebesar 1,86% (yoy) dengan andil terhadap 3.2.7 Kelompok Informasi, Komunikasi dan
inflasi sebesar 0,05% (yoy), meningkat dibandingkan dengan Jasa Keuangan
triwulan sebelumnya dengan realisasi inflasi sebesar 1,44% (yoy)
Kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan di
dan andil 0,04% (yoy). Laju inflasi kelompok ini bersumber dari
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 tercatat mengalami
inflasi subkelompok obat-obatan dan produk kesehatan yang
andil negatif sebesar -0,01% (yoy), relatif stabil dibandingkan
meningkat dari 3,74% (yoy) pada triwulan I 2022 menjadi 4,84%
dengan triwulan sebelumnya. Penurunan tekanan inflasi
(yoy) pada triwulan II 2022. Hal ini didorong oleh peningkatan
bersumber dari subkelompok peralatan informasi dan komunikasi
harga obat dengan resep dokter di tengah masih berlanjutnya
yang tercatat deflasi sebesar -0,35% (yoy) pada triwulan II 2022,
penyebaran pandemi COVID-19 meskipun dengan jumlah
menurun dibandingkan triwulan sebelumnya dengan deflasi
penyebaran kasus harian yang lebih rendah.
sebesar -0,27% (yoy). Penurunan tekanan inflasi pada
subkelompok ini disebabkan oleh deflasi pada komoditas telepon
3.2.6 Kelompok Transportasi seluler yang tercatat deflasi sebesar -0,66% (yoy) dengan andil
Pada periode triwulan II 2022, kelompok transportasi deflasi -0,01% (yoy). Penurunan ini didorong oleh beberapa
mengalami inflasi sebesar 4,77% (yoy) dengan andil terhadap provider yang mengeluarkan berbagai tipe telepon seluler dengan
inflasi sebesar 0,50% (yoy), tumbuh tinggi dibandingkan harga yang kompetitif untuk meningkatkan penjualan. Selain itu,
dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan tekanan inflasi beberapa provider juga menurunkan harga telepon seluler dengan
bersumber dari seluruh subkelompok penyusun, dengan andil berbagai promo menjelang HBKN Idul Fitri.
terbesar berasal dari subkelompok jasa angkutan penumpang dan
subkelompok pengoperasian peralatan transportasi pribadi 3.2.8 Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya
dengan andil masing-masing sebesar 0,30% (yoy) dan 0,12% Inflasi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya pada
(yoy). Hal ini disebabkan oleh mulai pulihnya aktivitas masyarakat triwulan II 2022 tercatat sebesar 5,19% (yoy) dengan andil
menyusul penurunan kasus pandemi COVID-19 yang diikuti oleh terhadap inflasi sebesar 0,10% (yoy), meningkat dibandingkan
akselerasi vaksinasi oleh pemerintah. Peningkatan mobilitas dengan triwulan sebelumnya. Peningkatan inflasi terutama
kemudian terkonfirmasi dari hasil Google Mobility Report yang disumbang oleh inflasi pada subkelompok koran, buku, dan
menyebutkan adanya peningkatan aktivitas masyarakat ke perlengkapan sekolah serta subkelompok layanan kebudayaan

Tabel 3.7 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Kesehatan


INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 1,44 1,49 1,87 1,86 0,04 0,04 0,05 0,05

Inflasi Sub Kelompok :

Obat-obatan Dan Produk Kesehatan 3,74 3,87 4,88 4,84 0,04 0,04 0,05 0,05

Jasa Perawatan (Rawat Jalan/Tanpa Menginap) 0,03 0,03 0,03 0,03 0,00 0,00 0,00 0,00

Jasa Perawatan (Menginap) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)

Jasa Kesehatan Lainnya 0,49 0,25 0,25 0,25 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Tabel 3.8 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Transportasi


INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 1,45 2,95 4,33 4,77 0,15 0,31 0,46 0,50

Inflasi Sub Kelompok :

Pembelian Kendaraan 4,25 4,69 4,76 4,82 0,09 0,09 0,09 0,10

Pengoperasian Peralatan Transportasi Pribadi 1,16 1,49 1,90 1,97 0,07 0,09 0,12 0,12

Jasa Angkutan Penumpang (0,07) 5,31 10,45 12,24 (0,00) 0,13 0,26 0,30

Jasa Pengiriman Barang 0,87 1,93 1,93 1,93 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 29
Bab III
Perkembangan Inflasi

Tabel 3.9 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK (0,22) (0,24) (0,26) (0,25) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)

Inflasi Sub Kelompok :

Peralatan Informasi Dan Komunikasi (0,27) (0,34) (0,41) (0,35) (0,00) (0,00) (0,01) (0,00)

Layanan Informasi Dan Komunikasi 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00

Asuransi 0,00 0,01 0,03 0,02 0,00 0,00 0,00 0,00

Jasa Keuangan (4,27) (4,27) (4,27) (4,27) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Tabel 3.10 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Rekreasi, Olahraga dan Budaya
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 3,73 4,17 5,18 5,19 0,07 0,08 0,10 0,10

Inflasi Sub Kelompok :

Barang Rekreasi Lainnya 2,45 2,52 2,28 1,76 0,01 0,01 0,01 0,01

Layanan Rekreasi (0,00) (0,00) (0,00) 0,34 (0,00) (0,00) (0,00) 0,00

Layanan Kebudayaan 3,18 3,18 8,72 8,38 0,01 0,01 0,02 0,02

Koran, Buku, Dan Perlengkapan Sekolah 5,73 6,56 7,56 7,66 0,06 0,07 0,08 0,08
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

dengan andil terhadap inflasi masing-masing sebesar 0,08% (yoy) bimbingan belajar yang tercatat inflasi sebesar 9,60% (yoy) pada
dan 0,02% (yoy). Inflasi pada subkelompok koran, buku, dan triwulan II 2022; menurun dari triwulan I 2022 yang sebesar 12,33%
perlengkapan sekolah disumbang oleh inflasi pada surat kabar (yoy) serta kursus bahasa asing yang menurun menjadi 6,61%
harian dengan realisasi inflasi sebesar 28,67% (yoy) dan andil (yoy) di triwulan laporan. Penurunan ini disebabkan oleh
0,02% (yoy). Hal ini sejalan dengan peningkatan harga kertas penyesuaian harga yang dilakukan oleh penyedia jasa di tengah
global sebagai bahan baku sebesar 3,21% (yoy) yang mendorong penerapan bimbingan dan kursus secara daring/online.
kenaikan harga komoditas surat kabar harian. Selanjutnya, inflasi
pada subkelompok layanan kebudayaan didorong oleh kenaikan 3.2.10 Kelompok Penyediaan Makanan dan
harga tiket masuk (HTM) bioskop serta peningkatan permintaan Minuman/Restoran
masyarakat terutama pada periode libur sekolah. Inflasi kelompok penyediaan makanan dan
minuman/restoran di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
3.2.9 Kelompok Pendidikan tercatat sebesar 3,30% (yoy) dengan andil terhadap inflasi
Pada triwulan II 2022, kelompok pendidikan tercatat sebesar 0,26% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan
mengalami penurunan tekanan inflasi menjadi sebesar 1,71% sebelumnya yang tercatat inflasi sebesar 2,39% (yoy) dan andil
(yoy) dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,09% (yoy). sebesar 0,19% (yoy). Peningkatan inflasi pada kelompok ini
Penurunan laju inflasi pada kelompok ini bersumber dari disebabkan oleh mulai pulihnya aktivitas pada usaha perhotelan
melandainya inflasi subkelompok Pendidikan yang Tidak dan restoran/rumah makan seiring peningkatan aktivitas
Ditentukan dengan Tingkatan menjadi sebesar 6,67% (yoy) masyarakat di tengah pelonggaran pembatasan kegiatan
dengan andil terhadap inflasi sebesar 0,07% (yoy). Adapun masyarakat.
komoditas yang mengalami penurunan tekanan inflasi yaitu

Tabel 3.11 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Pendidikan


INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 2,33 2,33 2,33 1,71 0,12 0,12 0,12 0,09

Inflasi Sub Kelompok :

Pendidikan Dasar Dan Anak Usia Dini 1,59 1,59 1,59 1,59 0,02 0,02 0,02 0,02

Pendidikan Menengah 0,57 0,57 0,57 0,57 0,01 0,01 0,01 0,01

Pendidikan Tinggi (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00) (0,00)

Pendidikan Yang Tidak Ditentukan Dengan Tingkatan 10,26 10,27 10,27 6,67 0,10 0,10 0,10 0,07
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Laporan Perekonomian
30 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi

Tabel 3.12 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 2,39 2,74 3,02 3,30 0,19 0,22 0,24 0,26

Inflasi Sub Kelompok :

Jasa Pelayanan Makanan Dan Minuman 2,39 2,74 3,01 3,30 0,19 0,22 0,24 0,26
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Tabel 3.13 Perkembangan Inflasi Tahunan Kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya
INFLASI (%) ANDIL (%)
KOMODITAS
MAR APR MEI JUN MAR APR MEI JUN
INFLASI KELOMPOK 3,15 4,53 5,54 4,72 1,17 1,53 2,02 3,00

Inflasi Sub Kelompok :

Perawatan Pribadi 3,13 4,31 5,39 5,18 0,12 0,17 0,21 0,20

Perawatan Pribadi Lainnya 3,54 5,08 6,09 4,07 0,08 0,11 0,13 0,09

Jasa Lainnya 0,00 0,93 0,93 0,93 0,00 0,00 0,00 0,00
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

3.2.11 Kelompok Perawatan Pribadi dan


Jasa Lainnya
Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya pada triwulan II pencabutan HET untuk minyak goreng kemasan juga turut
2022 tercatat mengalami inflasi sebesar 4,72% (yoy) dengan mendorong peningkatan rerata harga minyak goreng. Sementara
andil terhadap inflasi sebesar 3,00% (yoy), meningkat itu, inflasi komoditas daging ayam ras dan telur ayam ras pada
dibandingkan dengan realisasi inflasi triwulan sebelumnya yang bulan April 2022 tercatat masing-masing sebesar 2,96% (mtm)
sebesar 3,15% (yoy). Peningkatan inflasi pada kelompok ini dan 8,15% (mtm). Peningkatan harga daging ayam ras dan telur
terutama bersumber dari kenaikan inflasi pada subkelompok ayam ras didorong oleh meningkatnya permintaan masyarakat
perawatan pribadi dengan inflasi sebesar 5,18% (yoy) dengan andil selama HBKN. Selanjutnya, kelompok transportasi juga
terhadap inflasi sebesar 0,20% (yoy). Jika dilihat berdasarkan mengalami inflasi sebesar 1,39% (mtm) dengan andil sebesar
komoditas penyumbang, tekanan inflasi bersumber dari kenaikan 0,15% (mtm). Inflasi didorong oleh peningkatan inflasi pada
harga komoditas shampo dan sabun mandi cair dengan realisasi angkutan udara yang tercatat sebesar 19,27% (mtm). Peningkatan
inflasi secara berurutan sebesar 7,02% (yoy) dan 11,27% (yoy). Hal mobilitas selama periode mudik HBKN Idul Fitri serta penerapan
ini disebabkan oleh penyebaran pandemi COVID-19 yang kebijakan fuel surcharge12 sebagai dampak kenaikan harga avtur
mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih higienis yang yang mendorong maskapai untuk menaikkan harga tiket.
diikuti oleh kenaikan harga CPO sebagai bahan baku.
Gambar 1. Perkembangan Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Selatan
3.3 PERKEMBANGAN INFLASI INFLASI APRIL 2022 INFLASI MEI 2022
BULANAN DAN TRACKING INFLASI
TRIWULAN III 2022
Inflasi April 2022 Meningkat
0,96%
KOMODITAS DEFLATOIR (ANDIL %MTM)
0,83%
KOMODITAS INFLATOIR (ANDIL %MTM)

Memasuki triwulan II 2022, inflasi Sumatera Selatan tercatat 1. MINYAK GORENG 0,28 1. ANGKUTAN UDARA 0,12
sebesar 0,96% (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan 2. ANGKUTAN UDARA 0,11 2. BAWANG MERAH 0,07
3. TELUR AYAM RAS 0,07 3. CABAI MERAH 0,05
sebelumnya sebesar 0,69% (mtm). Perkembangan ini terutama
dipengaruhi oleh inflasi yang bersumber dari kelompok makanan,
minuman, dan tembakau serta transportasi. Kelompok makanan, INFLASI JUNI 2022 INFLASI JULI 2022

0,89% 0,76%
minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,92% (mtm)
dengan andil sebesar 0,59% (mtm). Inflasi didorong oleh
peningkatan harga pada beberapa komoditas subkelompok KOMODITAS DEFLATOIR (ANDIL %MTM) KOMODITAS DEFLATOIR (ANDIL %MTM)

makanan seperti minyak goreng, telur ayam, beras, dan daging


1. CABAI MERAH 0,57 1. CABAI MERAH 0,35
ayam ras. Minyak goreng pada bulan April 2022 mengalami inflasi 2. BAWANG MERAH 0,15 2. ANGKUTAN UDARA 0,14
sebesar 19,25% (mtm), meningkat signifikan dibandingkan bulan 3. TELUR AYAM RAS 0,07 3. BAWANG MERAH 0,06

sebelumnya yaitu sebesar 1,16% (mtm). Harga CPO global yang


masih tinggi serta peningkatan permintaan selama HBKN SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

mendorong peningkatan harga minyak goreng. Selain itu,


12. Berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor KM 68 tahun 2022 tanggal 18
April 2022 tentang Besaran Biaya Tambahan (Fuel Surcharge) Tarif Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi
Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri
Bab III
Perkembangan Inflasi

Inflasi Mei 2022 Menurun


Inflasi Sumatera Selatan pada bulan Mei 2022 tercatat sebesar cabai merah, bawang merah, daging ayam ras, dan tomat,
0,83% (mtm), menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar sementara inflasi pada kelompok transportasi didorong oleh
0,96% (mtm). Menurunnya inflasi pada bulan Mei terutama kenaikan tarif angkutan udara. Inflasi komoditas cabai merah
bersumber dari menurunnya tekanan inflasi pada kelompok disebabkan oleh gangguan produksi akibat penyakit antraknosa
makanan, minuman dan tembakau yang tercatat inflasi sebesar sebagai dampak cuaca yang kurang kondusif di daerah sentra
1,48% (mtm) dengan andil sebesar 0,46% (mtm). Inflasi didorong Jawa yang merupakan sumber pasokan utama Sumatera Selatan.
oleh peningkatan harga pada beberapa komoditas subkelompok Sementara, peningkatan harga komoditas bawang merah
makanan seperti bawang merah, cabai merah, telur ayam ras dan terutama didorong oleh terbatasnya pasokan bibit pada masa
daging ayam ras. Inflasi bawang merah dan cabai merah tercatat tanam di wilayah sentra serta kendala pasca produksi di tengah
sebesar 15,73% (mtm) dan 6,17% (mtm) didorong oleh masuknya kondisi curah hujan yang tinggi. Inflasi juga bersumber dari
musim tanam di wilayah sentra di tengah tingginya permintaan kenaikan harga daging ayam ras, yang seperti bulan sebelumnya,
masyarakat pada saat HBKN Idul Fitri. Sementara itu, inflasi daging masih disebabkan oleh kenaikan harga jagung internasional yang
ayam ras dan telur ayam ras pada bulan Mei 2022 masing-masing berdampak pada meningkatnya harga pakan. Dari kelompok
tercatat sebesar 2,39% (mtm) dan 5,37% (mtm) yang disebabkan transportasi, peningkatan permintaan pada HBKN Idul Adha serta
oleh peningkatan harga pakan internasional sebesar 1,43% (mtm). adanya momen libur sekolah menyebabkan kenaikan tarif
Inflasi juga didorong oleh peningkatan inflasi pada subeklompok angkutan udara. Selain itu, kenaikan harga angkutan udara juga
angkutan udara yang tercatat sebesar 18,62% (mtm) dengan andil masih dipengaruhi oleh pengenaan fuel surcharge seiring dengan
sebesar 0,14% (mtm) yang didorong oleh peningkatan mobilitas peningkatan harga avtur.
selama periode mudik HBKN Idul Fitri. Selain itu, kenaikan harga
avtur juga mendorong maskapai untuk menaikkan harga tiket Inflasi Triwulan III 2022 Diperkirakan Meningkat
termasuk mengenakan fuel surcharge kepada penumpang. Dengan perkembangan inflasi selama bulan Juli dan
perkembangan harga komoditas sampai dengan Agustus 2022,
Inflasi Juni 2022 Berlanjut
inflasi triwulan III 2022 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan
Inflasi Sumatera Selatan pada bulan Juni 2022 tercatat meningkat dengan triwulan sebelumnya. Inflasi diperkirakan didorong oleh
sebesar 0,89% (mtm), setelah pada bulan sebelumnya tercatat terus berlanjutnya peningkatan permintaan seiring dengan
inflasi sebesar 0,01% (mtm). Perkembangan ini terutama pemulihan ekonomi di tengah potensi masih terjadinya gangguan
dipengaruhi oleh inflasi pada kelompok makanan, minuman dan pasokan akibat cuaca serta krisis pangan dan energi akibat tensi
tembakau serta kelompok transportasi. Inflasi didorong oleh geopolitik global. Inflasi dari kelompok makanan, minuman, dan
peningkatan harga pada beberapa komoditas subkelompok tembakau diperkirakan bersumber dari kenaikan harga daging
makanan seperti cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, dan ayam ras seiring dengan peningkatan permintaan, serta cabai
cabai rawit. Komoditas cabai merah kembali mengalami inflasi merah dan bawang merah yang disebabkan oleh produktivitas
sebagai dampak gangguan produksi akibat masih tingginya curah yang tidak optimal berpotensi mendorong laju inflasi lebih lanjut.
hujan di daerah sentra Jawa yang merupakan sumber pasokan Inflasi juga didorong oleh potensi kenaikan harga tiket angkutan
utama Sumatera Selatan. Sejalan dengan hal tersebut, masuknya udara yang didorong oleh meningkatnya permintaan di tengah
musim tanam di wilayah sentra serta kendala pasca produksi di keterbatasan maskapai dan kenaikan harga avtur. Selanjutnya,
tengah kondisi curah hujan yang tinggi juga menyebabkan inflasi kenaikan harga BBM non subsidi dan tarif listrik golongan khusus
pada komoditas bawang merah. Selain itu, inflasi juga terjadi pada juga mendorong laju inflasi pada triwulan III 2022. Namun demikian,
komoditas telur ayam ras yang didorong oleh peningkatan harga terjaganya pasokan beras, bawang putih, dan gula pasir dapat
jagung global yang tercatat sebesar 30% (ytd) selama tahun 2022 menahan laju inflasi pada triwulan III 2022.
dan berdampak pada peningkatan harga pakan ternak. Kenaikan
biaya produksi menyebabkan para peternak mengurangi jumlah
populasi ayam petelur, sehingga berdampak pada jumlah produksi
telur ayam ras.

Inflasi Juli 2022 Melambat


Pada bulan Juli 2021, Sumatera Selatan mengalami inflasi sebesar
0,76% (mtm), menurun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar
0,89% (mtm). Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh inflasi
yang bersumber dari kelompok makanan, minuman, dan
tembakau serta transportasi. Inflasi pada kelompok makanan,
minuman dan tembakau didorong oleh kenaikan harga komoditas

Laporan Perekonomian
32 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi

3.4 ANALISIS INFLASI SPASIAL


layanan transfer dana yang CEMUMUAH (cepat, mudah, murah,
Grafik 3.3 Perkembangan Inflasi Kota Sampel Perhitungan Inflasi
aman dan andal). Secara keseluruhan, lima komoditas
6 % YOY penyumbang inflasi tahunan pada triwulan laporan di kota
5 Palembang adalah cabai merah (andil 1,87%), minyak goreng (andil
4
0,63%), bawang merah (andil 0,52%), angkutan udara (andil
3
0,36%), dan beras (andil 0,28%), sedangkan komoditas
2
penyumbang deflasi adalah daging ayam ras (andil -0,06%), susu
1
bubuk untuk balita (andil -0,03%), buah naga (andil -0,02%),
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 wortel (andil -0,01%) dan pisang (andil -0,01%).
2021 2022

PALEMBANG LUBUKLINGGAU 3.4.2 Kota Lubuklinggau


SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH Inflasi Kota Lubuklinggau pada triwulan II 2022 tercatat
sebesar 5,12% (yoy), meningkat dibandingkan dengan
3.4.1 Kota Palembang triwulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 2,93%
Inflasi Kota Palembang pada triwulan II 2022 tercatat sebesar (yoy). Inflasi pada triwulan ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan
5,42% (yoy), meningkat dibandingkan dengan triwulan rata-rata inflasi Kota Lubuklinggau pada triwulan yang sama dalam
sebelumnya yang tercatat sebesar 2,97% (yoy). Inflasi pada 3 tahun terakhir sebesar 2,71% (yoy). Tekanan inflasi disumbang
triwulan ini lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata historis oleh inflasi kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang
realisasi inflasi Kota Palembang pada triwulan yang sama dalam 3 tercatat inflasi sebesar 7,46% (yoy) dengan andil sebesar 3,22%
tahun terakhir sebesar 2,79% (yoy). Tekanan inflasi pada triwulan (yoy) serta kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar
laporan terutama disebabkan oleh meningkatnya inflasi pada rumah tangga yang tercatat inflasi sebesar 3,65% (yoy) dengan
kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat andil sebesar 0,67% (yoy). Sejalan dengan Kota Palembang, inflasi
sebesar 10,79% (yoy) dengan andil tahunan sebesar 3,37% (yoy). pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau di Kota
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan permintaan selama bulan Lubuklinggau bersumber dari meningkatnya permintaan selama
Ramadhan dan HBKN Idul Fitri di tengah keterbatasan pasokan bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri. Selanjutnya inflasi pada
akibat masuknya musim tanam dan gangguan produktivitas di kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga
daerah sentra akibat cuaca yang kurang kondusif. disebabkan oleh kenaikan harga sewa rumah yang disebabkan
oleh meningkatnya permintaan sejalan dengan mobilitas
Namun demikian, inflasi Kota Palembang tertahan oleh kelompok masyarakat yang sudah kembali normal baik pekerja maupun
informasi, komunikasi dan jasa keuangan yang tercatat deflasi mahasiswa yang membutuhkan hunian sementara.
sebesar -0,14% (yoy) dengan andil tahunan sebesar -0,01% (yoy).
Hal ini disebabkan oleh penurunan biaya administrasi transfer uang Inflasi Kota Lubuklinggau pada triwulan laporan tertahan oleh
sebesar -34,28% (yoy) pada triwulan II 2022 seiring perluasan deflasi pada kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan
penggunaan BI-FAST oleh masyarakat dalam rangka mendukung sebesar -1,73% (yoy) dengan andil tahunan -0,07% (yoy). Deflasi
Tabel 3.14 Inflasi Kota Palembang Berdasarkan Kelompok Pengeluaran
INFLASI TAHUNAN 2022 (%) ANDIL INFLASI TAHUNAN (%)
KELOMPOK PENGELUARAN
I-2022 APR MEI JUN I-2022 APR MEI JUN
UMUM 2,97 3,61 4,47 5,42 2,97 3,61 4,47 5,42

Makanan, Minuman dan Tembakau 4,72 5,66 7,46 10,79 1,43 1,73 2,30 3,37

Pakaian dan Alas Kaki 1,46 1,73 2,27 2,05 0,09 0,10 0,13 0,12

Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga 2,74 2,84 2,85 2,80 0,50 0,51 0,51 0,50

Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 3,57 4,33 4,58 4,72 0,19 0,23 0,24 0,24

Kesehatan 1,48 1,54 1,95 1,88 0,04 0,04 0,05 0,05

Transportasi 1,42 2,97 4,34 4,83 0,15 0,31 0,46 0,51

Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan (0,16) (0,16) (0,16) (0,14) (0,01) (0,01) (0,01) (0,01)

Rekreasi, Olahraga dan Budaya 3,68 4,14 5,17 5,12 0,07 0,08 0,10 0,10

Pendidikan 2,42 2,42 2,42 1,77 0,13 0,13 0,13 0,10

Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,39 2,74 3,05 3,27 0,19 0,22 0,24 0,26

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 3,23 4,57 5,74 4,87 0,20 0,28 0,36 0,30
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 33
Bab III
Perkembangan Inflasi

Tabel 3.15 Inflasi Kota Lubuklinggau Berdasarkan Kelompok Pengeluaran


INFLASI TAHUNAN 2022 (%) ANDIL INFLASI TAHUNAN (%)
KELOMPOK PENGELUARAN
I-2022 APR MEI JUN I-2022 APR MEI JUN
UMUM 2,93 3,49 4,47 5,12 2,93 3,49 4,47 5,12

Makanan, Minuman dan Tembakau 3,88 4,80 7,46 9,51 1,28 1,59 2,24 3,22

Pakaian dan Alas Kaki 2,12 2,34 2,27 1,48 0,13 0,15 0,09 0,09

Perumahan, Air, Listrik dan Bahan Bakar Rumah Tangga 3,43 3,60 2,85 3,65 0,64 0,67 0,70 0,67

Perlengkapan, Peralatan dan Pemeliharaan Rutin Rumah Tangga 4,98 5,34 4,58 4,59 0,29 0,31 0,26 0,27

Kesehatan 0,84 0,77 1,95 1,50 0,02 0,02 0,02 0,03

Transportasi 1,89 2,65 4,34 3,94 0,19 0,26 0,42 0,39

Informasi, Komunikasi dan Jasa Keuangan (1,13) (1,43) (0,16) (1,73) (0,05) (0,06) (0,07) (0,07)

Rekreasi, Olahraga dan Budaya 4,31 4,46 5,17 5,94 0,09 0,09 0,11 0,12

Pendidikan 0,70 0,70 2,42 0,70 0,02 0,02 0,02 0,02

Penyediaan Makanan dan Minuman/Restoran 2,38 2,70 3,05 3,67 0,19 0,21 0,21 0,29

Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya 2,27 4,50 5,74 3,09 0,14 0,26 0,22 0,19
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN (SBH 2018=100), DIOLAH

kelompok ini disebabkan oleh penurunan harga pada telepon monitoring pelaksanaan budidaya penangkaran bawang
seluler yang didorong oleh promo harga yang ditawarkan oleh merah oleh Poktan Mekar Jaya (Brebes) selama 1 tahun; (v)
beberapa providers menjelang periode HBKN Idul Fitri. Secara implementasi Digital Farming pada klaster cabai dan bawang
keseluruhan, lima komoditas penyumbang inflasi tahunan di Kota merah binaan BI Sumsel bekerja sama dengan Balitbangda
Lubuklinggau adalah cabai merah (andil 1,25%), minyak goreng Provinsi Sumsel; (vi) pelatihan teknis korporasi petani bagi
(andil 0,41%), cabai rawit (andil 0,37%), bawang merah (andil penyuluh dan petani milenial oleh Dinas Pertanian, Tanaman
0,24%) dan telur ayam ras (andil 0,21%), sedangkan lima komoditas pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan; (vii)
utama penyumbang deflasi tahunan kota Lubuklinggau adalah kegiatan Penyaluran Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi
daging ayam ras (andil -0,07%), telepon seluler (andil -0,05%), (KPSH) Komoditi pangan, khususnya beras oleh Perum Bulog
bawang putih (andil -0,02%), ikan asin teri (-0,02%) dan bensin Divre Sumsel; (viii) implementasi GASSPOL (Palembang jaGa
(andil -0,01%). pASokan, harga, diStribusi lewat Pasar OnLine) melalui aplikasi
Bajolbae yang diterapkan di 10 (sepuluh) pasar; serta (ix)
3.5 UPAYA DAN TANTANGAN sosialisasi Pangan Sehat dan pengolahan daging sapi, kerbau,
PENGENDALIAN INFLASI dan kambing yang terjangkit Penyakit Mulut Kuku (PMK).
Kegiatan pengendalian inflasi daerah terus dilanjutkan 2. Kegiatan pemantauan Keterjangkauan Harga terus
dengan tetap berpedoman pada strategi Pengendalian dilakukan untuk memastikan tidak terjadi pelampauan Harga
Inflasi 4K13. Upaya yang telah dilakukan sepanjang triwulan II 2022 Eceran Tertinggi (HET) melalui (i) monitoring harga komoditas
adalah: bahan pokok secara harian; (ii) pelaksanaan operasi pasar di
Kota Palembang oleh Perum Bulog dan dinas terkait; serta (iii)
1. Dalam menjaga Ketersediaan Pasokan telah dilakukan
pelaksanaan pasar murah untuk komoditas beras di Kota
melalui (i) pelaksanaan program unggulan Sumsel Mandiri
Lubuklinggau bekerja sama dengan Toko Tani Center. Selain
Pangan (SMP) berupa pemberian CSR bibit pertanian untuk
itu, memasuki periode bulan Ramadhan dan HBKN Idul Fitri,
rumah tangga miskin di 17 kab/kota Sumatera Selatan dan
TPID baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota bekerja
pemberian perlengkapan budidaya perikanan di 16
sama dengan satgas pangan untuk melakukan monitoring
kabupaten/kota; (ii) dalam memenuhi kebutuhan daging sapi
harga komoditas bahan pokok secara harian.
terutama menjelang HBKN, TPID telah menyediakan alternatif
3. Selanjutnya, untuk memastikan Kelancaran Distribusi,
komoditas pengganti daging sapi dengan menyediakan
dilakukan dengan (i) melakukan sidak pasar komoditas dan
daging kerbau. Akseptasi daging kerbau beku cukup baik
monitoring pasar di Kota Palembang dipimpin oleh Wakil
dengan harga lebih murah dan membantu stabilisasi terutama
Walikota Palembang; (ii) menambah kuota solar bersubsidi;
wholesale (resto dan catering); (iii) pelaksanaan program
(iii) memprioritaskan angkutan komoditas bahan pangan,
Kawasan Rumah Pangan lestari (KRPL) dan implementasi
BBM dan komoditas strategis lainnya selama masa pandemi;
urban farming dalam menjaga pasokan cabai; (iv) realisasi
serta (iv) optimalisasi pemanfaatan aplikasi “Market Place
kerja sama antar daerah (B2B) antara kelompok tani (Poktan)
Sibejajo”.
Makmur Muratara dengan Poktan Mekar Jaya Brebes berupa
penyediaan bibit bawang merah sebanyak 3 ton dan
13. Ketersediaan Pasokan, Keterjangkauan Harga, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif

Laporan Perekonomian
34 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab III
Perkembangan Inflasi

4. TPID Provinsi Sumatera Selatan terus mengupayakan


Komunikasi yang Efektif dengan (i) pelaksanaan Rapat
Koordinasi TPID membahas strategi pengendalian inflasi
jelang HBKN Ramadhan dan Idul Fitri 1443 H dengan
melibatkan berbagai pelaku usaha dan distributor; (ii)
pelaksanaan rapat koordinasi pelaksanaan sidak dan
monitoring pasar oleh TPID Kota Palembang; (iii) live talkshow
mengenai Gerakan Sumsel Mandiri Pangan di Radio
Diskominfo Palembang; (iv) koordinasi penanganan wabah
penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan oleh TPID Kota
Palembang; serta (v) mengkomunikasikan kepada
masyarakat terkait perkembangan inflasi melalui siaran pers,
media sosial, media cetak, dan media komunikasi lainnya.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 35
Bab III
Perkembangan Inflasi

Boks A : Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Inisiasi


Implementasikan Digital Farming di Sumatera Selatan
Dalam rangka mendukung program pengendalian inflasi Program implementasi digital farming dimaksud memiliki
daerah khususnya pada inflasi komoditas bahan pangan beberapa tujuan khususnya kepada petani, diantaranya :
yang sejalan dengan program pengembangan UMKM Bank a. Petani memiliki informasi tentang agroklimat pertanian di
Indonesia, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi wilayahnya seperti kondisi kimia dan biologis dari tanah
Sumatera Selatan melaksanakan program peningkatan atau lahan, cuaca (suhu dan kelembaban) yang
produktivitas klaster pangan melalui implementasi digital berfungsi untuk adaptasi pada komoditas yang akan
farming untuk mencapai tujuan penerapan teknologi pangan ditanam.
dalam rantai pasokan pangan dari hulu ke hilir. Kegiatan b. Petani mendapatkan informasi yang baik, baik berupa
implementasi digital farming ini dilaksanakan pada 2 (dua) teks maupun visual tentang implementasi teknologi
lokasi klaster ketahanan pangan Bank Indonesia di Provinsi budidaya dalam arti luas yang diharapkan dapat
Sumatera Selatan yaitu di Sriwijaya Science Techo Park meningkatkan efektivitas dan produktivitas pengelolaan
(SSTP) di Kabupaten Ogan Ilir untuk komoditas cabai merah pertanian.
dan bawang merah dan Desa Muara Burnai, Kabupaten Ogan
Komering Ilir untuk komoditas cabai merah. Pelaksanaan implementasi digital farming di Provinsi
Sumatera Selatan dilakukan oleh KPw BI Provinsi Sumatera
Dalam pelaksanaan implementasi digital farming, Kantor Selatan bekerja sama dengan pihak stakeholders terkait yaitu
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Dinas Pertanian Kab. OKI untuk klaster cabai merah di Desa
bekerja sama dengan Habibi Garden dalam proses pelatihan Muara Burnai dan Balitbangda Provinsi Sumatera Selatan
kepada kelompok tani, instalasi sensor tanah dan cuaca pada untuk klaster cabai merah dan bawang merah di Sriwijaya
lahan penanaman komoditas cabai merah dan bawang Science Techno Park.
merah, serta proses pendampingan hingga masa panen
s e l a m a 3 b u l a n . Da l a m p ro s e s p e l at i h a n h i n g g a
1.2 Hasil Implementasi Digital Farming
di Sumatera Selatan
pendampingan, kelompok tani diharapkan mampu
mengimplementasikan sentuhan teknologi dalam proses Implementasi teknologi terapan pada pertanian di klaster
penanaman di lahannya yang pada akhirnya diharapkan ketahanan pangan binaan KPw BI Provinsi Sumatera Selatan
mampu meningkatkan hasil produksi klaster. melalui digital farming adalah yang pertama
diimplementasikan di Sumatera Selatan.
1.1 Tujuan Pelaksanaan Implementasi
Digital Farming Beberapa komoditas yang dikembangkan melalui teknologi
digital farming tersebut didasarkan pada komoditas yang
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik pada bulan Juli
memiliki andil besar dalam realisasi inflasi di Provinsi
2022, Provinsi Sumatera Selatan tercatat mengalami inflasi
Sumatera Selatan yaitu cabai merah dan bawang merah.
sebesar 0,76% (mtm) atau 6,26% (yoy). Adapun 5 (lima)
komoditas utama yang dominan menyebabkan inflasi antara Berdasarkan hasil dari implementasi digital farming di klaster
lain cabai merah, angkutan udara, bawang merah, daging binaan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, terdapat
ayam ras, dan tomat. Melihat laju perkembangan inflasi yang kenaikan hasil produktivitas pada saat petani melakukan
cukup tinggi tersebut, diperlukan adanya langkah konkret panen. Hasil ini diharapkan dapat mendorong petani untuk
dan nyata dalam upaya pengendalian inflasi di Indonesia. lebih proaktif menerapkan teknologi dalam usaha
pertaniannya sehingga hasil produksi dapat lebih maksimal.
Sebagai salah satu dukungan nyata dalam upaya
pengendalian inflasi tersebut, Kantor Perwakilan Bank Kami berharap inisiasi implementasi Digital Farming ini dapat
Indonesia yang sebelumnya memiliki beberapa klaster direplikasi kepada kelompok-kelompok tani yang lain di
ketahan pangan unggulan di daerah, pada semester II 2021 Sumatera Selatan. Bila produktivitas naik, maka ketahanan
dan semester I 2022 melakukan implementasi penggunaan pangan di setiap kabupaten/kota akan makin kuat, sehingga
teknologi (digital farming) pertanian pada 2 (dua) lokasi mampu mendukung program Sumsel Mandiri Pangan.
klaster ketahanan pangan unggulan KPw BI Provinsi
Sumatera Selatan khususnya pada komoditas cabai merah
dan bawang merah dalam upaya menjaga inflasi volatile food.

Laporan Perekonomian
36 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB IV

PEMBIAYAAN DAERAH
DAN PENGEMBANGAN
USAHA MIKRO KECIL
DAN MENENGAH

Stabilitas sistem keuangan Provinsi Sumatera Selatan


pada triwulan II 2022 terus membaik yang tercermin
dari fungsi intermediasi perbankan yang masih
menunjukkan pertumbuhan yang positif dengan NPL
yang relatif terjaga.

 Sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Sumatera


Selatan, penyaluran pembiayaan perbankan tercatat
meningkat didorong oleh perbaikan kinerja kredit korporasi
maupun rumah tangga. Risiko kredit terus mengalami
penurunan dengan nilai Non-Performing Loan (NPL) yang
masih terjaga di angka 5,10% pada triwulan II-2022.

 Optimisme pelaku usaha yang mulai membaik pada triwulan II


2022 ditunjukkan dari penyaluran kredit korporasi yang
meningkat signifikan di level 11,56% (yoy). Peningkatan ini
utamanya didominasi oleh kredit untuk LU Industri Pengolahan,
LU Konstruksi, LU Pertambangan dan Penggalian, serta LU
Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan.

 Sejalan dengan itu, kredit konsumsi rumah tangga menunjukkan


peningkatan permintaan, terutama kredit kendaraan bermotor
(KKB) dan kepemilikan rumah (KPR). Pemulihan ekonomi serta
tingginya harga komoditas saat ini menjadi salah satu faktor
yang mendorong peningkatan kredit konsumsi rumah tangga di
Sumatera Selatan.

 Penyaluran kredit UMKM tercatat mengalami peningkatan


sebesar 15,70% (yoy) dengan tingkat risiko yang masih dalam
batas aman. Peningkatan kredit UMKM pada triwulan II 2022
utamanya didorong oleh peningkatan penyaluran kredit UMKM
skala mikro.
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

4.1 KONDISI UMUM


Pada triwulan II 2022, penghimpunan Dana Pihak Ketiga Secara umum, meskipun DPK dan aset perbankan Sumatera
(DPK) dan aset perbankan di Provinsi Sumatera Selatan Selatan pada triwulan laporan tumbuh positif, namun jika
tercatat tumbuh positif yakni masing-masing sebesar 10,57% dibandingkan dengan triwulan sebelumnya pertumbuhan DPK
(yoy) dan 7,33% (yoy) (Grafik 4.1). Secara nominal, pertumbuhan dan aset perbankan tersebut sedikit mengalami perlambatan,
DPK tersebut didorong oleh pertumbuhan pada Current Account dimana pada triwulan I 2022 pertumbuhannya tercatat masing-
Saving Account (CASA) perbankan. Pada instrumen giro, masing sebesar 18,17% (yoy) dan 15,07% (yoy).
penghimpunan dana nasabah pada triwulan laporan tumbuh
signifikan yakni sebesar 23,59% (yoy), atau lebih tinggi dari Sejalan dengan pertumbuhan DPK dan aset perbankan,
pertumbuhan pada triwulan I 2022 yang tercatat sebesar 15,97% kondisi penyaluran kredit di Provinsi Sumatera Selatan juga
(yoy) (Grafik 4.2). Sejalan dengan itu, perkembangan alat mengalami pertumbuhan yang positif pada triwulan laporan.
pembayaran non tunai yang semakin bervariasi dengan Penyaluran kredit di Sumatera Selatan berdasarkan lokasi bank
menggunakan tabungan sebagai underlyingnya turut mendorong mengalami peningkatan menjadi sebesar 4,85% (yoy)
pertumbuhan dana nasabah pada instrumen tabungan yang dibandingkan triwulan sebelumnya 4,04% (yoy). Sejalan dengan
terkonfirmasi dari posisi tabungan perbankan di Sumatera Selatan itu, jika ditinjau berdasarkan lokasi proyeknya penyaluran kredit
yang tercatat senilai Rp50,39 triliun atau tumbuh positif sebesar perbankan Provinsi Sumatera Selatan tumbuh sebesar 10,06%
9,17% (yoy). Di sisi lain, nominal penghimpunan dana nasabah pada (yoy) dari triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 3,23% (yoy)
instrumen deposito tercatat mengalami penurunan menjadi (Grafik 4.3). Peningkatan ini utamanya didorong oleh adanya
sebesar Rp32,83 triliun, lebih rendah dari triwulan I 2022 yang peningkatan pada penyaluran kredit produktif seiring dengan
tercatat senilai Rp39,18 triliun. Penurunan ini sejalan dengan meningkatnya jumlah pengusaha baru di Sumatera Selatan
strategi efisiensi yang dilakukan perbankan diantaranya dengan sebagai dampak dari pesatnya tren berjualan secara online.
mengurangi penghimpunan dana mahal guna menurunkan beban Lapangan usaha (LU) pertanian, perkebunan dan perhutanan; LU
biaya dana (cost of fund) yang perlu dikeluarkan bank. Selain itu, pertambangan dan penggalian; serta LU Perdagangan Besar dan
penurunan pada instrumen deposito juga turut didorong oleh Eceran masih menjadi sektor prioritas perbankan Sumatera
kecenderungan masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen Selatan dalam menyalurkan kreditnya.
lain yang memberikan return jauh lebih tinggi seperti reksadana
Sejalan dengan peningkatan yang terjadi pada kredit dan DPK,
atau saham.
tingkat Loan-to-Deposit Ratio (LDR) perbankan Provinsi

Grafik 4.1 Perkembangan Pertumbuhan DPK dan Aset Perbankan di Sumatera Selatan Grafik 4.3 Perkembangan Pertumbuhan Kredit Sumatera Selatan berdasarkan
Lokasi Proyek
160 RP TRILIUN 20% 140 RP TRILIUN 12%
140
15% 135 8%
120
130
100 10% 4%
80 125
60 5% 0%
120
40
0% -4%
115
20
- -5% 110 -8%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

ASET DPK G. ASET (YOY; RHS) G. DPK (YOY; RHS) KREDIT LOKASI PROYEK GROWTH (YOY; RHS) NPL (RHS)

SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 4.2 Perkembangan DPK Perbankan Berdasarkan Jenis Simpanan Grafik 4.4 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) Perbankan di Sumatera
Selatan
35% 120 RP TRILIUN 180%
30% 160%
100
25% 140%
20% 80 120%
15%
100%
10% 60
80%
5%
40 60%
0%
-5% 40%
20
-10% 20%
-15% - 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

DPK (YOY) GIRO (YOY) TABUNGAN (YOY) DEPOSITO (YOY) DPK KREDIT LOKASI BANK LDR LOKASI BANK (RHS) LDR LOKASI PROYEK (RHS)

SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
40 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Sumatera Selatan juga mengalami peningkatan baik jika ditinjau Di tengah peningkatan kredit pada triwulan berjalan, kinerja NPL
berdasarkan lokasi proyeknya maupun berdasarkan lokasi bank. perbankan justru membaik yang ditandai dengan nilai NPL
Pada triwulan II 2022, perkembangan LDR Sumatera Selatan sebesar 5,10% pada triwulan II 2022, dari sebelumnya tercatat
berdasarkan lokasi proyek tercatat sebesar 134,67% atau sebesar 5,44% pada triwulan I 2022.
mengalami penurunan sebesar -0,46% (yoy) jika dibandingkan
dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Grafik 4.4). 4.2.1 Perkembangan Pembiayaan Korporasi
Sementara jika ditinjau dari lokasi banknya, LDR Sumatera Selatan Pertumbuhan pembiayaan korporasi Provinsi Sumatera
tercatat sebesar 90,41% atau mengalami penurunan sebesar - Selatan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 11,56% (yoy).
5,18% (yoy). Kondisi LDR pada triwulan laporan ini cenderung lebih Pertumbuhan pada triwulan berjalan tersebut lebih tinggi jika
tinggi dari triwulan I 2022 yang masing-masing tercatat sebesar dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya
122,11% dan 85,35%. Hal ini mengindikasikan bahwa pihak yang tercatat sebesar 1,97% (yoy) (Grafik 4.5). Kinerja kredit
perbankan mulai meningkatkan penyaluran kreditnya pada korporasi yang tumbuh signifikan ini utamanya didorong oleh
triwulan laporan sejalan dengan peningkatan aktivitas kredit modal kerja yang tumbuh sebesar 18,34% (yoy), meningkat
perekonomian selama periode laporan. dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 10,63%
(yoy). Secara nominal, penyaluran kredit modal kerja korporasi
Meskipun demikian, pihak perbankan tetap menerapkan prinsip Sumatera Selatan pada triwulan berjalan tercatat senilai Rp60,25
kehati-hatian dalam menyalurkan kreditnya. Hal ini tercermin dari triliun atau sebesar 43,74% dari total kredit korporasi. Selain
kondisi Non-Performing Loan (NPL) yang tercatat membaik pada didorong oleh kinerja pelaku usaha yang mulai kembali normal
triwulan II 2022 menjadi sebesar 5,10% dibandingkan triwulan pasca pandemi COVID-19, peningkatan ini juga didorong oleh
sebelumnya yang sebesar 5,44% (Grafik 4.3). Dalam menjaga nilai peningkatan jumlah pengusaha baru di Sumatera Selatan sebagai
NPL tetap rendah, pihak perbankan terus melakukan upaya dampak dari pesatnya tren berjualan secara online. Di sisi lain,
perbaikan kualitas kredit diantaranya dengan tetap mengingatkan berbagai program kredit produktif terus ditawarkan oleh pihak
dan melakukan penagihan secara rutin kepada pihak nasabah, perbankan bagi para pelaku usaha guna meningkatkan volume
serta penjualan jaminan melalui lelang resmi yang diumumkan penyaluran kreditnya.
pada media sosial maupun media cetak.
Grafik 4.5 Perkembangan Kredit Korporasi di Sumatera Selatan
4.2 PEMBIAYAAN DAERAH
100 RP TRILIUN 15
Pembiayaan daerah yang dilakukan di Provinsi Sumatera
95 10
Selatan pada triwulan II 2022 secara umum tercatat
mengalami peningkatan. Penyaluran kredit perbankan di 90 5

Sumatera Selatan pada triwulan laporan melanjutkan 85 -

pertumbuhan yang positif dari triwulan I 2022. Hal ini didorong oleh 80 (5)

pertumbuhan baik pada kredit rumah tangga maupun kredit 75 (10)

korporasi yang masing-masing tumbuh positif sebesar 6,83% I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022
(yoy) dan 11,56% (yoy). Jika dibandingkan dengan periode triwulan
KREDIT KORPORASI G. KREDIT KORPORASI (RHS)
I 2022, pertumbuhan kredit pada triwulan laporan tercatat lebih
tinggi utamanya pada kredit korporasi yang pada triwulan
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

sebelumnya tercatat tumbuh sebesar 1,97% (yoy). Grafik 4.6 Perkembangan Kredit Korporasi Sumatera Selatan Berdasarkan Jenis
Penggunaan
Pertumbuhan penyaluran kredit Sumatera Selatan pada triwulan 25.00 %YOY

20.00
laporan tidak terlepas dari upaya perbankan dalam meningkatkan 15.00
pelayanannya kepada nasabah. Hal ini dilakukan melalui 10.00
5.00
optimalisasi sumber daya manusia (SDM), termasuk di dalamnya -

peningkatan kapabilitas agen laku pandai, dalam memberikan (5.00)


(10.00)
layanan kepada nasabah di daerah. Selain itu, pihak perbankan (15.00)
(20.00)
juga terus berupaya mengoptimalkan prosedur pemutusan kredit I II III IV I II III IV I II III IV I II
diantaranya melalui peningkatan status beberapa kantor cabang 2019 2020 2021 2022

sebagai kantor cabang pemutus kredit, serta fasilitas pengajuan G. KREDIT KORPORASI (RHS) G. KREDIT MODAL KERJA (RHS) G. KREDIT INVESTASI (RHS)

kredit dengan memanfaatkan infrastruktur aplikasi digital SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

perbankan.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 41
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Grafik 4.7 Likert Scale Investasi sebelumnya dibatasi untuk mencegah penyebaran virus COVID-
19. Peningkatan kinerja sektor industri pengolahan juga sejalan
1,00 LIKERT SCALE
0,90 dengan peningkatan permintaan ekspor beberapa komoditas dari
0,80
0,70
negara tujuan sebagai dampak dari terjadinya perang Rusia-
0,60 Ukraina.
0,50
0,40
0,30 Pertumbuhan penyaluran kredit pada triwulan berjalan juga
0,20
0,10 ditunjukkan oleh LU Konstruksi meskipun masih terkontraksi pada
0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II level -16,65% (yoy). Meskipun demikian, nilai pertumbuhan
2019 2020 2021 2022
penyaluran kredit LU Konstruksi pada triwulan II 2022 terkontraksi
tidak lebih dalam dari kondisi di triwulan I 2022 yang sebesar
SUMBER: LIAISON KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA SUMATERA SELATAN DIOLAH –19,89% (yoy). Hal ini didorong oleh mulai kembali berjalannya
proyek-proyek infrastruktur di Sumatera Selatan seiring dengan
Pertumbuhan pembiayaan korporasi pada triwulan II 2022 peningkatan kinerja ekonomi di triwulan laporan. Peningkatan
juga didorong oleh kinerja kredit investasi yang tercatat kinerja penyaluran kredit juga terjadi di LU Pertambangan dan
tumbuh positif sebesar 1,53% (yoy). Kondisi ini lebih baik Penggalian dan LU Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan. Pada LU
dibandingkan dengan pertumbuhan kredit investasi pada triwulan Pertambangan, peningkatan kinerja kredit korporasi pada triwulan
sebelumnya yang terkontraksi sebesar -10,52% (yoy). II 2022 tercermin dari nilai pertumbuhan sebesar 78,40% (yoy),
Pertumbuhan yang positif pada triwulan ini sejalan dengan yang lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan I 2022 yang
realisasi investasi yang dilakukan para pelaku usaha setelah sebesar 76,18% (yoy). Hal ini salah satunya didorong oleh
sebelumnya sempat tertunda akibat adanya pandemi COVID-19. peningkatan harga acuan global batubara seiring dengan
Hal ini sejalan dengan hasil liaison yang dilakukan oleh Kantor meningkatnya permintaan ekspor akan komoditas ini. Sementara
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan kepada para itu, pada LU Pertanian, pertumbuhan penyaluran kredit korporasi
pelaku usaha di wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang Sumatera Selatan tercatat meningkat sebesar 7,54% (yoy), dari
menunjukkan nilai likert scale investasi pada triwulan II 2022 sebelumnya sebesar 7,14% (yoy). Peningkatan ini didorong oleh
sebesar 0,62, meningkat dari triwulan sebelumnya yang tercatat peningkatan produksi beberapa komoditas seperti karet dan padi.
sebesar 0,25 (Grafik 4.7).
Di sisi lain, pertumbuhan penyaluran kredit korporasi Sumatera
Dilihat dari lapangan usahanya, kinerja kredit korporasi di Selatan pada triwulan II 2022 sedikit tertahan oleh penyaluran
Sumatera Selatan utamanya didorong oleh peningkatan kredit pada LU Perdagangan Besar dan Eceran yang tercatat
penyaluran kredit pada lapangan usaha (LU) Industri tumbuh melambat menjadi sebesar 6,86% (yoy) dari sebelumnya
Pengolahan. Nominal penyaluran kredit pada sektor industri 8,46% (yoy) di triwulan I 2022. Kondisi pandemi yang belum
pengolahan tercatat senilai Rp28,91 triliun pada triwulan II 2022, sepenuhnya pulih masih mendorong para pelaku usaha untuk
atau tumbuh sebesar 78,40% (yoy) dibandingkan triwulan bersikap wait and see dalam mengajukan pembiayaan dari
sebelumnya yang tumbuh 24,05% (yoy). Pertumbuhan kredit ini perbankan.
sejalan dengan kinerja ekonomi Sumatera Selatan pada sektor
industri pengolahan yang tumbuh sebesar 6,80% (yoy), lebih Kinerja kredit korporasi Sumatera Selatan mengalami
tinggi dari triwulan sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar perbaikan kualitas kredit pada triwulan II 2022. NPL kredit
4,10% (yoy) (Grafik 4.8). Peningkatan kinerja pada sektor ini korporasi pada triwulan berjalan tercatat sebesar 6,55%, lebih baik
didorong oleh peningkatan kapasitas produksi pabrik setelah dibandingkan dengan NPL periode sebelumnya yang tercatat

Grafik 4.8 Perkembangan Kredit Korporasi Berdasarkan Sektor Ekonomi Grafik 4.9 NPL Kredit Korporasi Sumatera Selatan

120,00% 60%
100,00%
50%
80,00%
60,00% 40%
40,00%
30%
20,00%
0,00% 20%
-20,00%
10%
-40,00%
-60,00% 0%
PERTAM-
I II III IV I II III IV I II III IV I II KREDIT MODAL
INVESTASI PERTANIAN BANGAN &
INDUSTRI
KONSTRUKSI PBE
KORPORASI KERJA PENGGALIAN PENGOLAH-
2019 2020 2021 2022 AN

PERTANIAN, PERBURUAN, DAN KEHUTANAN INDUSTRI PENGOLAHAN PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN
TRIWULAN I 2022 TRIWULAN II 2022
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN KONSTRUKSI

SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
42 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

sebesar 7,19% (Grafik 4.9). Ditinjau dari jenis penggunaan Hal ini tercermin dari indeks Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE)
kreditnya, perbaikan kinerja NPL korporasi didorong oleh dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Provinsi Sumatera Selatan
perbaikan NPL pada kredit modal kerja dan kredit investasi yang pada triwulan II 2022 yang masing-masing tercatat sebesar 118,11
masing-masing menjadi sebesar 7,65% dan 4,64% dari dan 141,15 (Grafik 4.10). Peningkatan pada Indeks Kondisi Ekonomi
sebelumnya 8,37% dan 5,09%. Sementara jika ditinjau berdasarkan Saat Ini didukung oleh seluruh komponen pembentuk IKE yaitu
lapangan usahanya, membaiknya NPL ini ditunjang oleh perbaikan baik dilihat dari kondisi a) penghasilan, b) ketersediaan lapangan
pada kualitas kredit LU Pertambangan dan Penggalian dan LU kerja,serta c) pembelian barang tahan lama (durable goods) saat
Konstruksi dengan nilai NPL pada triwulan laporan tercatat ini dibandingkan 6 bulan yang lalu yang seluruhnya meningkat
sebesar 48,37% dan 7,03%. Nilai ini lebih rendah dari NPL pada masing-masing menjadi sebesar 127,56, 125,00, dan 101,78 dari
triwulan sebelumnya yang masing-masing tercatat sebesar 55,21% sebelumnya sebesar 121,67, 107,00, dan 100,89 pada triwulan I
dan 7,88%. Di sisi lain, NPL kredit korporasi di LU Pertanian, 2022. Berdasarkan survei konsumen tersebut juga didapati bahwa
Perburuan dan Kehutanan, serta LU Perdagangan Besar dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi 6 bulan kedepan akan
Eceran cenderung mengalami peningkatan masing-masing meningkat terutama pada komponen indeks ketersediaan
menjadi sebesar 2,72% dan 5,68%, dari sebelumnya 2,65% dan lapangan kerja 6 bulan kedepan dibandingkan saat ini yang
4,65%. Pada sektor pertanian, peningkatan NPL ini didorong oleh tercatat menjadi sebesar 144,44 dari sebelumnya sebesar 133,22
banyaknya pelaku usaha yang mengalami gagal panen akibat pada triwulan I 2022. Sebagian besar responden juga masih
cuaca buruk. optimis bahwa kegiatan usaha 6 bulan depan masih terus berjalan
dengan baik dan melanjutkan peningkatan.
4.2.2 Perkembangan Pembiayaan Sektor
Meskipun demikian, terdapat penurunan di salah satu komponen
Rumah Tangga
pembentuk Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yaitu perkiraan
Konsumsi rumah tangga (RT) memiliki peran besar dalam
penghasilan 6 bulan mendatang yang diprakirakan akan
perekonomian Sumatera Selatan. Pada triwulan II 2022,
mengalami sedikit penurunan dibandingkan kondisi saat ini.
pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan menunjukan
Prakiraan terjadinya penurunan pendapatan ini didorong oleh
peningkatan menjadi sebesar 5,18% (yoy) dari sebelumnya 5,15%
asumsi sebagian besar konsumen akibat kondisi pandemi yang
(yoy). Peningkatan ini didorong oleh seluruh komponen
masih terus berlangsung bahkan cenderung mengalami
pembentuk PDRB termasuk konsumsi RT yang memiliki andil
peningkatan kasus yang disebabkan oleh COVID-19 subvarian
tertinggi yaitu sebesar 59,32% terhadap total pertumbuhan
baru BA 2.75. Namun, penurunan indeks tersebut masih tetap
ekonomi Provinsi Sumatera Selatan. Konsumsi rumah tangga pada berada di dalam zona optimis (indeks >100).
triwulan berjalan terus melanjutkan pertumbuhan yang positif
yakni sebesar 7,21% (yoy) dari sebelumnya yang tumbuh 6,19% Kinerja konsumsi RT yang meningkat sejalan dengan
(yoy). Hal ini turut dikonfirmasi olah hasil Survei Konsumen Bank pertumbuhan penyaluran kredit rumah tangga yang
Indonesia yang mengindikasikan optimisme konsumen yang melanjutkan pertumbuhan pada triwulan II 2022. Realisasi
terjaga dengan baik. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan kredit rumah tangga Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
Konsumen (IKK) yang menunjukan peningkatan pada triwulan tercatat senilai Rp42,57 triliun atau tumbuh sebesar 6,83% (Grafik
berjalan yang tercatat sebesar 129,63 dari periode sebelumnya 4.11). Kondisi ini meningkat apabila dibandingkan dengan periode
sebesar 124,22. Optimisme konsumen yang terjaga ini ditopang sebelumnya dimana kredit konsumsi tumbuh sebesar 6,01%
oleh tetap kuatnya persepsi baik terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun dengan periode yang sama tahun 2021 yang tercatat
maupun ekspektasi terhadap kondisi ekonom ke depan. sebesar 2,53%. Kredit rumah tangga di Sumatera Selatan masih

Grafik 4.10 Indeks Keyakinan Konsumen di Sumatera Selatan Grafik 4.11 Perkembangan Kredit Rumah Tangga di Sumatera Selatan

180,00 44 RP TRILIUN %YOY 10


160,00 9
42 8
140,00
7
40
120,00 6
100,00 38 5
80,00 4
36 3
60,00
34 2
40,00 1
20,00 32 -
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II JUL AGS III IV I APR MEI II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

INDEKS KONDISI EKONOMI SAAT INI (IKE) INDEKS KEYAKINAN KONSUMEN (IKK)
INDEKS EKSPEKTASI KONSUMEN (IEK) KREDIT RUMAH TANGGA G. KREDIT RT (RHS)

SUMBER: SURVEI KONSUMEN, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 43
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

didominasi oleh penyaluran kredit multiguna dengan pangsa incaran karena terbilang lebih terjangkau untuk dapat dimiliki
sebesar 40,48%, diikuti oleh kredit kepemilikan rumah (KPR) generasi muda dengan penghasilan yang belum optimal. Selain itu,
sebesar 29,55% dan kredit kendaraan bermotor (KKB) dengan kebijakan Bank Indonesia terkait rasio loan to value / financing to
pangsa sebesar 6,48% dari total kredit rumah tangga. value (LTV/FTV) Kredit Pemilikan Rumah menjadi paling tinggi
100% yang diperpanjang hingga 31 Desember 2022 ini membuat
Peningkatan pertumbuhan kredit rumah tangga pada beberapa bank yang masuk ke dalam kriteria non performing loan
triwulan laporan didorong oleh peningkatan pada / non performing financing (NPL/NPF) dapat memberikan uang
pertumbuhan penyaluran kredit di sektor KPR dan KKB muka atau down payment KPR 0% kepada masyarakat. Hal ini
(Grafik 4.12). Peningkatan kinerja pada penyaluran kredit KKB dirasakan sangat membantu masyarakat utamanya yang
pada triwulan berjalan tercatat tumbuh positif sebesar Rp2,75 berpenghasilan rendah untuk tetap dapat melakukan pembelian
triliun atau tumbuh 6,48%. Pertumbuhan ini didorong oleh properti melalui skema KPR tanpa harus terlebih dahulu
pelonggaran mobilitas dan aktivitas masyarakat yang semakin menyiapkan uang muka/down payment. Besaran penyaluran
normal. Pemulihan ekonomi serta tingginya harga komoditas saat kredit KPR pada triwulan berjalan tercatat sebesar Rp12,58 triliun
ini menjadi salah satu faktor yang mendorong terjadinya atau tumbuh 29,55%, sedikit melambat dibandingkan triwulan
peningkatan pada KKB yang didominasi oleh kendaraan tipe truk sebelumnya yang sebesar Rp12,60 triliun atau tumbuh 30,14%.
dan bus yang digunakan sebagai pengangkut barang konsumsi,
hasil perkebunan, hasil tambang, infrastruktur, dan transportasi. Di tengah peningkatan pada penyaluran kredit KKB dan KPR,
Kondisi ini terkonfirmasi dari hasil liaison yang dilakukan Kantor realisasi kredit multiguna justru terkontraksi menjadi -2.06% pada
Perwakilan Bank Indonesia kepada salah satu pelaku usaha di triwulan berjalan setelah sebelumnya tumbuh positif sebesar 2.11%.
sektor jasa perusahaan yang menyampaikan bahwa kenaikan Penurunan pada penyaluran kredit multiguna lebih disebabkan
harga komoditas batubara membuat permintaan kendaraan alat karena realisasi pembiayaan baru yang dinilai lebih kecil
berat untuk tambang meningkat cukup signifikan. Hal serupa juga dibandingkan dengan pengurangan portofolio (Run-Off) nya.
disampaikan oleh pelaku usaha di sektor perdagangan besar dan Pelaku usaha di sektor perbankan juga menyampaikan bahwa
eceran yang menyampaikan bahwa permintaan terhadap penurunan penyaluran kredit multiguna tidak dipengaruhi oleh
kendaraan operasional di perusahaan tambang dan perkebunan kehadiran fintech yang meningkat pertumbuhannya, hal ini karena
mengalami peningkatan hingga memasuki triwulan II 2022, hal ini dari sisi segmentasi maupun sistem nya yang berbeda. Kedepan,
juga diyakini karena harga komoditas yang saat ini dinilai pihak perbankan meyakini bahwa pertumbuhan kredit multiguna
menguntungkan. Selain itu kebijakan Pemerintah yang kembali akan kembali meningkat seiring dengan perbaikan kondisi
memperpanjang masa berlaku insentif Pajak Penjualan Barang perekonomian.
Mewah (PPnBM) untuk otomotif sepanjang tahun 2022 yang
dikolaborasikan dengan pelonggaran aset tertimbang menurut Peningkatan penyaluran kredit rumah tangga pada triwulan II 2022
risiko (ATMR) dan pelonggaran uang muka kredit oleh Bank dibarengi dengan adanya penurunan kualitas kredit. NPL kredit
Indonesia diyakini mendorong penyaluran KKB secara maksimal. rumah tangga pada triwulan berjalan tercatat senilai Rp797,92
triliun atau 1,87% dari total kredit rumah tangga. Kualitas NPL
Sementara itu, perbaikan kinerja pada penyaluran kredit KPR tersebut menurun dibandingkan NPL periode sebelumnya yang
utamanya terjadi pada segmen rumah tinggal sampai dengan tipe tercatat sebesar 1,74%. Namun demikian, di tengah penurunan
21 dan pemilikan flat atau apartemen sampai dengan Tipe 21. Hal ini kualitas NPL pada KPR dan kredit multiguna, NPL KKB justru
sejalan dengan strategi marketing pelaku usaha properti yang mengalami sedikit perbaikan pada triwulan berjalan yang tercatat
menyasar generasi millennial yang belum memiliki hunian. Harga sebesar 1,87% membaik dari NPL periode sebelumnya sebesar
jual properti yang berada di bawah Rp500 juta masih menjadi 1,96% (Grafik 4.13).

Grafik 4.12 Perkembangan Kredit Rumah Tangga di Sumatera Selatan Menurut Grafik 4.13 Perkembangan NPL Kredit Rumah Tangga Sumatera Selatan
Kelompok Penggunaan
80 RP TRILIUN 3%
70
3%
60
2%
50
40 2%
30
1%
20
1%
10
0 0%
I II III IV I II III IV I II III IV I II KREDIT RUMAH TANGGA KPR KKB KREDIT MULTIGUNA
2019 2020 2021 2022

KREDIT RUMAH TANGGA KPR KKB KREDIT MULTIGUNA TRIWULAN I 2022 TRIWULAN II 2022

SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
44 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

4.3 PENGEMBANGAN AKSES KEUANGAN Grafik 4.14 Perkembangan Kredit UMKM di Sumatera Selatan
DAN PEMBIAYAAN UMKM
35 RP TRILIUN % YOY 20,0

Pada triwulan II 2022, pangsa kredit UMKM terhadap total 30 15,0

penyaluran kredit di Sumatera Selatan tercatat sebesar 25


10,0
20
24,29% atau senilai Rp33,45 triliun dari total kredit Sumatera 5,0
15
Selatan senilai Rp137,75 triliun (Grafik 4.14). Rasio ini telah 10
0,0

melampaui kewajiban perbankan dalam melakukan pemberian 5 -5,0

kredit atau pembiayaan kepada UMKM sebesar 20% pada tahun - -10,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2022. Secara umum pertumbuhan penyaluran kredit UMKM pada 2019 2020 2021 2022

triwulan II 2022 mengalami peningkatan pertumbuhan yang positif KREDIT UMKM RASIO NPL (RHS) PERTUMBUHAN (RHS)

sebesar 15,70% (yoy) atau meningkat dibandingkan triwulan


SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

sebelumnya yang tumbuh 14,13% (yoy).

Pertumbuhan kinerja kredit UMKM apabila ditinjau Adanya pergerakan pada penyaluran kredit UMKM di masing-
berdasarkan skalanya utamanya masih didorong oleh masing skalanya membuat struktur kredit UMKM Sumatera
pertumbuhan kredit UMKM skala mikro (Grafik 4.15.b). Selatan turut mengalami perubahan komposisi. Namun demikian,
Penyaluran kredit UMKM skala mikro mencatatkan pertumbuhan pangsa penyaluran kredit UMKM terbesar masih diduduki oleh
sebesar 99,76% (yoy) atau sebesar Rp.11,57 triliun pada triwulan II kredit UMKM dengan skala kecil sebesar 38,50%, lalu diikuti
2022. Kondisi ini meningkat cukup banyak dibandingkan dengan dengan kredit UMKM skala mikro sebesar 34,58% dan terakhir
pertumbuhan kredit UMKM skala mikro pada triwulan sebelumnya adalah kredit UMKM skala menengah sebesar 26,92% (Grafik
yang sebesar 92,12% (yoy) atau senilai Rp11,14 triliun. Sementara itu, 4.15.a). Peningkatan kredit UMKM di masing-masing skalanya
kinerja kredit UMKM skala menengah meskipun masih mengalami menunjukan tiap-tiap sektor UMKM mulai kembali meningkatkan
kontraksi namun mulai menunjukan perbaikan pada triwulan II produksinya sejalan dengan keyakinan bahwa kondisi ekonomi
2022 yang tercatat -29,42% (yoy) lebih baik daripada periode kedepan akan perlahan membaik.
sebelumnya yang terkontraksi lebih dalam sebesar -33,17% (yoy).
Kinerja yang positif juga turut disumbangkan dari penyaluran Berdasarkan jenis penggunaannya, perbaikan realisasi kredit
kredit UMKM skala kecil yang tercatat tumbuh sebesar 24,29% UMKM Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan II 2022
(yoy). Realisasi ini menunjukkan bahwa ekosistem UMKM di dalam bersumber baik dari peningkatan kredit modal kerja maupun
negeri perlahan beranjak pulih, dan terus tumbuh positif seiring kredit investasi. Nominal realisasi kredit UMKM untuk modal kerja
dengan perbaikan kondisi ekonomi yang didukung oleh kebijakan pada triwulan II 2022 tercatat sebesar Rp23,84 triliun atau tumbuh
pelonggaran PPKM sehingga memicu aktivitas permintaan 20,76% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan sebelum nya
masyarakat. sebesar 20,68% (yoy) atau senilai Rp22,92 triliun. Peningkatan juga
terjadi pada kredit UMKM untuk investasi yang tercatat tumbuh
Di sisi kebijakan, penyaluran terhadap kredit UMKM ini diprakirakan menjadi sebesar 4,82% (yoy) atau senilai Rp9,62 triliun pada
akan terus membaik seiring dengan langkah Bank Indonesia yang triwulan berjalan. Kondisi ini meningkat cukup signifikan
disambut baik oleh pihak perbankan yaitu melalui peningkatan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh positif
insentif bagi bank penyalur kredit ke sektor prioritas dan UMKM sebesar 0,45% (yoy). Peningkatan tinggi di kredit UMKM dengan
maupun pemenuhan target Rasio Pembiayaan Inklusif tujuan penggunaan investasi mengindikasikan UMKM mulai
Makroprudensial (RPIM). Insentif ini mulai berlaku 1 September kembali confidence untuk melakukan investasi untuk mendorong
2022. dan meningkatkan kinerja usahanya setelah sebelumnya sempat

Grafik 4.15 Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan Berdasarkan Skala Usaha: (a) Pangsa Kredit UMKM; dan (b) Nominal Penyaluran dan Pertumbuhan Kredit (%yoy)

(A) (B) 14 RP TRILIUN % YOY 120

12 100
80
10
34.58% 8
60
MIKRO 40
6
38.50% 20
KECIL 4
0
26.92% 2 -20
MENENGAH
- -40
I II III IV I II
2021 2022
KREDIT MIKRO KREDIT KECIL KREDIT MENENGAH
G. KREDIT MIKRO (RHS) G. KREDIT KECIL (RHS) G. KREDIT MENENGAH (RHS)

SUMBER: LAPORAN BANK UMUM – BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 45
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Grafik 4.16 Penyaluran Kredit UMKM Sumatera Selatan Berdasarkan Jenis Penggunaan : (a) Nominal Penyaluran dan Pertumbuhan Kredit (%yoy); dan (b) Pangsa Kredit UMKM

(A) 30 RP TRILIUN 25,0 (A)

20,0
25
15,0
20
10,0 71,25%
15 5,0 MODAL KERJA

10
0,0 28,75%
-5,0 INVESTASI
5
-10,0
- -15,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022

KREDIT MODAL KERJA KREDIT INVESTASI G. KREDIT MODAL KERJA (RHS) G. KREDIT INVESTASI

SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH

tertunda karena masih melakukan wait and see terhadap kondisi masih mengalami kontraksi yang berturut-turut sebesar -21,49%
ekonomi kedepan. Sementara itu, struktur kredit UMKM di dan -12,03%, membaik dibandingkan periode sebelumnya yang
Sumatera Selatan masih didominasi oleh kredit untuk penggunaan terkontraksi lebih dalam masing-masing sebesar -27,03% dan -
modal kerja dengan pangsa sebesar 71,25% (Grafik 4.16.b). 30,39%. Peningkatan penyaluran kredit pada kedua LU ini masih
didorong oleh kembali dilaksanakannya proyek-proyek
Berdasarkan lapangan usahanya, hampir seluruh sektor infrastruktur yang sempat terhenti akibat pandemi serta mulai
u t a m a d i P rov i n s i S u m at e ra S e l at a n m e n u n j u ka n kembali meningkatnya permintaan masyarakat terhadap
pertumbuhan pada penyaluran kredit UMKM yakni pada LU kebutuhan rumah tinggal untuk tipe tertentu. Hal ini dipengaruhi
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan, LU Perdagangan Besar oleh keyakinan masyarakat untuk kembali melakukan investasi di
dan Eceran (PBE), LU konstruksi dan LU Pertambangan dan sektor properti setelah sebelumnya sempat menahan karena
Penggalian. Penyaluran kredit UMKM pada LU pertanian, masih memperhatikan kondisi ekonomi yang sempat terganggu di
perburuan dan kehutanan tercatat meningkat menjadi sebesar tengah pandemi. Lebih lanjut untuk LU pertambahan dan
32,90% (yoy) pada triwulan berjalan dibandingkan dengan penggalian dipengaruhi oleh peningkatan harga komoditas
triwulan sebelumnya sebesar 31,61% (yoy). Peningkatan kredit utamanya batubara internasional yang membuat pelaku usaha
UMKM di sektor pertanian ini banyak digunakan untuk mendorong pada sektor pertambangan dan penggalian mengambil
peningkatan produktivitas pertanian antara lain dapat berupa momentum untuk melakukan eksplorasi pada triwulan berjalan
revitalisasi alat dan mesin pertanian yang berguna dalam untuk mendapatkan harga jual yang premium.
peningkatan efisiensi biaya produksi. Sementara itu, peningkatan
juga dialami LU PBE yang tercatat sebesar 20,93% (yoy) Kinerja kualitas kredit UMKM pada triwulan berjalan
meningkat jika dibandingkan dengan triwulan I 2022 sebesar menunjukan sedikit penurunan jika dibandingkan dengan
19,30% (yoy). Pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat serta triwulan I 2022. Berdasarkan skala usaha, kredit UMKM segmen
mobilitas yang meningkat akibat pelonggaran pembatasan kecil dan menengah mengalami perbaikan pada triwulan laporan
mendorong peningkatan konsumsi yang terjadi di masyarakat dimana masing-masing tercatat sebesar 4,04% dan 4,96%,
Sumatera Selatan sehingga turut mendorong peningkatan membaik dari triwulan sebelumnya yang masing-masing sebesar
penyaluran kredit PBE pada triwulan berjalan. 4,35% dan 5,65%. Namun demikian, perbaikan belum terjadi pada
kredit UMKM segmen mikro yang cenderung mengalami
Sejalan dengan pertumbuhan kredit di atas, peningkatan kredit peningkatan rasio NPL menjadi sebesar 3,62% dari triwulan
pada LU konstruksi dan LU Pertambangan dan penggalian sebelumnya yang sebesar 2,70%.
tercatat mengalami perbaikan pada triwulan berjalan meskipun

Tabel 4.1 Proporsi Penyaluran Kredit UMKM Berdasarkan Sektor Ekonomi Triwulan II 2022
Kredit (Rp Miliar) Kredit (Rp Miliar) Growth (%YOY)
SEKTOR EKONOMI 2021 2021 2022 2022 Pangsa 2021 2022
III IV I II I II III IV I II
Sektor Ekonomi 28.894,65 31.075,93 32.040,96 33.456,01 100,00% 0,27 7,46 4,87 11,44 14,13 15,70

Perdagangan Besar Dan Eceran 11.854,24 13.231,87 13.702,13 14.120,59 42,21% (2,74) 2,23 5,00 16,17 19,30 20,93

Pertanian, Perburuan Dan Kehutanan 8.510,28 9.475,77 10.191,90 10.945,97 32,72% 8,45 22,06 18,02 25,46 31,61 32,90

Konstruksi 2.001,85 1.726,60 1.664,44 1.709,07 5,11% 0,38 (10,60) (21,93) (28,81) (27,03) (21,49)

Industri Pengolahan 1.344,89 1.336,20 1.312,43 1.345,03 4,02% (11,07) 20,19 29,28 21,98 17,52 8,89

Pertambangan Dan Penggalian 124,07 75,64 88,67 121,69 0,36% (43,23) (28,69) (43,16) (31,48) (30,39) (12,03)

Lainnya 5.059,33 5.229,85 5.081,39 5.213,66 15,58% 0,44 7,28 (3,24) (1,55) (4,47) (4,38)
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM – BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
46 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Grafik 4.17 Perkembangan NPL Kredit UMKM Sumatera Selatan B e b e ra p a u p ay a y a n g d i l a ku ka n p e m e r i nt a h s e p e r t i


meningkatkan plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan subsidi
20%
18% bunga 3% masih terus dilanjutkan pada triwulan berjalan, hal ini
16%
14% guna terus mendorong para pelaku UMKM untuk dapat
12%
10%
8%
memperoleh bantuan finansial. Kebijakan pemerintah tersebut
6%
4% disambut baik oleh Bank Indonesia melalui langkah kebijakan
2%
0% pemberian tambahan insentif bagi bank penyalur kredit ke sektor

PERTAMBANGAN
prioritas dan UMKM maupun pemenuhan target Rasio

& PENGGALIAN
MODAL KERJA

PENGOLAHAN
KREDIT UMKM

KONSTRUKSI
MENENGAH

PERTANIAN
INVESTASI

INDUSTRI
Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM). Insentif yang baru
MIKRO

KECIL

PBE
akan berlaku pada 1 September 2022 ini diyakini akan mendorong
TRIWULAN I 2022 TRIWULAN II 2022
perbankan untuk dapat mengoptimalkan penyaluran kreditnya
SUMBER: LAPORAN BANK UMUM - BANK INDONESIA, DIOLAH
khususnya kepada pelaku usaha UMKM. Selain meningkatkan
daya saing UMKM dari sisi pembiayaan, dari sisi sistem
Sementara itu dari sisi penggunaannya, kredit UMKM untuk
pembayaran dan digitalisasi, Bank Indonesia juga masih
investasi meskipun mengalami peningkatan dalam penyalurannya
memberlakukan perpanjangan masa berlaku Merchant Discount
namun kinerja kualitas kreditnya justru mengalami perbaikan
Rate (BDR) QRIS untuk merchant kategori usaha mikro (UMI)
dimana rasio NPL nya tercatat turun 0,07% menjadi sebesar 3,03%
sebesar 0% dari semula 30 Juni 2022 menjadi 31 Desember 2022
pada triwulan II 2022 setelah sebelumnya sebesar 3,10% pada
guna melanjutkan upaya perluasan ekosistem digital dan
triwulan I 2022. Namun demikian tidak dengan rasio NPL untuk
mendorong peningkatan transaksi UMKM. Selain itu, Bank
kredit UMKM modal kerja yang cenderung mengalami
Indonesia juga terus berkomitmen terhadap pengembangan
peningkatan menjadi sebesar 4,58% atau naik sedikit dari
UMKM Indonesia melalui pemberian dukungan berbagai event
sebelumnya 4,53% di triwulan I 2022.
seperti Karya Kreatif Indonesia (KKI) termasuk Gerakan Nasional
Penurunan kualitas kredit UMKM pada triwulan berjalan didorong Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang diinisiasi oleh Pemerintah
oleh peningkatan rasio NPL di sebagian besar sektor utama antara Indonesia.
lain LU pertanian, LU industri pengolahan, dan LU perdagangan
Dalam menjalankan tugasnya dalam bidang pengendalian
besar dan eceran yang masing-masing tercatat sebesar 2,29%,
inflasi, Bank Indonesia ikut mendukung perkembangan
1,96% dan 4,8% meningkat jika dibandingkan dengan periode
UMKM di Sumatera Selatan, salah satunya dalam menjaga
sebelumnya di triwulan I 2022 yang masing-masing sebesar 2,25%,
ketahanan pangan dan pengembangan ekonomi UMKM
1,59%, dan 4,59%. Namun demikian, penurunan kualitas kredit
lokal. Sejak tahun 2006 Bank Indonesia telah melaksanakan
UMKM masih tertahan oleh kinerja NPL pada LU pertambangan
program kerja inisiatif berupa pembentukan klaster ketahanan
dan penggalian serta LU konstruksi yang justru cenderung
pangan bersinergi dengan pemerintah daerah. Isu ketahanan
membaik pada triwulan II 2022.
pangan ini menjadi sangat penting karena dapat memberikan
Dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil dan tekanan inflasi pada kelompok bahan makanan. Beberapa
berkelanjutan, diperlukan dukungan stabilitas makroekonomi komoditas yang menjadi penyumbang inflasi di Sumatera Selatan
serta sistem keuangan yang kokoh. Untuk mendukung upaya adalah komoditas bawang merah, cabai merah, bawang putih, telur
tersebut salah satunya diperlukan pemberdayaan sektor riil ayam ras, dan ikan segar, sehingga diperlukan penguatan sektor
khususnya pengembangan UMKM yang berkontribusi besar UMKM dalam bidang pertanian, perkebunan, dan perikanan agar
dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Dalam rangka dapat mendukung terjaganya inflasi sesuai dengan sasarannya.
optimalisasi kontribusi UMKM, salah satunya dilakukan melalui Tabel 4 2 Program UMKM Ketahanan Pangan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan
pemasaran produk UMKM secara global. Namun demikian,
Jml Petani Luas Lahan Jml Produksi
persaingan pasar global saat ini tidaklah mudah. Peningkatan KOMODITAS (anggota) (hektar) (H1-2022)(kg)
akses dan jangkauan akses UMKM terhadap jasa keuangan sangat Cabai merah (Kab. OKI) 35 40 11.852
dibutuhkan untuk menghadapi persaingan tersebut. Sehingga
Bawang merah (Kab. OI) 30 5 8.300
pengembangan UMKM tidak luput dari kontribusi pembiayaan
Cabai merah (Kab. OI) 20 5
dari perbankan dan lembaga keuangan lainnya yang masih
Ayam petelur (Kab. OKUT) 15 kap. kandang 47.160 ekor (Q1)
memiliki keterbatasan informasi mengenai UMKM potensial 11.000 ekor Q2 – Q4
lengkap dengan kelayakan usahanya. revitalisasi kandang
SUMBER: UMKM BINAAN BI SUMATERA SELATAN

Selanjutnya, dalam rangka terus mendukung pelaku UMKM agar


dapat memberikan kontribusi maksimalnya terlebih di tengah
kondisi pandemi COVID-19, pemerintah terus memberikan
stimulus untuk mempercepat proses pemulihan ekonomi nasional.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 47
Bab IV
Stabilitas Keuangan Daerah dan
Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah

Dalam rangka pengendalian inflasi, sepanjang triwulan II-2022 ekonomi lokal dengan cara pemberian pelatihan wirausaha,
Bank Indonesia berperan dalam fasilitasi pembentukan klaster pelatihan pemasaran dan pemberian bantuan teknis kepada
ketahanan pangan mitra diantaranya: UMKM yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM
a. Komoditas cabai merah kepada 3 kelompok tani di Kabupaten sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Ogan Komering Ulu Timur.
b. Komoditas perikanan air tawar kepada 1 kelompok budidaya Dalam rangka mendorong UMKM berbasis potensi lokal menjadi
ikan di Kab. OKUT, dan 15 kelompok budidaya ikan di Kota kekuatan baru perekonomian, strategi pengembangan UMKM
Prabumulih. dilakukan melalui akselerasi pemanfaatan teknologi digital serta
c. Komoditas peternakan sapi dan kambing kepada 2 kelompok peningkatan akses UMKM yang ditopang dengan 3 (tiga) pilar
ternak di Kab. OKUT. Strategi Nasional Pengembangan UMKM, yaitu korporatisasi,
d. Komoditas bawang merah kepada 1 kelompok tani di Kab. Musi peningkatan kapasitas dan akses pembiayaan.
Rawas Utara
Di tengah tantangan atas penyesuaian pembatasan pelaksanaan
Bank Indonesia secara rutin melakukan pengembangan klaster kegiatan secara langsung, Bank Indonesia menyelenggarakan
binaan dalam bentuk capacity building atau peningkatan peningkatan kapasitas digitalisasi UMKM dan perluasan akses
kompetensi dan kemampuan petani yang bertujuan untuk pasar berupa edukasi onboarding kepada UMKM dan pelaksanaan
menjaga ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan pameran produk unggulan UMKM secara virtual yang terhubung
petani. dengan marketplace dan digital payment. Pelaksanaan kegiatan
tersebut sekaligus menjadi bagian dari dukungan nyata Bank
Selain dalam rangka pengendalian inflasi, Bank Indonesia juga Indonesia terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia
melakukan peningkatan kegiatan ekonomi dan pengembangan (Gernas BBI).

Tabel 4 3. Kegiatan Pengembangan UMKM dan Pengembangan Ekonomi Lokal di Sumatera Selatan

TEMA KEGIATAN NAMA KEGIATAN KOMODITAS LOKASI

Komoditas Unggulan Daerah (UMKM Pameran Karya Kreatif Indonesia 6 UMKM binaan unggulan yaitu kain Kota Jakarta
Local Economic Development) (Nirmala Songket dan Griya Kain Tuan
Kentang), kriya (Alishamarsya dan Pyo
Jewelry), Kuliner (Beskabean dan
Pempek Syamil)

Fasilitasi UMKM Sukses Onboarding 30 UMKM mitra di Sumatera Selatan Kota Palembang

Webinar UMKM Onboarding di 120 UMKM di Sumatera Selatan Online


Sumatera Selatan

Fasilitasi Akses Pembiayaan kepada 1 UMKM mitra di Kota Palembang Online


UMKM (Linkage dengan Perbankan

Pengembangan Ekonomi Syariah Pengembangan Kapasitas Ekonomi 1 Ponpes di Kab. Musi Rawas dan 2 Kota Lubuk Linggau
Pondok Pesantren Ponpes di Kota Lubuk Linggau Kabupaten Musi Rawas

Inisiasi Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren di Prov. Sumatera Kota Palembang
Pondok Pesantren (Hebitren) di Selatan
Provinsi Sumatera Selatan

Seleksi UMKM Industri Kreatif Syariah 6 UMKM mitra Kantor Perwakilan BI Online
Indonesia (IKRA) Provinsi Sumatera Selatan

SUMBER: BANK INDONESIA PROVINSI SUMATERA SELATAN

Laporan Perekonomian
48 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB V

PENYELENGGARAAN
SISTEM PEMBAYARAN
DAN PENGELOLAAN
UANG RUPIAH

Pada triwulan II-2022, aktivitas Sistem Pembayaran


di wilayah Sumatera Selatan berjalan baik dan
normal serta tumbuh seiring pertumbuhan
perekonomian Sumsel.

 Transaksi RTGS triwulan II 2022 tumbuh tinggi sejalan dengan


pertumbuhan perekonomian Provinsi Sumatera Selatan.

 Transaksi uang kartal tercatat net outflow sejalan dengan pola


historis pada triwulan laporan saat HBKN Idul Fitri dan
Ramadhan.

 Transaksi Uang Elektronik (UE) dan e-commerce meningkat


d i s e b a b k a n p e n i n g k a t a n p re fe re n s i m a s y a ra k a t
menggunakan instrumen dan kanal pembayaran non tunai
dalam era new normal.
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

5.1 PERKEMBANGAN SISTEM PEMBAYARAN TUNAI


DAN PENGELOLAAN UANG RUPIAH
Peredaran uang kartal di Provinsi Sumatera Selatan mengalami net TNI, serta wartawan di Provinsi Sumatera Selatan. Sosialisasi ini
outflow pada triwulan II 2022, yaitu sebesar Rp1,62 triliun (Grafik diharapkan juga dapat mendorong kesadaran masyarakat untuk
5.1), konsisten dengan pola HBKN Ramadhan dan Idul Fitri dimana lebih meningkatkan transaksi secara non tunai di tengah pandemi
permintaan uang kartal lebih tinggi dibandingkan periode lainnya. COVID-19.
Tingginya permintaan uang kartal sejalan dengan pertumbuhan
konsumsi rumah tangga pada triwulan II 2022 tumbuh 7,21% (yoy) 5.2 PERKEMBANGAN SISTEM
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 6,19% (yoy). PEMBAYARAN NON TUNAI
Pada triwulan laporan, transaksi penyetoran uang kartal (inflow)
5.2.1 Transaksi SKNBI dan BI-RTGS
tercatat sebesar Rp4,44 triliun, tumbuh 9,53% (yoy), meningkat
Pada triwulan II 2022, penyelesaian transaksi di Sumatera
dibandingkan triwulan I 2022 yang tercatat Rp3,70 triliun. Di sisi
Selatan yang diproses melalui Sistem Kliring Nasional Bank
lain, transaksi penarikan uang kartal (outflow) terkontraksi -2,48%
Indonesia (SKNBI) menunjukkan pelemahan pertumbuhan
(yoy) atau tercatat sebesar Rp6,06 triliun, lebih tinggi dari triwulan
baik secara nominal maupun volume. Pada triwulan II 2022,
sebelumnya yang tercatat Rp3,017 triliun.
nominal transaksi perputaran kliring tercatat sebesar Rp10,52
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan triliun, terkontraksi -6,80% (yoy), lebih dalam dibandingkan
menjaga kualitas uang yang beredar di masyarakat (clean money triwulan sebelumnya yang mengalami kontraksi -6,33% (yoy) atau
policy and fresh for circulation). Kebijakan ini dilakukan salah tercatat Rp10,64 triliun (Grafik 5.3). Kondisi ini didorong oleh
satunya melalui penarikan dan pemusnahan Uang Tidak Layak adanya pertumbuhan yang terjadi pada lapangan usaha (LU)
Edar (UTLE) secara berkala. Pada triwulan II 2022 UTLE yang utama di Provinsi Sumatera S elatan, diantaranya LU
dimusnahkan tercatat sebesar Rp1,13 triliun atau sebesar 25,41% pertambangan, LU industri pengolahan, dan LU pertanian. Dilihat
dari jumlah uang kartal yang masuk ke Bank Indonesia (Grafik 5.2). pada sisi volume, jumlah warkat transaksi SKNBI tumbuh 1,58%
Jumlah pemusnahan UTLE pada triwulan laporan mengalami (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang
penurunan dari triwulan sebelumnya sebesar Rp1,50 miliar. UTLE terkontraksi sebesar -11,88%. (Grafik 5.4). Pelemahan sejalan
yang dimusnahkan tersebut berasal dari setoran perbankan implementasi Sistem BI-FAST Payment yang menyebabkan
maupun penukaran uang dari masyarakat yang selanjutnya akan peralihan transaksi secara signifikan. BI-FAST memfasilitasi
digantikan dengan uang layak edar (fit to circulation). Penarikan pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia
dan pemusnahan UTLE selalu memperhatikan kebutuhan dan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Bank Indonesia
ketersediaan uang kartal layak edar di Provinsi Sumatera Selatan. mengembangkan BI-FAST terutama untuk menjawab kebutuhan
masyarakat akan layanan transfer dana yang lebih efisien, dan
Berdasarkan pelaksanaan layanan kas di wilayah Sumatera Selatan cepat (real-time).
pada triwulan II 2022, jumlah uang palsu yang tercatat melalui
laporan dan setoran perbankan ke Bank Indonesia sebanyak 1.357 Transaksi Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-
lembar, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang RTGS) mengalami pertumbuhan lebih tinggi baik secara
sebanyak 708 lembar. Dalam rangka menekan jumlah uang palsu, nominal maupun volume. Nominal transaksi RTGS pada triwulan
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan terus II 2021 tercatat Rp70,56 triliun atau tumbuh 27,23% (yoy) (Grafik
melakukan sosialisasi ciri-ciri keaslian uang rupiah melalui kegiatan 5.5). Pertumbuhan nominal transaksi RTGS pada triwulan laporan
edukasi Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada perbankan dan sejalan peningkatan Kinerja beberapa Lapangan Usaha (LU)
beberapa segmen masyarakat seperti pelajar, guru, kepolisian, seperti LU Sektor Industri Pengolahan, LU Sektor Pertanian, serta

Grafik 5.1 Aliran Uang kartal di Provinsi Sumatera Selatan Grafik 5.2 Perkembangan Pemusnahan Uang Tidak Layak Edar di Provinsi
Sumatera Selatan
8 RP TRILIUN 4 RP TRILIUN

6 3
4
3
2
2
-
2
(2)
(4) 1

(6) 1

(8) -
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

PENYETORAN PENARIKAN NETFLOW PEMUSNAHAN UANG TIDAK LAYAK EDAR (UTLE)

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
52 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Grafik 5.3 Perkembangan Nominal Transaksi Kliring Sumatera Selatan Grafik 5.4 Perkembangan Jumlah Warkat Transaksi Kliring Sumatera Selatan

14 RP TRILIUN 15 350 RIBU LEMBAR 4,0


2,0
12 300
10 0,0
10 250 -2,0
8 5 200 -4,0
-6,0
6 0 150 -8,0
4 100 -10,0
-5 -12,0
2 50
-14,0
- -10 - -16,0
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NOMINAL G% (YOY) - RHS JUMLAH WARKAT G% (YOY) - RHS

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 5.5 Perkembangan Nominal Transaksi RTGS Sumatera Selatan Grafik 5.6 Perkembangan Volume Transaksi RTGS Sumatera Selatan

80 RP TRILIUN 800% 30 RIBU 180%


70 700% 160%
600% 25 140%
60
500% 20 120%
50 400% 100%
40 300% 15 80%
30 200% 60%
100% 10 40%
20
0% 5 20%
10 -100% 0%
- -200% - -20%
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NOMINAL G% (YOY) - RHS NOMINAL G% (YOY) - RHS

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Tabel 5.1 Perkembangan Transaksi RTGS Provinsi Sumatera Selatan

2020 2021 2022


KETERANGAN
I II III IV I II III IV I II
RTGS dari Provinsi Sumsel

Nilai (Rp Triliun) 38,71 46,45 57,52 57,73 56,10 55,46 53,44 57,17 51,37 70,56

Volume 13.616 15.302 19.103 23.309 20.817 21.468 21.527 26.201 21.663 20.684
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

LU Pedagang Besar dan Eceran. Cuti Bersama dalam rangka sebesar Rp46,02 triliun. Meskipun pertumbuhannya melemah
HBKN Ramadhan dan Idul Fitri mendorong transaksi masyarakat menjadi 7,73% (yoy) dari tumbuh 18,08% (yoy) pada triwulan
dalam melakukan aktivitas ekonomi. Dari sisi volume, setelmen sebelumnya (Grafik 5.7). Demikian halnya dengan volume
transaksi melalui RTGS tercatat mencapai 20.684 lembar atau transaksi penggunaan ATM/Debit yang tercatat 39,37 juta
terkontraksi -3,65% (yoy), melemah dibandingkan triwulan transaksi, meningkat dibandingkan triwulan I 2022 yang tercatat
sebelumnya yang tercatat 21.663 lembar atau 4,06% (yoy) (Grafik 38,58 juta transaksi. Meskipun pertumbuhannya melemah dari
5.6). Meskipun demikian, rata-rata transaksi harian pada triwulan II 21,42% (yoy) menjadi tumbuh 13,20% (yoy) pada triwulan laporan
2022 sebanyak 376 transaksi, lebih tinggi dibandingkan triwulan I (Grafik 5.8).
2022 yang tercatat 355 transaksi.
Transaksi menggunakan kartu ATM/Debit masih didominasi oleh
5.2.2 Perkembangan Alat Pembayaran kegiatan tarik tunai senilai Rp17,66 triliun (pangsa 36,21%), transfer
Menggunakan Kartu interbank senilai Rp14,04 triliun (pangsa 28,77%), transfer antar
Perkembangan transaksi Alat Pembayaran Menggunakan bank senilai Rp8,72 triliun (pangsa 17,87%), transaksi setor tunai
Kartu (APMK) di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 senilai Rp5,79 triliun (pangsa 11,87%), transaksi belanja senilai
mengalami peningkatan baik pada transaksi kartu Rp2,42 triliun (pangsa 4,95%), dan transaksi online senilai Rp155,11
ATM/Debit maupun transaksi kartu kredit. Pada triwulan II miliar (pangsa 0,32%) (Grafik 5.9). Transaksi menggunakan kartu
2022, transaksi menggunakan kartu ATM/Debit mengalami ATM/Debit pada triwulan laporan meningkat signifikan khususnya
pertumbuhan dibanding triwulan sebelumnya baik dari sisi nominal untuk transaksi belanja dan transaksi online sejalan dengan adanya
maupun volume. Nominal transaksi kartu ATM/Debit tercatat HBKN Idul Fitri dan Ramadhan yang tercermin dari bertumbuhnya
mencapai Rp48,79 triliun, meningkat dibandingkan triwulan I 2022 konsumsi rumah tangga di Sumatera Selatan pada triwulan II 2022.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 53
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Hal ini juga didorong oleh meningkatnya jumlah kartu ATM/Debit jumlah kartu kredit pada triwulan laporan menjadi 271.176 kartu,
pada triwulan laporan yang tercatat sebanyak 5,66 juta kartu atau tumbuh 7,90% (yoy) meningkat dibanding triwulan sebelumnya
tumbuh 25,38% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan 268.365 kartu atau tumbuh 6,91% (yoy) (Grafik 5.14).
sebelumnya yang tercatat 5,49 juta kartu atau tumbuh 18,54%
(yoy) (Grafik 5.10). Dari pangsanya, penggunaan kartu kredit pada triwulan laporan
masih didominasi oleh transaksi belanja Rp563,18 miliar (pangsa
Aktivitas transaksi non tunai menggunakan kartu kredit 96,61%), transaksi tunai Rp14,08 miliar (pangsa 2,42%), dan
mengalami peningkatan pada triwulan II 2022. Nominal pembayaran tagihan Rp5,70 miliar (pangsa 0,98%) (Grafik 5.13).
penggunaan kartu kredit tercatat sebesar Rp582,96 miliar atau Pertumbuhan penggunaan kartu kredit pada transaksi belanja
tumbuh 33,16% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan mencapai 87,70% (yoy), meningkat signifikan dibandingkan
sebelumnya yang tercatat Rp488,35 miliar atau tumbuh 12,80% triwulan sebelumnya yang tumbuh 54,87% (yoy). Meningkatnya
(yoy) (Grafik 5.11). Sejalan dengan hal tersebut, terjadi peningkatan transaksi kartu kredit secara keseluruhan, khususnya untuk
volume transaksi penggunaan kartu kredit sebanyak 580.050 transaksi belanja didorong oleh meningkatnya konsumsi
transaksi, tumbuh 14,70% (yoy) meningkat dibandingkan triwulan masyarakat selama HBKN Idul Fitri dan Ramadhan di Sumatera
sebelumnya yang tumbuh 6,62% atau tercatat 531.678 transaksi Selatan.
(Grafik 5.12). Peningkatan yang terjadi sejalan dengan peningkatan

Grafik 5.7 Jumlah Nominal Kartu ATM/D Grafik 5.8 Volume Transaksi Kartu ATM/D

60 40% 45 25%

30% 40 20%
50
35 15%
20%
40 30 10%
10% 25 5%
30
0% 20 0%
20 15 -5%
-10%
10 -10%
10 -20% 5 -15%
0 -30% 0 -20%
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NOMINAL (TRILIUN) YOY- RHS VOLUME (JUTA) YOY-RHS

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 5.9 Pangsa Transaksi ATM/D Grafik 5.10 Jumlah Kartu ATM/D

6,00 30%
36.21%
Tarik Tunai 5,00 25%

11.87% 4,00 20%


Setor Tunai
3,00 15%
4.95%
Belanja 2,00 10%
0.32% 1,00 5%
Online

28.77% 0,00
I II III IV I II III IV I II III IV I II
0%
Transfer Interbank
2019 2020 2021 2022
17.87%
Transfer Antarbank JUMLAH KARTU (JUTA) YOY-RHS

SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 5.11 Nominal Transaksi Kartu Kredit Grafik 5.12 Volume Transaksi Kartu Kredit

700 40% 800 20%

600 30% 700


10%
20% 600
500
10% 0%
500
400 0%
400 -10%
300 -10%
300
-20% -20%
200
-30% 200
100 -30%
-40% 100
0 -50% 0 -40%
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NOMINAL (MILIAR) YOY- RHS VOLUME (RIBU) YOY- RHS

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
54 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Grafik 5.13 Pangsa Transaksi Kartu Kredit Grafik 5.14 Jumlah Kartu Kredit

290 15%
280
10%
270
2.42% 5%
Tunai 260

96.61% 250 0%
Belanja 240
-5%
- 230
-10%
- 220

0.98% 210 -15%


Bill Pay I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022

JUMLAH KARTU (JUTA) YOY-RHS

SUMBER : BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

5.3 PERKEMBANGAN TRANSAKSI


ELEKTRONIFIKASI DAN E-COMMERCE
Bank Indonesia selaku otoritas sistem pembayaran memiliki peran Pada triwulan laporan, volume transaksi UE tercatat sebanyak
untuk mengembangkan elektronifikasi, antara lain instrumen 26,16 juta transaksi lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya
pembayaran non tunai yakni uang elektronik, mendorong yang tercatat sebanyak 23,26 juta transaksi. Meskipun pada
elektronifikasi penyaluran bantuan sosial dan perluasan pertumbuhannya terjadi penurunan menjadi 54,93% (yoy) lebih
elektronifikasi transaksi Pemerintah Daerah dalam rangka lambat dibandingkan triwulan I 2022 yang tumbuh 61,07% (yoy)
menciptakan less cash society dan meningkatkan inklusivitas (Tabel 5.2).
keuangan. Pertumbuhan transaksi Uang Elektronik (UE) di
Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 mengalami Peningkatan jumlah UE pada triwulan laporan juga menjadi salah
peningkatan baik secara nominal maupun volume satu push factor tumbuhnya nominal transaksi UE di Sumatera
dibandingkan dengan triwulan I 2022. Nominal transaksi UE Selatan. Jumlah UE mencapai 3,14 juta atau tumbuh 90,74% (yoy),
pada triwulan laporan tercatat Rp2,30 triliun atau tumbuh 53,95% meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat
(yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebanyak 1,83 juta UE atau tumbuh 21,09% (yoy) (Gambar 5.15).
48,67% (yoy) (Tabel 5.2). Hal ini didukung oleh peningkatan kebutuhan uang elektronik
dalam bertransaksi sebagai instrumen alternatif dalam
Peningkatan pertumbuhan pada transaksi UE terjadi untuk jenis bertransaksi dengan tetap menjalankan protokol kesehatan,
transaksi belanja (dari 38% (yoy) menjadi 47,41% (yoy)) dan khususnya pada jalan tol dan LRT sejalan dengan adanya cuti
transaksi transfer (dari 11,60% (yoy) menjadi 16,34% (yoy)). bersama dan arus mudik masyarakat. Penumpang LRT
Sementara itu, untuk jenis transaksi tarik tunai terjadi sedikit Palembang triwulan laporan yang tumbuh 85,38% (yoy) atau
penurunan pertumbuhan menjadi 16,73% (yoy) dari tumbuh sebanyak 780.096 penumpang lebih tinggi dibandingkan triwulan
18,43% (yoy). Dilihat dari komposisinya, nominal transaksi belanja sebelumnya yang tumbuh 72,02% (yoy) atau sebanyak 536.469
masih tetap mendominasi keseluruhan jenis transaksi UE dengan penumpang. Sejalan dengan hal tersebut, jumlah UE reader di
nominal Rp1,54 triliun (pangsa 66,78%), disusul oleh transaksi tarik Provinsi Sumatera Selatan juga meningkat menjadi 19.741 UE
tunai dengan nominal Rp385,67 miliar (pangsa 16,75%), transaksi reader atau tumbuh 13,64% (yoy), dibandingkan triwulan
transfer dengan nominal Rp376,68 miliar (pangsa 16,34%), sebelumnya yang tercatat 12.852 UE reader atau 4,03% (yoy)
kemudian transaksi transfer pemerintah dengan nominal Rp3,22 (Gambar 5.16).
miliar (pangsa 0,14%).

Tabel 5.2 Perkembangan Transaksi Penggunaan Uang Elektronik di Provinsi Sumatera Selatan
II 2021 III 2021 IV 2021 I 2022 II 2022
TRANSAKSI Nominal Nominal Nominal Nominal Nominal
Vol (Ribu) Vol (Ribu) Vol (Ribu) Vol (Ribu) Vol (Ribu)
(Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar) (Rp Miliar)
Belanja 13.932,90 1.044,17 16.287,27 1.196,36 20.947,17 1.344,59 19.470,88 1.292,70 20.946,57 1.539,26

Transfer 2.065,17 163,96 2.429,67 189,05 2.750,70 232,96 1.062,58 219,75 16,09 376,68

Transfer Pemerintah 1.664,74 33,01 4.045,50 3,22

Tarik Tunai 888,03 288,97 963,21 298,30 1.139,87 382,55 1.065,70 349,26 1.154,02 385,67

Total 16.886 1.497,10 19.680 1.684 24.838 1.960 23.264 1.895 26.162 2.305
SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 55
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Grafik 5.15 Jumlah UE Grafik 5.16 Jumlah UE Reader

4 JUTA 100% 25 RIBU 90%


90% 80%
3
80% 20 70%
3 70% 60%
2 60% 15 50%
50% 40%
2 40% 10 30%
1 30% 20%
20% 5 10%
1
10% 0%
- 0% - -10%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2020 2021 2022

JUMLAH UE %YOY JUMLAH MESIN READER %YOY

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 5.17 Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan Nominal Grafik 5.18 Transaksi Uang Elektronik Berdasarkan Frekuensi

100% 100%
90% 90%
80% 80%
70% 70%
60% 60%
50% 50%
40% 40%
30% 30%
20% 20%
10% 10%
0% 0%
BELANJA TRANSFER TARIK TUNAI BELANJA TRANSFER TARIK TUNAI

MUBA OKU MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS MUBA OKU MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS
OKI PANGKALAN BALAI BANYUASIN OKU SELATAN OKU TIMUR OKI PANGKALAN BALAI BANYUASIN OKU SELATAN OKU TIMUR
OGAN ILIR EMPAT LAWANG MUSI RAWAS UTARA PALI PALEMBANG OGAN ILIR EMPAT LAWANG MUSI RAWAS UTARA PALI PALEMBANG
LUBUKLINGGAU PRABUMULIH BATURAJA PAGAR ALAM LAINNYA LUBUKLINGGAU PRABUMULIH BATURAJA PAGAR ALAM LAINNYA

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Secara spasial di Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang diperlukan untuk penggunaan QRIS juga lebih efisien
menjadi daerah dengan transaksi penggunaan UE terbesar dibandingkan dengan pengadaan kanal pembayaran lainnya.
berdasarkan nominal dan frekuensinya. Secara total, transaksi di
Jumlah merchant QRIS di Provinsi Sumatera Selatan pada
Kota Palembang memiliki proporsi nominal tertinggi dengan
triwulan II 2022 mencapai 448.377 merchant atau tumbuh
persentase sebesar 57,08% dibandingkan total nominal transaksi
sebesar 105,27% (yoy). Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah
di wilayah Provinsi Sumatera Selatan lainnya (Grafik 5.17). Sejalan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 105,40% (yoy)
dengan hal tersebut, frekuensi transaksi di Kota Palembang
(Grafik 5.19). Provinsi Sumatera Selatan menempati posisi ke-10
juga masih mendominasi transaksi uang elektronik pada
secara nasional dan menjadi kedua tertinggi di Sumatera setelah
Layanan Keuangan Digital (LKD) s eb e s ar 64,66%
Sumatera Utara. Persebaran merchant QRIS di Provinsi Sumatera
dibandingkan frekuensi transaksi di wilayah Provinsi Sumatera
Selatan masih didominasi oleh Kota Palembang dengan
Selatan lainnya (Grafik 5.18). Hal ini didukung oleh tersedianya
persentase sebesar 58,24%. Hal ini sejalan dengan ketersediaan
infrastruktur yang lebih memadai untuk melakukan transaksi uang
infrastruktur/jaringan dan banyaknya fasilitas umum yang telah
elektronik seperti sarana publik yang menggunakan uang
melayani penggunaan QRIS seperti pedagang/pasar, rumah sakit,
elektronik, jumlah merchant yang menerima uang elektronik, dan
tempat ibadah, dan Stasiun Pengisian Pengisian Bahan Bakar
p enggunaan uang elektronik b erb asis s er ver. Dalam
Umum (SPBU) (Grafik 5.20).
perkembangannya transaksi pembayaran dan tarik tunai juga
sudah mulai dilakukan di daerah lain, sejalan dengan program Penyerapan Bantuan Sosial Non Tunai pada Program
pemberian Bantuan Sosial Non Tunai di seluruh wilayah Provinsi Keluarga Harapan tercatat meningkat. Penyerapan jumlah
Sumatera Selatan. Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan
(PKH) pada triwulan II 2022 tercatat sebesar 95,42% atau
Pada tahun 2019, Bank Indonesia telah meluncurkan salah satu sebanyak 274.241 KPM dengan total penyaluran sebesar Rp217,87
alternatif kanal pembayaran yang mendukung gerakan non tunai miliar (Grafik 5.21). Penyerapan ini meningkat dibandingkan
yang disebut Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). dengan triwulan I 2022 yang sebesar 92,10% dengan total
Bank Indonesia terus mendorong Implementasi QRIS untuk penyaluran sebesar Rp217,34 miliar. Peningkatan penyerapan PKH
memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat pada triwulan II 2021 terjadi hampir di seluruh Kabupaten/Kota di
terutama dalam menyediakan kanal pembayaran yang cepat, Provinsi Sumatera Selatan, dengan peningkatan tertinggi terjadi di
mudah, murah, aman dan handal. Selain itu, investasi yang Kota Pagaralam sebesar 9.70% dibandingkan triwulan sebelumnya.

Laporan Perekonomian
56 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Grafik 5.19 Jumlah Merchant QRIS Grafik 5.20 Persebaran Merchant QRIS

250 % 250% 70% %

60%
200 200%
50%

150 150% 40%


30%
100 100%
20%

50 50% 10%
0%

PALI

Muratara
Lubuk Linggau

Prabumulih
OKU

Empat Lawang
Palembang

Muara Enim

Pagar Alam
Banyuasin

OKI

OKUS
0%

OKUT
Lahat

Ogan Ilir
MUBA

MURA
0
IV I II III IV I II
2020 2021 2022

JUMLAH MERCHANT %YOY

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 5.21 Proporsi Penyaluran Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Grafik 5.22 Proporsi Penyaluran Jumlah KPM Bantuan Sembako

1.200 RIBU 100 1.600 RIBU 120%


98 1.400
1.000 96 100%
1.200
800 94 80%
92 1.000
600 90 800 60%
88 600
400 86 40%
400
200 84 20%
82 200
0 80 0 0%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II*
2020 2021 2022 2020 2021 2022

PENYALURAN PKH PENYERAPAN PKH PROPORSI PENYERAPAN PENYALURAN PENYERAPAN % PENYERAPAN -RHS

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Dari sisi jumlah KPM, penyerapan Program Sembako di triwulan II 27,04 juta transaksi, meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya
2022 sedikit menurun sebesar 96,73% dibandingkan triwulan 23,15 juta transaksi. Meskipun pertumbuhannya sedikit menurun
sebelumnya sebesar 100% (Grafik 5.22). Program Sembako menjadi 49,16% (yoy) dari sebelumnya 35,26% (yoy) (Grafik 5.25).
disalurkan secara tunai melalui PT POS Indonesia dari Januari, Peningkatan transaksi e-commerce ini terjadi sebagai dampak
Februari, Maret dan Mei. Sedangkan bulan April 2022 disalurkan pergeseran perilaku konsumen untuk bertransaksi melalui e-
melalui Perhimpunan Bank Negara atau (HIMBARA). Program commerce dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Peningkatan
Sembako Juni 2022 belum disalurkan dan masih menunggu yang terjadi juga didukung oleh ekosistem pembayaran digital
arahan Kementerian Sosial apakah melalui PT POS Indonesia, atau yang semakin baik. Tiga jenis barang dengan pangsa tertinggi
melalui HIMBARA. yang dibeli adalah pakaian (pangsa 36,06%), kosmetik dan barang
pribadi (pangsa 17,68%), serta peralatan rumah tangga dan kantor
Dalam rangka mencapai penerapan 6T (tepat sasaran, tepat (pangsa 15,36%). Dalam bertransaksi, jenis pembayaran yang
harga, tepat jumlah, tepat mutu, tepat waktu, dan tepat paling sering digunakan di e-commerce adalah melalui Cash on
administrasi) dalam penyaluran dan penyerapan Bantuan Sosial Delivery (CoD) atau pembayaran ketika barang tiba (24,30%),
Non Tunai di Sumatera Selatan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia uang elektronik (23,74%), diikuti pembayaran melalui kredit tanpa
Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan koordinasi, sosialisasi, kartu (21,40%), dan pembayaran melalui transfer bank (18,82%).
dan edukasi mengenai Bantuan Sosial Non Tunai bersama dengan
Dinas Sosial Kabupaten/Kota, Koordinator Teknis, Pendamping, Grafik 5.23 Proporsi Penyaluran Nominal Bantuan Sembako
serta Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) sebagai bank
400 RP MILIAR 120%
penyalur di wilayah Provinsi Sumatera Selatan. 350
100%
300
80%
Sejalan dengan upaya mendorong peningkatan transaksi non 250
200 60%
tunai di Sumatera Selatan, transaksi e-commerce tumbuh
14
150
40%
meningkat baik dari sisi nominal maupun frekuensi. Pada 100
20%
triwulan laporan, terjadi peningkatan jumlah nominal transaksi 50
0 0%
yang tercatat sebesar Rp2,51 triliun atau tumbuh 40,94% (yoy) I II III IV I II III IV I II*
2020 2021 2022
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,13
PENYALURAN PENYERAPAN % PENYERAPAN -RHS
triliun atau tumbuh 40,53% (yoy) (Grafik 5.24). Frekuensi transaksi
melalui e-commerce pada triwulan laporan tercatat sebanyak SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

14. Data berasal dari beberapa marketplace terbesar di Indonesia.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 57
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Grafik 5.24 Nominal transaksi e-commerce Grafik 5.25 Frekuensi transaksi e-commerce

3 RP TRILIUN 140% 30 JUTA 200%


180%
120% 25
2 160%
100% 140%
20
2 80% 120%
15 100%
1 60% 80%
10
40% 60%
1 5 40%
20%
20%
- 0% - 0%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2020 2021 2022

TOTAL %YOY FREKUENSI G%YOY

SUMBER: BEBERAPA MARKETPLACE TERBESAR DI INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BEBERAPA MARKETPLACE TERBESAR DI INDONESIA, DIOLAH

5.4 KEGIATAN PENUKARAN VALUTA 2,27 juta transaksi, tumbuh 121,63% (yoy) dibandingkan triwulan
ASING BUKAN BANK (KUPVA BB) sebelumnya yang tercatat 1,74 juta transaksi, tumbuh 65,90%
BERIZIN DAN PENYELENGGARAAN (yoy). Pertumbuhan pada transfer dana domestik sejalan dengan
mulai meningkatnya perekonomian Provinsi Sumatera Selatan
TRANSFER DANA BUKAN BANK
khususnya untuk Transaksi Konsumsi Rumah Tangga. Hal ini juga
(PTD BB) terjadi untuk transfer dana masuk (incoming) yang berasal dari luar
Pada triwulan II 2022, transaksi jual beli Uang Kertas Asing negeri ke Sumatera Selatan pada triwulan laporan tercatat Rp58,51
(UKA) di KUPVA BB berizin di Sumatera Selatan terkontraksi miliar terkontraksi -25,73% (yoy) sedikit meningkat dibandingkan
dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari total triwulan sebelumnya yang tercatat Rp57,30 miliar terkontraksi -
transaksi di KUPVA BB Sumatera Selatan pada triwulan II 2022 25,88% (yoy). Dari volumenya, transaksi pada triwulan laporan
yang tercatat sebesar Rp35,77 miliar, tumbuh 720,58% (yoy), mencapai 13.783 transaksi atau terkontraksi -25,00% (yoy) sedikit
meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat meningkat dari triwulan sebelumnya 13.722 transaksi atau
Rp10,51 miliar, tumbuh 115,26% (yoy). Peningkatan pertumbuhan ini terkontraksi lebih dalam -25,51% (yoy) dibandingkan triwulan I
sejalan dengan peningkatan penempatan Tenaga Migran 2022 (Grafik 5.28).
Indonesia (TMI) Sumatera Selatan di luar negeri yang tumbuh
sebesar 110,17% (yoy) dibandingkan triwulan sebelumnya yang Pada triwulan II 2022, transfer dana yang keluar (outgoing)
tercatat tumbuh 65,96% (yoy). Transaksi pembelian valuta asing secara domestik dari Sumatera Selatan tercatat sebesar
melalui KUPVA BB pada triwulan laporan tercatat sebesar Rp17,60 Rp1,25 triliun tumbuh sebesar 132,02% (yoy), lebih tinggi
miliar atau tumbuh 821,41% (yoy), meskipun menurun dari triwulan dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp909,05 miliar
sebelumnya yang mencapai Rp5,33 miliar atau tumbuh 116,53% atau tumbuh 68,15% (yoy) (Grafik 5.30). Di sisi lain, volume
(yoy). Transaksi penjualan pada triwulan laporan tercatat transaksi outgoing domestik tercatat sebesar 3,77 juta transaksi,
mencapai Rp18,17 miliar tumbuh 641,96% (yoy) meningkat tumbuh 153,75% (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan
dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat Rp5,18 miliar atau sebelumnya 2,88 juta transaksi atau tumbuh 121,94% (yoy).
tumbuh 113,98% (yoy) (Grafik 5.26). Peningkatan yang terjadi sejalan dengan peningkatan aktivitas
yang terjadi pada LU industri pengolahan, LU pertanian, LU
Peningkatan jumlah pembelian dan penjualan UKA terjadi perdagangan besar dan eceran serta LU penyediaan akomodasi
didorong oleh meningkatnya perjalanan Luar Negeri di tengah dan makan minum. Transfer dana outgoing ke luar negeri
libur HBKN Ramadhan dan Idul Fitri. Berdasarkan jenis mata uang menunjukkan pertumbuhan positif baik dari sisi nominal maupun
yang ditransaksikan, transaksi beli dan jual didominasi oleh mata
uang Singapore Dollar (SGD) dengan pangsa 85,91% untuk Grafik 5.26 Perkembangan Transaksi KUPVA BB Sumatera Selatan
transaksi beli dan 83,91% untuk transaksi jual.
40 RP MILIAR 800%
35 700%
Transfer dana masuk (incoming) dan keluar (outgoing) 30
600%
500%
domestik melalui Penyelenggara Transfer Dana (PTD) Bukan 25 400%
20 300%
Bank pada triwulan II 2022 meningkat dari sisi nominal 200%
15
maupun volume. Transfer dana masuk pada triwulan laporan 10
100%
0%
tercatat senilai Rp648,53 miliar atau tumbuh sebesar 79,94% 5 -100%
- -200%
(yoy) meningkat dari triwulan sebelumnya Rp395,20 miliar atau I II III IV I II III IV I II

tumbuh sebesar 21,82% (yoy) (Grafik 5.27). Sejalan dengan hal 2020 2021 2022

tersebut, volume transaksi dana masuk juga meningkat menjadi PEMBELIAN PENJUALAN (YOY)

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
58 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

volume. Sejalan dengan hal tersebut, nominal transaksi pada negeri dari Provinsi Sumatera Selatan meningkat menjadi 1.529
triwulan laporan tercatat sebesar Rp15,44 miliar atau tumbuh transaksi atau tumbuh 77,58% (yoy), lebih tinggi dibandingkan
77,88% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang triwulan sebelumnya sebanyak 1.048 transaksi atau tumbuh
tercatat Rp13,27 miliar atau tumbuh 72,97% (yoy) (Grafik 5.30). 27,80% (yoy).
Sejalan dengan hal tersebut, volume transaksi transfer dana ke luar

Grafik 5.27 Transfer Dana Domestik-incoming Grafik 5.28 Transfer Dana Luar Negeri-incoming

700 RP MILIAR 200% 90 RP MILIAR 30%

600 80
150% 20%
70
500
60 10%
400 100%
50
0%
300 40
50%
30 -10%
200
0% 20
100 -20%
10
- -50% - -30%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2020 2021 2022

NOMINAL % YOY NOMINAL % YOY

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Grafik 5.29 Transfer Dana Domestik-Outgoing Grafik 5.30 Transfer Dana Luar Negeri-Outgoing

1.000 RP MILIAR 250% 18 RP MILIAR 100%


900 16
800 200% 80%
14
700 60%
150% 12
600
10
500 100% 40%
8
400
300 50% 6 20%
200 4
0% 0%
100 2
- -50% - -20%
I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II
2020 2021 2022 2020 2021 2022

NOMINAL % YOY NOMINAL % YOY

SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 59
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Boks B : Penyelenggaraan Side Event Presidensi G20: Leaders Talk dan


Festival Ekonomi Keuangan Digital Sumatera Selatan Bertajuk
“Digital Kito Galo” 2022
Merespon perkembangan ekonomi dan keuangan digital rasa aman dalam penggunaan digitalisasi baik untuk
yang sudah semakin masif, Bank Indonesia telah bertransaksi, berjualan, maupun menyimpan dana kepada
merumuskan visi Sistem Pembayaran Indonesia (SPI) 2025, masyarakat.
yang salah satunya adalah mendukung proses integrasi
ekonomi dan keuangan digital nasional sehingga menjamin Pada tanggal 10 Juni 2022, diselenggarakan Side Event
fungsi bank sentral dalam proses pengedaran uang, Presidensi G20: Leaders Talk dan Pembukaan Festival
kebijakan moneter, dan stabilitas sistem keuangan, serta Ekonomi Keuangan Digital Sumatera Selatan bertajuk
mendorong inklusi keuangan. “Digital Kito Galo” 2022 yang dibuka oleh Deputi Gubernur
Bank Indonesia, Bp. Dody Budi Waluyo dan Gubernur
Sebagai kontribusi nyata dalam perluasan implementasi Sumatera Selatan, Bp. H. Herman Deru. Acara juga dihadiri
digital dan meningkatkan pemahaman mengenai manfaat FORKOMPINDA Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Otoritas
dan agenda strategis G20, serta membangun optimisme Jasa Keuangan Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, Kepala
dalam mendukung keterlibatan Presidensi G20 Indonesia, Instansi Vertikal di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kepala
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Daerah di wilayah Provinsi Sumatera Selatan, Kepala OPD
berkolaborasi dengan pihak terkait lainnya terkait, Kepala Satuan Kerja di Bank Indonesia, Akademisi,
menyelenggarakan rangkaian kegiatan “Leaders Talk” dan dan Kepala Penyedia Jasa Pembayaran. Selain itu, Kantor
Festival Ekonomi Keuangan Digital Sumatera Selatan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan juga
bertajuk “Digital Kito Galo” pada tanggal 9 - 14 Juli 2022 mengundang Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran
secara hybrid di Kota Palembang. Lainnya, asosiasi kuliner/kriya khas daerah, dan OPD terkait
untuk mengikuti secara virtual.
Diawali dengan agenda Side Event Presidensi G20: Bincang
Digitalisasi untuk Inklusi Ekonomi dan Keuangan pada Dalam Side Event Presidensi G20: Leaders Talk dibahas
tanggal 9 Juni 2022. Acara ini membahas mengenai mengenai agenda finance track sebagai bagian dari inisiatif
Kebijakan Sistem Pembayaran, Pemanfaatan Digitalisasi, dan global untuk mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan
mendorong keuangan inklusif a.l. melalui pengembangan pentingnya pembangunan infrastruktur dan konektivitas
UMKM, serta Digitalisasi Sektor Keuangan khususnya dari sisi jaringan telekomunikasi untuk mendorong implementasi
Penjaminan Simpanan pada Bank Digital yang dapat digital. Adapun narasumber pada agenda dimaksud yakni
meningkatkan ekonomi daerah dengan narasumber dari Ketua Umum Kadin Indonesia, Bp. Mohammad Arsjad Rasyid
Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran, Departemen Prabu Mangkuningrat, Ketua Komite Sistem Pembayaran
UMKM dan Perlindungan Konsumen, serta Lembaga Ritel Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Bp.
Penjamin Simpanan. Acara yang dihadiri oleh 131 undangan Abraham Josef Adriaanz, Akademisi dan Ketua Badan
secara luring ini diharapkan memberikan pemahaman dan Supervisi Bank Indonesia, Bp. Muhammad Edhie Purnawan.

Gambar 2 Kegiatan Bincang Digitalisasi Gambar 3 Pembukaan Digital Kito Galo

Laporan Perekonomian
60 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Gambar 4 Sinergitas Implementasi Sistem Informasi Pemda Jasa Pembayaran yang dibuka oleh Asisten Gubernur Bank
Indonesia, Ibu Filianingsih Hendarta, Kepala Otoritas Jasa
Keuangan Regional 7 Sumatera Bagian Selatan, dan seluruh
Kepala Perbankan di wilayah Sumatera Selatan. PJP yang ikut
berpartisipasi diantaranya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Region II/Sumatera, PT Bank Central Asia Kantor Wilayah IV
Palembang, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Kantor
Wilayah Palembang, Bank Syariah Indonesia Region III
Palembang, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Selatan dan Bangka Belitung, dan PT Bank Permata Tbk
Cabang Palembang. Seluruh PJP bergantian menyampaikan
Produk dan Layanan Digital dapat dinikmati masyarakat baik
secara daring maupun luring. Acara ini dihadiri oleh 200
peserta luring dan 508 peserta daring yang diharapkan
Pembukaan “Digital Kito Galo” yang dirangkaikan dengan dapat meningkatkan awareness akan Produk dan Layanan
kegiatan Side Event Presidensi G20: Leaders Talk terdapat Digital yang mendorong inklusi keuangan. Pada acara
beberapa agenda antara lain Deklarasi Sinergitas dimaksud juga dilakukan vote PJP terfavorit melalui transaksi
Implementasi Sistem Informasi Keuangan Pemerintah menggunakan QRIS dengan total 8.264 transaksi.
Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan,
Launching Pasar S.I.A.P. QRIS, dan Komitmen PT Bank Untuk meningkatkan skala usaha pada UMKM,
Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka diselenggarakan Webinar Peh Bejajo Online pada tanggal 13
Belitung Menyediakan Layanan Virtual Account dan Open Juni 2022. Narasumber acara dimaksud diantaranya VP
Application Programming Interface (API) yang dilakukan Government Relation Blibli.com, Praktisi IdeA, Pelaku UMKM
b e rs a m a s e l u ru h Ke p a l a Da e ra h P rov i n s i d a n 1 7 Bakmi Sandoro, serta Pelaku UMKM Beskabean Coffee.
Kabupaten/Kota Pemerintah Daerah, dan Perusahaan Acara dihadiri oleh 649 peserta yang diharapkan dapat
Umum Daerah Pasar Palembang Jaya. Acara yang dihadiri m e n d i n g U M K M u nt u k m e m p e r l u a s p e m a s a ra n ,
oleh 149 undangan luring dan 535 peserta daring tersebut peningkatan kualitas dan kuantitas produk, serta
diharapkan dapat mendorong penggunaan non tunai secara peningkatan kapasitas serta kompetensi SDM.
luas pada berbagai Ekosistem baik untuk pembayaran di
Pemerintah Daerah, transaksi berbelanja sehari-hari, Mengakhiri rangkaian acara, diselenggarakan Webinar
maupun melalui penggunaan e-commerce. Implementasi Digitalisasi Daerah pada tanggal 14 Juni 2022
dengan narasumber Deputi Direktur Departemen Kebijakan
Rangkaian acara pada tanggal 10 Juni 2022 dilanjutkan Sistem Pembayaran, Kepala Badan Pendapatan Daerah
dengan Showcase Produk dan Layanan Digital Penyedia Provinsi Sumatera Selatan, Kepala Dinas Sosial Provinsi

Gambar 5 Komitmen Mendukung Digitalisasi Gambar 6 Launching Pasar S.I.A.P. QRIS

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 61
Bab V
Penyelenggaraan Sistem Pembayaran
dan Pengelolaan Uang Rupiah

Boks B :

Sumatera Selatan, Research Director at Center of Reform on


Economics (CORE) Indonesia, Kepala Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Kota Palembang. Acara yang
dihadiri oleh 843 peserta ini diharapkan dapat meningkatkan
digitalisasi di berbagai sektor dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, inklusif dan
berkelanjutan. Hal ini terwujud dalam meningkatnya jumlah
Pemerintah Daerah yang berada di Tahap Digital dari 4
Pemerintah Daerah di wilayah Sumatera Selatan menjadi 6
Pemerintah Daerah pada akhir Juni 2022.

Gambar 7 Showcase Produk dan Layanan Digital PJP

Laporan Perekonomian
62 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB VI

PERKEMBANGAN
KETENAGAKERJAAN
DAN KESEJAHTERAAN
DAERAH

Pada triwulan II 2022 kondisi ketenagakerjaan di


Provinsi Sumatera Selatan menunjukkan perbaikan
disertai dengan penurunan tingkat kemiskinan

 Berdasarkan Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), kondisi


ketenagakerjaan di Provinsi Sumatera Selatan mengalami
perbaikan setelah mengalami kontraksi pada triwulan I 2022.

 Kondisi kesejahteraan masyarakat Provinsi Sumatera


Selatan menunjukkan perbaikan yang tercermin dari
penurunan tingkat kemiskinan pada Maret 2022

 Survei Konsumen menunjukkan optimisme masyarakat


Sumatera Selatan terhadap penghasilan mereka ke depan
yang relatif lebih baik seiring dengan pemulihan ekonomi di
tengah semakin terkendalinya pandemi COVID-19.
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah

6.1 KONDISI KETENAGAKERJAAN


Grafik 6.1 Indeks Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan Grafik 6.2 Indeks Harga yang Diterima, Indeks Harga yang dibayar dan Nilai
Yang Lalu Tukar Petani
140,00 160 INDEKS HARGA 140

120,00 140 120


OPTIMIS
100,00 120
100
PESIMIS 100
80,00 80
80
60,00 60
60
40,00 40
40
20,00 20 20

0,00 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

INDEKS LAPANGAN KERJA SAAT INI DIBANDINGKAN 6 BULAN YANG LALU INDEKS HARGA YANG DITERIMA INDEKS HARGA YANG DIBAYAR NILAI TUKAR PETANI

SUMBER: HASIL SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

Kondisi ketenagakerjaan di Sumatera Selatan menunjukkan Nilai tukar petani pada subkelompok tanaman perkebunan
perbaikan pada triwulan II 2022 dibanding triwulan (NTPR) tercatat sebesar 119,14 pada triwulan laporan, menurun
sebelumnya. Berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 125,69. Penurunan
(SKDU) yang dilakukan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia NTPR ini seiring dengan penurunan harga karet internasional. Pada
Provinsi Sumatera Selatan, pada triwulan II 2022, Nilai Saldo Bersih triwulan II 2022, harga karet tercatat sebesar USD2,56/mt, lebih
tertimbang (SBT) penggunaan tenaga kerja yang semula -1,75% rendah dibanding triwulan sebelumnya USD2,59/mt. Penurunan
pada triwulan I 2022 menjadi 3,20% pada triwulan berjalan. NTPR ini juga terkonfirmasi dengan penurunan PDRB LU
Peningkatan terjadi hampir di beberapa sektor usaha, diantaranya pertanian untuk subsektor perkebunan yang pada triwulan II 2022
sektor pertanian, kehutanan, perikanan dan sektor perdagangan tercatat tumbuh 7,83% (yoy), menurun dibanding triwulan I 2022
besar dan eceran. SBT sektor pertanian tercatat meningkat dari yang tumbuh 9,98% (yoy).
0,00% menjadi 0,72% pada triwulan laporan. Sementara itu, SBT
sektor perdagangan besar dan eceran tercatat sebesar 2,35% Selain itu, penurunan NTP pada triwulan laporan juga
pada triwulan laporan, meningkat dibanding triwulan sebelumnya bersumber dari penurunan nilai tukar petani pada
sebesar 1,18%. Di sisi lain, terdapat sektor utama lain yang subkelompok perikanan (NTNP). Pada triwulan II 2022, NTNP
mengalami penurunan, yaitu sektor pertambangan (0,00%) dan tercatat sebesar 101,88, lebih rendah dibanding triwulan
sektor industri pengolahan (0,00%). sebelumnya yang sebesar 113,03. Penurunan NTNP ini dipengaruhi
oleh kondisi curah hujan yang menahan produksi hasil tangkapan
Selain itu, perbaikan ini juga diperkuat berdasarkan hasil Survei nelayan.
Konsumen triwulan II 2022 yang menunjukkan nilai Indeks
Ketersediaan Lapangan Pekerjaan Saat Ini dibandingkan 6 bulan NTP pada triwulan laporan masih berada di atas angka 100
yang lalu sebesar 125,00 meningkat dibandingkan triwulan I 2022 yang mencerminkan bahwa petani dalam kondisi surplus
yang sebesar 107,00 maupun pada periode yang sama tahun yaitu harga yang diterima oleh petani lebih tinggi
2020. (Grafik 6.1). dibandingkan dengan harga yang dibayarkan oleh petani. Hal
ini tercermin dari Indeks Harga yang Diterima Petani (lt) yang
6.2 KONDISI KESEJAHTERAAN tercatat menurun dari 127,47 pada triwulan I 2022 menjadi 125,28
pada triwulan II 2022. Sementara itu, Indeks Harga yang
Tingkat kesejahteraan masyarakat khususnya petani
Dibayarkan Petani (Ib) mengalami menurun dari 110,36 pada
mengalami perlambatan pada triwulan laporan. Hal ini
triwulan I 2022 menjadi 113,51 pada triwulan II 2022.
tergambar dari penurunan indeks Nilai Tukar Petani (NTP) pada
triwulan laporan. Perkembangan NTP Sumatera Selatan pada Pada triwulan II 2022, perubahan Indeks Harga Konsumsi (IHK)
triwulan II 2022 tercatat sebesar 110,37 menurun dibandingkan Pedesaan Provinsi Sumatera Selatan tercatat sebesar 113,71;
dengan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 115,51. Hal ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan triwulan I 2022 yang
menunjukkan bahwa tingkat kemampuan/daya beli petani tercatat sebesar 110,20. Peningkatan ini dipengaruhi oleh
menurun dimana nilai tukar produk yang dihasilkan petani dalam peningkatan yang terjadi hampir pada semua kelompok
memenuhi kebutuhan rumah tangga petani menurun, baik untuk pengeluaran, kecuali kelompok pendidikan. Peningkatan tertinggi
konsumsi rumah tangga maupun untuk biaya produksi pertanian. terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Penurunan NTP pada triwulan II 2022 terutama bersumber Sementara hasil Survei Konsumen yang dilakukan oleh Bank
pada penurunan NTP subkelompok tanaman perkebunan. Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pendapatan/

Laporan Perekonomian
66 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah

Grafik 6.3 Perkembangan NTP dan Inflasi Perdesaan Sumatera Selatan Grafik 6.4 Nilai Tukar Petani Per Subsektor

140 NILAI TUKAR PETANI IHK PEDESAAN 160 140 NTP SUBSEKTOR NTP 140

120 140 120 120


120
100 100 100
100
80 80 80
80
60 60 60
60
40 40 40
40
20 20 20 20

0 0 0 0
I II III IV I II III IV I II III IV I II I II III IV I II III IV I II III IV I II
2019 2020 2021 2022 2019 2020 2021 2022

NILAI TUKAR PETANI IHK PEDESAAN NTPP NTH HORTI NTPR NTH PETERNAK NTNP NILAI TUKAR PETANI

SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER : BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

penghasilan saat ini relatif sama serta cenderung lebih baik dibandingkan dengan kondisi saat ini. Sementara itu, responden
dibandingkan dengan 6 bulan yang lalu. Sebanyak 41,56% lainnya sebanyak 7,56% memperkirakan penghasilan 6 bulan yang
responden menyatakan bahwa penghasilan saat ini sama dengan akan datang menurun/lebih buruk dibandingkan saat ini. Kondisi ini
penghasilan 6 bulan sebelumnya. Selanjutnya, 43,00% responden menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat meningkat
menyatakan bahwa penghasilan mereka pada triwulan laporan seiring dengan pemulihan perekonomian di Sumatera Selatan.
lebih baik dibandingkan dengan kondisi 6 bulan sebelumnya.
Sementara itu, 15,44% responden menyatakan penghasilan saat ini 6.3 KEMISKINAN
justru menurun/lebih buruk dibandingkan dengan kondisi 6 bulan
Angka kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan pada triwulan
sebelumnya. Jumlah responden yang menyatakan penghasilan
laporan mengalami penurunan searah dengan kondisi
saat ini menurun/lebih buruk persentasenya lebih rendah
nasional. Jumlah penduduk miskin di Provinsi Sumatera Selatan
dibandingkan dengan triwulan I 2022.
pada Maret 2022 sebanyak 1,04 juta orang atau 11,90% dari total
Berdasarkan hasil Survei Konsumen tersebut, masyarakat penduduk Provinsi Sumatera Selatan. Jumlah penduduk miskin
Provinsi Sumatera Selatan masih optimis bahwa penghasilan pada Maret 2022 menurun dibandingkan dengan jumlah
mereka kedepan akan relatif lebih baik seiring dengan penduduk miskin pada September 2021 yang tercatat sebanyak
pemulihan ekonomi di tengah peningkatan mobilitas dengan 12,79% dari total penduduk Provinsi Sumatera Selatan, serta juga
terkendalinya pandemi COVID-19. Hal ini terkonfirmasi dari lebih rendah dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada
sejumlah 44,67% responden berpendapat bahwa penghasilan Maret 2021 yang sebesar 12,84% dari total penduduk Provinsi
yang akan diterima pada 6 bulan mendatang akan lebih baik Sumatera Selatan. Secara umum, tren perkembangan penduduk
dibandingkan saat ini dan 47,78% responden menyatakan miskin di Sumatera Selatan terus menunjukkan penurunan setelah
penghasilan yang akan diterima kedepan akan sama atau stabil meningkat pada tahun 2020.

Tabel 6.1 Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan Yang Lalu Triwulan II 2022
Penghasilan Saat Ini Dibandingkan 6 Bulan yang Lalu (Jml Responden)
BULAN
LEBIH BAIK SAMA LEBIH BURUK JUMLAH
Apr 120 126 54 300

Mei 125 129 46 300

Jun 142 119 39 300

Jumlah 387 374 139 900

Persentase 43,00% 41,56% 15,44% 100,00%


SUMBER: HASIL SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

Tabel 6.2 Penghasilan Konsumen Terhadap Penghasilan 6 Bulan YAD Triwulan II 2022
Perkiraan Penghasilan 6 Bulan Mendatang Dibandingkan Saat Ini (Jml Responden)
BULAN
LEBIH BAIK SAMA LEBIH BURUK JUMLAH
Apr 144 133 23 300

Mei 139 135 26 300

Jun 119 162 19 300

Jumlah 402 430 68 900

Persentase 44,67% 47,78% 7,56% 100,00%


SUMBER: HASIL SURVEI KONSUMEN BANK INDONESIA, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 67
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah

Grafik 6.5 Perkembangan Penduduk Miskin 402,25 ribu orang. Selanjutnya, jumlah penduduk miskin di daerah
perdesaan juga menurun pada Maret 2022 menjadi 673,18 ribu
1,140 500000
orang, dimana posisi September 2021 adalah sebanyak 723,23 ribu
1,120 480000

1,100 460000
orang. Jika dibandingkan dengan posisi Maret 2021 yang sebanyak
1,080 440000 711,51 ribu orang, jumlah penduduk miskin di pedesaan pada Maret
1,060 420000 2022 juga masih lebih rendah.
1,040 400000

1,020 380000 Perkembangan ini mengindikasikan adanya peningkatan aktivitas


1,000 360000
MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR ekonomi seiring telah terkendalinya pandemi COVID-19 sehingga
2019 2020 2021 2022 berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin. Selain itu,
JML PENDUDUK MISKIN (RIBU ORANG) GARIS KEMISKINAN (RP/KAPITA/BULAN)
penurunan jumlah pengangguran serta peningkatan upah buruh
SUMBER : BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN tani, dimana sebagian besar penduduk Provinsi Sumatera Selatan
berprofesi sebagai petani, juga menjadi faktor yang menyebabkan
Penurunan jumlah penduduk miskin pada periode laporan
penurunan jumlah penduduk miskin baik di perkotaan maupun
didorong oleh pulihnya aktivitas ekonomi seiring dengan pulihnya
perdesaan.
mobilitas masyarakat dengan semakin terkendalinya pandemi
COVID-19. Beberapa faktor lain yang turut mempengaruhi
6.3.1 Perubahan Garis Kemiskinan
penurunan jumlah penduduk miskin antara lain (i) peningkatan
Garis Kemiskinan15 Provinsi Sumatera Selatan pada periode
harga rata-rata komoditas karet dan sawit pada bulan Maret 2022
Maret 2022 tercatat sebesar Rp485.069,00/kapita/bulan,
masing-masing sebesar 35,56% dan 50,89% dibandingkan
meningkat sebesar 4,71% jika dibandingkan dengan
September 2021; serta (ii) penurunan Tingkat Pengangguran
September 2021. Selama periode Maret 2021 – Maret 2022, Garis
Terbuka (TPT) pada Februari 2022 menjadi sebesar 4,74%
Kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan meningkat sebesar 6,04%
dibandingkan Agustus 2021 yang tercatat sebesar 4,98%.
yaitu dari Rp457.455,00/kapita/bulan pada Maret 2021 menjadi
Selain itu, Pemerintah Daerah melalui Dinas Sosial terus berupaya Rp485.069,00/kapita/bulan pada Maret 2022 (Tabel 6.6). Pada
meningkatkan efektivitas penyaluran beberapa bantuan sosial, periode Maret 2022, peranan kelompok makanan masih jauh lebih
antara lain Program Sembako, Program Keluarga Harapan, besar dibandingkan kelompok bukan makanan. Besar sumbangan
Bantuan Sosial Tunai, dan Usaha Ekonomi Produktif. Meskipun Garis Kemiskinan Makanan (GKM)16 terhadap Garis Kemiskinan
demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat beberapa pada Maret 2022 adalah sebesar 74,34%, menurun dibandingkan
kendala seperti rekening yang terblokir dan kehilangan buku Maret 2021 yang sebesar 74,45%.
tabungan. Menyikapi kondisi ini, Pemerintah bersama dengan
Komoditas kelompok makanan yang memberikan sumbangan
instansi terkait termasuk Bank Indonesia terus berkoordinasi
terbesar pada periode Maret 2021 baik di perkotaan dan
secara intensif untuk menjaga kelancaran penyaluran program
perdesaan adalah beras dan rokok kretek filter. Beras memberikan
bantuan sosial kepada masyarakat.
sumbangan sebesar 16,03% di perkotaan dan 22,18% di perdesaan.
Berdasarkan lokasi tempat tinggal, jumlah penduduk miskin baik di Rokok kretek filter memberikan sumbangan sebesar 12,19% di
perkotaan maupun perdesaan pada periode Maret 2022 menurun. perkotaan dan 11,35% di perdesaan. Selanjutnya di sisi komoditas
Jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan yang sebanyak bukan makanan, beberapa komoditas yang memberikan
371,50 ribu orang, menurun dibandingkan posisi September 2021 sumbangan besar adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan
yang sebanyak 393,38 ribu orang. Jumlah tersebut juga lebih dan perlengkapan mandi.
rendah dibandingkan dengan posisi Maret 2021 yang sebanyak

Tabel 6 3 Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin


PERKOTAAN PEDESAAN PERKOTAAN + PEDESAAN
TAHUN Bulan Jml Penduduk Jml Penduduk Jml Penduduk
Miskin (Ribu orang) %Penduduk Miskin Miskin (Ribu orang) %Penduduk Miskin Miskin (Ribu orang) %Penduduk Miskin
2019 Mar 384,53 12,19 689,22 13,02 1.073,74 12,71

Sep 378,85 11,94 688,31 12,93 1.067,16 12,56

2020 Mar 387,80 12,16 693,78 12,96 1.081,58 12,66

Sep 404,43 12,52 715,22 13,25 1.119,65 12,98

2021 Mar 402,25 12,36 711,51 13,12 1.113,76 12,84

Sep 393,38 11,99 723,23 13,28 1.116,61 12,79

2022 Mar 371,50 11,23 673,18 12,31 1.044,69 11,90


SUMBER : BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

15. Garis Kemiskinan merupakan suatu batas dalam mengelompokkan penduduk menjadi miskin atau tidak 16. Komponen Garis Kemiskinan terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non
miskin. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di Makanan (GKNM).
bawah Garis Kemiskinan.
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah

Tabel 6.4 Perkembangan Garis Kemiskinan Provinsi Sumatera Selatan


Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
KOTA DESA KOTA+DESA
Daerah/Tahun Bukan Bukan Bukan
Makanan Total Makanan Total Makanan Total
Makanan Makanan Makanan
Mar-20 337.697 131.854 469.551 321.453 100.198 421.650 327.021 112.021 439.041

Sep-20 338.390 132.409 470.800 323.914 100.455 424.369 328.710 112.549 441.259

Mar-21 350.162 135.276 485.439 335.549 105.866 441.415 340.567 116.888 457.455

Sep-21 354.236 137.422 491.658 337.702 108.975 446.678 343.549 119.702 463.251

Mar-22 374.346 141.579 515.925 353.000 114.139 467.139 360.600 124.469 485.069
SUMBER : BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

6.3.2 Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan 6.3.3 Ketimpangan Pengeluaran Penduduk


Pada Maret 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Provinsi Sejalan dengan tingkat kemiskinan yang terkoreksi, kondisi
Sumatera Selatan tercatat sebesar 1,961, lebih rendah ketimpangan pendapatan di Sumatera Selatan menunjukkan
dibanding periode September 2021 yang sebesar 2,325. perbaikan. Tingkat ketimpangan di Sumatera Selatan pada
Kondisi ini menjelaskan bahwa rata-rata total pengeluaran periode Maret 2022 menunjukkan penurunan. Hal ini tercermin
penduduk miskin di Sumatera Selatan masih berada 1,961% di dari indeks rasio gini yang tercatat sebesar 0,339, sedikit menurun
bawah garis kemiskinan (Rp 485.069 per kapita per bulan). dibanding periode September 2021 yang sebesar 0,340. Kondisi
Sementara itu, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) pada periode ini menggambarkan terjadinya sedikit penurunan kesenjangan
Maret 2022 juga meningkat dibanding periode September 2021 ekonomi antar penduduk di Sumatera Selatan. Rasio gini
yaitu dari 0,636 menjadi 0,451, menunjukkan bahwa ketimpangan Sumatera Selatan lebih rendah dari rasio gini nasional yang
pengeluaran diantara penduduk miskin semakin kecil. tercatat sebesar 0,384. Apabila dibandingkan dengan provinsi
lainnya, Sumatera Selatan menduduki peringkat 18 dengan
Tabel 6.5 Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan
Kemiskinan (P2) di Sumatera Selatan koefisien gini terendah di Indonesia.

PERIODE KOTA DESA KOTA+DESA


Grafik 6.6 Perkembangan Gini Ratio Sumatera Selatan dan Nasional
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1)
0.400 INDEKS

Maret 2021 2,195 2,299 2,260 0.390


0.380
September 2021 2,171 2,418 2,325 0.370
0.360
Maret 2022 1,997 1,938 1,961 0.350
0.340
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) 0.330
0.320
Maret 2021 0,538 0,545 0,542 0.310
0.300
September 2021 0,603 0,656 0,636 MAR JUN SEP DES MAR JUN SEP DES MAR JUN SEP DES MAR
2019 2020 2021 2022
Maret 2022 0,472 0,438 0,451
INDONESIA SUMSEL
SUMBER: BPS SUMATERA SELATAN
SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

Secara spasial, indeks P1 pada Maret 2022 di perkotaan


tercatat lebih tinggi dibanding daerah perdesaan. Nilai indeks Grafik 6.7 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk
P1 di perkotaan tercatat sebesar 1,997, sedangkan di daerah
100%
perdesaan tercatat sebesar 2,171. Kondisi ini menunjukkan bahwa
80%
rata-rata pengeluaran penduduk miskin di perdesaan di Sumatera
60%
Selatan lebih dekat dengan garis kemiskinan dibanding penduduk
miskin di perkotaan. Sementara itu, indeks P2 pada Maret di 40%

perkotaan tercatat sebesar 0,472, lebih tinggi dibandingkan 20%

dengan indeks P2 di daerah perdesaan yang sebesar 0,438. Hal ini 0%


MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR
menunjukkan bahwa ketimpangan pengeluaran di antara
2019 2020 2021 2022
penduduk miskin di perkotaan lebih tinggi dibanding ketimpangan
40% BERPENGELUARAN RENDAH 40% BERPENGELUARAN MENENGAH 20% BERPENGELUARAN TINGGI

antara penduduk miskin di perdesaan.


SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 69
Bab VI
Perkembangan Ketenagakerjaan
dan Kesejahteraan Daerah

Grafik 6.8 Distribusi Penpadatan Perkapitan Penduduk Perkotaan Grafik 6.9 Distribusi Pendapatan Per Kapita Penduduk Perdesaan

100% 100%

80% 80%

60% 60%

40% 40%

20% 20%

0% 0%
SEP MAR SEP MAR SEP MAR SEP MAR
2020 2021 2022 2020 2021 2022

40% BERPENGELUARAN RENDAH 40% BERPENGELUARAN MENENGAH 20% BERPENGELUARAN TINGGI 40% BERPENGELUARAN RENDAH 40% BERPENGELUARAN MENENGAH 20% BERPENGELUARAN TINGGI

SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH SUMBER: BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN, DIOLAH

Berdasarkan daerah tempat tinggal, indeks rasio gini perkotaan Secara spasial, baik di perkotaan maupun di perdesaan, distribusi
pada Maret 2022 tercatat sebesar 0,358, lebih tinggi dibanding pendapatan pada kelompok penduduk 40% berpengeluaran
periode September 2021 yang sebesar 0,363. Sementara itu, di rendah meningkat. Pada Maret 2022, distribusi pendapatan
daerah perdesaan, indeks rasio gini tercatat sedikit menurun dari kelompok 40% berpengeluaran rendah di perkotaan tercatat
0,314 pada September 2021 menjadi 0,311 pada Maret 2022. sebesar 18,34%, meningkat dibanding periode September 2021
Penurunan rasio gini ini disebabkan oleh semakin besarnya yang tercatat sebesar 18,25%. Sejalan dengan itu, distribusi
distribusi pendapatan pada kelompok penduduk 40% Penduduk kelompok tersebut di perdesaan juga meningkat dari 20,85% pada
Pengeluaran Menengah di Sumatera Selatan yaitu sebesar September 2021 menjadi 20,98% pada periode Maret 2022.
38,50% pada periode Maret 2022, meningkat dari periode
September 2021 yang sebesar 38,43%.

Laporan Perekonomian
70 PROVINSI SUMATERA SELATAN
BAB VII

PROSPEK
PERTUMBUHAN
EKONOMI DAN
INFLASI DAERAH

Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada


keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh
menguat dengan inflasi yang tetap terjaga.

 Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada


keseluruhan tahun 2022 diperkirakan tumbuh lebih tinggi
dibandingkan tahun 2021 sejalan dengan pemulihan
ekonomi global dan nasional. Perbaikan ekonomi
didukung oleh perbaikan pada komponen konsumsi dan
investasi, sedangkan dari sisi lapangan usaha didorong
oleh perbaikan LU pertambangan dan penggalian, LU
industri pengolahan, LU pertanian, serta LU perdagangan
besar dan eceran.

 Pada tahun 2022, inflasi Sumatera Selatan diperkirakan


lebih tinggi dibandingkan dengan 2021 sejalan dengan
pemulihan perekonomian dan berada sedikit lebih tinggi
dari kisaran target inflasi nasional yang sebesar 3,0±1%.
Bab VII
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
dan Inflasi Daerah

7.1 PROSPEK PERTUMBUHAN EKONOMI KESELURUHAN TAHUN 2022


Kinerja pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2022 Tabel 7.1 Global Economic Growth Outlook (%;yoy)

diperkirakan tumbuh positif meskipun dengan WILAYAH 2020 2021 2022* 2023*
ke ce n d e ru n g a n l e b i h re n d a h d i b a n d i n g ka n t a hu n
World -3,3 6,1 3,2 2,9
sebelumnya. Berdasarkan World Economic Outlook yang dirilis
oleh International Monetary Fund (IMF) pada bulan Juli 2022, US -3,5 5,7 2,3 1,0

perekonomian global tahun 2022 diperkirakan akan tumbuh Euro Area -6,6 5,4 2,6 1,2
sebesar 3,2% (yoy) (Tabel 7.1). Pertumbuhan ekonomi berbagai Japan -4,8 1,7 1,7 1,7
negara seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang, Tiongkok, China 2,3 8,1 3,3 4,6
dan India diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang
India -8,0 8,7 7,4 6,1
disertai dengan peningkatan kekhawatiran resesi di AS. SUMBER: WEO, IMF, *) ESTIMASI

Tabel 7.2 World Trade Growth Outlook (%;yoy)


Perekonomian global diperkirakan mengalami peningkatan
tekanan bersumber dari risiko stagflasi dan ketidakpastian pasar 2019 2020 2021 2022* 2023*
keuangan global. Tekanan inflasi global terus meningkat seiring
Volume Perdagangan Internasional 0,9 -8,2 9,3 6,0 4,9
dengan tingginya harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan
rantai pasokan sejalan dengan ketegangan geopolitik Rusia- Negara Maju 1,4 -9,0 8,3 6,1 4,5

Ukraina yang terus berlangsung serta meluasnya kebijakan Negara Berkembang 0,8 -6,7 11,1 3,9 4,8

proteksionisme terutama pangan. Berbagai negara terutama


Amerika Serikat merespons peningkatan inflasi tersebut dengan indikator ekonomi terkini di tahun 2022 tercatat tetap baik seperti
pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif sehingga keyakinan konsumen, penjualan eceran, mobilitas masyarakat,
menahan pemulihan ekonomi dan meningkatkan risiko stagflasi. serta Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur yang
mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan
Volume perdagangan (world trade volume) dan harga ekonomi domestik. Dengan perkembangan itu, perekonomian
komoditas dunia masih tumbuh kuat yang mendorong kinerja domestik diperkirakan tetap tumbuh dengan kecenderungan
e k s p o r n e g a ra b e r ke m b a n g . Vo l u m e p e rd a g a n g a n lebih rendah dalam rentang 4,5-5,3% (yoy) pada 2022, didukung
internasional diperkirakan tumbuh sebesar 6,0% (yoy) pada tahun oleh peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi bangunan,
2022, lebih rendah dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang dan tetap terjaganya kinerja ekspor seiring dengan peningkatan
tumbuh sebesar 9,3% (yoy) (Tabel 7.2). Kinerja tersebut mobilitas masyarakat dan permintaan mitra dagang utama yang
dipengaruhi oleh penurunan volume perdagangan yang terjadi masih kuat. Kedepan, perbaikan perekonomian domestik
baik di negara maju maupun berkembang. Volume perdagangan didukung oleh peningkatan mobilitas dan aktivitas dunia usaha.
dunia yang berpotensi lebih rendah dari prakiraan sebelumnya Namun demikian, perlambatan ekonomi global dapat
sejalan dengan risiko tertahannya perbaikan perekonomian global berpengaruh pada kinerja ekspor dan peningkatan inflasi dapat
dan masih berlangsungnya gangguan rantai pasokan global. Di sisi menahan konsumsi swasta.
lain, harga komoditas global masih meningkat, termasuk
komoditas energi, pangan, dan logam, meskipun diperkirakan Mempertimbangkan kondisi perekonomian global dan
tidak setinggi tahun sebelumnya. Namun demikian, peningkatan nasional serta berbagai indikator dini, pertumbuhan ekonomi
perdagangan diperkirakan masih akan terjadi pada komoditas Sumatera Selatan pada keseluruhan tahun 2022 diperkirakan
perkebunan seiring pulihnya aktivitas industri dunia serta sektor lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2021. Pada tahun
perdagangan jasa yang meliputi pariwisata sebagai dampak 2022, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan
pelonggaran pembatasan kegiatan masyarakat, penyesuaian tumbuh pada kisaran 4,18% - 5,78% (yoy), lebih tinggi dibanding
kebijakan aturan bepergian menggunakan moda transportasi, tahun 2021 yang sebesar 3,58% (yoy). Perbaikan aktivitas
serta penghapusan kebijakan karantina wisatawan baik domestik perekonomian global dan domestik mendorong peningkatan
maupun mancanegara. kinerja perekonomian Sumatera Selatan baik dari sisi permintaan
maupun lapangan usaha. Selain karena faktor base year effect
Momentum perbaikan ekonomi nasional diperkirakan (rendahnya kinerja tahun sebelumnya), percepatan dan perluasan
berlanjut pada tahun 2022, meskipun dampak perlambatan program vaksinasi yang menumbuhkan optimisme para pelaku
ekonomi global perlu tetap diwaspadai. Perkembangan usaha juga mendorong kinerja pertumbuhan ekonomi tahun 2022.
perekonomian domestik dipengaruhi oleh kinerja ekspor yang Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2022
tetap kuat, perbaikan konsumsi rumah tangga dan investasi yang didukung oleh perbaikan pada hampir seluruh komponen
terus berlanjut. Kinerja positif juga terjadi pada seluruh lapangan terutama konsumsi dan investasi, serta membaiknya kinerja
usaha yang menjadi penopang pertumbuhan ekonomi. Sejumlah lapangan usaha (LU) antara lain LU pertambangan dan

Laporan Perekonomian
74 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Bab VII
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
dan Inflasi Daerah

Grafik 7.1 Penjualan Eceran Grafik 7.2 Mobilitas Masyarakat

60 % YOY 60 INDEKS
50
40
40
20 30
20
0 10
-20 0
-10
-40 -20
-60 -30
-40
-80 -50
I II III IV I II III IV I II 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7*
2020 2021 2022 2021 2022 2021 2022
TOTAL MAKANAN, MINUMAN & TEMBAKAU PERLENGKAPAN RUMAH TANGGA LAINNYA JAKARTA JAWA TIMUR BALI SULAWESI SELATAN BANTEN
SANDANG PERALATAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI JAWA BARAT JAWA TENGAH SUMATERA UTARA KALIMANTAN TIMUR

SUMBER: BANK INDONESIA SUMBER: GOOGLE MOBILITY REPORT, DIOLAH

penggalian, LU industri pengolahan, LU pertanian, kehutanan dan Tanjung Carat, proyek pembangunan irigasi dan bendungan Tiga
perikanan, serta LU perdagangan besar dan eceran. Dihaji di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, ground breaking
hilirisasi gasifikasi batubara, serta pembangunan konstruksi jalan,
Konsumsi masyarakat diperkirakan mengalami perbaikan rel dan jembatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu. Selain itu,
bertahap pada tahun 2022. Konsumsi masyarakat yang terus akselerasi implementasi Undang-Undang Cipta Kerja juga
menguat menjadi sinyal pemulihan ekonomi Sumatera Selatan. mendorong iklim investasi. Pemulihan ekonomi global juga
Beberapa faktor yang mendukung perbaikan konsumsi ke depan mendorong pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas
antara lain pemberian bantuan sosial untuk menjaga daya beli p ro d u ks i ny a s e p e r t i p a d a s e kto r p e r t a m b a n g a n ,
masyarakat serta pemberian stimulus berupa relaksasi PPnBM ketenagalistrikan, dan industri kertas.
untuk pembelian kendaraan bermotor baru. Selain itu, perbaikan
konsumsi rumah tangga juga didorong oleh peningkatan mobilitas Optimisme pemulihan ekonomi global dan volume
masyarakat seiring dengan pelonggaran kebijakan protokol perdagangan dunia yang tumbuh positif memberikan
COVID-19. Momentum pemulihan ekonomi yang berlanjut juga dampak positif pada kinerja ekspor Sumatera Selatan.
diperkirakan sejalan dengan perbaikan pendapatan masyarakat Perbaikan ekonomi yang terjadi pada mitra dagang Sumatera
yang dapat meningkatkan daya beli yang terkonfirmasi dari Selatan seperti Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang
peningkatan NTP yang berkelanjutan. Selanjutnya, penyaluran mendorong peningkatan permintaan komoditas ekspor utama
kredit oleh perbankan untuk kegiatan konsumsi juga berada pada seperti batubara, kertas dan barang kertas, karet, dan kelapa sawit.
tren ekspansif. Pemulihan aktivitas industri di Sumatera Selatan serta
peningkatan kinerja ekspor akan mendorong kebutuhan impor
Seiring dengan optimisme perbaikan tingkat konsumsi antara lain impor bahan baku/penolong. Selain itu, masifnya
masyarakat, konsumsi pemerintah juga diperkirakan akan rencana investasi di Sumatera Selatan juga akan mendorong
mengalami akselerasi untuk keseluruhan tahun 2022. kebutuhan impor barang modal untuk pembangunan.
Akselerasi konsumsi pemerintah didorong oleh optimisme
Pemerintah Daerah untuk meningkatkan target penerimaan, Selanjutnya, secara sektoral, prospek peningkatan
seperti pajak bumi dan bangunan, kendaraan bermotor, serta pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada tahun 2022
pajak terkait usaha perhotelan dan restoran. Peningkatan target didukung oleh perbaikan LU utama Sumatera Selatan. LU
penerimaan akan mendorong peningkatan rencana belanja, salah pertambangan dan penggalian diperkirakan akan meningkat
satunya belanja modal. Selanjutnya, realisasi pemberian secara bertahap seiring pemulihan aktivitas industri. Optimisme
Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 kepada ASN serta tidak perbaikan kinerja LU pertambangan dan penggalian didorong
adanya realokasi dan refocusing anggaran untuk penanganan oleh kebutuhan energi yang meningkat memasuki musim dingin
COVID-19 diperkirakan akan mendorong akselerasi realisasi serta kenaikan target produksi batubara oleh pemerintah pusat.
belanja pemerintah. Selain faktor tersebut, peningkatan aktivitas industri di Tiongkok,
pembatasan impor batubara dari Australia ke Tiongkok, serta
Pemulihan ekonomi Sumatera Selatan diperkirakan juga peningkatan permintaan dari Eropa juga mendorong optimisme
disumbang oleh kinerja investasi yang mengalami perbaikan perbaikan LU pertambangan dan penggalian. Dari sisi domestik,
jika dibandingkan dengan tahun 2021. Akselerasi investasi peningkatan juga terjadi sejalan dengan meningkatnya aktivitas
didorong oleh berlanjutnya proyek infrastruktur nasional dan pertambangan dan penggalian di Sumatera Selatan yang ditandai
daerah antara lain Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Kawasan dengan mulai beroperasinya pengeboran geothermal yang
Industri Tanjung Enim, pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga dilakukan oleh korporasi dan pembangunan kilang LPG di kawasan
Uap (PLTU) Sumsel 8 di Muara Enim, pembangunan Pelabuhan Jambi Merang di Kabupaten Musi Banyuasin.

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 75
Bab VII
Prospek Pertumbuhan Ekonomi
dan Inflasi Daerah

Kinerja LU industri pengolahan diproyeksikan akan dilakukan melalui dukungan infrastruktur dan kemudahan
meningkat pada tahun 2022 dan menjadi penopang perizinan. Ketiga, pengembangan sumber pertumbuhan ekonomi
perekonomian Sumatera Selatan. Pertumbuhan LU industri baru yaitu pariwisata dan ekonomi kreatif. Sumatera selatan
pengolahan terutama didorong oleh subsektor industri kertas dan memiliki potensi obyek wisata baik sejarah maupun alam yang bisa
barang dari kertas, industri karet dan barang dari karet, serta menjadi daya tarik. Selain itu, juga terdapat potensi besar dari sisi
industri makanan dan minuman. Penerapan gaya hidup higienis produk untuk industri kreatif yaitu subsektor fashion, kuliner, dan
sejak awal masa pandemi COVID-19 akan mendorong permintaan kriya.
global terhadap produk seperti kertas tisu, masker, dan kemasan
kertas untuk kebutuhan pengiriman logistik. Kondisi ini akan 7.2 PROSPEK INFLASI KESELURUHAN
mendorong kinerja pada industri kertas dan barang dari kertas. TAHUN 2022
Industri karet dan barang dari karet juga diperkirakan meningkat Pada tahun 2022, inflasi Sumatera Selatan diperkirakan lebih
seiring dengan peningkatan produksi crumb rubber serta tinggi dibandingkan dengan 2021 sejalan dengan pemulihan
peningkatan ekspor barang dari karet dan plastik. Selanjutnya, perekonomian dan berada sedikit lebih tinggi dari kisaran
mulai berlangsungnya event berskala besar serta kegiatan MICE target inflasi nasional yang sebesar 3,0±1%. Prakiraan ini
(Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions) mendorong utamanya disebabkan oleh permintaan masyarakat yang
peningkatan laju pertumbuhan kinerja industri makan dan minum membaik dan transmisi harga global ke domestik yang masih
di Sumatera Selatan. berlanjut. Dari kelompok makanan, minuman dan tembakau,
peningkatan inflasi didorong oleh meningkatnya permintaan
LU pertanian, kehutanan, dan perikanan juga diperkirakan masyarakat di tengah akselerasi vaksinasi serta anomali cuaca
akan meningkat seiring dengan perbaikan harga komoditas yang dapat mengganggu produksi beberapa komoditas pangan.
kelapa sawit dan karet. Harga komoditas kelapa sawit Tensi geopolitik Rusia dan Ukraina yang masih berlanjut juga
diperkirakan akan terus membaik karena berlanjutnya berpotensi menyebabkan krisis pangan global yang mendorong
implementasi kebijakan B30 dan permintaan pasar yang masih laju inflasi lebih lanjut. Selanjutnya, peningkatan inflasi dari
tinggi. Harga komoditas karet juga turut meningkat seiring dengan kelompok transportasi didorong oleh membaiknya mobilitas
membaiknya harga di tingkat petani, sebagai dampak masyarakat dan pelonggaran pembatasan aktivitas yang
implementasi penjualan langsung melalui Unit Pengolahan dan mendorong peningkatan permintaan serta adanya kenaikan harga
Pemasaran Bokar (UPPB) serta pemulihan aktivitas manufaktur avtur yang menyebabkan pengenaan fuel surcharge oleh
global. Selain itu, peningkatan produksi pada musim panen maskapai menjadi faktor pendorong inflasi kelompok transportasi.
beberapa komoditas pangan juga ikut mendorong kinerja LU Inflasi juga terakselerasi dari peningkatan harga bahan bakar
pertanian. minyak (BBM) non subsidi, kenaikan harga bahan bakar rumah
tangga (LPG), peningkatan cukai tembakau di awal tahun,
Pemulihan kinerja LU perdagangan besar, eceran, reparasi
penyesuaian subsidi listrik subsidi, kenaikan tarif Pajak
mobil, dan motor seiring dengan peningkatan permintaan
Pertambahan Nilai (PPN), dan kenaikan tarif listrik untuk golongan
domestik. Pemulihan aktivitas ekonomi mendorong perbaikan
pelanggan non subsidi. Namun, pemberian bansos oleh
penghasilan masyarakat baik di sektor formal maupun informal.
pemerintah dalam rangka menjaga daya beli masyarakat menahan
Adaptasi kebiasaan baru juga terjadi pada proses bisnis
laju inflasi. Koordinasi yang solid antar instansi yang tergabung
perdagangan yang mendukung proses pemulihan kinerja sektor
dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Satgas Pangan
perdagangan. Transaksi perdagangan online dan transaksi digital
untuk mengelola tekanan inflasi dari sisi supply dan mendorong
lainnya menjadi faktor pendorong dalam pemulihan sektor
produksi serta mendukung ketahanan pangan diharapkan dapat
perdagangan.
menjaga perkembangan inflasi di Sumatera Selatan.
Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan
Dalam menjaga stabilitas inflasi kedepan, beberapa hal yang
yang berkelanjutan, terdapat beberapa hal yang bisa menjadi
menjadi kunci yang perlu menjadi perhatian antara lain (i)
strategi. Pertama, peningkatan kapasitas dan produktivitas
pemanfaatan data makro dan mikro untuk memperkuat
pertanian termasuk dengan percepatan realsiasi proyek food
identifikasi sumber tekanan inflasi; (ii) menjaga pasokan
estate. Sebagai salah satu daerah utama penghasil padi, terdapat
khususnya komoditas pangan termasuk melalui kerjasama antar
proyek nasional untuk pembangunan food estate (komoditas
daerah (KAD); serta (iii) mendorong keterjangkauan harga melalui
padi) di Sumatera Selatan. Realisasi rencana proyek food estate ini
pasar murah dengan mengoptimalkan penggunaan anggaran
perlu terus didukung pemerintah daerah termasuk melalui
belanja tidak terduga.
penyiapan lahan, peningkatan kapasitas SDM petani, serta
penguatan kelembagaan petani. Kedua, hilirisasi komoditas
unggulan termasuk batubara dan sawit. Hal itu antara lain dapat

Laporan Perekonomian
76 PROVINSI SUMATERA SELATAN
LAMPIRAN
Lampiran

A.Tabel Inflasi Bulanan Provinsi Sumatera Selatan


Perlengkapan,
Perumahan, Informasi, Penyediaan Perawatan
Makanan, Peralatan & Rekreasi,
TAHUN Pakaian Air, Listrik, Gas Pemeliharaan Kesehatan Transportasi Komunikasi, Olahraga, & Pendidikan Makanan & Pribadi
Umum Minuman,
/BULAN & Alas Kaki & Bahan Bakar Rutin Rumah & Jasa Minuman / & Jasa
& Tembakau Budaya
Lainnya Tangga Keuangan Restoran Lainnya

Palembang (mtm%)
2021 1 0,43 1,20 0,01 0,36 (0,06) 0,02 (0,17) - - 0,39 - 0,14
2 (0,08) (0,57) - 0,39 0,11 0,02 0,03 - 0,72 - 0,02 (0,04)
3 0,17 0,27 0,03 0,48 0,09 0,58 - - - - - (0,35)
4 0,33 1,05 0,34 0,05 0,22 - (0,12) - 0,01 - - (0,09)
5 (0,02) (0,25) 0,05 0,07 0,34 0,02 0,12 - 0,23 - - 0,17
6 (0,01) (0,52) 0,35 0,11 0,12 0,15 (0,37) - 0,88 0,64 0,24 1,04
7 (0,06) (0,58) 0,22 (0,06) 0,18 0,18 0,02 (0,04) 0,18 0,97 0,44 0,06
8 (0,04) (0,16) 0,01 0,02 0,21 - - - 0,05 - 0,08 (0,20)
9 0,05 (0,15) 0,02 0,35 0,25 0,03 0,10 - 0,46 - - (0,21)
10 0,07 0,05 0,09 0,16 0,11 0,03 0,15 0,05 0,05 - - (0,16)
11 0,56 1,25 0,08 0,13 0,01 0,07 0,82 - 0,01 - 0,15 1,05
12 0,42 1,26 - 0,07 0,16 - 0,16 (0,04) - - 0,20 (0,04)
2022 1 0,94 1,69 0,08 1,24 0,80 0,03 0,31 (0,13) 1,72 0,08 1,19 0,04
2 (0,01) (0,64) 0,06 0,10 0,67 0,92 0,33 - 0,05 0,71 0,03 0,41
3 0,70 1,67 0,16 0,48 0,45 0,06 (0,10) - - - 0,06 1,13
4 0,96 1,92 0,60 0,16 0,94 0,07 1,39 (0,03) 0,47 - 0,34 1,20
5 0,81 1,45 0,59 0,07 0,59 0,42 1,45 - 1,22 - 0,30 1,29
6 0,90 2,56 0,13 0,06 0,25 0,08 0,09 0,02 0,83 - 0,45 0,21
7 0,76 1,67 1,17 0,08 0,23 0,14 1,40 - 0,12 0,48 0,19 (0,73)
Lubuklinggau (mtm%)

2021 1 0,30 1,00 (0,04) (0,25) 0,38 0,20 (0,54) 0,18 0,06 0,23 0,18 0,34
2 (0,10) (0,49) 0,05 (0,12) 0,15 0,08 0,61 0,04 0,24 - - 0,04
3 (0,03) (0,04) - 0,08 0,25 (0,03) (0,27) - - - - (0,30)
4 0,32 0,56 0,39 0,30 0,57 0,24 0,48 (0,08) 0,39 - - (0,52)
5 0,34 0,05 1,00 0,21 0,98 0,04 0,65 0,20 0,56 - 0,27 0,92
6 (0,08) (0,42) 0,01 (0,01) 0,39 0,09 0,04 (0,09) 0,77 - 0,02 0,26
7 (0,11) (0,48) - 0,10 0,52 0,01 (0,52) (0,18) 0,27 0,67 0,09 0,40
8 (0,21) (0,87) 0,12 0,26 0,17 0,06 (0,28) 0,29 0,05 - 0,30 (0,06)
9 0,23 0,18 0,01 0,53 0,34 0,15 0,53 (0,02) 0,20 - - (0,19)
10 0,31 0,28 0,02 0,94 0,05 (0,01) 0,02 (0,10) 1,39 - 0,17 (0,03)
11 0,29 0,86 0,07 (0,12) 0,14 0,11 0,16 (0,29) 0,01 - 0,06 0,25
12 0,35 1,02 0,01 (0,01) (0,14) (0,02) 0,22 - (0,01) - 0,11 (0,12)
2022 1 0,83 1,86 0,01 0,87 0,93 0,04 0,11 (0,20) 0,03 0,03 0,20 (0,01)
2 (0,05) (0,83) 0,10 0,17 0,59 0,05 0,39 0,04 0,23 - 0,52 0,92
3 0,66 1,64 0,37 0,14 0,33 0,07 0,08 (0,71) 0,35 - 0,62 0,44
4 0,88 1,45 0,61 0,46 0,90 0,17 1,23 (0,38) 0,54 - 0,32 1,20
5 0,98 1,85 0,06 0,40 0,11 0,03 2,13 (0,08) 1,37 - 0,21 0,32
6 0,85 2,22 0,09 (0,15) 0,55 0,83 (0,16) (0,11) 1,39 - 1,02 (0,07)
7 0,68 1,39 0,10 0,22 0,10 - 0,74 (0,18) (0,19) 0,52 0,72 0,42

Laporan Perekonomian
78 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Lampiran

Perlengkapan,
Perumahan, Informasi, Penyediaan Perawatan
Makanan, Peralatan & Rekreasi,
TAHUN Pakaian Air, Listrik, Gas Pemeliharaan Kesehatan Transportasi Komunikasi, Olahraga, & Pendidikan Makanan & Pribadi
Umum Minuman,
/BULAN & Alas Kaki & Bahan Bakar Rutin Rumah & Jasa Minuman / & Jasa
& Tembakau Budaya
Lainnya Tangga Keuangan Restoran Lainnya

Sumatera Selatan (mtm%)


2021 1 0,42 1,18 0,01 0,31 (0,02) 0,03 (0,20) 0,02 0,00 0,37 0,01 1,39
2 (0,08) (0,57) 0,00 0,35 0,12 0,02 0,08 0,00 0,68 0,00 0,02 (0,69)
3 0,16 0,24 0,03 0,45 0,10 0,53 (0,02) (0,00) 0,00 0,00 0,00 0,26
4 0,33 1,01 0,35 0,07 0,25 0,02 (0,07) (0,01) 0,04 0,00 0,00 1,01
5 0,01 (0,23) 0,13 0,08 0,39 0,02 0,16 0,02 0,26 - 0,02 (0,34)
6 (0,01) (0,51) 0,32 0,09 0,14 0,15 (0,35) (0,01) 0,86 0,61 0,22 0,97
7 (0,06) (0,57) 0,20 (0,04) 0,22 0,17 (0,02) (0,05) 0,18 0,95 0,40 0,09
8 (0,05) (0,23) 0,02 0,04 0,20 0,01 (0,02) 0,02 0,05 - 0,09 (0,19)
9 0,06 (0,12) 0,02 0,36 0,26 0,03 0,13 - 0,44 - - (0,20)
10 0,08 0,07 0,09 0,23 0,10 0,03 0,14 0,04 0,17 - 0,01 (0,15)
11 0,54 1,22 0,08 0,11 0,02 0,07 0,76 (0,02) 0,01 0,00 0,14 0,98
12 0,42 1,24 0,00 0,06 0,13 (0,00) 0,16 (0,04) (0,00) 0,00 0,19 (0,05)
2022 1 0,93 1,70 0,07 1,21 0,81 0,03 0,30 (0,13) 1,58 0,08 1,11 0,04
2 (0,01) (0,65) 0,06 0,11 0,67 0,85 0,34 0,00 0,07 0,66 0,07 0,45
3 0,69 1,67 0,18 0,45 0,44 0,06 (0,08) (0,06) 0,03 0,00 0,10 1,07
4 0,96 1,92 0,60 0,16 0,94 0,07 1,39 (0,03) 0,47 0,00 0,34 1,20
5 0,83 1,48 0,54 0,11 0,55 0,39 1,51 (0,01) 1,24 (0,00) 0,29 1,21
6 0,89 2,53 0,12 0,04 0,28 0,14 0,07 0,01 0,87 0,00 0,49 0,19
7 0,76 1,64 1,08 0,09 0,21 0,13 1,35 (0,01) 0,10 0,48 0,24 (0,63)

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 79
Lampiran

B.Tabel Inflasi Tahunan Provinsi Sumatera Selatan


Perlengkapan,
Perumahan, Peralatan & Informasi, Penyediaan Perawatan
Makanan, Rekreasi,
TAHUN Pakaian Air, Listrik, Gas Pemeliharaan Komunikasi, Pribadi
Umum Minuman, Kesehatan Transportasi Olahraga, & Pendidikan Makanan &
/BULAN & Alas Kaki & Bahan Bakar Rutin Rumah & Jasa Minuman / & Jasa
& Tembakau Budaya
Lainnya Tangga Keuangan Restoran Lainnya

Palembang (mtm%)
2021 1 1,31 1,58 1,16 0,52 0,79 0,93 (0,45) 0,90 1,32 1,40 2,15 5,68
2 0,97 0,22 1,08 1,57 0,85 0,86 (0,29) 0,89 2,08 1,40 2,16 5,35
3 1,11 0,39 1,11 1,29 0,83 1,43 0,40 0,88 2,08 1,40 2,07 3,88
4 1,57 1,82 1,45 1,34 0,81 1,35 0,34 2,21 2,09 1,40 1,93 3,09
5 1,41 2,23 0,64 1,49 1,11 1,25 0,31 0,01 1,22 1,40 0,84 2,41
6 1,21 1,09 0,98 1,62 1,22 1,36 (0,09) 0,01 2,11 2,05 0,86 3,60
7 1,43 2,19 1,19 1,56 1,15 1,26 (0,58) (0,03) 2,32 2,01 0,81 3,03
8 1,75 3,71 1,06 1,55 1,33 1,22 (0,56) (0,03) 2,08 2,01 0,85 1,01
9 1,84 3,91 1,04 1,90 1,35 0,98 (0,46) (0,03) 2,55 2,01 0,85 0,24
10 1,75 3,26 1,12 1,95 1,57 0,98 0,26 0,02 2,60 2,01 0,85 (0,08)
11 2,00 3,51 1,22 2,08 1,57 1,03 1,08 0,02 2,61 2,01 1,01 0,81
12 1,84 2,84 1,21 2,14 1,75 1,10 0,73 (0,03) 2,60 2,01 1,12 1,38
2022 1 2,36 3,33 1,27 3,04 2,62 1,11 1,21 (0,16) 4,36 1,70 2,32 1,27
2 2,43 3,27 1,33 2,75 3,20 2,02 1,52 (0,16) 3,68 2,42 2,33 1,72
3 2,97 4,72 1,46 2,74 3,57 1,48 1,42 (0,16) 3,68 2,42 2,39 3,23
4 3,61 5,66 1,73 2,84 4,33 1,54 2,97 (0,16) 4,14 2,42 2,74 4,57
5 4,47 7,46 2,27 2,85 4,58 1,95 4,34 (0,16) 5,17 2,42 3,05 5,74
6 5,42 10,79 2,05 2,80 4,72 1,88 4,83 (0,14) 5,12 1,77 3,27 4,87
7 6,26 13,14 2,89 3,00 4,71 1,81 6,20 (0,21) 5,09 1,24 3,13 3,97
Lubuklinggau (mtm%)

2021 1 1,91 2,73 1,37 0,93 2,23 1,87 (1,08) (0,25) 1,29 2,97 0,70 8,74
2 1,41 1,30 1,40 (9,07) 2,14 1,63 (0,79) (0,58) 1,40 2,97 0,67 8,56
3 1,31 1,09 1,39 0,67 2,28 1,47 (0,27) (0,63) 1,30 2,97 0,60 7,70
4 2,08 2,55 1,87 0,85 2,83 1,71 1,75 0,50 1,70 2,97 0,55 6,44
5 2,02 2,56 2,25 0,38 3,76 1,49 2,35 (0,16) 2,02 2,97 0,51 5,12
6 1,63 1,51 2,06 0,44 3,78 1,08 1,84 (0,07) 2,80 2,97 0,48 4,85
7 1,70 2,05 1,90 0,60 3,75 1,06 1,19 0,03 2,95 2,85 0,57 3,83
8 1,60 2,08 1,95 0,67 3,88 1,18 0,83 0,32 2,82 2,82 0,86 1,72
9 1,79 2,48 1,88 1,23 4,07 1,07 1,06 0,23 2,97 2,82 0,86 0,60
10 1,73 1,98 1,90 1,98 3,94 0,63 1,30 0,14 4,27 0,90 1,03 0,16
11 1,67 1,93 1,93 1,75 4,20 1,05 1,24 (0,15) 3,65 0,90 1,09 0,38
12 1,63 1,65 1,64 1,93 3,88 0,93 1,10 (0,04) 3,99 0,90 1,20 0,98
2022 1 2,16 2,51 1,69 3,07 4,44 0,76 1,76 (0,42) 3,96 0,70 1,22 0,63
2 2,22 2,17 1,74 3,37 4,90 0,73 1,54 (0,42) 3,95 0,70 1,75 1,51
3 2,93 3,88 2,12 3,43 4,98 0,84 1,89 (1,13) 4,31 0,70 2,38 2,27
4 3,49 4,80 2,34 3,60 5,34 0,77 2,65 (1,43) 4,46 0,70 2,70 4,50
5 4,47 7,46 2,27 2,85 4,58 1,95 4,34 (0,16) 5,17 2,42 3,05 5,74
6 5,12 9,51 1,48 3,65 4,59 1,50 3,94 (1,73) 5,94 0,70 3,67 3,09
7 6,29 13,30 3,01 2,94 4,78 1,84 6,28 (0,10) 5,06 1,27 3,02 4,04

Laporan Perekonomian
80 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Lampiran

Perlengkapan,
Perumahan, Peralatan & Informasi, Penyediaan Perawatan
Makanan, Rekreasi,
TAHUN Pakaian Air, Listrik, Gas Pemeliharaan Komunikasi, Pribadi
Umum Minuman, Kesehatan Transportasi Olahraga, & Pendidikan Makanan &
/BULAN & Alas Kaki & Bahan Bakar Rutin Rumah & Jasa Minuman / & Jasa
& Tembakau Budaya
Lainnya Tangga Keuangan Restoran Lainnya

Sumatera Selatan (mtm%)


2021 1 1,36 1,67 1,18 0,56 0,91 1,01 (0,51) 0,81 1,32 1,52 2,03 1,52
2 1,01 0,31 1,10 0,63 0,95 0,93 (0,34) 0,77 2,03 1,52 2,04 (0,01)
3 1,12 0,44 1,13 0,38 0,95 1,43 0,34 0,75 2,02 1,52 1,95 0,18
4 1,61 1,88 1,49 1,30 0,97 1,38 0,45 2,06 2,06 1,52 1,82 1,75

5 1,46 2,26 0,77 1,40 1,33 1,27 0,47 - 1,28 1,52 0,81 2,10

6 1,24 1,12 1,08 1,52 1,44 1,34 0,05 - 2,16 2,10 0,83 3,70

7 1,46 2,18 1,25 1,49 1,38 1,25 (0,45) (0,03) 2,38 2,05 0,78 3,09

8 1,74 3,56 1,14 1,49 1,55 1,22 (0,46) (0,01) 2,14 2,05 0,85 1,06

9 1,84 3,79 1,11 1,85 1,59 0,99 (0,35) (0,01) 2,58 2,05 0,85 0,27

10 1,74 3,14 1,20 1,96 1,78 0,96 0,34 0,03 2,74 1,95 0,87 (0,06)

11 1,97 3,38 1,28 2,05 1,79 1,03 1,09 0,00 2,69 1,92 1,01 0,78

12 1,83 2,74 1,24 2,13 1,92 1,09 0,76 (0,03) 2,71 1,92 1,13 1,34

2022 1 2,34 3,27 1,31 3,04 2,77 1,08 1,26 (0,18) 4,33 1,62 2,24 1,22

2 2,41 3,18 1,37 2,80 3,34 1,91 1,52 (0,18) 3,70 2,28 2,29 1,71

3 2,96 4,65 1,52 2,80 3,69 1,43 1,46 (0,24) 3,73 2,28 2,39 3,15

4 3,60 5,59 1,78 2,90 4,42 1,49 2,95 (0,24) 4,17 2,33 2,74 4,53

5 4,44 7,39 2,20 2,93 4,57 1,87 4,33 (0,26) 5,18 2,33 3,02 5,54

6 5,39 10,68 2,00 2,87 4,71 1,86 4,77 (0,25) 5,19 1,71 3,30 4,72

7 5,96 11,57 1,58 3,78 4,16 1,49 5,27 (1,72) 5,45 0,55 4,33 3,11

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 81
Lampiran

C.Daftar KUPVA Bukan Bank Berizin di Sumatera Selatan

NAMA KUPVA BB ALAMAT STATUS KANTOR NO. TELP / HP

PT Try Dharma Perdana Jl.Kol. Atmo No.446 17 Ilir, Ilir Timur I, Kantor Pusat 081377918991
Palembang, Sumatera Selatan 30125 0711-351786

PT Sinar Valuta Asing Jl. Sayangan No.164 RT 003/001 17 Kantor Pusat 081367727628
Ilir, Ilir Timur I, Palembang, Sumatera
Palembang
Selatan 30125

PT Berkat Sukses Bersama Jl. R. Sukamto, PTC Mall GF-A2.27- Kantor Pusat 0811786128
28, 8 Ilir, Ilir Timur 2, Palembang,
Sumatera Selatan 30114

PT Makmur Alam Jaya Jl. Beringin Janggut II No.6/351, 17 Kantor Pusat


Ilir, Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera 0711-317601
Selatan 30125

PT Ranting Emas Jaya Abadi Jl. Jend.Sudirman No.98/456, 20 Ilir, Kantor Pusat 0711-354858
Ilir Timur 1, Palembang, Sumatera
Selatan 30126

PT Ario Kesuma Indovalas Jl. Kapten A Rivai Komplek Ruko Kantor Pusat 085273059866
Hotel Arista No.B.01/08

PT Mas Sriwijaya Abadi Jl. TP Rustam Effendi No.380 D RT Kantor Pusat 08127341808
006 RW 003 Kel.17 Ilir Kec.Ilir Timur I, 0711351111
Palembang

PT Sumber Daya Usaha Internasional Plaza Jl. Jenderal Sudirman Kantor Pusat 08117892478
No.147 Blok B-3, Palembang 0711-365691

PT H. La Tunrung A.M.C Jl. R. Sukamto, No.79 RT 10/005 Kel.8 Kantor Cabang 082175059245
Ilir, Kec. Ilir Timur 2, Palembang, 0711-5630188
Sumatera Selatan 30114

PT Mekarindo Abadi Sentosa Palembang Trade Center Mall (PTC) Kantor Cabang 08558341789
Lantai GF Blok A2, No.42-43 Jl. R 0711-382418
Sukamto Palembang, Sumatera Selatan

Laporan Perekonomian
82 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Istilah

Daftar Istilah
Mtm Month to month. Perbandingan antara data satu bulan dengan bulan
sebelumnya

Qtq Quarter to quarter perbandingan antara data satu triwulan dengan triwulan
sebelumnya

Yoy Year on year. Perbandingan antara data satu tahun dengan tahun sebelumnya

Share Of Growth Kontribusi suatu sektor ekonomi terhadap total pertumbuhan PDRB

Investasi Kegiatan meningkatkan nilai tambah suatu kegiatan suatu kegiatan produksi
melalui peningkatan modal

Sektor ekonomi dominan Sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah besar sehingga mempunyai
pengaruh dominan pada pembentukan PDRB secara keseluruhan

Migas Minyak dan Gas. Merupakan kelompok sektor industri yang mencakup industri
minyak dan gas

Omzet Nilai penjualan bruto yang diperoleh dari satu kali proses produksi

Share effect Kontribusi pangsa sektor atau sub sektor terhadap total PDRB

Indeks Keyakinan Konsumen Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi
(IKK) saat ini dan ekspektasi kondisi ekonomi enam bulan mendatang. Dengan skala 1-
100

Indeks Harga Konsumen Sebuah indeks yang merupakan ukuran perubahan rata-rata harga barang dan
(IHK) jasa yang dikonsumsi masyarakat pada suatu periode tertentu

Indeks Kondisi Ekonomi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen
terhadap kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Indeks Ekspektasi Salah satu pembentuk IKK. Indeks yang menunjukan level keyakinan konsumen
Konsumen terhadap ekspektasi kondisi ekonomi saat ini, dengan skala 1-100

Pendapatan Asli Daerah Pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi suatu daerah seperti hasil
(PAD) pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah dan hasil
pengelolaan kekayaan daerah

Dana Perimbangan Sumber pendapatan daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung
pelaksanaan kewenangan pemerintah daerah dalam mencapai tujuan
pemberian otonomi daerah.

Indeks Pembangunan Ukuran kualitas pembangunan manusia, yang diukur melalui pencapaian rata-
Manusia rata 3 hal kualitas hidup, yaitu pendidikan, kesehatan, daya beli

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Rencana keuangan tahunan


pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah yang
dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPR, dan ditetapkan
dengan peraturan daerah

Andil inflasi Sumbangan perkembangan harga suatu komoditas/kelompok barang/kota


terhadap tingkat inflasi secara keseluruhan

Laporan Perekonomian
84 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Istilah

Bobot inflasi Besaran yang menunjukan pengaruh suatu komoditas, terhadap tingkat inflasi
secara keseluruhan, yang diperhitungkan dengan melihat tingkat konsumsi
masyarakat terhadap komoditas tersebut

Ekspor Dalam keseluruhan barang yang keluar dari suatu wilayah/daerah baik yang
bersifat komersil maupun bukan komersil.

Impor Seluruh barang yang masuk suatu wilayah/daerah baik yang bersifat komersil
maupun bukan komersil

PDRB atas dasar harga Penjumlahan nilai tambah bruto (NTB) yang mencakup seluruh komponen
berlaku faktor pendapatan yaitu gaji, bunga, sewa tanah, keuntungan, penyusutan dan
pajak tak langsung dari seluruh sektor perekonomian

PDRB atas dasar harga Merupakan perhitungan PDRB yang didasarkan atas produk yang dihasilkan
konstan menggunakan harga tahun tertentu sebagai dasar perhitungannya

Bank Pemerintah Bank-bank yang sebelum program rekapitalisasi merupakan bank milik
pemerintah (persero) yaitu terdiri dari bank Mandiri, BNI, BTN dan BRI

Dana Pihak Ketiga (DPK) Simpanan masyarakat yang ada di perbankan terdiri dari giro, tabungan, dan
deposito

Loan to Deposits Ratio Rasio antara kredit yang diberikan oleh perbankan terhadap jumlah dana pihak
(LDR) ketiga yang dihimpun

Cash inflows Jumlah aliran kas yang masuk ke kantor Bank Indonesia yang berasal dari
perbankan dalam periode tertentu

Cash Outflows Jumlah aliran kas keluar dari kantor Bank Indonesia kepada perbankan dalam
periode tertentu

Net Cashflows Selisih bersih antara jumlah cash inflows dan cash outflows pada periode yang
sama terdiri dari Netcash Outflows bila terjadi cash outflows lebih tinggi
dibandingkan cash inflows, dan Netcash inflows bila terjadi sebaliknya

Aktiva Produktif Penanaman atau penempatan yang dilakukan oleh bank dengan tujuan
menghasilkan penghasilan/pendapatan bagi bank, seperti penyaluran kredit,
penempatan pada antar bank, penanaman pada Sertifikat Bank Indonesia(SBI),
dan surat-surat berharga lainnya.

Aktiva Tertimbang Menurut Pembobotan terhadap aktiva yang dimiliki oleh bank berdasarkan risiko dari
Risiko (ATMR) masing-masing aktiva. Semakin kecil risiko suatu aktiva, semakin kecil bobot
risikonya. Misalnya kredit yang diberikan kepada pemerintah mempunyai bobot
yang lebih rendah dibandingkan dengan kredit yang diberikan kepada
perorangan

Kualitas Kredit Penggolongan kredit berdasarkan prospek usaha, kinerja debitur dan
kelancaran pembayaran bunga dan pokok. Kredit digolongkan menjadi 5 kualitas
yaitu lancar, Dalam Perhatian Khusus (DPK), Kurang Lancar, Diragukan dan
Macet

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 85
Daftar
Istilah

Capital Adequacy Ratio Rasio antara modal (modal inti dan modal pelengkap) terhadap Aktiva
(CAR) Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Financing to Deposit Ratio Rasio antara pembiayaan yang diberikan oleh bank syariah terhadap dana yang
(FDR) diterima. Konsep ini sama dengan konsep LDR pada bank umum konvensional

Inflasi Kenaikan harga barang secara umum dan terus menerus (persistent)

Kliring Pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring
baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang
perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu

Kliring Debet Kegiatan kliring untuk transfer debet antar bank yang disertai dengan
penyampaian fisik warkat debet seperti cek, bilyet giro, nota debet kepada
penyelenggara kliring lokal (unit kerja di Bank Indonesia atau bank yang
memperoleh persetujuan Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring lokal)
dan hasil perhitungan akhir kliring debet dikirim ke Sistem Sentral Kliring (unit
kerja yang menangani SKNBI di KP Bank Indonesia) untuk diperhitungkan secara
nasional.

Non Performing Loans Kredit atau pembiayaan yang termasuk dalam kualitas kurang lancar, diragukan
/Financing (NPLs/Ls) dan macet.

Penyisihan Penghapusan Suatu pencadangan untuk mengantisipasi kerugian yang mungkin timbul dari
Aktiva Produktif (PPAP) tidak tertagihnya kredit yang diberikan oleh bank. Besaran PPAP ditentukan dari
kualitas kredit. Semakin buruk kualitas kredit, semakin besar PPAP yang
dibentuk, misalnya, PPAP untuk kredit yang tergolong Kurang Lancar adalah 15
% dari jumlah Kredit Kurang Lancar (setelah dikurangi agunan), sedangkan untuk
kredit Macet, PPAP yang harus dibentuk adalah 100% dari total kredit macet
(setelah dikurangi agunan)

Rasio Non Performing Loans Rasio kredit/pembiayaan yang tergolong NPLs/Fs terhadap total
/Financing (NPLs/Fs) kredit/pembiayaan. Rasio ini juga sering disebut rasio NPLs/Fs, gross. Semakin
rendah rasio NPLs/Fs, semakin baik kondisi bank ybs.

Rasio Non Performing Loans Rasio kredit yang tergolong NPLs, setelah dikurangi pembentukan penyisihan
(NPLs) – NET penghapusan Aktiva Produktif (PPAP), terhadap total kredit

Sistem Bank Indonesia Proses penyelesaian akhir transaksi pembayaran yang dilakukan seketika (real
Real Time Gross Settlement time) dengan mendebet maupun mengkredit rekening peserta pada saat
(BI RTGS) bersamaan sesuai perintah pembayaran dan penerimaan pembayaran.

Sistem Kliring Nasional Sistem kliring bank Indonesia yang meliputi kliring debet dan kliring kredit yang
Bank Indonesia (SKN-BI) penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional.

Industri Suatu kegiatan yang mengubah barang dasar menjadi barang jadi/setengah jadi
dan atau barang yang kurang nilainya, menjadi yang lebih tinggi nilainya termasuk
kegiatan jasa industri, pekerjaan perakitan (assembling) dari bagian suatu
industri.

Pekerja Orang yang biasanya bekerja diperusahaan/usaha tersebut.

Laporan Perekonomian
86 PROVINSI SUMATERA SELATAN
Daftar
Istilah

Pekerja Dibayar Orang yang biasanya bekerja diperusahaan/usaha dengan mendapatkan


upah/gaji dan tunjangan-tunjangan lainnya baik berupa uang maupun barang.

Pekerja Tidak Dibayar Pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang ikut aktif dalam pengelolaan
perusahaan tetapi tidak mendapatkan upah/gaji, tidak termasuk mereka yang
bekerja kurang dari 1/3 jam kerja yang biasa di perusahaan.

Input Biaya antara yang dikeluarkan dalam kegiatan proses produksi/proses industri
yang berupa bahan baku, bahan bakar, barang lainnya diluar bahan
baku/penolong, jasa industri, sewa gedung dan biaya jasa non industri lainnya.

Output Nilai keluaran yang dihasilkan dari kegiatan proses produksi/proses industri yang
berupa nilai barang yang dihasilkan, tenaga listrik yang dijual, jasa industri yang
diterima, keuntungan jual beli, pertambahan stok barang setengah jadi dan
penerimaan-penerimaan lainnya.

Nilai Tambah/Value Added Selisih nilai output dengan nilai input atau biasa disebut dengan nilai tambah
menurut harga pasar.

Produktivitas Rasio antara nilai out put dengan jumlah tenaga kerja baik yang dibayar maupun
yang tidak dibayar.

Tingkat Efisiensi Ratio antara nilai tambah atas dasar harga pasar terhadap output produksi.

Intensitas Tenaga Kerja Suatu rasio antara biaya upah/gaji yang dikeluarkan untuk tenaga kerja terhadap
nilai tambah.

Gross Margin %persentase value added dikurangi biaya tenaga kerja dibagi output.

Usaha Kegiatan yang menghasilkan barang/jasa dengan tujuan sebagian atau seluruh
hasilnya untuk dijual/ditukar dan atau menunjang kehidupan dan menanggung
risiko.

Perusahaan Suatu unit usaha yang diselenggarakan/ dikelola secara komersil yaitu yang
menghasilkan barang dan jasa sehomogen mungkin, umumnya terletak pada
satu lokasi dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi,
bahan baku, pekerja dan sebagainya yang digunakan dalam proses produksi.

Perusahaan Industri Diklasifikasikan menjadi empat kategori berdasarkan jumlah tenaga kerja tanpa
memperhatikan penggunaan mesin maupun nilai dari aset yang dimiliki.

Jasa Industri Kegiatan dari suatu usaha yang melayani sebagian proses industri suatu usaha
industri atas dasar kontrak atau balas jasa ( fee ).

Laporan Perekonomian
PROVINSI SUMATERA SELATAN 87
TIM
PENYUSUN

PENANGGUNG JAWAB
Erwin Soeriadimadja

KOORDINATOR PENYUSUN
Nurcahyo Heru Prasetyo
Indra Kuspriyadi

TIM PENULIS
Arvi Trianna
Dinni Yuliendhani
Raja Alfredo Siregar
Riyan Hidayat
Nuri Rizky Az-Zahra Gayo
Akhkim Kuncorojati

KONTRIBUTOR
Fungsi Perumusan KEKDA Provinsi
Fungsi Data, Statistik Ekonomi dan Keuangan
Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, KI & Syariah
Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran

PRODUKSI DAN DISTRIBUSI


Asriandi
KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA
PROVINSI SUMATERA SELATAN

Jl. Jend. Sudirman No. 510, Palembang


Telp. 0711 - 354188 . Fax. 0711 - 312013
https://www.bi.go.id

Anda mungkin juga menyukai