Anda di halaman 1dari 12

UJIAN TENGAH SEMESTER

ANALISIS KEGIATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN PADA


KEMENTRIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

DOSEN PENGAMPU : Dr. Najmatuzzahrah, SE., MBA., MH., CFE.,


CfrA., CPA (Aust)., ACPA

HASIL UJIAN
SHAFA WAHYU NADAFAIRA
2010112181

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
TAHUN AJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ 2


PENDAHULUAN ........................................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 3
1.2 Profil Kementrian Keuangan ..................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 6
2.1 Kegiatan Kementrian Keuangan ............................................................................... 6
2.2 Pengelolaan Keuangan pada Kementrian Keuangan .............................................. 7
2.2.1 Capaian Iku Tingkat Pertumbuhan Ekonomi .................................................. 7
2.2.2 Capaian Sub-Iku Rasio Defisit pada PDB ........................................................ 8
2.2.3 Capaian Iku Rasio Utang terhadap PDB .......................................................... 8
2.2.4 Capaian Iku Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB ..................................... 9
PENUTUP .................................................................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 11
LAMPIRAN ............................................................................................................................... 12
1.1 Hasil Turnitin ............................................................................................................ 12
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia merupakan negara kepualauan terbersar di dunia. Sebanyak
lebih dari 17.000 pulau berada di Indonesia. Tujuh ribu pulau diantaranya
merupakan pulau berpenghuni. Selain itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 275
juta jiwa. Sampai dengan saat ini, pulau Jawa dan Sumatra masih menjadi pulau
dengan populasi tertinggi di Indonesia. Dan, populasi tersebut masih terus
bertambah setiap tahunnya. Pada tahun 2022, angka kelahiran di Indonesia
mencapai 691.259 jiwa dan angka kematian adalah sebesar 1.580.865 jiwa.
Berdasarkan pada data kementrian dalam negeri di tahun 2021 populasi penduduk
mengalami peningkatan sebesar 2.529.861 jiwa dari tahun sebelumnya. Dengan
demikian, apabila ditinjau dari sisi perekonomian, Indonesia memiliki jumlah
pendapatan perkapita yang di nilia masih berada dalam kelompok menengah
keatas.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statitik(BPS) pada tahun 2020,
Indonesia mengalami deflasi pada pertumbuhan ekonomi akibat dari adanya
pandemi Covid-19. Data tersebut menyebutkan bahwa terjadi kontraksi pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia yaitu sebesar -2,01. Selain itu, pada tahun
2020 anggaran belanja pemerintah pada alokasi anggaran bidang infrastruktur pun
ikut berkurang akibat pemerintah lebih memerhatikan alokasi anggaran pada
bidan Kesehatan. Kemudian, dengan adanya pandemi Covid-19 pemerintah
mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar(PSBB). Kebijakan
tersebut menghimbau seluruh warga untuk tetap berada dirumah dan menjalani
aktivitasnya dirumah. Pada tahun 2020 tersebut, tidak sedikit juga perusahaan
yang melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya. Akibatnya konsumsi
dan belanja masyarakat mengalami penurunan. Pandemi covid-19 ini juga
memberikan dampak pada sector pariwisata di Indonesia. Adanya pandemic
mengakibatkan pedapatan negara melalui pariwisata pun menurun. Warga negara
asing dilarang masuk ke Indonesia dan begitupun untuk warga nergara Indonesia,
mereka dilarang untuk pergi keluar negeri bahkan keluar kota sekalipun.
Kontraksi pertumbuhan ekonomi tersebut membuat pemerintah
menerapkan kebijakan baru yaitu dengan mengalokasikan dana APBN untuk
pemilihan ekonomi Indonesia dengan tujuan perekonomian indonesaia dapat
kembali pulih dan masyarakat sejahtera. Pemerintah pun memberikan kemudahan
pada kebijakan fiskal dan moneter untuk masyarakat. Terdapat tiga kebijakan
fiskal yang diberlakukan oleh pemerintah pusat yaitu Kementrian Keuangan
Republik Indonesia (Kemenkeu RI) yaitu sebagai berikut :
1. Pemerintah melakukan percepatan pada belanja agar menguatkan
reformasi untuk keluar dari middle income trap
2. Relaksaksi pajak penghasilan yang meliputi peringanan tarif Pph 21,
pembebasan impor Pph 22, pengurangan Pph 25, dan pemungutan
PPN dipercepat.
3. Relaksasi APBN untuk pemulihan ekonomi nasional dengan
mempersiapkan defisit sebesar lebih dari 3% dan akan
mengembalikannya lagi pada tahun 2023 dengan maksimal defisit
sebesat 3%
Kebijakan moneter yang dilakukan pemerintah pusat bekerja sama dengan
Bank Indonesia(BI) adalah dengan mancanangkan sistem pembayaran Indonesia
yang terdigitalisasi. Pada tahun 2021, Bank Indonesia(BI) telah merilis Quick
Response Code Indonesian Standard(QRIS). Quick Response Code Indoneisan
Standard ini telah membantu banyak UMKM yang ada di Indonesia. Dengan
menggunakan QRIS merchant UMKM dan penggunanya pun diberikan
kemudahan dalam hal pembayaran. Merchant UMKM hanya memerlukan satu
QR Code untuk melakukan penjualan dan pembeli hanya tinggal mengscan QR
tersebut dengan aplikasi dompet digital yang mereka gunakan untuk pembayaran.
Selain itu, kebijakan moneter lainnya yang dilakukan oleh pemerintah pusat
dalam hal ini adalah Kementrian Keuangan RI (Kemenkeu RI) adalah dengan
melaksakan kebijakan nilai tukar untuk menjaga kestabilan nilai tukar,
mengimplementasi Electronic Trading Platfom (ETP) Mulitimatching untuk pasar
uang rupiah dan valuta asing, memperkuat kebijakan transparansi suku bunga
dasar kredit, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, kementrian keuangan
merupakan tolak ukur stabilisasi perekonomian di Indonesia.

1.2 Profil Kementrian Keuangan


Kementrian keuangan merupakan suatu lembaga yang dibawahi dan
bertanggung jawab kepada presiden RI. Kementrian keuangan memiliki tugas
yaitu mengelola keuangan dan kekayaan negara untuk membangun presiden
sebagai kepala pemerintahan. Kementrian keuangan memiliki fungsi yaitu
sebagai berikut ;
• Tugas Kementerian Keuangan adalah merancang, merumuskan
dan menegakkan kebijakan anggaran, pajak, bea masuk dan cukai,
perbendaharaan, kekayaan negara, laporan keuangan, serta
manajemen risiko.
• Merumuskan, menetapkan dan menyampaikan kebijakan
keuangan dan sektor keuangan
• Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas, memberikan pelatihan dan
dukungan manajemen untuk semua aspek organisasi di bawah
Kementerian Keuangan.
• Pengelolaan kekayaan negara yang menjadi kewenangan
Kementerian
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua proyek di lingkungan
Kementerian Keuangan
• Memberikan bimbingan teknis dan pengawasan terhadap
pelaksanaan Kementerian Keuangan di daerah
• Mengelola teknologi dari transisi ke situs
• Pendidikan, pelatihan dan sertifikasi keterampilan di bidang
keuangan publik
• Dukungan substansial untuk semua aspek organisasi di
Kementerian Keuangan.
Visi dan misi dari kementrian keuangan adalah sebagai berikut :
Visi : Menjadi Pengelola Keuangan Negara untuk Mewujudkan Perekonomian
Indonesia yang Produktif, Kompetitif, Inklusif, dan Berkeadilan untuk
Mendukung Visi dan Misi Presiden dan Wakil Presiden
Misi :
• Menerapkan kebijakan fiskal yang responsif dan berkelanjutan.
• Mencapai tingkat pendapatan negara yang tinggi melalui pelayanan prima
serta pengawasan dan penegakan hukum yang efektif.
• Memastikan belanja negara yang berkeadilan, efektif, efisien, dan produktif.
• Mengelola neraca keuangan pusat yang inovatif dengan risiko minimum.
• Mengembangkan proses bisnis inti berbasis digital dan pengelolaan Sumber
Daya Manusia yang adaptif sesuai kemajuan teknologi.
PEMBAHASAN
2.1 Kegiatan Kementrian Keuangan
Undang-undang No. 17 tahun 2003 tentang keuangan yan menyatakan
bahwa presiden sebagai pemegang kekeuasaan keuangan negara memberikan
kuasa Menteri Keuangan yang bertugas untuk melakukan pengelola fiskal dan
wakil pemerintah yang bertanggungjawab atas kepemilikan kekayaan negara yang
dipisahkan, serta kepada Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna
Anggaran/Pengguna Barang Kementerian Negara/ Lembaga yang dipimpinnya.
Dengan demikian, Kementrian keuangan memilik kegiatan dalam pengelolaan
keuangan dan pengelola kekayaan negara dibawah kuasa presiden dan
bertanggungjawab kepada presiden.
UU Keuangan No. 17 Tahun 2013 memberikan mandat strategis kepada
Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah Republik Indonesia yaitu Kementerian
keuangan. Mandat tersebut meliputi:
• Penyusunan Anggaran APBN dan Rencana Perubahan APBN
• Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Keuangan Nasional
• Pelaksanaan dan Pelaksanaan Perjanjian Internasional di Bidang
Keuangan
• Pelaksanaan Penagihan Pajak Negara Berdasarkan Undang-undang Yang
Telah Ditetapkan.
• Bertindak sebagai Menteri Keuangan (BUN)
• Menyiapkan laporan keuangan untuk mempertanggungjawabkan
anggaran negara
• Melakukan tugas pengelolaan keuangan lainnya berdasarkan UU
Setelah itu, Kementerian Keuangan juga menangani tugas dan peran strategis
lainnya yang membantu presiden mewujudkan visinya melalui rencana
pembangunan nasional jangka menengah. Berdasarkan UU no. 18 Tahun 2020
menyebutkan bahwa Kementerian Keuangan harus melaksanakan 7 program
pembangunan, antara lain:
a) Penguatan fleksibilitas ekonomi untuk menjamin pertumbuhan yang
berkualitas dan merata
b) Pembangunan kawasan untuk mengurangi ketimpangan dan menjamin
kesetaraan
c) Revolusi spiritual dan perkembangan budaya
d) Menguatkan pembangunan infrastruktus sebagai dukungan pembangunan
ekonomi nasional dan pelayanan dasar.
e) Melaksanakan pembangunan lingkungan, pengembangan ketahanan
terhadap segala macam bencana dan perubahan iklim
f) Penguatan stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.

2.2 Pengelolaan Keuangan pada Kementrian Keuangan


2.2.1 Capaian Iku Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Sumber : Laporan Kinerja Kementrian Keuangan Tahun 2021

Dapat dilihat pada table capaian iku tingkat pertumbuhan ekonomi diatas
bahwa pada quartal 1 tahun 2021 pertumbuhan ekonomi diindonesia mengalami
kontraksi hingga menyentuh angka 0,70% yang dimana hal tersebut disebabkan
oleh adanya kenaikan jumlah pasien terpapar covid-19 akibat adanya libur natal
dan tahun baru. Kemudian, seiring dengan berjalannya waktu pada quartal 2 tahun
2021 pemerintah mulai mampu mengendalikan angka terpapar covid-19 sehingga
pertumbuhan ekonimi kembali mencapi angka 7.07%. Pada quartal 3 tahun 2021
pertumbuhan ekonomi di Indonesia kembali mengalami penurunan akibat
masuknya varian baru dari covid-19 yaitu varian delta yang membuat kegiatan
ekonomi di Indonesia kembali terhambat. Namun, lonjakan kasus covid-19
tersebut kembali dapat terkendalikan oleh pemerintah sehingga pada quartal 4
tahun 2021 pertumbuhan ekonomi di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Hal tersebut dikarenakan masyarakat mulai menjalani aktivitasnya seperti biasa
dan pandemic covid-19 telah beralih menjadi pra-pandemic yang dimana kegiatan
konsumsi dan produksi telah berjalan dengan baik seperti semula.
2.2.2 Capaian Sub-Iku Rasio Defisit pada PDB

Sumber : Laporan Kinerja Kementrian Keuangan Tahun 2021

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa persentase rasio defisit terhadap PDB
setiap quartalnya mengalami kenaikan. Hal tersebut dikarenakan kementerian
keuangan menaikan target defisit untuk tahun 2021 dapat melampaui tiga persen.
Penaikan target tersebut dilakukan untuk membantu memulihkan ekonomi
nasional. Kemudian reallisasi dari belanja pemerintah pada tahun 2021 juga
melebihi target. Belanja tersebut diperuntukan penanganan covid-19 dan untuk
pemulihan ekonomi. Namun, di tahun 2022 ini pemerintah mengusahakan untuk
mengendalikan defisit APBN dengan mengoptimalkan konsolidasi fiskal dan
pendisiplinan penerimaan fiskal. Dengan seperti itu, pemerintah dapat
mengembalikan defisit APBN keangka maksimal yaitu 3%.
2.2.3 Capaian Iku Rasio Utang terhadap PDB

Sumber : Laporan Kinerja Kementrian Keuangan Tahun 2021

Dapat dilihat dari gambar diatas bahwa rasio utang terhadap PDB di
Indonesia mencapai lebih dari 40%. Rasio utang terhadap Produk Domestik
Bruto(PDB) merupakan suatu rasio yang menunjukan perbandingan antara
besaran utang yang dimiliki oleh suatu negara terhadap PDB-nya. Semakin kecil
rasio tersebut maka semakin kecil juga risiko gagal bayar terhadap utang tersebut.
Pada tahun 2021, pemerintah memiliki rasio utang sebesar lebih dari 40% yang
dimana rasio tersebut belum melampaui 50% sehingga risiko gagal bayar pun
masih terbilang kecil. Peningkatan rasio utang tersebut dilakukan oleh pemerintah
sesuai dengan kebijakan pembiayaan penanganan covid-19 dan pemulihan
ekonomi. Surat Berharga Negara(SBN) menjadi sumber utama meningkatnya
utang pemerintah. Pada tahun 2022 ini, pemerintah akan mengupayakan untuk
memulihkan rasio hutang tersebut dengan mempertimbangkan risiko utang,
mengelola portofolio utang secara aktif, mengembangkan pasar untuk
menurunkan imbal hasil atas SBN, dan menghindari penyempitan ruang fiskal.
2.2.4 Capaian Iku Rasio Penerimaan Pajak terhadap PDB

Sumber : Laporan Kinerja Kementrian Keuangan Tahun 2021

Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa tren penerimaan pajak pada tahun
2021 meningkat setiap quartalnya. Hal tersebut dikarenakan semakin
membaiknya aktivitas sosial dan ekonomi di Indonesia pasca pandemic covid-19,
belanja pemerintah, produksi domestik, dan pemanfaatan insentif pajak pada masa
pandemic. Namun, Pph final yang diterima pemerintah mengalami kontraksi
akibat dari penurunan tarif pajak atas bunga obligasi dan penurunan tingkat suku
bunga. Pada tahun 2022 ini, pemerintah mengupayakan untuk memperbaiki rasio
penerimaan pajak terhadap PDB tersebut melalui percepatan reforamasi fiskal
dengan menjaga efektivitas reformasi perpajakan, pengoptimalan perndapatan
dari peningkatkan tax ratio dan inovasi pengelolaan aset.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, pengelolaan keuangan pada Kementrian
Keuangan di tahun 2021 dapat dikatakan jauh lebih baik dibandingkan dengan
tahun 2020. Pemerintah selalu mencari solusi untuk pemulihan ekonomi nasional
melalui pembangunan sampai dengan peningkatan ratio defisit. Peningkatan ratio
defisit dan ratio utang merupakan suatu hal yang memiliki risiko tinggi. Namun,
bagi pemerintah Indonesia peningkatan rasio tersebut justru digunakan untuk
penanganan covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional. tetapi, dengan adanya
peningkatan-peningkatan tersebut pemerintah tidak tinggal diam dan membiarkan
peningkatan itu tetap terjadi. Pemerintah akan memiliki program-program untuk
menurunka tingkat rasio tersebut dan mengembalikan target rasio seperti semula.
Dengan demikian, Kementrian Keuangan memiliki solusi disetiap langkah yang
diambilnya dalam pengelolaan keuangan dan pastinya pemerintah telah meninjau
segala risiko yang mungkin terjadi setelah pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Perbendaharaan KPPN Tuban. (n.d.). Profil Kementerian Keuangan.
Retrieved from Kementerian Keuangan RI Direktorat Jendral Perbendaharaan
KPPN Tuban: https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/tuban/id/profil/sejarah/114-
profil/2814-profil-kementerian-keuangan.html
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (2021). Laporan Kinerja Kementerian
Keuangan 2021. Retrieved from Kementerian Keuangan Republik Indonesia:
https://media.kemenkeu.go.id/getmedia/dcfbcb78-4d02-4875-9422-
4e48b426c6ff/2021-LAKIN.pdf?ext=.pdf
Kementerian Keuangan Republik Indonesia. (n.d.). Visi dan Misi. Retrieved from
Kementerian Keuangan Republik Indonesia:
https://www.kemenkeu.go.id/profile/visi-dan-misi
Kompas.com. (2022, April 27). Jumlah Penduduk di Indonesia 2022. Retrieved from
Kompas.com Jernih Melihat Dunia:
https://nasional.kompas.com/read/2022/04/27/03000051/jumlah-penduduk-
indonesia-2022#:~:text=Jumlah%20Kelahiran%3A%20691.259%20jiwa.
https://www.kemenkeu.go.id/profile/visi-dan-misi
Pratiwi, Y. R. (2022, Februari 24). Pemulihan Perekonomian Indonesia Setelah
Kontraksi Akibat Pandemi Covid-19. Retrieved from Kementerian Keuangan
Republik Indonesia: https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-banjarmasin/baca-
artikel/14769/Pemulihan-Perekonomian-Indonesia-Setelah-Kontraksi-Akibat-
Pandemi-Covid
19.html#:~:text=Dapat%20disimpulkan%20ekonomi%20di%20Indonesia,2020
%20yang%20sempat%20mengalami%20kontraksi.
LAMPIRAN
1.1 Hasil Turnitin

Anda mungkin juga menyukai