DISUSUN OLEH :
Yosinta Kocu
( 201601038 )
Dosen Pengampu :
SORONG
2022
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
anugrahnya yang diberikan kepada saya sehingga saya bisa menyusun makalah ini, sehubungan
dengan tugas yang harus dikerjakan yang diberikan oleh ibu Reni Permata, AMKeb.,
SKM.,M.Kes untuk mata kuliah Ekonomi Kesehatan.
Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu saya menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini
dan akhir kata saya ucapkan terimakasih.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR................................................................................................ 2
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Pusat................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Tidak hanya konsumsi, investasi juga mengalami penurunan dari 3,25 persen
menjadi 1,94 persen. Penurunan ini mempengaruhi perekonomian di Indonesia.
Penurunan investasi lebih besar atas pengaruh berkurangnya lapangan kerja. Aktivitas
perdagangan yaitu ekspor dan impor dengan pihak luar negeri juga mengalami
penurunan dari -0,87 persen menjadi -7,70 persen pada ekspor dan -7,69 persen menjadi -
17,71 persen pada impor. Meskipun ekspor dan impor terjadi penurunan yang drastis
mempengaruhi nilai dari ekspor neto pada saat kontraksi perekonomian.
4
dengan konsisten dan membangun kerja sama dengan seluruh komponen bangsa. Hal ini
tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Pusat namun harus didukung penuh oleh
Pemerintah Daerah sebagai peran utama pada pergerakan pemulihan ekonomi Indonesia
saat ini. Pemerintah Daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan
efektivitas pemulihan ekonomi serta memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan
kondisi sosial ekonomi masyarakatnya saat Pandemi terjadi. Pemerintah Daerah
mempunyai tolak ukur utama guna mendorong pemulihan perekonomian yaitu kebijakan
yang telah dirancang dalam APBD.
Masyarakat dan pelaku usaha juga memiliki peran strategis dalam pergerakan
pemulihan ekonomi Indonesia. Pemerintah memberikan kemudahan dalam kebijakan
fiskal maupun kebijakan moneter, kedua kebijakan ini dapat disambut dengan positif oleh
masyarakat dan pelaku usaha serta dapat bergerak maju sesuai rancangan Pemerintah
guna memulihkan ekonomi Indonesia yang telah mengalami kontraksi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Para ekonom menilai kondisi deflasi pada tahun 2020 sangat wajar karena adanya
pandemi Covid-19. Deflasi tidak hanya disebabkan oleh Indeks Harga Konsumen (IHK)
yang menurun tapi disebabkan oleh meningkatnya pengangguran.
6
B. Kebijakan Pemerintah Pusat Dalam Pemulihan Perekonomian
Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat adalah kebijakan fiskal dan
kebijakan moneter. Kebijakan ini direalisasikan bersama Pemerintah Daerah dan
masyarakat karena keduanya berperan strategis menjalankan kebijakan dengan lancar
bertujuan memulihkan perekonomian Indonesia.
7
persen. Relaksasi akan berkaitan dengan alokasi belanja antar organisasi, antar
fungsi, dan antar program serta mandatory spending. Relaksasi alokasi atau
realokasi Belanja Pemerintah Daerah, Pemberian Pinjaman kepada LPS,
Penerbitan SUN dan SBSN untuk dapat dibeli oleh Bank Indonesia , BUMN,
investor korporasi dan/atau investor ritel. Penggunaan sumber anggaran alternatif
antara lain SAL, dana abadi pendidikan, dan dana yang dikelola oleh Badan
Layanan Umum.
Berdasarkan kurva diatas menunjukkan bahwa kurva AD-AS yang terjadi disaat
Indonesia mengalami kontraksi. Pada saat Indonesia mengalami kontraksi yang
diakibatkan oleh menurunnya jumlah uang yang beredar menyebabkan kurva aggregat
demand bergeser ke kiri. Pada saat penurunan ekonomi adanya pergeseran titik
keseimbangan dari E1 menjadi E2 lalu perlahan bergerak menjadi E3.
8
Berdasarkan kurva diatas , kebijakan yang diberikan oleh Pemerintah dalam
rangka pemulihan perekonomian nasional dampak dari pandemi Covid-19 menyebabkan
Pemerintah melaksanakan kebijakan fiskal maupun kebijakan moneter. Pelaksanaan
kebijakan dengan defisit APBN meningkatkan belanja pemerintah serta pemberian
insentif pajak. Hal ini bertujuan agar masyarakat mampu mencukupi daya belinya
sehingga kurva aggregate demand (AD ) mengalami pergeseran ke kanan menjadi AD .
1 2
Hal ini menyebabkan kembalinya keawal output Y yang telah berubah menjadi Y , 1
9
BAB III
PENUTUP
Oleh karena itu, Pemerintah mengadakan kebijakan dalam berbagai aspek guna
memajukan perekonomian Indonesia. Pemerintah lebih fokus kepada kebijakan fiskal dan
moneter. Kebijakan fiskal yang diambil mempunyai banyak ragamnya salah satunya
insentif pajak yang sangat berpengaruh. Insentif pajak membuat para masyarakat merasa
keringanan akan kewajiban mereka dan tidak mempengaruhi perekonomian mereka
sehingga masyarakat tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya seperti sebelumnya.
Tidak hanya itu, Pemerintah melakukan kerja sama dengan Bank Indonesia untuk
memajukan kebijakan moneter. Kebijakan ini bertujuan menurunkan jumlah uang yang
beredar dan suku bunga pada bank. Ketika suku bunga mengalami penurunan pada saat
itu juga para investor menginvestasikan kepemilikan mereka kembali.
Semua kebijakan yang telah dirancang oleh Pemerintah memiliki tujuan agar
output pendapatan pada PDB dapat kembali seperti awal dan mengalani peningkatan,
tidak hanya itu tujuan lain adalah agar Indonesia mengalami inflasi kembali dan tingkat
pengangguran di Indonesia berkurang.
10
DAFTAR PUSTAKA
Sasaran Inflasi Tahun 2019, Tahun 2020, Dan Tahun 2021. Jakarta: Kementerian
Keuangan.
11