EKONOMI MAKRO
(KEBIJAKAN FISKAL)
Disusun Oleh :
AGRIBISNIS B
Assalamualaikum wr.wb
Puji syukur diucapkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari kelompok yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Kebijakan Fiskal”.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah bagi pembaca. Bagi
kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini,terima kasih.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian kebijakan fiskal
2. Mengetahui macam-macam kebijakan fiskal
3. Mengetahui apa saja instrumen kebijakan fiskal
4. Mengetahui tujuan pemerintah melakukan kebijakan fiskal
5. Mengetahui contoh kebijakan fiskal di Indonesia
6. Mengetahui kebijakan fiskal pemerintah di amsa pandemi Covid 19
2
BAB II
ISI
3
2.2 Macam-Macam Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang terbagi menjadi beberapa kategori.
Selengkapnya tentang macam-macam kebijakan fiskal adalah sebagai berikut:
1. Dari Segi Teoritis
Dari segi teoretis, jenis kebijakan fiskal di Indonesia terbagi 3, yaitu kebijakan fiskal
fungsional, terencana, dan insidental.
a. Kebijakan Fiskal Fungsional
Kebijakan fungsional adalah dengan meningkatkan kualitas perekonomian pada
tingkat makro yang efeknya hanya dapat dilihat dalam jangka panjang seperti
melihat akibat-akibat tidak langsung terhadap pendapatan nasional terutama guna
meningkatkan kesempatan kerja. Contohnya, dengan pemberian beasiswa
perguruan tinggi, bantuan keuangan awal, dan lainnya.
b. Kebijakan Fiskal Disengaja/Terencana
Kebijakan ini merupakan kebijakan dalam mengatasi masalah ekonomi yang
sedang dihadapi dengan cara memanipulasi anggaran belanja secara sengaja, baik
melalui perubahan perpajakan maupun perubahan pengeluaran pemerintah.Fungsi
kebijakan fiskal ini adalah untuk menangani masalah-masalah tertentu, seperti
epidemi dan krisis ekonomi. Misalnya, alokasi APBN untuk sektor kesehatan
selama pandemi.
Terdapat tiga bentuk kebijakan fiskal yang disengaja yaitu pertama, membuat
perubahan pada pengeluaran pemerintah. Kedua, membuat perubahan pada sistem
pemungutan pajak. Tiga, membuat perubahan secara serentak baik pada
pengelolaan pemerintah atau sistem pemungutan pajaknya.
c. Kebijakan Fiskal Tak Disengaja/Terencana
Kebijakan fiskal yang tidak sengaja merupakan kebijakan dalam mengendalikan
kecepatan siklus bisnis supaya tidak terlalu fluktuatif. Kebijakan ini melindungi
stabilitas ekonomi sektor non-pemerintah dalam bentuk keputusan atau aturan,
seperti penetapan harga eceran maksimum. Jenis kebijakan fiskal tak disengaja,
seperti proposal, pajak progresif, kebijakan harga minimum, dan asuransi
pengangguran.
2. Dari Segi Penerapan
Jenis kebijakan fiskal dari segi implementasinya ada 2, yaitu kebijakan fiskal
ekspansif dan kontraktif.
a. Kebijakan Fiskal Ekspansif
4
Pengertian kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan yang diambil pemerintah
saat ekonomi melemah dengan menaikkan anggaran belanja serta menurunkan
atau meniadakan pajak bagi sektor tertentu. Fungsi kebijakan fiskal ekspansif
adalah demi meningkatkan daya beli barang, sehingga perusahaan tetap bisa
melakukan produksi tanpa memecat pekerja.
b. Kebijakan Fiskal Kontaktif
Jenis kebijakan fiskal dari segi penerapan berikutnya adalah kebijakan fiskal
kontraktif, kebijakan menurunkan belanja pemerintah dan menaikkan pajak.
Fungsi kebijakan fiskal satu ini adalah untuk mencegah inflasi dan mengurangi
rasio dini.
5
agar lebih bergeliat, dalam artian pemerintah negara biasanya bersedia mengalami
defisit dengan meningkatkan belanja anggaran agar perekonomian bisa lebih
terdongkrak.Salah satu kelebihan kebijakan ini adalah mengatasi kelesuan dan
depresi pertumbuhan perekonomian. Sedangkan kekurangannya, negara selalu
dalam keadaan defisit.
d. Kebijakan Fiskal Dinamis
Jenis kebijakan ini merupakan kebijakan fiskal yang sifatnya lebih longgar atau
mudah dilakukan pengaturan saat kondisi berubah signifikan. Kegunaan
kebijakan ini adalah menyediakan pendapatan yang bisa digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pemerintah yang bertambah seiring berjalannya waktu.
6
alokasi anggaran dari satu sektor ke sektor lainnya. Misalnya di masa pandemi,
pemerintah dapat memprioritaskan anggaran untuk fasilitas kesehatan.
7
2.5 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia
1. Tax Amnesty
Contoh kebijakan fiskal di Indonesia pertama yaitu tax amnesty, pembebasan pajak
berupa pengurangan atau peniadaan dalam kurun waktu tertentu bagi masyarakat
yang mau melaporkan seluruh kekayaannya.
2. Subsidi BBM dan Gas
Contoh kebijakan fiskal yang kedua adalah subsidi BBM dan gas. Tujuan kebijakan
fiskal di bidang bahan bakar ini adalah memperlancar mobilitas dan transaksi
ekonomi masyarakat.
3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Contoh terakhir kebijakan fiskal adalah penetapan harga jual maksimum untuk
barang tertentu, yang disebut dengan kebijakan HET. Barang dengan HET umumnya
adalah obat-obatan dan sembako.
8
Kemenkeu juga menerbitkan PMK 23/2020 yang memberikan stimulus pajak untuk
karyawan dan dunia usaha yaitu pajak penghasilan karyawan ditangung Pemerintah,
pembebasan pajak penghasilan impor, pengurangan angsuran PPh Pasal 25. Disamping
itu, pemberian insentif/fasilitas Pajak Pertambahan Nilai yang terdampak Covid-
19.Presiden RI juga memberikan arahan agar Kementerian/Lembaga memprioritaskan
pembelian produk UMKM, mendorong BUMN memberdayakan UMKM dan produk
UMKM masuk e-catalog.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan materi diatas mengenai kebijakan fiskal,dapat disimpulkan bahwa:
• Kebijakan fiskal merupakan upaya pemerintah dalam mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik melalui pengeluaran dan pendapatan
pemerintah
• Kebijakan fiskal dapat bersifat kontraktif, ekspansif, atau netral tergantung pada
kondisi perekonomian, dan dapat mempengaruhi keseimbangan anggaran aktual
serta siklus ekonomi
• Tujuan dari kebijakan fiskal antara lain adalah untuk mengendalikan keseimbangan
ekonomi, mengarahkan keseimbangan anggaran, meningkatkan pengeluaran
konsumen, mengarahkan investasi, dan mengurangi kesenjangan anggaran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://www.ocbc.id/id/article/2021/08/12/kebijakan-fiskal-adalah
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-fiskal/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-kebijakan-fiskal/
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13017/Kebijakan-Fiskal-dan-Moneter-
Mengadapi-Dampak-COVID-19.html
11
PERTANYAAN DAN JAWABAN
12
3. Kelompok 4 Diska Afitasari
Bagaimana cara pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dengan kebijakan fiskal?
Jawab : Pemerintah dapat menjaga stabilitas harga dengan kebijakan fiskal melalui
beberapa cara:
• Kontrol Pengeluaran: Mengendalikan pengeluaran agar tidak terlalu tinggi sehingga
tidak mendorong inflasi yang berlebihan.
• Pajak: Menggunakan kebijakan pajak untuk mengatur permintaan agregat. Pajak
dapat dinaikkan untuk mengurangi belanja konsumen dan mencegah inflasi.
• Subsidi: Memberikan subsidi pada produk-produk pokok atau yang memiliki dampak
signifikan terhadap inflasi untuk menjaga agar harga tetap stabil.
• Pengendalian Moneter Bersama: Bekerja sama dengan otoritas moneter untuk
mengatur suku bunga dan jumlah uang yang beredar di pasar, sehingga mengurangi
tekanan inflasi.
Dengan menggunakan instrumen-instrumen fiskal ini, pemerintah dapat berusaha
menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya fluktuasi harga yang tidak terkendali.
13
Jawab : Peran utama pemerintah dalam menerapkan kebijakan fiskal untuk mengatur
aktivitas ekonomi meliputi:
• Stimulus Ekonomi: Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk merangsang
pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan belanja publik, mengurangi pajak, atau
memberikan insentif kepada sektor-sektor tertentu.
• Pengaturan Inflasi: Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk mengendalikan
tingkat inflasi dengan mengatur tingkat pengeluaran atau pajak agar tidak terlalu
tinggi yang dapat memicu inflasi yang tidak diinginkan.
• Pengentasan Ketidakseimbangan Ekonomi: Melalui kebijakan fiskal, pemerintah
dapat mengurangi ketidakseimbangan ekonomi seperti defisit anggaran atau neraca
perdagangan yang tidak seimbang.
• Distribusi Kekayaan: Kebijakan fiskal juga digunakan untuk menciptakan distribusi
kekayaan yang lebih merata dalam masyarakat, misalnya dengan mengenakan pajak
yang lebih tinggi pada golongan tertentu untuk mendukung program-program sosial.
• Pemerintah memainkan peran kunci dalam mengontrol dan mengatur aktivitas
ekonomi melalui kebijakan fiskal untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang
diinginkan dalam suatu negara.
14
kepada yang membutuhkan atau program pengangguran untuk merespons kondisi
ketenagakerjaan yang sulit.
Melalui kebijakan fiskal, pemerintah bisa merespons dan mengurangi resiko ekonomi
yang dapat mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
15
• Peningkatan Pajak: Menaikkan pajak dapat mengurangi daya beli masyarakat,
sehingga mengurangi permintaan barang dan jasa. Hal ini dapat membantu
mengendalikan inflasi.
• Pengendalian Utang Publik: Mengurangi defisit anggaran atau mengelola utang publik
dapat membantu mengurangi tekanan inflasi yang mungkin timbul karena
ketidakstabilan keuangan.
• Regulasi Harga: Pemerintah dapat mempertimbangkan regulasi harga pada barang-
barang tertentu yang menjadi penyebab utama inflasi agar harga tetap terkendali.
Kebijakan-kebijakan ini harus diimplementasikan dengan hati-hati untuk memastikan
bahwa mereka tidak menghambat pertumbuhan ekonomi atau keberlangsungan stabilitas
jangka panjang. Perlu keseimbangan yang tepat dalam menangani inflasi tanpa
mengorbankan pertumbuhan ekonomi yang sehat.
16
Melalui berbagai metode tersebut, pemerintah atau lembaga terkait dapat menentukan
apakah kebijakan fiskal yang diterapkan memberikan dampak positif atau negatif
terhadap pertumbuhan ekonomi serta efektivitasnya dalam mencapai tujuan-tujuan
ekonomi yang diinginkan.
17
• Stimulasi Ekonomi: Pengeluaran publik yang lebih tinggi, terutama dalam
infrastruktur dan proyek-proyek pembangunan, dapat merangsang aktivitas
ekonomi. Hal ini menciptakan peluang kerja baru, meningkatkan permintaan akan
barang dan jasa, dan akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi.
• Investasi dalam Keterampilan dan Pendidikan: Anggaran belanja publik yang
dialokasikan untuk bidang pendidikan dan pelatihan keterampilan meningkatkan
kualitas tenaga kerja. Tenaga kerja yang lebih terampil dan terdidik memiliki potensi
untuk mendukung inovasi, produktivitas, dan pertumbuhan jangka panjang.
• Dukungan terhadap Sektor-sel Tertentu: Pemerintah dapat mengalokasikan anggaran
untuk mendukung sektor-sektor tertentu yang dianggap strategis atau memiliki
potensi pertumbuhan tinggi. Dukungan ini bisa berupa insentif pajak, subsidi, atau
program lainnya yang mendorong pertumbuhan sektor tersebut.
• Pengaruh pada Konsumsi dan Investasi Swasta: Anggaran belanja publik yang tepat
dan efisien dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat dan bisnis. Ini bisa
mendorong konsumsi lebih tinggi oleh masyarakat dan meningkatkan investasi
swasta, yang secara keseluruhan akan mendukung pertumbuhan ekonomi.
19
• Dampak Buruk Subsidi: Subsidi yang diberikan oleh pemerintah terkadang dapat
menciptakan ketergantungan, merugikan efisiensi, dan menghambat inovasi dalam
sektor pertanian.
• Pemilihan Kebijakan yang Tepat: Tidak semua kebijakan fiskal akan memberikan
hasil yang diinginkan. Kadang-kadang sulit untuk memilih kebijakan yang tepat
yang benar-benar mampu menjaga stabilitas harga tanpa menimbulkan distorsi pasar
atau dampak negatif lainnya.
• Pendekatan Jangka Panjang vs. Jangka Pendek: Beberapa kebijakan fiskal mungkin
berhasil dalam jangka pendek namun tidak berkelanjutan dalam jangka panjang.
Misalnya, intervensi harga yang terlalu sering bisa merugikan mekanisme pasar yang
sehat.
20
REKAP NILAI
Darul Asmawan
21
30 84 84 84 84
31 80 80 80 80
32 84 84 83 83
33 83 82 82 80
34 83 83 84 84
35 85 85 85 85
36 83 83 84 84
37 84 83 84 83
38 82 82 83 83
39 83 84 84 82
Nilai rata-rata 83,41
Rani Wahyuningsih
22
19 85 84 80 85
20 84 84 84 84
21 83 83 83 83
22 82 82 82 83
23 80 80 80 80
24 84 83 84 83
25 83 83 83 83
26 84 84 84 85
27 85 85 85 85
28 89 90 89 89
29 84 84 84 84
30 84 84 84 84
31 80 80 80 80
32 84 84 84 83
33 83 82 82 82
34 83 83 84 84
35 84 85 85 85
36 83 83 84 84
37 84 83 84 83
38 82 82 83 83
39 83 84 84 82
Nilai rata-rata 83,52
23
LAMPIRAN PPT
24
25
26
27
28
29