DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ” Kebijakan Fiskal dalam Ekonomi Syariah “ dan alhamdulillah tepat
pada waktunya. Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dosen
untuk menunjang mahasiswa agar dapat lebih memahami mengenai Ekonomi
Syariah.
Namun, kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang dibahas, mengigat
akan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki masih terbatas, Untuk itu
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah selanjutnya.
Kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-
pihak yang membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini khususnya Ibu
dosen yang telah memberikan kepercayaan kepada kami untuk menyusun
makalah ini, beserta temen-teman seperjuagan.
Ttd
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...........................................................................................2
1.3. Tujuan .............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1.......................................................................................................................... Pe
ngertian Kebijakan Fiskal ...............................................................................
2.2.......................................................................................................................... Ins
trumen Fiskal dalam Ekonomi Syariah ..........................................................
2.3.......................................................................................................................... Be
ntuk Kebijkan Fiskal ......................................................................................
BAB III PENUTUP
3.1..........................................................................................................................Kes
impulan............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
3
Untuk mengatasi ketimpangan tersebut dibutuhkan adanya
intervensi pemerintah. Salah satu bentuk intervensi pemerintah
adalah kebijakan fiskal. Untuk mencapai kesuksesan kebijakan fiskal
diperlukan adanya analisa kesuksesan Khalifah Umar bin Abdul
Aziz dalam memimpin negaranya. Pada masanya, tidak terjadi
ketimpangan ekonomi, bahkan penyalur zakat bingung akan
menyalurkan zakat kemana karena asnaf penerima zakat hampir
punah. Selain itu pembangunan infrastruktur pada masanya sangat
berkembang pesat dan tidak ditemukan lingkungan kotor yang
menimbulkan penyakit.
Jika ditelaah terlihat bahwa rahasia Umar bin Abdul Aziz adalah
kebijakan yang berlandaskan maqashid syariah. Maqashid syari’ah
sangat penting dalam ekonomi Islam dan menduduki tempat yang
amat penting dalam menentukan hukum. Banyak hal baru yang
muncul dan belum tertera dalam fiqih. Hal tersebut menjadikan
maqashid sebagai jalan utama untuk menentukan hukum. Diperlukan
kriteria dan standar agar bisa menentukan maqashid hingga terbebas
dari hawa nafsu dan kepentingan dunia semata.
Secara umum kebijakan fiskal yang diterapkan di Indonesia
sebagai negara berkembang adalah kebijakan yang ekspansif dengan
menggunakan instrument anggaran defisit (Abimanyu, 2011).
Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat
pemerintah untuk mengarahkan ekonomi suatu negara melalui
pengeluaran dan pendapatan pemerintah berupa pajak. Dalam
keadaan krisis dan kelesuan sektor riil, sumber dana yang diperoleh
dari pajak masih kurang, pengambilan utang yang terlalu besar akan
mendorong peningkatan biaya bunga dan beban utang dimasa depan
(Ma’ruf, 2008).
Hasil laporan state of world populatin (2018), negara maju di
Asia, Eropa dan Amerika Utara, memiliki fertilitas rendah dalam
waktu yang lama. Mereka cenderung memiliki tingkat pendidikan
4
dan pendapatan yang lebih tinggi serta mewujudkan hak- hak
perempuan seperti hak reproduksi dasar. Untuk meringankan
kekhawatiran pemerintah tentang populasi menua maka dilakukan
pemotongan layanan kesehatan untuk mengurangi fertilitas (C,
2011). Indonesia harus mampu mendesain sistem anggaran dengan
baik ditahun 2020, karena jumlah populasi tahun 2000 di Indonesia
diusia 55 tahun hingga 60 tahun sebanyak 10 dan 7 persen (BKKBN,
2018). Sehingga pemerintah harus dapat mengatasi masalah
anggaran akibat meledaknya pengeluaran pemerintah karena
kepadatan penduduk. Pentingnya pengelolaan kebijakan fiskal yang
tepat dengan tujuan dalam meningkatkan perekonomian daerah.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian kebijakan fiscal
2. Untuk mengetahui dan memahami instrument fiscal dalam ekonomi
syariah?
3. Untuk mengetahui dan memahami bentuk-bentuk kebijakan fiscal?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
cukup untuk memastikan penyerapan tenaga kerja penuh, maka
pemerintah dalam ruang lingkup fiscal harus meningkatkan anggaran
belanja negaranya dan memotong pajak. Sebaliknya, ketika
permintaan agregat berlebihan sehingga berisiko meningkatkan
inflasi, maka pemerintah harus memotong anggaran belanja dan
meningkatkan penerimaan pajak. Kebijakan semacam itu akan
menciptakan perekonomian yang lebih stabil dan menguntungkan
semua komponen masyarakat.
Jika pengeluaran pemerintah lebih besar dari penerimaan
pajak pada periode waktu tertentu, umumnya satu tahun, maka
pemerintah mengalami defisit anggaran. Sebaliknya jika penerimaan
pajak lebih tinggi disbanding pengeluaran pemerintah, maka
pemerintah mengalami surplus anggaran. Pemerintah membiayai
defisit anggaran dengan meminjam, sedangkan ketika terjadi surplus
anggaran, beban hutang pemerintah relatif lebih ringan (Mishkin,
2008: 15-16).
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah dalam
mengelola keuangan negara sedemikian rupa sehingga dapat menu
njang perekonomian nasional: produksi, konsumsi, investasi,
kesempatan kerja, dan kest abilan harga. Artinya keuangan negara
tidak hanya penting untuk membiayai tugas rutin pemerintah saja,
tetapi juga sebagai “sarana” untuk mewujudkan sasaran
pembangunan: pertumbuhan ekonomi, kestabilan dan pemerataan
pendapatan (Gilarso, 2004: 148).
Kebijakan fiskal merupakan salah satu subbidang
pengelolaan keuangan Negara yang demikian luas, di samping
subbidang pengelolaan moneter, dan sub bidang pengelolaan
kekayaan negara. (Suminto, 2004)
Teori ekonomi mendefinisikan kebijakan fiscal ekspansif
sebagai peningkatan subsidi pemerintah. Dengan kenaikan subsidi
pemerintah menyebabkan pengeluaran pemerintah meningkat,
7
sehingga mampu mendorong naiknya tingkat investasi (Romer,
2001).
Prinsip-prinsip ekonomi Islam yang mengakui
kebebasan manusia atas nilai-nilai tauhid, hak memiliki harta atas
dasar kemaslahatan, melarang penumpukan harta, serta distribusi
kekayaan justru yang sesuai dengan sifat dasar dan kebutuhan
manusia. Terkait dengan pemenuhan kebutuhan manusia, maka
dalam Islam telah diatur mekanismenya dalam suatu negara. Peran
Negara Islam sangat signifikan dalam menjamin kesejahteraan dan
kebutuhan rakyatnya. Dalam rangka menjamin kesejahteraan rakyat,
negara akan melakukan berbagai kebijakan. Kebijakan tersebut
dinamakan kebijakan fiskal.
8
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
10