Anda di halaman 1dari 13

Makalah Hukum Keuangan Negara

“ Kebijakan Fiskal “

Disusun oleh kelompok genap :

1. RENDI KURNIAWAN 202030006


2. DICKA SETIAWATY 202030082
3. LUKMAN JAYA RANSE 202030132
4. NATALIA PAINGI 202030044
5. PUTRI WULANDARI 202030080
6. SITTI NURHALIZA GORO 202130266
7. IDI SUSANTO 202030112

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat

menyelesaikan Tugas Makalah Hukum Keuangan Negara yang

berjudul “ Kebijakan Fiskal Keuangan Negara ” . Makalah ini penulis

buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Mata Kuliah Hukum

Keuangan Negara.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak

kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan

saran untuk kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini bisa

memberikan informasi bermanfaat bagi kita semua. Penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang telah

membaca makalah ini hingga akhir. 

Kendari Mei 2023

penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................4

1.1 Latar Belakang............................................................................4

1.3 Tujuan..........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................6

2.1 Definisi Kebijakan Fiskal............................................................6

2.1 Tujuan kebijakan Fiskal..............................................................7

1.3 Jenis-jenis kebijakan Fiskal.........................................................9

1.4 Instrumen Kebijakan Fiskal.......................................................10

BAB III PENUTUP...............................................................................12

3.1 Kesimpulan................................................................................12

Daftar Pustaka.........................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara berperan untuk mengatur kegiatan ekonomi agar terjaga


stabilitas ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya sehingga tidak mengalami
kemiskinan dan pengangguran. Campur tangan negara merupakan suatu
bentuk tanggung jawab negara dalam menjamin kemaslahatan rakyat.
Dalam masyarakat terdapat beragamjenis manusia dengan tingkat
keterampilan dan kemampuan ekonomi yang berbeda sehingga secara
alamiah terjadi kesenjangan. Untuk itu diperlukan keadilan distribusi
sumber daya agarkesenjangan ini dapat diperkecil. Adanya pelayanan-
pelayanan vital bagi seluruh warga namun penyelenggaraannya oleh
swasta sangat mahal yang tidak terjangkai kalangan tidak mampu,
misalnya layanan pendidikan dan kesehatan. Pemerintah mendirikan
sekolah-sekolah negeri yang murah atau memberi beasiswa bagi yang
kurang mampu dan memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang
kurang mampu.
Dari Pemaparan di atas, menunjukkan bahwa campur tangan
pemerintah (negara) secara proporsional dan efektif dapat dilakukan dalam
bentuk kebijakan fiskal. Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa
kebijakan fiskal memegang peranan yang sangat penting dalam
menunjang kestabilan ekonomi suatu negara.
Kebijakan fiskal adalah aturan atau strategi yang dilakukan pemerintah
untuk menjaga pemasukan dan pengeluaran negara agar tetap stabil
sehingga negara bisa terus bertumbuh. Bisa dikatakan kebijakan fiskal
adalah kebijakan dari pemerintah yang memengaruhi perekonomian
negara lewat perubahan penerimaan dan pengeluaran pemerintah sesuai
yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN).
Tujuan utama kebijakan fiskal adalah untuk menentukan arah, tujuan,
sasaran, dan prioritas pembangunan nasional serta pertumbuhan
perekonomian bangsa. 
Kebijakan fiskal sendiri dari segi penerapannya dibagi dalam dua jenis
yakni Kebijakan Fiskal Ekspansif dan Kebijakan fiskal kontraktif. Jenis
kebijakan fiskal yang pertama ini dilakukan dengan menaikkan belanja
negara dan menurunkan tingkat pajak. Ketika kebijakan fiskal ini dilakukan,
diharapkan daya beli masyarakat yang sebelumnya lesu akan kembali naik
sehingga roda perekonomian berputar makin kencang. Tujuan lainnya
adalah mengurangi tingkat pengangguran sehingga mendorong
pertumbuhan ekonomi yang sehat. Berlawanan dengan jenis pertama,
kebijakan fiskal kontraktif dilakukan untuk menurunkan daya beli
masyarakat dan mengatasi inflasi dengan menurunkan belanja negara
serta menaikkan tingkat pajak. Biasanya, jenis kebijakan fiskal ini akan
dilakukan jika pemerintah melihat kondisi perekonomian sedang ekspansi
yang mulai memanas demi menurunkan tekanan permintaan.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa Definisi dari Kebijakan Fiskal ?

2. Apa Tujuan dari kebijakan fiskal ?

3. Apa saja Jenis-jenis kebijakan fiskal ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Definisi Dari Kebijakan Fiskal

2. Mengetahui Tujuan Dari Kebijakan Fiskal

3. Mengetahui jenis-jenis kebijakan fiskal


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kebijakan Fiskal

Di Indonesia terdapat dua kebijakan ekonomi yang pernah dikeluarkan


pemerintah guna menjaga kestabilan ekonomi negara. Dua kebijakan
tersebut adalah kebijakan fiskal dan moneter.

Merujuk dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kebijakan fiskal adalah


kebijakan mengenai pajak, penerimaan lain, utang-piutang dan
pengeluaran pemerintah dengan tujuan tertentu, seperti menunjang
kestabilan ekonomi, keseimbangan moneter, peningkatan pembangunan
ekonomi, dan perluasan kesempatan kerja. Sederhananya, kebijakan fiskal
adalah kebijakan yang dikeluarkan pemerintah demi menjaga pemasukan
dan pengeluaran agar tetap stabil dan terciptanya ekonomi yang terus
tumbuh.

Melalui kebijakan fiskal pemerintah dapat melakukan penyesuaian


terhadap penerimaan dan pengeluaran negara demi mencapai kestabilan
ekonomi dan pembangunan.
Merujuk Pasal 3 Ayat (4) UU No. 17/2003, kebijakan fiskal terkait
anggaran (APBN) mempunyai fungsi otorisasi, perencanaan, pengawasan,
alokasi, distribusi dan stabilisasi. Fungsi otorisasi menjelaskan bahwa
anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan
belanja pada tahun yang bersangkutan.

Biasanya pemerintah dalam menerapkan kebijakan fiskal akan


mengubah besaran pajak yang merupakan salah satu instrumen kebijakan
fiskal dan berperan sebagai sumber pendapatan negara guna membiayai
pembangunan.

Jadi, jika melihat pembangunan jalan, terminal, stasiun, halte, dan lainnya,
semua pembangunan itu bersumber dari pendapatan pajak pemerintah.
2.1 Tujuan kebijakan Fiskal

Berikut ini beberapa tujuan kebijakan fiskal yang dikeluarkan


pemerintah Indonesia.

1) Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

Salah satu permasalahan ekonomi di Indonesia yang sampai saat


ini masih terus dibenahi adalah masalah pengangguran akibat dari
kualitas SDM yang kurang.

Kebijakan fiskal dipercayai dapat mengatasi permasalahan


pengangguran melalui program peningkatan kualitas SDM. Dari
adanya program peningkatan kualitas SDM diharapkan bagi tenaga kerja
di usia produktif telah memiliki keahlian sehingga mampu bersaing di
dunia kerja.

Akhirnya permasalahan pengangguran dapat diatasi dari adanya


kebijakan fiskal.

2) Mengendalikan stabilitas harga

Kenaikan harga barang bisa datang dari berbagai aspek, mulai


dari demand pasar hingga terjadinya penimbunan dan monopoli yang
dilakukan beberapa oknum. Disini pemerintah mengeluarkan kebijakan
fiskal salah satu tujuannya untuk menindaki hal-hal yang dilakukan
para oknum tersebut sehingga membuat harga barang naik.

Salah satu tujuan dari kebijakan fiskal adalah mengendalikan harga


barang agar tetap terjangkau bagi masyarakat dan menghindari naik-
turun harga barang akibat dari oknum yang tidak bertanggung jawab.

3) Menjaga serta mengembangkan perekonomian negara

Seperti dijelaskan sebelumnya, jika kebijakan fiskal dengan


mengatur penerimaan dan pengeluaran negara bertujuan agar
ekonomi suatu negara terus bertumbuh.
Oleh karena itu, diterapkannya kebijakan fiskal diharapkan dapat
mengeluarkan banyak inovasi baru dan membawa pengaruh bagi
seluruh perekonomian negara, sehingga perekonomian negara terus
bertumbuh dengan baik.

4) Terwujudnya keadilan sosial

Melalui kebijakan fiskal yang mengatur penerimaan dan


pengeluaran negara adalah demi mewujudkan kesejahteraan dan
perlindungan sosial.

Salah satu tindakan yang pernah dilakukan untuk mewujudkan


keadilan sosial adalah dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional yang
dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan supaya masyarakat ekonomi
bawah dan rentan mampu bertahan akibat dari Covid-19.

Hal ini akan mewujudkan keadilan sosial yang dirasakan seluruh


masyarakat Indonesia.

5) Mendorong laju investasi

Tujuan terakhir dari kebijakan fiskal adalah untuk menciptakan


iklim investasi yang lebih baik bagi pelaku pasar modal.

Salah satu transaksi terbesar dalam perekonomian Indonesia


bersumber dari investasi yang masuk.

Dengan keadaan ekonomi yang stabil akibat kebijakan fiskal


ternyata dapat mendorong laju investasi suatu negara. Terciptanya
kepercayaan dari investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya,
sehingga negara juga akan memperoleh pajak yang lebih besar lagi
dengan banyaknya investor yang masuk.
1.3 Jenis-jenis kebijakan Fiskal

Jenis kebijakan fiskal di Indonesia terbagi menjadi dua kategori


diantaranya, yaitu:

1. Kebijakan Fiskal dari Segi Teoretis

Dari segi teoretis, jenis kebijakan fiskal terbagi lagi menjadi tiga, yaitu:

- Kebijakan Fiskal Fungsional

Kebijakan fiskal fungsional adalah kebijakan yang dikeluarkan


untuk meningkatkan kualitas ekonomi makro. Dampak dari kebijakan
fiskal teoritis baru terlihat dalam jangka panjang.

Contoh dari kebijakan fiskal fungsional dapat dilihat dari pemberian


beasiswa kuliah, bantuan pendanaan startup, dan sebagainya.

-Kebijakan Fiskal Disengaja

Kebijakan fiskal disengaja adalah kebijakan yang dilakukan


dengan memanipulasi anggaran negara. Kebijakan fiskal disengaja
biasanya diterapkan untuk menghadapi suatu permasalahan seperti
pandemi dan krisis ekonomi.

Contoh dari kebijakan fiskal disengaja dapat dilihat dari alokasi APBN
di sektor kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

-Kebijakan Fiskal Tidak Disengaja

Kebijakan satu ini berupa keputusan atau penetapan guna


melindungi stabilitas ekonomi di sektor non-pemerintah.

Contoh dari kebijakan fiskal tidak disengaja adalah penetapan harga


eceran tertinggi.
2. Kebijakan Fiskal Melalui Segi Penerapan

Kebijakan fiskal melalui segi penerapan dibagi menjadi 2, yaitu:


- Kebijakan Fiskal Ekspansif

Kebijakan fiskal ekspansif adalah kebijakan dengan


menaikkan anggaran belanja serta menurunkan atau mentiadakan
pajak di sektor tertentu.

Kebijakan ini diberlakukan saat kondisi ekonomi negara melemah


demi meningkatkan daya beli barang, agar perusahaan dapat
bertahan tanpa adanya pemecatan.

-Kebijakan Fiskal Kontraktif

Kebalikan dari kebijakan fiskal ekspansif, kebijakan fiskal


kontraktif diberlakukan dengan menurunkan belanja pemerintah
dan menaikkan wajib pajak.

Diberlakukannya kebijakan fiskal ekspansif adalah untuk


mencegah inflasi dan mengurangi rasio gini.

1.4 Instrumen Kebijakan Fiskal

Saat menerapkan kebijakan fiskal, terdapat instrumen-instrumen di


dalamnya yang dimanfaatkan untuk menjaga kestabilan ekonomi negara.
Berikut ini instrumen kebijakan fiskal, yaitu:

- Pajak
Pajak merupakan instrumen kebijakan fiskal yang paling utama. Dari
pajak, pemerintah dapat mewujudkan tujuan diberlakukannya kebijakan
fiskal.

Pemerintah akan melakukan manipulasi pajak dalam bentuk penambahan,


pengurangan, penundaan, sampai peniadaan.

-Obligasi publik

Instrumen kebijakan fiskal yang kedua adalah obligasi publik atau


dikenal surat utang bagi warga negara. Surat utang ini terkenal dalam
investasi. Disini pemerintah akan menawarkan surat utang negara pada
masyarakat yang memiliki dana. Lalu jika masyarakat membeli surat utang
negara, maka negara akan mencicil utang tersebut beserta bunga
pinjamannya.

Salah satu contohnya adalah SBN Ritel atau Surat Berharga Negara
yang diperjual belikan. Surat ini diperdagangkan sebagai produk investasi.

Bagi masyarakat yang membeli surat utang ini akan berperan langsung
dalam pembiayaan anggaran penerimaan negara.

- Pengeluaran belanja

Pada konteks negara, pemerintah memiliki hak untuk mengurangi


pengeluaran belanja negara di sektor tertentu bila neraca pembayaran
negara memiliki defisit. Hal ini dilakukan dengan penundaan THR bagi
PNS.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Salah satu kebijakan ekonomi di indonesia adalah Kebijakan fiskal.


Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah dalam mengatur setiap
pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan untuk menjaga
stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.
Daftar Pustaka

https://landx.id/blog/pengertian-tujuan-serta-perbedaan-kebijakan-fiskal-dan-moneter/

https://www.bpk.go.id/assets/files/storage/2013/12/file_storage_1386161145.pdf

https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/08/12/kebijakan-fiskal-adalah

Anda mungkin juga menyukai