Disusun Oleh :
Ahmadi Riski (1802
Dimas Adytia Pratama (1802112432)
Surya Natullah (1802
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang. Kami
panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-
NyA kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang kebijakan Fiskal dan
Moneter. Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi
untuk pembaca.
penulis
.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan Pembahasan.........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................1
2.1.............................................................................................................................................
2.2 ...........................................................................................................................................
2.3 ...........................................................................................................................................
2.4 ...........................................................................................................................................
2.6 ...........................................................................................................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................................................
Kesimpulan...............................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Berbicara soal negara, tentu tidak bisa dilepaskan dari cabang ilmu pengetahuan sosial lainnya
yaitu ilmu politik. Melalui ilmu politik ini individu-individu yang terlibat dalam organisasi yang
disebut sebagai negara dapat memainkan perannya untuk mengatur sebuah negara agar dapat
mencapai tujuannya yang telah dicita-citakan melalui semua kebijakan, termasuk kebijakan
ekonomi.
Pentingnya perekonomian dibagi menjadi tiga bagian yang pertama, pentingnya ilmu ekonomi
untuk perseorangan (individu), kedua pentingnya ilmu ekonomi untuk dunia usaha, dan ketiga,
pentingnya ilmu ekonomi untuk bangsa dan Negara. [1]
Krisis global dapat membuat keadaan perekonomian di berbagai Negara sangat
menghawatirkan dan membuat tingkat perekonomian menerun tajam, yang mengakibatkan suasana
ketidakpastiannya sangat tinggi terhadap masa depan suatu Negara yang mengalaminya. Untuk
mengatasi dan mencegah terjadinya krisis global Negara Indonesia melakukan kebijakan-kebijakan
yang bertujuan agar kondisi perekonomian Indonesia pulih kembali.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak definisi yang menjelaskan pengertian kebijakan fiskal, Adapun arti fiskal menurut
Muhammad adalah salah satu bagian atau instrumen ekonomi publik. "Lebih jauh Muhammad
mengatakan"kebijakan fiskal merupakan suatu kebijakan yang berkaitan dengan ketentuan pemeliharaan
dan pembayaran dari sumber-sumber yang dibutuhkan untuk memenuhi fungsi-fungsi publik dan
pemeliharaan Yuswar Zainul Basri dan Mulyadi Subri mengatakan kebijaksanaan fiskal adalah
kebijaksanaan yang dilakukan pemerintah berkaitan dengan penerimaan (pendapatan) dan pengeluaran
(belanja) uang oleh pemerintah.
Kebijakan moneter merupakan salah satu cara yang dilakukan guna mengatasi permasalahan
ekonomi dengan tujuan utama nilai rupiah yang stabil, sesuai yang tertera pada UU No. 3 tahun 2004
pasal 7 tentang Bank Indonesia. Dari pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa, kebijakan
moneter adalah upaya atau tindakan Bank Sentral sebagai pengambil kebijakan dalam mempengaruhi
variabel-variabel moneter untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu. Variabel-variabel dari kebijakan
moneter yang dimaksud adalah uang beredar, suku bunga, kredit dan nilai tukar. Selain yang disebut
sebelumnya, kebijakan moneter juga memiliki beberapa tujuan lain, yaitu penyediaan lapangan kerja,
stabilitas harga, dan keseimbangan neraca pembayaran (Natsir, 2008:3).
2
berkeadilan dan berdampak pada terciptanya Kemakmuran ekonomi rakyat yang sesuai amanat
Undang-Undang Dasar 1945 dan Pancasila
2. memelihara stabilitas ekonomi sehingga pendapatan nasional dapat ditingkatkan sesuai dengan
penggunaan sumber daya dan efektifitas kegiatan masyarakat tanpa harus mengabaikan
redistribusi pendapatan dan upaya kesempatan kerja.
2) Open market policy (politik pasar terbuka atau operasi pasar terbuka)
Politik pasar terbuka artinya kebijakan untuk memperjualbelikan surat-surat berharga oleh
Bank Indonesia di pasar uang.
Pada waktu perekonomian mengalami resesi, maka uang yang beredar perlu diadakan
penambahan untuk mendorong kegiatan ekonomi yaitu dengan cara membeli surat-surat
berharga. Pada waktu inflasi, untuk mengurangi kegiatan ekonomi yang berlebihan, uang yang
beredar harus dikurangi dengan cara menjual surat-surat berharga.
3
Agar operasi pasar terbuka dapat berjalan dengan baik dan berhasil sesuai yang diharapkan,
yakni pertumbuhan ekonomi yang tinggi, maka harus diciptakan keadaan perekonomian di
mana:
a) bank umum tidak memiliki kelebihan cadangan minimum.
b) dalam perekonomian telah tersedia cukup banyak surat-surat
berharga yang diperjualbelikan.
3) Cash Receive Ratio (politik cadangan kas atau giro wajib minimum)
Politik cadangan kas artinya kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan cadangan kas yang
harus ada di bank-bank umum. Apabila kondisi perekonomian terjadi kenaikan harga (inflasi),
maka bank sentral dapat menaikkan cadangan kas minimumnya sehingga uang yang beredar
dapat dikurangi. Sebaliknya jika kondisi perekonomian sedang lesu, maka pemerintah dapat
menurunkan cadangan kas minimumnya, sehingga uang yang beredar bertambah karena
banyaknya pinjaman yang diberikan kepada masyarakat. Akibat dari naiknya cadangan kas,
maka kemampuan bank umum untuk memberikan pinjaman berkurang atau bank umum tidak
mampu memberikan pinjaman dan sekaligus dana yang menganggur di bank semakin
bertambah.
4
b) Politik Uang Longgar
Politik uang longgar, yaitu politik bank sentral untuk menambah jumlah uang yang beredar,
bisa dilakukan dengan cara:
- Membeli surat-surat berharga dari masyarakat (politik pasar terbuka)
- Menurunkan suku bunga (politik diskonto)
- Menurunkan cadangan kas minimum (politik cadangan kas)
- Memperlonggar syarat pemberian kredit (politik kredit longgar)
5
harga secara terus menerus), sehingga anggaran harus menyesuaikan kenaikan harga barang
atau jasa.
6
BAB III
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA