Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Kebijakan Fiskal
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro

Dosen Pengampuh :Dr. Ayus Ahmad Yusuf, S.E.,M.SI

Disusun Oleh :

Kelompok 12

1. Ipay Paidah (20210610019)


2. Ria Lestari (20210610038)
3. Wiwi Winanti (20210610090)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KUNINGAN

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atau segala rahmat dan hidayah-Nya dan
Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabat nya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang. Sehingga pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan tugas makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi Makro dengan judul : “Kebijakan Fiskal”. Tak lupa kami ucapkan
banyak-banyak terimakasih kepada Dr. Ayus Ahmad Yusuf, S.E.,M.SI. yang telah
memberikan kami tugas ini, karena dengan adanya tugas makalah ini kami bisa
belajar dan mencari sumber-sumber referensi lain yang tidak diberikan oleh
kampus.

Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bernilai dengan baik dan
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengaharapkan kritik dan saran dalam rangka kesempurnaan
makalah, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.

Kuningan, 7 Maret 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

2.1 Kebijakan Fiskal.................................................................................................3

2.2 Tujuan Kebijakan Fiskal.....................................................................................4

2.3 Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal........................................................................6

2.4 Macam-Macam Kebijakan Fiskal.......................................................................8

2.5 Fungsi Utama Kebijakan Fiskal........................................................................10

2.6 Instrumen Kebijakan Fiskal..............................................................................10

2.7 Kelebihan Kebijakan Fiskal..............................................................................11

2.8 Kelemahan Kebijakan Fiskal............................................................................11

2.9 Contoh Kebijakan Fiskal..................................................................................12

BAB III PENUTUP..............................................................................................13

3.1 Simpulan..........................................................................................................13

3.2 Saran................................................................................................................13

DAFTAR PUSATAKA........................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebijakan fiskal merujuk pada kebijakan yang dibuat pemerintah untuk
mengarahkan ekonomi suatu negara melalui pengeluaran dan pendapatan
(berupa pajak) pemerintah. Kebijakan fiskal bukan semata mata kebijakan
dalam bidang perpajakan, akan tetapi menyangkut bagaimana mengelola
pemasukan dan pengeluaran negara untuk mempengaruhi perekonomian.
Kebijakan fiskal dipengaruhi oleh dua variable utama, yaitu pajak (tax) dan
pengeluaran pemerintah (government expenditure).
Kebijakan ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari campur tangan
pemerintah, karena pemerintah memegang kendali atas segala sesuatu yang
menyangkut semua kebijakan yang bermuara kepada keberlangsungan negara
itu sendiri. Kebijakan ekonomi sangat beragam dan macam-macam pula
kebijakan nya. Oleh sebab itu, pemerintah wajib menganut salah satu
kebijakan ekonomi sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pemerintah.
Apapun sistem ekonomi yang dianut pemerintah, maka itulah sistem ekonomi
yang terbaik bagi perekonomian rakyat, meskipun nantinya dalam
perjalanannya memiliki berbagai kelemahan.
Krisis global saat ini jauh lebih parah dari perkiraan semula dan suasana
ketidakpastian nya sangat tinggi. Kepercayaan masyarakat dunia terhadap
perekonomian menurun tajam. Akibatnya, gambaran ekonomi dunia terlihat
makin suram dari hari ke hari walaupun semua bank sentral sudah
menurunkan suku bunga sampai tingkat yang terendah. Tingkat bunga yang
sedemikian rendahnya itu justru menyebabkan ruang untuk melakukan
kebijakan moneter menjadi terbatas, sehingga pilihan yang tersedia hanya
pada kebijakan fiskal. Menurut Mohamad Ikhsan, negara-negara yang
tergabung dalam G-20 dalam komunike bersamanya baru-baru ini sepakat

1
mendorong lebih cepat ekspansi kebijakan fiskal minimal 2% dari produk
domestic bruto untuk memulihkan perekonomian dunia. Meskipun secara
teoritis kebijakan fiskal dapat berfungsi sebagai stimulus perekonomian,
dalam pelaksanaannya sering kali terdapat hambatan. Hambatan ini dirasakan
terutama di negara berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Yang Dimaksud Dengan Kebijakan Fiskal?
2. Apa Saja Tujuan Kebijakan Fiskal?
3. Apa Saja Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal?
4. Apa Saja Macam-Macam Kebijakan Fiskal?
5. Apa saja Instrumen Kebijakan Fiskal?
6. Apa Saja Kelebihan Kebijakan Fiskal?
7. Apa Saja Kekurangan Kebijakan Fiskal?
8. Apa Saja Contoh Kebijakan Fiskal?

1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Kebijakan Fiskal
2. Untuk Mengetahui Tujuan Kebijakan Fiskal
3. Untuk Mengetahui Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal
4. Untuk Mengetahui Macam-Macam Kebijakan Fiskal
5. Untuk Mengetahui Instrumen Kebijakan Fiskal
6. Untuk Mengetahui Kelebihan Kebijakan Fiskal
7. Untuk Mengetahui Kekurangan Kebijakan Fiskal
8. Untuk Mengetahui Contoh Kebijakan Fiskal

2
3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan penyelesaian di bidang pengeluaran dan
penerimaan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi., atau dapat
juga dikatakan kebijakan fiskal adalah satu kebijakan ekonomi dalam rangka
menggambar kan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan
jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah (Ani Sri Rahayu
Pengantar Kebijakan Fiskal: 2014).

Menurut Zaini Ibrahim, "Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah


yang berkaitan dengan pengaturan kinerja ekonomi melalui mekanisme
penerimaan dan pengeluaran pemerintah

Menurut Roralinda, "Kebijakan fiskal merupakan kebijakan pemerintah


dalam mengatur setiap pendapatan dan pengeluaran negara yang digunakan
untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi (Menurut Rozalinda, Ekonomi Islam 2015)

Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang digunakan pemerintah


untuk mengolah/mengarahkan perekonomian ke kondisi yang lebih baik atau
yang diinginkan dengan cara mengubah ubah penerimaan dan pengeluaran
pemerintah (Prathama Rahardja Mandala Manurung, pengantar ilmu
ekonomi).

Menurut Haryadi. "Kebijakan Fiskal adalah kebijakan ekonomi yang


digunakan pemerintah untuk mengarahkan perekonomian suatu negara ke
arah yang lebih baik atau sesuai dengan yang diinginkan dengan cara
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah.

Secara terminologi, menurut Mustafa Edwin Nasution, kebijakan fiskal


dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah untuk

4
mengubah sistem atau pengeluaran perpajakan Menurut Eko Suprayitno
kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk
membelanjakan pendapatannya dalam mencapai tujuan ekonomi.

2.2 Tujuan Kebijakan Fiskal


Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian. Hal ini dilakukan dengan jalannya memperkecil pengeluaran
konsumsi pemerintah (G), jumlah transfer pemerintah (Tr), dan jumlah
pajak (TX) yang diterima pemerintah sehingga dapat mempengaruhi tingkat
pendapatan nasional (Y) dan tingkat kesempatan kerja (N).
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk mencegah pengangguran dan
menstabilkan harga, implementasinya untuk menggerakkan pos penerimaan
dan pengeluaran dalam anggaran pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dengan semakin kompleks nya struktur ekonomi perdagangan dan
keuangan. Maka semakin rumit pula cara penanggulangan inflasi.
Kombinasi beragam harus digunakan secara tepat seperti kebijakan fiskal,
kebijakan moneter. perdagangan dan penentuan harga.
Adapun kebijakan fiskal sebagai sarana menggalakan pembangunan
ekonomi bermaksud mencapai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk Meningkatkan Laju Investasi
Kebijakan fiskal bertujuan meningkatkan dan memacu laju
investasi disektor swasta dan sektor Negara. Selain itu, kebijakan
fiskal juga dapat dipergunakan untuk mendorong dan menghambat
bentuk investasi tertentu. Dalam rangka itu pemerintah harus
menerapkan kebijakan investasi berencana di sektor public, namun
pada kenyataannya dibeberapa Negara berkembang dan tertinggal
terjadi suatu problem yaitu dimana langka nya tabungan sukarela,
tingkat konsumsi yang tinggi dan terjadi investasi di jalur yang tidak
produktif dan masyarakat dinegara tersebut. Hal ini disebabkan tidak
tersedianya modal asing yang cukup, baik swasta maupun pemerintah.

5
Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan
fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan
menghambat laju investasi, Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapat 6
metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan
rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan
pembangunan yang dipertahankan diantaranya :
a. Control Fisik Langsung
b. Peningkatan Tarif pajak yang ada
c. Penerapan pajak baru
d. Surplus dari perusahaan negara
e. Pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer
f. Keuangan devisit
2. Untuk Mendorong Investasi Optimal Secara Social
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal
secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang
besar dan cepat yang menjadi tanggungan Negara secara serentak
berupaya memacu laju pembentukan modal Nantinya investasi optimal
secara sosial bermutu dalam pembentukan pasar yang lebih luas,
peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
3. Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam
hal pengelolaan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran
belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong
perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-
lainnya sehingga dari pencapaian langkah ini tercipta tambahan
lapangan pekerjaan. Namun langkah ini harus juga diiringi dengan
pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
4. Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Ditengah Ketidak Stabilan
Internasional

6
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam
mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan
internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak
internasional fluktuasi siklis pada masa boom harus diterapkan pajak
ekspor dan impor Pajak ekspor dap menyedot rejeki nomplok yang
timbul dari kenaikan harga pasar Sedangkan bea impor yang tinggi
pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk
menghambat penggunaan daya beli tambahan.
5. Untuk Menanggulangi Inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah
satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang
dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cenderung
menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta
dalam proses inflasi.
6. Untuk Meningkatkan Dan Mendistribusikan Pendapatan National
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan
pendapatan nasional sendiri dari upaya meningkatkan pendapatan
nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih
tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari
pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang
berimbang pada berbagai sektor perekonomian.

2.3 Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal


1. Kebijakan yang menyangkut pembelian pemerintah atas barang dan
jasa pembelian
Pemerintah atau belanja negara merupakan unsur di dalam
pendapatan nasional yang dilambangkan dengan huruf "G" Pembelian
atas barang dan jasa pemerintah ini mencakup pemerintah daerah, dan
pusat. Belanja pemerintah ini meliputi pembangunan untuk jalan raya,

7
jalan tol, bangunan sekolah, gedung pemerintahan, peralatan
kemiliteran, dan gaji guru sekolah.
2. Kebijakan yang menyangkut perpajakan
Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping
pendapatan yang berasal dari migas. Baik perusahaan maupun rumah
tangga mempunyai kewajiban melakukan pembayaran pajak atas
beberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan. Pajak yang
dibayarkan digunakan semata-mata untuk pembangunan negara
tersebut. Kebijakan pemerintah atas perpajakan mengalami
pembaharuan dari waktu ke waktu, hal ini disebut tax reform
(pembaharuan pajak). Tax reform yang dilakukan pemerintah
mengikuti adanya perubahan di dalam masyarakat, seperti
meningkatnya pendapatan.
3. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer
Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran,
tunjangan keamanan sosial, dan tunjangan pensiun. Jika dilihat
pembayaran transfer merupakan bagian belanja pemerintah tetapi
sebenarnya pembayaran transfer tidak masuk dalam komponen “G” di
dalam perhitungan pendapatan nasional. Alasannya yaitu karena
transfer bukan merupakan pembelian sesuatu barang yang baru
diproduksi dan pembayaran tersebut bukan karena jual beli barang dan
jasa. Pembayaran transfer mempengaruhi pendapatan rumah tangga,
namun tidak mencerminkan produksi perekonomian. Karena PDB
dimaksudkan untuk mengukur pendapatan dari produksi barang dan
jasa serta pengeluaran atas produksi barang dan jasa, pembayaran
transfer tidak dihitung sebagai bagian dari belanja pemerintah.
Salah satu gagasan utama Keynes pada tahun 1930-an adalah
kebijakan fiskal dapat dan hendaknya digunakan untuk menstabilkan
tingkat keluaran dan peluang kerja. Secara spesifik menurut Keynes,
terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
kebijakan fiskal, yaitu:

8
a. Kebijakan fiskal ekspansioner yaitu mendorong pajak dan/atau
menaikkan pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian
dari penurunan
b. Kebijakan fiskal kontraksioner yaitu menaikkan pajak dan/atau
memangkas pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian
dari inflasi.

Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka
kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri
akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan
pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan
output industri secara umum.

Kebijakan fiskal mempunyai pengaruh baik jangka panjang


maupun jangka pendek. Kebijakan fiskal mempengaruhi tabungan,
investasi, dan pertumbuhan ekonomi dalam jangka panjang,
sedangkan dalam jangka pendek mempunyai pengaruh terhadap
permintaan agregat barang dan jasa.

2.4 Macam-Macam Kebijakan Fiskal


1. Pembiayaan Fungsional
Pembiayaan pengeluaran pemerintah ditentukan sedemikian rupa
sehingga tidak langsung berpengaruh terhadap pendapatan nasional
Tujuan utama adalah meningkatkan kesempatan kerja (employment)
Penerimaan pemerintah dari sektor pajak bukan untuk meningkatkan
penerimaan pemerintah, namun untuk mengatur pengeluaran dari
pihak swasta Untuk menekan inflasi, maka diatasi dengan kebijakan
pinjaman Jika sektor pajak dan pinjaman tidak berhasil, maka tindakan
pemerintah adalah mencetak uang Jadi, dalam hal ini, sektor pajak
dengan pengeluaran pemerintah terpisah.

9
2. Pengelolaan Anggaran
Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman
adalah paket yang tidak bisa terpisahkan Dalam penjelasan Alvin
Hansen, untuk menciptakan anggaran yang berimbang, maka
diperlukan resep bahwa jika terjadi depresi, maka ditempah anggaran
defisit, dan jika terjadi inflasi maka ditempuh anggaran belanja
surplus.
3. Stabilisasi Anggaran Otomatis
Dalam stabilisasi anggaran ini diharapkan terjadi keseimbangan
antara pengeluaran dan penerimaan pemerintah tanpa adanya campur
tangan langsung pemerintah yang disengaja. Dalam hal ini,
pengeluaran pemerintah ditekan pada asas manfaat dan biaya relative
dari setiap paket program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga
terdapat anggaran belanja surplus dalam kesempatan kerja penuh.
4. Anggaran Belanja Seimbang
Kebijakan anggaran belanja yang dianut masing-masing negara
dapat berbeda-beda tergantung pada keadaan dan arah yang akan
dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjangnya. Berikut beberapa
cara yang dapat ditempuh negara dalam mencapai manfaat tertinggi
dalam mengelola anggaran
Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah
pengeluaran. Kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu :
1. Kebijakan Anggaran Berimbang
Pengeluaran (belanja) dengan penerimaan sama. Keadaan
seperti ini dapat menstabilkan ekonomi dan anggaran, Dalam hal
ini, pengeluaran disesuaikan dengan kemampuan
2. Kebijakan Anggaran Surplus
Tidak semua penerimaan negara dibelanjakan. Sehingga
memungkinkan ekonomi mengalami inflasi semakin besar (tidak

10
statis) adanya tabungan pemerintah Anggaran ini tepat diterapkan
saat keadaan ekonomi mengalami inflasi.
3. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran
dengan cara tenis menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran
sehingga semakin lama

2.5 Fungsi Utama Kebijakan Fiskal


1. Fungsi Alokasi
Fungsi Alokasi, yaitu untuk mengalokasikan faktor-faktor produksi
yang tersedia dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga kebutuhan
masyarakat berupa Public goods seperti jalan, jembatan, pendidikan
dan tempat ibadah dapat terpenuhi secara layak dan dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat.
2. Fungsi Distribusi
Fungsi Distribusi, yaitu fungsi yang mempunyai tujuan agar
pembagian pendapatan nasional dapat lebih merata untuk semua
kalangan dan tingkat kehidupan.
3. Fungsi Stabilisasi
Fungsi Stabilisasi, agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi
terutama berupa kesempatan kerja yang tinggi, tingkat harga-harga
umum yang relatif stabil dan tingkat pertumbuhan ekonomi yung
memadai.

2.6 Instrumen Kebijakan Fiskal


Instrumen kebijakan fiskal adalah alat yang dimanfaatkan pemerintah
untuk menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan fiskal. Berikut
beberapa instrumen kebijakan fiskal yang digunakan pemerintah :

1. Pajak

11
Pajak menjadi instrumen kebijakan fiskal yang paling penting.
Pasalnya, pajak dapat meningkatkan dan menurunkan daya belli
masyarakat. Dengan cara menurunkan pajak untuk meningkatkan
produksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan daya beli dan
sebaliknya.
2. Pengeluaran belanja
Nilai belanja negara dapat dikurang dan ditambah sesuai kebutuhan
agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Jika
neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurang
pengeluaran belanja di sektor tertentu.
3. Obligasi publik
Obligasi publik dalam instrumen kebijakan fiskal adalah penerbitan
obligasi atau surat utang bagi warga negara sebagai investasi.
Contohnya, surat berharga negara (SBN) Ritel. Obligasi akan
ditawarkan dan dibeli masyarakat yang memiliki dana, lalu negara
akan mencicil utang tersebut beserta bunga pinjaman.

2.7 Kelebihan Kebijakan Fiskal


1. Kebijakan fiskal lebih mudah untuk mengontrol pendapatan dan
pengeluaran negara
2. Kebijakan fiskal berguna untuk menutupi kekurangan dari kebijakan
moneter dan keduanya sama-sama berperan penting untuk mengatasi
masalah deflasi-inflasi
3. Kebijakan fiskal banyak dinilai lebih efektif dibandingkan kebijakan
moneter

2.8 Kelemahan Kebijakan Fiskal


1. Kebijakan fiskal lebih bersifat kaku atau kurang fleksibel karena harus
melewati birokrasi yang cukup rumit, yakni APBN

12
2. Kebijakan fiskal dapat menimbulkan pandangan negative dari public
atau masyarakat karena berkaitan dengan peningkatan jumlah pajak.

2.9 Contoh Kebijakan Fiskal


1. Tax Amnest
Pembebasan pajak berupa pengurangan atau peniadaan dalam kurun
waktu tertentu bagi masyarakat yang mau melaporkan seluruh
kekayaannya.

2. Subsidi BBM dan Gas


Tujuan kebijakan fiskal di bidang bahan bakar ini adalah
memperlancar mobilitas dan transaksi ekonomi masyarakat.
3. Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)
Penetapan harga jual maksimum untuk barang tertentu, yang disebut
dengan kebijakan HET. Barang dengan HET umumnya adalah obat-
obatan dan sembako.
4. Meningkatkan anggaran untuk penanganan Covid-19
Untuk memulihkan ekonomi saat pandemic, pemerintah membuat
program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021, dengan
menaikkan anggaran menjadi lebih dari Rp 700 triliun. Padahal
perkiraan sebelumnya Rp 690 triliun.
Anggaran tak terduga ini tentu mengambil porsi anggaran pemerintah
yang tadinya dialokasikan untuk program lain. Namun karena tiba-tiba
ada pandemic dan terjadinya juga cukup lama, maka pemerintah harus
menerapkan kebijakan fiskal ini agar bisa memulihkan ekonomi.
5. Insentif pajak selama pandemic covid-19

13
Untuk mengatasi kelesuan ekonomi selama pandemic covid-19,
pemerintah menerapkan kebijakan fiskal berupa penghapusan pajak
tertentu bagi korporasi.

14
BAB III

PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang
dan jasa
2. Ada beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia seperti : Tax
Amnesty, Subsidi BBM dan Gas, Penetapan Harga Eceran Tertinggi
(HET), intensif pajak selama pandemic covid-19, Meningkatkan
anggaran untuk penanganan Covid-19
3. Instrumen kebijakan fiskal adalah pajak, pengeluaran belanja negara, dan
obligasi.
4. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menstabilkan ekonomi negara.

3.2 Saran
Penulis berharap agar pemerintah selalu membuat kebijakan-kebijakan yang
lebih baik lagi sehingga perekonomian di Indonesia semakin tumbuh dan
lebih meningkat lagi. Adapun kebijakan yang telah dibuat dan dijalankan
sekarang semoga benar-benar dijalankan dengan benar sehingga berdampak
baik bagi perekonomian Indonesia sekarang.
Adapun mengenai makalah ini penulis berharap agar bisa menjadi sumber
belajar bagi mahasiswa lain dan kami mengaharapkan kritik dan sarannya
dari pembaca sehingga kami bisa memperbaikinya dimasa mendatang,
Terimakasih.

15
DAFTAR PUSATAKA

Rifka, I. (2022, januari 10). Tujuan, Instrumen, dan Contoh Kebijakan Fiskal di
Indonesia. Retrieved from Kompas.com :
https://money.kompas.com/read/2022/01/10/085455826/tujuan-instrumen-
dan-contoh-kebijakan-fiskal-di-indonesia?page=4 (Diakses 4 Mei 2022)
Sukirno, S. (2000). Makroekonomi Modern. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada.
Tokopedia. Retrieved from kamus Tokopedia:
https://kamus.tokopedia.com/k/kebijakan-fiskal/ (Diakses 7 Maret 2022)

16

Anda mungkin juga menyukai