Kebijakan Fiskal
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi Makro
Disusun Oleh :
Kelompok 12
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KUNINGAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atau segala rahmat dan hidayah-Nya dan
Shalawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta
keluarga dan para sahabat nya yang telah membimbing kita dari jalan kegelapan
menuju jalan yang terang benderang. Sehingga pada kesempatan ini kami dapat
menyelesaikan tugas makalah guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Ekonomi Makro dengan judul : “Kebijakan Fiskal”. Tak lupa kami ucapkan
banyak-banyak terimakasih kepada Dr. Ayus Ahmad Yusuf, S.E.,M.SI. yang telah
memberikan kami tugas ini, karena dengan adanya tugas makalah ini kami bisa
belajar dan mencari sumber-sumber referensi lain yang tidak diberikan oleh
kampus.
Besar harapan kami semoga makalah ini dapat bernilai dengan baik dan
dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Kami memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami mengaharapkan kritik dan saran dalam rangka kesempurnaan
makalah, atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.3 Tujuan................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Simpulan..........................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSATAKA........................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mendorong lebih cepat ekspansi kebijakan fiskal minimal 2% dari produk
domestic bruto untuk memulihkan perekonomian dunia. Meskipun secara
teoritis kebijakan fiskal dapat berfungsi sebagai stimulus perekonomian,
dalam pelaksanaannya sering kali terdapat hambatan. Hambatan ini dirasakan
terutama di negara berkembang.
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Kebijakan Fiskal
2. Untuk Mengetahui Tujuan Kebijakan Fiskal
3. Untuk Mengetahui Bentuk-Bentuk Kebijakan Fiskal
4. Untuk Mengetahui Macam-Macam Kebijakan Fiskal
5. Untuk Mengetahui Instrumen Kebijakan Fiskal
6. Untuk Mengetahui Kelebihan Kebijakan Fiskal
7. Untuk Mengetahui Kekurangan Kebijakan Fiskal
8. Untuk Mengetahui Contoh Kebijakan Fiskal
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah kebijakan penyelesaian di bidang pengeluaran dan
penerimaan pemerintah untuk memperbaiki keadaan ekonomi., atau dapat
juga dikatakan kebijakan fiskal adalah satu kebijakan ekonomi dalam rangka
menggambar kan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan
jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah (Ani Sri Rahayu
Pengantar Kebijakan Fiskal: 2014).
4
mengubah sistem atau pengeluaran perpajakan Menurut Eko Suprayitno
kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk
membelanjakan pendapatannya dalam mencapai tujuan ekonomi.
5
Oleh karena itu kebijakan fiskal memberikan solusi yaitu kebijakan
fiskal dapat meningkatkan rasio tabungan inkremental yang dapat
dipergunakan untuk meningkatkan, memacu, mendorong dan
menghambat laju investasi, Menurut Dr. R. N. Tripathy terdapat 6
metode yang diterapkan oleh pemerintah dalam rangka menaikkan
rasio tabungan incremental bagi mobilisasi volume keuangan
pembangunan yang dipertahankan diantaranya :
a. Control Fisik Langsung
b. Peningkatan Tarif pajak yang ada
c. Penerapan pajak baru
d. Surplus dari perusahaan negara
e. Pinjaman pemerintah yang tidak bersifat inflationer
f. Keuangan devisit
2. Untuk Mendorong Investasi Optimal Secara Social
Kebijakan fiskal bertujuan untuk mendorong investasi optimal
secara sosial, dikarenakan investasi jenis ini memerlukan dana yang
besar dan cepat yang menjadi tanggungan Negara secara serentak
berupaya memacu laju pembentukan modal Nantinya investasi optimal
secara sosial bermutu dalam pembentukan pasar yang lebih luas,
peningkatan produktivitas dan pengurangan biaya produksi.
3. Untuk Meningkatkan Kesempatan Kerja
Untuk merealisasikan tujuan ini, kebijakan fiskal berperan dalam
hal pengelolaan pengeluaran seperti dengan membentuk anggaran
belanja untuk mendirikan perusahaan Negara dan mendorong
perusahaan swasta melalui pemberian subsidi, keringanan dan lain-
lainnya sehingga dari pencapaian langkah ini tercipta tambahan
lapangan pekerjaan. Namun langkah ini harus juga diiringi dengan
pelaksanaan program pengendalian jumlah penduduk.
4. Untuk Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Ditengah Ketidak Stabilan
Internasional
6
Kebijaksanaan fiskal memegang peranan kunci dalam
mempertahankan stabilitas ekonomi menghadapi kekuatan-kekuatan
internal dan eksternal. Dalam rangka mengurangi dampak
internasional fluktuasi siklis pada masa boom harus diterapkan pajak
ekspor dan impor Pajak ekspor dap menyedot rejeki nomplok yang
timbul dari kenaikan harga pasar Sedangkan bea impor yang tinggi
pada impor barang konsumsi dan barang mewah juga perlu untuk
menghambat penggunaan daya beli tambahan.
5. Untuk Menanggulangi Inflasi
Kebijakan fiskal bertujuan untuk menanggulangi inflasi salah
satunya adalah dengan cara penetapan pajak langsung progresif yang
dilengkapi dengan pajak komoditi, karena pajak seperti ini cenderung
menyedot sebagian besar tambahan pendapatan uang yang tercipta
dalam proses inflasi.
6. Untuk Meningkatkan Dan Mendistribusikan Pendapatan National
Kebijakan fiskal yang bertujuan untuk mendistribusikan
pendapatan nasional sendiri dari upaya meningkatkan pendapatan
nyata masyarakat dan mengurangi tingkat pendapatan yang lebih
tinggi, upaya ini dapat tercipta apabila adanya investasi dari
pemerintah seperti pelancaran program pembangunan regional yang
berimbang pada berbagai sektor perekonomian.
7
jalan tol, bangunan sekolah, gedung pemerintahan, peralatan
kemiliteran, dan gaji guru sekolah.
2. Kebijakan yang menyangkut perpajakan
Pajak merupakan pendapatan yang paling besar di samping
pendapatan yang berasal dari migas. Baik perusahaan maupun rumah
tangga mempunyai kewajiban melakukan pembayaran pajak atas
beberapa bahkan seluruh kegiatan yang dilakukan. Pajak yang
dibayarkan digunakan semata-mata untuk pembangunan negara
tersebut. Kebijakan pemerintah atas perpajakan mengalami
pembaharuan dari waktu ke waktu, hal ini disebut tax reform
(pembaharuan pajak). Tax reform yang dilakukan pemerintah
mengikuti adanya perubahan di dalam masyarakat, seperti
meningkatnya pendapatan.
3. Kebijakan yang menyangkut pembayaran transfer
Pembayaran transfer meliputi kompensasi pengangguran,
tunjangan keamanan sosial, dan tunjangan pensiun. Jika dilihat
pembayaran transfer merupakan bagian belanja pemerintah tetapi
sebenarnya pembayaran transfer tidak masuk dalam komponen “G” di
dalam perhitungan pendapatan nasional. Alasannya yaitu karena
transfer bukan merupakan pembelian sesuatu barang yang baru
diproduksi dan pembayaran tersebut bukan karena jual beli barang dan
jasa. Pembayaran transfer mempengaruhi pendapatan rumah tangga,
namun tidak mencerminkan produksi perekonomian. Karena PDB
dimaksudkan untuk mengukur pendapatan dari produksi barang dan
jasa serta pengeluaran atas produksi barang dan jasa, pembayaran
transfer tidak dihitung sebagai bagian dari belanja pemerintah.
Salah satu gagasan utama Keynes pada tahun 1930-an adalah
kebijakan fiskal dapat dan hendaknya digunakan untuk menstabilkan
tingkat keluaran dan peluang kerja. Secara spesifik menurut Keynes,
terdapat dua hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam
kebijakan fiskal, yaitu:
8
a. Kebijakan fiskal ekspansioner yaitu mendorong pajak dan/atau
menaikkan pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian
dari penurunan
b. Kebijakan fiskal kontraksioner yaitu menaikkan pajak dan/atau
memangkas pengeluaran untuk mengeluarkan perekonomian
dari inflasi.
Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka
kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri
akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya kenaikan
pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta menurunkan
output industri secara umum.
9
2. Pengelolaan Anggaran
Penerimaan dan pengeluaran dengan perpajakan dan pinjaman
adalah paket yang tidak bisa terpisahkan Dalam penjelasan Alvin
Hansen, untuk menciptakan anggaran yang berimbang, maka
diperlukan resep bahwa jika terjadi depresi, maka ditempah anggaran
defisit, dan jika terjadi inflasi maka ditempuh anggaran belanja
surplus.
3. Stabilisasi Anggaran Otomatis
Dalam stabilisasi anggaran ini diharapkan terjadi keseimbangan
antara pengeluaran dan penerimaan pemerintah tanpa adanya campur
tangan langsung pemerintah yang disengaja. Dalam hal ini,
pengeluaran pemerintah ditekan pada asas manfaat dan biaya relative
dari setiap paket program. Pajak ditetapkan sedemikian rupa sehingga
terdapat anggaran belanja surplus dalam kesempatan kerja penuh.
4. Anggaran Belanja Seimbang
Kebijakan anggaran belanja yang dianut masing-masing negara
dapat berbeda-beda tergantung pada keadaan dan arah yang akan
dicapai dalam jangka pendek dan jangka panjangnya. Berikut beberapa
cara yang dapat ditempuh negara dalam mencapai manfaat tertinggi
dalam mengelola anggaran
Jika dilihat dari perbandingan jumlah penerimaan dengan jumlah
pengeluaran. Kebijakan fiskal dapat dibedakan menjadi empat jenis,
yaitu :
1. Kebijakan Anggaran Berimbang
Pengeluaran (belanja) dengan penerimaan sama. Keadaan
seperti ini dapat menstabilkan ekonomi dan anggaran, Dalam hal
ini, pengeluaran disesuaikan dengan kemampuan
2. Kebijakan Anggaran Surplus
Tidak semua penerimaan negara dibelanjakan. Sehingga
memungkinkan ekonomi mengalami inflasi semakin besar (tidak
10
statis) adanya tabungan pemerintah Anggaran ini tepat diterapkan
saat keadaan ekonomi mengalami inflasi.
3. Kebijakan Anggaran Defisit
Kebijakan anggaran dinamis, yaitu kebijakan anggaran
dengan cara tenis menambah jumlah penerimaan dan pengeluaran
sehingga semakin lama
1. Pajak
11
Pajak menjadi instrumen kebijakan fiskal yang paling penting.
Pasalnya, pajak dapat meningkatkan dan menurunkan daya belli
masyarakat. Dengan cara menurunkan pajak untuk meningkatkan
produksi barang dan jasa sehingga akan meningkatkan daya beli dan
sebaliknya.
2. Pengeluaran belanja
Nilai belanja negara dapat dikurang dan ditambah sesuai kebutuhan
agar terjadi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Jika
neraca pembayaran negara defisit, maka pemerintah bisa mengurang
pengeluaran belanja di sektor tertentu.
3. Obligasi publik
Obligasi publik dalam instrumen kebijakan fiskal adalah penerbitan
obligasi atau surat utang bagi warga negara sebagai investasi.
Contohnya, surat berharga negara (SBN) Ritel. Obligasi akan
ditawarkan dan dibeli masyarakat yang memiliki dana, lalu negara
akan mencicil utang tersebut beserta bunga pinjaman.
12
2. Kebijakan fiskal dapat menimbulkan pandangan negative dari public
atau masyarakat karena berkaitan dengan peningkatan jumlah pajak.
13
Untuk mengatasi kelesuan ekonomi selama pandemic covid-19,
pemerintah menerapkan kebijakan fiskal berupa penghapusan pajak
tertentu bagi korporasi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Kebijakan fiskal adalah kebijakan yang berkaitan dengan pasar barang
dan jasa
2. Ada beberapa contoh kebijakan fiskal di Indonesia seperti : Tax
Amnesty, Subsidi BBM dan Gas, Penetapan Harga Eceran Tertinggi
(HET), intensif pajak selama pandemic covid-19, Meningkatkan
anggaran untuk penanganan Covid-19
3. Instrumen kebijakan fiskal adalah pajak, pengeluaran belanja negara, dan
obligasi.
4. Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menstabilkan ekonomi negara.
3.2 Saran
Penulis berharap agar pemerintah selalu membuat kebijakan-kebijakan yang
lebih baik lagi sehingga perekonomian di Indonesia semakin tumbuh dan
lebih meningkat lagi. Adapun kebijakan yang telah dibuat dan dijalankan
sekarang semoga benar-benar dijalankan dengan benar sehingga berdampak
baik bagi perekonomian Indonesia sekarang.
Adapun mengenai makalah ini penulis berharap agar bisa menjadi sumber
belajar bagi mahasiswa lain dan kami mengaharapkan kritik dan sarannya
dari pembaca sehingga kami bisa memperbaikinya dimasa mendatang,
Terimakasih.
15
DAFTAR PUSATAKA
Rifka, I. (2022, januari 10). Tujuan, Instrumen, dan Contoh Kebijakan Fiskal di
Indonesia. Retrieved from Kompas.com :
https://money.kompas.com/read/2022/01/10/085455826/tujuan-instrumen-
dan-contoh-kebijakan-fiskal-di-indonesia?page=4 (Diakses 4 Mei 2022)
Sukirno, S. (2000). Makroekonomi Modern. Jakarta: Pt RajaGrafindo Persada.
Tokopedia. Retrieved from kamus Tokopedia:
https://kamus.tokopedia.com/k/kebijakan-fiskal/ (Diakses 7 Maret 2022)
16