PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasal 28 setelah perubahan, yaitu pasal 28F yang berbunyi: “Setiap orang
tersedia.”
cetak hingga media elektronik (radio dan saluran televisi). Namun, pada
1
kenyataannya kejatuhan rezim Orde Baru justru menguntungkan kaum
dalam kegiatan politik, seperti aktif di dalam partai politik (bahkan beberapa
pejabat negara.
sebagai salah satu sarana komunikasi politik yang objektif dan netral dalam
2
BAB II
masyarakat di Bali pada abad XX sangat ditentukan oleh sistem kasta, meski
saat ini kasta itu sudah tidak sepenuhnya berlaku dalam hubungan sosial
sehari-hari. Pada dasarnya stratifikasi sosial itu terbagi jadi empat kasta.
Brahmana sebagai kasta tertinggi untuk mereka yang jadi pemuka agama.
kelompok ini disebut tri wangsa. Dia luar tri wangsa ada jaba untuk warga
masyarakat biasa.
organisasi Shanti seperti Ketut Nasa, Nyoman Kajeng, I Gusti Putu Jlantik,
dan I Gusti Putu Tjakra Tenaja. Dalam terbitannya Shanti Adnyana lebih
3
banyak menulis masalah agama Hindu dan disebar ke masyarakat umum
terutama pegawai dan guru. Latar belakang penyunting itu terdiri dari
Perpecahan terjadi akibat perbedaan paham tentang kasta, adat Bali, dan
berhenti terbit.
berarti Pikiran Bali sejak 1 Januari 1924. Majalah ini terbit tiga kali sebulan
yaitu tiap tanggal 1, 10, dan 20. Pengasuhnya I Gusti Tjakratanaya dan I
Gusti Ketut Putra. Akibat perpecahan antara tri wangsa dengan jaba, maka
majalah ini dianggap hanya memuat suara-suara tri wangsa. Bali Adnyana
mempertahankan adat istiadat agar sistem kasta tetap berlaku (Agung Putra,
2001).
Surya Kanta sebagai tandingan Bali Adnyana pada 1 Oktober 1925. Majalah
4
anggotanya kebanyakan guru. Organisasi ini bertujuan memperbaiki dan
berpikir yang kolot agar terbuka dan berkembang menuju kemajuan. Karena
terbit di Singaraja, merupakan dua media massa penting di Bali yang terbit
penerbitnya tentang kasta berbeda, sebagian besar isi kedua media massa ini
menjadi ajang polemik mengenai kasta dan adat Bali. Polemik ini mendapat
berhenti terbit pada September 1927. Sementara itu Bali Adnyana lenyap
Pengasuhnya antara lain pakar Bali Dr. R. Goris bersama I Gusti Putu
5
1931, setebal 40 halaman. Bhãwanãgara mendapat dukungan antusias
identitas kultural Bali dari pada identitas berdasarkan kasta atau kesatuan
sampai 1935.
Djatajoe, diambil dari nama burung yang membela Dewi Sita dalam epos
adalah I Goesti Nyoman Pandji Tisna, yang ketika itu meraih reputasi
yang terbit di Jakarta dengan redaktur Sutan Takdir Alisjahbana dan Armijn
Nyoman Kajeng dan Wayan Badhra. Majalah ini terbit sampai 1941.
6
B. Zaman Jepang
Pada masa pendudukan Jepang hanya ada satu media massa di Bali.
pergerakan yang ada sejak zaman kolonial Belanda pun diubah namanya,
Antara diubah jadi Yashima sebelum kemudian jadi kantor berita Domei.
Di Bali sendiri belum ada koran pergerakan pada saat itu (Putra dan
Supartha, 2001).
Ambon, dan Bali Shimbun di Bali. Koran Bali Shimbun mulai terbit sejak
Nadha, perintis media terbesar di Bali saat ini, Bali Post. Selain Ketut Nadha
7
kalinya Ketut Nadha bersama dua temannya ketika di Bali Shimbun, I Gusti
Putu Arka dan Made Sarya Udaya, menerbitkan Suara Indonesia dalam
bentuk majalah.
2001).
menyebut adanya beberapa media lokal pada masa peralihan dari Jepang ke
pemerintah Republik Indonesia ini. Media itu antara lain Suara Rakjat,
Berita Nusantara, dan Penindjau. Namun dia tidak menyebut detail tentang
siapa pengelola dan apa saja yang dimuat tiga koran itu. Robinson mengutip
Singaraja ini dikelola Putu Shanti sebagai penanggung jawab dan Ketut
8
Widjana sebagai pemimpin umum. Dengan slogan sebagai “Majalah untuk
surat kabar diwajibkan berafiliasi pada partai politik atau organisasi massa
Indonesia (PKI). Kantornya pun sama dengan kantor PKI Bali. Mingguan
Bali saat itu dikenal sebagai partai politik yang “dekat” dengan PKI.
Indonesia (PNI), partai terbesar di Bali saat itu. Suara Indonesia juga
9
berganti nama jadi Suluh Indonesia Edisi Bali. Koran ini menginduk pada
terbit setelah peristiwa tersebut. Dia bahkan menjadi media terbesar di Bali
Hamid. Koran ini mengalami beberapa kali pergantian pimpinan dan badan
Jawab dan Jimmy Zeth Soputan sebagai Pemimpin Redaksi. Pada 1990
hingga 1992 Nusa Tenggara dikelola Kelompok Media Group milik Surya
Paloh dan tahun 1994 dikelola PT Sinar Press. Tahun 2001 berubah menjadi
Harian Umum Nusa, dan sejak 2005 berubah lagi jadi Harian Umum
NusaBali.
10
Tahun 1980 di Denpasar terbit Mingguan Karya Bhakti. Semula
Bali Post, Nusa Tenggara, dan Karya Bhakti merupakan tiga koran
yang mewarnai Bali pada masa Orde Baru. Oleh Pemerintah Provinsi Bali
waktu itu, ketiganya dimasukkan pada program Koran Masuk Desa. Saat
itu, oplah Bali Post sekitar 20.152 eksemplar, Nusa Tenggara 11.500
1985).
media yang intens di bidang pariwisata. Sejak 1970an hingga 1980an, ada
beberapa media berbahasa Inggris seperti Sunday Bali Post, Bali Tourist
Hindu, Bali juga pernah melahirkan media khusus agama Hindu. Pada 1987
Parisada Hindu Dharma Indonesia Pusat ini sebagian besar berita dan
pengasuhnya.
11
E. Zaman Reformasi
tabloid, majalah yang terbit pasca-Orde Baru itu ada yang masih terbit ada
Pada masa ini terbit beberapa media seperti Bali Tribune, The Echo,
diri pada liputan pariwisata dengan kemasan seni atau budaya lebih kental.
Meski berumur tak sampai lima tahun, Latitudes menawarkan konsep agak
Echo, dan Latitudes pun tutup. Saat ini mereka sudah tidak terbit lagi.
terbit pada zaman Reformasi. Di antaranya Koran Bali, Patroli, Fajar Bali,
Warta Bali, dan Radar Bali. Koran Bali saat ini sudah tidak terbit.
12
Hingga Maret 2007, koran harian yang masih terbit di Bali adalah
Bali Post, Denpost, BisnisBali, NusaBali, Radar Bali, Warta Bali, Fajar
Bali, dan Patroli Post. Selain itu ada majalah bulanan Sarad dan Raditya
yang lebih banyak menulis masalah agama Hindu dan adat Bali.
13
BAB III
BALI POST
Indonesia yang didirikan oleh Ketut Nadha pada tahun 1948. Bali Post
Indonesia. Saat ini dipimpin oleh ABG Satria Naradha, putra Ketut Nadha.
Ia memiliki beragam bisnis dan minat dalam industri media. Bisnis BPMG
termasuk media penyiaran, media cetak, media online, dan sejumlah bisnis
lainnya.
Selama penjajahan Jepang, hanya ada satu media massa di Bali. Saat
termasuk Bali. Akibatnya, penerbitan surat kabar yang ada sejak zaman
surat kabar itu juga diubah. Misalnya, kantor berita Antara diubah sebagai
Matahari (Ambon), dan Bali Shimbun (Bali). Surat kabar Bali Shimbun
anggota editorial, termasuk Ketut Nadha, pelopor media terbesar hari ini di
14
Bali, I Gusti Putu dan Made Arka Sarya Udaya. Bali Shimbun berhenti
publikasi ketika Jepang dikalahkan oleh sekutu pada tahun 1945. Tapi Ketut
publikasi makalah ini dengan mendirikan perpustakaan dan toko buku. Pada
tanggal 16 Agustus 1948, untuk pertama kalinya Ketut Nadha bersama dua
rekannya, I Gusti Putu dan Made Arka Sarya Udaya, menerbitkan Suara
Nasionalis Indonesia (PNI), partai terbesar di Bali pada waktu itu. Suara
Indonesia berubah menjadi Suluh Indonesia Edisi Bali pada tahun 1966,
satu tahun kemudian Suluh Indonesia berubah menjadi Suluh Marhaen dari
1966 hingga Mei 1971. Kemudian, Suluh Marhaen mengubah lagi namanya
3. Tahun 1972-Sekarang
untuk diterbitkan setiap pagi. Dan lisensi dengan masalah izin nomor: 0359
Bali Post. Surat kabar pertama yang diterbitkan pada tahun 1972, juga
merupakan anggota Serikat Penerbit Surat Kabar. Kantor pertama Bali Post
15
yang sama dengan kantor editorial Suluh Marhaen, di bawah Yayasan Raka
Wiratma Gesuri. Di Bali Post, Ketut Nadha menjadi manajer umum, Raka
Wiratma sebagai orang yang bertanggung jawab dan kepala editor, serta
saat itu.
empat halaman, seperti biasa untuk surat kabar pada waktu itu. Hingga
tahun 1980-an, sirkulasi Bali Post masih belum dapat dikalahkan oleh para
pesaingnya seperti Nusa Tenggara dan Karya Bhakti. Dari 1985 hingga
per hari. Pada tahun 1989, sirkulasi meningkat menjadi sekitar 39.000
menjadi lebih beragam. Dari surat kabar harian, tabloid mingguan atau
majalah, dan publikasi pers bulanan. Media cetak BPMG yang masih terbit
setiap hari adalah, Bali Post, Denpost, dan Bisnis Bali. Dari awalnya hanya
16
Pada tanggal 5 Januari 2001, pelopor BPMG, Ketut Nadha
Pemimpin Redaksi dan Direktur Bali Post Corporation. Bali Post telah
untuk bisnis media di Bali Post Media Group. Dia mulai mengembangkan
dewasa.
2002. Pada tahun 2007 kantor redaksi Bali Post pindah ke sebuah gedung di
Jalan Kebo Iwo No. 63 A, Denpasar. Bangunan itu bernama Ketut Nadha
Press Building, yang didedikasikan untuk Ketut Nadha. Dan akhirnya pada
www.balipost.co.id
B. Media cetak
1. Koran
Bisnis Bali, Suara NTB, Suluh Indonesia dan Bisnis Jakarta. Bali Post
sebagai surat kabar tertua di BPMG masih merupakan kertas utama sampai
sekarang. Materi berita Bali Post sendiri memiliki berbagai segmen dari
17
politik, ekonomi, olahraga, hiburan, dan opini. Denpost mencakup lebih
banyak berita tentang kejahatan, Bisnis Bali dan Bisnis Jakarta yang
berfokus pada ekonomi dan bisnis. Suara NTB diterbitkan di Mataram, dan
Bali Post
Denpasar Post
Suluh Indonesia
Bisnis Bali
Bisnis Jakarta
Suara NTB
Bisnis Bandung
2. Tabloid
Tokoh
Wiyata Mandala
Lintang
C. Media broadcast
1. Televisi
televisi Bali TV dengan jangkauan siaran meliputi Bali, sebagian besar Nusa
18
Tenggara Barat dan Jawa Timur timur. Bali kemudian berkembang menjadi
jaringan stasiun televisi televisi yang diikuti oleh beberapa stasiun televisi
berikut:
TV Bali
Bandung TV
TV Jogja
Semarang TV
Sriwijaya TV
TV Medan
TV Aceh
TV Makassar
Surabaya TV
2. Radio
19
Yogyakarta. Untuk siaran hiburan, beberapa radio menyediakan bentuk
permintaan lagu interaktif dari para penonton. Radio BPMG adalah sebagai
berikut:
Genta FM
Global FM
FM Lombok
Fajar FM
Suara Besakih
Singaraja FM
Negara FM
Suara Banyuwangi
3. Media Online
www.balipost.co.id
www.bisnisbali.com
4. Bisnis Lain
memiliki anak perusahaan lainnya. Ada Warung Sari Warta Boga di Jl.
Imam Bonjol Denpasar, Koperasi Krama Bali, dan pusat suvenir di Kuta,
Bali.
20
D. Konsentrasi Horizontal KMB Dalam Satu Baris Media
Denpost, Bisnis Bali, Suara NTB, dan Bisnis Jakarta. Koran Bali Post masih
mejadi produk unggulan hingga saat ini. Kontent berita Bali Post serupa
dengan Koran pada umumnya yaitu mulai politik, ekonomi, olah raga,
hiburan, dan opini. Kejayaan Bali Post terus mengudara, namun badai krisis
ekonomi datang pada 1997 hingga 1998, yang memaksa untuk mengurangi
karyawannya. Dengan niat mulia karyawan yang tidak produktif di Bali Post
Karyawan Bali Post, khusus untuk karyawan dan wartawan harian Bali Post.
harian Denpasar Pos. Segmen liputan tahun pertama, surat kabar Denpasar
21
sasaran pasar bagi KMB untuk melahirkan koran dengan berbahasa Inggris,
Bali Travel News (BTN). BTN ini yang dirilis KMB, dibawah bendera
mingguan ini terbit pertama kali pada 14 Oktober 1998, dua minggu setelah
Denpost.
menerbitkan tabloid Tokoh. Tabloid dengan format berita profil tokoh ini
terbit pertama kali di Jakarta. Namun pada perkembangannya saat ini Tokoh
khususnya kaum perempuan yang sukses baik dalam karir maupun dalam
kehidupan sosial.
setiap minggu. Sesuai dengan nama harian, Koran ini fokus pada berita
22
Lintang yang terbit tiap minggu. Tabloid Lintang merupakan sisipan Bali
Wiyata Mandala. Tabloid yang terbit dua kali tiap bulan ini hampir
kalangan dan jumlah oplah yang terbesar di Bali, sangat mungkin bagi Bali
Post untuk menguasai opini publik di Bali. Untuk itu mereka merambah
jenis media lain yang jumlah konsumennya jauh lebih banyak, yaitu
yang didirikan yaitu Radio Global Kini Jani pada 30 Mei 1999 di bawah
anak perusahaan PT Radio Swara Kinijani. Radio ini hadir dengan format
yang berbeda dari radio lain di Bali, dimana mendominasi siarannya deng
konten 70 persen berita, dan sisanya siaran mengenai agama dan budaya
berdaya 15.000 watt yang mampu menjangkau Kuta, Nusa Dua, Ubud,
23
paling diminati di radio Global adalah Warung Global, Citra Bali dan Bali
KMB di daerah lain di Bali maupun luar Bali seperti Radio Suara Besakih
Nusa Tenggara Barat, dan Negara FM di Jembrana. Selain itu KMB juga
punya dua radio di Yogyakarta. Sehingga total terdapat sembilan radio yang
Hal itu dikarenakan Singaraja yang terletak di sebelah Utara Bali, selaman
ini memiliki tipografi wilayah yang sulit untuk dijangkau berbagai siaran,
dan dekat pintu masuk Jawa dan Bali. Sesuai dengn company profile nya,
pantai menjadikan radio ini mampu menjangkau hingga daerah Tapal Kuda
dengan visi misi pelestarian adat dan budaya Bali, proporsi siaran mereka
24
yaitu 60 persen local dan 40 persen nasional termasuk berita yang dikirim
oleh wartawan Bali Post maupun Denpost biro Singaraja. Tampilan berbeda
hati pendengarnya, mengingat saat itu sudah hadir radio yang digemari
sampai orang tua. Dengan ciri kas format berita yang menjadikan bahasa
peduli dan berminat pada budaya dan adat Bali. Isi program Singaraja FM
hampir sama dengan Global FM, yaitu memberi ruang pemirsa untuk
diantaranya Isin Gumi; Mesatua Bali (bercerita tentang cerita rakyat Bali);
Sor Singgih Bahasa Bali (belajar Bahasa Bali); dan program lain yang
radio Genta FM yang didirikan oleh PT Radio Genta Swara Sakti. Radio
25
FM merupakan satu-satunya radio yang keseluruhan programnya
Tidak hanya kalangan pekerja professional Bali, tapi juga mampu memikat
generasi muda lebih tertarik dengan program musik Bali, yang menawarkan
banyak warna band Bali idola mereka. Mulai saat itulah lahir banyak
diambil dari radio Global (relay). selain itu beberapa materi berita diambil
bawah PT Bali Ranadha Televisi. PT. Bali Ranadha Televisi (Bali Tv) hadir
dari Bali‟. Kehadiran Bali Tv sangat diterima oleh masyarakat Bali yang
saat itu sangat haus akan hiburan. Televisi menjadi sumber alternative bagi
radio, bagi semua orang televise dalah sumber hiburan, informasi dan waktu
untuk mengkonsumsi produk barang dan jasa yang ditawarkan melalui iklan
26
(Rusbiantoro, 2008: 37). Munculnya Bali Tv memberi warna baru bagi
agama Hindu di Bali. Saat itu hanya ada TVRI Bali sebagai TV lokalnya
Bali. Kehadirannya sebagai salah satu tonggak bersejarah bagi Bali. Dengan
prasarana, dan program acara. Jumlah karyawan yang relative minim untuk
2002. Durasi siar saat itu hanya 8 jam, yang dimulai sore hari hingga malam.
dengan Bom Bali pertama yang meledak di Kuta, menuntut Bali Tv untuk
tampil yang pertama, menyiarkan berita sebagai media lokal. Mulai saat itu
Bali Tv menambah jam siarnya yang dimulai dari pagi hingga malam. Bali
terdepan, menjadikan banyak tv-tv nasional, seperti Metro TV, SCTV dan
TV swasta lainnya me-relay gambar hasil tayang dari Bali Tv. Hikmah Bom
mancanegara.
27
informasi. Visi Bali Tv adalah Ajeg Bali yaitu cita-cita ideal menjaga
identitas, ruang serta, proses budaya Bali. Visi diwujudkan melalui memberi
ruang bagi upaya penggalian nilai-nilai budaya warisan yang relevan untuk
untuk pendalaman dan pemahaman ajaran Hindu yang jadi identitas Bali,
nilai budaya adiluhung dan aspek kehidupan lain di dalam bingkai satu
dengan tetap berpatokan pada seni, adat dan budaya Bali. Salah satu
Program khotbah tentang agama Hindu ini masuk rating terbaik dari
tutur kata. Segmen program ini masuk dari remaja hingga orang tua dari
berbagai kalangan. Selain itu program berita pun ditawarkan untuk para
28
Kabupaten di seluruh Bali. Sedangkan berita nasional, mengandalkan
wartawan di Jakarta dan TV lain di bawah KMB seperti Semarang TV, Jogja
TV, dan Bandung TV. Dan untuk berita internasional Bali Tv berlangganan
kantor berita asing yaitu APTN (Assosiated Press Television Nation). Bali
TV memiliki dua pemancar yaitu 599,25 MHz dan 615,25 MHz. Pemancar
UHF menjangkau Bali utara dan sebagian Bali barat. Selain itu Bali TV juga
mendirikan TV di daerah lain di luar Bali. Kini konsep ajeg Bali yang suses
29
Jogja, berikut sebagai wujud kreasi anak bangsa terhadap seni dan budaya
stasiun televisi (TV) lokal swasta pertama di Kota Bandung, Jawa Barat.
kehidupan dengan fondasi seni budaya. Titik berat ini dipilih karena seni
dengan slogannya "Jati Diri Pasundan" ini dapat diakses melalui saluran 38
UHF. Sejak April 2008, Bandung TV resmi berkantor di Jalan Pacuan Kuda
30
lokal ini lebih dikenal oleh masyarakat Semarang dan Jawa Tengah sebagai
Cakra TV. Selayaknya konsep pendirian Tv adalah menjaga tradisi dan jati
diri Indonesia, saat ini televisi lokal yang berada di bawah manajemen PT.
jam per hari mulai dari pukul 06.30 sampai 23.30 WIB serta bersiaran di
kontent program siaran berfokus pada kultur budaya lokal yang ada di Jawa
Sang Merah Putih (Angkatan 45), yang berdiri pada tahun 2006. Jika televisi
pemirsa melalui program interaktif baik dengan cara interaktif via telepon,
program acara.
31
Bendera ajeg Nusantara terus dikibarkan KMB yang tentunya
SCTV, RCTI, Indosiar dan JTV. Surabaya TV adalah satu jaringan dengan
Bali TV, Bandung TV, Cakra TV, Jogja TV, Sriwijaya TV.
membeli suatu kepentingan utama dalam operasi media lain, juga terjadi
32
di bidang non media. Dengan melakukan spasialisasi horisontal yang non
makanan untuk program acara off air yang membutuhkan konsumsi. Lokasi
Warung Sari Warta Boga yang strategis pun kerap dijadikan tempat untuk
yang berdiri sejak 26 Mei 2005. Keberadaan KKB yang tersebar diseluruh
Ide cemerlang KKB ini didukung oleh para pejabat di Bali. Mulai Ketua
Kota se- Bali, Muspida Provinsi Bali, Kapolda Bali, Bupati se-Bali,
yaitu memberi kursus masak, salon, berternak dll untuk membantu karma
Bali yang tidak memiliki pekerjaan. Saat ini usaha paling menonjol adalah
sempat marak bermunculan warung Bakso Babi Ajeg Bali yang memasang
33
spanduk merah putih bertuliskan Binaan KKB. KKB kemudian menyebar
diseluruh daerah di Bali (Bali Post, 12/3/07). KKB ini berperan untuk
Post (KMB)
Kemudahan untuk mengakses e-paper ini sangat didukung dengan era saat
berita terkini.
Phone Flexi yang merupakan buah kerjasama KMB dengan PT. Telkom
(Flexi) wilayah Bali. Bali Post Phone Flexi (BPPF) merupakan terobosan
baru KMB untuk mempercepat akses informasi bagi karma Bali. Mereka
34
dengan cepat mengetahui peristiwa yang terjadi di Bali khususnya. Hanya
melalui heand phone masyarakat Bali juga bisa secara cepat menyampaika
kegiatan lain. Merujuk kembali pada fungsinya Bali Post Phone Flexi ini
juga berfungsi sebagai kulkul di era sekarang ini. Kulkul yaitu alat
mengajegkan Bali. KMB memberikan sarana Bali Post Phone Flexi kepada
dari Koran Bali Post, para pengguna Bali Post Phone Flexi (terutama
Melalui BPPF pula masyarakat Bali dapat secara cepat dan mudah untuk
penyaluran dana punia. Hanya lewat SMS, dana itu bisa diarahkan untuk
kepada karma Bali dengan nominal mulai dari Rp. 1.000 dicoba untuk
karma Bali. Ajeg Bali pun terus dikumandangkan KMB dalam hal ini Bali
lagu-lagu Bali yang sudah lama tidak didengar lagi oleh masyarakat Bali,
seperti lagu “Da Ngaden Awak Bisa, Meong- Meong, dan sebangainya.
35
BAB IV
PENUTUP
A. Analisis
terhadap isi atau program yang disampaikan kepada masyarakat dimana isi
menjadi hilang. Semua itu karena adanya proses agenda seting dan framing
informasi.
36
media sebagai instrument dominasi yang dapat digunakan oleh pemilik
apa yang muncul di media didominasi pemilik media yaitu para kapitalis
privatisasi media.
kuat untuk memahami dan mengkritisi implikasi dari konsentrasi media dan
konglomerasi memiliki implikasi yang serius pada isi media (terutama genre
37
faktual, seperti berita, dokumenter, dan current affairs) dan audiens media,
dilakukan media tergambar pada rantai nilai produk media (media product
value chain), media juga tidak bisa mengelak mengenai isi pemberitaan
yang akan cenderung sama, walaupun bisa saja hanya terjadi pada saat-saat
tertentu saja (monopoli isi media). Dengan penyamaan atas isi media ini,
media sesuai dengan yang mereka inginkan dan tidak ada lagi diversity of
mendapatkan biaya yang murah untuk produksinya atau efisiensi. Hal ini
berorientasi pada bertambahnya modal. Selain itu isi media menjadi kurang
38
pemerintah seharusnya dapat berperan aktif menjadi regulatory body, meski
ada tendensi yang sangat besar dan kerap muncul menentang fungsi
B. Saran
konten-konten isi berita yang menggunakan satu sumber untuk tiga jenis
teknologi media, yakni media cetak, elektronik (televisi, radio) dan internet.
Isi berita yang dipaparkan nyaris sama dari penulisan, bahasa dan sumber
cara menyajikan berita yang walaupun dengan kasus yang sama, namun
pemaparan bisa dengan nara sumber yang berbeda, dan pendidikan bagi
39
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Internet
40