Anda di halaman 1dari 11

TRADISI MANIAN

(Studi Bentuk dan Dampak Tradisi Manian dalam Perayaan Maulid Nabi Muhammad
SAW di Negeri Kailolo Kabupaten Maluku Tengah)
Sanni Fitriyani Marasabessy,1

ABSTRACT

Manian is a custom and tradition or belief to set basudara done on the birthday of the Prophet
Muhammad to entertain families who have been separated a long time. This study deals with how
society Kailolo State did Manian tradition in celebration of the birthday of the Prophet Muhammad, and
their impact to the community what Kailolo State. This study is based on the perspective of structural
functionalism and symbols with research methods in-depth interviews and participant observation to
collect data in the field.
Based on interviews and observations of researchers regarding the form and impact of these
traditions, researchers produced several findings in the field. Manian tradition performed by the State
society Kailolo an association basudara suda tradition existed since ancient times until now and have
very many functions in various ways. This is proven by the friendship between communities that never
severed. As for the celebration of tradition Manian, are generally the same except that there is a
difference between Highways Marasabessy. Manian are celebrated by Marasabessy clan was divided
into two, namely Manian Hala Totui or food bodies and Manian Flower Candle or flower luck.

Keywords: Manian, Birth of the Prophet Muhammad, Islamic, tradition, culture.

A. Pendahuluan Dari aspek budaya masyarakat Maluku


Secara geografis, luas keseluruhan memiliki kurang lebih lima puluh kelompok
Provinsi Maluku adalah 581.376 km2, terdiri suku bangsa dan sub-sub, karena itu memiliki
dari luas lautan 527.191 km2 dan luas daratan keanekaragaman budaya yang cukup kaya.
54.185 km2, hal ini berarti sekitar 90% Hal tersebut dapat dilihat pada begitu
wilayah Provinsi Maluku adalah lautan. beragamnya bahasa atau dialek serta suku dan
Karena itu, sebagai daerah kepulauan.Maluku sub-suku di Maluku.Hasil penelitian Summer
memiliki wilayah yang sangat luas jika dilihat Institute of Linguistik (SIL) menyebutkan
dari luas daratan dan lautan dari utara sampai bahwa bahasa Maluku kurang lebih terdiri
ke selatan.Jumlah pulau di Maluku kurang dari 117 buah bahasa.Adapun suku dan sub-
lebih 1.412 buah, dua buah diantaranya yang suku bangsa lebih dari 100 yang mendiami
besar adalah P. Seram dan P. Buru.2 pulau-pulau kecil di kepulauan Maluku, yang
terbentang dari utara sampai keselatan.3

1
Walaupun memiliki tingkat keragaman
Alumni pada Jurusan Sosiologi Agama
Fakultas Ushuluddin dan Dakwah IAIN Ambon. yang cukup besar seperti itu, tapi pada
2
Abidin Wakano,“Maluku dan Keindahan dasarnya secara kultural akar kebudayaan
Sejarahnya, Harmoni Kehidupan Masyarakat Maluku
Yang Berbasis Kearifan Lokal”, dalam Josep Antonius
Ufi, Menggali Sejarah Dan Kearifan Lokal Maluku,
3
(Maluku: Paramadina, 2012) hal. 1 Ibid, hal 1-2

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |1


orang Maluku itu sama. Akar budaya orang masyarakat Maluku terhadap kesadaran
Maluku ditemukan dalam kebudayaan orang- berbudaya pada kerangka praksisnya
orang Melanesia yang mendiami gugusan termanifestasi dalam bentuk cara berfikir,
kepulauan yang terletak disebelah barat bersikap dan bertindak mereka yang khas.
Samudra Pasifik. Realisme historis Dari kondisi ini masyarakat Maluku
menunjukkan bahwa Melanesia adalah ras asli dapat mengidentifikasi diri sebagai sebuah
dari masyarakat awal yang mendiami komunikasi social yang memiliki identitas
kepulauan Maluku.4 tersendiri dan berbeda dari komunitas-
Sebagian besar dari kebudayaan komunitas sosial lainnya di Indonesia.
Melanesia itu masih terlihat di Maluku Kehadiran agama-agama dan budaya-budaya
Tengah. Sebagai mana pandangan kosmologi dari luar Maluku telah membuka sebuah fase
orang Maluku, yaitu Siwa dan Lima, pada sejarah tersendiri yang relative sangat
orang Melanesia juga memandang dunia memengaruhi corak berbudaya masyarakat
dengan konsep Sociocosmic Dualism yang Maluku. Dari proses perjumpaan ini,
terdiri atas Melanesia utara yang mendiami kebudayaan Maluku memasuki dan
kepulauan Solomon dan Melanesia Selatan mengalami sebuah fase terjadinya gesekan
yang mendiami New Colidonia dengan dan akulturasi budaya. Konsekuensinya,
perbedaan budaya tertentu, terutama berupa masyarakat Maluku akhirnya dihadapkan
mantifak atau wujud pemikiran.5 pada opsi-opsi budaya baru dalam mengatur
Hal yang menarik untuk di cermati tata relasi social, sosialisasi dan interaksi
dan ditelaah lebih dalam dan fokus persoalaan masyarakat Maluku.6
ini adalah bahwa dalam proses perkembangan Kemunculan opsi-opsi budaya lain
nila-nilai ini akhirnya mengalami penguatan dimaksud tidak cukup dipahami an sich
dan melembaga ke dalam fakultas mentalitas sebagai hasil dari proses akulturasi budaya
dalam bentuk sebuah kesadaran berbudaya masyarakat Maluku dan budaya lainnya.
(cultural awarness) dan menjadi kekuatan Akan tetapi, kemunculan opsi-opsi budaya
social (social capital) bagi masyarakat tersebut juga harus dipahami sebagai proses
Maluku untuk bertumbuh dan berkembang. negosiasi ideologi, ekonomi, dan politik
Kesadaran budaya dan kekuatan social ini antara masyarakat Maluku dengan para
jugalah yang bertransformasi menjadi pendatang atau” orang dagang.” Opsi-opsi
kekuatan sinergis dari dan bagi kehidupan budaya tersebut sesungguhnya adalah sebuah
akumulasi antara kebutuhan dan kepentingan
4
Ibid, hal 2
5 6
Ibid, hal 3. Ibid, hal. 15.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |2


dari pihak-pihak yang hendak melakukan tahunnya. Acara ini berbeda dengan acara
perluasan wilayah kekuasaan, yaitu ideology, maulid yang pada umumnya dilakukan oleh
ekonomi, dan politik secara bersamaan. masyarakat Indonesia. Jika kebanyakan
Dalam konteks budaya Maluku kontribusi peringatan maulid Nabi diadakan di Masjid,
positif dan negative dengan mudah dan sangat maka lain halnya dengan Manian yang
jelas dapat diidentifikasi, mulai dari model diadakan di rumah-rumah Pusaka. Dan
mengenakan pakaian sampai cara berbahasa. biasanya Manian diadakan berdasarkan marga
Kailolo atau negeri Sahapory adalah atau fam. Di mana marga yang merayakan
sebuah negeri yang terletak dibagian utara manian tidak diperbolehkan tahlil. Karena
pulau Haruku, Maluku Tengah yang terkenal dari marga lainlah yang berhak mengikuti
dengan sebutan sebagai Uli Hatuhaha tahlil tersebut. Tujuannya adalah, agar setiap
(Persatuan batu di atas batu) atau Amarima orang dari marga lain bisa merasakan
Hatuhaha (Lima Negeri di atas batu) bersama perayaan manian dari marga yang
dengan Rohomoni-Mandalise, Kabauw- merayakannya. Atribut-atribut yang
Samasuru, Pelauw-Matasiri dan Hulaliu- digunakanpun beraneka ragam. Tidak hanya
Haturessy. Kailolo merupakan satu dari empat makanan, buah-buahan dan kue-kue pada
buah negeri atau desa adat di pulau Haruku umumnya, Sembilan bahan pokokpun
yang beragama Islam. Kailolo memiliki diikutsertakan dan semua itu diletakkan pada
hubungan pela dengan negeri Amalessy atau sebuah papan lebar yang menyerupai
dikenal dengan nama negeri Tihulale di pintu.Tradisi manian pada masyarakat Kailolo
kecamatan Kairatu, Seram Bagian Barat dan suda ada sejak lama, jadi hal ini sudah
memiliki hubungan gandong dengan menjadi suatu kewajiban yang harus
Rohomoni, Kabauw, Pelauw, dan Hulaliu.7 dilaksanakan dari para nenek moyang dan
Di Negeri Kailolo biasanya, leluhur.
masyarakat disana sering merayakan ritual
B. Tujuan dan Metode Penelitian
adat untuk merayakan Maulid Nabi atau
Penelitian ini bertujuan untuk
dengan bahasa Kailolo yaitu Manian atau
memahami bentuk Tradisi Manian dalam
Maningkamu (kumpul basudara), dimana
perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW
Manian ini merupakan acara peringatan
pada masyarakat Negeri Kailolo dan
kelahiran Nabi Muhammad SAW atau dikenal
menjelaskan dampak Tradisi Manian terhadap
dengan Maulid Nabi yang diadakan setiap
masyarakat Negeri Kailolo.
7
http://id.wikipedia.org/wiki/Kailolo,_Haruku,
_Maluku_Tengah, diakses pada tgl 12/12/2013.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |3


Penelitian ini melibatkaan delapan dari konsepsi kita terhadap pemikiran-
informan, meliputi delapan informan yakni pemikiran sosiologis kontemporer, kiranya
Raja Negeri Kailolo, Sekretaris Negeri kita perlu mengetahui bagaimana teori
Kailolo, Tokoh Adat Rumah Tau, Tokoh Adat fungsionalisme struktural menjadi begitu
Negeri Kailolo, Tokoh Agama Negeri penting untuk dipertahankan sebagai konsep
Kailolo, dan Tokoh Pemuda Negeri Kailolo. yang mampu menjelaskan realita sosial secara
Usia mereka berkisar tigapuluh enam hingga fungsional.8
tujuh enam tahun pada saat peneliti Di dalam fungsinalisme struktural,
melakukan penelitian. Dua subjek istilah struktural dan fungsionalisme tidak
berpendidikan sarjana, lainnya berpendidikan perlu digunakan dalam gabungan, meskipun
sekolah lanjutan atas. secara khas mereka digabungkan. Kita dapat
Untuk memperoleh data penelitian, mempelajari struktur-struktur masyarakat
peneliti telah melakukan wawancara tanpa memperhatikan fungsi-fungsi (atau
mendalam. Wawancara mudah dilakukan, konsekuensi-konsekuensi) bagi struktur-
karena peneliti sendiri sebagai anak Negeri struktur lain. Demikian pula, kita dapat
Kailolo. Peneliti mampu mengumpulkan data mengkaji fungsi-fungsi suatu varientas
dari subjek dengan cara, seperti peneliti tatap proses-proses sosial yang mungkin tidak
muka dengan informan untuk memberikan mengambil suatu bentuk struktural.Meskipun
pengalamannya mengenai tradisi manian fungsionalisme struktural mengambil
dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad berbagai bentuk.
SAW. Hasil wawancara dimudahkan dengan Selain itu, menggunakan perspektif
peneliti menggunakan bahasa Lokal, akhirnya simbol (Victor Turner) mengenai kajian kita
wawancara dilakukan dengan lancar dan memandang diri kita sendiri sebagai manusia
intim. Wawancara berlangsung di kediaman dan sebagai anggota masyarakat dan
masing-masing informan. Penelitian ini mengenai bagaimana istilah-istilah dasar ini
dilakukan selama tigapuluh hari dari tanggal digunakan oleh manusia untuk membangun
05 Desember 2013 hingga 06 Januari 2014. suatu mode kehidupan bagi diri mereka
sendiri. Prinsip-prinsip epistemologi dari
C. Perspektif Teoretis
antropologi simbolik secara alamiah
Teori Fungsionalisme Struktural
tergantung pada premis-premis ontologis.
merupakan kelanjutan dari teori-teori tentang
8
fakta sosial yang terbangun dari pemikir teori Pip Jones, Pengantar Teori-teori Sosial dari
Teori Fungsionalisme hingga Post-
sosial terdahulu.Sehingga, sebagai kelanjutan modernisme,(jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
2009).

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |4


Asumsi-asumsi dan konsep-konsep juga cucu tentang sosok Syeik Zainal Abidin
diasosiasikan dengan antropologi penduduk sebagai penyebar Agama Islam di Hatuhaha
simbolik. yang mempunyai turunan di Negeri Kailolo
yaitu turunan Marasabessy, serta menjalin
D. Hasil Penelitian Silahturahmi sesama masyarakat Negeri
 Bentuk Tradisi Manian Kailolo dan saling berbagi rezeki dalam hal
Tradisi Manian dalam perayaan panganan.9
Maulid Nabi Muhammad Saw di Negeri Terbentuknya Tradisi Manian ini
Kailolo sampai saat ini masih di lestarikan sudah lama sekali yaitu sejak Syeik Zainal
karena memiliki Fungsi yang sangat baik bagi Abidin harus meninggalkan istri dan anaknya
masyarakat setempat, yakni dalam hal demi menyiarkan Agama Islam di berbagai
mempererat Silaturahim dan saling penjuru atau daerah lainnya, karena beliau
membagikan Rizki kepada masyarakat adalah seorang Mubaligh atau penyiar Agama
setempat (dari marga lain). Islam yang berasal dari Hadramaut atau
Dalam adat orang Hatuhaha tradisi Negeri Arab, maka di adakannya Tradisi
Manian hanya ada di Negeri Kailolo, Manian ini guna untuk terus mengingat
sedangkan di Negeri Pelauw, Kabauw dan (Syeik Zainal Abidin) sebagai Wali Allah dan
Rohmoni tidak ada, yang ada hanya tradisi ajaran Islam yang da ajarkan atau
Ar-ruh yang artinya Jiwa atau ruh. Tradisi sebarkannya sebagai ajaran kebaikan yang
Ar-ruh atau bahasa kasarnya Arroha ini di berasal dari ajaran kakeknya Muhammad
laksanakan sama dengan pelaksanaan tradisi SAW, yaitu ajaran Habluminnallah atau
Manian di Negeri Kailolo, yaitu acara Ritual hubungan manusia dengan Tuhannya,
yang secar rutin di laksanakan setiap tahun Hablumminannas atau hubungan Manusia
pada acara Maulid Nabi Muhammad SAW, dengan Manusia.10
banyak perbedaan dalam melaksanakan Ritual Waktu Pelaksanaan Tradisi
Adat ini, Tradisi Ar-ruh atau Arroha Manian. Pelaksanaan tradisi Manian ini pada
tujuannya untuk berbuat amal bagi saat datangnya bulan Rabiul Awal (Kelahiran
keselamatan jiwa mereka sekaligus Nabi Muhammad SAW). Waktunya di
mendoakan umat Nabi Muhammad SAW. tentukan oleh para tokoh Agama dan tokoh
Sedangkan Tradisi Manian tujuannya untuk adat dari berbagai marga yaitu mulai marga
Bersalawat kepada Nabi Muhammad SAW
9
Wawancara Bapak Made Ali Ohorella, Senin
dan mendoakan Nabi Muhammad SAW dan 21 Oktober 2013
10
keturunannya serta menceritakan kepada anak Wawancara Mukti Marasabessy, Selasa 21
Oktober 2013.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |5


Tuanany sebagi marga tuan tanah dan di ikuti misalnya nenek atau ibu) untuk bergabung
oleh marga lainnya yaitu marga Tuanaya, melaksanakan acara Manian di Ruma Soa.
Usemahu, Tuasamu, Tuaputty, Marasabessy, Acara Manian diberbagai Soa
Ohorella, Tuatoy, dan Mahu. Tempat semuanya sama yaitu para Ruma Tauwi dan
pelaksanaanya di masing-masingRumah tau Upuana akan membuat makanan kering atau
atau Soa (Rumah Pusaka atau rumah adat) kue-kue (Tamelan) yang telah ditentukan
marga-marga yang terdapat di Negeri Kailolo, jumlahnya sesuai dengan rezeki yang didapat
dan puncak dari acara manian ini berpusat di pada tahun ini untuk dibawa kerumah adat
rumah tau Masarabessy.11 pada sore hari atau selesai ba’da asar, tamelan
Pelaksanaan tradisi Manianini ini akan diberikan kepada tamu undangan
dimulaim oleh marga Tuanany, terlebih yang menghadiri acara Manian. Para ruma
dahulu sebagai marga pertama di negeri Tauwi akan mengundang seluruh laki-laki
Kailolo, marga ini sering disebut marga tuan yang telah berkeluarga dari marga lain di
tanah. Dimana aka nada perkumpulan yang Negeri Kailolo untuk menghadiri acara
diselenggarakan oleh Tetua Adat yang disebut Manian diruma adat marganya. Dalam acara
Tete Rumah Nainyi (orang tua yang duduk Manian ini para imam masjid, para tokoh
dirumah soa). Dengan Ruma Tauwi (laki-laki agama dan tokoh adat akan membacakan
yang sudah berkeluarga dari marga tersebut) barazanji, shalawat, tahlilan dan do’a
untuk membicarakan penetapan tanggal dirumah adat yang melaksanakan manian.
dimulaimya Tradisi Manian, dan selanjutnya Setelah acara manian yang telah di
akan diikuti oleh marga yang lainnya dengan buka oleh marga Tuanany selanjutnya diikuti
cara yang sama. oleh marga lainnya seperti marga Usemahu,
Jika penetapan tanggalnya telah Tuanaya, Tuaputty, Tuasamu, Ohorella,
disepakati, maka Ruma Tauwi akan Tuatoi dan Mahu secara bergantian selama
mengambil data tentang banyaknya Ruma sebulan lebih dengan tata pelkasanaannya
Tauwi yang akan melaksanakan Tradisi yang sama dengan marga Tuanany. Kecuali
Manian diruma Soa atau Ruma Adat. Jika marga Masarabessy dengan pelaksanaannya
Ruma Tauwi jumlahnya tidak mencukupi yang berbeda yang merupakan puncak dari
maka akan di tambahkan dengan Upuana acara Manian.
(laki-laki atau perempuan yang memiliki garis Acara Manian ini sangat di tunggu-
keturuna dari marga yang bersangkutan tunggu atau dinanti-nantikan oleh masyarakat
Negeri Kailolo, mereka sangat berantusias
Wawancara A. Gani Tuanany, Jum’at, 22
11
melaksanakan acara ritual Manian ini, karena
November 2013.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |6


acara ini dapat mempertemukan anak cucu Jasad Kasar atau Manian Hala Totui, antara
Negeri Kailolo dimanapun mereka berada lain:
selanjutnya acara inti yang selalu ditunggu Pada saat melaksanakan Maulid
masyarakat Negeri Kailolo yaitu tradisi telah di laksanakan acara ritual pemotongan
Manian di Marga Marasabessy Soa Putiiman ayam jantan dengan maksud untuk
dan Marasabessy Soa Nurlembe. Karena di melanjutkan acara Dulang Keluarga atau
acara ini semua masyarakat dilibatkan apada Aha’u Guru pada malam harinya. Ma usa
acara puncak tradisi Manian di marga Marga usala atau dengan bahasa Kailolo biasanya
Marasabessy. disebut Menghitamkan Muka. Pembacaan
Tradisi Manian Soa Nurelembe Berzanji yang dilakukan oleh semua marga
dengan acaranya yaitu Manian Hala Totuwi dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad
(disebut makanan jasad atau kasar) yaitu nasi Saw atau yang biasa di sebut Manian, Aha’u
yang telah dimasak menggunakan santan Gur atau prosesi dulang keluarga atau
kelapa yang akan dibagi kepad amarga lain di mencari tau lebih dalam keturunan dari marga
waktu pagi hari, setelah Hala Totuwi ada tersebut.
pelaksanaan Ma Usa Usala (menghitamkan Tradisi manian Soa Putiiman
muka) antara anak cucu Nurlembe dan anak dengan acaranya yaitu Manian Bunga Lilin
cucu dari marga lain di siang hari, artinya atau kembang keindahan. Pada sore hari para
bahwa hidup di alam kasar (jasad) butuh rumah tauwi akan membawa berbagai
perjuanganyang dipenuhi dengan tantangan tamelan kerumah soa putiiman selanjutnya
dan cobaan, pendekatannya adalah agama imam masjid, tokoh agama dan pata tetua adat
sebagai pengejuk. membacakan barazanji, salawat, tahlilan dan
Pada sore harinya seperti marga lain do’a keslematan di rumah Soa puti iman.
Rumah Touwi membawa berbagai macam Pada malam hari aka nada bunga lilin
kue-kue dari hasil rezeki mereka ke rumah (kembang keindahan) yang akan diarak-
soanya, dan para rumah Touwi dari marga arakkan dari ujung negeri kerumah tau
akan datang mebacakan barzanji, salawat, putiiman, diantaranya kembang disangkut
tahlilan dan do’a keselamatan setelah itu sejumlah uang yang namanya do’a selamat
mereka pulang membawa tamaelan yang (makan ruh halus atau jasad) yang
disajikan rumah tauwi Soa Nurlembe. Simbol dihantarkan oleh marga lain. Setelah acara
yang di pergunakan dalam merayakan acara rumah lili ada satu perjalanan yang disebut
ritual Manian di Ruma Tau Marasabessy teuna urui (masuknya semua teon) dari semua
Nurlembe ini yang biasa di sebut makanan marga dengan bentuk alambang atau symbol

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |7


dari setiap rumah tauw yang man setiap yang yang di selipkan pada mulut ular dan di atas
masuk Dipalamai (disambut) oleh perahu kepala seorang perempuan ada bumbungan
rusukwakan (lambang teon putiiman). rumah.
Kemudian oleh mereka dipanggil satu persatu Ruma Tau Parentah atau Tuanaya
sesuai dengan Rumah Tauw yang terlebih dengan lambang Teon Tongkat
dulu dating dan menetap membentuk rumah Kepemimpinan. Tarian dari marga ini
Tauw mereka di negeri Kailolo untuk naik dinamakan Tarian Ua Huhui yang
atau masuk ke dalam panggung dengan menceritakan tentang moyang mereka yang
berbagai tari-tarian adat dari masing-masing bernama Upu Seipati yang mendapatkan
marga dengan bentuk-bentuk lambang atau Tongkat Kepemimpinan atau Raja di Negeri
symbol dan cerita tentang asal usul marganya Kailolo. Ruma Tau Pari atau Usemahu
yang disambut marga Marasabessy dengan lambang Teon Anjing. Tarian marga
Putiiman.Adapun arti atau symbol dalam ini bernama Kapitan Naga Yarimau yang
merayakan acara ritual Manian di menceritakan tentang nenek moyang mereka
Marasabessy Putiiman ini yang biasa di sebut yang bernama Upu Ismail Akipai Pariasa
Kembang Keindahan atau Bunga Lilin yang yang telah menjadi seorang Kapitan Di Uli
pada dasarnya Manian ini sering Hatuhaha. Ruma Tau Soharur atau Tuasamu
menampilkan berbagai macam tari-tarian dari dengan lambang Teon Naga. Sebagai
berbagai macam marga dengan lambangnya seseorang yang berbudi luhur. Tarian dari
masing-masing sesudah pembacaan Berzanji marga ini adalah Boki Aruut yang
dan tahlil pada umumnya, antara lain: menceritakan tentang moyang mereka yang
Manian pada Ruma Tau Putiiman berasal dari putrid kayangan.
biasanya di sebut Manian Bunga Lilin Ruma Tau Samal atau Tuaputty
(Kembang Keindahan). Ruma Tau Kawa atau dengan lambang Teon burung camar. tarian
Tuanany dengan lambang Teon Ular atau marga Tuaputty ini bernama tarian burung
disebut tuan tanah. Tarian dari marga ini camar yang menceritakan tentang nenek
bernama tarian cakalele yang bercerita moyang mereka yang berasal dari pulau Nusa
tentang asal usul mereka. Tarian yang Laut yang berlayar ke Negeri Kailolo karena
dibawakan oleh anak cucu mereka tidak mau memeluk agama Kristen. Karena
menggunakan pakaian berwarna hitam dan di hal itu, moyang mereka terkenal akan
bagian pinggang diselipkan bunga-bunga kepandaian ilmu agama dan berbudi luhur.
gadihu, sementara ada satu orang laki-laki Teon marga Marasabessy. Marasabessy
dewasa memegang seekor ular dan perang yang merupakan Urui Ha’a atau Rangkaian

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |8


empat unsur. Dalam hal ini terpecah menjadi berlaku bijaksana, berkorban demi
dua yakni antara Nurlembe dan Putiiman. kepentingan orang banyak, dan (2) Marga
Kisah cerita ini tertuang jelas dalam prosesi Mahu merupakan marga pendatang dari Nusa
Ritual acara inti dari perayaan Manian, maka Mahu (Jawa), yang dating ke Kailolo untuk
dalam hal ini kedudukan Marasabessy sebagai menyebarkan Agama Islam, dan (3) Marga
marga yang dihormati dalam hal Agama, (1) Tuatoy atau sering dikenal dengan sebutan
Rumah Tau Nurlembe atau Marasabessy marga Pikal yang berasal dari Pulau Seram
Nurlembe dengan lambang Teon Lahatale yang berartikan totalitas. Tradisi manian di
atau Mahkota Kebesaran. Tarian ini rayakan oleh marga marasabessy putiiman.12
menceritaka tentang moyang mereka adalah  Dampak Perayaan Tradisi Manian Bagi
seorang yang menyebarkan Agama Islam di Masyarakat
Uli Hatuhaha, (2) Rumah Tau Putiiman atau Manian bagi masyarakat Negeri Kailolo
Marasabessy Putiiman dengan lambang Teon adalah sebuah tradisi adat yang sudah
Rusukwakan. Yang menceritakan tentang dilakukan sejak dulu kala, dalam perayaan
Moyang mereka yang berlayar untuk Manian tidak ada yang namanya unsur
menyebarkan Agama Islam di Timur keterpaksaan, maka dari itu apabila ada ke
Nusantara yang menggunakan sebuah kapal sanggupan dari masing-masing orang maka
yang bernama Rusukwakan (Kapal yang tak Hukumnya Wajib untuk dilaksanakan baik
tertandingi dalam hal berlayar). Tarian ini secara sederhana maupun secara beasar-
dimainkan untuk menyambut para penari- besaran, karna suda merupakan tanggung
penari dari marga lain yang masuk pada acara jawab bersama bagi anak cucu Negeri Kailolo
Manian Bunga Lilin di marga Marasabessy yang harus di laksanakan setiap tahunnya.
Putiiman. Tarian ini menggambarkan para Dampak tradisi manian dalam
anak cucu atau keturunannya untuk kehidupan dalam kehidupan masayarakat
menaikinya karena dipercaya bahwa kapal negeri kailolo meliputi (1) Sebagai suatu
Rusukwakan ini membawa Keselamatan. bentuk acara yang di laksanakan untuk saling
Marga Ohorella, Mahu dan Tuatoy memebagi rezeki dalam hal makanan bagi
tidak mempunyai symbol karena merupakan sesame masyarakat negeri Kailolo, (2)
marga ini tidak memiliki Teon sehingga Sebagai bentuk dorongan atau motivasi bagi
mereka tidak mempunyai tarian adat. (1) yang telah berkeluaraga untuk tetap berusaha
Marga Ohorella merupakan marga pendatang dan bekerja mencari rezeki agar mampu
dari Negeri Tulehu, marga ini memiliki arti
12
pengorbanan dimana setiap orang harus Wawancara bapak Mukty Marasabessy,
pada tanggal 18 Januari 2014

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |9


melaksanakan tradisi maninan, dan (3) yang dilaksanakan pada setiap Ruma Tau
Sebagai suatu acara untuk mengumpulkan yang terdapat di Negeri Kailolo.
anak cucu turun temurun tanpa memandang Dari kesimpulan penelitian ini, maka
kehidupan social masyarakat Negeri Kailolo peneliti sarankan beberapa hal, di antaranya:
yang berbeda-beda. Bagi masyarakat Negeri Kailolo kebiasaan
atau tradisi ini mestinya di pertahankan,
E. Kesimpulan
mengingat sangat bermanfaat bagi masyarakat
Beberapa temuan lapangan dapat
Negeri Kailolo dalam hal ini mempertahankan
disimpulkan bahwa bentuk Tradisi Manian
silaturahmi, dan mengingat tradisi manian
dalam perayaan Maulid Nabi Muhammad
memiliki keuntungan bagi masyarakat negeri
Saw pada umumnya sama, hanya saja Tradisi
kailolo serta sangat berimplikasi positif
Manian yang di rayakan pada Marga
terhadap proses komunikasi, silaturahmi serta
Marasabessy terbagi atas dua yakni Manian
kerja sama maka sangat penting kearifan lokal
Hala Totui dan Manian Bunga Lilin. Manian
ini selalu di lestarikan dan di kembangkan.
Hala Totui atau Makanan Jasad sedangkan
Bunga Lilin atau Kembang Daftar Pustaka
Keindahan.Manian hala totui di laksanakan
Haw, Wijaya. Pemerintahan Desa Atau
oleh Marsasabessy Nurlembe sedangkan Marga; cet.III, Jakarta:PT.Raja
Manian bunga lilin di laksanakan oleh Grafindo. 2003.
Jones, Pip, Pengantar Teori-teori Sosial dari
Marasabessy Putiiman. Teori Fungsionalisme hingga Post-
Dampak Manian untuk mempererat modernisme, jakarta: Yayasan Pustaka
Obor Indonesia. 2009.
Silaturahim antara warga Negeri Kailolo. Kaplan, David dan Robert A. Manners, Teori
Selain itu ada pula dampak sosial yakni saling Budaya, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
2012.
peduli untuk berbagi antar warga. Prosesi adat Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas
Maulid Nabi Muhammad Saw atau Manian dan Pembangunan, Jakarta:
Gramedia.1985.
sejak dulu tetap ada dan di pertahankan oleh Koentjaraningrat, Manusia Dan Kebudayaan
warga Negeri Kailolo, baik yang ada di di Indonesia, Jakarta: Djambatan.2010.
-------, Pengantar Ilmu Antropologi, Edisi
Negeri Kailolo maupun yang berada di luar Revisi, Jakarta: Rineka Cipta.2009.
Negeri Kailolo. Hal ini di buktikan dengan Mayor Polak, Sosiologi Suatu Pengantar. Cet.
I; Balai Buku Ikhtiar, Jakarta 1966.
setiap tahunnya di adakan prosesi Manian Muhammad, Prof.Abdulkadir, Ilmu Sosial
yang bertepatan dengan bulan kelahiran Nabi Budaya Dasar, Edisi Revisi, Bandung:
Citra Adtya Bakti.2011
Muhammad Saw yakni bulan Rabiul Awal Raga Maran, Rafael, Manusia Dan
Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |10


Budaya Dasar, Jakarta: Rineka
Cipta.2007
Ritzer, George, Teori Sosiologi, Edisi
Kedelapan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. 2012
Sutrisno, Mudji dan Hendar Putranto, Teori-
teori Kebudayaan, Yogyakarta:
Kanisius.2005
Watloly, DKK, Menggali Sejarah dan
Kearifan Lokal Maluku, Maluku:
Paramadina.2012
Wakano Abidin,“Maluku dan Keindahan
Sejarahnya, Harmoni Kehidupan
Masyarakat Maluku Yang Berbasis
Kearifan Lokal”, dalam Josep Antonius
Ufi, Menggali Sejarah Dan Kearifan
Lokal Maluku. Maluku: Paramadina,
2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kailolo,_Haruku,
_Maluku_Tengah, diakses pada tgl
12/12/2013
https://www.facebook.com/notes/muhammad-
khanafi/dasar-hukum-pelaksanaan-
peringatan-maulid-nabi-muhammad-
saw/213956468765344. Di akses pada
16 September 2013 pukul 22:08.

Jurnal Fakultas Ushuluddin Dan Dakwah IAIN Ambon |11

Anda mungkin juga menyukai