Anda di halaman 1dari 10

NASIONALISME IRAK, IRAN, DAN IISRAEL

Sebagai Guna memenuhi Tugas Sejarah Asia Barat Yang Diampu Oleh
Bapak Nara Setya Wirtama,MPd

Disusun Oleh :

 Fitrah Ardiyansyah R (2014020003)


 Muhamad Fajrul Al Fauzi (2014020009)
 Lailatul Maghfiroh (2014020014)
 Mohammad Isrofil Musa (2014020022)

PROGRAM PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI

KEDIRI

2020

1
Latar Beakang Nasionalisme Irak, Iran, Dan Israel
 Latar Beakang Nasionalisme Irak
Nasionalisme Irak adalah salah satu bentuk nasionalisme yang menegaskan keyakinan
bahwa rakyat Irak adalah sebuah bangsa dan mempromosikan persatuan budaya Irak, dari semua
kelompoketnoreligius ; Arab , Kurdi , Turkmens , Assyria , Yazidis , Mandean , Shabak , Kawliy
a , Dom , Yarsans , dan lainnya. Nasionalisme Irak melibatkan pengakuan identitas Irak berasal
darikuno Mesopotamia termasukunit peradaban dari Sumer, Akkad , Babilonia , dan Asiria .Nasi
onalisme Irak memengaruhi gerakan Irak untuk merdeka dari penjajahan Ottoman dan Inggris .
Nasionalisme Irak adalah faktor penting dalam Revolusi 1920 melawan pendudukan Inggris,
dan Revolusi 1958 melawan monarki Hashemite yang dipasang Inggris.
Ada dua varian menonjol. Satu varian memandang negara Irak sebagai negara yang
melibatkan orang-orang Arab, Turkmenistan, Asyur, dan Kurdi, yang semuanya memiliki
warisan Mesopotamia yang sama; Pandangan ini dipromosikan oleh Abd al-Karim Qasim , yang
merupakan keturunan campuran Arab-Kurdi.   Varian kedua adalah nasionalisme ganda yang
menggabungkan nasionalisme Irak dan nasionalisme Arab , bentuk yang lebih luas
dari nasionalisme etnis yang mendukung nasionalisme Irak dan menghubungkannya dengan hal-
hal yang berdampak pada orang Arab secara keseluruhan. Saddam Hussein percaya bahwa
pengakuan asal-usul Mesopotamia kuno dan warisan orang Arab Irak melengkapi dukungan
nasionalisme Arab.  Rezim Ba'ath secara resmi memasukkan pemimpin Muslim Kurdi yang
bersejarah, Saladin, sebagai simbol patriotik di Irak, Saladin memimpin pasukan Muslim dan
Arab selama Perang Salib .
Tokoh Penting yang dalam pergerakan kebangsaan irak adalah Saddam Hussein
 Latar Beakang Nasionalisme Iran
Nasionalisme modern di Iran dimulai pada tahun 1906, ketika revolusi konstitusional
yang hampir tidak berdarah menciptakan parlemen pertama Iran . Reza Shah , membantu
membentuk nasionalisme Iran dengan menanamkan ideologi sekuler yang jelas , dan mengurangi
pengaruh Islam di Iran. Dengan mengintegrasikan kebijakan hukum Eropa sebagai pengganti
pengadilan Islam, Shah meyakinkan efisiensi birokrasi negara dan mempromosikan rasa
nasionalisme Iran yang kuat.  Selain itu, Reza Shah berusaha untuk mengubah nama berbagai
kota untuk menghormati raja-raja Persia pra-Islam dan pahlawan mitologis, dan untuk terus
mengurangi kekuatan mullah dengan berusaha untuk memodernisasiIran. Dinasti Pahlavi dengan

2
demikian ditetapkan di jalan menuju menanamkan negara dengan bentuk nasionalisme sekuler,
jalan yang pada akhirnya akan membawanya ke dalam konflik dengan kelas ulama negara
itu. Nasionalisme Iran adalah kekuatan penentu dalam gerakan 1951
untuk menasionalisasi kekayaan minyak Iran.
Tujuan Mossadegh untuk menasionalisasi minyak Iran mulai berlaku pada tahun 1951.
Dengan mengizinkan Iran memiliki kekuasaan penuh dan kendali atas sumber daya utama
mereka, AIOC dan program Eropa lainnya berpartisipasi dalam boikot internasional yang pada
akhirnya menyebabkan gangguan pada ekonomi Iran. Setelah deposisi Mossadegh dipandu oleh
bantuan dari AS, Reza Shah mengambil alih kendali dan menggunakan kenaikan harga gas untuk
memperluas modernisasi di Iran.
Wacana nasionalis Iran sering berfokus pada sejarah pra-Islam Iran . Pada abad ke-20, aspek
berbeda dari nasionalisme romantik ini akan dirujuk oleh monarki Pahlavi , yang menggunakan
gelar seperti titlesryāmehr "Cahaya Arya", dan oleh beberapa pemimpin Republik Islam yang
mengikutinya. 
Tokoh Penting yang dalam pergerakan kebangsaan iran adalah Mohammad Mosaddegh
 Latar Beakang Nasionalisme Israel
Gerakan zionisme politis atau gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi di
Palestina, dicetuskan oleh publikasi buku Theodore Hertzl (Bapak pendiri Zionisme modern)
yang berjudul “Der Judenstaat” atau “The Jewish State” tahun 1896. Terilhami oleh cita-cita
revitalisasi kultur nasional bangsa Yahudi dan cita-cita masyarakat sosialis egalitarian dalam
bentuk sebuah pemerintahan yang demokratis, zionis membawakan transformasi komunitas
agama menjadi sebuah kesadaran bangsa berdasarkan persamaan sejarah dan kultur dan
menentukan sebuah tanah air teritorial. Perkembangan nasionalisme Yahudi sejalan dengan
berkembangnya gerakan nasionalis lainnya di Balkan dan di Timur Tengah akhir abad
sembilanbelas.
Tokoh Penting yang dalam pergerakan kebangsaan israel David Ben Guiron

3
Proklamasi Kemerdekaan
 Proklamasi kemerdekaan irak.
Pada 3 Oktober 1932, Irak memperoleh kemerdekaan. Dengan masuknya Irak ke Liga
Bangsa-Bangsa, Inggris mengakhiri mandatnya atas bangsa Arab. Hal ini membuat Irak merdeka
setelah 17 tahun pemerintahan Inggris dan berabad-abad pemerintahan Ottoman.
Dilansir History, Inggris awalnya merebut Irak dari Turki Utsmaniyah selama Perang Dunia I
dan diberikan mandat oleh Liga Bangsa-Bangsa untuk memerintah negara pada 1920. Monarki
Hashemite diorganisasi di bawah perlindungan Inggris pada 1921.
Pemerintah Irak mempertahankan hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan
Inggris, yang mengarah ke beberapa pemberontakan anti-Inggris.  Pemberontakan pro-Axis pada
1941 menyebabkan intervensi militer Inggris, dan pemerintah Irak setuju mendukung upaya
perang Sekutu. Pada 1958, monarki digulingkan, dan selama dua dekade berikutnya Irak
diperintah oleh serangkaian pemerintahan militer dan sipil. Pada 1979, Jenderal Saddam Hussein
menjadi diktator Irak. Dia memegang kekuasaan dengan banyak menindas,  sampai menghilang
dan kemudian sekarat di hadapan invasi koalisi pimpinan Amerika terhadap Irak pada 2003.
 Proklamasi kemerdekaan iran.
Iran adalah tempat berkembangnya salah satu peradaban besar dunia yang tertua dan
berkesinambungan. Peradaban ini sudah membangun permukiman-permukiman urban semenjak
tahun 4000 SM. Bagian barat dan barat daya dataran tinggi Iran turut berperan dalam
sejarah Timur Dekat Kuno sejak permulaan Zaman Perunggu, dimulai dari bangsa Elam dan
kemudian bangsa-bangsa lain seperti Kass, Mannea, dan Guti. Georg Wilhelm Friedrich
Hegel menjuluki bangsa Persia sebagai Bangsa bersejarah yang pertama Bangsa
Mede mempersatukan seluruh Iran menjadi satu bangsa dan satu kekaisaran pada 625 SM.
Kekaisaran Akhaimenia (550–330 SM) yang didirikan oleh Koresy Agung adalah kekaisaran
pertama bangsa Persia, membentang dari Balkan sampai ke Afrika Utara dan Asia Tengah,
meliputi tiga benua, dan berpusat di Persis (Persepolis).
Inilah kekaisaran terbesar pertama sekaligus kekaisaran pertama di dunia. Kekaisaran
Persia yang pertama ini adalah satu-satunya peradaban sepanjang sejarah dunia yang merangkum
lebih dari 40% populasi global, yakni sekitar 49,4 juta jiwa dari keseluruhan populasi dunia yang
berjumlah 112,4 juta jiwa sekitar tahun 480 SM.[5] Kekaisaran Akhaimenia kelak digantikan
oleh Kekaisaran Seleukia, Parthia, dan Sasania, yang berturut-turut menguasai Iran hampir 1000

4
tahun lamanya dan menjadikan Iran sekali lagi bangkit sebagai sebuah negara adikuasa di dunia.
Seteru utama Persia adalah Kekaisaran Romawi serta penggantinya, Kekaisaran Bizantium.
Kekaisaran Persia bermula sejak Zaman Besi, seiring arus kedatangan bangsa Iran ke wilayah
itu. Bangsa Iran kelak menurunkan bangsa Mede, kekaisaran Akhaimenia, Parthia, dan Sasania
di Zaman Klasik.
Meskipun suatu ketika menjadi kekaisaran besar yang adikuasa setelah menaklukkan
wilayah yang sangat luas, Iran pun pernah mengalami invasi, yakni oleh bangsa Yunani, bangsa
Arab, bangsa Turk, dan bangsa Mongol. Iran terus-menerus menegaskan kembali jati diri
bangsanya dari abad ke abad dan telah berkembang menjadi sebuah entitas politik dan budaya
yang khas.
Penaklukan kaum Muslim atas Persia (633–656) merupakan akhir bagi Kekaisaran
Sasania sekaligus menjadi titik balik dalam sejarah bangsa Iran. Islamisasi Iran yang berlangsung
dari abad ke-8 sampai abad ke-10 Masehi pada akhirnya meredupkan Ajaran Zoroaster di Iran
dan daerah-daerah bawahannya. Sekalipun demikian, pencapaian-pencapaian peradaban Persia
sebelumnya tidak punah begitu saja, tetapi hampir sepenuhnya diserap oleh peradaban dan
pemerintahan Islam yang baru.
Iran, dengan sejarah panjang peradaban dan kekaisarannya, mengalami penderitaan besar di
akhir Abad Pertengahan dan permulaan zaman modern. Banyaknya invasi suku-suku
pengembara, yang pemimpin-pemimpinnya berhasil menjadi penguasa Iran, telah berdampak
negatif pada negeri ini.
Iran sekali lagi dipersatukan menjadi sebuah negara pada 1501 oleh wangsa Safawi, yang
mengalihkan mazhab agama Islam di Iran dari Sunni ke Syi'ah sebagai agama resmi kekaisaran.
Keputusan ini merupakan salah satu titik balik terpenting dalam sejarah Islam. Kembali menjadi
sebuah negara adikuasa, yang kali ini berdampingan dengan negara adikuasa lain
yakni Kekaisaran Utsmaniyah, seteru utama mereka selama berabad-abad, Iran menjadi sebuah
negara monarki dipimpin seorang kaisar yang nyaris tak terputus sejak 1501 sampai Revolusi
Iran pada 1979, ketika Iran secara resmi menjadi sebuah Republik Islam pada 1 April 1979.
Sepanjang paruh pertama abad ke-19 Iran kehilangan wilayah luas di Kaukasus (silih-
berganti lepas dan kembali ke dalam kekuasaan Iran dalam rentang waktu ribuan
tahun), meliputi kawasan timur Georgia, Dagestan, Azerbaijan, dan Armenia sekarang ini, yang

5
jatuh ke tangan Kekaisaran Rusia, tetangga sekaligus saingannya yang dengan pesat bertumbuh
dan berekspansi, setelah Perang Rusia-Persia pada 1804–1813 dan 1826–1828.
 Proklamasi kemerdekaan Israel
Pendirian negara modern Israel berakar dari konsep Tanah Israel (Eretz Yisrael), sebuah
konsep pusat Yudaisme sejak zaman kuno, yang juga merupakan pusat wilayah Kerajaan
Yehuda kuno. Setelah Perang Dunia I, Liga Bangsa-Bangsa menyetujui dijadikannya Mandat
Britania atas Palestina sebagai "negara orang Yahudi".Pada tahun
1947, PBB menyetujui Pembagian Palestina menjadi dua negara, yaitu satu negara Yahudi dan
satu negara Arab. Pada 14 Mei 1948, Israel memproklamasikan kemerdekaannya dan ini segera
diikuti oleh peperangan dengan negara-negara Arab di sekitarnya yang menolak rencana
pembagian ini.
Israel kemudian memenangkan perang ini dan mengukuhkan kemerdekaannya. Akibat
perang ini pula, Israel berhasil memperluas batas wilayah negaranya melebihi batas wilayah
yang ditentukan oleh Rencana Pembagian Palestina. Sejak saat itu, Israel terus menerus berseteru
dengan negara-negara Arab tetangga, menyebabkan peperangan dan kekerasan yang berlanjut
sampai saat ini. Sejak awal pembentukan Negara Israel, batas negara Israel beserta hak Israel
untuk berdiri telah dipertentangkan oleh banyak pihak, terutama oleh negara Arab dan para
pengungsi Palestina. Israel telah menandatangani perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania,
namun usaha perdamaian antara Palestina dan Israel sampai sekarang belum berhasil.
Israel merupakan negara demokrasi dengan sistem pemerintahan parlementer dan hak pilih
universal.Perdana Menteri Israel menjabat sebagai kepala pemerintahan dan Knesset bertugas
sebagai badan legislatif Israel. Dalam hal produk domestik bruto, ekonomi negara ini menduduki
peringkat ke-44 di dunia. Israel memiliki peringkat Indeks Pembangunan
Manusia[28], kebebasan pers, dan daya saing ekonomi[30] yang tertinggi dibandingkan dengan
negara-negara Arab di sekitarnya.

Hubungan Irak Dan Iran Terhadap Indonesia Sampai Saat Ini


 Hubungan Irak Terhadap Indonesia
Hubungan antara Irak dan Indonesia telah dimulai sejak berabad-abad yang lalu. Irak Kuno
dan kepulauan Indonesia yang terhubung ke jalur sutera maritim perdagangan Samudera Hindia,
dimana barang-barang dan ide-ide dipertukarkan. Kekaisaran Sriwijaya pada abad ke-8 telah

6
memiliki kontak dengan kekhalifahan Islam di Timur Tengah. Pada abad ke-13 Islam tiba di
Indonesia, dan perlahan-lahan menjadi agama mayoritas di Nusantara sejak abad ke-16.
Hubungan Indonesia-Irak mengacu pada hubungan bilateral antara Indonesia dan Irak.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Irak penting karena keduanya sama-sama merupakan
negara mayoritas Muslim. Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, sementara Irak juga
bangsa mayoritas Muslim. Hubungan diplomatik didirikan pada tahun 1950. Indonesia memiliki
kedutaan besar di Baghdad, sementara Irak memiliki kedutaan besar di Jakarta. Kedua negara
adalah anggota Gerakan Non-Blok dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
Secara tradisional Indonesia melihat Irak sebagai sumber energi, seperti minyak dan gas.
Di sisi lain, rakyat Irak akrab dengan produk Indonesia yang diekspor seperti ban, sabun,
rempah-rempah, dan produk sehari-hari lainnya. Irak, produsen minyak terbesar kedua di
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC), ingin meningkatkan perdagangan bilateral
dengan Indonesia hingga 1 miliar USD pada tahun 2013 melalui penjualan minyak. Irak baru-
baru ini menandatangani perjanjian pembelian dan meningkatkan impor gas dan non-minyak
langsung dari Jakarta.
Nilai perdagangan bilateral indonesia dengan Irak meningkat menjadi 154 juta USD pada
tahun 2011, dari 52 juta USD pada tahun 2010. Namun nilai tersebut menurun pada 2012.
menurut Badan Pusat Statistik di Indonesia (BPS), nilai perdagangan bilateral pada tahun 2012
hanya 45 juta USD. Kedua negara menandatangani nota kesepahaman pada Maret 2013 saat
kunjungan Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa ke Irak. Berdasarkan perjanjian
tersebut, Irak akan memasok minyak sebanyak 35.000 barel per hari (bph) mulai Mei 2013.
 Hubungan Iran Terhadap Indonesia
Iran memiliki nama resmi Islamic Republic of Iran (Jomhori-eslami-ye Iran) dengan ibu
kota Teheran. Iran berbentuk republik yang memiliki presiden, parleman atau majelis, dan sistem
yudisial. Politik pemerintahannya merupakan gabungan teokrasi dan demokrai presidensial.
Kepala pemerintahannya dipegang oleh presiden. Kandidat pemimpin tertinggi berada di
presiden yang dipilih dan diawasi oleh Kumpulan Ahli. Prinsip teokrasi membuat Iran dipimpin
oleh imam besar atau pemimpin tertinggi yang berlaku sebagai kepala negara. Imam besar inilah
yang mengontrol pasukan bersenjata, sistem yudisial, televisi, hingga pemerintahanlain.
Beberapa hubungan bilateral antara Indonesia dan Iran sebagai berikut:
a. politik

7
Politik Hubungan diplomatik Indonesia-Iran dibuka pada 1950 pada tingkat kedutaan.
Kemudian pada 1960 Kedutaan RI dinaikkan tingkatnya menjadi Kedutaan Besar RI. Hubungan
politik kedua negara berjalan dengan baik yang ditandai dengan saling kunjung kepala negara
atau pemerintahan. Kedua negara saling memberikan dukungan dalam pencalonan pada jabatan
atau keanggotaan organisasi internasional. Sejak Februari 2006, kedua negara telah memiliki
persetujuan bilateral yang membebaskan visa bagi pemegang paspor diplomatik dan dinas.
Selain itu kedua pemerintahan telah mengesahkan kebijakan pemberian visa on arrival bagi
pemegang paspor biasa bagi kedua negara yang melakukan kunjungan singkat ke Indonesia dan
Iran.
b. Ekonomi dan perdagangan
Ekspor utama Indonesia ke Iran yakni kertas dan produknya, karet, peralatan rumah tangga,
cokelat bubuk, biji kopi, karton, dan produk kayu. Sedangkan ekspor Iran ke Indonesia yaitu besi
baja setengah jadi, alumunium, LPG, etilen, propilen, karpet dan gilim, lampu kerajinan tangan,
dan kacang-kacangan. Dilansir dari situs resmi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Wakil Ketua DPR RI Utut Adianto berharap Indonesia dan Iran dapat mengembangkan dan
meningkatkan potensi hubungan bilateral, terutama di bidang ekonomi. Kedua negara berkeingin
untuk memperluas hubungan perdagangan dan kerja sama lebih kuat dalam industri minyak atau
crude palm oil (CPO). Delegasi Iran membuka peluang untuk melakukan ekspor CPO secara
langsung tanpa pihak ketiga. Hal ini merupakan peluang positif bagi Indonesia.
c. Sektor Pariwisata
Sektor pariwisata Berdasarkan catatan KBRI, dalam tiga tahun terakhir rata-rata menerbitkan
sekitar 500 visa berbagai jenis per tahun. Umumnya wisatawan Iran berkunjung ke Indonesia
bukan hanya untuk berlibur, melainkan juga berdagang. Mereka datang ke Indonesia untuk
berbelanja di pusat-pusat perdagangan. Untuk meningkatkan kerja sama pariwisata, telah
ditandatangani MoU Kerja Sama Pariwisata Indonesia-Iran pada Desember 2002. Diambil dari
Antara (29 Agustus 2019), pemerintah Indonesia dan Iran membahas upaya untuk memperkuat
hubungan udara. Perundingan tersebut dikemukakan dalam pertemuan ke-5 Konsultasi Konsuler
Indonesia-Iran pada 26-28 Agustus 2019 di Yogyakarta. Delegasi Iran menyampaikan
permintaan untuk membuka jalur penerbangan antara Indonesia dan Iran, selain itu Iran juga
mengajukan permintaan untuk membuka rute penerbangan langsung antara Teheran-Jakarta atau

8
Teheran-Bali oleh maskapai Iran, Mahan Air. Sebelumnya maskapai tersebut sudah pernah
terbang ke Indonesia secara perdana dengan sistem sewa pada 19 Maret 2018.
d. Sosia Budaya
Sosial Budaya Di bidang penerangan kedua pemerintah telah melakukan MoU yang
ditandatangani pada 1991, hubungan dalam bidang ini juga didukung kesepakatan kerja sama
dalam kerangka OKI dan GNB. 20 Orang Tewas Hubungan sosial budaya tersebut secara nyata
terwujud dalam partisipasi sejumlah kegiatan, seperti MTQ Internasional, olimpiade matematika
dan kimia yang diselenggarakan setiap tahun di Iran. Disadur dari situs resmi Kementerian Riset
dan Teknologi Republik Indonesia, dalam bidang kerja sama ilmu pengetahuan dan teknologi
(iptek), Indonesia dan Iran telah memulai penandatanganan MoU per 2006 dan membentuk
Komite Iptek Bersama sejak 2008. Pada Oktober 2017 keduanya bertemu dan menghasilkan
beberapa rencana kegiatan, yaitu:
1. Pembentukan Indonesia Iran University Networking
2. Pelaksanaan Indonesia Iranian Joint Symposium, back to back
3. Pertemuan ke 6 Komite Kelompok Kerja Iptek Indonesia Iran di Indonesia pada semester
1 tahun 2019.
4. Implementasi Mobility Program antara lain partisipasi para peneliti dan stakeholder
Indonesia pada forum International Seminar. Mengenai kegiatan promosi Indonesia,
KBRI secara aktif mengikuti berbagai pameran yang menampilkan potensi ekonomi
sekaligus memperkenalkan budaya Indonesia secara sinergis.
e. Pertahaan Dan Keamanan
Pertahanan dan keamanan Di bidang pertahanan berjalan dengan cukup baik, ditandai dengan
saling menempatkan Atase Pertahanan pada masing-masing kedutaan besar. Namun, kerja sama
militer sejauh ini masih belum terlalu banyak. Tawaran kerja sama pendidikan setingkat Sesko
oleh Indonesia belum menjadi prioritas karena masalah bahasa. Di sisi lain, Iran merupakan
negara yang memiliki potensi khusus di bidang peroketan dan peluru kendali. Kesempatan ini
cukup positif bagi Indonesia jika dilakukan kerja sama dalam meningkatkan kemampuan di
bidang persenjataan.

9
DAFTAR PUSTAKA

Fisher, William Bayne; Avery, P.; Hambly, G. R. G; Melville, C. (1991). The Cambridge


History of Iran.  7. Cambridge: Cambridge University Press. 
Abadi, Jacob (2004), Israel's Quest for Recognition and Acceptance in Asia: Garrison
State Diplomacy, Routledge, 

10

Anda mungkin juga menyukai