Anda di halaman 1dari 18

JEJAK PENINGGALAN INGGRIS DI INDIA

Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi persyaratan dari mata kuliah
sejarah asia selatan serta memberikan informasi kepada masyarakat tentang jejak
peninggalan inggris di india.

Oleh

1. Yasintus Reynaldus Hagur(1701090001)


2. Maria Fatima Ndira(1701090030)
3. Maria P. D. Leo (1701090007)
4. Katerina B. Agon (1701090031)
5. Elisabeth Tulit Bayo (1701090022)
6. Yalon Kaesmetan (1701090037)
7. Yohana Y. F. Adang (1701090024)
8. Jordie O. Male (1701090026)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2018
JEJAK PENINGGALAN INGGRIS DI INDIA

2
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
Berkat dan rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah tentang jejak
peninggalan inggris di india. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk
memudahkan setiap orang dalam belajar terlebih tentang peninggalan
inggris di india dan sebagai informasi untuk masyarakat luas. Kami
mengucapkan limpah terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat
diharapkan untuk memperbaiki di makalah berikutnya. Semoga makalah
ini bermanfaat untuk setiap orang yang membutuhkan.

Kupang,20 mei 2018

Penyusun

3
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR..............................................................................................................3
DAFTAR ISI..........................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................5
A.Latar Belakang............................................................................................................5
B. Rumusan Masalah......................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................6
D.Manfaat Penulisan......................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................7
A. Awal Mula Kolonialisme Inggris di India.....................................................................7
B. Perkembangan Kolonialisme Inggris di India.............................................................9
C. Dampak Kolonialisme Inggris di India.......................................................................13
BAB III PENUTUP..............................................................................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................................17
B.Saran.........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18

4
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Peradaban di India pada mulanya muncul dan berkembang dari Peradaban
Lembah Sungai Indus. Dari situlah berkembang ke daerah anak benua sejak tahun
3300 SM hingga 1700 SM. Selain itu dikenal pula Peradaban Harappa. Kedua
peradaban tersebut tidak bisa dikaitkan secara jauh dengan dua kota utama yaitu
Harappa dan Mohenjo Daro. Keduanya terpisah jauh sekitar 400 km. India juga
menjadi tempat munculnya agama Budha dan Hindu. Selain itu Islam juga
berkembang di India akibat kedatangan orang-orang dari Asia Barat. Masa
penjajahan bangsa-bangsa barat di India diawali dengan kedatangan Vasco de
Gama tahun 1498. Dengan keadaaan yang sudah terpecah-belah diantara bangsa-
bangsa India sendiri, maka orang-orang Barat tersebut berhasil menduduki
tempat-tempat penting di pantai selatan India yang kemudian melebar dan
akhirnya Inggris yang memenangkan kekuasaan di anak benua India. Hal tersebut
kemudian ditandai dengan berdirinya English East India Company pada tahun
1600. Lawan Inggris dalam memperebutkan India adalah Perancis. Perang tujuh
tahun (1756-1763) antara Inggris dan Perancis yang menjalar sampai ke Amerika
dan India akhirnya dimenangkan oleh Inggris. Dengan kemenangan ini Inggris
memperkuat daerah jajahannya yang dipimpin oleh Robert Clive. Perancis
menyerahkan semua daerah kekuasaannya kepada Inggris. Robert Clive terkenal
sebagai peletak dasar imperialisme Inggris di India. Akhirnya Robert Clive
diangkat menjadi gubernur jenderal. Namun, tidak lama kemudian digantikan oleh
Warent Hastings dan begitu pula berlanjut berganti-ganti gubernur jenderal yang
berkuasa di India. Setiap gubernur jenderal selalu memiliki kebijakannya masing-
masing dan selalu memiliki dampak positif maupun negative bagi perkembangan
India sendiri.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana awal mula kolonialisme Inggris di India?

2. Bagaimana perkembangan kolonialisme Inggris di India?

5
3. Bagaimana dampak kolonialisme Inggris di India?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui awal mula kolonialisme Inggris di India.

2. Untuk mengetahui perkembangan kolonialisme Inggris di India.

3. Untuk mengetahui dampak kolonialisme Inggris di India.

D.Manfaat Penulisan
1.Memberikan pengetahuan kepada setiap orang tentang awal mula
kolonialisme Inggris di India.

2.Agar setiap orang dapat memahami perkembangan kolonialisme Inggris


di india.

3. Agar setiap orang dapat memahami dampak kolonialisme Inggris di


india.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Awal Mula Kolonialisme Inggris di India


Vassco da Gamma adalah orang kulit putih pertama yang mendarat di
India pada tahun 1498, tepatnya di Calicut. Selanjutnya orang-orang kulit putih
yang lain seperti Belanda, Inggris, Spanyol, dan Perancis datang berlomba-lomba
untuk berdagang di India. Ratu Elizabeth dari Inggris sudah berusaha menjalin
hubungan baik dengan India sejak pemerintahan Akbar. Ratu tersebut pernah
meminta kepada Sutlan Akbar agar Inggris mendapat kesempatan yang sebanyak-
banyaknya untuk berdagang di India. Akhirnya pada tahun 1600 Inggris berhasil
mendirikan “English East India Company” (EIC) kemudian menyusul Prancis
mendirikan “Compaignie des Indes” dan juga Belanda mendirikan “Verinigde
Oost Indische” (VOC). Mereka makin bersaing dengan ketat, tidak hanya
berdagang tetapi mereka juga meperluas daerah kekuasaannya. Namun Belanda
mengundurakan dirinya dari India karena kedudukanya di indonesia semakin
stabil dan kuat , sehingga situasi tersebut memperkokoh kekuatan Inggris di India.
Masuknya Inggris ke India dikarenakan oleh suatu fakta yang dibuat oleh Ratu
Elizabeth I yang isinya adalah membentuk East India Company untuk melakukan
perdagangan antara India dan Inggris. Akan tetapi, Inggris harus bersaing dengan
French East India Company yang juga melakukan hubungan dagang dengan India.
Demi meraih perluasan daerah perdagangan, Perancis pun dikalahkan oleh tentara
Inggris yang dipimpin oleh Robert Clive di India bagian Selatan. Awal mula
imperialisme Inggris di India ditandai dengan kemenangan Inggris atas Nawab of
Bengal pada pertempuran Plassey tanggal 23 Juni 1757. Kemenangan Inggris
inilah yang menjadi katalis bagi pergeseran kepentingan Inggris di India dari
menggunakannya sebagai daerah perdagangan menjadi daerah teritorial Inggris.
Selain itu, kemenangan ini pulalah yang mengukuhkan kekuasaan East India
Company sebagai ‘the greatest European trader in India.’Anak Benua India, pada
abad sembilan belas hingga pertengahan abad dua puluh, secara politis, sedang
berada dalam penguasaan Inggris. Walaupun pada abad delapan belas hingga
periode selanjutnya, Dinasti Mughal masih tetap berkuasa, pemegang kekuatan
politik dan ekonomi yang sebenarnya setelah itu adalah orang-orang Inggris.

7
Karena itu, saat itu, bisa dikatakan sebagai periode kolonialisasi Inggris atas India
yang selanjutnya ditandai oleh mundurnya penguasa-penguasa Mughal dan
naiknya kekuasaan Inggris di India. Proses ini mencapai puncaknya pada 1857
ketika terjadi pemberontakan Mutini atau Sepoy atas kolonialis Inggris. Saat itu,
Dinasti Mughal yang menjadi simbol kekuasaan Islam di India mulai berakhir,
dan secara resmi, Inggris mulai berkuasa.

Pada awalnya, tepatnya pada 1608 M, orang-orang Inggris mulai


berdatangan ke India dan mengajukan permohonan untuk bisa tinggal di India
kepada para penguasa Dinasti Mughal. Tetapi, kehadiran mereka ditolak mentah-
mentah. Orang-orang Inggris baru bisa diterima masuk ke India pada 1610 M.
Sejak saat itu, Inggris mulai mendirikan pabrik, loji dan membentuk tentara dalam
jumlah kecil sebagai penjaga loji. Kemudian, pantai Timur India dikuasai dan
dipertahankan oleh Inggris. Lalu, diikuti oleh orang-orang Eropa lainnya seperti
Portugis, Perancis, dan Belanda. Dengan demikian, sejak saai itu, banyak
perusahaan perdagangan Eropa yang mulai membangun pemukiman untuk
masyarakatnya. Datangnya Inggris ke India dikarenakan juga oleh faktor
kekosongan kas negara-negara di Eropa akibat kekalahan pasca perang salib.
Karena perdagangan dari timur jauh melalui timur tengah ditutup akibat jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Usmani, maka untuk mencari keuntungan yang
besar, mereka mencari jalan untuk merebut daerah penghasil rempah-rempah yang
bisa dijual di Eropa. Daerah penghasil rempah-rempah, yaitu nusantara telah
dikuasai Pemerintahan Hindia Belanda, maka Inggris menguasai daerah India
yaitu daerah transit komoditas perdagangan sebelum dikirim di Eropa. Faktor
lainnya adalah kemudahan pelayaran yang terjadi setelah dibukanya Terusan Suez
di Mesir oleh Ferdinand de Lessep, membuat singkat rute pelayaran. Untuk dapat
ke wilayah timur jauh tidak perlu lagi mengelilingi benua Afrika. Sebab lebih
lanjut terjadi setelah terjadinya revolusi di Inggris, India dijadikan daerah sumber
bahan baku dan juga daerah pemasaran hasil industri.

B. Perkembangan Kolonialisme Inggris di India


Inggris mulai leluasa dalam menguasai India setelah adanya The
Regulating Act 1773. Inggris mulai bertanggungjawab terhadap parlemen.

8
Kemudian ditunjuk seorang Gubernur Jenderal untuk Provinsi Benggala. Begitu
pula dengan provinsi lain seperti Madras dan Bombay namun, keduanya
ditempatkan dibawah pemerintahan Benggala. Warren Hastings menjadi gubernur
jenderal pertama (1774) seturut The Regulating Act (1773) dengan para
penasehatnya antara lain Jenderal Sir John Clavering, Kolonel Monson, Mr.
Philips Francis dan Mr. Barwell, dan hakim utamanya Sir Elijah Impey. Setelah
The Regulating Act, pemerintah Inggris kembali mengesahkan undang-undang
yang disebut Pitt’s India Act pada tahun 1784 atas nama Perdana Menteri William
Pitt. Undang-undang ini menyatakan bahwa kekuasaan para direktur telah diambil
alih dan dibentuklah badan pengawas. Badan pengawas tersebut akan diketuai
oleh seorang Menteri Mahkota atau Menteri Koloni. Setelh itu, kongsi dagang
segera berubah menjadi badan hukum yang berdaulat.

Setelah Warren Hastings meninggal kemudian posisinya digantikan oleh


Sir John Macperson selama satu setengah tahun. Kemudian datanglah lord
Cornwallis sebagai gubernur jenderal yang baru dan memegang jabatan tahun
1786 hingga 1828. Cornwallis terkenal sebagai pribadi yang adil dan terhormat. Ia
tetap berusaha mengakhiri penyalahgunaan kepengurusan Kumpeni, menaikkan
gaji para pejabat dan menghapuskan sistem komisi atas perolehan pengumpulan
pajak, mengambil kekuasaan kehakiman para kolektor, mengelompokkan
mahkamah pengadilan dengan mendirikan mahkamah provinsi di Patna, Calcutta,
Murshidabad dan Dacca dibawah pengwasan para hakim Inggris.

Pada tahun 1793 Lord Cornwallis digantikan oleh Sir John Shore hingga
tahun 1798. Kebijakan Sir John Shore dianggap sangat kontroversial.
Kebijakannya antara lain bahwa Inggris tidak akan campur tangan terhadap politik
India. Sikap Sir John Shore tersebut bertentangan dengan kebijakan sebelumnya
dan bagi para raja di India, mereka khawatir karena selalu mengharapkan bantuan
dari Inggris.

Tahun 1795 Sir John Shore digantikan oleh Lord Wellesley. Lord
Wellesley menjadi gubernur jenderal hingga tahun 1805. Selama pemerintahannya
di India, Ia selalu melancarkan penaklukan-penaklukan terhadap kerajaan-
kerajaan India. Ia meminta kerajaan-kerajaan anak benua untuk membubarkan

9
tentaranya dan menerima perlindungan Inggris. Masing-masing kerajaan akan
dilindungi dengan syarat menyerahkan sebagian daerahnya untuk keperluan
pemeliharaan tentara, para raja India tidak akan bersekutu dengan negara lain dan
harus menerima Residen Inggris. Kemudian pada tahun 1800 kebijakan tersebut
berhasil diberlakukan untuk Hyaderabad. Tahun 1801 juga dipaksakan untuk
daerah Oudh dan Inggris menguasai daerah Rohilkhand dan Doab utara.
Kemudian tahun 1802 juga berhasil dilakukan untuk Peshwa. Akhirnya seluruh
anak benua berada dibawah kekuasaan Inggris selama pemerintahan Lord
Wellesley kecuali Punjab, Sind, dan Rajpunata.

Pengganti dari Lord Wellesley sebenarnya adalah Lord Cornwallis.


Namun, karena sudah tua dan tidak lama kemudian meninggal maka digantikan
oleh Sir George Barlow. Ia hanya berkuasa sebentar saja yaitu dari tahun 1805
hingga 1807. Ia tidak berbeda dengan Lord Cornwallis yang menginginkan tidak
ikut campur tangan dalam urusan politik India. Selama ia berkuasa, banyak terjadi
pemberontakan.

Setelah Lord Wellesley lengser kemudian digantikan oleh Lord Minto


yang berkuasa tahun 1807 hingga 1812. Pada saat pergantian gubernur jenderal
tahun 1807, Inggris sedang berperang melawan Napoleon Bonaparte. Saat
memegang jabatannya, Lord Minto segera mendapat tantangan dari orang-orang
Pindari. Mereka merupakan rakyat campuran dan banyak dari mereka merupakan
pasukan yang dibubarkan dari kerajaan-kerajaan dengan pimpinannya yaitu Amir
Khan. Ia adalah kapten gerilya yang cerdik.

Pada tahun 1813 Piagam kumpeni diperbaharui lagi pada kondisi bahwa
Kumpeni akan mengijinkan perdagangan mereka kepada semua orang Inggris dan
mengijinkan pedagang dan misionaris datang dan bekerja di India. Selain itu akan
disediakan 10.000 pound untuk keperluan pendidikan. Hal tersebut dapat
dikatakan sebagai tonggal pendidikan di India.

Tahun 1812 kekuasaan dipegang sepenuhnya oleh Lord Hastings hingga


tahun 1822. Ia turut ambil bagian dalam urusan politik India. Pada pemerintahan
Lord Hastings, orang-orang Pindari dapat ditangani tepatnya pada tahun 1817

10
berkat Jenderal Sleeman. Selama pemerintahannya, Lord Hastings melakukan
banyak pembaharuan seperti mendirikan Kolese Hindu di Calcutta pada tahun
1811. Ia juga mendorong tiga misionaris (Carey, Marshman, dan Ward) untuk
membangun percetakan pers, pabrik kertas, dan sebuah kolese di Serampore. Hal
tersebut dilakukan dengan tujuan mengajari orang-orang India menjadi orang
Kristen dan mengajarkan tentang ilmu pengetahuan. Selain itu ia juga memiliki
perhatian mengenai pembangunan jalan, jembatan, dan sebagainya.

Setelah Lord Hastings, gubernur jenderal yang baru yaitu Lord Amherst
mulai tahun 1823 hingga 1828. Selama pemerintahannya, para pejabat sedang
dalam proses mengembangkan lembaga-lembaga baru. Tantangan lain datang dari
luar yaitu penyerangan oleh Raja Burma di Benggala Timur. Akhirnya konflik
tersebut dapat ditangani dengan adanya Perjanjian Yandabu pada tahun 1826.
Dalam perjanjian tersebut Inggris memperoleh Tenasserim, Arakan, Assam, dan
sepuluh lakhsa pound sebagai ganti rugi. Dengan berkhirnya pemerintahan Lord
Amherst, sebuah era baru mulai di India yaitu Inggris menjadi penguasa tunggal
di India dan sebagian dari Burma. Selanjutnya Lord Amherst digantikan oleh Lord
William Bentinck (1828-1835). Ia banyak melakukan perbaikan tata tertib dan
administratif pada masa pemerintahannya. Salah satunya Bentinck melakukan
pengubahan pada aturan yang memberi kesempatan untuk orang-orang India
mendapat jabatan lebih tinggi terutama pada peradilan dan layanan untuk orang-
orang India sendiri. Pada masa Bentick ini pula perkembangan pendidikan India
juga mulai diperhatikan dengan berdirinya sekolah-sekolah walaupun tujuannya
hanya untuk kepentingan Inggris.

Setelah Bentinck pension, digantikan oleh Sir Charles Metcalfe pada tahun
1835 hingga 1836. Meskipun hanya berkuasa satu tahun namun, pemerintahannya
dianggap progresif. Metcalfe melakukan pelarangan yang dilakukan oleh
Wellesley atas pers dengan memberi kebebasan menyatakan pendapat pada surat
kabar.

Selanjutnya Metcalfe digantikan oleh Lord Auckland. Pada masa pemerintahan


Auckland, rakyat sudah merasa banyak dirugikan oleh Inggris. Kebijakan-
kebijakan gubernur jenderal sebelumnya tidak dikehendaki oleh rakyat dan

11
menimbulkan ketidakpuasan. Tahun 1842 gubernur jenderal yang berkuasa
menggantikan Lord Auckland adalah Lord Ellenbrough. Kekuasaannya hanya
sampai tahun 1844 kemudians egera digantikan oleh Lord Hardinge. Hardinge
merupakan administrator yang baik dan akhirnya mengakhiri praktik sosial yang
banyak dilakukan orang Hindu di India seperti pengurbanan manusia.

Selanjutnya pada tahun 1848 Hardinge digantikan Lord Dalhousie yang


berkuasa hingga tahun 1856. Dalhousie berhasil menaklukkan provinsi Punjab.
Setelah Punjab jatuh ke tangan Inggris maka segera dibangun sekolah-sekolah,
jalan-jalan, dan terusan-terusan. Selain itu juga diberlakukan perundang-undangan
baru yang menjamin keamanan pribadai dan kepemilikan harta. Satu-satunya
kesultanan muslim yang masih utuh adalah Kasultanan Oudh. Oudh merupakan
bagian dari Kasultanan Moghul yang masih berdiri serta bersama tradisi-
tradisinya. Namun, Dalhousi selalu berupaya untuk menjadikan Oudh sebagai
bagian dari Imperium Inggris. Pada masa Dalhousi tepatnya tahun 1853 rel kereta
api pertama India dibuka antara Calcutta sampai daerah batu bara Ranigaj.
Kemudian disusul untuk wilayah Bombay hingga Thana sejauh 20 mil. Kemudian
dibangun sistem komunikasi modern seperti telegraf dan pos. selain itu Dalhousie
juga memberlakukan undang-undang yang memperbolehkan janda-janda Hindu
menikah kembali. Dalhousie pensiun dari jabatannya tahun 1856. Meskipun
banyak melakukan kemajuan signifikan di India, Dalhousie tidak luput dari
kekurangan yaitu diantaranya orang-orang Hindu merasa dicampuri urusannya
mengenai keagamaan. Selanjutnya Dalhousie digantikan oleh Lord Canning
(1856-1858). Pada masa Canning ini banyak terjadi pemberontakan oleh rakyat
India.

Keberadaan Inggris mulai goyah dan akhirnya Kumpeni Inggris India


dibubarkan dan digantikan Pemerintah Kolonial Inggris. Dengan begitu, India
sebagai negeri koloninya semakin erat dalam genggaman Inggris.

C. Dampak Kolonialisme Inggris di India


1.Dampak Kolonialisme Inggris bagi Inggris

12
Ketika bangsa Inggris melakukan kolonialisme dan imperialisme di India.
Wilayah itu mengalami perubahan besar baik dalam bidang politik, ekonomi,
ataupun sosial budaya. Dalam bidang politik terjadi perubahan pada sistem
pemerintahan model kolonial. Sedangkan dalam bidang pendidikan,banyak sekali
orang-orang india yang disekolahkan di Eropa. Dan setelah lulus, mereka
dikembalikan lagi ke negara asalnya. Dengan harapan mereka akan mempunyai
pola pemikiran model Eropa dan akan berpengaruh kepada lingkungan
masyarakatnya. Berhasilnya Inggris menguasai segala aspek kehidupan bangsa
India mulai politik, ekonomi, sosial, budaya dan agama telah membawa dampak
yang besar bagi bangsa Inggris.

Dalam bidang ekonomi jelas bahwa dimana india mempunyai sumber


daya alam dan sumber daya manusia yang sangat besar. Sehingga menguntungkan
bagi bangsa Inggris. Banyak sekali pabrik-pabrik industri milik Inggris mengolah
bahan-bahan mentah yang berasal dari wilayah jajahan (India) untuk dibuat
sebuah produk. Dari hasil produk itu akan dijual lagi kepada daerah jajahan atau
koloni. India dijadikan sebagai tempat produksi dan sekaligus tempat pemasaran
hasil-hasil produksi. Keuntungan dari Industri tersebut pastinya sangat besar.
Tetapi anehnya penduduk pribumi hanya memperoleh sedikit dari keuntungan
tersebut . Karena inggris tidak melibatkan orang-oang pribumi dalam industrinya.
Di satu sisi Inggris juga membangun sebuah jaringan kereta api, yang
menghubungkan wilayah satu dengan wilayah yang lainnya. Tetapi jalan tersebut
ditujukan hanya untuk kepentingan transportasi barang-barang poduksi Inggris
saja, bukan untuk kepentingan kedua belah pihak. Perenomian Inggris semakin
maju dan ekspansi inggris terhadap India semakin luas sekitar pertengahan abad
ke-19. Eksploitasi alam India yang dilakukan inggris menjadi salah satu faktor
pecahnya Revolusi Industri di Inggris. Berikut ini adalah faktor-faktor yang
menimbulkan adanya revolusi industri di Inggris :

1. Keamanan Negara Inggris yang sangat baik.

2. Mulai berkembangnya kegiatan kewirausahaan dan manuaktur.

3. Inggris memiliki kekayaan alam terutama batu bara dan bijih besi

13
4. Inggris mempunyai banyak daerah jajahan.

5. Terjadinya revolusi Agraria.

6. Munculnya ekonomi liberal.

7. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam hal ini dititik beratkan pada faktor yang keempat yakni “Inggris memiliki
banyak daerah jajahan. Kerajaan Inggris pada abad ke-18 memiliki banyak daerah
jajahan yang tersebar di daerah Afrika dan Asia. Daerah-daerah jajahan inilah
yang mendukung kegiatan industri inggris, karena daerah-daerah jajahan tersebut
dapat menyediakan bahan baku yang diperlukan oleh Industri Inggris. Selain itu,
daerah-daerah jajahan tersebut dapat dijadikan sebagai tempat pemasaran hasil
industri Inggris. Selain itu dampak lain adalah bahasa Inggris menjadi bahasa
resmi ke dua setelah bahasa India hingga sekarang. Ini dikarenakan pemerintah
Inggris menyelenggarakan kebijakan dalam bidang pendidikan untuk bangsa
India. “Kebijakan untuk mengembangkan pendidikan bangsa barat (Inggris)
pertama kali dilakukan pada masa Gubernur Jenderal Lord Bentinck (1828-1835).

Adalah Lors Macaulay sebagai direktur Commite of Public Instruction


mengesahkan “memorandum pendidikan”, yang memberlakukan bahasa Inggris
sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah India

Dalam bidang Sosial Budaya terjadi perubahan pandangan hidup atau pola pokir
masyarakat India dalam menghadapi sesuatu. Misalnya ketika seseorang terkena
penyakit, mereka selalu berobat kepada dukun,paranormal, dan lain sebagainya.
Pastinya mereka mempunyai cara pengobatan secara Irasional. Tetapi setelah
adanya teknologi dari asing (Inggris) mereka mulai beralih berobat kepada
Dokter. Jadi disini mulai terlihat perubahan dalam menghadapi suatu hal yang
tejadi pada Individu maupun suatu komunitas masyarakat dalam hal mengatasi
suatu penyakit. Perubahan yang lain terjadi pada strata sosial, dimana pada masa
sebelumnya struktur sosial yang paling tinggi adalah kaum brahmana, ketika
adanya kolonisasi Inggris. Strata tersebut berubah, Strata yang paling tinggi
adalah orang-orang Eropa baru brahmana.

14
2. Dampak Kolonialisme Inggris Bagi India

Kehadiran Inggris serta keberadaan Kolonialisme di India tentu membawa


banyak dampak terutama bagi India sendiri yang secara langsung dikunjungi
bangsa Eropa Tersebut. Dalam pengklasifikasikan dampak ini, India mendapat
dampak dominan yakni yakni yang berupa negatif dan positif. Tentu kedua
dampak ini sangat berhubungan satu sama lain.

Faktor terjadinya konlflik tersebut tak lain karena adanya integrasi antara
dua belah pihak yang saling memperebutkan daerah masing-masing. Telah
diketahui bahwa tujuan Inggris sendiri datang ke Asia adalah salah satunya di
India untuk memperadabkan warga Asia agar lebih baik. Sedangkan dari sudut
pandang orang India sendiri kedatangan Inggris adalah penderitaan karena Inggris
terus menerus mengeksploitasi dan menjajah India. Akibat dari kejadian tersebut
tak mengherankan jika rakyat India menderita kekurangan pangan karena sumbe
pangan mereka dikeruk besar-besaran oleh pemerintah Inggris.

Tak mengherankan jika setelah itu India dilanda kelaparan yang


berkepanjangan. Banyak warga India mati dengan tingkat yang tinggal karena
aktor kelaparan. Wabah kelaparan ini adalah salah satu contoh dampak negatif
kolonialisme Inggris di India yang berupa dampak dibidang ekonomi.

Selanjutnya yakni dibidang sosial-budaya, seperti karena banyaknya


terjadi konflik atau kerusuhan antara rakyat India dengan Koloni Inggris yang
sedang berkuasa. Tidak hanya itu pemerintah Inggris begitu membeda bedakan
berdasakan ras dan kelompok sosial, sehingga diskriminasi terjadi tak terelakkan
lagi. Kemudian dibidang Agama yaitu Inggris seolah menganakemaskan
penduduk yang beragama Kristen dan menganaktirikan penduduk yang beragama
Islam.

Inggris mendukung dan terus mengembangkan dalam hal penyebarluasan agama


Kristen bahkan dibuka dalam lembaga pendidikan. Setelah itu beranjak ke agama
Hindhu, Inggris mulai mengikutcampurkan dalam hal proses atau adat dalam
kegiatan keagamaan. Yang terakhir yaitu yang terjadi pada muslim di India yang
begitu miris. Penduduk dengan agama Islam bahkan tidak ada yang boleh masuk

15
atau bekerja dalam lembaga pemeintahan ataupun pendidikan. Muslim-muslim
tersebut diperkerjakan hanya sebagai pelayan dan buruh rendahan oleh pemerintah
Inggris.

Meski masa Kolonialisme Inggris banyak meninggalkan dampak negatif,


tentu juga masih ada dampak positif yang masih ada. Antara lain adalah dari
warisan infrastruktur peninggalan berupa bangunan dibidang pemerintahan,
pendidikan dan lain sebagainya. Warisan peninggalan itu tentu nantinya dapat
dimanfaatkan sendiri oleh rakyat India. Sedangkan dibidang pendidikan juga telah
disebutkan sebelumnya bahwa Inggris mulai mendirikan lembaga pendidikan
dengan Universitas Calcutta sebagai Universitas pertama yang didirikan. Dari
Universitas tersebut selanjutnya juga makin menjalar dibangun Universitas di
tanah India.

Dari lembaga pendidikan inilah mulai adanya kesadaran dari golongan


terpelajar India mengenai nasionalisme dan kemerdekaan negara. Tidak hanya itu
para individu-individu berpendidikan tinggipun terlahir dan tercipta dari sana.
Banyak diantara kaum elite yang berpendidikan tinggi tersebut bekerja dikantor
pemerintahan dan administrasi milik Inggris.

Yang terakhir yakni warisan dibidang administrasi-politik yaitu


terciptanya pemerintahan yang tertata secara rapi dan sistematis yang nantinya
diterapkan oleh rakyat India. Disusul kemudian warisan dibidang sosial-ekonomi
yaitu perkembangan dibidang perhubungan yakni kereta api dan pengelolaan
irigasi Sungai Indus dan Gangga, UU perburuan dan lain.

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kemunduran Kasultanan Moghul memberi peluang untuk berkembangnya
EIC di India. Tidak hanya berurusan dengan perdagangan saja namun juga ikut
berurusan dalam urusan perpolitikan India. Secara tidak langsung EIC menjadi
penguasa sekaligus menjadi lembaran awal kolonialisme Inggris di India. Tokoh
dibalik berkembangnya kolonialisme Inggris di India antara lain seperti Robert
Clive, Warren Hastings, Wellesley. Disamping usaha kolonialismenya, Inggris
juga membawa pembaharuan-pembaharuan berbagai bidang di India.
Pembaharuan di bidang sosial, politik, pendidikan, transportasi, bahkan teknologi
seperti irigasi juga dilakukan walaupun memang untuk kepentingan Inggris.
Namun, adanya pembaharuan-pembaharuan tersebut juga menimbulkan
kekecewaan bagi masyarakat Hindu maupun Islam di India. Selain itu,
pencaplokan wilayah juga dilakukan Inggris dan akhirnya wilayah kekuasaan
Inggris di India semakin luas.

B.Saran
Semoga lembaga pendidikan dan pemerintah membuat buku yang secara
khusus tentang jejak peninggalan inggris di india semakin lengkap dan semakin
efektif dan efisien.

17
DAFTAR PUSTAKA

Djaja, Wahyudi, 2012 . Sejarah Eropa.Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Eposito, John L. 1985. Islam dan Perubahan Sosial-Politik di Negara sedang


Berkembang. Yogyakarta: Pusat Latihan, Penelitian, dan Pengembangan
Masyarakat.

Kusdiana, Ading. 2013. Sejarah & Kebudayaan Islam Periode Pertengahan.


Bandung: Pustaka Setia.

Ibrahim, Nurzengky. 2015. Sejarah Negara-negara di Kawasan Asia Selatan.


Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Musidi, B. 2012. Sejarah Ringkas dari Prasejarah sampai Terbentuknya


Bangladesh. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

18

Anda mungkin juga menyukai