HIV termasuk salah satu penyakit infeksi menular seksual (IMS). Hal ini dapat terjadi,
baik pada pria maupun wanita. Infeksi ini disebabkan karena virus dengan nama yang sama
yaitu Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Dikutip dari Mayo Clinic, jika tidak di tangani dengan obat-obatan atau tindakan yang tepat,
infeksi ini dapat berkembang menjadi kondisi kronis yang berpotensi mengancam nyawa,
yaitu Acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). AIDS sendiri merupakan
perkembangan dari infeksi HIV stadium 3.
Dalam penularan penyakit ini, seseorang bisa tertular jika terjadi kontak dengan darah, air
mani, atau cairan vagina yang terinfeksi. Namun, kebanyakan orang yang terkena virus ini
karena melakukan hubungan seks dengan penderita, tanpa menggunakan kondom.
Tidak hanya itu, ada beberapa cara yang umumnya dapat menularkan melalui:
1. Melakukan hubungan seks
Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks, baik melalui vagina ataupun dubur (anal).
Meskipun jarang ditemui, infeksi HIV ini juga dapat menular lewat seks oral.
Tapi, penularan melalui seks oral hanya terjadi saat ada luka terbuka di mulut si penderita,
seperti gusi berdarah ataupun sariawan.
2. Berbagi jarum suntik
Berbagi jarum suntik dengan penderita HIV adalah cara yang paling umum dan dapat
menyebabkan seseorang tertular virus ini. Misalnya, penggunaan jarum saat membuat tato
ataupun penggunakan zat narkotika.
3. Transfusi darah
Penularan infeksi HIV bisa ditularkan melalui cairan tertentu yang ada di dalam tubuh, yang
dapat mengandung konsentrasi HIV yang tinggi. Cairan tersebut antara lain air mani, cairan
vagina dan dubur, ASI, serta yang paling utama adalah darah.
HIV dapat ditularkan melalui transfusi darah, jika seseorang menerima donor darah dari
penderita infeksi tersebut. HIV juga ditularkan, saat cairan dari seseorang yang memiliki
jumlah virus yang dapat diukur dalam tubuhnya (HIV-positif) langsung masuk ke aliran
darah, atau melalui selaput lendir, luka, atau luka terbuka seseorang tanpa HIV (HIV-negatif).
4. Bisa ditularkan dari ibu ke anaknya
Infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin yang dikandungnya. Selain itu, HIV juga
bisa menular saat persalinan hingga menyusui. Hal ini terjadi karena darah ibu yang
mengidap HIV akan terpapar langsung ke anaknya.
5. AIDS dapat terjadi saat HIV sudah berkembang
Umumnya, AIDS disebabkan oleh HIV juga. Jika penderita HIV tidak mendapatkan
pengobatan yang memungkinkan, virus tersebut akan terus bertambah hingga menghancurkan
sel CD4. Saat jumlah CD4 orang tersebut turun hingga di bawah 200, maka mereka telah
menderita AIDS.
Selain itu, seseorang dengan HIV dapat menderita AIDS saat mengalami infeksi oportunistik.
Ini dapat terjadi jika orang yang mengidap HIV tidak diobati atau mendapatkan pengobatan
untuk menjaga sistem imunnya. Alhasil, virus itu akan terus menyerang tubuh dan
berkesempatan untuk menginfeksinya lebih jauh lagi.
Kesehatan
Hubungan seks
Penularan dengan melakukan hubungan seksual dapat terjadi dari pria ke wanita atau
sebaliknya, serta pada sesama jenis kelamin melalui hubungan seksual yang berisiko.
Penularan HIV dapat terjadi saat hubungan seks melalui vagina, anal, maupun seks
oral dengan pasangan yang terinfeksi HIV. Salah satu cara terbaik untuk mencegah
penularan HIV adalah menggunakan kondom saat berhubungan seks dan tidak
berganti-ganti pasangan seksual.
Transfusi Darah
Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa disebabkan oleh transfusi darah.
Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena kini diterapkan uji kelayakan
donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh. Dengan pengujian
yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah untuk terinfeksi HIV.
Pre-exposure prophylaxis (PrEP)
PrEP merupakan metode pencegahan HIV dengan cara mengonsumsi antiretroviral
bagi mereka yang berisiko tinggi tertular HIV, yaitu mereka yang memiliki lebih dari
satu pasangan seksual, memiliki pasangan dengan HIV positif, menggunakan jarum
suntik yang berisiko dalam 6 bulan terakhir, atau mereka yang sering berhubungan
seksual tanpa pengaman.
Pemahaman dan stigma yang salah mengenai penularan HIV merupakan salah satu kendala
dalam penanggulangan penyakit ini. Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan
pemeriksaan dini terkait HIV, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter melalui VCT.
Terakhir diperbarui: 18 Januari 2018
Artikel Terkait
Dokter Terkait