Anda di halaman 1dari 13

TUGAS INDIVIDU DOSEN PENGAMPU

SEJARAH ASIA SELATAN NURDIANSYAH, S.Pd., M.Pd.

PENGARUH PRANCIS DI INDIA

DISUSUN OLEH :

BALQIS PUTRI RAMADANI

(1905110918)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2020
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prancis di India” ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Sejarah Asia Timur. Dengan adanya makalah ini di harapkan mampu mengedukasi
bagi penulis dan bagi pembaca.

Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Nurdiansyah, M. Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah Sejarah Asia Selatan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari bahwa,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Dumai, 30 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................................i

KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................................. 2

1.4 Manfaat Penulisan .............................................................................................................. 2

1.5 Metode Penulisan ................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Awal mula berdirinya kongsi dagang Prancis di India ........................................................ 3

2.2 Perang yang terjadi antara Inggris-Prancis di India ............................................................ 4

2.3 Pengaruh yang ditinggalkan Prancis di India .......................................................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan .............................................................................................................................. 9

3.2 Saran .................................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bangsa Eropa yang pertama kali menyerbu Asia adalah bangsa Portugis. Alasan mereka
menyerbu dan menguasai Asia adalah mereka ingin merebut perdagangan dan pangkalan
perniagaan Islam serta menyebarkan agama mereka, yaitu Nasrani. Tahun 1498, Vasco da
Gama, seorang pelayar dari Portugis tiba di Kalikut, suatu tempat yang berada di pantai barat
daya India. Selain Portugis bangsa-bangsa Eropa lain Seperti Inggris, Belanda, dan Perancis,
juga mengikuti jejak orang-orang portugis dan muncul di India. Namun lama-kelamaan
kedudukan Portugis di India semakin melemah. Orang-orang Portugis dapat di usir oleh
penjajah lain, yakni Inggris dan Perancis. Inggris harus bersaing dengan French East India
Company yang juga melakukan hubungan dagang dengan India. Demi mencapai perluasan
daerah perdagangan, Perancis pun akhirnya dikalahkan oleh tentara Inggris yang dipimpin
oleh Robert Clive di India bagian selatan.

Kolonialisme dan imperialisme adalah dampak dari perang salib, pada saat Konstantinopel
dikuasai oleh pasukan muslim, negara-negara Eropa mulai kehilangan pasar rempah-
rempahnya, dan mengharuskan mereka mencari pasar baru. Tidak hanya mencari pasar, tapi
mereka juga mencari tempat produksinya agar mendapat harga lebih murah. Karena harga
paling murah adalah gratis, mereka mencari cara agar mendapatkannya secara gratis, yaitu
dengan kolonialisme dan imperialisme. Banyak sekali kerugian yang telah terjadi kepada
negara yang dijajah, seperti terkurasnya kekayaan alam untuk penguasa kolonial, perbudakan
rakyat pribumi, pemaksaan, hak rakyat pribumi teinjak-injak, dan tidak memiliki kebebasan
hidup. Tetapi tidak hanya hal buruk yang dihasilkan oleh kolonialisme dan imperialisme,
tetapi juga ada hal-hal yang menguntungkan seperti dibangunnya jalur-jalur perdagangan,
dibangun jalan raya dan rel-rel kereta api, adanya bangunan megah yang menjadi situs
bersejarah di saat ini, masuknya ilmu pengetahuan modern, masuknya musik, agama, dan
perhiasan.

Untuk menyukseskan kegiatan perdagangan, negara-negara Eropa tersebut membentuk


kongsi-kongsi dagang untuk berdagang di Asia Timur dan Tenggara seperti EIC (East India
Company) yang dikelola Inggris, CIO (Compagnie des Indes Orientalis) milik Perancis, SOC
(Svenska Ostindiska Companiet) yang dipimpin oleh Swedia, CCIO (Companhia do
Commercio da Índia Oriental) milik Portugis, OK (Ostindisk Kompagni) milik Jerman, dan
yang paling lama berada di Indonesia, yaitu VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie)
yang diperintah langsung oleh kerajaan Belanda.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH

• Awal mula berdirinya kongsi dagang Prancis di India.


• Perang yang terjadi antara Inggris – Prancis di India.
• Pengaruh yang ditinggalkan Prancis di India.

1.3 TUJUAN PENULISAN

• Mengetahui awal mula berdirinya kongsi dagang Prancis di India.


• Mengatahui Perang yang terjadi antara Inggris – Prancis di India.
• Mengetahui berbagai pengaruh yang ditinggalkan Prancis di India.

1.4 MANFAAT PENULISAN

A. Bagi Penulis

• Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;


• Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
• Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
• Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi tugas penulis mata kuliah Sejarah Asia
Selatan Oleh dosen pengampu, bapak Nurdiansyah, M. Pd.

B. Bagi Pembaca

• pembaca dapat mengetahui dan memahami awalmula berdirinya kongsi dagang,


pengaruh yang di tinggalkan serta perang yang melibatkan Inggris dan Prancis di
India.
• Menambah wawasan pembaca mengenai kongsi dagang yang didirikan Prancis di
India.

1.5 METODE PENULISAN

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode literatur yaitu dengan
menggunakan metode tinjauan dari beberapa sumber yang berkompeten dan dikumpulkan
menjadi satu pembahasan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 AWALMULA BERDIRINYA KONGSI DAGANG PRANCIS DI INDIA

Compagnie française pour le commerce des Indes orientales atau French East India
Company adalah perusahaan komersial Kekaisaran, didirikan pada 1 September 1664 untuk
bersaing dengan perusahaan Inggris (kemudian Inggris) dan Hindia Belanda di Hindia-Timur
. Kongsi ini dibangun oleh Jean-Baptise Colbert, seorang Menteri keuangan dari Raja Louis
XIV, tujuannya adalah untuk menyaingi pengaruh EIC dan VOC di East Indies. Kongsi ini
dibangun oleh Jean-Baptise Colbert, seorang Menteri keuangan dari Raja Louis XIV,
tujuannya adalah untuk menyaingi pengaruh EIC dan VOC di East Indies . Pertama Direktur
Jenderal Perseroan adalah De Faye , yang disatukan dua Direktur milik dua organisasi
perdagangan yang paling sukses pada saat itu : François Caron , yang telah menghabiskan 30
tahun bekerja untuk Perusahaan India Timur Belanda , termasuk lebih dari 20 tahun di
Jepang, dan Marcara Avanchintz , seorang pedagang dari Ispahan , Persia.

Kongsi ini sebenarnya merupakan gabungan dari 3 kongsi milik Perancis yang berdiri
terlebih dahulu, yaitu Compagnie de Chine, Compagnie d’Orient ,dan Compagnie de
Madagascar. Kongsi ini bukan Joint-stock company seperti kongsi dagang negara lain, tetapi
dimodali langsung oleh raja. Kongsi ini diberi hak monopoli selama 50 tahun atas nama
Perancis di wilayah Samudra Hindia dan Pasifik, daerah yang menanjang dri Tanjung
Harapan hingga Selat Magellan. Kongsi ini juga diberikan konsesi untuk Pulau Madagaskar
dan menaklukkan teritori lain. Tetapi kongsi ini gagal dalam membentuk koloni di
Madagaskar tetapi berhasil membentuk pelabuhan di Île-de-France.Perancis membangun
Pondicherry dan kantor dagang di Chandranagar, Hugli di Benggala, merebut Bourbon dan
Mauritius (pantai Afrika Timur Laut). Pada tahun 1742 Joseph Francois Dupleix dikirim ke
India sebagai gubernur. Inggris dan Perancis menyewa situs-situs di daerah Madras dari
Nawab Carnatic dan di Benggala dari Nawab Benggala.

Pada 1719, ia telah memantapkan dirinya di India , tetapi perusahaan itu hampir bangkrut .
Pada tahun yang sama Compagnie des Indes Orientales digabungkan di bawah arahan John
Law dengan perusahaan perdagangan Prancis lainnya untuk membentuk Compagnie
Perpétuelle des Indes . Perusahaan yang direorganisasi kembali beroperasi secara independen
pada tahun 1723. Dengan jatuhnya Kekaisaran Mughal , Prancis memutuskan untuk campur
tangan dalam urusan politik India untuk melindungi kepentingan mereka, terutama dengan
menjalin aliansi dengan penguasa lokal di India selatan. Dari tahun 1741, Prancis di bawah
Joseph François Dupleix menjalankan kebijakan agresif terhadap orang India dan Inggris
hingga mereka akhirnya dikalahkan oleh Robert Clive . Beberapa pelabuhan perdagangan
India, termasuk Pondichéry dan Chandernagore , tetap di bawah kendali Prancis hingga 1954.

Pada Perang 7 Tahun (1756-1763), antara Perancis dan Inggris, Perancis kalah dan
Pondicherry, Ibukota dari French-India terebut pada 1961. Karena Perancis melihat bahwa
Perdagangan pada Bumi bagian barat (West Indie) lebih menguntungkan, Akhirnya Perancis
menghentikan bantuannya pada kongsi ini untuk monopoli perdagangan di India pada 1769,

3
lalu Kongsi ini hilang akibat Revolusi Perancis tahun 1789. Ada yang mengatakan bahwa
kongsi ini bangkrut tahun 1794.

Kompeni tidak mampu mempertahankan dirinya secara finansial, dan dihapuskan pada tahun
1769, sekitar 20 tahun sebelum Revolusi Prancis . Raja Louis XVI mengeluarkan dekrit tahun
1769 yang mewajibkan Perusahaan untuk mentransfer kepada negara semua properti, aset,
dan haknya, yang bernilai 30 juta livre.

2.2 PERANG YANG TERJADI ANTARA INGGRIS-PRANCIS DI INDIA

1. Pertikaian antara Inggris dan Perancis (1744-1749)

Perang Inggris-Perancis pertama (1744-1749) (Mulia, 1959, p. 89; Sachchidananda


Bhattacharya, 1967, 247). Dampak dari perang suksesi di Austria tercermin di India karena
baik Inggris maupun Perancis mengambil sikap yang berlawanan. Pada bulan September
1746 angkatan laut Perancis dari Mauritius menyerbu Madras dan menguasainya. Nawab
Carnatic dikalahkan dengan mudah. Perang ini merupakan titik balik dalam sejarah militer
India, karena pasukan kecil dan disiplin yang dilatih menurut model Eropa ternyata lebih kuat
dari pada pasukan India yang besar jumlahnya. Orang-orang Eropa mengambil keuntungan
besar dari penemuan ini. Orang Inggris lari ke Fort St. David. Di antara pelarian itu ada
seorang bernama Robert Clive, yang datang ke Madras sebagai juru tulis. Ia memilih
bergabung dengan pasukan Inggris untuk mempertahankan Fort St. David melawan Perancis.

2. Perang Inggris-Perancis II (1750-1754)

Nizam lama, Asaf Jah I, meninggal pada tahun 1748. Anaknya bernama Nasir Jung dan
cucunya Muzaffar Jung. Di Carnatic, Nawab Anwaruddin meninggal, anaknya bernama
Muhammad Ali dan Chunda Sahib berebut tahta. Perang suksesi Austria berakhir 1748
dengan Perjanjian Aix-la-Chapella, sehingga Inggris dan Perancis berhenti berperang.
Madras sudah dikembalikan kepada Inggris, tetapi Perancis memihak Muzaffar Jung di
Hyderabad dan Chunda Sahib di Carnatic, sementara Inggris memihak Nazir Jung dan
Muhammad Ali. Nazir Jung terbunuh, dan Dupleix menempatkan Muzaffar Jung sebagai
Nizam di Hyderabad, sebaliknya Muzaffar Jung menyerahkan wilayah selatan, yaitu selatan
sungai Krishna. Di Carnatic Chunda Sahib dan Perancis mengepung Muhammad Ali dan
sekutunya. Inggris di Madras menjadi cemas, dan atas usulan Robert Clive, Inggris berusaha
merebut Arcot. Diiringi oleh pasukan kecil dengan empat meriam, Robert Clive berhasil
merebut Arcot. Chunda Sahib mengepung Arcot habis-habisan. Sebelum bantuan orang
Marata datang Clive telah memukul mundur pasukan Chunda Sahib. Kemudian Clive
bergerak untuk merebut Trichinopolly. Muhammad Ali diangkat menjadi Nawab Carnatic.
Tahun 1754 Dupleix dipanggil pulang dan pengaruh Inggris di Deccan berkembang.

3. Perang Inggris Perancis III (1758-1768)

Ketika di Eropa sedang terjadi Perang Tujuh Tahun (1756-1763) (Sachchidannda


Bhattacharya, 1967, p. 248), Perancis mengirim Comte de Lally sebagai gubernur dan
panglima tertinggi. Ia agresif dan menyerang Inggris. Fort St. David direbut, Madras

4
diserang. Nizam yang baru mempekerjakan Marquis de Bussy, dan Nizam puas. Tetapi
kemudian Bussy dipanggil Lally, sehingga akibatnya pengaruh Perancis menjadi berkurang.
Karena Lally itu sombong, maka para pedagang di Pondicherry tidak berkerja sama. Lally
dikalahkan dalam pertempuran Wandiwash oleh Sir Eyre Coote (1760) Lally dikalahkan dan
ditawan. Di Condore dan Masulipatan Perancis juga dikalahkan. Robert Clive dan Admiral
Watson mengalahkan pemukiman Perancis di Chandranagar. Tahun 1763 ketika Perang
Tujuh Tahun berakhir, Perancis tidak mempunyai stasiun militer lagi di India.

2.3 PENGARUH YANG DI TINGGALKAN PRANCIS DI INDIA

Dalam abad ke-17 orang Prancis juga mendapat izin dari beberapa raja di pesisir India untuk
membuka kantor dagang seperti di surat (1664), pendicherry (1673), chand ranagar (1688).
Merekapun mempunyai kongsi dagang di India yang didirikan pada tahun 1664. Perang
Inggris dengan Prancis di India 1745-1763, hampir selama abad ke-18 perang antara Inggris
dan Prancis di India tidak berkeputusan untuk berebut kuasa di negara ini. Mereka secara
sendiri-sendiri mengadakan perjanjian dengan raja-raja Hindusta, yang tahu pula memilih hak
yang menguntungkan mereka itu.

Perang antara Perancis dan Inggris di Eropa menimbulkan perang yang dilakukan kedua
belah pihak saja, semata-mata untuk mengusir pihak yang lemah dari negeri itu. Mula-mula
pada tahun 1745 Prancis merebut kota Madras kota itu dikembalikan kepada Inggris 3 tahun
kemudian, menurut perjajian di Acchen setelah perang di Eropa selesai meskipun di Eropa
antara Inggris dan Prancis telah ada perdamaian tetapi di India masih berlanjut perang.
Pasukan Prancis dipimpin oleh Panglima perangnya bernama Duploix, sedangkan Inggris
Tinggi Dekan Prancislah yang kuat. Sebab Perancis berhasil memenangkan Nizam Hydrabad
dari perlawanan dari keluarganya yang ingin merebut tahta kerajaan, sedangkan keluarga
yang menjadi lawannya yang dibantu oleh Inggris mengalami kekalahan. Dupleix adalaah
seorang Panglima perang yang cakap dan mempunyai rencana yang matang untuk
menggalahkan Inggris. Prancis yang pada waktu itu mulai lemah terpaksa mengikutinya.
Duploix dipanggil pulang ke Prancis digantikan oleh Lally seorang bangsawan Lerland yang
tidak mempunyai kecakapan seperti Dupleix.

Dengan mudah dalam perang berikutnya Cliver dapat merebut Pondicherry, benteng Parancis
yang ada di sana dibongkar. Di tempat-tempat lain Perancis juga mengalami kekalahan
sehingga semenjak perdamaian Paris (1763) kuasa Prancis di India sudah dapat dipatahkan
Inggris. Kemudian Prancis hanya menduduki 3 kota kecil di India seperti Pondicherry deket
Madras, Chandranagar (Dekat Calcutta) dan Tellicherr (Dekat Calikut). Ratu Elizabeth dari
Inggris sudah berusaha menjalin hubungan baik dengan India sejak pemerintahan Akbar.
Ratu tersebut pernah meminta kepada Akbar agar Inggris mendapat kesempatan yang
sebanyak-banyaknya untuk berdagang di India.1) Akhirnya pada tahun 1600 Inggris berhasil
mendirikan English East India Company (EIC) kemudian menyusul Prancis mendirikan
Compaignie des Indes juga VOC oleh Belanda. Mereka makin bersaing dengan ketat, tidak
hanya berdagang tetapi mereka juga meperluas daerah kekuasaannya.

5
Namun Belanda dan Perancis mengundurkan diri sehingga situasi tersebut memperkokoh
kekuatan Inggris di India. Beberapa faktor yang mempermudah Inggris menguasai India yaitu
satu peristiwa penting yang paling menentukan adalah perang tujuh tahun (1756-1763) antara
Inggris dan Perancis yang menjalar sampai ke Amerika dan India akhirnya dimenangkan oleh
Inggris. Dengan kemenangan ini Inggris memperkuat daerah jajahannya yang dipimpin oleh
Robert Clive. Nama Robert Clive makin harum ketika ia berhasil mengatasi “The Tragedy of
The Black Hole” di India. Peristiwa itu terjadi karena Raja Benggala yang menyerang tentara
Inggris di daerahnya. Dalam waktu 6 hari Inggris berhasil dikalahkan dan 140 orang tawanan
disekap dalam satu kamar penjara yang kecil.

Akhirnya 120 orang meninggal di dalam penjara yang pengap itu 20 orang Inggris sisanya
dapat diselamatkan Clive dengan tipu muslihat kepada raja Benggala itu. Setelah kembali ke
Iggris pada tahun 1760 dia diberi gelar Lord Clive. Dia dikembalikan di India pada tahun
1764-1767. Kedatangannya ini justru menghancurkan nama harumnya karena dia dituduh
memperkaya diri sendiri. Akhir hidupnya dia bunuh diri karena malu. Dia digantikan oleh
Warrent Hastings (1767-1784). Pada masa pemerintahan Hastings ia menghadapi tantangan
dari dua arah yaitu dari kaum Maratha di India dan dari pemerintahan Inggris sendiri. ia tidak
hanya memperbesar kongsi dagangnya tetapi juga berusaha keras untuk mendirikan daerah
jajahan Inggris di India. Keadaan keuangan yang makin buruk mengakibatkan pemerintahan
Inggris untuk campur tangan di dalam perkembangan-perkembangan di India.

Pada tahun 1773 pemerintah mengeluarkan suatu peraturan dengan nama Regulating Act.
Untuk selanjutnya pekerjaan kompeni Inggris di India di dalam beberapa hal harus dahulu
mendapat pengesahan dari pemerintah Inggris. Hasting yang tadinya bertindak dengan
pendapat sendiri sekarang terkekang oleh peraturan-peraturan tersebut. Pemerintahannya
harus melaksanakan bersama dengan suatu dewan. Keadaan keuangan yang kurang baik
sangat melemahkan kekuasaan Inggris di India. Sehingga kadang-kadang jalan yang tidak
luruspun dapat ia tempuh untuk mendapatkan uang. Diantara yang tidak seuju dengan politik
Hastings adalah Perdana menteri Wiliam Pit. Hastings yang merasa politiknya selalu
dihalang-halangi oleh pembesar Inggris meminta untuk mundur dari jabatannya dalam tahun
1784.

Usaha Warrent Hastings di India mendapat banyak rintangan, akan tetapi di kalangan ilmu
pengetahuan banyaklah jasanya salah suatu usahanya yang penting adalah mempersiapkan
sebuah peta baru di India yang kemudian disempurnakan oleh Lord Wellesley yang
memerintah tahun 1769-1805. Pada masa Lord Wellesley bertugas di India keadaan makin
bertambah buruk apalagi terjadinya perang antara Inggris dan Napoleon memperburuk
keadaan. Dengan tangan besi Ia mulai menjalankan suatu politik yang agresif terhadap raja-
raja India. Ia mulai penghapusan kerajaan-kerajaan India yang masih merdeka. Pada tahun
1805 ia dipanggil kembali ke Inggris dan digantikan oleh Lord Minto. Kemudian pada tahun
1827 dilanjutkan dengan pemerintahan liberal di bawah Lord Bettinck. Tindakan yang
pertama ia lakukan adalah penghematan. Peraturan-peraturan mengenai pegawai-pegawai
dirubahnya dengan suatu peraturan baru yang tidak membeda-bedakan bangsa dan warna
kulit.

6
Salah satu tindakan yang ia lakukan ialah menghapus kebiasaan orang Hindu yang terkenal
dengan nama ”Satti” yang merupakan suatu peraturan membunuh diri oleh seorang janda,
pada waktu jenazah suaminya dibakar. Keadaan India sesudah Gubernur Jenderal Lord
Bentinck mulai menjadi keruh. Perlakuan terhadap serdadu-serdadu (Sepoy) bangsa India di
dalam ketentaraan Inggris sangat buruk. Serdadu-serdadu tersebut kemudian mempersatukan
diri dengan rakyat. Kebencian terhadap Inggris mencapai punckanya ketika pada tahun 1857
tangsi-tangsi diperintahkan untuk menjalankan suatu pekerjaan yang menyinggung kaum
Hindhu dan Muslimin. Serdadu-serdadu di tangsi mulai melawan. Pada tanggal 10Mei 1857
meletuslah pemberontakan Delhi diduduki kaum pemberontak dan merajakan seoarang
turunan Moghul menjadi raja Hindustan.

Pemerintah Inggris kemudian dipegang langsung oleh raja dan parlemen. Peralihan
pemerintahan ini diumumkan oleh Ratu Victoria, Lord Coming yang sementara itu menjadi
Gubernur Jenderal diangkat menjadi raja muda pertama. Pada tahun 1935 Ingrris memperluas
daerah kekuasaannya di Burma Hulu dan mempersatukannya dengan India. Salah seorang
pemimpin yang melanjutkan perjuangannya adalah Suwami Vivekananda. Ia juga
mengunjungi negara Eropa dan Amerika untuk mendengarkan kritikan-kritikan terhadap
kebudayaan barat yang matrrealistis itu. Ia mendirikan sebuah perkumpulan bernama Rama
Krisma dan telah banyak menunjukkan jasanya di dalam lapangan kemasyarakatan India.

Dampak masuknya pengaruh bangsa Barat (Perancis) di India bisa dibedakan menjadi dua
yaitu, negatif dan positif. Dampak negatif disini adalah terjadinya diintegrasinya masyarakat
India hampir dalam seluruh aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya, dan agama.
Dampak negartif dalam bidang politik, masyarakat India tidak memiliki kemerdekaan dan
martabat. Kekuatan dan kekuasaan politik mereka hancur.

Dalam bidang ekonomi, terjadinya sebuah eksploitasi besar-besaran atas kekayaan India yang
dibawa oleh bangsa Barat seperti Inggris dan ternyata di Inggris telah membantu
mempercepat timbulnya Revolusi Industri. (Erwin, T.N. 1990). Bidang pertaniannya rusak,
sehingga sering timbul wabah kelaparan. Selama satu abad antara 1800-1900, sekitar 12,5
juta rakyat India tewas menjadi korban wabah kelaparan. Dalam bidang sosial-budaya,
terdapat upaya untuk menjadikan orang-orang India berperadaban Barat. Kemudian praktik-
praktik diskriminasi antara ras, kelas sosial yang berbeda diberlakukan oleh Inggris, Portugis,
dan Perancis.

Adapun dampak negatif secara umum juga dirasakan oleh bangsa-bangsa lain, selain India di
kawasan Asia Selatan tentu mengalami penderitaan. Kekayaan dan sumber daya yang ada
pada negara-negara tersebut akan digaruk oleh bangsa Barat untuk keperluan bangsa mereka
sendiri. Selain itu rakyat juga akan menderita akibat kekurangan gizi akibat perlakuan bangsa
Barat yang tidak memperhatikan kesehatan dan keselamatan dari para penduduk pribumi
bahkan terkadang warga pribumi didorong bekerja secara paksa dan sukarela tanpa ada balas
jasa yang diberikan oleh bangsa Barat. (Mulya, T.S.G. tanpa tahun).

Sementara dampak positif dari bangsa Barat (Portugis, Inggris, Perancis) tehadap rakyat
India ialah berupa warisan Infrastruktur dan Suprastruktur yang dapat dimanfaatkan dan di

7
kembangkan oleh rakyat India sendiri, meliputi bidang pendidikan, administrasi-politik,
sosial-politik, dan kebudayaan. Bidang pendidikan, institusi pendidikan Barat telah
diberlakukan oleh bangsa Barat yaitu Inggris mulai dari tingkat dasar sampai Universitas.
Pentingnya pendidikan Barat bagi orang-orang India, bukan hanya untuk mengisi jabatan-
jabatan administratif seperti pegawai ICS (Indi Civi Service/Pamong Praja India), melainkan
mengilhami mereka (khusus kaum terpelajar) dengan ide-ide liberal seperti demokrasi, hak-
hak asasi manusia, kebebasan dan juga nasionalisme.

Warisan bidang administrasi-politik bangsa Barat di India adalah tatana peraturan dan hukum
(Law and Order), sistem pemerintahan yang teratur dan rapi, adanya pemisah kekuasaan
ekslusif, legislatif, yudikatif, dan demokrasi liberal yang masih dipegang teguh oleh
pemerintah India (juga Pakistan, Bangladesh dan Srilangka) hingga sekarang. Warisan dalam
bidang sosial-ekonomi, misalnya berupa jalan kereta api, saluran irigasi Sungai Indus dan
Gangga, UU perburuhan, dan sebagainya.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Compagnie française pour le commerce des Indes orientales atau French East India
Company adalah perusahaan komersial yang didirikan pada 1 September 1664 untuk
bersaing dengan perusahaan Inggris dan Hindia Belanda di Hindia-Timur . Kongsi ini
dibangun oleh Jean-Baptise Colbert. Pada Perang 7 Tahun (1756-1763), antara Perancis dan
Inggris, Perancis kalah dan Pondicherry, Ibukota dari French-India terebut pada 1961. Karena
Perancis melihat bahwa Perdagangan pada Bumi bagian barat (West Indie) lebih
menguntungkan, Akhirnya Perancis menghentikan bantuannya pada kongsi ini untuk
monopoli perdagangan di India pada 1769. Terdapat 3 kali peperangan antara Inggris-Prancis
di India ,yang pertama Perang Inggris-Perancis I (1744-1749), kedua Perang Inggris-Perancis
II (1750-1754) ,dan yang ketiga Perang Inggris Perancis III (1758-1768). Masuknya
pengaruh bangsa Barat di India ternyata memunculkan dampak-dampak diantaranya ada
dampak negatif dan positif. Dampak negatif disini adalah terjadinya diintegrasinya
masyarakat India hampir dalam seluruh aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan agama. Sementara dampak positif dari bangsa Barat (Portugis, Inggris, Perancis) tehadap
rakyat India ialah berupa warisan Infrastruktur dan Suprastruktur yang dapat dimanfaatkan
dan di kembangkan oleh rakyat India sendiri, meliputi bidang pendidikan, administrasi-
politik, sosial-politik, dan kebudayaan.

3.2 SARAN

Demikianlah pokok pembahasan yang dapat saya lampirkan, besar harapan saya makalh ini
dapat di manfaatkan untuk kalangan banyak. Karna keterbatasan pengetahuan dan referensi,
saya sebagai penulis mengetahui makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu
diharapkan pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini dapat
disusun menjadi yang lebih baik kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Agilwijaya. 2016. Europese Handelsonderneming.


https://agilwijaya.wordpress.com/2016/04/09/europese-handelsonderneming/. (diakses
tanggal 29 Oktober 2020)

Aliud, Nihil. 2020. Perusahaan India Timur Prancis.


https://translate.google.com/translate?u=https://en.wikipedia.org/wiki/French_East_India_Co
mpany&hl=id&sl=en&tl=id&client=srp&prev=search. (diakses tanggal 29 Oktober 2020)

Saph. 2016. Kongsi Dagang Eropa. https://piremer.wordpress.com/2016/04/09/kongsi-


dagang-eropa/. (diakses tanggal 29 Oktober 2020)

Lululipus. 2017. sejarah asia selatan masuknya pengaruh barat di India.


http://lupuskimsi.blogspot.com/2017/12/sejarah-asia-selatan-masuknya-pengaruh.html.
(diakses tanggal 29 Oktober 2020)

Wikipedia. 2020. Karya ilmiah. https://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah. (diakses tanggal


29 Oktober 2020)

Musidi.B. 2018. Pengaruh bangsa barat di India. Inggris di India. 2-3

10

Anda mungkin juga menyukai