Anda di halaman 1dari 54

SEJARAH ASIA SELATAN

(AKBK 1303 / 3 sks)


Semester III

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Rusdi Effendi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)

Capaian Pembelajaran Lulusan


Mampu menganalisis perjalanan sejarah bangsa-bangsa Asia
Selatan sejak masa praaksara sampai dengan masa kontemporer.

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Dan Estimasi Waktu


Capaian
a. Mahasiswa mampu mendeskripsikan perkembangan Sejarah Asia
Selatan pada masa sebelum mengenaltulisan. (2 x 150 Menit)
b. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan kebudayaan dan
kerajaan-kerajaan Hindu Buddha di Asia Selatan. (2 x 150 Menit)
c. Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan kebudayaan dan
kerajaan-kerajaan Islam di Asia Selatan. (2 x 150 Menit)
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)

Kemampuan Akhir Yang Diharapkan Dan Estimasi Waktu


Capaian
d. Mahasiswa mampu mendeskripsikan proses kolonialisme
dan imperialisme bangsa Barat di Asia Selatan dan dampak
yang ditimbulkannya. (2 x 150 Menit)
e.Mahasiswa mampu menganalisis perkembangan pergerakan
nasional bangsa-bangsa Asia Selatan sampai memperoleh
kemerdekaan. (2 x 150 Menit)
f.Mahasiswa mampu menganalisis berbagai perkembangan
ekonomi, politik dan sosial bangsa-bangsa Asia Selatan Pasca
kemerdekaan. (3 x 150 Menit)
g. Mahasiswa mampu menganalisis hubungan strategis bangsa-
bangsa Asia Selatan dengan Indonesia. (1 x 150 Menit)

RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)

 Bahan Kajian
◦ Bangsa-bangsa yang mendiami Asia Selatan
◦ Hasil Kebudayaan Lembah Sungai Indus (Harappa dan
Mahenjodaro)
◦ Muncul dan berkembangnya agama Hindu, Buddha, di
Asia Selatan
◦ Eksistensi kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Asia
Selatan
◦ Hubungan Asia Selatan dengan berbagai bangsa pada
masa Hindu Buddha
◦ Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di India
◦ Perkembangan sosial politik India pada masa pengaruh
Islam
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)

◦ Berbagai dinasti Islam yang berkuasa di India


◦ Hasil-hasil kebudayaan India pada zaman pengaruh
Islam
◦ Proses penguasaan politik yang dilakukan bangsa-
bangsa Barat di India
◦ Menjelaskan proses mulainya pergerakan nasional rakyat
India
◦ Perang kemerdekaan rakyat India yang pertama
◦ Munculnya organisasi pergerakan nasional di India
seperti AINC dan Liga Muslim
◦ Peranan organisasi pergerakan nasional dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa India
◦ Tokoh-tokoh penting dalam pergerakan kebangsaan
India
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)
◦ Proklamasi kemerdekaan negara-negara Asia Selatan
◦ Kondisi India dan Pakistan Pasca proklamasi
kemerdekaan
◦ Pecahnya Pakistan menjadi Pakistan dan Bangladesh
◦ Konflik-konflik di Asia Selatan
◦ Peran strategis bangsa-bangsa Asia Selatan dengan
Indonesia (hubungan bilateral –multilateral)
 Metode Pembelajaran
 Ceramah bervariasi Tanya-Jawab
 Diskusi (kelompok Kecil) dan Studi Literatur
 Penayangan Slide Terkait Materi Pembelajaran
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)

 Pengalaman Belajar

◦ Diskusi tentang literatur yang ditemukan


mahasiswa pendukung materi pembelajaran
◦ Menyusun makalah dengan tema masyarakat
awal dan perkembangan bangsa di Asia Selatan
◦ Menulis essay tentang penguasaan politik
bangsa Asia Selatan oleh bangsa Barat dan
hubungan bangsa Asia Selatan dengan Indonesia
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)
 Kriteria , Indikator Dan Bobot Penilaian
 Kriteria ketuntasan ditentukan berdasarkan kemampuan untuk
menganalisis perjalanan sejarah bangsa-bangsa Asia Selatan sejak masa
praaksara sampai dengan masa kontemporer. Indikator kelulusan ditentukan
sebagai berikut;
 Kehadiran minimal 80% dari total pertemuan dengan mempertimbangkan
keaktifan dan keseriusan dalam mengikuti perkuliahan.
 Kelengka pantugas yang diberikan dengan mempertimbangkan aspek,
originalitas, kejujuran, ketepatan langkah kerja, kerapian dan relevansi
dengan disiplin ilmu.
 Keikutsertaan dalam ujian tengah semester dan ujianakhir semester dengan
skor ujian minimal 60
 Bobot penilaian ditentukan sebagai berikut;
 Bobot tugas sebesar 30%
 Bobot ujian tengah semester sebesar 30%, dan
 Bobot ujian akhir semester sebesar 40%
RPS
(Rencana Pembelajaran Semester)

 Daftar Referensi (literatur Pendukung)


 Abu Su’ud. 1989. Sejarah Bangsa-Bangsa Asia Selatan. Jakarta: Depdikbud.
 ODP Sihombing. 1953. India: Sejarah dan Kebudayaannya. Bandung: W. Van

Hoeve.
 Gokhale BG. 1959. Ancient India, History and Culture. London: Asia

Publishing.
 De Silva, KM. 1981. A History of Sri Lanka. London: C Hurst&Company
 Majumdar. Et.al. 1958. Acient India. London:Macmillan, Co Ltd.
 Soeroto,1956,Indonesia di tengah Dunia Dari Abad ke Abad,Penerbit

Djambatan, Djjakarta.
 Badri Yatim, 1994, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta, PT RajaGrafindo

Persada,
 N. Daldjoeni, 1982, Geografi Kesejarahan I (Peradaban Dunia), Bandung,

Penerbit Alumni.
Bangsa-bangsa & Penduduk Asia Selatan

Pertemuan Perkuliahan ke-1


Oleh
Rusdi Effendi
Geografis Wilayah Asia Selatan
 Asia Selatan: adalah kawasan terbesar ketujuh negara
dengan wilayah geografis, urutan kedua negara di dunia
yang paling padat penduduknya dengan lebih dari 1,2
miliar orang. Letak posisi geografis wilayah India
dibatasi oleh Samudera Hindia di selatan, Laut Arab di
sebelah selatan-barat, dan Teluk Benggala di selatan-
timur, berbagi perbatasan tanah dengan Pakistan di
barat, di Republik Rakyat Cina, Nepal, dan Bhutan untuk
utara-timur, dan Burma dan Banglades ke timur. Di
Samudera Hindia, India adalah di sekitar Sri Lanka dan
Maladewa, di samping itu, India Kepulauan Andaman
dan Nikobar berbagi perbatasan maritim dengan
Thailand dan Indonesia.
Geografis Wilayah Asia Selatan
Peta Kepadatan Penduduk Asia Selatan
Geografis Wilayah Asia Selatan
Problem Populasi Penduduk Asia Selatan
 India adalah negara paling padat penduduknya di
dunia. Populasinya tumbuh 1,76% per tahun selama
dekade terakhir, turun dari 2,13% per tahun pada
dekade sebelumnya (1991-2001). Rasio jenis kelamin
manusia, menurut sensus 2011, 940 perempuan per
1.000 laki-laki. Usia rata-rata adalah 24,9 pada sensus
2001. Kemajuan medis dibuat dalam 50 tahun terakhir
serta produktivitas pertanian meningkat dibawa
oleh”Revolusi Hijau” telah menyebabkan penduduk
India tumbuh pesat. India terus menghadapi beberapa
masalah kesehatan masyarakat-tantangan yang terkait.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 900.000 orang
India meninggal setiap tahun dari minum air yang
terkontaminasi atau menghirup udara yang tercemar.
Geografis Wilayah Asia Selatan
 Jazirah India terdiri sebagian besar anak benua
India dan terletak di atas lempeng kecil tektonik
India, yang pada gilirannya milik Lempeng Indo-
Australia. proses geologi India diperkirakan
dimulai sejak 75.000.000 tahun yang lalu, maka
bagian dari selatan super-benua Gondwana, mulai
utara ke timur melintasi Samudra kemudian -
berbentuk India yang berlangsung lima puluh juta
tahun proses geologi kontinental hingga menjadi
jazirah seperti sekarang.
Geografis Wilayah Asia Selatan
(Topografi peta India)
 Di bekas dasar laut selatan pegunungan Himalaya
yang muncul, pergerakan lempeng besar menciptakan
palung yang telah secara bertahap dipenuhi dengan
sungai yang membawa sedimen; sekarang membentuk
Indo Plain-Gangga. Untuk bagian barat terletak Gurun
Thar, yang dipotong oleh Rentang Aravalli. Pelat India
asli bertahan sebagai Semenanjung India, bagian
tertua dan paling stabil geologis dari India dan meluas
sejauh utara sebagai Satpura dan Vindhya berkisar di
India tengah. Ini berkisar paralel berjalan dari pantai
Laut Arab di Gujarat ke barat Chota Nagpur Plateau di
Jharkhand di timur.
Geografis Wilayah Asia Selatan
(Topografi peta India)
Wilayah India selatan daratan semenanjung tersisa, Dataran Tinggi
Deccan yang diapit di sebelah barat dan timur oleh rentang pesisir,
Barat dan Timur Ghats masing-masing; dataran tinggi mengandung
formasi batuan tertua bangsa, beberapa lebih dari satu miliar tahun.
Didasari dengan cara seperti, India, terletak di utara khatulistiwa
antara 6 ° 44 'dan 35 ° 30' lintang utara dan 68 ° 7 'dan 97 ° 25'
bujur timur.
Panjang pantai India adalah 7.517 kilometer (4.700 mil), dari jarak
ini, 5.423 kilometer (3.400 mil) milik semenanjung India dan 2.094
kilometer (1.300 mil) ke Kepulauan Andaman, Nicobar, dan
Lakshadweep. Menurut angkatan laut India grafik hidrografi, pantai
daratan terdiri dari sebagai berikut: 43% pantai berpasir, 11% pantai
berbatu termasuk tebing, dan 46% lumpur atau pantai berawa.
JAZIRAH ASIA SELATAN

 Peta wilayah Asia Selatan meliputi jazirah yang luas , sebelum terpecah menjadi negara – negara
modern dan berdaulat di pertengahan abad ke-20 dalam zaman kuno umumnya dikenal india
bagian utara dan india bagian selatan
Geografis Wilayah Asia Selatan
Etimologi Nama India
 Nama India berasal dari Indus, yang berasal dari Persia Lama
kata Hindu, dari bahasa Sansekerta Sindhu (सिन्धु ), sebutan
lokal bersejarah bagi Sungai Indus. Bahasa Yunani kuno
disebut orang India sebagai Indoi (Ινδοί), orang-orang dari
Indus. Para Konstitusi India dan penggunaan dalam banyak
bahasa-bahasa India juga mengakui Bharat (diucapkan [b ʱ
sebuah ː rət̪] (mendengarkan) sebagai nama resmi status yang
sama. Nama Bharat berasal dari nama raja legendaris Bharata
dalam kitab Hindu. Hindustan ([ɦɪnd̪ʊst̪aːn) atau
(mendengarkan), awalnya kata orang Persia kata untuk "Tanah
Hindu" dan merujuk ke India Utara dan Pakistan sebelum
1947, juga kadang-kadang digunakan sebagai sinonim untuk
seluruh India.
Peta Wilayah Negara India
Penduduk dan bahasa di India
 Sebelum terpisah beberapa negara di kawasan
Asia Selatan pada abad ke-20, umumnya dikenal
sebagai jazirah India dengan sebutan India bagian
Utara dan India bagian Selatan.
 Secara etnik dan kultur penduduk di India

beraneka ragam, warna kulitpun bervariasi dari


yang putih jernih sampai hitam kelam. Begitu pula
tinggi tubuh, bentuk rambut dan warna mata. Hal
ini disebabkan karena India merupakan suatu
wadah campuran (melting Pot) berbagai ras dari
proses awal sejarahnya.
Penduduk dan bahasa di India
 Menurut Daldjoeni (1982) hasil penelitian para ahli,
penduduk asli dulu berkulit hitam dengan tubuh pendek
dan hidung pipih. Kemudian datang ras Kaukasia
berkulit putih yaitu bangsa Aria (Arya) dengan tubuh
tinggi dan hidung mancung. Bahasa mereka termasuk
rumpun bahasa Indo-Eropa sehingga bersumber sama
dengan bahasa-bahasa Barat sekarang. Adapun penduduk
asli tadi adalah bangsa Dravida dengan bahasa Dravida.
Kemudian dua ras itu bercampur dari abad-keabad untuk
kemudian dilengkapi lagi dengan campuran ras baru
yakni ras Mongoloid. (Daldjoeni,1982:109).
Komparatif Ras Pendatang Di Asia Selatan

 Manusia Ras Kaukasia  Manusia Ras Mongolid


Komparatif Ras Pendatang Di Asia Selatan

 Keturunan Ras kaukasia  Keturunan Ras mongoloid


Penduduk dan bahasa di India
 Ketika zaman Hinduisme diberlakukan kasta-kasta, maka
kasta yang tinggi umumnya dimiliki oleh manusia yang
berkulit terang, kemudian makin kebawah kastanya
makin gelap warna kulitnya.
 Perbedaan antara Penduduk India Utara dan India bagian
Selatan juga menunjukkan warna kulit penduduknya. Di
Utara semakin terang warna kulitnya, di Selatan mulai
agak gelap hingga hitam warna kulit penduduknya.
 Penduduk Utara umumnya memakan roti sebagai
makanan pokoknya dari gandum, sedangkan di Selatan
umumnya makan nasi dari beras atau tanaman padi.
Masakan India mencakup berbagai masakan khas dari
berbagai kawasan di India. Ciri khas masakan India Utara
adalah pemakaian bumbu serta rempah-rempah yang
beraneka ragam berbeda dengan India Selatan.
Penduduk dan bahasa di India
 Penduduk India Utara minuman sehari-hari umumnya
teh, penduduk Selatan umumnya meminum kopi.
 Penduduk Utara menyukai masakan dengan bumbu-

bumbuan dengan aneka masakan, di selatan masakan


segalanya serba pedas.
 Penduduk Utara banyak makan daging, di Selatan yang

masih kuat agama Hindu ortodoks, maka banyak


memakan sayur dan tumbuh-tumbuhan.
 Pakaian penduduk Utara lebih tebal, agar terasa hangat,

di Selatan pakainya sederhana dan lebih tipis.


Komparatif Penduduk Asia Selatan

Profil Penduduk Utara Profil Penduduk Selatan


Komparatif Penduduk Asia Selatan

Profil Penduduk Utara Profil Penduduk Selatan


Sebaran Bahasa di Asia Selatan
 Bahasa yang utama di Jazirah India dan kawasan Asia
Selatan ada 14 macam ditambah lagi dengan ratusan
dialek. Di Utara bahasa-bahasa utama adalah Bahasa
Hindi, Gujarati, Bengali, Bharati, Criya, Asam, Sindhi,
Punyabi dan Urdu. (Kemudian bahasa Urdu ini menjadi
bahasa nasional Pakistan, di India bahasa yang diusulkan
adalah bahasa Hindi).
 Dibagian Selatan bahasa yang dikenal seperti bahasa
Tamil, Telugu, Kannada atau Kanari dan Malayalam.
 Secara ilmiah 9 bahasa di Utara bersumber dari bahasa
Sanskerta dan 5 Bahasa di Selatan bersumber dari
bahasa Dravida. Untuk bahasa resmi pemerintahan dan
pendidikan menggunakan bahasa resmi “Bahasa Inggris”.
Lingkungan Alam Purba di Jazirah
India
Lingkungan Alam Purba di Jazirah India
 Keadaan geografis lingkungan alam India
pasca zaman es, dimana suhu bumi
meningkat dan secara bertahap menjadikan
jazirah India menampakan bentuk
geomorfologis yang mirip dengan keadaan
peta sekarang.
 Geografis India Selatan mendekati garis
khatulistiwa, ujung paling Selatan ( Pulau
Sailan = Srilanka sekarang) menempati 8
derajat Lintang Utara, memiliki lingkungan
serba panas.
Lingkungan Alam Purba di Jazirah India
 Geografis India Utara; alamnya relatif cengkar,
disebabkan dua hal : (1) terdapat relief tegas,
yakni perbedaan tinggi rendah wilayah yang
begitu menonjol dan (2) Hutan-hutan di Tanah
Tinggi dan lereng-lerengnya tak begitu banyak
dibadingkan dataran rendahnya di lembah
Indus dan Gangga. Bagian daratan rendah yang
luas memberikan fasilitas hidup suku - suku
yang mengumpulkan hasil hutan dan awalnya
bertempat tinggal berpindah - pindah
(nomaden).
Lingkungan Alam Purba di Jazirah India
 Suku-suku yang tersebar di jazirah India yang
sangat luas, akhirnya menetap dan menjadi
pengolah tanah pertanian. Sebelum kedatangan
bangsa berkulit putih (bangsa Arya) penduduk asli
di lembah Indus menggunakan kuda sudah dipakai
tenaganya untuk bertani dan kegiatan ekonomi
penduduk. Di Lembah Gangga memiliki tetumbuhan
dan hewan yang juga terdapat di kawasan Asia
Tenggara lainnya, namun padi masih dipertanyakan
asal-usulnya apakah di Hindia belakang ataukah
India, namun tanaman padi sudah dikenal di India
Selatan. Adapun tanaman tebu kemungkinan besar
memang berasal dari India. (Daldjoeni,1982:102).
Terimakasih
Hasil kebudayaan Lembah Sungai Indus
(Harappa dan Mohenjodaro)

Pertemuan Perkuliahan ke-2


Oleh
Rusdi Effendi
Penduduk Asli di Wilayah Harappa - India
 Graham Clark (1961) dalam Algemene
prehistorie, Utrecht / Antwerpen, (1961:189-
196), ahli pra - sejarah menyatakan, bahwa
tak banyak berita atau bukti budayawi
tentang asal-usul peradaban Harappa. Ia
menduga bahwa barang-barang arkeologis
yang ditemukan berupa keramik adalah
bawaan bari bangsa pendatang dari Iran
(bangsa Aria/Arya). Hal yang jadi
permasalahan penting siapa dan bagaimana
ras asli yang mendiami lembah Indus itu ?
Penduduk Asli di Wilayah Harappa -
Mahenjodaro India
 Dugaan para sarjana ahli pra-sejarah terhadap
ras penduduk asli di India ini dilihat dari tulang-
tulang yang didapat dalam kuburan kuno ras
tersebut tergolong ras hitam (Australoid) yang
kemudian bercampur darah pendatang yang
bercorak ras Mediteran dan Alpin. Berdasarkan
bukti sisa peninggalan Harappa penduduk
tersebut telah melakukan kontak dengan bangsa
Sumeria (2500 SM). Kenyataannya bangsa
Dravida - lah yang menjadi penduduk awal di
Harappa dan Mehenjodaro. Setelah kedatangan
bangsa Arya mereka diusir dari Punjab ke India
Selatan.
Penduduk Asli di Wilayah Harappa -
Mahenjodaro India
 Bangsa asli India adalah orang Dravida. Bangsa Dravida
merupakan bangsa asli India kuno yang berada di lembah
sungai Indus, bangsa Dravida mempunyai ciri-ciri fisik yaitu
warna kulit hitam, poster tubuh pendek, bentuk hidung
pesek, rambut keriting, dan warnabola mata coklat. Bangsa
Dravida mempunyai kemajuan di berbagai bidang yaitu
sistem pertanian bangsa dravida berbentuk agraris, sistem
irigasi, hidupnya menetap, kehidupa dengan sistem tata kota,
memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi dalam bidang
matematika dan mengenal tulisan dalam bentuk naskah.
Sistem Kepercayaan. Bangsa Dravida melahirkan budaya
pertapaan menyiksa diri yang beranggapan bahwa jiwa itu
tidak sama dengan badan, jika mereka dapat menyatukan
badan dengan jiwa maka itu dianggap sebagai bentuk
kekekalan.
Percampuran ras Manusia India

Ras manusia Australoid merupakan Ras manusia Mediterran dan ras


penduduk awal di lembah sungai manusia Alpin (keduanya dari ras
Indus dan sungai Gangga
Kaukasia) Ikut bercampur di India
Pra-Sejarah India (3000-500 SM)
 3000 tahun Sebelum Masehi (SM) didaerah Sindh
dilembah sungai Sindhu bagian hilir dan di Punjab
telah berkembang suatu kebudayaan yang tinggi.
Daerah-daerah itu telah didiami oleh bangsa Dravida.
Kebudayaan orang Dravida asal mereka dari suatu
kebudayaan yang lebih tua (Sekitar 4000 tahun SM)
terdapat di dekat teluk Iran, di Iraq dan di Syam
(Syria). Wilayah Sindh dulunya bukanlah tanah tandus
seperti sekarang, melainkan hutan lebat yang didiami
oleh gajah, badak, harimau dan kijang, tanahnya
subur. Orang Dravida telah menanam gandum dan
kapas. Kebudayaan ini dipusatkan di Mahenjo-daro di
Sindh dan Harappa di Punjab. (Soeroto,1965 :17-18).
Pra-Sejarah India (3000-500 SM)

Daerah hulu Sungai Indus Peta Bagian Hilir Sungai Indus


Peradaban Harappa dan Mahenjodaro
 Bekas-bekas peninggalan masyarakat tertua
di lembah sungai Sindh (Indus) dengan mata
pencaharian bertani, terdapat sangat terbatas
di Balusyistan dan seberang kanan dari sungai
Indus. Sekarang negeri Balusyistan sudah
begitu kering alamnya, sehingga
penduduknya dipaksa menjadi pengembara
(nomad) kembali. Adanya sisa-sisa dam
sungai (bendungan), bangunan lumbung,
menunjukkan, bahwa dulunya (3000 tahun
yang lalu) disana curah hujan cukup lebat.
(Daldjoeni,1982 :102).
Peradaban Harappa dan Mahenjodaro
 Peradaban lembah sungai Indus terutama budaya
perkotaannya, ditopang oleh kelebihan produksi
pertanian dan perdagangan. Mereka sudah melakukan
perdagangan dengan Sumeria di selatan Mesopotamia.
kedua kota utamanya berpusat di Mohenjo-daro
(Provinsi Sinh, Pakistan) dan Harappa (Punjab, Pakistan).
 Kedua kota ini memiliki kemiripan dalam hal arsitek dan
sistem standar perkotaan, terutama tata letak bangunan
dan perencanaa. Ini bisa dilihat dengan adanya jenis
semi-ortogonal dari tata letak perumahan masyarakat
sipil di kedua kota tersebut. Meski begitu, bentuk tata
letak kota Mohenjo-daro dan Harappa sebetulnya
menunjukkan bahwa mereka diatur dengan cara yang
cukup berbeda secara politik dan administratif.
Peradaban Harappa dan Mahenjodaro
 Mohejo-daro yang secara harafiah bermakna gundukan
orang mati pertama kali ditemukan pada tahun 1922
ketika seorang sejarawan sekaligus arkeolog India,
Rakhaldas Bandyopadhyay diajak seorang biksu Buddha
yang meyakini adanya sebuah stupa. Ia kemudian
melakukan penggalian dan akhirnya menemukan
mohenjo-daro yang hilang selama lebih dari 3700 tahun!
 Sir John Marshall, seorang arkeolog asal Inggris kemudian
melakukan penggalian besar-besaran situs peradaban
lembah sungai Indus di sekitar kedua kota hilang tersebut
pada tahun 1930. Sejak tahun 1902 Marshall sudah
ditunjuk oleh pemerintah Inggris sebagai Direktur Jenderal
Arkeolog India yang bertugas membuat katalog kuno dan
artefak, serta meneliti segala hal yang berkaitan dengan
arkeolog di India.
Peradaban Harappa dan Mahenjodaro
 Tahun 1913 Marshall mulai melakukan penelitian peradaban
lembah sungai Indus di Taxila yang kemudian menemukan
kota Harappa. Dalam penggalian yang juga melibatkan
arkeolog lokal, KN Dikshit dan Ernest Mackay, kemudian
banyak menemukan artefak-artefak, prasasti, patung, naskah
kuno, dan beberapa bangunan yang dulunya terkubur.
Berkatnya pula, orang sipil India diizinkan untuk pertama
kalinya berpartisipasi dalam penggalian di negerinya sendiri.
 Penggalian besar juga dilakukan pada tahun 1964 dan 1965
yang dipimpin oleh Dr. Michael Jansen dan Dr. Maurizio Tosi
melakukan penelitian menggunakan teknik arkeologi invasif,
seperti dokumentasi arsitektur, dan penyelidikan permukaan
tanah lokal untuk mengumpulkan informasi lebih lanjut
tentang peradaban lembah sungai Indus.
Peradaban Harappa dan Mahenjodaro
 Awal abad ke-20, arkeolog Inggris Marshall
mengekskavasi kota kuno Mohenjondaro dan
Harappa. Hasilnya tingkat kesibukan dan
keramaian kedua kota tersebut membuat
Marshall terkejut. Ini adalah bekas ibukota dua
negara merdeka pada jaman peradaban sungai
India antara tahun 2350-1750 SM, penelitian
lebih lanjut menghasilkan perhitungan, dua
kota masing-masing terdapat sekitar 30 hingga
40 ribu penduduk, lebih banyak dibanding
penduduk kota London yang paling besar pada
abad pertengahan.
Kebudayaan Lembah Sungai Indus
 Jawatan purbakala India pada tahun 1922 mengadakan
penggalian di Mohendjodaro dan Harappa (ditemukan benda
purbakala dan bangunan kota yang berkebudayaan tinggi) dan
disebut kebudayaan Mohenjodaro dan Harappa. Mata
pencahariaan Bangsa Dravida adalah pedagang (diatur dengan
baik). Mereka mengadakan hubungan dengan daerah lain.
Kepercayaan / Agama Bangsa Dravida menyembah banyak dewa
(politheisme). Hasil kebudayaan bangsa Dravida meliputi : Ilmu
ukur, terbukti adanya (perencanaan kota, bangunan rumah tertib,
jalan lurus lebar). Arsitektur, adanya rumah terbuat dari batu bata
dengan atap datar, ada yang bertingkat/modern. Seni tari, terbukti
adanya patung perunggu berbentuk anak perempuan yang sedang
menari. Tulis, berupa gambar-gambar (piktografik).
Peradaban Harappa dan Mahenjodaro
 Puing-puing menunjukkan Harappa merupakan sebuah
kota yang mempunyai rancangan bangunan disekeliling
ruang lingkup tertentu, kurang lebih menggunakan
bahan yang sama, segalanya sangat teratur, bahwa pada
tahun 3000 sebelum masehi, orang-orang membangun
kota dengan skala yang sedemikian, memperlihatkan
tingginya peradaban mereka. Kedua kota ini hilang pada
tahun 1750 sebelum masehi, kira-kira dalam waktu
1000 tahun kebelakang, didaerah aliran sungai India
tidak pernah ada lagi kota yang demikian megahnya,
namun pada 500 tahun lampau, ketika bangsa Arya
datang menginvasi, kebudayaan Harappa telah
mengalami kemerosotan atau telah hancur.
Hasil Penggalian Peradaban Harappa
Sebuah peradaban tinggi bernama Harappa pernah berada di India pada ribuan
tahun yang lalu . Penemuan kebudayaan di sungai India kuno, berawal pada
abad ke-19 (tahun 1870), dan mulai dieksplorasi oleh bangsa Inggris. Hingga
sekarang, penggalian kebudayaan sungai India kuno tidak pernah berhenti,
bahkan menemukan lagi sebuah aliran sungai kuno lainnya, pada dua sisi aliran
sungai kuno ini tidak sedikit ditemukan yang juga merupakan dari benda-
benda peninggalan kuno lainnya.
Hasil Penggalian Harrapa-Mahenjodaro
Sisa Peradaban
Mahenjodaro & Harappa
 Mohenjo-daro adalah sebuah kota yang cukup terlindungi.
Walau tak ada tembok, namun terdapat menara di sebelah
barat pemukiman utama, dan benteng pertahanan di selatan.
Perbentengan tersebut, dan struktur kota-kota lain di
Lembah Indus seperti Harappa, menimbulkan pertanyaan
apakah Mohenjo-daro memang pusat administrasi. Harappa
dan Mohenjo-daro memiliki arsitektur yang mirip, dan tidak
berbenteng kuat seperti situs-situs lain di Lembah Indus.
Jelas sekali dari tata ruang di semua situs-situs Indus, bahwa
ada suatu pusat politik atau administrasi, hanya saja tidak
jelas lagi sejauh mana jangkauan dan fungsi pusat
administrasi tersebut.
 Mohenjo-daro telah dimusnahkan dan dibangun kembali
setidaknya tujuh kali. Setiap kali, kota baru dibangun terus di
atas kota lama. Banjir dari Sungai Indus diduga menjadi
penyebab utama kerusakan.
Sisa Peradaban
Mahenjodaro & Harappa
 Kota ini terbagi atas dua bagian, yaitu benteng
kota dan kota hilir. Kebanyakan wilayah kota hilir
masih belum ditemukan. Di benteng kota
terdapat sebuah permandian umum, struktur
perumahan besar yang dirancang untuk
menempatkan 5.000 warga, dan dua buah dewan
perhimpunan besar.
 Mohenjo-daro, Harappa dan peradaban masing-
masing, lenyap tanpa jejak dari sejarah sampai
ditemukan kembali pada 1920-an. Penggalian
besar-besaran dilakukan di situ pada 1920-an,
namun tidak ada penggalian secara mendalam
yang dilakukan lagi sejak tahun 1960-an.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai