Anda di halaman 1dari 43

Sejarah Asia Selatan

AKBK 1303 / 3 Sks

Oleh
Rusdi Effendi
Perkuliahan Pertemuan ke 5
Peristiwa 334 – 232 SM di India
Hubungan India Dengan Negara Luar
Perluasan Wilayah Kekuasaan Persia dan Alexander
Agung Hingga Persatuan Bangsa Arya India

Peristiwa 334 – 232 SM di India


Hubungan India Dengan Negara Luar
Pertemuan Perkuliahan Ke-5

Peristiwa 334 – 232 SM di India


Hubungan India Dengan Negara Luar

Oleh
Rusdi Effendi
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
 Peradaban awal utama yang terjadi pada daerah yang
sekarang menjadi negara Iran, adalah peradaban kaum
Elarnit, yang telah bermukim di daerah Barat Daya Iran
sejak tahun 3000 S.M. Pada tahun 1500 S.M. suku Arya
mulai bermigrasi ke Iran dari Sungai Volga utara Laut
Kaspia dan dari Asia Tengah. Akhirnya dua suku utama
dari bangsa Arya, suku Persia dan suku Medes, bermukim
di Iran. Satu kelompok bermukim di daerah Barat Laut dan
mendirikan kerajaan Media. Kelompok yang lain hidup di
Iran Selatan, daerah yang kemudian oleh orang Yunani
disebut sebagai Persis-vang menjadi asal kata nama
Persia. Bagaimanapun juga, baik suku bangsa Medes
maupun suku bangsa Persia menyebut tanah air mereka
yang baru sebagai Iran, yang berarti “ tanah bangsa Arya”.
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
 Pada tahun 600 S.M. suku Medes telah menjadi penguasa Persia.
Sekitar tahun 550 S.M. bangsa Persia yang dipimpin oleh Cyrus
menggulingkan kerajaan Medes dan membentuk dinasti mereka
sendiri (Kerajaan Archaemenia). Pada tahun 539 S.M., masih
dalam periode pemerintahan Cyrus; Babylonia, Palestina, Syria dan
seluruh wilayah Asia Kecil hingga ke Mesir telah menjadi bagian
dari Kerajaan Archaemenia. Dan dalam masa pemerintahan
Darius, jalur pelayaran mulai diper­kenalkan, bersamaan dengan
dimulainya sistem mata uang logam emas dan perak. Jalan
kerajaan dari Sardis hingga Susa dan sistem pos difungsikan
dengan tingkat efisiensi yang menakjubkan. Pada masa jayanya di
tahun 500 S.M. daerah kekuasaan kerajaan ini membentang ke
arah barat hingga ke wilayah yang sekarang disebut Libya, ke arah
timur hingga yang sekarang disebut sebagai Pakistan, dari Teluk
Oman di Selatan hingga Laut Aral di Utara. Lembah Indus juga
merupakan bagian dari Kerajaan Archaemenia.
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
 Masa kekuasaan Darius I (522 SM - 486 SM ) di
Persia dilakukanlah perluasan wilayah ke India
bagian Utara tahun 516 SM, lembah Indus jadi
sasaran bangsa Persia (walaupun sama rumpun
bangsa Arya), tetapi persoalan politik bukanlah
memandang ras atau keturunan yang sama.
Wilayah orang Hindu dijadikan negara bagian Iran
hingga daerah Punjap. Darius I adalah raja Persia
dianggap yang paling Agung. Orang Yunani
menyebut bangsa Persia dengan sebutan bangsa
“Persis” yang tidak lain adalah sebutan untuk
bangsa Persia yang juga ras asalnya “Arya”.
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
Darius Yang Agung
Darius I (550 SM - 486 SM; memerintah
522 SM -486 SM), juga dikenal sebagai
Darius yang Agung (bahasa Persia: ‫داریوش‬
‫ بزرگ‬, Daryūsh-e-Bozorg; bahasa Persia
kuno: Dārayavahuš, bahasa Akadia
Dariamuš, bahasa Elam Dariyamauiš,
bahasa Aram Dryhwš, bahasa Ibrani:
‫ דריוש‬Daryawesy, bahasa Latin Darius),
adalah "raja segala raja" (kaisar) ketiga
Kekaisaran Akhemeniyah. Pada masa
kekuasaannya, negerinya mencapai
puncak kejayaannya, meliputi wilayah
hingga Mesir, India Utara, dan sebagian
Yunani. Kekaisarannya mulai
mengalami kemunduran setelah
kematiannya dan pengangkatan
Raja Darius I putranya, Xerxes I, sebagai raja.
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
 Perluasan kekuasaan Darius I bukan saja ke
India Utara, tetapi juga sampai ke Yunani.
 Ekspedisi Eropa Darius adalah salah satu
peristiwa utama dalam masa kekuasaannya.
Darius menaklukkan Scythia, Trakia, dan banyak
kota di Aegea utara, sementara Macedonia
menyerah secara sukarela. Wilayah Yunani di
Asia dan kepulauan-kepulauan Yunani
selanjutnya menyerah pada tahun 510 SM.
Mereka lalu diperintah oleh tiran yang
bertanggung jawab terhadap Darius di Persia.
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
 Darius I menaklukkan
Scythia, Trakia, dan
banyak kota di Aegea
utara, sementara itu
Macedonia menyerah,
kekuasaan Darius I
bukan hanya India
Utara juga sampai ke
wilayah Eropa - Yunani
sebagai bagian dari
kekuasaanya.
Perluasan Kekuasaan Kerajaan
Archaemenia-Darius I Ke India
 Keberhasilan Darius I dari Persia dalam strategi
berperang juga dibantu oleh pasukan-pasukan
khususnya, diantaranya adalah “Pasukan Abadi”,
demikian juga putranya Xerxes I ketika
menggantikannya ia sangat mengandalkan pasukan
abadi dalam berperang.
 Pasukan Abadi (dari bahasa Yunani: Ἀθάνατοι,
Athánatoi, "abadi", dari awalan a ("tidak") + thanatos
("mati"); kadang disebut "Pasukan Abadi Persia" atau
"Sepuluh Ribu Tentara Abadi") adalah nama yang
diberikan oleh Herodotos untuk menyebut pasukan
khusus dari Kekaisaran Persia Akhemeniyah.
Kiri: Koresh yang Agung, ilustrasi buatan seorang seniman. Koresh adalah pendiri
Kekaisaran Persia Akhemeniyah sekaligus penggagas pembentukan Pasukan Abadi.
Kanan: Wilayah Kekaisaran Persia Akhemeniyah di bawah kepemimpinan Koresh yang
Agung. Pada masa tersebut, kekaisaran yang dipimpin Koresh merupakan kekaisaran
terbesar di dunia. Jika dibandingkan dengan masa modern, maka kekuasaannya akan
meliputi Turki, Israel, Georgia dan Arabia di barat sampai Kazakhstan, Kyrgyzstan, Sungai
Indus (Pakistan) dan Oman di timur.
 Kiri : Pasukan Abadi Persia, dekorasi di Istana Darius di Susa (510 SM).
 Tengah: Pasukan Abadi Persia pada upacara di Iran memperingati
2500 tahun pendirian Kekaisaran Persia Akhemeniyah oleh Koresh
yang Agung.
 Kanan : Prajurit Medes (kiri) dan prajurit Persia (kanan), Relief di
Persepolis.
Pasukan Abadi Kerajaan
Archaemenia Persia
 Pasukan Abadi dibentuk oleh Koresh yang
Agung. Pada masa kekuasaan Koresh,
Kekaisaran Persia Akhemeniyah berhasil
menaklukan bangsa Assyria, bangsa Bablionia,
bangsa Medes, bangsa Kurdi, bangsa Lydia,
bangsa Parthia, bangsa Turki, bangsa Armenia,
dan bangsa Ionia. Kekuasaannya terbentang
mulai dari sungai Indus di India sampai
Hellespontos di Yunani. Karena kekaisarannya
bertambah luas, Koresh merasa bahwa
keamanan istananya perlu ditingkatkan.
Pasukan Abadi Kerajaan
Archaemenia Persia
 Hanya anak laki-laki keturunan Persia yang bisa masuk ke
dalam pelatihan Pasukan Abadi. Di kemudian hari
persyaratannya bertambah, yaitu seseorang harus setia
pada ajaran Zoroaster jika ingin menjadi tentara Pasukan
Abadi
 Berdasarkan Strabo, para calon tentara Pasukan Abadi harus
menjalani pelatihan sejak masa anak-anak. Pelatihan
mereka sangat berat dan keras baik secara fisik maupun
psikologis. Mereka barangkali sudah dilatih sejak usia 5
atau 7 tahun. Mereka harus belajar bertahan hidup dalam
kondisi yang sulit, misalnya bertahan hidup dengan
memakan buah-buahan liar semacam pistachio (kenari
hijau), acorn (buah pohon ek), delima, dan pir liar. Mereka
juga harus punya kemampuan untuk menjinakkan kuda liar.
Pasukan Abadi Kerajaan
Archaemenia Persia
 Anak-anak latihan pasukan Abadi dibagi ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri dari 50 orang dan mereka dilatih
menunggang kuda, bertarung, menggunakan senjata, memanah,
berenang, melempar tombak, berlari, dan berbaris. Mereka juga
dilatih untuk dapat bertahan dalam kondisi cuaca yang tidak
mendukung. Herodotos menyebutkan bahwa usia para prajurit
yang termasuk Pasukan Abadi berkisar antara 15 tahun sampai
50 tahun. Ketika sudah berusia sekitar 50 tahun, seorang tentara
Abadi boleh pensiun dan diberi semacam tunjangan pensiun.
Sebelum menjadi kaisar, Darius pernah bertugas sebagai prajurit
Pasukan Abadi pada masa pemerintahan kaisar Kambises II, dan
Darius pernah mengatakan bahwa berkat pelatihan yang
diperolehnya, dia dapat menjadi seorang petarung yang sangat
tangguh. Darius I Pandai menunggang kuda sambil memanah
dan melemparkan tombak beridiri maupun melempar tombak
saat berkuda. Darius I Raja terlatih dalam militer Pasukan Abadi.
 Profil Gambar Pasukan Abadi Kerajaan
Archaemenia di Persia - Iran
Pasukan Abadi Kerajaan
Archaemenia Persia
 Dalam pertempuran, Pasukan Abadi bertanggung
jawab untuk melindungi tenda kerajaan yang
ditempati oleh kaisar. Pasukan Abadi ikut berperang
dalam penaklukan Koresh yang Agung di Kekaisaran
Babilonia Baru pada 547 SM, kampanye Kambises
melawan Mesir pada 525 SM dan invasi Darius yang
Agung ke Punjab Barat dan Sindh di India serta ke
Skithia pada 520 SM dan 513 SM. Dalam
Pertempuran Gaugamela pada 331 SM, Pasukan
Abadi melindungi gerak mundur kaisar Darius III.
Kemungkinan Pasukan Abadi juga ikut serta dalam
Pertempuran Gerbang Persia pada 330 SM.
 Profil Gambar Pasukan Abadi Kerajaan
Archaemenia di Persia – Iran
 Gambar Kiri Pasukan Abadi dalam film 300, Gambar tengah Prajurit Katafrakt
Sassaniyah dan Gambar kanan Pasukan Abadi dalam acara telivisi Deadliest
Warrior
Orang Bijak Berkata :
“Manusia Adalah Hewan Berpolitik”
Aristotelles

“Politik dan Takdir Dibentuk Oleh


Manusia Tanpa Gagasan dan
Kebesaran, Manusia Yang Memiliki
Kebesaran Di Dalam Dirinya Tidak
Akan Berpolitik “
Albert Camus
Alexander The Great ke India
Alexander The Great Ke India

Kerajaan Macedonia Meluaskan Wilayahnya hingga


Jazirah India
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Alexander III dari Macedonia (20/21 Juli 356 – 10/11 Juni 323 SM),
lebih dikenal sebagai Alexander Agung (bahasa Yunani: Μέγας
Ἀλέξανδρος, Mégas Aléxandros) atau Iskandar Agung, adalah raja
Kekaisaran Macedonia (bahasa Yunani: Βασιλεύς Μακεδόνων),
sebuah negara di daerah timur laut Yunani. Pada usia tiga puluh
tahun, dia memimpin sebuah kekaisaran terbesar pada masa sejarah
kuno, membentang mulai dari Laut Ionia sampai pegunungan
Himalaya. Dia tidak pernah terkalahkan dalam pertempuran dan
dianggap sebagai komandan perang terhebat sepanjang masa.
Alexander lahir di Pella pada 356 SM dan merupakan murid seorang
filsuf terkenal, Aristoteles. Pada tahun 336 SM Alexander
menggantikan ayahnya, Filipus II dari Macedonia, sebagai pemimpin
Macedonia setelah ayahnya dibunuh oleh pembunuh gelap. Filipus
sendiri telah menaklukkan sebagian besar negara-kota di daratan
utama Yunani ke dalam hegemoni Macedonia, melalui militer dan
diplomasi.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Setelah kematian Filipus, Alexander mewarisi kerajaan yang kuat dan
pasukan yang berpengalaman. Dia berhasil mengukuhkan kekuasaan
Macedonia di Yunani, dan setelah otoritasnya di Yunani stabil, dia
melancarkan rencana militer untuk ekspansi yang tak sempat diselesaikan
oleh ayahnya. Pada tahun 334 SM dia menginvasi daerah kekuasaan
Persia di Asia Minor dan memulai serangkaian kampanye militer yang
berlangsung selama sepuluh tahun. Alexander mengalahkan Persia
dalam sejumlah pertempuran yang menentukan, yang paling terkenal
antara lain Pertempuran Issus dan Pertempuran Gaugamela. Aleksander
lalu menggulingkan kekuasaan raja Persia, Darius III, dan menaklukkan
keseluruhan Kekasiaran Persia (Kekasiaran Akhemeniyah). Kekaisaran
Macedonia kini membentang mulai dari Laut Adriatik sampai Sungai
Indus di wilayah orang Arya di jazirah India.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India

Peta posisi wilayah kekuasaan awal Macedonia di semenanjung


Balkan, dimana macedonia berada di bagian utara wilayah
Yunani
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India

 Patung Alexander Agung (356-323


SM) yang ada di Museum Arkeologi
Istanbul.

Patung kepala Raja Filipus II dari


Macedonia, ayah Alexander.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India

Aristoteles sedang mengajari Alexander. Ketika Alexander menginjak usia tiga belas tahun,
dia membutuhkan pendidikan yang lebih tinggi, maka dia pun mencari tutor. Beberapa
calon tutornya antara lain Isokrates dan Speusippos, penerus Plato di Akademi Plato. Pada
akhirnya, Filipus menawarkan pekerjaan itu pada Aristoteles, yang menerimanya. Filipus
memberikan Kuil Para Nimfa di Mieza sebagai ruang belajar mereka. Sebagai imbalan atas
pengajarannya, Filipus bersedia untuk membangun kembali kampung halaman Aristoteles
di Stageira, yang pernah dihancurkan oleh pasukan Filipus.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
Sebelum menyerang ke Asia, Alexander ingin mengamankan
perbatasan utaranya; dan, pada musim semi tahun 335 SM, dia
berhasil menghentikan beberapa pemberontakan. Mulai dari
Amphipolis, dia pertama-tama bergerak ke timur ke negara-negara
"Suku-suku Thrakia Merdeka"; dan di Gunung Haimos, pasukan
Macedonia menyerang dan mengalahkan pasukan Thrakia. Pasukan
Macedonia berarak menuju negara Triballi, dan berhasil
mengalahkan pasukan Triballi di dekat sungai Lyginos (anak sungai
Danube). Alexander kemudian melaju selama tiga hari ke Danube,
menghadapi suku Getai di seberang sungai. Dia mengejutkan
pasukan Getai dengan menyeberangi sungai pada malam hari. Dia
berhasil memaksa pasukan Getai menyerah setelah meletusnya
pertempuran kecil. Pasukan Getai mundur dan meninggalkan kota-
kota mereka pada pasukan Macedonia
 Karena berkeinginan mencapai "ujung dunia", Alexander dan
pasukannya menginvasi India pada tahun 326 SM.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Ketika Alexander Agung dengan pasukannya memasuki
India termasuk sukses dalam rangkaian penaklukannya
di bagian Barat lembah Indus.
 Setelah itu Alexander mengundang semua kepala suku
dari bekas kesatriaan Gandhara, di daerah utara
Pakistan saat ini, untuk datang dan tunduk di bawah
kekuasaannya. Omphis, penguasa Taxila, yang
kerajaannya membentang dari Indus sampai Hydaspes,
bersedia tunduk, namun para kepala suku dari
beberapa klan perbukitan, termasuk bagian-bagian
Aspasioi dan Assakenoi dari suku Kambojas (dikenal
juga dalam naskah-naskah India sebagai Ashvayanas
dan Ashvakayanas), menolak untuk menyerah
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Pada musim dingin tahun 327/326 SM, Alexander secara
langsung memimpin pasukan untuk menghadapi klan-klan
yang tidak mau tunduk kepadanya, antara lain suku Aspasioi
dari lembah Kunar, suku Guraeus dari lembah Guraeus, dan
suku Assakenoi dari lembah Swat dan Buner. Pertempuran yang
sengit terjadi melawan pasukan Aspasioi ketika Alexander
sendiri terluka bahunya oleh panah. Namun pasukan Aspasioi
pada akhirnya berhasil dikalahkan. Alexander kemudian
menghadapi pasukan Assakenoi, yang memberikan perlawanan
yang luar biasa dari benteng Massaga, Ora dan Aornos. Benteng
Massaga berhasil ditaklukkan setelah melalui pertumpahan
darah selama beberapa hari dan Alexander lagi-lagi terluka di
bagian pergelangan kakinya. Menurut Curtius, "Alexander tidak
hanya membantai seluruh penduduk Massaga, tetapi juga
menghancurkan bangunan-bangunannya"
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India

Alexander saat bertempur Pernikahan Alexander dan


melawan raja Darius III. Dari
Mosaik Alexander, Museum
Roxane, oleh Andre
Arkeologi Nasional Napoli Castaigne
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Pembantaian serupa terjadi di Ora, benteng lainnya milik suku
Assakenoi. Setelah peristiwa Massaga dan Ora, banyak orang Assakenoi
yang menyelamatkan diri ke benteng Aornos. Alexander mengikuti
mereka dan berhasil menaklukkan benteng di atas bukit tersebut setelah
melakukan pertempuran yang sangat berdarah selama empat hari.
 Setelah menaklukkan Aornos, Aleksander menyeberangi sungai Indus
dan bertempur melawan penguasa Punjabi lokal yang bernama Raja Puru,
yang menguasai daerah di Punjab. Aleksander mengalahkan Puru melalui
pertempuran yang sengit, yaitu Pertempuran Hydaspes pada tahun
326 SM. Alexander sangat terkesan dengan keberanian Puru dalam
pertempuran tersebut dan karena itu seusai pertempuran Alexander
menjalin kerja sama dengannya serta mengangkatnya sebagai salah satu
satrap di kerajaannya. Aleksander bahkan menambahkan wilayah yang
sebelumnya tidak dikuasai oleh Puru. Alasan lainnya kemungkinan lebih
bersifat politis, yaitu karena untuk mengendalikan daerah yang jauh dari
Yunani, Alexander membutuhkan bantuan dan kerja sama dari orang
lokal.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India

"Koin kejayaan" perak Alexander Agung,


dicetak di Babilonia c.322 SM, menyusul
Invasi Alexander Agung di kampanyenya di India.
anak benua India.
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Alexander mendirikan dua kota baru di kedua sisi sungai
Hydaspes, dan salah satunya dia beri nama Bukephala
sebagai penghormatan kepada kuda yang telah
membawanya ke India. Kudanya itu meninggal dalam
pertempuran. Kota yang satunya dinamai Nikaia (Kejayaan)
di situs arkeologis Mong
 Di sebelah timur kerajaan Puru, di dekat Sungai Gangga,
berdiri Kekaisaran Nanda di Magadha dan Kekaisaran
Ganggaridai di Bengali. Dua kekaisaran itu sangatlah kuat.
Pasukan Alexander kemudian memberontak karena tidak
mau lagi menghadapi pasukan India yang kuat. Selain itu
mereka juga sudah lelah setelah berperang selama
bertahun-tahun. Mereka memberontak di Sungai Hyphasis,
menolak untuk maju lebih jauh ke timur. Demikianlah,
sungai ini menjadi batas paling timur penaklukan Alexander
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India

Peta kekaisaran Alexander Agung dari Macedonia dan Route


yang telah dilalui dalam perluasan Wilayah kerajaan Macedonia
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Anggota pasukan secara kasar menentang Alexander ketika dia bersikeras
ingin menyeberangi sungai Gangga, yang lebarnya cukup luas dan
kedalamannya mencapai seratus depa, sedangkan bantarannya di sisi
seberang telah dipenuhi oleh banyak prajurit dan penunggang kuda dan
gajah musuh. Karena mereka sudah diberi tahu bahwa pasukan Ganderites
dan Praesii telah menanti kedatangan mereka dengan menyiapkan delapan
puluh ribu penunggang kuda, dua ratus ribu pasukan pejalan kaki, delapan
ribu kereta perang, dan enam ribu gajah perang.
 Alexander berbicara kepada pasukannya dan berusaha untuk membujuk
mereka supaya mau berjalan lebih jauh ke India namun Koinos, salah satu
jenderalnya, memohon pada Alexander untuk berubah pikiran dan pulang.
Koinos berkata, "Para tentara sudah rindu untuk berjumpa kembali dengan
orang tua, istri dan anak-anak mereka. Alexander menyadari keadaan
pasukannya dan dia pun akhirnya setuju. Dia dan pasukannya kemudian
berbelok ke selatan dan menyusuri Sungai Indus. Dalam perjalanannya,
mereka menaklukkan klan-klan Malli (di Multan sekarang), dan beberapa
suku India lainnya
Alexander Agung (The Great)
Dari macedonia Ke India
 Pada tanggal 10 atau 11 Juni 323 SM, Alexander meninggal di istana
Nebukadnezar II, di Babilonia pada usia 32 tahun.( Memasuki usia 33
tahun). Rincian mengenai kematian tersebut sedikit berbeda-beda.
Catatan Plutarch menceritakan bahwa sekitar 14 hari sebelum
kematiannya, Alexander menjamu admiralnya, Nearkhos, dan
menghabiskan malam serta hari berikutnya dengan minum-minum
bersama Medios dari Larissa. Alexander lalu mengalami demam,
yang semakin lama semakin parah, sampai-sampai dia tak dapat lagi
berbicara. Para tentara menjadi sangat cemas ketika Alexander
hanya dapat mengabaikan tangannya pada mereka. Dua hari
kemudian, Alexander meninggal dunia. Sementara Diodoros
menceritakan bahwa Alexander menderita rasa sakit setelah
meneggak semangkuk besar angur yang tidak dicampur untuk
menghormati Herakles, dan wafat setelah mengalami semacam rasa
sakit, yang juga disebutkan sebagai alternatif oleh Arrian, namun
Plutarch secara khusus membantah klaim ini.
Orang Bijak Berkata

“ Aku Selalu Bilang, Bahwa Dalam


Politik, Musuh-Musuhmu Tak Bisa
Melukaimu, Tapi Teman-
Temanmu Akan Membunuhmu “
Ann Richards
Pasca Kekuasaan Alexander Agung dan
Warisan Budaya Hellenisme di Asia

Setelah Alexander wafat, kekaisarannya terpecah menjadi empat


kerajaan; Kerajaan Ptolemaik (biru tua) , Kekaisaran Seleukia
(kuning), Kerajaan Pergamon (jingga), dan Kerajaan Macedonia
(hijau).
Pasca Kekuasaan Alexander Agung dan Warisan Budaya
Hellenisme di Asia

 Peninggalan Alexander yang paling jelas adalah


diperkenalkannya kekuaaan Macedonia di Asia.
Banyak dari daerah ini yang tetap berada dalam
kekluasaan Macedonia atau di bawah pengaruh
Yunani untuk 200-300 tahun berikutnya.
Negara-negara penerus Alexander yang muncul,
setidaknya pada awalnya, merupakan kekuatan
dominan pada epos ini, dan 300 tahun dalam
masa tersebut seringkali disebut sebagai
periode Hellenistik atau kebudayaan Hellenisme
(percampuran budaya Barat dan Asia).
Pasca Kekuasaan Alexander Agung dan
Warisan Budaya Hellenisme di Asia

 Hellenisasi adalah istilah yang dikemukakan oleh sejarawan Jerman


Johann Gustav Droysen. Istilah ini merujuk pada penyebaran
bahasa, budaya, dan penduduk Yunani ke daerah-daerah yang
berhasil ditaklukkan oleh Alexander. Para sejarawan sepakat bahwa
penyebaran ini memang terjadi, karena bukti-buktinya dapat dilihat
di kota-kota besar Hellenisttik, contohnya Aleksandria (satu dari
sekitar dua puluhan kota yang didirikan oleh Alexander), Antiokia
dan Seleukia (di selatan Baghdad modern). Namun, mengenai
seberapa luas dan seberapa dalam penyebaran ini, dan sampai
sejauh mana proses itu merupakan kebijakan yang disengaja,
masih banyak diperdebatkan. Alexander sudah jelas melakukan
langkah-langkah yang disengaja untuk memasukkan unsur-unsur
Yunani ke dalam budaya Persa dan dalam beberapa hal ia berusaha
menggabungkan budaya Yunani dan Persia, yang berujung pada
cita-citanya untuk menyatukan penduduk Asia dan Eropa.
Orang Bijak Berkata :
“Untuk Menata Dunia, Kita Harus
Menata Bangsa Terlebih
Dahulu....Untuk Menata Bangsa Kita
Harus Menata Keluarga Terlebih
Dahulu.....Untuk Menata Keluarga,
Pertama-tama kita Harus Menata Diri
Pribadi Kita Terlebih Dahulu.....Kita
Harus Meluruskan Hati Kita Sebelum
Yang lainnya “
Kong Hu Cu
“Lebih Baik Memancing Ikan
Daripada Memancing Keonaran Yang
Menimbulkan Kesengsaraan Manusia”
Ujar Pak Rusdi
Ikuti Perkuliahan Selanjutnya
Sekian dan Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai