Anda di halaman 1dari 23

KERAJAAN SAFAWI

DI PERSIA
Asal-usul Dinasti Safawiyyah
Dinasti Safawiyyah merupakan Kerajaan Islam di Persia yang
pernah berkuasa antara tahun 1502-1722.

keturunan
Pendiri : Imam Syiah yang ke-
Azerbaijan yaitu Shafi enam, Musa Al-
Ad-Din (1252-1344) Khazim

Syaikh Tajuddin Ibrahim Zahidi


(1216-1301 M) yang dikenal
dengan julukan Zahid Al-Gilani
Berasal dari sebuah gerakan tarekat oleh Safi Al-Din di Ardabil
kota Azerbaijan.

Pada awalnya tarekat ini bertujuan memerangi orang-orang


yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli
bid'ah.

Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia mengubah


bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat
lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di
Persia, Syiria dan Anatolia.
Kerajaan ini berkembang dengan cepat.

Dalam perkembangannya, kerajaan Safawi sering berselisih


dengan kerajaan Turki Usmani.

Penganut Syi'ah dan dijadikan sebagai madzhab negara. Oleh


karena itu, kerajaan Safawi dianggap sebagai peletak dasar
pertama terbentuknya negara Iran.
Bermula dari prajurit akhirnya mereka memasuki dunia
perpolitikan pada masa kepemimpinan Juneid (1447-
1460 M). Dinasti Safawi memperluas geraknya dengan
menumbuhkan kegiatan politik di dalam kegiatan-
kegiatan keagamaan

Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik antara Kara


koyunlu dengan Junaid

Junaid kalah dan diasingkan


Selama pengasingan, Junaidi tidak tinggal diam :

Berhasil
mempersunting
Dapat Beraliansi secara salah saudara
menghimpun pihak dengan perempuan Uzur
kekuatan Uzun Hasan Hasan, akhirnya
mempunyai anak
bernama Haidar
Pada tahun 1470 M,
Hubungan Haidar
kepemimpinan Lahirlah ismail yang
semakin erat setelah
gerakan safawi baru kemudian menjadi
Haidar mengawini
dapat diserahkan pendiri kerajaan
seorang putri Uzur
kepada Haidar Safawi di Persia
Hasan
secara resmi
Pasukan Haidar mengalami kekalahan dalam
peperangan Sircassia dan terbunuh sehingga
kepemimpinannya digantikan oleh Ismail yang berusia
tujuh tahun dengan pasukannya Qizilbash.

Pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash dibawah


pimpinan Ismail menyerang dan mengalahkan AK Koyunlu
(domba putih) di sharur dekat Nakh Chivan. Qizilbash terus
berusaha memasuki dan menaklukkan Tabriz, yakni ibu
kota AK Koyunlu dan akhirnya berhasil dan mendudukinya.
Di kota Tabriz Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja
pertama Dinasti Safawi. Ia disebut juga Ismail I
(Brockelmann, 1974:398).
ambisi politik mendorongnya untuk terus mengembangkan
wilayah kekuasaan ke daerah-daerah lainnya seperti Turki
- Usmani.

Ismail berusaha merebut dan mengadakan ekspansi ke wilayah


kerajaan Usmani (1514 M), tetapi dalam peperangan ini Ismail
I mengalami kekalahan malah Turki Usmani yang di pimpin
- oleh sultan Salim dapat menduduki Tabriz.

Kerajaan Safawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan


Usmani ke Turki karena terjadi perpecahan di kalangan militer
- Turki di negerinya
Masa Kejayaan
Kerajaan Safawi
Pada Masa Abbas I
Puncak kejayaan kerajaan Safawi diraih pada masa kekuasaan Abbas I

Secara politik ia mampu mengatasi berbagai kemelut didalam negeri yang


mengganggu stabilitas negara

Berhasil merebut kembali wilayah-wilayah yang pernah direbut oleh kerajaan lain
pada masa raja-raja sebelumnya

Tahun 1598 M ia menyerang dan menaklukkan herat (marw dan balk) dan
menyerang dan merebut kembali Turki Usmani.

Tahun 1602 M, disaat Turki Usmani berada di bawah Sultan Muhammad III,
pasukan Abbas I menyerang dan berhasil merebut tabris, sirwan dan baghdad.

Tahun 1502-1722 M persaingan untuk mendapatkan kekuasaan antara Turki dan


Persia menjadi kenyataan antara Ismail dengan saingan kepala batu , yaitu Sultan
Salim I dari Turki.

Sultan Salim memaksa membunuh 40.000 orang. Tindakan ini amat kejam dan
dahsyat walaupun dijalankan atas nama agama.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I
dalam rangka memulihkan kerajaan Safawi :

1.Berusaha menghilangkan dominasi pasukan


Qizilbash.
2.Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani
dan Abbas berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah
pertama dalam Islam (Abu Bakar, Umar dan Usman)
dalam khutbah Jum'at.
Kemajuan Peradaban Dinasti Safawwiyah
1. Bidang Ilmu 2. Bidang 3. Bidang
Pengetahuan Ekonomi Arsitektur

Setelah kepulauan
Di kota Isfahan,
Bangsa Persia dikenal
sebagai bangsa yang Hurmuz dikuasai dan berdiri bangunan
memiliki peradaban pelabuhan Gumrun besar dengan
diubah menjadi Bndar arsitektur bernilai
tinggi dengan tokoh- Abbas, menjadi milik
tokoh yang terkenal, kerajaan safawi setelah tinggi dan indah
seperti : Bahauddin salah satu jalur dagang seperti masjid, 48
Syaerazi dan laut antara timur dan akademim, 273
Muhammad Baqir bin barat yang diperebutkan
Muhammad Pamad. oleh Belanda, Inggrisdan pemandian
Perancis. umum.
4. Bidang Kesenian 5. Bidang Tarekat

Seni lukis mulai dirintis


sejak zaman Tahmasp I.
Raja Ismail I pada tahun
1522 M membawa Gerakan tarekat
seorang pelukis timur tidak hanya berpikir
bernama Bizhad ke dalam bidang
Tabriz. Mengalami keagamaan, tetapi
kemajuan diantaranya juga dalam bidang
kerajinan tangan, politik dan
keramik, karpet, pemerintahan.
permadani, pakaian
dan tenunan, tembikar,
mode, dan lainnya
BEBERAPA ILMUWAN YANG MUNCUL
PADA MASA KERAJAAN SAFAWI

Baha Al-Din Al-Syaerazi (generalis ilmu


pengetahuan)
Sada Al-Din Al-Syaerazi (Filosof).
Muhammad Baqir Ibn Muhammad Damad
(filosof,ahli sejarah,teolog, & observer
kehidupan lebah-lebah).
Sepeninggal Abbas I, Shafawi diperintah oleh
raja-raja yang lemah dan memiliki perangai dan sifat
yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon
dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Raja-raja yang memerintah setelah Abbas I adalah :
1. Safi Mirza
Ia adalah raja yang kejam terhadap pembesar-
pembesar kerajaan. Pada pemerintahannya kota
Qandahar ( sekarang termasuk wilayah Afghanistan)
jatuh ketangan kerajaan Mughal dan Baghdad direbut
Turki Usmani.
2. Abbas II
Ia adalah raja yang suka mabuk, minum-minuman
keras sehingga jatuh sakit dan meninggal.
Sepeninggalnya kota Qandahar dapat direbut kembali
oleh wazir-wazirnya.
3. Sulaiman
Ia juga seorang pemabuk dan sering bertindak kejam
terhadap para pembesar yang dicurigainya
4. Shah Husein
Ia adalah pemimpin yang alim. Ia memberi kesempatan
kepada para ulama Syiah yang sering memaksakan kehendak
terhadap penganut aliran sunni. Pada masa pemerintahannya
terjadi pemberontakan bangsa Afghan yang dipimpin oleh Mir
Vays yang kemudian digantikan oleh Mir Mahmud. Pada masa
pemberontakan Mir Mahmud ini, kota Qandahar lepas dari
Safawi, kemudian disusul kota Isfahan. Pada 12 Oktober 1722
M Shah Husein menyerah.
5. Tahmasp II
Dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia
memproklamirkan diri sebagai raja yang berkuasa atas Persia
dengan pusat kekuasaannya di Astarabad. Kemudian ia
bekerja sama dengan Nadhir Khan untuk memerangi bangsa
Afghan yang menduduki kota Isfahan. Isfahan berhasil direbut
dan Safawi kembali berdiri. Kemudian Tahmasp II dipecat oleh
Nadir Khan pada 1732 M.
6. Abbas III
Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat
pada saat masih kecil. Pada 1736 M, Abbas III
dilengserkan kemudian Kerajaan safawi diambil
alih oleh Nadir Khan. Dengan begitu, maka
berakhirlah kerajaan Shafawi. Hanya satu abad
setelah ditinggal Abbas I, kerajaan ini mengalami
kehancuran.
Faktor-Faktor Kemunduran dan
Kehancuran Dinasti Safawi
Faktor Intern
Timbulnya perselisihan yang berkepanjangan antara kerajaan Safawi dan kerajaan Usmani.

Kerusakan moral yang melanda sebagian penguasa kerajaan Safawi disebabkan oleh
minuman yang memabukan dan candu narkotika seperti Syah Sulaiman dan Syah Hussen.

Pasukan Ghulam yang telah di bentuk oleh Syah Abbas I,tidak memiliki semangat
berperang lagi sebagaimana pasukan Qizilbash.Hal ini disebabkan pasukan Ghulam tidak
disiapkan secara terlatih dan tidak dibekali secara mantap dengan pendididkan rohani.

Timbulnya konflik intern dalam perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.


Faktor Ekstern
Dalam keadaan lemah demikian,kerajaan Safawi
mendapat serangan dari raja Afghan,Mir Mahmud yang
berlainan paham dengan syah-syah Safawi yakni
penganut paham Sunni.Pada tahun 1721 M,Mir
Mahmud mulai melakukan penyerangan ke Isfahan dan
selama peperangan Isfahan tersebut rakyat dan
penduduk mengalami penderitaan.

Anda mungkin juga menyukai