Anda di halaman 1dari 2

‘IBRAH DARI PERISTIWA FATHU MAKKAH

Ramadhan tidak sebatas sebagai bulan suci bagi umat Muslim. Dalam
sejarah Islam, sejumlah peristiwa besar yang sangat menentukan dan bermakna
bagi umat Muslim terjadi di bulan ini. Salah satunya adalah Fathul Mekkah.

Apa itu Fathu Mekkah? Peristiwa Fathul Mekkah adalah sebuah


peristiwa di mana akhirnya Nabi Muhammad dan para sahabat berhasil menguasai
Mekkah dan menghancurkan berhala-berhala di sekitarnya. Sehingga Ka’bah
kembali suci.

Peristiwa ini bermula dari perjanjian Hudaibiyah tahun 628 M. Ini adalah
perjanjian antara kaum muslimin dan kaum Quraisy. Perjanjian ini terjadi ketika
satu rombongan yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad hendak
melaksanakan haji di Baitullah.

Namun, pihak Quraisy melihatnya sebagai sebuah ancaman. Jika orang-


orang dari Madinah, yang notabene adalah rival dari kafir Quraisy datang ke
Mekkah, maka apa tanggapan orang-orang nanti? Untuk itulah, pemuka-pemuka
Quraisy dengan segala daya upaya menyusun sebuah strategi, yaitu mengikat
kaum muslimin dalam suatu perjanjian agar tidak dapat leluasa mengunjungi
Mekkah. Dan terjadilah perjanjian Hudaibiyah.

Ketakutan kaum kafir Quraisy ini wajar muncul, sebab setelah Nabi saw
dan beberapa ratus sahabat hijrah dari Mekkah menuju Yatsrib (Madinah), antara
kaum Muslimin dan kaum Quraisy hampir selalu terjadi peperangan yang tak
terelakkan. Dalam pengepungan selama 20 hari oleh 10 ribu pasukan Quraisy
terhadap Madinah pada tahun 627 M, Nabi Muhammad saw dan 3.000 umat Islam
berhasil mempertahankan Madinah.

Isi perjanjian Hudaibiyah antara lain:

Pertama, gencatan senjata selama sepuluh tahun


Kedua, orang Islam dibenarkan memasuki Mekkah pada tahun
berikutnya, tinggal di sana selama tiga hari saja dengan hanya membawa
sebilah senjata.
Ketiga, bekerja sama dalam perkara yang membawa kepada kebaikan.
Keempat, orang Quraisy yang lari ke pihak Islam harus dikembalikan ke
Mekkah.
Kelima, orang Islam yang lari ke Mekkah tidak dikembalikan ke
Madinah,
keenam, kedua belah pihak boleh membangun kerja sama dengan kabilah
lain tapi tidak boleh membantu dalam hal peperangan.
Akhirnya pada tahun 630 tepatnya pada tanggal 10 Ramadan 8 H, Nabi
Muhammad beserta 10.000 pasukan bergerak dari Madinah menuju Mekkah, dan
kemudian menguasai Mekkah secara keseluruhan tanpa pertumpahan darah
sedikit pun, sekaligus menghancurkan berhala yang ditempatkan di dalam dan
sekitar Ka’bah.

Anda mungkin juga menyukai