Disusun oleh:
Ahmad Rifki El Ihwani : 190103040005
A. Latar Belakang
Allah SWT adalah pencipta segala yang ada di dunia ini. Allah adalah
yang paling sempurna diantara segalanya. Allah juga memiliki nama-nama yang
baik dan indah yang kita kenal dengan Asmaul Husna. Nama-nama ini merupakan
nama yang agung dan sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Jumlah
Asmaul Husna ada 99 yang mana sebagai seorang Muslim kita harus memahami
makna dan kandungannya. Karena dengan memahaminya serta membacanya, itu
bisa menjadi sebuah pengetahuan terhadap sifat-sifat Allah, dan juga memiliki
nilai ibadah. Dalam makalah ini akan menjelaskan beberapa Asmaul Hunsa,
diantaranya Al-Hayyu, Al-Qayyum, dan Al-Wajid. Oleh karena itu, dibawah ini
akan diuraikan secara rinci mengenai 3 nama Allah tersebut agar para pembaca
dapat memahami Asmaul Husna Al-Hayyu, Al-Qayyum, dan Al Wajid.
PEMBAHASAN
A. Al-Hayyu
1. Pengertian Al-Hayyu
1
K.H Muhammad Bakhiet, Mengenal Asma Al Husna jalan menuju marifat Allah, (Kandangan:
Sahabat Mitra Pengetahuan). Hal. 356
1
berakhir, sedangkan makhluk, hidupnya diberi hayat oleh Tuhan
(alMuhyi), seperti biji buah-buahan yang bisa tumbuh jadi pepohonan.
2. Dalil Al-Hayyu
"Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya)," (QS. Al-Baqarah/2:255),
"Alif laam miim. Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan
Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya." (QS.
Ali Imran/3:1-2)
2
"Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Yang Hidup
Kekal lagi senantiasa mengurus ( makhluk-Nya)." (QS. Thaha/20:111) .
4. Dzikir Al-Hayyu
2
Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr, Yang Maha Hidup Yang Terus Menerus
Mengurus Makhluknya, (Jakarta: Ibnu Majah, 2018). 136
3
c. Jika seseorang sangat tertekan dan merasa sangat kesulitan, maka
dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari
sebelum matahari terbit, dia akan mendapatkan kedamaikan.
d. Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 300.000 kali, maka
dia tidak akan menderita sakit selama - lamanya.
B. Al-Qayyum
1. Pengertian Al-Qayyum
2. Dalil Al-Qayyum
ُ َّاس أَنتُ ُم الْ ُف َقَراء إِىَل اللَّ ِه َواللَّهُ ُه َو الْغَيِن ُّ احْلَ ِم
يد ُ يَا أَيُّ َها الن
3
K.H Muhammad Bakhiet, Mengenal Asma Al Husna jalan menuju marifat Allah. Hal. 361
4
"Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah
Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji."
(QS. Fathir/35:15).
5
pada hakikatnya tidak bisa mandiri, karena wujudnya saja sudah
memerlukan kepada wujud lain, yaitu Tuhan yang menciptakannya.4
4. Dzikir Al-Qayyum
a. Barang siapa yang membaca yaa Hayyu yaa Qayyuum sejak terbit
sampai naiknya matahari, maka ia akan mendapatkan rasa senang
dalam dirinya yang tak terhingga.
b. Barang siapa yang berdoa dengan Asma Allah ini di lautan luas, maka
Allah akan menyelamatkannya dari bahaya tenggelam.
c. Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya dalam
keadaan menyendiri maka akan menjadi sejahtera dan kaya.
d. Jika orang yang menghabiskan banyak waktunya yang berharga untuk
tidur , maka sebelum tertidur hendaklah dia membaca Alif laam miim,
Allaahu laa ilaaha illaa huw al-Hayy al-Qayyuum ("Alif Laam Miim,
Allah tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Yang Ada
dengan Sendirinya" [Al- Baqarah : 225]) maka kantuknya akan hilang.
e. Jika orang yang menderita insomnia membaca waa tahsabuhum
aiqaazhan wa hun ruquud ("Dan kamu mengira mereka itu bangun
padahal mereka tidur") fadharabnaa 'alaa aadzaanihim fii al-kahf
siniin 'adadan ("..Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun
dalam gua itu ), ketika akan tidur maka dia akan bisa tidur.
f. Orang yang memiliki kesulitan dalam menghafal dapat membiasakan
membaca Asma Allah ini 16 kali sehari di tempat yang sepi, akan
dapat mengatasi kesulitan itu.
C. Al-Wajid
1. Pengertian Al-Wajid
4
M. Zurkani Jahja, 99 Jalan Mengenal Tuhan¸ (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010). Hal 505
6
Al-Wajid adalah nama Allah yang ke-65. Al-Wajid artinya Yang
Memperdapati. Yaitu yang memperdapati setiap sesuatu yang Dia
kehendaki, dan tidak luput Dia bagi segala sesuatu.
2. Dalil Al-Wajid
ٍ ُوإِن ِّمن شى ٍء إِاَّل ِعندنا خزٓائِنهۥ وما ننِّزلُه ٓۥ إِاَّل بِقد ٍر َّمعل
وم ْ ََ ُ َُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َْ َ
“Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya,
dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu
“(QS. Al-Hijr: :21).
7
Mandiri. Allah Maha Mandiri dalam mendapatkan apa yang diinginkan-
Nya. Itulah pertanda bahwa Dia Maha Kaya, dan segala yang lain
memerlukan kepadanya-Nya dalam mengharapkan tercapainya suatu
keinginan.
Banyak hal yang ingin dicapai setiap orang dalam hidup ini.
Pedagang ingin jualannya laku keras dan karenanya dapat banyak untung.
Petani ingin sawahnya tidak ditumbuhi rumput, sehingga dengan mudah
dia bisa bertanam. Pejabat mau melestarikan jabatan yang sudah ada di
tangannya, agar fasilitas terus dapat dimanfaatkan. Ilmuwan berharap
orang banyak menghargai ilmu yang disumbangkannya kepada
masyarakat. Kepala keluarga mendambakan sebuah rumah tempat tinggal
sekeluarga. Seorang istri pasti menginginkan suaminya tak bercabang
hatinya dalam hidup berkeluarga. Mungkin kenyataan yang ditemui setiap
orang tidak sesuai dengan harapan tersebut. Jualan sang pedagang seret di
pasaran, akibatnya ia ditimpa rugi. Sawah petani ternyata sulit ditanami,
karena rumput meruyak tak terkendali. Seorang pejabat terpaksa berhenti
secara mendadak karena situasi tidak memungkinkan lagi. Begitulah
seterusnya, sehingga banyak hal yang tak bisa diraih dalam kehidupan ini,
meskipun sudah diusahakan secara optimal.
8
Keyakinan seorang mukmin bahwa Tuhan bersifat selalu mendapat
apa yang diinginkan-Nya (al-Wâjid), tak membuat dirinya berputus asa
dalam usaha meraih suatu keinginan. Janganlah ia menjadikan sifat Tuhan
tersebut sesuatu yang menafikan usahanya atau menghentikan upayanya
untuk mencapai tujuan. Usaha optimal harus dilaksanakan, sesuai dengan
sunnatullah yang berlaku, demi tercapainya tujuan5.
4. Dzikir Al-Wajid
a. Barang siapa membaca Asma Allah ini pada setiap suap makanannya,
niscaya hatinya diberikan kekuatan dan cahaya oleh Allah.
b. Seorang beriman yang membiasakan diri berdzikir dengan Asma
Allah ini sesering mungkin akan dapat membantunya menemukan apa
yang ingin dia temukan dan menjaga apa yang telah ditemukannya.
(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka
terima. Mereka mewujudkan rasa Syukur mereka kedalam perbuatan
dengan melayani makhluk ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu
bekerja keras seolah - olah mereka tidak akan pernah mati.).
5
M. Zurkani Jahja, 99 Jalan Mengenal Tuhan¸ (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010). Hal. 512-
513
9
PENUTUP
Kesimpulan:
Al-Hayyu adalah nama Allah yang ke-63. Al-Hayyu artinya adalah Yang
Maha Hidup. Kita wajib mengimani bahwa hidupnya Allah itu bukan dengan ruh
seperti seperti hidup kita. Nama Allah "Al-Hayyu" di dalamnya terkandung sifat
al-hayah (kehidupan) bagi Allah, yaitu kehidupan yang sempurna yang tidak
didahului oleh ketiadaan dan tidak diiringi oleh kebinasaan dan tidak pula diikuti
oleh kekurangan dan cela, Mahasuci Rabb kita dari semuanya itu.
Al-Qayyum arti ringkasnya adalah Yang Berdiri Sendiri dan dalam
defiinisi lain Al-Qayyum memiliki arti Yang Maha Mandiri. Sedangkan secara
terperinci maksudnya yaitu yang Dia berdiri dengan sendirinya dan Dia yang
mendirikan bagi segalanya, Dia yang tidak berhajat (membutuhkan) kepada
(siapapun )selainnya, dan berhajat kepadaNya oleh selain Dia.
Al-Wajid artinya Yang Memperdapati. Yaitu yang memperdapati setiap
sesuatu yang Dia kehendaki, dan tidak luput Dia bagi segala sesuatu. Nama al-
Wâjid juga menegaskan bahwa Tuhan dalam mendapatkan apa yang diinginkan-
Nya, tidak memerlukan kepada orang lain.
10
DAFTAR PUSTAKA
11