Anda di halaman 1dari 12

TUGAS TERSTRUKTUR: DOSEN PENGAMPU:

Psikologi Asmaul Husna Dr. Taufik Hidayat, M.Kes, Psikolog

“Asmaul Husna Al-Hayyu, Al-Qayyum, dan Al-Wajid”

Disusun oleh:
Ahmad Rifki El Ihwani : 190103040005

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANJARMASIN


FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA
JURUSAN PSIKOLOGI ISLAM
BANJARMASIN
2020
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Allah SWT adalah pencipta segala yang ada di dunia ini. Allah adalah
yang paling sempurna diantara segalanya. Allah juga memiliki nama-nama yang
baik dan indah yang kita kenal dengan Asmaul Husna. Nama-nama ini merupakan
nama yang agung dan sebagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah. Jumlah
Asmaul Husna ada 99 yang mana sebagai seorang Muslim kita harus memahami
makna dan kandungannya. Karena dengan memahaminya serta membacanya, itu
bisa menjadi sebuah pengetahuan terhadap sifat-sifat Allah, dan juga memiliki
nilai ibadah. Dalam makalah ini akan menjelaskan beberapa Asmaul Hunsa,
diantaranya Al-Hayyu, Al-Qayyum, dan Al-Wajid. Oleh karena itu, dibawah ini
akan diuraikan secara rinci mengenai 3 nama Allah tersebut agar para pembaca
dapat memahami Asmaul Husna Al-Hayyu, Al-Qayyum, dan Al Wajid.

PEMBAHASAN

A. Al-Hayyu
1. Pengertian Al-Hayyu

Al-Hayyu adalah nama Allah yang ke-63. Al-Hayyu artinya adalah


Yang Maha Hidup. Kita wajib mengimani bahwa hidupnya Allah itu
bukan dengan ruh seperti seperti hidup kita, Allah hidup dengan hayat dan
tidak dikarenakan dengan sesuatu sebab.1

Tuhan Yang Hidup dan makhluk yang hidup, jelas kualitas


hidupnya berbeda. Tuhan, hidup-Nya mandiri, tak bermula dan tak

1
K.H Muhammad Bakhiet, Mengenal Asma Al Husna jalan menuju marifat Allah, (Kandangan:
Sahabat Mitra Pengetahuan). Hal. 356

1
berakhir, sedangkan makhluk, hidupnya diberi hayat oleh Tuhan
(alMuhyi), seperti biji buah-buahan yang bisa tumbuh jadi pepohonan.

Al-Hayyu juga termaktub sebagai salah satu nama terbaik Tuhan


dalam hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abi
Hurairah tentang Asmaul Husna. Al-Hayy disebut sebelum alQayyûm
(Yang Mandiri, Terus-menerus mengurusi makhluk-Nya). Maknanya,
diyakini bahwa Allah adalah Tuhan Yang Hidup Abadi, kekal selama-
lamanya, dan terus-menerus mengurusi makhluk-Nya. Untuk itu Dia
Mandiri, tak memerlukan pihak lain untuk membantuNya dalam
melaksanakan fungsi tersebut.

2. Dalil Al-Hayyu

Al-Hayyu biasanya digandengkan dengan Al-Qayyum. Seperti


dalam Al-Qur’an:

Yang pertama dalam ayat kursi,

ُ ُّ‫اللّهُ الَ إِلَـهَ إِالَّ ُه َو احْلَ ُّي الْ َقي‬


‫وم‬

"Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus
mengurus (makhluk-Nya)," (QS. Al-Baqarah/2:255),

yang kedua dalam awal surat Ali Imran,

ُ ُّ‫ اللّهُ ال إِلَـهَ إِالَّ ُه َو احْلَ ُّي الْ َقي‬.‫الـم‬


‫وم‬

"Alif laam miim. Allah, tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan
Dia. Yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus makhluk-Nya." (QS.
Ali Imran/3:1-2)

dan dalam surat Thaha,

ِ ُّ‫ت الْوجوه لِْلحي الْقي‬


‫وم‬ َ ِّ َ ُ ُ ُ ِ َ‫َو َعن‬

2
"Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Yang Hidup
Kekal lagi senantiasa mengurus ( makhluk-Nya)." (QS. Thaha/20:111) .

Nama Allah "Al-Hayyu" di dalamnya terkandung sifat al-hayah


(kehidupan) bagi Allah, yaitu kehidupan yang sempurna yang tidak
didahului oleh ketiadaan dan tidak diiringi oleh kebinasaan dan tidak pula
diikuti oleh kekurangan dan cela, Mahasuci Rabb kita dari semuanya itu.
Kehidupan yang mengharuskan kesempurnaan sifat- sifat-Nya, dari ilmu,
pendengaran, penglihatan, kekuasaan, kehendak, rahmat, dan perbuatan-
Nya sesuai dengan kehendak-Nya, dan lain sebagainya dari sifat
kesempumaan-Nya. Dzat yang memiliki sifat-sifat seperti ini, maka Dialah
yang berhak untuk diibadahi dan diserahkan semua rukuk dan sujud.2

3. Faedah memahami Al-Hayyu

Jika kita memahami asma Allah Al-Hayyu, maka kita akan


mengetahui bahwa Allah lah satu-satunya yang paling sempurna. Semua
makhluk didunia ini akan mati. Sifat Hayyu (kehidupan) mengandung
bahwa Allah memiliki sifat sempurna. Oleh karena itu, nama Al-Hayyu
termasuk nama Allah yang agung dimana jika seseorang berdoa dengan-
Nya, akan dikabulkan, dan jika meminta dengan-Nya Akan diberi. Dan
kita akan menyadari bahwa kita juga akan mati, karena hidup kita ini
diatur oleh Allah, dan Allah yang menghidupkan kita serta mematikan
kita.

4. Dzikir Al-Hayyu

Beberapa dzikir Al-Hayyu, diantarnya:

a. Orang yang ingin memperoleh kesehatan hendaknya membaca Asma


Allah ini sebanyak 3.000 kali setiap hari.
b. Seorang beriman yang membaca Asma Allah ini secara terus -
menerus, Insya Allah, akan berumur panjang dan hidup berbahagia.

2
Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin al-Abbad al-Badr, Yang Maha Hidup Yang Terus Menerus
Mengurus Makhluknya, (Jakarta: Ibnu Majah, 2018). 136

3
c. Jika seseorang sangat tertekan dan merasa sangat kesulitan, maka
dengan membaca Asma Allah ini sebanyak 500 kali setiap hari
sebelum matahari terbit, dia akan mendapatkan kedamaikan.
d. Barang siapa membaca Asma Allah ini sebanyak 300.000 kali, maka
dia tidak akan menderita sakit selama - lamanya.

B. Al-Qayyum
1. Pengertian Al-Qayyum

Al-Qayyum adalah nama Allah yang ke-64. Al-Qayyum arti


ringkasnya adalah Yang Berdiri Sendiri dan dalam defiinisi lain Al-
Qayyum memiliki arti Yang Maha Mandiri. Sedangkan secara terperinci
maksudnya yaitu yang Dia berdiri dengan sendirinya dan Dia yang
mendirikan bagi segalanya, Dia yang tidak berhajat (membutuhkan)
kepada (siapapun )selainnya, dan berhajat kepadaNya oleh selain Dia.3

Allah yang memberikan rizki kepada mereka hamba-hamba-Nya


dan Allah tidak mngharapkan rizki dari mereka. Allah juga yang
menolong hamba-hamba-Nya dan Allah tidak pernah meminta tolong
kepada mereka. Allah yang memerintahkan hamba-hambanya dan tidak
bisa mereka itu (hamba-hamba) memerintah Allah.

2. Dalil Al-Qayyum

Nama Allah "Al-Qayyuum" terkandung di dalamnya penetapan


sifat kemandirian bagi Allah. Yaitu Allah berdiri sendiri dan mendirikan
makhluk-Nya.

Allah Ta'ala berfirman,

ُ ‫َّاس أَنتُ ُم الْ ُف َقَراء إِىَل اللَّ ِه َواللَّهُ ُه َو الْغَيِن ُّ احْلَ ِم‬
‫يد‬ ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬

3
K.H Muhammad Bakhiet, Mengenal Asma Al Husna jalan menuju marifat Allah. Hal. 361

4
"Hai manusia, kamulah yang berkehendak kepada Allah; dan Allah
Dia-lah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji."
(QS. Fathir/35:15).

‫ض أَن َت ُزواَل َولَئِن َزالَتَ ا إِ ْن أ َْم َس َك ُه َما ِم ْن‬ ِ


َ ‫الس َم َاوات َواأْل َْر‬
َّ ‫ك‬ُ ‫إِ َّن اللَّهَ مُيْ ِس‬

ً‫َح ٍد ِّمن َب ْع ِد ِه إِنَّهُ َكا َن َحلِيماً َغ ُفورا‬


َ‫أ‬
"Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan
lenyap; dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun
yang dapat menahan keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah
Maha Penyantun lagi Maha Pengampun." (QS. Fathir: 41).

3. Faedah memahami Al-Qayyum

Seorang mukmin yang menekankan keyakinannya pada pengertian


al-Qayyûm sebagai Tuhan yang senantiasa mengurus makhluk-Nya, akan
selalu menyadari dirinya bertuhan. Ia merasa bahwa hidupnya tidak
sendirian. Betapapun besar tanggung jawab seseorang dalam hidup ini
mungkin karena tingginya jabatan yang diembannya, atau besarnya
kekuasaan yang berada di tangannya ia akan sadar bahwa tugas itu
dilaksanakan dengan kesadaran ada Tuhan di sampingnya. Inilah yang
menyebabkan ia selalu tenang dalam bekerja. Ada Tuhan yang senantiasa
mengurus makhluk-Nya, yang juga jadi objek pekerjaannya.

Hidup mandiri, dalam arti hidup sendiri, tak memerlukan orang


lain, merupakan hidup yang ideal. Memang kehidupan yang tak
bergantung kepada orang lain, dirasakan mustahil terwujud dalam
kenyataan. Pada hakikatnya, kehidupan manusia sendiri berbeda dari
adanya Tuhan, karena adanya Tuhan tidak memerlukan orang lain,
sedangkan keberadaan manusia pasti memerlukan Tuhan yang
mewujudkannya. Manusia semula tidak ada (‘adam), kemudian ada
(wujûd). Adapun wujud Tuhan tidak didahului oleh tiada. Jadi, manusia

5
pada hakikatnya tidak bisa mandiri, karena wujudnya saja sudah
memerlukan kepada wujud lain, yaitu Tuhan yang menciptakannya.4

4. Dzikir Al-Qayyum

Beberapa Dzikir Al-Qayyum, diantaranya:

a. Barang siapa yang membaca yaa Hayyu yaa Qayyuum sejak terbit
sampai naiknya matahari, maka ia akan mendapatkan rasa senang
dalam dirinya yang tak terhingga.
b. Barang siapa yang berdoa dengan Asma Allah ini di lautan luas, maka
Allah akan menyelamatkannya dari bahaya tenggelam.
c. Orang yang membaca Asma Allah ini sebanyak banyaknya dalam
keadaan menyendiri maka akan menjadi sejahtera dan kaya.
d. Jika orang yang menghabiskan banyak waktunya yang berharga untuk
tidur , maka sebelum tertidur hendaklah dia membaca Alif laam miim,
Allaahu laa ilaaha illaa huw al-Hayy al-Qayyuum ("Alif Laam Miim,
Allah tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Yang Ada
dengan Sendirinya" [Al- Baqarah : 225]) maka kantuknya akan hilang.
e. Jika orang yang menderita insomnia membaca waa tahsabuhum
aiqaazhan wa hun ruquud ("Dan kamu mengira mereka itu bangun
padahal mereka tidur") fadharabnaa 'alaa aadzaanihim fii al-kahf
siniin 'adadan ("..Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun
dalam gua itu ), ketika akan tidur maka dia akan bisa tidur.
f. Orang yang memiliki kesulitan dalam menghafal dapat membiasakan
membaca Asma Allah ini 16 kali sehari di tempat yang sepi, akan
dapat mengatasi kesulitan itu.

C. Al-Wajid
1. Pengertian Al-Wajid

4
M. Zurkani Jahja, 99 Jalan Mengenal Tuhan¸ (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010). Hal 505

6
Al-Wajid adalah nama Allah yang ke-65. Al-Wajid artinya Yang
Memperdapati. Yaitu yang memperdapati setiap sesuatu yang Dia
kehendaki, dan tidak luput Dia bagi segala sesuatu.

Apabila Allah mengehendaki sesuatu, maka apa yang Allah


kehehendaki tersebut pasti akan Allah dapat. Semua kejadian yang ada
dalam semesta ini bermuara dari kehendak Allah. Kemudian sesuai
kehendak-Nya maka Dia dapatkan kejadian-kejadian itu. Seperti terjadi
hujan dan panas, kemarau dan banjir, lahirnya seseorang dan
meninggalnya seseorang, dan lain-lain. Itulah kehendak Allah, Dia dapati
sesuatu dengan yang dikehendaki-Nya.

Adapun kehendak manusia, jika tidak sesuai dengan kehendak


Allah maka tidak akan kita dapatkan kehendak tersebut.

2. Dalil Al-Wajid

Al-Wâjid berasal dari wa-ja-da, yang berarti mendapat. Nama


terbaik Tuhan ini berarti: Tuhan yang selalu mendapatkan apa yang Dia
inginkan. Hal ini menegaskan sifat-Nya Yang Maha Kaya. Dengan
kekayaan tersebut, semua kemauan-Nya tercapai, karena semua itu ada di
depan-Nya, atau dalam perbendaharaan-Nya. Bahwa segala sesuatu itu ada
dalam perbendaharaan Tuhan, ditegaskan oleh firman-Nya:

ٍ ُ‫وإِن ِّمن شى ٍء إِاَّل ِعندنا خزٓائِنهۥ وما ننِّزلُه ٓۥ إِاَّل بِقد ٍر َّمعل‬
‫وم‬ ْ ََ ُ َُ َ َ ُ ُ َ َ َ َ َْ َ
“Dan tidak ada sesuatu pun, melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya,
dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu
“(QS. Al-Hijr: :21).

Nama al-Wâjid juga menegaskan bahwa Tuhan dalam mendapatkan apa


yang diinginkan-Nya, tidak memerlukan kepada orang lain. Oleh karena
itu, jelas sekali keterkaitan pengertian nama terbaik ini (al-Wâjid) dengan
nama terbaik yang disebut sebelumnya, yaitu al-Qayyûm, Yang Maha

7
Mandiri. Allah Maha Mandiri dalam mendapatkan apa yang diinginkan-
Nya. Itulah pertanda bahwa Dia Maha Kaya, dan segala yang lain
memerlukan kepadanya-Nya dalam mengharapkan tercapainya suatu
keinginan.

3. Faedah memahami Al-Wajid

Banyak hal yang ingin dicapai setiap orang dalam hidup ini.
Pedagang ingin jualannya laku keras dan karenanya dapat banyak untung.
Petani ingin sawahnya tidak ditumbuhi rumput, sehingga dengan mudah
dia bisa bertanam. Pejabat mau melestarikan jabatan yang sudah ada di
tangannya, agar fasilitas terus dapat dimanfaatkan. Ilmuwan berharap
orang banyak menghargai ilmu yang disumbangkannya kepada
masyarakat. Kepala keluarga mendambakan sebuah rumah tempat tinggal
sekeluarga. Seorang istri pasti menginginkan suaminya tak bercabang
hatinya dalam hidup berkeluarga. Mungkin kenyataan yang ditemui setiap
orang tidak sesuai dengan harapan tersebut. Jualan sang pedagang seret di
pasaran, akibatnya ia ditimpa rugi. Sawah petani ternyata sulit ditanami,
karena rumput meruyak tak terkendali. Seorang pejabat terpaksa berhenti
secara mendadak karena situasi tidak memungkinkan lagi. Begitulah
seterusnya, sehingga banyak hal yang tak bisa diraih dalam kehidupan ini,
meskipun sudah diusahakan secara optimal.

Kenyataan seperti inilah yang seharusnya mendekatkan diri


seorang mukmin kepada Tuhan. Ia sadar bahwa ada Tuhan yang mengatur
kehidupan ini. Ia merasa bukan dirinya yang menentukan agar semuanya
bisa diraih. Ia sadar pula bahwa dalam berusaha meraih suatu keinginan, ia
sangat memerlukan kekuasaan dan kehendak Tuhan. Oleh karena itu, ia
harus selalu berdoa kepada Tuhan, agar keinginannya dapat dikabulkan.
Akan tetapi, ia tetap tenang jika Tuhan belum memberi apa yang
diharapkannya.

8
Keyakinan seorang mukmin bahwa Tuhan bersifat selalu mendapat
apa yang diinginkan-Nya (al-Wâjid), tak membuat dirinya berputus asa
dalam usaha meraih suatu keinginan. Janganlah ia menjadikan sifat Tuhan
tersebut sesuatu yang menafikan usahanya atau menghentikan upayanya
untuk mencapai tujuan. Usaha optimal harus dilaksanakan, sesuai dengan
sunnatullah yang berlaku, demi tercapainya tujuan5.

4. Dzikir Al-Wajid

Beberapa Dzikir Al-Wajid, Diantaranya:

a. Barang siapa membaca Asma Allah ini pada setiap suap makanannya,
niscaya hatinya diberikan kekuatan dan cahaya oleh Allah.
b. Seorang beriman yang membiasakan diri berdzikir dengan Asma
Allah ini sesering mungkin akan dapat membantunya menemukan apa
yang ingin dia temukan dan menjaga apa yang telah ditemukannya.
(Orang yang beriman bersyukur atas kehidupan yang telah mereka
terima. Mereka mewujudkan rasa Syukur mereka kedalam perbuatan
dengan melayani makhluk ciptaan Allah karena Allah, dengan selalu
bekerja keras seolah - olah mereka tidak akan pernah mati.).

5
M. Zurkani Jahja, 99 Jalan Mengenal Tuhan¸ (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2010). Hal. 512-
513

9
PENUTUP

Kesimpulan:
Al-Hayyu adalah nama Allah yang ke-63. Al-Hayyu artinya adalah Yang
Maha Hidup. Kita wajib mengimani bahwa hidupnya Allah itu bukan dengan ruh
seperti seperti hidup kita. Nama Allah "Al-Hayyu" di dalamnya terkandung sifat
al-hayah (kehidupan) bagi Allah, yaitu kehidupan yang sempurna yang tidak
didahului oleh ketiadaan dan tidak diiringi oleh kebinasaan dan tidak pula diikuti
oleh kekurangan dan cela, Mahasuci Rabb kita dari semuanya itu.
Al-Qayyum arti ringkasnya adalah Yang Berdiri Sendiri dan dalam
defiinisi lain Al-Qayyum memiliki arti Yang Maha Mandiri. Sedangkan secara
terperinci maksudnya yaitu yang Dia berdiri dengan sendirinya dan Dia yang
mendirikan bagi segalanya, Dia yang tidak berhajat (membutuhkan) kepada
(siapapun )selainnya, dan berhajat kepadaNya oleh selain Dia.
Al-Wajid artinya Yang Memperdapati. Yaitu yang memperdapati setiap
sesuatu yang Dia kehendaki, dan tidak luput Dia bagi segala sesuatu. Nama al-
Wâjid juga menegaskan bahwa Tuhan dalam mendapatkan apa yang diinginkan-
Nya, tidak memerlukan kepada orang lain.

10
DAFTAR PUSTAKA

Jahja, M. Zurkani. 2010, 99 Jalan Mengenal Tuhan. Yogyakarta: Pustaka


Pesantren.
Bakhiet K.H. Muhammad. Mengenal Asma Al Husna jalan menuju marifat Allah.
Kandangan: Sahabat Mitra Pengetahuan
Rozzaq Abdur. 2018. Yang Maha Hidup Yang Terus Menerus Mengurus
Makhluknya. Jakarta: Ibnu Majah.
http://www.almunawwar.or.id/manfaat-arti-keutamaan-yang-luar-biasa-istimewa-
di-balik-pemaknaan-asamul-husna/

11

Anda mungkin juga menyukai