Anda di halaman 1dari 17

Materi Al-Qur’an Hadist di

Madrasah: “Unsur-unsur Hadist”

Kelompok 3
1. Inas Karimah
2. Dea Octaviany
3. Shiratu Tazkiyah
Pengertian Sanad

Menurut
Bahasa
Kata sanad atau as-sanad menurut bahasa, dari
sanada, yasnudu yang berarti mutamad
(sandaran/tempat bersandar, tempat berpegang,
yang dipercaya atau yang sah).

Menurut
Istilah
Sanad adalah silsilah orang-orang yang
menghubungkan kepada matan hadits atau
jalannya matan, yaitu silsilah para perawi yang
memindahkati (meriwayatkan) matan dari
sumbernya yang pertama.
Pembagian Sanad

Sebuah sanad yang jumlah rawinya lebih


1. Sanad
sedikit jika dibandingkan dengan sanad
`Aliy' lain.

Hadits dengan sanad yang jumlah


rawinya sedikit akan tertolak dengan
sanad yang sama jika jumlah rawinya
lebih banyak. Sanad Aliy ini dibagi
menjadi dua bagian, yaitu sanad yang
mutlak dan sanad yang nisbi (relatif).
Sebuah sanad yang jumlah rawinya hingga
a. Sanad 'aliy sampai kepada Rasulullah lebih sedikit jika
yang bersifat dibandingkan dengan sanad yang lain.
mutlak

Sebuah sanad yang jumlah rawi di


dalamnya lebih sedikit jika dibandingkan
b. Sanad 'aliy dengan para imam ahli hadits, seperti
yang bersifat Syu'bah, Al-A'masy, Ibnu Juraij, AtsTsauri,
nisbi Malik, Asy-Syafi'i, Bukhari, Muslim, dan
sebagainya, meskipun jumlah rawinya
setelah mereka hingga sampai kepada
Rasulullah lebih banyak.
Sebuah sanad jumlah rawinya lebih banyak jika
2. Sanad
dibandingkan dengan sanad yang lain. Hadits
Nazil
dengan sanad yang lebih banyak akan tertolak
dengan sanad yang sama jika jumlah rawinya lebih
sedikit.

a. Ashahhu Al-Asanid
(Sanad-sanad yang Penilaian ashahhu al-asanid ini hendaklah secara
lebih sahih) muqayyad. Artinya dikhususkan kepada sahabat
tertentu, misalnya ashahhu alasanid dari Abu
Hurairah r.a. atau dikhususkan kepada penduduk
daerah tertentu, misalnya ashahhu al-asanid dari
penduduk Madinah, atau dikhususkan dalam
masalah tertentu, jika hendak menilai matan
suatu hadits, misalnya ashahhu al-asanid dalam
bab wudhu atau masalah mengangkat tangan
dalam berdoa.
1) Sahabat tertentu, yaitu:
a) Umar Ibnu Al-Khaththab r.a., yaitu yang
diriwayatkan oleh Ibnu Syihab Az-Zuhri
dari Salim bin 'Abdullah bin 'Umar, dari
ayahnya ('Abdullah bin 'Umar), dari
kakeknya ('Umar bin Khaththab).
b) Ibnu Umar r.a. adalah yang diriwayatkan
oleh Malik dari Nafi' dari Ibnu 'Umar r.a.
c) Abu Hurairah r.a., yaitu yang diriwayatkan
oleh Ibnu Syihab Az-Zuhri dari Ibnu Al-
Contoh ashahhu al- Musayyab dari Abu Hurairah r.a.
asanid yang muqayyad
tersebut adalah: 2) Penduduk kota tertentu, yaitu:
a) Kota Mekah, yaitu yang diriwayatkan oleh
Ibnu 'Uyalnah dari `Amru bin Dinar dari Jabir
bin Abdullah r.a.
b) Kota Madinah, yaitu yang diriwayatkan oleh
Ismail bin Abi Hakim dari Abidah bin Abi
Sufyan dari Abu Hurairah r.a.
Contoh ashahhu al-asanid a) Jika menurut Imam Bukhari, yaitu
yang mutlak, seperti: Malik, Nafi', dan Ibnu Umar r.a.
b) Jika menurut Ahmad bin Hanbal, yaitu
Az-Zuhri, Salim bin `Abdillah dan
ayahnya ('Abdillah bin 'Umar).
c) Jika menurut Imam An-Nasa'i, yaitu
`Ubaidillah Ibnu 'Abbas dan `Umar bin
Khaththab r.a.

b. Ahsanu Al- Hadits yang bersanad ashahhu al-asanid lebih


Asanid rendah derajatnya daripada yang bersanad ashahhu
al-asanid. Ahsanu al-asanid itu antara lain bila hadits
tersebut bersanad:
1. Bahaz bin Hakim dari ayahnya (Hakim bin
Mu'awiyah) dari kakeknya (Mu'awiyah bin
Haidah).
2. Amru bin Syu'aib dari ayahnya (Syu'aib bin
Muhammad) dari kakeknya (Muhammad bin
Abdillah bin 'Amr bin 'Ash).
c. AdhafuAl-Asanid

Rangkaian sanad yang paling rendah derajatnya disebut adhafu al-


asanid atau auha al-asanid. Rangkaian sanad yang adh'afu al-
asanid, yaitu:
1) Yang muqayyad kepada sahabat:
a) Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
Shadaqah bin Musa dari Abi Ya'qub Farqad bin Ya'qub dari
Murrah Ath-Thayyib dari Abu Bakar r.a.
b) Abu Thalib (Ahli al-Bait) r.a., yaitu hadits yang diriwayatkan oleh
'Amru bin Syamir Al-Ju'fi dari Jabir bin Yazid dari Harits Al-A'war
dari 'Ali bin Abi Thalib r.a.
c) Abu Hurairah r.a., yaitu hadits yang diriwayatkan oleh AsSariyyu
bin Isma'11 dari Dawud bin Yazid dari ayahnya (Yazid) dari Abu
Hurairah r.a.
2) Yang muqayyad kepada penduduk:
a) Kota Yaman, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Hafsh bin
`Umar dari Al-Hakam bin Aban dari `Ikrimah dari Ibnu
`Abbas r.a.
b) Kota Mesir, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad bin
Muhammad bin Al-Hajjaj Ibnu Rusydi dari ayahnya dari
kakeknya dari Qurrah bin 'Abdurrahman dari setiap orang
yang memberikan hadits kepadanya.
c) Kota Syam, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Muhammad
bin Qais dari Ubaidillah bin Zahr dari 'Ali bin Zaid dari Al -
Qasim dari Abu Umamah r.a.
Pengertian Matan

Menurut
Bahasa

Kata matan atau al-matan menurut bahasa


berarti ma shaluba wa irtafa’amin al-
aradhi (tanah yang meninggi).

Menurut
Istilah
Perkataan yang disebut pada akhir
sanad, yakni sabda nabi saw yang disebut
sesudah habis disebutkan sanadnya.
Macam-macam Matan

Al-Qur'an adalah kalam Allah yang diturunkan


1. Al-Qur’an secara bertahap melalui malaikat Jibril kepada Nabi
Muhammad saw. dengan periwayatan yang
mutawatir, terdapat dalam mushhot dan dimulai
dari surat al-Fatihah dan berakhir pada surat an-
Nas.

2. Hadits Hadits qudsi adalah kalam yang maknanya dari


Qudsi Allah dan lafadnya dari Nabi saw. Atau dengan
ibarat lain, kalam yang dinisbatkan kepada Nabi
dan maknanya bersumber dari Allah.
Dalam pembahasan ini, yang dilihat sebatas siapa
3. Hadits
menuturkan teks tersebut, dan tidak melihat bagaimana
Nabawi
kualitas lafadnya.

c. Maqthu'
a. Marfu' b. Mauquf

Dinisbatkan kepada
Nabi saw berupa
Ucapan atau Ucapan atau
ucapan, perbuatan,
perbuatan yang perbuatan yang
persetujuan atau
dinisbatkan dinisbatkan kepada
sifat, baik madnya
kepada sahabat. tabi’in.
bersambung maupun
tidak.
Pengertian Rawi

Menurut
Bahasa
Kata rawi atau ar-rawi berarti orang
yang meriwayatkan atau memberikan
hadits.

Menurut
Istilah
Meriwayatkan hadits dari seorang guru
kepada orang lain, atau membukukannya ke
dalam kumpulan hadits.
Kriteria dan Syarat-syarat Periwatan
Hadist
1. Al- Orang yang meriwayatkan beserta sanadnya, baik ia mengetahui
Musnid kandungan hadits yang diriwayatkan atau sekedar meriwayatkan.

2. Al- Orang yang mencurakan perhatiannya terhadap hadits, baik dari


Muhaddits segi riwayah maupun dirayah.

Orang yang meriwayatkan seluruh hadits yang diterimanya dan


3. Al-Hafizh
hafal akan hadits yang di butuhkan dirinya.
Gelar ini di berikan kepada Al-Hafizh yang terkenal
4. Al-Hujjah
tekun.

Rawi yang menguasai seluruh hadits, sehingga hanya


5. Al-Hakim
sedikit hadits yang terlewat.

6. Amir al-Mu’minin fi
Gelar tertinggi di berikan kepada orang.
al Hadits
Contoh Sanad, Matan, dan Rawi
SESI TANYA-JAWAB

Anda mungkin juga menyukai