(RPP)
A. Standar Kompetensi
“Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu”
B. Kompetensi Dasar
“Menjelaskan ketentuan Shalat Jenazah”
C. Tujuan Pembelajaran:
Melalui membaca, peserta didik dapat menjelaskan pengertian shalat Jenazah
dengan baik dan benar.
Melalui membaca, peserta didik dapat menjelaskan hukum shalat Jenazah dengan
baik dan benar.
Melalui membaca buku, peserta didik dapat menjelaskan syarat shalat Jenazah,
dengan baik dan benar.
Melalui membaca buku, peserta didik dapat menjelaskan rukun shalat Jenazah
dengan baik dan benar.
Melalui membaca, peserta didik dapat melafalkan niat shalat Jenazah, dengan baik
dan benar.
Melalui praktek, peserta didik dapat mempraktekkan shalat Jenazah, dengan baik
dan benar.
Menunjukkan perilaku: Rasa ingin tahu
Komunikatif
Gemar membaca
Mandiri
D. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan pengertian shalat jenazah
2. Menjelaskan hukum shalat jenazah
3. Menjelaskan syarat shalat jenazah
4. Menjelaskan rukun shalat jenazah
5. Melafalkan niat shalat jenazah
6. Mempraktekkan shalat jenazah
Menunjukkan perilaku: Rasa ingin tahu
Komunikatif
Gemar membaca
Mandiri
E. Materi Ajar
1. Pengertian Shalat Jenazah
Shalat jenazah adalah shalat sunah yang dilakukna karena meninggalnya
seorang muslim atau muslimah. Shalat jenazah dilakukan sebanyak satu rakaat tanpa
rukuk dan sujud. Shalat ini dilaksanakan setelah jenazah dimandikan dan dikafani.
Boleh dilaksanakan sendiri, namun lebih utam dengan berjamaah. Semakin banyak
jumlah jamaah semakin baik bagi si mayit, sebab banyak pula orang mendoakannya.
2. Hukum Shalat Jenazah
Mayoritas ulama sepakat bahwa menyalatkan jenazah muslim hukumnya fardu
kifayah. Maksudnya, apabila sudah ada sekelompok muslim atau muslimah yang
menyalatkan, orang lain yang tidak ikut menyalatkan bebas dari kewajiban, tidak
berdosa. Akan tetapi, jika belum ada yang menyalatkan, semua muslim dan muslimah
di lingkungan jenazah tersebut berdosa.
3. Syarat dan Rukun Shalat Jenazah
a. Syarat Shalat Jenazah
1) Suci badan, pakaian dan tempat shalat dari hadas dan najis serta menutup aurat
dan menghadap kiblat, sebagaimana shalat biasa.
2) Shalat dilakukan sesudah jenazah selesai dimandikan dan dikafani
3) Jenazah ditaruh di depan orang yang shalat, kecuali apabila shalat gaib.
b. Rukun Shalat Jenazah
a. Niat (cukup dalam hati)
b. Berdiri jika mampu
c. Membaca takbir empat kali
d. Membac al-fatihah sesudah takbir pertama (takbiratulihraam)
e. Membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw. setelah takbir kedua
f. Membaca do’a untuk jenazah sesudah takbir ketiga dan keempat
g. Membaca salam
4. Tatacara Shalat Jenazah
a. Niat
- Bagi jenazah laki-laki
مأموما ل تعالى/اصلى على هذا الميت اربع تكبيرات فرض كفايات إماما
- Bagi jenazah perempuan
مأموما ل تعالى/اصلى على هذه الميتة اربع تكبيرات فرض كفايات إماما
b. Takbir pertama (takbiratulihram) diteruskan membaca al-fatihah
c. Takbir kedua, diteruskan membaca shalawat Nabi Muhammad saw. Bacaan
shalawat berbunyi:
اللهم صلى على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد كما صليت على يسدنا إبراهيم وعلى آل
سيدنا إبراهيم
d. Takbir ketiga, diteruskan membaca do’a berikut untuk jenazah
- Bagi jenazah laki-laki:
اللهم اغفر له وارحمه وعافه واعف عنه
- Bagi jenzah perempuan:
اللهم اغفر لها وارحمها وعافها واعف عنها
e. Takbir keempat, membaca do’a diteruskan membaca salam
- Bagi jenazah laki-laki:
اللهم ل تحرمنا اجره ول تفتنا بعده واغفر لنا وله
- Bagi jenazah perempuan:
اللهم ل تحرمنا اجرها ول تفتنا بعدها واغفر لنا ولها
- Membaca salam:
السل م عليكم ورحمة ال وبركاته
G. Sumber Belajar
1. Buku A : T. Ibrahim dan H. Darsono, Penerapan Fiqih Jilid I untuk Kelas VII
Madrasah Tsanawiyah (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2009).
2. Buku B : Departemen Agama RI, Buku Pelajaran Fiqih untuk Madrasah Tsanawiyah
(Direktorat Jenderal Kelembagaan Agama Islam, 2012).
3. LKS Tiga Serangkai