Akhlak terpuji adalah segala sikap, ucapan dan perbuatan baik manusia yang
sesuai dengan ajaran islam. Akhlak terpuji disebut juga akhlak karimah. Akhlak ini
sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan terutama dalam kehidupan remaja,
banyak saat ini remaja yang terpengaruh dengan budaya asing yang kadangkala tidak
cocok dengan agama islam, bahkan lebih menonjolkan budaya asing salah ketimbang
budaya islam yang benar. Contoh dalam berpakaian remaja cenderung meniru pakaian
barat, baik model atau polanya, begitu pula dalam berbicara dengan orang tua yang justru
tidak memperlihatkan tata krama berbicara dengan orang yang lebih tua.
seorang ulama besar dan sekaligus pilitikus, K.H.M. Isa Ansyori mengatakan
“Akhlak karimah itu ibarat pakaian menutup aurat, orang yang tidak memiliki akhlak
karimah, tak ubahnya seperti orang gila yang berkeliaran dipinggir jalan tanpa pakaian
sedikitpun”. Hal ini diperkuat oleh sebuah syair yang dikemukakan oleh Ahmad Syauki
Bek : “Sesungguhnya sebuah bangsa akan bagus, kalau penghuni bangsa itu berakhlak
karimah(mulia), dan bangsa akan hancur kalau penghuninya tidak lagi mempunyai
akhhlak.
masa remaja adalah masa perkembangan menuju kematangan jasmani, sikap, pikiran dan
emosional. Masa remaja adalah masa yang penuh dengan hal-hal yang indah, sehingga
masa remaja itu sangat sensitif, maksudnya adalah masa yangpenuh dengan dinamika,
serba ingin tahu, ingin mencoba dan menyukai tantangan, walaupun terkadang
bertentangan dengan ajaran islam, misalnya pergaulan terlalu bebas, berpakaian,
“you can see”(kamu dapat lihat)
Dewasa ini banyak remaja yang terpengaruh oleh budaya barat yang mereka
anggap lebih maju dan modern sehingga para remaja tidak mengindahkan lagi norma-
norma agama dalam kehidupannya. Oleh karena itu akhlak terpuji sangat perlu
ditanamkan dalam pergaulan remaja-remaja yang berkarakter sesuai dengan ajaran agama
islam (Akhlakul Karimah).
C. Bentuk-bentuk perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
2. Ta’awun Tasamuh
Jujur aladalh lurus hati atau tidak curang dalam berbuat sebagaimana mestinya.
Adil adalah tidak berat sebelah (menempatkan sesuatu pada tempatnya). Perintah jujur
dan adil terdapat dalam surat QS.An-Nahl ayat 90 dan QS.Al-Maidah ayat 8
Pengertian amanah dan menepati janji. Amanah adalah dapat dipercaya perkataan
dan perbuatannya. Sengkan menepati janji adalah berbuat sesuatu sesuai dengan apa yang
telah dijanjikan dan diucapkan. Dalil Naqli yang terkait dengan amanah dan menepati
janji adalah dalam surat
QS.an-Nisa ayat 58, QS.Al-Anfal ayat 27, QS.An-Nahl ayat 91, dan QS.Al-Maidah ayat 1
D. Contoh akhlak terpuji dalam pergaulan remaja
Menepati janji berarti berbuat sesuatu sesuai dengan janji yang telah diucapkan,
orang yang tidak menepati janji disebut ingkar janji. Oleh sebab itu jika berjanji dengan
orang lain tentang sesuatu maka hendaklah ditepati, karena berjanji dengan orang lain
pada hakikatnya adalah juga berjanji kepada ALLAH SWT.
E. Bentuk Perilaku Negatif dalam Pergaulan Remaja yang Tidak Sesuai dengan Ajaran
Islam.
1. Ghibah (gunjing) Ghibah atau gunjing merupakan perilaku negatif dan dilarang dalam
Islam karena perbuatan itu menimbulkan hal-hal yang tidak baik (banyak menimbulkan
kerugian).
2. Namimah (memfitnah) Namimah merupakan perbuatan yang juga dilarang agama
Islam karena akan banyak mendatangkan dampak negatif yang tidak kita harapkan.
3. Perkelahian (adu fisik) Perkelahian atau kontak fisik dan adu otot antara satu dengan
lainnya juga merupakan bagian dari bentuk negatif dalam pergaulan remaja yang sangat
dilarang oleh agama.
Akibat nergatif dari pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
sebetulnya amat banyak, tetapi disini kita Cuma akan menguraikan dalam beberapa
contoh saja, dinataranya adalah; Ghibah, Namimah, dan Perkelahian.
Hal itu terjadi banyak dipengaruhi oleh berbagai tayangan televisi (infotaiment)
yang mengupas tuntas tentang seluk beluk kehidupan seseorang, baik dari segi baiknya
mapun dari segi buruknya. Akibat negatif dari pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan
ajaran Islam yang kita maksudkan di atas adalah sebagai berikut :
1.Ghibah Ghibah dalam Islam sangat dilarang, karena dampak yang ditimbulkannya amat
merugikan, disamping menimbulkan sakit hati, bahkan dapat menghancurkan tali
persaudaraan sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hujurat : 12
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan),
Karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari
keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah
seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah
mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.
Dalam tersebut di atas Allah menggambarkan perilaku ghibah dengan resiko memakan
daging saudaranya yang sudah mati, tentu kita akan merasa jijik, justru itu janganlah kita
menggunjing atau menggosip tentang orang lain, karena perbuatan itu adalah dosa.
2. Namimah
Namimah yang lebih dikenal dengan menfitnah merupakan perbuatan yang berdampak
negatif, akibat perbuatan ini tali silaturrahim dapat putus dan hancur, keluarga yang harmonis
bisa jadi berantakan, sebab orang yang melakukan perbuatan namimah ini memiliki
tujuan tertentu seperti ingin menghancurkan dan mencerai beraikan hubungan
silaturrahim baik secara individu maupun kelompok. Orang yang suka menfitnah
biasanya memiliki sifat tidak senang melihat orang lain sukses, memiliki rasa iri hati dan
merasa senang jika orang lain menderita atau gagal. Banyak kasus fitnah yang terjadi di
masyarakat, rumah, sekolah dan lingkungan dimana kita berada. Untuk itu kita harus
berhati-hati dengan khabar atau informasi yang disampaikan orang lain. Agar tidak terjadi
kesalahpahaman, sebaiknya kita waspada dengan jalan mengecek kebenaran kabar atau
informasi tersebut, Allah SWT berfirman dalam surat al-Hujurat : 6
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan
kamu menyesal atas perbuatanmu itu.
Selain menghancurkan pergaulan,
hubungan baik dan silaturrahim, orang yang suka menfitnah akan berdosa serta
tidak akan masuk sorga,
Rasulullah SAW bersabda yang artinya : Diriwayatkan oleh Hudzaifah r.a. Aku pernah
mendengar Nabi SAW besabda : seorang qattat (orang yang mengadu domba orang lain
agar tercipta perselisihan atau pertikaian diantara mereka) tidak akan masuk sorga (HR.
Bukhari).
3. Perkelahian Dalam pergaulan sehari-hari kita sering melihat peristiwa perkelahian,
bahkan pernah mengalami peristiwa tersebut. Perkelahian biasanya dipicu oleh kata-kata
yang saling menghina atau merendahkan kemudian terjadilah perang mulut, saling
mencaci. Hal itu berakhir pada kontak fisik dengan tindakan saling pukul. Yang
menyebabkan terjadinya perkelahian diantaranya; salah paham, merasa tersinggung atau
terhina, atau mungkin merasa jagoan diantara teman yang lain. Perbuatan ini
mengakibatkan rusaknya hubunga persahabatan, hubungan keluarga atau hubungan antar
kelonpok. Dampak lain dari perkelahian adalah timbulnya rasa dendam, jika tidak segera
berdamai maka masalahnya akan berlarut-larut dan berujung pada perkelahian yang lebih
besar, seperti tawuran antar kelompok bahkan antar warga, dan lain sebagainya.
Sebaiknya hal ini jangan sampai terjadi, sebab kalau terjadi, dapat kita bayangkan yang
menang tidak dapat apa-apa, yang kalah apalagi.
Pribahasa mengatakan “kalah jadi abu, menang jadi arang”
artinya siapa saja yang menang atau yang kalah keduanya tetap merugi, karena sudah
terbakar nafsu amarah. Oleh karena itu jika ada teman atau saudara kita yang berselisih
maka hendaklah kita cepat-cepat mendamaikan diantara keduanya sesuai dengan ayat 10
surat al-Hujurat yang
Artinya : Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari pembahasa diatas adalah:
1.Ahlak adalah perbuatan terpuji yang dapan menjadikan insan yang bertakwa kepada
Allah SWT;
2.Mengembangkan suatu bangsa;
3.Mengeratkan silaturahmi.
Karna Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam diutuskan
Kepada manusia untuk menyempurnakan akhlak sebagaimana yang dinyatakan dalam
hadisNya. Dengan akhlak Rasulullah memenuhi kewajiban dan menunaikan amanah,
menyeru manusia kepada tauhid dan dengan akhlak jualah baginda menghadapi musuh di
medan perang.
TUGAS AKIDAH AKHLAK
TENTAG
AKHLAK TERPUJI DALAM PERGAULAN REMAJA
DISUSUN OLEH
AISYAH RAHMABINTA
IX-2