DISUSUN
OLEH :
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis
hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini
tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-
kendala yang penulis hadapi teratasi.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi
pihak yang membutuhkan, khususnya bagi pembaca sehingga tujuan yang
diharapkan dapat tercapai, Amin.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................ i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN :
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan .............................................................................................................. 2
BAB II LANDASAN TEORI :
A. Pengertian dan pentingnya akhlak terpuji dalam pergaulan remaja................. 3
B. Bentuk dan contoh perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja................ 4
C. Nilai negatif akibat perilaku pergaulan remaja yang tidak sesuai dengan akhlak
islam dalam fenomena kehidupan.................................................................... 7
D. Penerapan perilaku akhlak terpuji dalam pergaulan remaja dalam kehidupan
sehari-hari......................................................................................................... 8
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui definisi serta pentingnya akhlak terpujji dalam pergaulan
remaja.
2. Untuk mengetahui bentuk besrta contoh akhlak terpuji dalam pergaulan
remaja.
3. Untuk mengetahui dampak remaja yang tidak berakhlak sesuai akhlak islam.
4. Untuk mengetahui cara mengaplikasikan akhlak terpuji bagi remaja saat ini.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW, yang harus
dijadikan contoh teladan yang ideal, yang mana Allah mengutus Nabi untuk
memberi teladan akhlak yang mulya kepada manusia, perintah itu dilakukan nabi
dengan baik, sehingga mendapat pujian yang baik dari Allah SWT,
“sesungguhnya engkau berada pada akhlak yang agung” bahkan Rosulallah
bersabda:
ت ألُمَتِ َّم َم َكا ِر َم االَ ْخالَ ِق ِ
ُ ْإِمَّنَا بُعث
Artinya: “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak”.
Agama Islam adalah sebagai sumber nilai akhlak harus dijadikan landasan dalam
membina akhlak remaja, karena agama merupakan pedoman hidup serta memberi
landasan yang kuat bagi diri setiap remaja, maka dari itu penting sekali untuk
menanamkan nilai-nilai akhlak yang terpuji yang bersumber pada ajaran Islam,
serta membiasakan berakhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari, karena
dengan menciptakan akhlakul karimah akan terlaksananya kemaslahatan yang
baik dalam pergaulan sehari-hari.
4
Artinya: “Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan
bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara
kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal”. (QS. al-
Hujurat [49]: 13)
5
... ان َوإِيتَ ِاء ِذي الْ ُق ْرىَب
ِ إِ َّن اللَّه يأْمر بِالْع ْد ِل واإلحس
َ ْ َ َ ُُ َ َ
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) Berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat...”. (QS. al-Nahl [16]: 90)
Dalam berakhlakul karimah dapat di terapkan dalam hal ibadah terhadap Tuhan,
dan kepada sesama, berperilaku yang baik, seperti menghormati orang tua,
sebagaimana contoh, yaitu bicara dengan baik dan benar, sebagai remaja dalam
bergaul harus berbicara dengan akal sehat, dan tidak suka mengeluarkan kata-kata
kotor yang tidak pantas diucapkan. Allah berfirman:
ص لِ ْح لَ ُك ْم أ َْع َم الَ ُك ْم َو َي ْغ ِف ْر لَ ُك ْم ذُنُ وبَ ُك ْم َو َم ْن ً ين َآمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َوقُولُ وا َق ْوال َس ِد
ْ ُ)ي٧٠( يدا
ِ َّ
َ َ ا أَيُّ َها الذ
ِ ِ
ً يُط ِع اللَّهَ َو َر ُسولَهُ َف َق ْد فَ َاز َف ْو ًزا َعظ
)٧١( يما
Dengan contoh ini, menjelaskan bahwa remaja yang selalu menggunakan akal
sehat nya, tidak akan menjerumuskan dirinya ke dalam pergaulan yang buruk
seperti yang terjadi dalam kalangan remaja yang suka memakai narkoba, mabuk-
mabukan, bahkan hal buruk lain seperti seks bebas yang merajalela di antara kaum
remaja, semua hal itu oleh mereka tidak akan di lakukan.
6
C. NILAI NEGATIF AKIBAT PERILAKU PERGAULAN REMAJA
YANG TIDAK SESUAI DENGAN AKHLAK ISLAM DALAM
FENOMENA KEHIDUPAN
Melihat perkembangan terakhir umat Islam di Indonesia tergambar dengan jelas
betapa merosotnya akhlaknya sebagai umat Islam. Khususnya yang terjadi di
kalangan remaja, padahal nilai suatu bangsa sangat tergantung dari kualitas
akhlak-akhlak nya, seperti dikatakan “bahwa suatu bangsa itu sangat ditentukan
kualitas akhlaknya, jika akhlak sudah rusak, maka hancurlah bangsa tersebut”.
Dilihat dari bentuk dan contoh perilaku terpuji dikalangan remaja, maka terdapat
sisi negatif yang terjadi apabila perilaku pergaulan remaja itu tidak sesuai dengan
akhlak Islam dalam fenomena kehidupan ini, diantara nilai-nilai negatif akibat
perilaku buruk yang terjadi dari fenomena-fenomena yang tampak merupakan
krisis moral atau permasalahan akhlak yang dialami para remaja, dengan
akibatnya para remaja jauh dari akhlak yang terpuji, diantara dampak negative
yang berpengaruh pada diri sendiri yakni, mereka lebih sering menghabiskan
waktu hidupnya untuk berfoya-foya dengan hal-hal yang menyimpang dari
agama, seperti kerusakan moral remaja dengan menggunakan narkoba, pengaruh
buruk yang diperoleh adalah dapat merusak hati dan otak, begitupun sikap remaja
yang seperti itu cenderung anarkis, berani, bahkan bisa jauh dan lupa pada
Tuhannya, karena pada dasarnya pergaulan yang semacam itu merupakan akhlak
yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang telah dimuat dalam al-Qur’an dan
hadits, bahkan dengan perilaku seorang remaja yang seperti itu dapat menjadikan
dampak negative pada oaring lain. Mereka mengancam hak-hak hidup orang lain
seperti membunuh, menganiaya, serta mengancam kehormatan orang lain dan
bersifat tidak susila seperti pemerkosaan dan perzinaan.
Perbuatan remaja tersebut pada akhirnya akan menimbulkan keresahan sosial,
sehingga kehidupan masyarakat tidak harmonis, tentram, ikatan solidaritas
menjadi runtuh. Secara yuridis formal perbuatan-perbuatan mereka jelas melawan
hukum tertulis atau undang-undang. Sebagaimana sumber mengatakan :
7
َّاس ِمْن هُ ِىف ٍ احلس ُذ اخلُلُ ُق ِم ْن نٍَف ِس ِه ىِف راح ٍة والن ِ ىِف:ض الَْبلَغَ ِاء
ُ َوالَ ِّس ُئ اخلُْل ُق الن،َّاس مْن هُ َس الََمة
ُ َ َ َ ُْ ُ َوقَ َال َب ْع
َو ُه َو ِم ْن نَ ْف ِس ِه ىِف ِعنَ ٍاء،بَالٍَء
8
َو ْاعبُ ُدوا اللَّهَ َوال تُ ْش ِر ُكوا بِِه َشْيئًا َوبِالْ َوالِ َديْ ِن إِ ْح َسانًا
2. Bergaul dengan guru, yakni dengan selalu mentaati perintahnya, berkata
sopan ketika mengikuti pelajarannya, ikhlas penuh kesabaran dalam mengikuti
pelajarannya, serta mendo’akan guru. Dalam hadits disebutkan:
ِ ِ
َُوقُّر ْوا َم ْن َتَت َعلَّ ُم ْو َن مْنه
Artinya: “Muliakanlah orang yang telah memberi pelajaran kepadamu”
3. Bergaul dengan lawan jenis, Islam telah memberi rambu-rambu (batasan)
yang harus diperhatikan antara laki-laki dan perempuan. Diantaranya: wanita
harus menutup aurat yang tampak, masing-masing hendaknya menjaga diri,
jangan sampai terjerumus dalam pergaulan bebas (zina), kewajiban laki-laki
menghormati wanita, serta menjaga diri dari minum-minuman, obat-obatan yang
berbahaya dan terlarang.
4. Bergaul dengan teman sebaya, yakni dengan cara menghargai, tidak suka
menghina sesama, saling menasehati, mendahulukan kepentingan bersama dari
pada diri sendiri, serta bertutur kata yang lembut.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Akhlak al karimah adalah sifat, watak, perangai, atau perilaku baik dan luhur
yang bersumber dari nilai-nilai ajaran akhlak Islam.
2. Bentuk akhlak terpuji dalam pergaulan remaja antara lain:
a. Ta’aruf dan tafahum
b. Ta’awun atau tolong menolong dalam hal kebaikan.
c. Tasamuh atau toleran, lapang dada dan tenggang rasa.
d. Jujur dan adil.
e. Amanah dan menepati janji
3. Dampak negative remaja yang tidak berakhlak yakni, mereka lebih sering
menghabiskan waktu hidupnya untuk berfoya-foya dengan hal-hal yang
menyimpang dari agama, seperti kerusakan moral remaja dengan menggunakan
narkoba, pengaruh buruk yang diperoleh adalah dapat merusak hati dan otak,
begitupun sikap remaja yang seperti itu cenderung anarkis, berani, bahkan bisa
jauh dan lupa pada Tuhannya, karena pada dasarnya pergaulan yang semacam itu
merupakan akhlak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam yang telah dimuat dalam
al-Qur’an dan hadits, bahkan dengan perilaku seorang remaja yang seperti itu
dapat menjadikan dampak negative pada oaring lain. Mereka mengancam hak-
hak hidup orang lain seperti membunuh, menganiaya, serta mengancam
kehormatan orang lain dan bersifat tidak susila seperti pemerkosaan dan
perzinaan.
4. Cara mengaplikasikan akhlak terpuji dalam pergaulan remaja yakni:
a. Sopan santun, lemah lembut, dan patuh kepada orang tua serta selalu
membantu dan mendoakannya.
b. Taat kepada perintah guru serta sabar dan ikhlas dalam mengikuti pelajaran.
c. Membatasi diri dalam bergaul dengan lawan jenis.
d. Saling menghargai dan tidak menyakiti dalam pergaulan terhadap teman
sebaya.
10
DAFTAR PUSTAKA
[1] Drs. Mohammad Kholiq, Aqidah Akhlak, (Gresik: CV. Putra Kembar Jaya,
2008), 60-61.
[2] S. Saifullah Waly, Metode Belajar Efektif Akidah Akhlak Kelas IX ,
(Yogyakarta: CV. Media Karya Putra, 2006), 26-27.
[3] Suparman Syukur, Etika Religius, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006), 299.
[4] Drs. Mohammad, Aqidah Akhlak, 64.
[5] S. Saifullah Waly, Metode Belajar Efektif Akidah Akhlak Kelas IX , 29-33
[6] Drs. Masan Alfat, Aqidah Akhlak, (Semarang: Karya Toha Putra, 2005), 140-
143.
[7] Suparman Syukur, Etika Religius, 304-305.
[8] Ibid, 306
11