Anda di halaman 1dari 4

Kaum muslimin rahimakumullah.

Marilah kita memanjatkan Puja dan Puji Syukur kehadirat Allah SWT dengan nikmatnya dan hidayahnya kita
dapat berkumpul disini menunaikan solat jum’at berjamah.

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wasallam yang
telah menyampaikan Agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk kedalam golongan
orang-orang selalu berpegang teguh dengan sunnah Beliau hingga ajal menjemput kita.

Dan tidak lupa pula, khotib berwasiat baik pada diri pribadi maupun kepada seluruh jamaah jum’at sekalian.
Mari lah kita tingkatkan keimanan kita kepada Allah swt, dengan cara menjalankan segala perintah-Nya serta
menjauhi segala larangan – Nya.

Baiklah jamaah jum’ah rahimakumullah.

Adapun judul khutbah kita pada hari ini yaitu “ mempererat ukhuwwah Islamiyah”

Ayyuhal muslimun! Bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.


Jika hubungan persaudaraan yang ada di antara manusia sangat beraneka ragam menurut macam-macam
tujuan dan maksudnya, maka hubungan persaudaraan yang paling kokoh talinya, paling mantap jalinannya,
paling kuat ikatannya, dan paling setia kasih sayangnya ialah persaudaraan berdasarkan agama. Karena,
persaudaraan semacam ini tidak putus talinya, tidak akan berubah karena perubahan zaman, dan tidak akan
berbeda karena perbedaan orang dan tempat. Persaudaraan yang berlandaskan akidah dan iman, serta
berdasarkan agama yang murni karena Rabb Yang Mahaesa senantiasa mampu mempersatukan umat Islam
dari berbagai penjuru. Inilah rahasia kekuatan dan kekokohannya. Inilah kunci keakraban para personelnya
yang ada di belahan bumi bagian timur maupun barat. Dan inilah yang membuat mereka menjadi satu
kesatuan yang pilar-pilarnya sangat kuat dan bangunannya sangat kokoh. Sehingga, badai topan pun tidak
sanggup menggoyahkannya. Ia laksana bangunan yang dibangun dengan timah dan ibarat tubuh yang satu.

Imam Al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullahu
shallallahu ‘slaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya orang mukmin bagi mukmin (lainnya) bagaikan bangunan yang satu sama lain saling
menguatkan.” (Shahih Al-Bukhari, 481, dan Shahih Muslim, 2585 ). “Dan beliau pun menyilangkan jari-
jemarinya,” kata Abu Musa.

Sementara An-Nu’man bin Basyir radiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,

“Perumpamaan orang-orang beriman di dalam cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti tubuh. Jika salah
satu anggotanya mengeluh sakit, maka anggota tubuh lainnya akan memberikan kesetiaan kepadanya dengan
berdagang (susah tidur) dan demam.” (H.R. Al-Bukhari, 6011 dan Muslim, 2587 )

Saudara-saudara sekalian! Sesungguhnya, ukhuwwah Islamiyah adalah ruh dari iman yang kuat dan inti dari
perasaan yang meluap-luap yang dirasakan oleh seorang muslim terhadap saudara-saudaranya yang seakidah.
Bahkan, ia merasa bahwa ia bisa hidup karena mereka, bersama mereka dan di tengah-tengah mereka. Seolah-
olah mereka semua adalah ranting-ranting yang tumbuh dari satu batang pohon dan muncul dari pokok yang
sama. Dengan perasaan itu, maka hilanglah perbedaan kesukuan dan warna kulit, lenyaplah perbedaan ras,
dan matilah fanatisme kebangsaan dan kesukuan. Sehingga, yang ada hanyalah pondasi besar yang menjadi
landasan berdirinya masyarakat Islam internasional yang dihimpun oleh satu tali dan dinaungi satu bendera,
yakni bendera iman dan tali ukhuwwah Islamiyah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

Saudara-saudara seiman dan seagama! Di dalam masyarakat Islam yang berlandaskan akidah iman dan
bertemu pada titik syi’ar Islam, persaudaraan akidah menggantikan persaudaraan nasab (darah), dan ikatan
iman menggantikan ikatan-ikatan materi, kepentingan individu, maupun ambisi pribadi. Di situ seorang
mencintai saudara-saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri. Ia merasa sedih bila mereka sedih dan ia
merasa senang bila mereka senang. Ia selalu berbagi suka dan duka bersama mereka. Oleh karena itu, Islam
memberantas gejala-gejala egoisme dan mental suka mementingkan diri sendiri yang kejam. Karena, ia
merupakan kecenderungan yang tercela dan bencana yang buruk yang diberantas oleh Islam, serta diganti
dengan rasa persaudaraan dan persahabatan.

Kaum muslimin rahimakumullah

Demikian khutbah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan bermanfaat, terutama bagi diri kami pribadi
dan jama’ah sekalian
Semoga kita tetap didalam golongan hamba2 Allah yg soleh
‫ش آ ِء‬‫آئ ِذي ا ْلقُ ْربَى َويَ ْن َهى َع ِن ا ْلفَ ْح َ‬ ‫س ا ِن َوإِيتَ ِ‬ ‫ِعبَا َد هللاِ‪ ،‬إِنَّ هللاَ يَأْ ُم ُر ُك ْم بِا ْل َعد ِْل َو ْا ِإل ْح َ‬
‫ض لِ ِه يُ ْع ِط ُك ْم‬‫سأَلُ ْوهُ ِمنْ فَ ْ‬
‫اذ ُك ُروا هللاَ ا ْل َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُك ْر ُك ْم َوا ْ‬
‫َوا ْل ُمن َك ِر َوا ْلبَ ْغ ِي يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّك ُر ْونَ ‪ .‬فَ ْ‬
‫‪َ .‬ولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَ ُر‬

Anda mungkin juga menyukai