Anda di halaman 1dari 9

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa asing atau al lughoh al ajnabiyah dalam bahasa Arab dan foreign

language dalam bahasa Inggris secara umum adalah bahasa yang digunakan

oleh orang asing. Pengertian asing seperti dijelaskan dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang atau sesuatu yang berasal dari luar

negeri atau luar lingkungan. 1 Pengertian ini menggambarkan bahwa bahasa

asing adalah bahasa yang dipakai oleh orang luar negeri atau luar lingkungan

pribumi. Sri Utari Subyakto-Nabadan menggambarkan bahwa bahasa asing

adalah bahasa yang digunakan oleh orang asing, yakni orang yang ada di luar

lingkungan masyarakat dalam kelompok atau bangsa.2

Bahasa Arab mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Al Quran,

Allah telah menurunkan wahyu Al Quran dalam bahasa Arab kepada Nabi.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Zukhruf ayat 3:

َ ‫ِإنَّا َج َع ْلنَاهُ قُ ْرآنًا‬


َ‫ع َر ِبيًّا لَّ َعلَّ ُك ْم تَ ْع ِقلُون‬
Menurut Al Syaukani maksud dari ayat tersebut adalah “Kami

menjadikan kitab itu Al Quran dalam bahasa Arab agar mereka memahaminya,

memikirkan makna-maknanya dan menguasai kandungannya”. 3 Lebih lanjut

Thabãthabã’i menjelaskan bahwa Sebelum kitab suci ini (Al Quran) “dijadikan

1
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia
(Jakarta: Balai Pustaka, 2005), h. 71.
2
Acep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2011), h. 56.
3
Amir Hamzah dan Besus Hidayat, Tafsir Fathul Qadir Volume 10, (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2012), h. 91.
2

berbahasa Arab” kalãm Allah itu tidak terjangkau oleh akal manusia, dan

karena itulah Allah menjadikannya dalam bahasa Arab. 4 Dengan demikian,

bahasa Arab merupakan bahasa yang istimewa, karena Allah SWT

menjadikannya sebagai bahasa Al Quran.

Nabi Muhammad SAW juga bersabda tentang keistimewaan bahasa

Arab.

، ‫سلَّ َم‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬َ ُ‫صلَّى للا‬ َ ِ‫س ْو َل للا‬ُ ‫ أ َ َّن َر‬، ‫ع ْن ُه َما‬
َ ‫ي للاُ تَ َعالَى‬ َ ‫ض‬ ِ ‫عبَّاس َر‬ َ ‫ع ِن ا ْب ِن‬ َ
‫ َو َك ََل ُم أ َ ْه ِل اْلَجنَّ ِة‬، ‫ي‬ٌ ‫ع َر ِب‬ ُ ‫ َو ْالقُ ْر‬، ‫ي‬
َ ‫آن‬ ٌ ‫ ِأل َ ِن ْي َع َر ِب‬: ‫ب ِلث َ ََلث‬َ ‫ أ َ ِحب ُْوا اْل َع َر‬: ‫قَا َل‬
5
‫ رواه الطبرني وغيره‬.‫ي‬ ٌ ‫ع َر ِب‬ َ
Hadits di atas menggabarkan bahwa Nabi adalah orang Arab, bahasa

Al Quran adalah bahasa Arab dan bahasa penghuni surga kelak juga

merupakan bahasa Arab. Maka sudah selayaknya kita mencintai dan menguasai

bahasa Arab sebagai pengantar kita untuk memahami Al Quran kemudian

mengamalkannya.

Dewasa ini, bahasa adalah sebagai faktor sentral dalam perkembangan

intelektual, sosial dan emosional peserta didik dan bukan hanya sebagai suatu

bidang kajian. Bahasa Arab juga turut berperan serta dalam mensukseskan

program pendidikan nasional yakni salah satunya menciptakan generasi

penerus yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia. 6 Seseorang atau

individu yang menguasai bahasa Arab akan memudahkannya untuk

memamahami Al Quran. Dengan begitu, maka akan menjadikannya generasi

Qurani. Generasi Qurani adalah generasi yang menjadikan Al Quran sebagai

4
M. Quraish Shihab, Tasir Al Misbãh Volume 12, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 207.
5
Said Ahmad Al Hasyimi, Mukhtar Al Ahadis Al Nabawiyah, (Surabaya: Al Haromain,
2005), h. 8.
6
UU. RI. Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, pasal 3.
3

pedoman hidup, meyakini kebenaran Al Quran, membaca dan memahaminya

dengan baik dan benar, serta mengamalkannya dalam seluruh aspek kehidupan.

Problematika pembelajaran bahasa Arab yang dihadapi oleh anak-anak

non Arab (termasuk Indonesia) jauh berbeda dengan problematika anak-anak

Arab atau penutur asli sendiri (narative speaker). Mereka tidak lagi belajar

menyimak (atau listening) dan berbicara (atau speaking), karena dari kecil

sudah dapat berbahasa Arab. Mereka mempelajari bahasa Arab hanya untuk

tujuan membaca dan menulis. Sementara anak-anak yang bukan penutur asli

(non Arab), seperti anak-anak Indonesia mempelajari bahasa Arab dengan

tujuan untuk menguasai empat keterampilan berbahasa, yaitu kemahiran

berbahasa yang dikenal dengan istilah maharah al arba’ah. Empat kemahiran

tersebut meliputi maharah al istima (keterampilan menyimak/ mendengarkan),

maharah al kalam (keterampilan berbicara), maharah al qira’ah (keterampilan

membaca) dan maharah al kitabah (keterampilan menulis). Oleh karena itu,

problematika yang dihadapi anak Indonesia jauh lebih kompleks.

Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru merupakan lembaga

pendidikan yang mengajarkan peserta didiknya belajar bahasa Arab. Ponpes

Al Falah memiliki asrama khusus bahasa Arab yang membiasakan peserta

didiknya menggunakan bahasa Arab. Berdasarkan hasil observasi awal serta

wawancara penulis dengan penanggung jawab asrama bahasa Arab di sana

dapat diketahui bahwasanya terdapat berbagai macam problem dalam


4

pembelajaran bahasa Arab. 7 Berangkat dari persoalan diatas, penulis tertarik

lebih dalam lagi untuk meneliti dan mendeskripsikan tentang

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB PADA ASRAMA

BAHASA DI PONDOK PESANTREN AL FALAH PUTRA BANJARBARU.

B. Definisi Operasional

Adapun untuk menjelaskan pengertian judul di atas, maka penulis

memberikan definisi operasional sebagai berikut:

1. Problematika

Problematika berasal dari bahasa Inggris yaitu problematic yang

artinya persoalan atau masalah.8 Adapun dalam KBBI Problematika berarti

hal yang belum dapat dipecahkan yang menimbulkan permasalahan. 9 Jadi

yang dimaksud problematika adalah berbagai persoalan dan permasalahan.

2. Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses, cara atau perbuatan menjadikan orang

belajar.10 Menurut Trianto, pembelajaran adalah usaha sadar dari seorang

guru untuk membelajarkan siswanya dalam rangka mencapai tujuan yang

diharapkan.11 Jadi yang dimaksud pembelajaran di sini merupakan kegiatan

terencana yang mengkondisikan/ merangsang seseorang agar bisa belajar

dengan baik agar sesuai dengan tujuan pembelajaran.

7
Abdul Basit, Pengggung Jawab Asrama Bahasa Arab Pondok Pesantren Al Falah
Banjarbaru, Wawancara Pribadi, 28 Maret 2017.
8
John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, (Jakarta: PT. Gramedia,
2005), h. 448.
9
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.
cit. h. 896.
10
Ibid, h. 17.
11
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif (Jakarta: Kencana Premada
Media Group, 2010), h. 17.
5

3. Asrama Bahasa

Asrama merupakan bangunan tempat tinggal bagi kelompok orang

untuk sementara waktu, terdiri atas sejumlah kamar, dan dipimpin oleh

seorang kepala asrama. 12 Adapun pengertian bahasa merupakan sistem

lambang bunyi yang berartikulasi (yang dihasilkan alat-alat ucap) yang

bersifat sewenang-wenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat

komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran.13 Jadi yang dimaksud

asrama bahasa merupakan tempat tinggal yang digunakan para pelajar

untuk mempelajari bahasa serta membiasakannya sehari-hari.

Dengan demikian yang dimaksud problematika pembelajaran bahasa

Arab pada asrama bahasa di Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru

pada penelitian ini meliputi problematika pembelajaran bahasa Arab pada

aspek fonologi dan sintaksis dan solusi mengatasinya.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yaitu:

1. Apa problematika pembelajaran bahasa Arab pada aspek fonologi dan

sintaksis di asrama bahasa Pondok Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru?

2. Bagaimana solusi mengatasi problematika pembelajaran bahasa Arab pada

aspek fonologi dan sintaksis di asrama bahasa Pondok Pesantren Al Falah

Putra Banjarbaru?

12
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, op.
cit. h. 72.
13
Ibid, h. 88.
6

D. Alasan Memilih Judul

Adapun alasan yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian ini

adalah, yaitu:

1. Bahasa Arab adalah bahasa Al Quran, dengan menguasai bahasa Arab akan

memudahkan dalam memahami isi kandungan Al Quran.

2. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa asing, di era globalisasi

menguasai bahasa asing merupakan suatu keharusan bagi seorang pelajar

khususnya santri untuk menghadapi persaingan global.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui problematika pembelajaran bahasa Arab pada aspek

fonologi dan sintaksis di asrama bahasa Pondok Pesantren Al Falah Putra

Banjarbaru.

2. Untuk mengetahui solusi mengatasi problematika pembelajaran bahasa

Arab pada aspek fonologi dan sintaksis di asrama bahasa Pondok

Pesantren Al Falah Putra Banjarbaru.

F. Kegunaan (Signifikansi) Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan bisa diambil dari penelitian ini adalah:

1. Aspek teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran

yang signifikan di kalangan para pemikir dan intelektual terutama yang

bergelut dalam dunia pendidikan, sehingga akan menambah teori dan


7

kajian baru dalam khazanah ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan

dengan pembelajaran bahasa Arab. Selain itu, tulisan ini diharapkan dapat

menjadi rujukan untuk para peneliti dalam studi penelitian yang sama.

2. Aspek praktis

a. Bagi lembaga penelitian yang diteliti, hasil penelitian ini merupakan

potret diri sebagai bahan refleksi untuk peningkatan kualitas

pembelajaran bahasa Arab.

b. Bagi peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan untuk berkontribusi

lebih dalam dunia pendidikan serta merupakan pengalaman yang

berharga untuk memperluas cakrawala pemikiran dan memperluas

wawasan.

c. Sebagai sumbangsih pemikiran dan solusi bagi para guru khususnya

guru bahasa Arab yang menghadapi kendala-kendala dalam proses

pembelajaran.

G. Kajian Pustaka

Adapun penelitian yang memiliki relevansi dengan penelitian yang akan

peneliti lakukan adalah sebagai berikut:

1. Skripsi dengan judul “Problematika belajar bahasa Arab yang dihadapi

siswa Madrasah Tsanawiyah Darul Imad Desa Thaibah Raya Kecamatan

Kertak Hanyar Kabupaten Banjar”, yang ditulis oleh Murjani tahun 2005,

penelitian ini berpokus pada problematika yang dihadapi siswa dalam


8

belajar nahwu dan sharaf, serta latar belakang timbulnya problematika

tersebut.14

2. Skripsi dengan judul “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di

Madrasah Aliyah Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru”, yang ditulis

oleh Mariatul Munawarah tahun 2005, menekankan pada problematika

linguistik meliputi tata bunyi, kosa kata, struktur kata, struktur kalimat serta

faktor-faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar bahasa Arab.15

3. Skripsi dengan judul “Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa

Arab di Madrasah Tsanawiyah Miftahul Aula Bangkal Banjarbaru”, yang

ditulis oleh Asma Awaliyah Khudro tahun 2010, menekankan pada

problematika linguistik dan non lingustik serta faktor-faktor yang meliputi

pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab meliputi guru, siswa, fasilitas

pengajar, waktu.16

Penelitian yang dipaparkan di atas, seluruhnya membahas tentang

problematika pembelajaran bahasa Arab, namun terdapat perbedaan

signifikan antara penelitian yang penulis kembangkan dengan penelitian

sebelumnya yakni dalam hal ini penulis berusaha menggali lebih dalam

terkait permasalahan pembelajaran bahasa Arab pada aspek fonologi dan

14
Murjani, “Problematika Belajar Bahasa Arab yang dihadapi siswa Madrasah
Tsanawiyah Darul Imad Desa Thaibah Raya Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar”,
Skripsi, (Banjarbaru: Perpustakaan STAI Al Falah, 2005)
15
Mariatul munawarah “Problematika Pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Aliyah
Pondok Pesantren Darul Ilmi Banjarbaru”, Skripsi, (Banjarbaru: Perpustakaan STAI Al Falah,
2005)
16
Asma Awaliyah Khudro “Problematika Pelaksanaan Pembelajaran Bahasa Arab di
Madrasah Tsanawiyah Miftahul Aula Bangkal Banjarbaru” Skripsi, (Banjarbaru: Perpustakaan
STAI Al Falah, 2009)
9

sintaksis, sehingga penelitian ini diharapkan menjadi solusi dari berbagai

masalah pembelajaran bahasa Arab pada aspek fonologi dan sintaksis.

H. Sistematika Penulisan

Dalam penelitian ini, penulis membagi kepada lima bab, dan masing-

masing bab terdiri dari beberapa subbab yakni sebagai berikut:

BAB I : Pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, definisi

oprasional, rumusan masalah, alasan memilih judul, tujuan

penelitian, signifikansi penelitian, kajian pustaka, dan sitematika

penulisan.

BAB II : Landasan teori meliputi pembelajaran bahasa Arab, asas dan

prinsip pembelajaran bahasa Arab, tujuan pembelajaran bahasa

Arab, problematika pembelajaran bahasa Arab dan solusi

problematika pembelajaran bahasa Arab.

BAB III : Metode penelitian meliputi pendekatan dan jenis penelitian,

subjek penelitian, objek penelitian, data dan sumber data, teknik

pengumpulan data dan teknis analisis data.

BAB IV : Penyajian data dan analisis, meliputi deskripsi data/ fakta,

analisis data dan pembahasan.

BAB V : Penutup, meliputi simpulan dan rekomendasi.

Anda mungkin juga menyukai