HARVIA CHINDI M
XI MIA 6
2020/2021
PERILAKU HORMAT DAN PATUH KEPADA ORANG TUA DAN GURU
Dalam agama Islam menghormati kedua orang tua adalah wajib hukumnya, karena Islam
sangat menganjurkan umatnya agar saling menghargai satu sama lain.sikap menghargai terhadap
orang lain tentunya didasari oleh jiwa yang baik pula, yang nantinya dapat menumbuhkan sikap
menghargai orang diluar dirinya. Kemampuan tersebut harus dilatih terlebih dahulu untuk
mendidik jiwa manusia sehingga mampu bersikap penyantun.
Begitu halnya dengan guru kitapun diwajibkan untuk menghormatinya, karena guru
merupakan orang yang sangat berjasa terhadap seorang murid. Dengan kata lain guru merupakan
orang yang mendidik dan memberi ilmu pengetahuan kepada murid di luar bimbingan orang tua
di rumah, sehingga adab kepada guru perlu di terapkan sebagaimana adab kita kepada kedua
orang tua.
Hormat secara bahasa artinya menghargai atau takdim, khidmat, atau sopan. Hormat ialah
perbuatan menghargai lebih terhadap seseorang. Hormat merupakan salah satu sifat mukmin.
Bahkan merupakan ciri pribadi muslim yang paling mendasar. Sikap menghormati adalah sikap
yang saling menghargai yang terlahir dari dalam diri sendiri yang ditunjukkan kepada orang lain.
Terutama kepada orang yang lebih tua dari kita, seperti orang tua, kakek, nenek, paman, bibi,
dan guru.
Patuh berarti taat, setia, saleh dan penurut. Mematuhi artinya menurut atau taat pada perintah
atau aturan, baik itu aturan agama atau aturan dalam masyarakat. Secara istilah orang taat adalah
orang yang melakukan perintah Tuhan dan menjauhi larangan– larangan-Nya. Pengertian taat
hampir sama dengan takwa. Takwa adalah memiliki arti sadar melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi segala larangan–laranganNya. Allah SWT menganjurkan agar setiap orang bersikap
taat kepada kedua orang tua dan bapak ibu guru. Seseorang hanya boleh tidak taat ketika orang
tua atau bapak ibu guru mengajarkan hal yang dilarang oleh Allah SWT.
“Katakanlah (Muhammad), “Taatilah Allah dan Rasulmu. Jika kamu berpaling, ketahuilah
bahwa Allah tidak menyukai orang – orang kafir”. (Q.S. Ali Imran/3:32)
Dari ayat diatas dapat disimpulkan bahwa Allah memerintahkan manusia untuk selalu taat
kepada Allah. Dengan melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi semua larangan–
larangan-Nya. Selain taat kepada Allah SWT, Allah memerintahkan agar manusia taat terhadap
ajaran yang dibawa oleh Rasul Muhammad SAW. Karena dengan memegang teguh Al-Qur’an
dan hadist manusia akan mendapatkan kebenaran yang hakiki.
Pentingnya hormat dan patuh kepada orang tua, termasuk guru sangatlah ditekankan dalam
Islam. Banyak sekali ayat di dalam al-Qur’an yang menyatakan bahwa segenap mukmin harus
berbuat baik dan menghormati orang tua. Selain menyeru untuk beribadah kepada Allah Swt.
semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, al-Qur’an juga menegaskan kepada umat
Islam untuk hormat dan patuh kepada kedua orang tuanya.
Muslim yang baik tentu memiliki kewajiban untuk berbakti kepada orang tua, baik ibu
maupun ayah. Agama Islam mengajarkan dan mewajibkan kita sebagai anak untuk berbakti dan
taat kepada ibu dan ayah. Taat dan berbakti kepada kedua orang tua adalah sikap dan perbuatan
yang terpuji. Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa Allah Swt. memerintahkan kepada umat
manusia untuk menghormati orang tua. Dalil-dalil tentang perintah Allah Swt. tersebut antara
lain :
“Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya
Telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam
dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada kedua orangtuamu, Hanya kepada Aku
kembalimu”. (Q.S Al-Luqman / 31:14)
Dari ayat tersebut merupakan perintah untuk menghormati dan menaati orang tua. Bila
orang tua memberi perintah maka harus melaksanakannya sebaik mungkin. Apabila tak bisa atau
tak mampu untuk melaksanakannya, bicaralah serta jelaskan dengan cara yang baik. Tak boleh
berkata yang keras atau kasar. Berkata “ah” pun (sebagai kata penolakan) tidak diperbolehkan.
Hanya ada satu perintah yang boleh ditolak, yaitu apabila perintah itu bertentangan dengan
ajaran agama (Islam). Contoh lain dari rasa hormat itu sendiri adalah saling menghargai satu
sama lain pada saat kita dimasyarakat kita harus mengayomi yang tua melindungi yang muda,
yang muda melindungi yang kecil dan seterusnya.
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-
duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau
mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan
ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya
dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (Q.S. al-Isra’/17: 23-24)
Seorang anak selayaknya meminta doa restu dari kedua orang tuanya pada setiap keinginan
dan kegiatannya, hal itu karena restu Allah Swt. disebabkan restu orang tua. Anak yang berbakti
kepada orang tua doanya akan lebih mudah dikabulkan oleh Allah Swt.
Apalagi seorang anak akan melakukan atau menginginkan sesuatu. misalnya mencari ilmu,
mencari pekerjaan, dan lain lain, yang paling penting adalah meminta restu kedua orang tuanya.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
Artinya:
“Ridha Allah terletak pada ridha orang tua, dan murka Allah terletak pada
kemurkaan orang tua.” (HR. Baihaqi)
“Aku bertanya kepada Nabi saw., “Amalan apakah yang paling dicintai oleh Allah
Swt.?” Beliau menjawab, “Shalat pada waktunya.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “Berbakti kepada orang tua.” Aku berkata, “Kemudian apa?” Beliau
menjawab, “Kemudian jihad di jalan Allah.” (HR. Bukhari)
Guru adalah orang yang mengajarkan kita berbagai ilmu pengetahuan dan mendidik kita
sehingga menjadi orang yang mengerti dan dewasa. Setinggi pangkat atau kedudukan seseorang,
tetaplah ia seorang pelajar yang berhutang budi kepada guru yang pernah mendidiknya dahulu.
Guru adalah orang yang mengetahui ilmu (alim/ulama), dialah orang yang takut kepada Allah
Swt.
Artinya : "Dan demikian (pula) di antara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa dan hewan-
hewan ternak ada yang bermaam-maam warnanya (dan jenisnya). Di antara hamba-hamba Allah
Swt. yang takut kepada-Nya, hanyalah para ulama. Sungguh, Allah Swt. Mahaperkasa, Maha
engampun." (Q.S. Fatir/5: 28)
Guru adalah pewaris para nabi. Karena melalui guru, wahyu atau ilmu para nabi
diteruskan kepada umat manusia. Imam Al-Gazali mengkhususkan guru dengan sifat-sifat
kesucian, kehormatan, dan penempatan guru langsung sesudah kedudukan para nabi. Beliau juga
menegaskan bahwa: dSeorang yang berilmu dan kemudian bekerja dengan ilmunya itu, maka
dialah yang dinamakan besar di bawah kolong langit ini, ia adalah ibarat matahari yang
menyinari orang lain dan menahayai dirinya sendiri, ibarat minyak kesturi yang baunya
dinikmati orang lain dan ia sendiri pun harum. Siapa yang berkerja di bidang pendidikan, maka
sesungguhnya ia telah memilih pekerjaan yang terhormat dan yang sangat penting, maka
hendaknya ia memelihara adab dan sopan satun dalam tugasnya ini.d
Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru dengan kata-kata sebagai
berikut: Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir
saja merupakan seorang rasul.
Guru adalah bapak rohani bagi seorang murid, ialah yang memberikan santapan jiwa dengan
ilmu, pendidikan akhlak, dan membimbingnya. Maka, menghormati guru berarti penghargaan
terhadap anak-anak kita, dengan guru itulah, mereka hidup dan berkembang. Sesuai dengan
ketinggian derajat dan martabat guru, tidak heran kalau para ulama sangat menghormati guru-
guru mereka.
Kaitan dengan pentingnya hormat dan patuh kepada orang tua dan guru, perlu ditegaskan
kembali, bahwa berbakti kepada kedua orang tua (birrul walidain), tidak hanya sekadar berbuat
ihsan (baik) saja. Akan tetapi, birrul walidain memiliki ‘bakti’. Bakti itu pun bukanlah
merupakan balasan yang setara jika dibandingkan dengan kebaikan yang telah diberikan orang
tua. Namun setidaknya, berbakti sudah dapat menggolongkan pelakunya sebagai orang yang
bersyukur. Imam An-Nawaawi menjelaskan, “Arti birrul walidain, yaitu berbuat baik kepada
kedua orang tua, bersikap baik kepada keduanya, melakukan berbagai hal yang menggembirakan
mereka, serta berbuat baik kepada teman-teman mereka.”
Tentu saja, kewajiban kita untuk berbakti kepada kedua orang tua dan guru bukanlah tanpa
alasan. Penjelasan di atas merupakan alasan betapa pentingnya kita berbakti kepada kedua orang
tua dan guru.
b. Kepada Guru
1) Ilmu yang kita peroleh akan menjadi berkah dalam kehidupan kita.
2) Akan lebih mudah menerima pelajaran yang disampaikannya.
3) Ilmu yang diperoleh dari guru akan menjadi manfaat bagi orang lain.
4) Akan selalu didoakan oleh guru.
5) Akan membawa berkah, memudahkan urusan, dianugerahi nikmat yang lebih dari Allah
Swt.
6) Seorang guru tidak selalu di atas muridnya. Ilmu dan kelebihan itu merupakan anugerah
Allah Swt. akan memberikan anugerah-Nya kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.walisongo.ac.id/4080/3/103911057_bab2.pdf
https://gudangmakalah531.wordpress.com/2018/05/07/hormat-dan-patuh-kepada-guru-dan-
orang-tua/
https://umroh.com/blog/hikmah-berbakti-kepada-orang-tua/
https://ex-school.com/artikel/hormat-dan-patuh-kepada-orang-tua-dan-guru