Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERBANDINGAN PENDIDIKAN NEGARA ISLAM

“PENDIDIKAN ISLAM DI NEGARA


BRUNAI DARUSSALAM”

Dosen Pengampu :Dr. Nur Habibullah ,S.Pd.I, M.Pd.I

Disusun
Husnul Khatimah : 18.11.2328

SEMESTER VI
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN-NADWAH
KUALA TUNGKAL TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb.
Segala puji hanya milik allah SWT yang telah memberikan
pertolongan dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Pendidikan Islam Di Negara Brunai Darussalam”
Tidak lupa Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada junjungan
kita nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan kealam yang terang benderang yang disinari dengan iman dan
islam.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang.
“Pendidikan Islam Di Negara Brunai Darussalam”. Makalah ini disusun
oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri
penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari allah SWT akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para
mahasiswa/i Sekolah Tinggi Agama Islam (Stai) An-Nadwah. Penulis sadar
bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna.
Untuk itu, kepada dosen pembimbing kami meminta masukannya demi
perbaikan permbuatan makalah kami dimasa yang akan datang dan
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Wassalamu’alaikum …

Kuala tungkal, 27 April 2021


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang............................................................................1
B. Rumusan masalah.......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Islam......................................................2
B. Sejarah Brunai Darussalam.........................................................2
C. Seajarah Masuk Dan Berkemabang Islam Di Brunai
Darussalam.................................................................................3
D. Perkembangan Pendidikan Agama Islam Di Brunai
Darussalam.................................................................................5
E. System Pendidikan Brunai Darussalam......................................6
F. Kebijakkan Brunai Darussalam Dibidang Pendidikan
Agama.........................................................................................7
G. Perbandingan Antara Pendidikan Di Indonesia Dengan
Negara Brunai Darussalam.........................................................8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................13
B. Saran...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Brunei Darussalam merupakan salah satu negara di kawasan


Asia Tenggara yang terkenal sangat makmur. Brunei Darussalam yang
merupakan anggota ke-6 ASEAN ini mendapatkan kemerdekaannya dari
Inggris pada tanggal 1 Januari 1984. Sejak tahun 1984 Negara Brunei
Darussalam telah memperkenalkan dasar pendidikan dwibahasa bagi
menjamin pelajar berkebolehan dalam menguasai kedua-dua bahasa
yaitu bahasa Melayu dan bahasa Inggeris. Manakala bahasa Inggeris
pula digunakan bagi mengajar mata pelajaran seperti Sains, Matematik,
Geografi, Sejarah, dan Bahasa Inggeris itu sendiri.

Program pendidikan diarahkan untuk menciptakan manusia yang


berakhlak dan beragama dan menguasi teknologi. Pemerintah telah
menetapkan tiga bidang utama dalam pendidikan, yaitu Sistem
dwibahasa di semua sekolah , Konsep Melayu Islam Beraja (MIB)
dalam kurikulum sekolah, peningkatan serta perkembangan sumber daya
manusia termasuk pendidikan vokasional (kejuruan) dan teknik.
Persekolahan di peringkat rendah hinggalah universiti bagi sekolah-
sekolah kerajaan adalah percuma bagi rakyat dan penduduk tetap Brunei
Darussalam. Jumlah keseluruhan hari persekolahan adalah antara 202
dan 210 hari setahun.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Pendidikan Islam
2. Sejarah Brunai Darussalam
3. Seajarah Masuk Dan Berkemabang Islam Di Brunai Darussalam
4. Perkembangan Pendidikan Agama Islam Di Brunai Darussalam
5. System Pendidikan Brunai Darussalam
6. Kebijakkan Brunai Darussalam Dibidang Pendidikan Agama
7. Perbandingan Antara Pendidikan Di Indonesia Dengan Negara
Brunai Darussalam
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Islam


Pendidikan adalah bimbingan secara sadar oleh pendidik
kepada terdidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si
terdidik menuju kepribadian yang lebih baik, yang pada hakikatnya
mengarah pada pembentukan manusia yang ideal. Manusia ideal
adalah manusia yang sempurna akhlaqnya. Yang nampak dan sejalan
dengan misi kerasulan Nabi Muhammad saw, yaitu
menyempurnakan akhlaq yang mulia.

Agama islam adalah agama universal yang mengajarkan


kepada umat manusia mengenai berbagai aspek kehidupan baik
kehidupan yang sifatnya duniawi maupun yang sifatnya ukhrawi.
Salah satu ajaran Islam adalah mewajibkan kepada umatnya untuk
melaksanakan pendidikan, karena dengan pendidikan manusia dapat
memperoleh bekal kehidupan yang baik dan terarah.

Pendidikan islam merupakan seluruh totalitas dalam konteks


Islam inheren dengan konotasi istilah “tarbiyah, ta’lim, dan ta’dib”
yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah ini
mengandung makna yang mendalam menyangkut manusia dan
masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan
Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah-istilah itu pula
sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam: informal,
formal dan non formal.

B. Sejarah Brunei Darussalam


Brunei Darussalam merupakan negara kerajaan dengan
mayoritas penduduknya beragama Islam. Negara tersebut terletak di
bagian utara Pulau Kalimantan (Borneo) dan berbatasan dengan
Malaysia. Berdasarkan data statistik, penduduk Brunei Darussalam
hanya berjumlah 370 ribu orang. Sekitar 67 persen dari total
populasinya beragama Islam, Buddha 13 persen, Kristen 10 persen,
dan kepercayaan lainnya sekitar 10 persen.
Di lihat dari sejarahnya, Brunei adalah salah satu kerajaan
tertua di Asia Tenggara. Sebelum abad ke-16, Brunei memainkan
peranan penting dalam penyebaran Islam di Wilayah Kalimantan
dan Filipina. Sesudah merdeka pada tahun 1984, Brunei kembali
menunjukkan usaha serius dalam upaya penyebaran syiar Islam,
termasuk dalam suasana politik yang masih baru.
Di antara langkah-langkah yang diambil ialah mendirikan
lembaga-lembaga modern yang selaras dengan tuntutan Islam.
Sebagai negara yang menganut sistem hukum agama, Brunei
Darussalam menerapkan hukum syariah dalam perundangan negara.
Untuk mendorong dan menopang kualitas keagamaan masyarakat,
didirikan sejumlah pusat kajian Islam serta lembaga keuangan Islam.
Tak hanya dalam negeri, untuk menunjukkan semangat
kebersamaan dengan masyarakat Islam dan global, Brunei juga
terlibat aktif dalam berbagai forum resmi, baik di dunia Islam
maupun internasional.
Sama seperti Indonesia yang mayoritas penduduknya
menganut agama Islam dengan Mazhab Syafi’i, di Brunei juga
demikian. Konsep akidah yang dipegang adalah Ahlussunnah
waljamaah. Bahkan, sejak memproklamasikan diri sebagai negara
merdeka, Brunei telah memastikan konsep ”Melayu Islam Beraja”
sebagai falsafah negara dengan seorang sultan sebagai kepala
negaranya. Saat ini, Brunei Darussalam dipimpin oleh Sultan
Hassanal Bolkiah. Dan, Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam
tertua di Asia Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang
gemilang.
C. Sejarah Masuk dan Perkembangan Islam di Brunei Darussalam
Islam telah masuk di Brunei Darussalam diperkirakan pada
abad ke 13 Masehi, yaitu ketika Sultan Muhammad Shah pada tahun
1368 telah memeluk islam. Akan tetapi jauh sebelum itu, sebenarnya
terdapat bukti bahwa islam telah berada di Brunei Darussalam ini.
Misalnya dengan diketemukannya batu nisan seorang China yang
beragama Islam dengan catatan tahun 1264 Masehi, Namun pada
masa ini, Islam belum cukup berkembang secara meluas. Barulah
ketika Awang Khalak Betatar memeluk Islam dengan gelar Sultan
Muhammad Shah, islam mulai berkembang secara luas.Ada tiga
teori yang menyebutkan tentang munculnya kerajaan Brunei
Darussalam; Pertama, munculnya Kesultanan Melayu yaitu ketika
Malaka jatuh ketangan Portugis pada tahun 1511 Masehi. Kedua,
kesultanan Melayu Islam Brunei muncul tidak lama selepas jatuhnya
kerajaan Melaka kira-kira pada awal abad ke-15 Masehi. Ketiga,
kesultanan Melayu Islam Brunei muncul pada tahun 1371 Masehi
yaitu sebelum munculnya Kerajaan Islam Malaka.

Terlepas dari Teori tersebut, Brunei Darussalam adalah


sebuah Negara kecil dengan sisten monarichi yang memegang teguh
kebudayaan melayu. Merdeka secara penuh diperolehnya pada 1
Januari 1984. Luas wilayah Brunei modern adalah 5.765 Km2,
dengan jumlah penduduk 323.600 sebelum tahun 2000.

System politik yang berlaku di Brunei adalah monarchi


absolute, di mana kepala Negara juga menjadi kepala pemerintahan.
Karena dinegara ini tidak ada lembaga legislasi dan pelaksanaan
pemilu, maka boleh dikatakan tidak suburnya system demokrasi.
Perdana Menteri Brunei adalah Sultan Hasanah Bolkiah.

Negeri ini berpenduduk mayoritas muslim dipimpin oleh


Perdana Menteri sultan Hasanah Bolkiah. Sebagai Negara monarchi,
kepala Negara sekaligus pemimpin islam. Dengan kata lain, PM
sekaligus merangkap ketua lembaga keagamaan yang mengatur lalu
lintas kehidupan beragama dan dibantu oleh mufti. Sementara itu,
lembaga eksekutif terdiri dari PM dan dibantu oleh 12 kementrian.
D. Perkembangan Pendidikan Islam di Brunei Darussalam

Brunei Darussalam sebagai sebuah negara sudah barang tentu


akan memperhatikan sumber daya manusianya hal ini selalu
ditekankan oleh para menteri kabinet dalam setiap pidatonya tentang
tantangan mengelola perubahan dalam konteks pembangunan
nasional. Oleh karena itu pemerintah Brunei  meningkatkan
pengelolaan sumber daya manusia yang menurutnya terletak pada
pelatihan generasi muda. Bahasa Melayu dan Inggris memiliki
penekanan yang sama pada pendidikan dasar dan pelajaran diajarkan
dalam bahasa Inggris. Penekanan pada bahasa Inggris ini diimbangi
dengan pengajaran MIB (Melayu Islam Beraja atau Kerajaan Islam
Melayu), seperti ajaran agama Islam, yang merupakan program
pengajaran moral inti di sekolah. Pelajaran satu tahun dalam bidang
MIB terutama diwajibkan untuk mahasiswa . Sekolah-sekolah
sekunder bahasa Arab juga diajarkan sejak pada tahun 1970, dan
bagi siswa yang memenuhi syarat kemudian dikirim ke Al-Azhar
University di Kairo. Bruneib Religious Teachers College (sekolah
Guru Agama Brunei) yang didirikan pada tahun 1972, melatih dan
mempersiapkan guru-guru agama yang terampil

Pendidikan formal di Brunei dimulai tahun 1912 dengan


mulai dibukanya Sekolah Melayu di Bandar Brunei (Bandar Sri
Begawan sekarang) . Kemudian dikuti dengan pembukaan sekolah
lain tahun 1918 di wilayah Brunei-Muara, Kuala Belait dan Tutong
khusus untuk murid laki-laki berusia 7-14 tahun dengan kurikulum
pelajaran mencakup membaca dan menulis dalam bahasa Arab dan
Latin. Sebelumnya tahun 1916, masyarakat Tionghoa telah
mendirikan sekolah sendiri  di Bandar Sri Begawan . Baru pada
tahunn 1913 Sekolah Dasar Swasta pertama berbahasa Inggris
berdiri di Seria. Sampai dengan tahun 1941, jumlah sekolah di
Brunei mencapai 32 buah yang terdiri dari 24 sekolah Melayu, 3
sekolah swasta Inggris, 5 sekolah Cina dengan jumlah murid 1.714
orang dan 312 orang murid wanita.

Pada tahun 1966 sekolah Melayu pada tingkat pendidikan


menengah dibuka di Belait, Tahun 1984 kurikulum pendidikan
nasional mewajibkan para siswa untuk menguasai dwibahasa yaitu
bahasa Melayu dan bahasa Inggris, Puncaknya berupa berdirinya
Universiti Brunei Darussalam tahun 1985 sebagai lembaga tertinggi
di bidang pendidikan.

Prioritas utama pemerintah kerajaan Brunei dalam


pendidikan adalah menuju arah kemajuan dan pembangunan dan
pengembangan sumber daya manusia di era globalisasi, peningktan
sektor pendidikan termasuk pendidikan teknik dan kejuruan di mana
kurikulumnya selalu ditinjau ulang. Program pendidikan diarahkan
untuk menciptakan manusia yang berakhlak dan beragama dan
menguasai teknologi. Pemerintah telah menetapkan tiga bidang
utama dalam pendidikan yaitu : Sistem dwibahasa di semua sekolah,
Konsep melayu Beraja (MIB) dalam kurikulum sekolah dan
Peningkatan serta perkembangan sumber daya manusia termasuk
pendidikan vokasional (kejuruan).

E. Sistem Pendidikan Brunei Darussalam

Sistem pendidikan di Brunei memiliki banyak kesamaaan


sengan negara lainnya seperti Inggris, Malaysia, Singapura sebagai
sesama negara persemakmuran dan lain-lain. Sistem ini dikenal
dengan pola A7-3-2-2 yang melambangkan lamanya masa studi
untuk masing-masing tingkatan seperti : 7 tahun tingkat dasar, 3
tahun tingkat menengah pertama, 2 tahun tingkat atas dan 2 tahun
pra-universitas. Pemerintah mengutamakan penciptaan sumber daya
manusia yang berakhlak, beragama, dan menguasai teknologi.

Sistem pendidkan Islam telah mengalami perubahan yang


pada awalnya dilakukan secara pribadi oleh para ulama melalui
lembaga yang mereka miliki yang lebih bersifat tidak resmi atau
informal. Pendidikan Islam bagi orang Brunei ditujukan kepada
semua lapisan masyarakat tidak hanya untuk satu-satu  kelompok
masyarkat saja. Pendidikan tidak boleh hanya berpusat di Istana-
Istana atau di kediaman golongan elite saja , tetapi kini juga
bertempat di masjid-masjid, atau surau-surau, balai-balai ibadat,
pondok-pondok pengajaian agama Islam tidak terkecuali juga di
rumah-rumah guru-guru agama. Kampong Air adalah merupakan
pusat pelajaran agama. Pada tahun  1950an pendidikan Islam belum
memiliki kurikulum tersendiri dan tidak terikat dengan waktu ,
pengajian hanya bersifat perorangan, tenaga pengajar hanya
menerima ehsan dan pemberian sukarela dari pelajarnya, pelajar-
pelajar ini masih didominasi kaum lelaki.

Namun sekarang pendidikan agama lebih sistimatik, guru-


guru agama harus ditatar di sekolah agama yang dikenal. Pendidkan
agama Islam juga menjadi salah satu mata pelajaran yang diterapkan
di seluruh sekolah. Ajaran agama Islam merupakan program
pengajaran moral inti sekolah-sekolah di Brunei, dan tanpa
mengabaikan pelajaran lain termasuk bahasa Ingggris tetap menjadi
penekanan.

Pemerintah Brunei senantiasa berusaha keras untuk


memulihkan nafas keislaman dalam suasana politik yang baru. Di
antara langkah-langkah yang diambil adalah mendirikan lembaga-
lembaga moderen yang selaras dengan tuntutan Islam. Disamping
menerapkan hukum syariah dalam pandangan negara. Didirikan pula
Pusat Kajian Islam serta lembaga keuangan Islam.1

F. Kebijakan Brunei Darussalam di Bidang Pendidikan Agama


Baginda  merumuskan,  semua  objektif  di  dalam 
pendidikn ialah bagimelahirkan rakyat yang taatberagama  di  mana 

1
Abdul Halim El-Muhammady Dr., Pendidikan Islam;Falsafah,Disiplin dan Peranan
Pendidik, Dewan Pustaka Islam, (Selangor Darul Ehsan, 1991). Hal : 105
mereka  akan  menjadi  pelita ummah yang mempunyai fahaman dan
peganganyangbetul.Kearah  itu,  baginda  turut  berharap  supaya 
dikemaskinikan matapelajaran PengetahuanAgama  Islam  atau 
IslamiReligious Knowledge  (IRK) dalam persekolahan umum.

Sehubungan  dengan  itu,  baginda  percaya,  program 


pengembangan sumber  tenaga manusia dengan dana  sejumlah
$250  juta yang diluluskan baru-baru ini juga akan d apat melihat
aspek ini. Yakni, titah baginda,manusia  yang  dirancang  dan  akan 
lahir  daripada program tersebut ialah manusia Brunei yang berilmu,
mahir danberamalsalih.Baginda  menambah  titah,  semenjak
kerajaan  memperkenalkan sistempersekolahan  agama  hampir 
setengah  abad  yang  lalu,  rakyat  negara  ini  telah dapat 
mempelajari  ilmu-ilmu  agama  khasnya  Ibadat  dan  Al-Quran  dan
seterusnya perlaksanaanPelajaranDewasaAgama.Semenjak  itulah 
juga,  titah 
baginda, persekolahan agama telah berjayamencorakkan hidup  kita 
selaku  orang-orang  Islam  di  mana  daripadanya terpancar sinar
agama menyinari kehidupan ini.2

G. Perbandingan Antara Pendidikan Di Indonesia Dengan Brunei


1. Arah atau tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan di Indonesia adalah mewujudkan manusia


yang memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sedangkan
tujuan pendidikan Brunei Darussalam adalah terbentuknya manusia
yang berahlak dan beragama sertta menguasai tehnologi tinggi.

2. Jenjang Pendidikan

2
Abdul Raof Dalip,Ustaz, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Progressive Products Supply,
Selangor Darul Ehsan,1990), Hlm . 95.
Kita dapat melihat  adanya  perbedaan  sistem  yang
digunakan Brunei dan Indonesia antara lain pendidikan dasar Brunei
dimulai sejak Taman Kanak Kanak ketika anak berumur 5 tahun
sementara di Indonesia baru dimulai pada tingkat sekolah dasar
ketika anak berumur 6 tahun.

Pendidikan menengah pertama antara Brunei dan Indonesia


memiliki banyak kesamaan sedangkan pada tingkat menengah atas,
sistem pendidikan Brunei memberikan peluang bagi siswa
berprestasi memuaskan untuk dapat menyelesaikan pendidikannya
setahun lebih cepat dibandingkan dengan siswa berprestasi kurang.
Dengan menghemat waktu setahun memungkinkan pula siswa
berprestasi tersebut menyiapkan diri lebih cepat ke jenjang
perguruan tinggi. Dengan sistem di Indonesia sekarang ini dapat
disamakan dengan siswa unggul yang lompat kelas.

3. Kurikulum

Ternyata kedua negara ini memasukkan mata pelajaran


Agama dalam kurikulum. Materi agama harus ada di setiap jenjang
pendidikan. Di sinilah letak bedanya negara Islam dan non Islam,
pelajaran agama di negara Islam lebih ditekankan agar pendidikan
itu membentuk manusia yang berahlak, bermoral dan berkepribadin
luhur.3

3
Tirtaharja, Umar, Pengantar Pendidikan . (Jakarta: PT. Rinika Cipta . 2005), Hlm : 58
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN
1. Brunei Darussalam merupakan negara kerajaan dengan mayoritas
penduduknya beragama Islam. Negara tersebut terletak di bagian utara
Pulau Kalimantan (Borneo) dan berbatasan dengan Malaysia. Di antara
langkah-langkah yang diambil ialah mendirikan lembaga-lembaga
modern yang selaras dengan tuntutan Islam. Sebagai negara yang
menganut sistem hukum agama, Brunei Darussalam menerapkan hukum
syariah dalam perundangan negara. Tak hanya dalam negeri, untuk
menunjukkan semangat kebersamaan dengan masyarakat Islam dan
global, Brunei juga terlibat aktif dalam berbagai forum resmi, baik di
dunia Islam maupun internasional.Sama seperti Indonesia yang
mayoritas penduduknya menganut agama Islam dengan Mazhab Syafi’i,
di Brunei juga demikian. Konsep akidah yang dipegang adalah
Ahlussunnah waljamaah. Bahkan, sejak memproklamasikan diri sebagai
negara merdeka, Brunei telah memastikan konsep ”Melayu Islam
Beraja” sebagai falsafah negara dengan seorang sultan sebagai kepala
negaranya. Saat ini, Brunei Darussalam dipimpin oleh Sultan Hassanal
Bolkiah. Dan, Brunei merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Asia
Tenggara dengan latar belakang sejarah Islam yang gemilang.
2. Perbandingan Antara Pendidikan Di Indonesia Dengan Brunei yaitu
Arah atau tujuan pendidikan,Jenjang Pendidikan dan Kurukulum.
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
,untuk itu penlis mengharapkan saran dan kritik yang sifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini dan semoga dapat bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim El-Muhammady.1991. Pendidikan Islam;Falsafah,Disiplin dan


Peranan Pendidik, Dewan Pustaka Islam, Selangor Darul Ehsan.

Abdul Raof Dalip.1990. Asas-Asas Pendidikan Islam. Progressive Products


Supply. Selangor Darul Ehsan.

Tirtaharja, Umar. 2005. Pengantar Pendidikan . Jakarta: PT. Rinika Cipta.

Anda mungkin juga menyukai