Selain itu kita juga wajib bersyukur akan nikmat nikmat Allah yang lain. Seperti nikmat badan yang senantiasa
sehat, pikiran yang selalu bahagia, kemudahan kemudahan dan kecukupan. Sehingga nikmat-nikmat ini harus
kita syukuri dengan sebaik-baiknya.
Contoh seorang yang mensyukuri nikmat adalah menggunakan kesehatan dengan hal-hal yang positif
menggunakan pikiran untuk berdzikir kepada Allah dan memikirkan kebesaran Allah.
Selain itu juga menggunakan waktu luang yang diberikan oleh Allah untuk hal-hal kebaikan seperti shalat,
mengaji, belajar.
TAWADHU’
Tawadhu’ merupakan salah satu dari sifat akhlak mahmudah / karimah yaitu sikap
yang memposisikan dirinya lebih rendah daripada orang lain dan tidak
merendahkan dirinya.
Tawadhu ini merupakan sifat yang sangat mulia yang dibutuhkan latihan untuk
menata hati supaya bisa memuliakan orang lain lebih mulia daripada diri kita
sendiri. Atau dengan kata lain tawadhu adalah tidak sombong dan tidak rendah diri.
Tawadhu memiliki keutamaan-keutamaan dan merupakan bentuk ketaatan
seseorang terhadap agamanya. Para ulama pun memberikan nasihat-nasihat tentang
tawaduk yang seyogianya dilaksanakan seorang muslim.
HAYA’ / PEMALU
Seorang muslim hendaknya memiliki sifat malu karena dengan sifat ini
seseorang tidak akan mudah untuk melakukan maksiat.
Dengan sifat ini seorang muslim tidak dengan mudah melakukan maksiat
kepada Allah seperti berbohong meninggalkan salat meninggalkan zakat dan
kewajiban-kewajiban yang lainnya.
Disamping itu seorang muslim yang mempunyai sifat hanya akan berbuat baik
kepada sesama manusia karena malu berbuat dosa kepada Allah Subhanahu Wa
Ta’ala.
Sifat pemalu sudah dicontohkan oleh Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam
dalam berumah tangga ataupun bersosial seperti yang diceritakan dalam Kitab
Maulid.
AMANAH
Amanah merupakan bagian penting dalam keimanan seseorang. Iya juga
merupakan salah satu dari sifat wajib yang dimiliki oleh para Rasulullah.
Amanah merupakan tanggung jawab yang diberikan oleh Allah kepada
manusia yang wajib untuk disampaikan ataupun diberikan oleh manusia
kepada manusia untuk disampaikan kepada yang berhak.
Dalam sebuah hadis diriwayatkan sebagai berikut:
ُان لِ َم ْن الَ َأ َمانَةَ لَهُ َوالَ ِدي َْن لِ َم ْن الَ َع ْه َد لَه
َ الَ ِإ ْي َم
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tidak ada agama bagi
orang
yang tidak memmegang janji.” (HR. Ahmad).
ZUHUD
Zuhud merupakan salah satu akhlakul karimah. Sifat ini merupakan salah satu
sifat yang disenangi oleh Allah subhanahu wa ta’ala.
Banyak yang salah pengertian mengenai definisi zuhud ataupun implementasi
zuhud pada kehidupan seseorang.
Zuhud merupakan sifat yang tidak bergantung kepada harta benda duniawi
dengan demikian seseorang tidak merasa bangga ketika memiliki harta yang
melimpah keanehan tersebut berasal dari Karunia Allah subhanahu wa ta’ala.
Begitu pula Ketika Ia dalam keadaan Miskin Harta dia tidak akan bersedih hati
karena tidak memiliki harta.
TAWAKKAL
Tawakal secara bahasa berasal dari bahasa Arab yang mempunyai arti
mewakilkan atau menyerahkan.
Seperti ucapan seorang wali ketika menyerahkan anak perempuannya kepada
penghulu untuk dinikahkan, itu dinamakan tawakal atau mewakilkan.
Dalam agama Islam tawakal biasanya disebut ketika seorang muslim
menyerahkan semua urusan ataupun permasalahannya kepada Allah ketika dia
ditimpa suatu ujian atau musibah.
Tawakal juga merupakan bentuk keimanan seseorang kepada Allah karena
mewakilkan harus diberikan kepada orang yang dipercaya.
Sehingga dengan tawakal seorang muslim benar-benar percaya bahwa Allah
Subhanahu Wa Ta’ala adalah Tuhan yang berkuasa.
IKHLAS
• Riya’ adalah sifat ingin dilihat manusia akan amal baiknya sehingga mereka
akan memujinya dan agar ia dipandang tinggi derajatnya diantara mereka.
Sifat ini sangat rentan menyerang hati manusia yang gila hormat dan jabatan.
KUFUR NIKMAT
Kafir salah satu artinya adalah tertutup, dari cahaya, ada
pula kafir yang artinya petani, petani itu menimbun
menutupi biji dengan tanah.
Ada juga kata kafir yang di dalamnya berarti kufur nikmat.
Disini yang akan saya tekankan adalah bahwa dalam
pembahasan kali ini saya tidak menyebutkan kata kafir
disini keluar dari Islam, karena seorang yang kufur nikmat
tidak lantas dikatakan keluar dari Islam.
Demikian pembahasan kali ini mengenai pengertian akhlakul mahmudah dan
akhlakul madzmumah beserta dengan macam-macamnya.
Semoga apa yang kita bahas pada kesempatan kali ini memberikan
manfaat.Dan kita diberi hidayat untuk senantasa melakukan akhlak-akhlak
yang baik dan terhindar dari akhlak yang buruk.