BAHASA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
IKIP PGRI SAMARINDA
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Masyni, M.Pd
KONTRAK PERKULIAHAN
IDENTITAS MATA KULIAH
Nama Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
Kode Mata Kuliah/SKS : MKU 62103 /2 SKS
Pengajar : Dr. Hj. Masyni, S.Pd,.M.Pd
Semester : II (Dua)
Hari Pertemuan/Jam : Selasa/16.30-18.00 Wita
TUGAS-TUGAS
Bentuk kegiatan tugas perkuliahan meliputi dua bentuk yakni:
1. Tugas perseorangan
a. Makalah. Pembagian tema sesuai dengan materi pokok
perkuliahan. Tema dibagi secara acak kepada masing-
masing mahasiswa.
b. Presentasi. Presentasi diperlukan untuk menguji
pengetahuan mahasiswa terhadap makalah yang
ditulisnya. Presentasi dilakukan di dalam kelas.
Pendengar boleh mengajukan pertanyaan, kritik dan
saran kepada mahasiswa yang sedang melakukan
presentasi
2. Tugas kelompok
a. Analisis kasus. Analisis kasus yang dimaksud adalah
menganalisa persoalan-persoalan kontemporer yang
terkait dengan mata kuliah.
b. Diskusi. Diskusi diperlukan untuk melatih mahasiswa
aktif dalam menyampaikan pendapat. Tema diskusi
disesuaikan dengan pokok bahasan.
c. Presentasi. Presentasi ini bertujuan untuk melatih
mahasiswa mempertahankan gagasannya secara
kelompok di depan orang lain.
KRITERIA PENILAIAN
No Kegiatan Bobot
1 Partisipasi dan 5 %
kehadiran
2 Presentasi dan diskusi 5 %
3 Tugas-tugas 10 %
4 Ujian tengah semester 15 %
1
5 Ujian tengah semester 15 %
2
6 Ujian akhir semester 50 %
Jumlah 100 %
Konversi nilai dari angka ke huruf adalah sebagai berikut:
Nilai
No Huruf Bobot Keterangan
angka
2. 70 - 79 B 3,00 Lulus
3. 60 - 69 C 2,00 Lulus
Serba salah.....
DEFENSIF PEMBELAJAR
Menyenangkan
Memandirikan
KOMITMEN :
Keyakinan, Mencitai,
Opitimis, Bahagia :
BERPROFESI SBG
DOSEN
Menjaga
Niat…
TUJUAN UMUM DAN KHUSUS
KULIAH BAHASA INDONESIA
TUJUAN UMUM
Agar para mahasiswa memiliki sikap bahasa yang positif
terhadap bahasa Indonesia
TUJUAN KHUSUS
Agar para mahasiswa terampil menggunakan Bahasa
Indonesia dengan baik dan benar secara lisan dan terutama
secara tertulis
PERKEMBANGAN BAHASA
INDONESIA
DAN PETUNJUK PERKEMBANGAN
1. BAHASA INDONESIA BERASAL DARI BAHASA MELAYU
a. Lingua franca (komunikasi antarsuku)
b. Alat komunikasi perdagangang tempo dulu
1. Bahasa Nasional
Tercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda
1928 fungsi sebagai bahasa nasional:
a. Lambang kebanggaan bangsa.
b. Lambang identitas nasional.
c. Alat penghubung antarwarga.
d. Alat penyatuan suku bangsa.
Lanjutan…
2. Sebagai bahasa Negara
Tercantum di dalam UUD 1945 Bab XV, pasal
36) fungsi sebagai bahasa negara:
a. Bahasa resmi kenegaraan.
b. Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan.
c. Alat perhubungan perencanaan dan pelaksaan
pembangunan.
d. Alat pengembangan kebudayaan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
RAGAM BAHASA INDONESIA
1. TULIS
* Terikat struktur dan ejaan.
* Ragam tulis lebih pada pengembangan.
akademik dan ilmiah
2. LISAN (Retorika)
* Menghendaki orang lain sebagai lawan bicara
* Membutuhkan mimik, gerak, pandangan,
dan intonasi
3. BAKU
* Ditulis untuk kepentingan komunikasi tulis.
* Diakui sebagai bahasa resmi (KBBI)
CABANG ILMU BAHASA
FONOLOGI : Berkaitan dengan bunyi bahasa
R. MEKAR ISMAYANI,
M.PD.
Proses menulis
Penyusu Peninja
Prapenuli Pengedi
san nan uan tan Berbagi
draft ulang
• Menentuk
an topik Menyempu
(kemanfaata Menulis Menyempu Publikasi
rna-kan
n, gagasan rna-kan isi
kemenarika gagasan
n, Menyempur
kelayakan), na-kan
• tujuan, bentuk
• bentuk (teknis)
tulisan
• pembaca
Perbaikan
Prapenulisan Penulisan
penulisan
= bersifat keilmuan: rasional,
Isi objektif, tidak memihak; apa
Karya adanya
Ilmiah Bahas
= baku
a
Otak
Otak Menul
kana
kiri is n
logika emosi
Membuat
perencanaan, Semangat,
menggunakan tata spontanitas, warna
bahasa, melakukan emosi, imajinasi,
penyuntingan, gairah, nuansa
penulisan kembali, unsur baru, corak
penelitian tanda kegembiraan
baca
Jenis
Karya
Ilmiah
Karya ilmiah
populer
Sistematika Penulisan Laporan
Penelitian
KOVER
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA/TEORI LANDASAN
2.1 ...........
2.2 ...........
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL
PENELITIAN
BAB 5 PENUTUP
5.1 SIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Sistematika Penulisan Makalah
KOVER
KATA PENGANTAR (Garis besar isi)
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
(batasan istilah, pentingnya judul/topik, sudut
pandang)
BAB II PERMASALAHAN
(latar belakang masalah, rumusan masalah,
faktor pendukung, faktor penghambat)
BAB III PEMBAHASAN
(masalah, cara pemecahan masalah)
BAB IV PENUTUP
(simpulan, saran)
DAFTAR PUSTAKA
*Makalah ditulis tangan atau ditik, memuat ± 1000-2000
kata
Sistematika Penulisan Artikel Jurnal Ilmiah
9. Memisahkan anak kalimat dan induk kalimat jika anak kalimat berada di
depan
cth: Ketika hujan deras, semua buruh berteduh di tepi bangunan.
2. Menulis data
cth: hari, tanggal: Senin, 21 Maret 2011
tempat : Lab. Bahasa
2. membuat perincian
cth: Faktor pendidikan menyangkut masalah
(a) sarana, (b) pendidik, dan (c) peserta didik
2. mengapit judul
cth: Kami sudah menonton “Sang Pemimpi”.
Kalian sudah membaca buku “Pedoman Umum EYD”?
4. mengapit julukan
cth: Ia disebut sebagai pendekar “Si Pitung” dari Betawi.
J. Tanda garis miring (/)
1. Menulis nomor surat pada surat resmi
cth: No. :3/UR/007/03/2011
2. Mengganti kata dan, atau, atau tiap
cth: mahasiswa/mahasiswi, Bapak/Ibu
Rp 500,00/lembar
PERTEMUAN KE-3:
HURUF, HURUF KAPITAL, DAN HURUF
A. Huruf
1. Huruf Vokal : a, i, u, e, o
2. Huruf Konsonan: b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, z
3. Huruf Diftong:
a. ai, au, oi (diftong huruf vokal)
di awal : aula, ain
di tengah : syaitan, saudara, boikot
di akhir : pandai, harimau, amboi
b. kh, ng, ny, sy (diftong huruf konsonan)
di awal : khusus, ngilu, nyata, syarat
di tengah : akhir, bangun, hanyut, isyarat
di akhir : tarikh, senang
B. Pemenggalan Kata
1. Pemenggalan pada kata dasar
a. jika ada vokal berurutan
cth: au-la, sau-dara,
b. jika ada huruf vokal dan konsonan di tengah
cth: ba-pak, de-ngan, mu-ta-khir
5. Menulis nama jabatan (jika diikuti nama orang dan tempat menjabat)
Cth: Presiden Indonesia, Gubernur Sulawesi Selatan
Lanjutan…
6. Menulis nama orang
cth: Usman Hanafi
15.Menulis singkatan
cth: KPK, BNN
Singkatan dan Akronim
1. Singkatan (gelar, instansi, umum, lambang)
cth: (S.H.), (PT), ((s.d.), (d.a.), (dsb.), (Yth.), (dst.)), (H2O)
2. Akronim: gabungan deret huruf awal yang dapat dibaca seperti kata
a. akronim nama diri
cth: ABRI (Akademi Bersenjata Republik Indonesia)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
b. akronim nama diri berupa gabungan suku kata
cth: Bapenas (Badan Perencana Pembangunan Nasional)
Iwapi (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia)
c. akronim nama diri berupa gabungan huruf
cth: pemilu (pemilihan umum), rudal (peluru kendali)
tilang (bukti pelanggaran)
D. Huruf Miring
1. Menulis nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip
cth: buku Cermat Berbahasa Indonesia
majalah Tempo
harian Kompas
Imbuhan peN:
pen: penulis, penolong
pem: pembajak, pemukul, pembasmi
peng: penghasil, pengawal, penghalus
peny: penyapu, penyabar, penyesalan
penge: pengebor, pengecat, pengebom
Pengembangan Imbuhan
Gabungan imbuhan di-i
di + tempat (dipisah) di + ungkapan/idiom (digabung)
di meja dimejahijaukan
di rumah dirumahkan
di Indonesia diindonesiakan
di dalam didalami
di belakang dibelakangi
di + tempat (dipisah) di + kerja (digabung)
di jalan dijalankan
di kantor diambil
di sungai dibuang
Makna Imbuhan MeN-
1. Suatu perbuatan aktif: mencetak, menulis,
memukul,
membaca, merundingkan
2. Menjadi seperti: melebar, meluas, mengecil,
menyempit, membatu, menguning,
3. Menuju ke : menepi, melaut, mendarat
4. Berlaku seperti: mengabdi, membujang
5. Berfungsi sebagai/ menyerupai: menyupir,
membukit, menyemut
Makna Imbuhan MeN-
6. Menyatakan keadaan: mengantuk,
menyendiri
7. Membuat gulai : menggulai
8. Mengeluarkan bunyi: mengeong, meraung
9. Mencari/mengumpulkan: mendamar,
merumput, merotan
10. Makan/ minum: menyatai, mengopi,
Proses Peluluhan
Pada awalan meN dan peN dapat mengalami proses peluluhan
jika kedua imbuhan tersebut bertemu dengan kata yang
berawalan huruf (K, T, S, P) cth: pukul, kurang, satu, tunjuk
Jadi: me+ tunjuk= menunjuk, me+kurang= mengurang
me+ pukul= memukul, me+satu = menyatu
1. ah: alamiah,
2. man: seniman, budiman
3. wan: karyawan, wisudawan, jutawan,
dermawan,
4. wati: karyawati, wisudawati, santriwati,
5. pra: pramusim, prasejarah, pranikah,
Lanjutan…
Bahasa Arab
1. at: muslimat 4. in: muslimin
2. if: sportif 5. al: musikal
3. ik: heroik
Imbuhan Daerah
1. tuna: tunawisma, tunawicara, tunakarya
2. pasca: pascapanen, pascabencana,
pascabanjir
3. nara: narasumber, narapidana
4. swa: swamitra, swalayan, swadaya
5. sapta: saptamarga
6. catur: caturwulan,
7. dasa: dasawarsa,
Kata dan Kalimat
Kata sebagai unsur pembentuk kata memiliki berbagai jenis fungsi dan
makna untuk membentuk kalimat.
Jenis kata:
1. Kata benda
2. Kata sifat
3. Kata kerja
4. Kata nominal
5. Kata keterangan
6. Kata ulang
7. Kata depan
8. Kata majemuk
Gabungan Kata Frasa
Frasa: gabungan kata yang menduduki satu fungsi atau unsur dalam
kalimat
Jenis Frasa:
1. Frasa Eksosentrik: frasa yang terdiri dari gabungan kata dasar dan kata
depan (preposisi)
cth: di kebun, ke pasar, dari kampus, pada malam
2. Frasa Endosenstrik: frasa yang terdiri dari unsur yang tidak dapat
disubtisusikan oleh unsur lain
- frasa koordinatif: frasa yang unsurnya tidak dapat diganti oleh unsur
lain dan hanya dapat disisipi oleh unsur (dan) atau (atau)
- frasa atributif: frasa yang terdiri dari unsur inti dan tambahan (atribut)
- frasa apositif: frasa yang berupa istilah dan tidak bisa digantikan
dengan unsur lain
Gabungan Kata (bukan Frasa)
1. Gabungan kata (kata majemuk)
cth: duta besar, kambing hitam, kereta api, kelinci
percobaan, orang tua, tangan kanan, memeras keringat,
banting tulang
Jenis Klausa:
1. Klausa atasan/inti: induk kalimat
2. Klausa bawahan/: anak kalimat
Kalimat
1. Kalimat Tunggal
Kalimat yang memiliki satu inti kalimat
(klausa)
contoh:
Kami selalu menunggu hujan emas
setiap hari.
Kami berlibur ke Paris.
Lanjutan…
1. Kalimat Majemuk
kalimat yang memiliki unsur klausa atau inti
kalimat lebih dari satu.
Cth: Ia tidak sekolah karena ia sakit
Kami tetap berangkat walaupun hari ini hujan lebat.
Mereka tetap akan mendaki gunung meskipun di
antara mereka ada yang tidak dapat ikut.
Lanjutan…
Baik … maupun
Baik siswa maupun guru semua harap menuju
ke aula untuk menyaksikan pementasan
drama dari siswa kelas IX.
Antara … dengan/dan
Antara persepakbolaan Indonesia
dengan Amerika latin memiliki tipe
dan gaya permainan yang sama
karena sebagian pemain asing di
Indonesia berasal dari Amerika
latin.
Kalimat Aktif dan Pasif
Kalimat Aktif: melakukan aktivitas
Contoh Kalimat aktif:
1. Para mahasiswa sedang
mengumpulkan koin untuk presiden.
Bab I. Pendahuluan
- Latar Belakang (alasan penulisan)
- Identifikasi Masalah (spesifikasi masalah)
- Rumusan Masalah (masalah yang akan dikaji)
- Pembatasan Masalah (batasan masalah)
- Tujuan Penulisan (maksud penulisan)
- Hipotesis penelitian (dugaan sementara)
Lanjutan format skripsi
Bab II. Landasan Teori
(Berisi argumen yang diperkuat oleh teori yang berhubungan dengan topik
yang dibahas)
Bab IV Pembahasan
- Deskripsi data hasil penelitian
- Pengolahan data (teknik analisis data)
- Pembahasan
- Implikasi penelitian (implementasi hasil kajian)
- Pengujian hipotesis (pembuktian hipotesis)
Format penulisan karya ilmiah
Halaman pengesahan.
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Abstrak.
(2) Bagian Pokok/Utama:
Pendahuluan (Latar belakang dan permasalahan)
Kerangka teoritik dan pengajuan hipotesis (jika
diperlukan), Tinjauan Pustaka
Metode Penelitian
Hasil penelitian, pengujian hipotesis, dan
pembahasan
Simpulan, implikasi, dan saran.
(3) Bagian Akhir:
Daftar Pustaka (Kepustakaan)
Lampiran-lampiran.
• Jika karya ilmiah yang berupa skripsi, tesis,
dan disertasi tersebut akan disajikan dalam
majalah ilmiah, karya ilmiah tersebut harus
diubah dalam bentuk makalah dan
disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku
pada majalah yang akan memuatnya.
Komponen-komponen penting yang ada dalam
sebuah makalah dapat dikemukakan secara runtut
sebagai berikut.
(1)Bagian Awal:
• Halaman judul (berisi judul makalah & nama
penulis)
(2)Bagian Pokok/Utama:
• Judul makalah
• Nama Penulis dan institusinya
• Abstrak
• Pendahuluan
• Tinjauan pustaka /Dasar Teori (jika perlu)
• Metode Penelitian
• Hasil dan Pembahasan
• Simpulan dan Saran
(3)Bagian Akhir:
• Buku Rujukan (sumber)
• lampiran (jika perlu)
Karya Ilmiah Populer
• Menurut Gie (1992:105), karya (karangan) ilmiah populer
merupakan salah satu ragam karangan faktawi. Atas dasar
hal tersebut, berarti bahwa karya ilmiah populer identik
dengan karya ilmiah. Dengan demikian, ciri-ciri karya ilmiah
berlaku pula bagi karya ilmiah populer, yaitu menyajikan
fakta-fakta secara cermat, jujur, objektif, netral, sistematik,
dan logis, serta pemaparannya secara ringkas, jelas, tegas,
dan tepat. Disamping itu, permasalahan yang dikemukakan
senantiasa berkaitan dengan topik-topik keilmuan, topik-
topik kronologis, atau gabungan antara kedua hal tersebut.
Atas dasar hal tersebut, berarti bahwa karya ilmiah populer
bukan semata-mata tulisan informatif, melainkan tulisan
atas dasar fakta yang disajikan secara ilmiah.
• Aspek lain yang membedakan karya ilmiah
populer itu dengan karya ilmiah pada umumnya
adalah bentuk penyusunan dan jangkauan
pembacanya. Bentuk penyusunan karya ilmiah
populer tidak terikat oleh pola dan ketentuan
yang berlaku pada masyarakat ilmuwan. Bentuk
karya ilmiah populer tidak perlu menyebutkan
bagian-bagiannya dengan penomoran secara
eksplisit, tidak perlu menggunakan sistem
penulisan sumber referensi atau catatan kaki, dan
susunan karya ilmiah populer tidak perlu pula
memuat lampiran data pembuktian.
• Jangkauan pembaca karya ilmiah populer
adalah masyarakat umum atau khalayak
ramai, bukan terbatas pada golongan ilmuwan
atau kaum cendekiawan tertentu. Karya ilmiah
populer ditujukan kepada setiap orang yang
berminat membaca guna menambah
pengetahuan tentang aspek-aspek ilmu dan
teknologi, meskipun hanya secara global dan
sederhana
• Berdasarkan bentuk penyajiannya, karya
ilmiah populer dapat digolongkan menjadi
beberapa jenis, yaitu (1) tajuk rencana
(editorial), (2) esai (artikel), (3) pikiran
pembaca, dan (4) ulasan (berita, ekonomi,
politik, buku, dll)
Tajuk Rencana
• Tajuk rencana adalah induk artikel yang berfungsi sebagai
pengantar segala berita/isi surat kabar atau majalah
(Natawidjaja, 1986:113). Pada umumnya, tajuk rencana
berisi pesan pimpinan surat kabar/majalah, sikap editor, atau
sambutan atas sesuatu hal yang istimewa yang ada/terjadi
pada saat surat kabar/majalah itu terbit. Tajuk rencana
biasanya ditempatkan pada kolom 1 dan 2 dalam halaman
pertama atau kedua. Panjangnya sekitar delapan paragraf
atau kurang lebih 20 sampai 35 kalimat. Istilah lain dari tajuk
rencana yang sering digunakan dalam surat kabar atau
majalah, antara lain editorial, induk berita, induk opini,
pesan redaksi, mahkota berita, dan sepatah kata redaksi.
Esai
• Esai adalah bentuk karya ilmiah populer yang berisi
kupasan terhadap suatu masalah, baik persoalan
yang berkaitan dengan ilmu, teknologi, maupun
seni. Bagian-bagian penting yang perlu ada dalam
sebuah esai adalah permasalahan, kajian dan
pemecahan masalah, dan simpulan. Selain harus
disusun secara objektif, sistematis dan logis, esai
harus dikemukakan dengan bahasa yang lugas,
ringkas, jelas, dan sederhana agar permasalahan
yang dibahas dapat dipahami oleh semua lapisan
pembaca.
Pemikiran Pembaca
• Pikiran pembaca yaitu tulisan yang berisi pendapat
(opini) atau gagasan tentang suatu peristiwa atau
masalah yang muncul di masyarakat. Gagasan tersebut
dapat berupa usulan, saran atau pemecahan masalah
yang ditujukan kepada pihak lain (pemerintah,
lembaga, organisasi, atau seseorang). Pikiran pembaca
juga disusun berdasarkan fakta dan dikemukakan
secara sistematis, logis, objektif, lugas, singkat, dan
sederhana. Bentuk pikiran pembaca biasanya lebih
ringkas dan pendek bila dibandingkan dengan bentuk
karya ilmiah populer yang lain.
Ulasan
• Ulasan merupakan bentuk karya ilmiah populer yang
berisi komentar terhadap suatu pendapat/gagasan orang
lain, peristiwa, esai, artikel berita, buku, dll. Ulasan
disusun atas dasar data yang objektif. Dalam ulasan lebih
ditekankan pada komentar terhadap hal-hal yang
istimewa dan positif. Namun demikian, hal-hal yang
kurang istimewa atau hal-hal yang menunjukkan
kelemahan pun perlu dikemukakan agar orang lain atau
pihak yang terkait dapat mengambil hikmah atau
manfaatnya untuk memperbaikinya. Dilihat dari isinya,
ulasan itu beraneka ragam, antara lain ulasan berita,
ulasan peristiwa, ulasan buku, dan sebagainya.
A. Bahan dan Ukuran Kertas
Bahan dan ukuran kertas yang dipakai dalam
sebuah karya ilmiah adalah sebagai berikut:
1. Ukuran kertas: A4 (21 x 29,7 cm).
2. Jenis kertas: HVS 80 gram.
3. Kertas doorslag berwarna (sesuai dengan
warna yang telah ditentukan) dengan
lambang Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta .
B. Pengetikan
Ketentuan-ketentuan dalam pengetikan sebuah
karya ilmiah dirinci sbb :
1. Menggunakan software pengolah kata dengan
flatform Windows, seperti MS Word, Excel, dan
lain-lain.
2. Jenis huruf yang digunakan adalah Times New
Roman dengan ukuran 12 kecuali untuk:
a. Halaman judul sampul/luar (hard cover)
dan halaman judul dalam (soft cover), yang
menggunakan huruf tegak (kecuali istilah
asing) dan dicetak tebal (bold) dengan
ukuran font mulai 12 sampai 16
(disesuaikan dengan panjang judul,
b.Catatan kaki (footnotes), yang
menggunakan font ukuran 10.
3. Huruf tebal (bold) digunakan untuk judul dan sub-judul (sub-
bab, sub sub-bab), memberi penekanan, pembedaan, dan
aejenisnya.
4...
. Huruf miring (italic) digunakan untuk istilah dalam bahasa asing atau
bahasa daerah, memberi penekanan, pembedaan (termasuk
pembedaan sub-judul yang hirarkhinya tidak se ingkat), dan sejenisnya.
Judul sub sub-sub-bab dibuat dengan mengkombinasikan huruf miring
dan huruf tebal (italic-bold atau bold-italic). Judul sub sub-sub-sub-bab
dan seterusnya dibuat dengan huruf miring biasa (italic).
6. Sela ketukan (indensi) selebar 1 cm. Indensi Tab dipakai pada baris
pertama alinea baru. Indensi gantung digunakan untuk daftar pustaka.
Spasi bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir:
a. Bagian awal dari karya ilmiah termasuk di
dalamnya adalah halaman judul, halaman
pengesahan, halaman pernyataan, abstrakkata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar
dan daftar lampiran. Spasi yang digunakan adalah:
1) Pernyataan ditulis dengan spasi tunggal (lihat
Lampiran).
2) Pengantar ditulis dengan spasi satu setengah
3) Abstrak, antara 150-250 kata (dalam satu
halaman) ditulis dengan menggunakan spasi
tunggal (lihat Lampiran).
4) Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar
Lampiran disusun dengan menggunakan spasi
tunggal (lihat Lampiran).
5) Lainnya, lihat Lampiran.
b. Bagian isi karya ilmiah meliputi Bab I sampai BAB V,
disusun dengan menggunakan spasi satu setengah
c. Bagian akhir karya ilmiah terdiri dari Daftar
Pustaka, yang daftar referensinya memakai spasi
tunggal dan indensi gantung (jarak antar referensi
dengan satu setengah), dan Lampiran yang ditulis
dengan spasi satu setengah atau disesuaikan dengan
bentuk/jenis lampiran
6. Judul karya ilmiah, bab, sub bab, dan lain sebagainya:
a. Judul karya ilmiah dan bab, diketik dengan huruf
besar/kapital, dicetak tebal, tanpa singkatan (kecuali yang
berlaku umum seperti PT., CV.), posisinya di tengah halaman,
dan tanpa diakhiri tanda titik. Perkecualiannya adalah judul
pada halaman Persetujuan Seminar dan Pengesahan Skripsi
(dengan huruf biasa, dicetak tebal).
e. Judul sub sub-sub-sub bab dimulai dengan angka 1), 2), 3) dst.
(tanpa titik), dan judul sub sub-sub-sub-sub bab dimulai dengan
huruf a), b), c) dst. (tanpa titik). Huruf pertama setiap kata
dimulai dengan huruf besar (Title Case) kecuali kata penghubung
dan kata depan, tanpa diakhiri titik. Judul sub sub-sub-sub-bab
dan sub subsub- sub-sub-bab dicetak dengan huruf miring (italic).
f. Penulisan headings hierarchy (sub-judul)
g. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
tentang perbedaan keduanya (headings hierarchy
dan points/items hierarchy) dalam sebuah
teks/tulisan, lihat contohnya pada Lampiran.
h. Sepanjang memungkinkan, hindari penggunaan
hirarkhi sub-judul (headings hierarchy) yang
terlalu banyak tingkatannya (sub sub-subsub- bab
dan seterusnya). Hal ini bisa dilakukan dengan
memanfaatkan penggunaan rincian poin-poin
atau item-item (points/items hierarchy).
7. Bilangan dan satuan:
a. Bilangan diketik dengan angka kecuali
bilangan yang terletak pada awal kalimat yang
harus dieja.
Contoh:
Umur mesin 10 tahun.
Sepuluh perusahaan besar… dan seterusnya.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma
(contoh: Rp1.150,25)
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi
tanpa tanda titik (kg, cm, dan lain-lain)
C. Penomoran Halaman
Ketentuan-ketentuan dalam penomoran halaman, seperti halaman awal,
halaman judul bab, halaman teks utama, dan lain sebagainya, adalah sbb :
1. Bagian awal karya ilmiah (halaman judul, halaman pengesahan, halaman
pernyataan, abstrak, riwayat hidup, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran) diberi nomor halaman dengan
angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) dan ditempatkan di tengah
bagian bawah. Halaman judul tidak diberi nomor, tetapi tetap dihitung.
2. Mulai dari BAB I sampai dengan halaman terakhir pada Daftar Pustaka
diberi nomor halaman dengan angka latin (1, 2, 3, dan seterusnya).
Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas, kecuali bab baru
yang diisi nomor halaman di tengah bawah.
3. Data yang mendukung penelitian disajikan dalam lampiran yang
disajikan menurut kelompoknya tanpa diberi nomor halaman. Contoh:
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
Lampiran 2. Peta Desa Mahak Baru
D. Tabel dan Gambar
Pembuatan dan penomoran Tabel dan Gambar mengikuti
ketentuanketentuan sebagai berikut:
1. Tabel
a. Tabel dalam bagian isi karya ilmiah berisi ringkasan data-data
penelitian yang penting. Data lengkapnya dapat disajikan pada
Lampiran.
b. Tabel disajikan di tengah, simetris/sejajar dengan batas tepi kiri
dan kanan pengetikan.
c. Kolom-kolom disusun dengan rapi sehingga mudah dibaca.
d. Jarak antara baris dalam tabel adalah satu spasi.
e. Garis batas tabel tidak melampaui batas tepi kertas.
f. Kolom tabel diletakkan sejajar dengan panjang kertas.
g. Tabel boleh diletakkan di tengah halaman di antara baris-baris
teks. Dalam hal ini jarak tabel dan kalimat di bawahnya adalah
dua spasi.
h. Di atas garis batas tabel dituliskan nomor dan judul
tabel, dengan ketentuan:
1) Jika judul tabel terdiri dari dua baris atau lebih, maka
spasi yang digunakan adalah satu spasi. Baris terakhir
judul terletak dua spasi di atas garis batas atas tabel.
2) Nomor tabel terletak dua spasi di bawah baris
terakhir teks.
Nomor tabel terdiri dari dua bagian, bagian pertama
menunjukkan nomor bab tempat tabel itu dimuat,
dan bagian kedua menunjukkan nomor urut tabel
pada bab itu.
Contoh: Tabel 2.5 menunjukkan bahwa tabel itu ada
di BAB II dan tabel urutan kelima pada bab itu.
i. Tabel yang memerlukan kertas yang lebih
besar dari halaman naskah dapat diizinkan,
tetapi sebaiknya hanya tabel yang jika dilipat
satu kali sudah mencapai ukuran halaman
naskah yang dimasukkan dalam teks.
j. Dalam setiap tabel tentang data, di bawah
tabel tersebut harus dicantumkan sumbernya
dengan ukuran huruf (font) 10 dengan spasi
tunggal (lihat Lampiran).
2. Gambar
a. Yang dimaksud dengan gambar adalah bagan,
grafik, peta, diagram, atau foto.
b. Garis batas gambar diletakkan sedemikian rupa
sehingga garis batas tersebut tidak melampaui
batas tepi kertas.
c. Untuk gambar besar, ukurannya diatur agar sejajar
dengan batas tepi kiri dan kanan pengetikan;
sedangkan untuk gambar kecil yang tampilannya
menjadi kurang bagus kalau diperbesar, atur
ukuran dan posisinya agar simetris dengan batas
tepi halaman (tidak sejajar, tapi jarak ke tepi kiri
dan kanan sama).
d. Di atas gambar disajikan nomor dan judul gambar,
dengan ketentuan:
1) Jika judul gambar terdiri dari dua baris atau lebih,
spasi yang digunakan adalah spasi tunggal. Baris
terakhir judul terletak dua spasi di atas gambar.
2) Nomor gambar terletak dua spasi di bawah baris
terakhir teks. Nomor gambar terdiri dari dua bagian.
Bagian pertama menunjukkan nomor bab tempat
gambar itu dimuat, sedangkan bagian kedua
menunjukkan nomor urut tabel pada bab itu.
Contoh: Gambar 2.1 menunjukkan bahwa gambar
tersebut adalah gambar urutan pertama pada Bab II.
e.Gambar yang memerlukan halaman yang lebih
besar dari halaman naskah disajikan sebagai
lampiran.
f.Jika ada keterangan gambar, keterangan
tersebut ditulis pada tempat kosong di bawah
gambar (tidak diletakkan di halaman lain).