Anda di halaman 1dari 19

Makalah Bahasa Indonesia

Kalimat dan Paragraf 

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Nilna Mayang Kencana Sirait,M.Pd.I.

Disusun oleh :
Dwi Novita (2214480005)
Dhea Melati Putri (2214480019)
Program Studi PAI
STAI PANCABUDI PERDAGANGAN
2022/2023
 

KATA PENGANTAR 

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayah-Nya kami


dapat menyelesaikan Makalah mata kuliah Bahasa Indonesia tentang “Kalimat
dan Paragraf”.Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak,
bagi Kami dan yang lainnya.Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan
masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari itu kami sebagai penyusun
makalah ini mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini
terutama dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang kami harapkan sebagai bahan
koreksi untuk kami.

Perdagangan, 25 September 2022

2
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR..................................................................................... 2

DAFTAR ISI................................................................................................... 3

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................. 4

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan Penulisan

BAB II : PEMBAHASAN............................................................................... 6

a. Pengertian Kalimat Dan Paragraf

b. Macam dan Jenis Paragraf

c. Sejarah Penyusunan Paragraf

d. Teknik Pengembangan Paragraf

BAB : III PENUTUP..................................................................................... 18

1.Simpulan

2.Saran

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 19

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan Bahasa yang wajib di pahami oleh masyarakat


Indonesia. Namun, sekalipun wajib pada nyatanya banyak sekali orang yang
kurang begitu memahami kaedah-kaedahnya, lebih-lebih pada sebuah bentuk
tulisan, dimana seorang penulis dituntut untuk bisa merangkai gagasan ke
dalam sebuah kalimat atau paragraf. Umumnya kesulitan pertama membuat
karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam
Bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu
kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri,melainkan kait mengait dalam
kalimat lain yang membentuk paragraf.
Dalam kehidupan sehari-hari, kegiatan berbahasa (berkomunikasi) sudah
biasa kita lakukan, dimanapun kita berada jika kita berbahasa (berkomunikasi)
selalu melakukan kegiatan berbahasa secara terpadu. Pada waktu kita
berbicara misalnya, tentu ada kegiatan menyimak, pada saat menulis misalnya,
tentu sebelum kita pernah membaca sesuatu tersebut yang pada saat menulis,
kita tuangkan dalam bentuk tulisan. “kegiatan berbahasa secara terpadu ini
sering tampak dalam bekomunikasi secara lisan."1
“Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai mitra
berkomunikasi, manusia memang memakai dua cara berkomunikasi, yaitu
secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan dengan
menggunakan medium selain Bahasa (lisan dan tulis). Namun isyarat, kode,
dan bunyi misalnya tanda lalu lintas, morse, lambaian, sirine, kentongan, atau
terompet baru bermakna setelah “diterjemahkan” ke dalam manusia. Hal itu,
menunjukkan bahwa Bahasa merupakan alat komunikasi terpenting bagi
manusia”2

1
Budinuryanto dkk Pengajaran Keterampilan berbahasa (Jakarta:Univrsitas Terbuka,2008), h.51
2
Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan Mulya,2003),h.1-2

4
1.2 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian kalimat dan paragraf

2. Mengetahui macam-macam dan jenis paragraf

3. Mengetahui sejarah penyusunan paragraph

4. Mengetahui tekhnik pengembangan paragraf

5
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian kalimat dan paragraf

-Pengertian Kalimat

Kalimat oleh beberapa pakar didefinisikan atas berbagai pengertian, antara lain:

1. Sultan Takdir Alisyahbana menjelaskan bahwa kalimat adalah kumpulan kata-


kata yang terkecil yang mengandung pikiran lengkap.3

2. Gorys Kerap mengemukakan bahwa kalimat adalah bagian ujaran yang


didahului dan diikuti oleh kesenyapan. Sedangkan intonasinya menunjukkan
bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap.4

3. Fachruddin A.E mendefinisikan bahwa kalimat adalah kelompok kata yang


mempunyai arti tertentu, terdiri atas subjek dan predikat dan tidak tergantung pada
suatu konstruksi gramatikal yang lebih besar.5

Berdasarkan ketiga pengertian di atas, maka kita dapat menarik kesimpulan


bahwa kalimat adalah kumpulan kata yang memiliki pengertian lengkap dan
dibangun oleh konstruksi fungsional dan tidak bergantung pada konstruksi
gramatikal yang lebih besar, misalnya:

1. Dua bangun runtuh rumah.

2. Kue penuh kucing telah.

3. Jumpa tidak.

4. Nenek jatuh sakit.

5. Warga Madura mengungsi kemarin.

6. Joko Widodo berangkat lagi ke Australia.


3
Alisyahbana, S.Takdir. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat. 1982.
4
Keraf, Gorys. Komposisi. Ende.Nusa Indah. 1978.
5
Ambo Enre, Fachruddin, dkk. Dasar – Dasar Keterampilan Menulis. Institut Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Ujung Pandang. 1988.

6
Ketiga contoh di atas (1-3) hanyalah merupakan kumpulan kata (bukan kalimat),
karena tidak mengandung makna, sedangkan (4-6) adalah kalimat.

-Pengertian Paragraf

“Keterampilan menulis paragraf merupakan keterampilan yang sangat


komplek,dalam Menyusun paragraf harus memperhatikan syarat-syarat dengan
baik yaitu, kesatuan, kepaduan (koheresi) dan kelengkapan.”6

Paragraf mempunyai beberapa pengertian:

1) Paragraf adalah karangan mini. Artinya semua unsur karangan yang


Panjang ada dalam paragraf.
2) Paragraf adalah satuan Bahasa tulis yang terdiri dari beberapa kalimat
yang tersusun secara runtut, logis dalam satu kesatuan ide yang tersusun
lengkap, utuh, dan padu.”
3) paragraf merupakan bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah
kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan pikiran utama
sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
4)  paragraf yang terdiri atas satu kalimat berarti yang tidak menunjukkan
ketuntasan atau kesempurnaan7

“Paragraf adalah bagian bacaan yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap.
Paragraf umumnya terdiri dari sejumlah kalimat, kalimat-kalimat dalam paragraph
harus saling berkaitan. Apabila kalimat-kalimat tersebut belum berkaitan, maka
kalimat-kalimat tersebut harus disusun terlebih dahulu.”8

b. Macam dan jenis paragraf

-Macam-macam Paragraf

Dilihat dari isinya Paragraf terdiri dari 5 macam, yaitu:

6
Ramlan A Gani dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, (Jakarta: FITK PRESS
2011)h.87
7
Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
207-208.
8
Gilang dkk, TimBina Bahasa Indonesia Kelas 3 SD (Bogor:Yudistira 2010)h.11

7
1.Paragraf Eksposisi

Eksposisi artinya paparan. Dengan paparan penulis menyampaikan suatu


penjelasan dan informasi. Yang termasuk jenis paragraf ini biasanya adalah
makalah, laporan, skripsi, disertasi, dan buku-buku pelajaran.

2.Paragraf Narasi

Narasi artinya cerita. Dengan cerita, penulis mengajak pembaca untuk sama-sama
menikmati apa yang diceritakan tersebut. Biasanya ciri yang dominan dari cerita
adalah tokoh, latar, dan tema cerita. Yang termasuk jenis karangan ini ialah roman,
novel, cerpen, dan kisah.

3.Paragraf Persuasi

Persuasi artinya bujukan. Dengan persuasi, penulis mempengaruhi pembaca agar


mengikuti kehendaknya. Yang termasuk jenis tulisan ini adalah iklan.

4.Paragraf Argumentasi

Argumentasi adalah jenis tulisan yang memberikan alasan (argument)


berdasarkan fakta dan data. Dengan fakta dan data, penulis berusaha meyakinkan
pembaca sehingga tulisan itu diterima oleh pembacanya. Yang termasuk jenis
tulisan ini ialah semua karya ilmiah (makalah, skripsi, dan disertasi)

5.Paragraf Deskripsi

Deskripsi artinya lukisan, karangan lukisan adalah jenis karangan yang


menggunakan kata-kata untuk mendeskripsikan sesuatu keadaan, peristiwa atau
orang. Dengan deskripsi tersebut, penulis mengajak pembaca untuk menikmati
dengan panca indra apa yang dirasakan. Ciri yang ada pada karang ini ialah dtil
tau rincian yang direkam oleh panca indra penulis dinyatakan secara jelas sampai
kepada hal yang sekecil-kecilnya sehingga pembaca ikut merasakan apa yang
dialami oleh penulis. Yang dominan, jenis tulisan ini terdapat dalam karya sastra
seperti roman, novel, dan cerpen.

- Jenis Paragraf

8
1. Berdasarkan Sifat dan Tujuannya

a. Paragraf Pembuka

Tiap jenis karangan akan mempunyai paragraf yang membuka atau


menghantarkan karangan itu, atau mengantar pokok pikiran dalam bagian
karangan itu. Oleh sebab itu sifat-sifat dari paragraf semacam ini harus menarik
minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada
apa yang akan segera diuraikan. Paragraf pembuka yang pendek jauh lebih baik,
karena paragraf-paragraf yang panjang hanya akan menimbulkan kebosanan.9

b. Paragraf Penghubung

Paragraf penghubung ialah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka
dan penutup. Inti persoalan yang akan dikemukakan penulis terdapat dalam
paragraf-paragraf ini. Oleh sebab itu, dalam membentuk paragraf penghubung
harus diperhatikan agar hubungan antarparagraf dengan paragraf itu teratur, serta
disusun secara logis.10

c. Paragraf Penutup

Paragraf penutup adalah paragraf yang dimaksudkan untuk mengakhiri karangan


atau bagian karangan. Dengan kata lain, paragraf ini mengandung kesimpulan
pendapat dari apa yang telah diuraikan dalam paragraf penghubung.11

2. Berdasarkan Letak Gagasan Utamanya

a. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di awal


paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan paragraf itu dinyatakan dalam
kalimat pertama.12

9
Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
210-211
10
Ibid., h. 213.
11
Alek dan Achmad H. P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Kencana, 2011), h.
213.
12
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 262.

9
Contoh paragraf deduktif :

Kegiatan ulang tahun panser biru yang ketiga bahkan mencapai klimaksnya.
Ketika mereka menggelar jalan santai sepuluh ribu peserta bahkan membirukan
kota Semarang. Apalagi panitia telah menyiapkan doorprize besar besaran. Ada
motor , TV , kulkas , VCD player , tape, dan ratusan hiburan lainnya.

b. Paragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak di akhir


paragraf.13

Contoh paragraf induktif :

Kita harus membiasakan diri hidup sehat. Hidup sehat dimulai dari sikap cermat
dalam segala hal. Salah satunya, kita harus cermat dan teliti ketika mengkonsumsi
suatu Produk. Sebagai konsumen, kita harus teliti membaca petunjuk penggunaan
atau aturan pakai yang ada dalam kemasan tersebut. Apalagi yang menyangkut
dengan kesehatan. Karena kesehatan sangat penting dalam hidup kita.

c. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah paragraf yang gagasan utamanya terletak pada kalimat
pertama dan kalimat terakhir. Dalam paragraf ini, terdapat dua kalimat utama.
Kalimat terakhir paragraf ini merupakan penegasan diri pernyataan yang
dikemukakan dalam kalimat pertama.14

Contohnya adalah:

Membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu


pengetahuan. Seseorang yang ingin menguasai ilmu hukum, cukup membaca
buku-buku hukum. Ingin memiliki pengetahuan tentang kesehatan, cukup
membaca buku-buku kesehatan. Begitu juga ilmu-ilmu pengetahuan yang lain
cukup dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan erat dengan ilmu

13
Ibid., h. 263.
14
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 263.

10
tersebut. Sekali lagi membaca merupakan faktor utama untuk menguasai ilmu
pengetahuan.

d. Paragraf Deskriptif/ Naratif/ Tersebar

Paragraf deskriptif atau naratif adalah paragraf yang gagasan utamanya tersebar
pada seluruh kalimat. Dengan kata lain, paragraf ini tidak memiliki kalimat utama.
Semua kalimatnya merupakan kalimat penjelas dengan gagasan utamanya tersirat
pada kalimat-kalimat itu. Jenis paragraf ini umumnya dijumpai pada karangan-
karangan deskriptif dan naratif.15

Contohnya adalah:

Pagi hari itu aku duduk di bangku panjang dalam taman di belakang rumah.
Matahari belum tinggi benar, baru sepenggallah. Sinar matahari menghangatkan
badan. Di depanku bermekaran bunga beraneka warna. Kuhirup hawa pagi yang
segar sepuasku.

3.Berdasarkan Sifat Isinya

a. Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berisi penjelasan-penjelasan atau paparan


yang dapat memperluas pengetahuan pembaca.16

Contohnya adalah:

Media komunikasi yang digunakan di Indonesia saat ini bermacam-macam.


Beberapa di antara media tersebut adalah buku, majalah surat kabar, radio,
telepon, dan televisi. Dari segi kualitas, televisi mengungguli media komunikasi
lainnya. Televisi bahkan mampu merekam dan menampilkan garis, gambar, dan
suara. Televisi bahkan dapat menayangkan suatu peristiwa secara lengkap pada
saat peristiwa itu terjadi. Kemampuan yang terakhir ini yang tidak dimiliki oleh
media komunikasi lain.

15
Ibid., h. 264.
16
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 264.

11
b. Argumentasi

Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi pendapat yang disertai dengan
pembahasan logis dan diperkuat dengan fakta-fakta sehingga pendapat itu
diterima kebenarannya.17

Contohnya adalah:

Kerusakan alam merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh umat
manusia pada eramodern ini. Hampir setiap hari kita selalu disuguhi
berita berbagai macam bencana, seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, dan
kebakaran hutan. Bencana alam tersebut memakan korban nyawa dan harta.
Tumbuhan dan hewan tidak berdosa pun menjadi korban. Peristiwa ini merupakan
akibat pola hidup sebagian besar manusia modern yang tidak ramah lingkungan.

c. Persuasi

Paragraf persuasi adalah paragraf yang berisi imbauan atau ajakan kepada prang-
orang tertentu, kelompok, atau masyarakat tentang sesuatu. Agar hal yang
disampaikan itu dapat mempengaruhi orang lain, harus pula disertai penjelasan
dan fakta-fakta.18

Berikut adalah beberapa ciri paragraf persuasif yang sering digunakan dalam
berbagai bentuk.

1)      Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.

2)      Berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca

3)      Berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan


antara penulis dengan pembaca.

4)      Berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya


kesepakatan pendapatnya tercapai.

5)      Menunjukkan fakta-fakta dan data untuk menguatkan argumentasi atau dalil


17
Ibid., h. 265.
18
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 265.

12
Contohnya adalah:

Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya.
Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan pelepas
rindu semata-mata. Namun lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai ajang
persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa kita
berikan pada masyarakat, bangsa, negara, dan agama agar kita senantiasa menjadi
orang yang berguna dalam kehidupan di dunia dan diakhirat nanti. Tentu salah
satunya adalah pemikiran untuk ikut serta memberikan sumbangan apa yang patut
kita berikan kepada Bapak/Ibu Guru kita tercinta yang telah membekali kita
berbagai ilmu pengetahuan. Kepada sekolah kita sebagai lembaga tempat kita
menuntut ilmu.

d. Narasi

Paragraf narasi adalah paragraf yang berisi cerita, ada pelaku, peristiwa, konflik,
dan penyelesaiannya.19

Contohnya adalah:

Suatu siang yang terik terlihat gadis itu berjalan dengan mempercepat langkahnya
untuk menuju pintu rumahnya seperti ketakutan akan ada yang memergoki
kedatangannya. Dengan susah payah pintu rumah pun di buka, namun mukanya
berganti dengan rasa terkejut karena lelaki tersebut yang membukakan pintunya.

e. Deskripsi

Paragraf deskripsi adalah paragraf yang berisi pengalaman sesuatu yang dilihat,
dirasa, didengar, dialami, dan sebagainya sehingga membuat pembaca seolah-olah
melihat, merasa, mendengar, dan mengalami apa yang digambarkan.20

Contoh paragraf deskripsi:

19
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 266.
20
Ibid.

13
Alunan nada yang membentuk harmonisasi lagu menggema di halaman kampus
Universitas Padjadjaran, Jalan Dipati Ukur, Bandung, Senin (27/8) siang. Lebih
dari sepuluh ribu pasang tangan memainkan alat musik tradisional angklung dan
memanjakan ribuan pasang telinga yang mendengarnya. Mereka begitu kompak.
Permainan mereka begitu memukau para penonton. Acara yang merupakan
rangkaian acara Dies  Natalis ke-50 Unpad itu membuat Menteri Kebudayaan dan
Pariwisata, Jero Wacik, ikut terpukau.

4. Berdasarkan Pola Pengembangannya

a. Paragraf Analogi

Paragraf analogi adalah paragraf yang isinya membandingkan dua hal yang
memiliki banyak persamaan.21

Contohnya adalah:

Anak-anak Pak Anto memang anak yang baik. Lihat saja Ani dan juga Ina,
keduanya anak yang sangat berbakti pada kedua orang tuanya. Ani adalah seorang
anak yang amat rajin. Tiap pagi sebelum berangkat ke sekolah, ia selalu
menyempatkan untuk membantu ibunya menyiapkan sarapan yang akan dimakan.
Tidak kalah rajin, anak bungsu pak Anto, Ina, juga selalu membantu ayah ibunya
membersihkan rumah. Ia akan menyapu lantai rumah dan juga halaman luar.
Disamping itu ia juga tidak lupa menyiram bunga-bunga di taman kecilnya. Ani
dan Ina merupakan anak yang sangat berbakti. Ani tidak lupa mengucap salam
dan mencium tangan kedua orang tunya. Demikian juga dengan sang adik Ina
yang tidak pernah lupa melakukan hal yang sama. Memang benar sekali Ani dan
Ina adalah anak yang baik dan berbakti pada orang tua.

b. Paragraf Generalisasi

21
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 267.

14
Paragraf generalisasi adalah paragraf yang membentuk gagasan atau simpulan
umum dari suatu hal-hal atau kejadian.22

Contohnya adalah:

Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan beberapa kendaraan hari Selasa (7/10)
sekitar pukul 05.30 WIB terjadi di jalur Jakarta- Cirebon km 17. Dalam peristiwa
itu, mobil tangki dengan nomor polisi B 9337 JV yang dikemudikan oleh Surya
terguling, kemudian terbakar sehingga menyebabkan salah satu awak, Asmudi,
tewas di tempat kejadian. Menurut saksi mata, truk tangki dari arah Jakarta melaju
dengan kecepatan tinggi dan tiba-tiba oleng sehingga menyeruduk dua kendaraan
lain yang berjalan berlawanan. Akibat kecelakaan ini, lalu lintas Jakarta-Cirebon
sempat tersendat beberapa jam.

d. Paragraf Akibat Sebab

Paragraf akibat sebab adalah paragraf yang berisi fakta yang menjadi akibat,
kemudian dari fakta tersebut dicari sebabnya.23

Contoh dari paragraph sebab-akibat adalah sebagai berikut:

Saat ini banyak sekali anggota legislatif dan elit partai yang tersangkut kasus
penggelapan dana atau korupsi. Tak hanya kasus kriminal yang melanggar norma
hukum, tak sedikit juga pengemban amanat rakyat yang mencoreng kepercayaan
rakyat dengan melakukan pelanggaran sosial yang memalukan serta bersikap
sewenang-wenang setelah dirinya duduk di kursi kekuasaan. Belum lagi masalah
kesejahteraan sosial rakyat dan kepentingan masyarakat yang semakin
terpinggirkan. Hal-hal-hal seperti ini jelas membuat  kebanyakan masyarakat
apatis dan memilih untuk golput pada pemilihan umum tahun ini.

c. Sejarah Penyusunan Paragraf

22
Yuanita Fitriany dan Fatya Permata Anbiya, EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia, (Jakarta:
TransMedia, 2015), h. 268.
23
Ibid., h. 267.

15
Sejarah penyusunan paragraf berasal dari sebuah titik,pada saat itu titik Bersama
dengan temannya yang lainnya bergabung menjadi sebuah huruf, huruf-huruf
yang berstruktur membentuk sebuah suku kata, suku kata suku kata yang
terstruktur membentuk sebuah kata,dan kata-kata terstruktur membentuk sebuah
kalimat. Lalu kemudian kalimat-kalimat yang sudah rapi dan terstruktur dengan
beberapa aturan tadi membentuk jadi sebuah paragraf.

d. Teknik Pengembangan Paragraf

Berdasarkan tekniknya Pengembangan Paragraf dapat dikelompokkan menjadi


dua, yaitu:

1.Pengembangan Paragraf Alamiah

Pengembangan paragraf yang berciri alamiah didasarkan pada fakta spasial dan
kronologi. Jadi, pengembangan itu harus setia pada urutan tempat, yakni dari titik
tertentu menuju titik yang tertentu pula dalam sebuah dimensi deskripsi. Adapun
yang dimaksud dengan setia pada urutan waktu adalah bahwa pengembangan itu
harus bermula dari titik waktu tertentu dan berkembang terus sampai pada titik
waktu yang selanjutnya.24 Paragraf yang dikembangkan dengan cara ini tidak
dijumpai adanya kalimat utama atau kalimat topik. Paragraf seperti ini biasanya
digunakan pada paragraf naratif dan prosedural.

2. Pengembangan Secara Logis

Pengembangan paragraf secara logis maksudnya adalah pengembangan paragraf


menggunakan pola pikir tertentu. Pengembangan paragraf secara logis dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu klimaks-antiklimaks, dan umum-khusus.
Paragraf yang dikembangkan klimaks-antiklimaks dibagi menjadi dua, yang
pertama klimaks, dan yang kedua antiklimaks. Pengembangan paragraf secara
klimaks dilakukan dengan cara menyajikan gagasangagasan yang berupa rincian
yang dianggap sebagai gagasan bawahan, kemudian diakhiri dengan gagasan yang
paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau kepentingannya. Sebaliknya,
pengembangan paragraf secara antiklimaks dilakukan dengan terlebih dulu
24
Kunjana Rahardi, Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 129.

16
gagasan yang dianggap paling tinggi/atas/kompleks kedudukannya atau
kepentingannya, baru diikuti dengan gagasan-gagasan yang berupa rincian yang
dianggap sebagai gagasan bawahan, gagasan yang dianggap kurang penting atau
rendah kedudukannya

BAB III

17
PENUTUP

1.Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah pembuatan sebuah
paragraf dalam suatu bacaan harus mengikuti unsur-unsur paragraf agar bacaan
yang dihasilkan menjadi berisi dan bermutu yang tidak hanya sekedar tulisan
belaka. Paragraf memiliki beragam jenis, oleh karna itu pembuatan paragraf
tergantung pada penulis. Hal ini karena sesuai kebutuhan yang diperlukan penulis
sehingga hasil bacaannya menjadi lebih berisi. Salah satu unsur dalam pembuatan
paragraf yaitu berisi ide pokok, dimana ide pokok tersebut dapat dalam bentuk
tersurat (tertulis jelas) maupun tersirat. Pada penulisan sebuah artikel ataupun
karya ilmiah dapat dijumpai berbagai karakteristik paragraf, baik berupa paragraf
narasi yang umum digunakan, deskripsi, persuasi dan lainnya.

2.Saran

Makalah ini masih dalam pengembangan, saya mengharapkan kritik dan saran
agar makalah ini bisa menjadi acuan untuk wawasan khususnya wawasan dalam
penulisan kalimat dan paragraf.

DAFTAR PUSTAKA

18
A Gani Ramlan dan Mahmudah Fitriyah, Disiplin Berbahasa Indonesia, Jakarta:
FITK PRESS 2011 Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:PT
Bumi Aksara 2009)

Budinuryanto dkk Pengajaran Keterampilan berbahasa (Jakarta:Univrsitas


Terbuka,2008)

Lamuddin Finoza, Komposisi Bahasa Indonesia, (Jakarta:Diksi Insan


Mulya,2003)

Alisyahbana, S.Takdir. Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia. Jakarta: Dian Rakyat.
1982

Keraf, Gorys. Komposisi. Ende.Nusa Indah. 1978.

Ambo Enre, Fachruddin, dkk. Dasar – Dasar Keterampilan Menulis. Institut


Keguruan dan Ilmu Pendidikan Ujung Pandang. 1988.

Alek dan Achmad H.P., Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi, (Jakarta:


Kencana, 2011)

Gilang dkk, TimBina Bahasa Indonesia Kelas 3 SD (Bogor:Yudistira 2010)

Arifin, Zaenal dan Amran Tasai. Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan


Tinggi. Jakarta: Akademika Pressindo. 2010

Fitriany, Yuanita dan Fatya Permata Anbiya. EYD dan Kaidah Bahasa Indonesia.
Jakarta: TransMedia Pustaka. 2015

Rahardi, Kunjana. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Erlangga.


2009

19

Anda mungkin juga menyukai