Anda di halaman 1dari 9

BAHASA INDONESIA

PARAGRAF YANG BAIK DAN BENAR

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia Yang Dibina Oleh

Drs. Agus Joko Purwadi, M.Pd.

Disusun Oleh:

Fauzil Mahfuz Aziz

Npm: B1A019225

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS BENGKULU

TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

           Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya rahmat dan
hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan makalah dengan judul Paragraf
untuk memenuhi tugas mata kuliah bahasa Indonesia dan dapat dipakai sebagai perbandingan
dalam pembuatan karya ilmiah bagi teman sejawat khususnya dan bagi semua peneliti pada
umumnya.
Dalam menulis karya ilmiah ini penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk
ucapan terima kasih dengan tulus dan sedalam-dalamnya.
Penulis menyadari bahwa Penulisan Karya Ilmiah ini mesih terdapat kekurangan-
kekurangan yang perlu dibenahi, untuk segala kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak sangat penulis harapkan.
DAFTAR ISI

HALAMAN MUKA..........…..................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................4

1.1. Latar Belakang...................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................5

2.1 Pengertian Paragraf ..............................................................................................5

2.2 Unsur Pembentukan Paragraf ..............................................................................5

2.3 Ciri-ciri paragraf yang baik……...........................................................................6

2.4 Jenis-Jenis Paragraf……………………………………………………………...7

BAB III PENUTUP................................................................................................................8

3.1 Kesimpulan............................................................................................................8

3.2 Saran......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Penulisan paragraf dalam pembelajaran bahasa Indonesia telah di perkenalkan pada
siswa sejak pendidikan dasar. Kemudian dilanjutkan ke pendidikan menengah pertama,
pendidikan menengah atas, hingga perguruan tinggi. Namun, apakah pengetahuan
seorang mahasiswa akan terus meningkat mengenai paragraf seiring seringnya berlatih
menulis paragraf dari jenjang yang mudah hingga tingkat kesulitan yang cukup rumit.
Pembelajaran mengenai paragraf sudah menjadi persoalan serius di kalangan pelajar
baik tingkat menengah hingga perguruan tinggi. Kegiatan komunikasi kelilmuan secara
tertulis menuntut mahasiswa dalam membuat sebuah paragraf dan dituangkan kedalam
karya ilmiah.
Penyebab dari permasalah tersebut, disebabkan rendahnya motivasi mahasiswa dalam
mengasah kemampuanya dalam menulis sebuah paragraf. Selain itu, kemampuan
mahasiswa dalam berpikir kritis mengenai suatu permasalahan dan kurangnya berlatih.
Kedua hal tersebut erat kaitannya dengan kemampuan mahasiswa dalam menuliskan
sebuah paragraf.
Sebagai seorang terpelajar, menentukan solusi atas permasalah tersebut merupakan
jalan terbaik yang harus di tempuh demi terciptanya kompetisi dalam diri mahasiswa
untuk menghasilkan karya terbaiknya dalam bidang tulisan berupa karya ilmiah. Salah
satu cara untuk mengatasinya dengan menemukan beberapa metode atau model
pembelajaran yang sesuai kerakteristik mahasiswa. Selain itu, menemukan beberapa
faktor yang menyebabkan keberhasilan dalam membuat sebuah paragraph juga perlu
dilakukan oleh pengajar demi tercapainya hasil yang maksimal dalam pembelajaran
bahasa Indonesia yang akan dicapai.

1.2. Perumusan Masalah


1. Apakah pengertian paragraf ?
2. Apasaja Unsur Pembentukan paragraf ?
3. Bagaimana bentuk dan cara penulisan paragraf ?
4. Bagaimana bentuk kalimat utama dan kalimat penjelas pada paragraf ?

1.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Paragraf


Paragraf merupakan bagian dari karangan atau bagian dari tuturan. Sebuah paragraf
ditandai oleh suatu gagasan yang lebih tinggi atau lebih luas dari pada kalimat. Oleh
karena itu, paragraf umumnya terdiri atas sejumlah kalimat. Kalimat itu saling bertalian
untuk mengungkapkan sebuah gagasan tertentu.
Paragraf memiliki beberapa pengertian : (1) Paragraf ialah karangan mini. Artinya
semua unsur karangan yang panjang ada dalam pragraf. (2) Paragraf adalah satuan bahasa
tulis yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut, logis, dalam satu kesatuan
ide yang tersusun lengkap, utuh, dan padu. (3) Paragraf merupakan bagian dari suatu
karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang mengungkapkan suatu informasi dengan
pikiran utama sebagai pengendalinya dan pikiran penjelas sebagai pendukungnnya. (4)
Paragraf yang terdiri atas suatu kalimat berarti yang tidak menunjukan ketuntasan atau
kesempurnaan.

2.2. Unsur Pembentukan Paragraf


1. Topik atau Gagasan Utama
Kamu tahu nggak, unsur ini adalah fokus atau jantung dari sebuah paragraf.
Topik atau gagasan utama merupakan ide utama yang ingin disampaikan penulis
kepada pembaca. Intinya, gagasan utama “layaknya jiwa” yang menghidupkan sebuah
paragraf agar menarik di mata pembaca!

2. Kalimat Utama
Unsur pembangun yang kedua adalah kalimat utama. Kalimat utama berisi
gagasan utama yang diletakkan secara tersurat pada awal atau akhir paragraf. Namun,
kalimat utama dapat juga ditemukan pada awal dan akhir paragraf. Kalimat utama
bersifat umum dan akan dikembangkan oleh kalimat-kalimat pendukung lainnya.

3. Kalimat Penjelas atau Kalimat Pendukung


Selanjutnya, kalimat penjelas atau pendukung. Seperti yang disebutkan di atas,
kalimat pendukung berfungsi untuk mengembangkan dan memperkuat gagasan yang
disampaikan pada kalimat utama. Kalimat penjelas bisa berupa data pelengkap seperti
opini, fakta, atau data yang valid. Gini nih, contohnya:
“Gunung Merapi yang terletak di wilayah Magelang, Jawa Timur merupakan
gunung aktif di Indonesia. Sewaktu-waktu, gunung merapi ini bisa meletus. Letusan
Merapi yang paling hebat tercatat pada tahun 2010 yang memakan sekitar 330 korban
jiwa.”

4. Konjungsi
Unsur yang berikutnya adalah konjungsi. Apa sih konjungsi itu? Singkatnya,
konjungsi adalah kata sambung atau kata penghubung. Konjungsi dalam bahasa
Indonesia ada dua jenis, yaitu konjungsi intrakalimat dan konjungsi antarkalimat.
Konjungsi intrakalimat adalah kata sambung yang berfungsi menghubungkan
kata dengan kata, frasa dengan frasa, serta klausa dengan klausa dalam satu kalimat.
Misalnya, “dan”, “sehingga”, “agar”, “sebelum”, dan lain-lain. Contohnya: Kami
menyiapkan jaket dan kaus kaki sebelum pergi ke Malang.
Berbeda dengan konjungsi intrakalimat, konjungsi antarkalimat adalah kata
sambung yang menghubungkan antarkalimat dalam satu paragraf. Misalnya, “Jadi”,
“Oleh karena itu”, “Namun”. Contohnya: “Hari ini Kota Malang diguyur hujan deras.
Oleh karena itu, kita harus membawa payung di tas saat sedang ke luar rumah.”

2.3. Ciri-ciri paragraf


Dari ide yang utuh dan lengkap, paragraf hendaklah dibangun dengan sekelompok
kalimat yang saling mengikat.
1. Kalimat pertama bertakuk ke dalam lima ketakukan spasi untuk jenis karangan
biasa, misalnya surat, dan delapan ketekukan untuk jenis karangan ilmiah formal,
misalnya: makalah, skripsi, thesis, dan disertasi.
2. Paragraf menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
Kalimat topik dapat ditempatkan pada posisi awal, tengah, atau akhir.
3. Paragraf menggunakan ide penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas.
4. Paragraf hanya berisi satu kalimat topik.
5. Paragraf akademik terdiri atas kalimat topik, kalimat penjelas atau pendukung, dan
kalimat konklusi. Kalimat topik ditempatkan pada posisi awal.
6. Seluruh kalimat saling mengait.

2.4 Jenis-jenis Paragraf


Paragraf memiliki banyak ragam. Untuk membedakan paragraf yang satu dari
paragraf yang lain berdasarkan kelompoknya akan diuraikan sebagai berikut :
1. Menurut Fungsi dalam Karangan
a. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka berperan sebagi pangantar untuk sampai kepada masalah yang
akan di uraikan. Sebab paragraf pembuka harus menarik minat dan perhatian
pembaca, serat sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
b.Paragraf Pengembang
Paragraf pengembang bertujuan untuk mengembangkan pokok pembicara suatu
karangan sebelumnya telah dirumuskan di dalam paragraf pembuka.
c. Paragraf penutup
Paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Biasanya paragraf ini berisi
kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat pula paragraf penutup berisi
penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf
penghubung.
2. Menurut Posisi Kalimat Topik
a. Paragraf Deduktif
Paragraf Deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan
utama pada awal paragraf.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional.
Kedudukan ini similiki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oelh kenyataan bahwa bahasa melayu
yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi linguafranca selama berabad-abad
ini seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya
persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa
daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.

b.Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan
utama pada akhir paragraf.
Contoh :
Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat menyurat yang
dikeluarkan pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa
Indonesia. Pidato-pidato, terutama pidato kenegaraan, ditulis dan diucapkan
dengan bahasa Indonesia. Hanya dalam keadaat tertentu, demi kepentingan
antarbangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa asing,
terutama bahasa bahasa Inggris. Demikian juga pemakaian bahasa Indonesia oleh
masyarakat dalam upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan. Dengan kata lain,
bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa nasional.

c. Paragraf Deduktif-Induktif
Paragraf Deduktif-Induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau
gagasan utama awal dan akhir paragraf.

.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpualan
paragraf adalah kumpulan dari beberapa kalimat yang tersusun secara runtun sehingga
membentuk sebuah karangan yang mengandung satu ide pokok, yang menjadi jelas oleh
urain-uraian tambahan.
Paragraf memiliki banyak jenis menurut fungsinya yaitu pembuka, pengembang, dan
penutup. Menurut posisi kalimat topik yaitu dedukti, induktif, deduktif-induktif dan
paragraf penuh kalimat topik.
Dalam pengembangan paragraf banyak hal yang perlu di perhatikan supaya para
pembaca dapat memahami dengan baik isi paragraf yang sendah penulis sampaikan
kepada pembaca. Selain itu dalam penulisan karangan ilmiah,penulisan paragraf harus
diperhatikan hal-hal teknis penulisan Seperti kutipan, sumber rujukan, tata latak grafik,
kurva,gambar.
Ada beberapa teknik dalam mengembangkan paragraf yaitu secara spasial, urutan
waktu, klimaks dan antiklimaks, perbandingan dan pertentangan, analogi, sebab-akibat,
definisi luas, dan klasifikasi.
Dalam penulisan karya ilmiah berpengaruh signifikan terhadapat kemampuan seorang
peliti dalam menulis sebuah paragraf. Hal inilah yang penulis teliti untuk mengetahui
lebih lanjut penulisan paragraf. Serta pemakaian paragraf dalam berbagai jenis karangan
ilmiah yang sering digunakan di tingkat pendidikan menengah pertama, pendidikan
menengah atas hingga perguruan tinggi.
Paragraf merupakan bagian penting dalam sebuah karya ilmiah karena karangan atau
karya ilmiah yang baik bukan hanya dilihat dari isi karya ilmiah tersebut tetapi juga dilihat
dari susunan paragraf dan penulisan paragraf yang benar. Karena paragraf
mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk.
3.2 Saran

Dengan adanya makalah atau penelitian ini penulis dapat mengetahui secara
mendalam tentang paragraf, serta penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini juga
dapat berguna bagi pelajar, mahasiswa dan semua kalangan serta semua pihak.

Melalui makalah ini supaya kita bisa memahami lebih lanjut tentang paragraf dengan
baik sehingga dapat membentuk gererasi yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik. Maka
nantinya akan lahirlah ilmuan-ilmuan muda dari Indonesia.

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa dalam penulisan makalah ini
jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun, untuk
dapat menuliskan hasil penelitian ilmiah atau karangan ilmiah yang lebih baik lagi
kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Wediasti, Welti. (2017). Bahasa indonesia, Dasar Penulisan Ilmiah.Bekasi:Cakrawala


Cendikia
https://www.ruangguru.com/blog/jenis-unsur-dan-syarat-paragraf

Anda mungkin juga menyukai